Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Posisi geologi Indonesia yang berada di jalur vulkanik aktif dunia

membuat Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral dan energi yang cukup

melimpah, salah satunya sumber daya geotermal. Geotermal dapat diartikan

sebagai energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi, atau

sering dikenal sebagai panas bumi. Panas bumi merupakan sumber energi

alternatif yang diharapkan mampu menggantikan sumber energi fosil berupa

minyak bumi dan batu bara dalam menghasilkan listrik. Dari keseluruhan total

potensi sumber daya panas bumi global, 40% berada di Indonesia. Sumber panas

bumi yang tersimpan dalam perut bumi Indonesia terbagi dalam dua kelompok.

Pertama adalah sumber panas bumi yang berada dalam jalur vulkanik. Sumber

panas bumi ini tersebar mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT,

Sulawesi Utara hingga Maluku Utara. Kedua adalah sumber panas bumi

nonvulkanik yang tersebar di pulau Bangka- Belitung, Kalimantan Barat,

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua

(Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2012).

Keterdapatan reservoir panas bumi di bawah permukaan, tercermin di

permukaan melalui kemunculan manifestasi panas bumi seperti mata air panas,

kubangan lumpur panas, dan lain-lain. Daerah puncak reservoir dapat diketahui

berdasarkan litologi, kemunculan mineral epidot, dan profil temperatur (Bujung,

drr., 2010). Adanya manifestasi panas bumi di permukaan terjadi karena

perambatan panas dari bawah permukaan atau akibat rekahan-rekahan yang

1
2

memungkinkan fluida panas bumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan

(Saptadji, 2003; Santoso, 2007). Fault dan fracture di permukaan diasumsikan

sebagai bidang lemah yang menjadi jalur aliran fluida termal sehingga menjadi

petunjuk lokasi zona steam reservoir atau reservoir (Suryantini dan Wibowo,

2010).

I.2 Lokasi Penelitian Dan Kesampaian Daerah

okasi penelitian adalah daerah desa Pablengan, Kecamatan Matesih,

karanganyar Jawa Tengah. Secara geografis berada pada koordinat BT 700

3430 11100300 LS dan BT 0703730 11100600, sekitar 45 km arah

baratdaya Gunung Lawu. Daerah Pablengan dan sekitarnya berada pada gunung

api aktif yaitu Gunung Lawu. Kesampaian daerah dapat di tempuh dengan

menggunakan kendaraan beroda dua atau beroda empat dengan waktu yang di

tempuh kurang lebih 3 jam dari kota yogyakarta.

LOKASI PENELITIAN

Gambar 1. Lokasi penelitian (penulis 2016)

I.3 Maksud dan Tujuan


3

Maksud dari penulisan seminar ini adalah untuk memenuhi persyaratan

akademik tingkat Sarjana pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi

Mineral, Institus Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Tujuan dalam penyusunan seminar ini adalah mengetahui tipe fluida

manifestasi panas bumi, memprediksi suhu reservoir panas bumi, dan

mendapatkan gambaran model konseptual dari panas bumi didaerah tersebut.

I.4 Manfaat Seminar

Adapun manfaat dari penulisan seminar ini yakni seperti yang sudah

disebutkan pada poin tujuan seminar adalah untuk melatih mahasiswa untuk

berfikir ilmiah serta dapat mengembangkan potensi dan kemampuan mahasiswa

dalam hal akademik. Selain itu juga dengan adanya seminar ini mahasiswa dapat

memiliki gambaran untuk meneruskan lebih lanjut pada tahap skripsi, sehingga

diharapkan nantinya mahasiswa yang sudah menempuh skripsi sudah dibekali

dengan materi dan konsep-konsep ilmiah yang cukup. Dan yang paling penting

adalah melatih mahasiswa berbicara di depan umum.

I.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang diangkat dan akan dibahas kali ini adalah tentang adanya

manifestasi panas bumi yang dianggap merupakan indikasi adanya panas bumi

didaerah tersebut. Yang dapat dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan untuk

daerah tersebut.

Pengambilan sample guna analisis kimia dan pengujian Solute

Geothermometer juga hanya dibatasi pada manifestasi panasbumi (Hot Spings)

daerah Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten karanganyar, Provinsi


4

Jawa Tengah. Analisis kimia pada manifestasi panasbumi tersebut akan digunakan

untuk penentuan jenis fluida pada sistem panasbumi tersebut, pendugaan suhu

reservoar panasbumi, dan model dari sistem panasbumi didaerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai