Pembimbing :
dr. Mahdiana
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Program Internsip
Dokter Indonesia di Puskesmas Muntok, Bangka Barat periode 24 Februari 2016 24
juni 2016
Mengetahui,
Pembimbing,
dr. Mahdiana
NIP. 198009102014032001
2
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah
Nyalah penulis dapat menyelesaikan Mini Project ini dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam program Internsip di Bangka Barat mengenai gambaran angka
kejadian hipertensi di puskesmas muntok kabupaten bangka barat bulan februari - april
tahun 2016.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi.
Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan semua pihak sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bu distri sebagai Kepala
Puskesmas, serta dr. Mahdiana sebagai dokter pembimbing dalam pembuatan Mini
Project ini. Dan tidak lupa kami ucapakan ribuan terima kasih kepada dokter-dokter
yang ada di Puskesmas Muntok serta seluruh stafmya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Mini Project ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Semoga Mini Project ini dapat bermanfaat dan
membantu teman sejawat.
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
............................................................................................................................................
..2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
3
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
5
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
6
1.3 Tujuan..............................................................................................................................
6
1.4 Manfaat............................................................................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hipertensi...........................................................................................................
7
2.2 Etiologi Hipertensi...........................................................................................................
7
2.3 Faktor Resiko Hipertensi.................................................................................................
7
2.4 Klasifikasi Hipertensi.......................................................................................................
10............................................................................................................................................
2.5 Gejala Klinis Hipertensi...................................................................................................
10............................................................................................................................................
2.6 DiagnosisHipertensi ........................................................................................................10
2.5 Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................11
2.6 Komplikasi Hipertensi.....................................................................................................11
2.7 Penanganan Hipertensi....................................................................................................11
BAB III
4
3.1 Rancangan Mini Project..................................................................................................16
3.2 Waktu dan Tempat Mini Project.....................................................................................16
3.3 Populasi Mini Project......................................................................................................16
3.4 Subject Mini Project........................................................................................................16
BAB IV HASIL ..................................................................................................................17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
5
Prevalensi hipertensi di dunia pada tahun 200 menurut WHO di seluruh dunia
terdapat 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengalami kejadian hipertensi.
Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 63 juta sisanya berada di
negara sedang berkembang, temasuk Indonesia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) tahun 2000 prevalensi
hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari total jumlah penduduk dewasa.
Hipertensi merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua
umur (6,8%), setelah stroke (15,4%) dan tuberkulosis (7,5%). Prevalensi hipertensi di
Jawa dan Sumatera memiliki prevalensi yang lebih tinggi dari prevalensi nasional.
Tingginya kejadian hipertensi dimasyarakat dan bahaya dari komplikasi yang
dapat ditimbulkan akibat hipertensi oleh karena itu Penulis ingin meneliti
Gambaran Angka Kejadian Hipertensi di Puskesmas Muntok Kabupaten Bangka
Barat Bulan april Tahun 2016
Dari latar belakang yang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang penulis
ambil adalah Gambaran Angka Kejadian Hipertensi di Puskesmas Muntok
Kabupaten Bangka Bangka Bulan Februari- April Tahun 201 6 ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada mini project ini, meliputi :
1. Mengetahui angka kejadian penderita hipertensi di Puskesmas Muntok bulan
Februari - April 2016.
2. Meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi wilayah kerja Puskesmas
Muntok tentang hipetensi.
3. Melakukan penyuluhan sebagai bentuk pencegahan dan pengontrol tekanan
darah hingga tidak sampai terjadinya komplikasi.
1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti
6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dalam melakukan
penelitian di lapangan sekaligus mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang terlah
di proleh terutama mengenai hipertensi.
2. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan penderita hipertensi tentang diabetes mellitus di wilayah
kerja Puskesmas Muntok, sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan
agar tidak menderita komplikasi penyakit hipertensi.
3. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan
mengenai angka kejadian hipertensi sehingga menjadi bahan evaluasi
untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk
mencegah hipertensi melalui perilaku hidup sehat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
2.1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg dengan
dua kali pengukuran. Menurut Wiryowidagdo bahwa hipertensi merupakan suatu
keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal. Jadi tekanan
di atas dapat diartikan sebagai peningkatan secara abnormal dan terus menerus.
7
Onset hipertensi esensial biasanya muncul pada pasien yang berusia antara 25-55
tahun, sedangkan usia dibawah 20 tahun jarang ditemukan. .
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti penyakit
jantung, penyakit ginjal, penggunaan estrogen, hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan dan reaksi terhadap obat-obatan tertentu (siklosporin dan OAINS / Obat
Anti Inflamasi Nonsteroid). Hipertensi sekunder berkisar 5% dari kasus hipertensi.
8
mendorong terjadinya adhesi platelet yang di asosiasikan dengan penyakit
kardiovaskuler dan hipertensi. Nikotin merupakan bahan yang mempunyai aktivitas
biologis yang potensial yang akan meningkatkankan epinefrin dalam darah,
meningkatkan tekanan darah, menambah denyut jantung dan menginduksi
vasokonstriksi perifer.
b. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan. Kelebihan berat badan dan hipertensi sering
berjalan beriringan, karena tambahan beberapa kilogram membuat jantung
bekerja lebih keras. .
c. Kolesterol
Dalam kondisi normal kolesterol adalah lemak (lipid) yang diproduksi oleh hati
dan sangat penting untuk fungsi tubuh. Namun jika seseorang memiliki terlalu
banyak kolesterol dalam aliran darah, kelebihannya dapat disimpan dalam
pembuluh darah. Kolesterol yang berlebihan tersebut akan menempel dan
menumpuk di pembuluh darah, yang pada akhirnya akan menyebabkan diameter
pembuluh darah semakin menyempit, sehingga aliran darah yang melewatinya akan
menjadi lebih deras.
d. Kurang gerak
Olahraga adalah menurunkan berat badan, meningkatkan level HDL
(High-Density Lipoprotein), dan menurunkan trigliserida (lemak dari makanan
yang menjadi bagian dari sirkulasi darah dalam aliran darah). Olahraga lebih
banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olahraga isotonik
(seperti bersepeda, jogging, aerobik, berenang) yang teratur dapat
memperlancar peredaran darah sehingga menurunkan tekanan darah. Olahraga
juga dapat digunakan untuk mengurangi atau mencegah obesitas dan
mengurangi asupan garam kedalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan
mengeluarkan garam lewat kulit). Orang yang sering duduk secara signifikan
lebih mungkin mengalami hipertensi dan serangan jantung.
e. Kelebihan garam
Garam yang dimaksud disini adalah garam natrium. Salah satu sumber
utama garam natrium adalah garam dapur. Fungsi garam dalam kadar normal
adalah sangat penting sebagai ion-ion penjaga kestabilan (normal tubuh
manusia mengkonsumsi tidak lebih dari 2400 mg perhari) garam tersebut
9
dapat menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air sehingga volume cairan
darah akan meningkat tanpa diserta penambahan ruang pada pembuluh darah,
yang akibatnya akan menambah tekanan darah dalam pembuluh darah..
f. Kafein
Kafein terdapat pada kopi, teh, cokelat dan koka yang berpengaruh
terhadap perangsangan otot jantung, Kafein mempunyai sifat antagonis
endogenus adenosin, sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi dan
peningkatan resistensi pembuluh darah tepi. Namun dosis yang digunakan
dapat mempengaruhi efek peningkatan tekanan darah. Kebanyakan penelitian
tidak menunjukkan indikasi yang jelas bahwa asupan kafein dalam jumlah
normal (<100 mg/hari) menyebabkan hipertensi.
g. Penggunaan alkohol
Minum alkohol secara berlebihan, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari
merupakan faktor penyebab 7% kasus hipertensi.Mengkonsumsi berlebihan.
Intake alkohol atau etanol dalam jumlah 30-75 ml meningkatkan denyut
jantung dan cardiac output. Dimana terjadi perubahan tahanan pada pembuluh
darah perifer karena dipengaruhi oleh alkohol.
h. Stres
Stres yang dialami seseorang akan membangkitkan saraf simpatetis yang
akan memicu kerja jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Oleh karena itu, bagi mereka yang sudah memiliki riwayat sejarah kesehatan
penderita hipertensi, disarankan untuk berlatih mengendalikan stres dalam
hidupnya.
2. 4. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut The Sevent :
10
Biasanya hipertensi esensial ringan sampai sedang tidak menunjukkan gejala,
tampak sehat selama bertahun-tahun. Ada beberapa gejala hipertensi, yaitu kepala
pusing, mudah marah, sulit tidur, gelisah, sesak nafas, sering kaku di leher
belakang, gangguan penglihatan dan sulit konsentrasi.
Nyeri kepala suboksipital berpulsasi, yang khas terjadi pada penderita hipertensi
yang terjadi pada pagi hari dan berkurang ketika siang hari .
2. 8 Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit kardiovaskuler hipertensif
Komplikasi jantung merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada hipertensi esensial. Bukti elektrokardiografi tentang adanya
11
hipertropi ventrikel kiri ditemukan pada 2-15% pasien hipertensi kronik.
hipertropi ventrikel kiri dapat menyebabkan atau mempermudah berbagai
macam komplikasi jantung akibat hipertensi, termasuk gagal jantung
kongestif, aritmia ventrikel, iskemi miokard dan meninggal mendadak.
2. Penyakit cerebrovaskuler hipertensif dan demensia
Hipertensi merupakan penyebab utama stroke, terutama perdarahan
intraserebral dan infark serebral iskemik.
3. Penyakit renal hipertensif
Hipertensi kronik menyebabkan nefrosklerosis, dan merupakan penyebab
umum dari insufisiensi renal.
12
1. Diet rendah garam
Tujuan diet rendah garam adalah membantu menurunkan
retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi.
Jenis diet rendah garam
a.Diet rendah garam I (200-400mg Na)
Untuk pasien dengan edema, asites, hipertensi berat.
Tidak ditambah garam dapur.
Hindari makanan yang tinggi kadar natrium.
13
Diet rendah kalori dianjurkan untuk orang yang kelebihan berat badan.
Kelebihan berat badan atau obesitas akan beresiko tinggi terkena hipertensi.
Demikian juga dengan orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi.
2. Farmakologi
Hampir 20 penelitian yang dilakukan secara acak menunjukkan
bahwa terapi obat pada pasien dengan hipertensi derajat II dan III
secara konsisten mengurangi insiden stroke sebesar 30-50%, gagal
jantung kongestif sebesar40-50%. Beberapa penelitian pada orang
lebih tua dengan hipertensi sistolik telah dipastikan bahwa terapi
antihipertensi mencegah infark miokard fatal dan non fatal serta
keseluruhan mortalitas kardiovaskular.
Ada beberapa keadaan yang mungkin langsung diberi obat antihipertensi,
yakni:
- Tekanan darah lebih dari 180/1 mmHg.
- Tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg yang menetap selama kurun waktu
tertentu.
- Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dengan disertai salah satu atau lebih
keadaan berikut :
a. Diabetes
b. Kerusakan organ target, misalnya jantung, ginjal, atau stroke.
c. Risiko penyakit kardiovaskular dalam tahun lebih dari 20%.
14
ginjal menahun.
b. Penghambat adrenergik
merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker, dan
alfa-beta-blocker labetolol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis. Sistem
saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon
terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker,yang efektif diberikan
kepada :
penderita yang pernah mengalami serangan jantung
penderita dengan denyut jantung yang cepat
angina pectoris
sakit kepala migren
e. Antagonis kalsium
Obat ini dapat menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan
mekanisme yang berbeda. Obat ini sangat efektif diberikan kepada lanjut
usia, penderita angina pektoris, denyut jantung yang cepat, sakit kepala
migren.
15
f. Vasodilator
Obat ini dapat langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat
antihipertensi lainnya.
BAB III
METODE MINI PROJECT
16
3.2 Waktu dan Tempat Mini Proyect
Mini proyek ini dilaksanakan pada bulan februari -April di Poli klinik Umum
Puskesmas Muntok
Subjek mini project diambil dari masyarakat penderita hipertensi yang berobat ke
Puskesmas Muntok.
BAB IV
17
kelamin laki-laki dan perempuan 77 orang, sedangkan pada bulan april jumlah
penderita hipertensi meningkat sebanyak 166 orang yang terdiri dari berjenis kelamin
laki-laki 52 orang dan perempuan 144 orang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Angka kejadian penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Muntok masih
18
sangat tinggi. Dapat dilihat dari bulan kebulannya penderita hipertensi cenderung
meningkat yaitu pada bulan februari berjumlah 132, bulan maret berjumlah 138,
dan pada bulan april terus meningkat menjadi 166 orang. Oleh karena itu,
diperlukan adanya promosi kesehatan sebagai upaya pengontrolan dan
pencegahan terhadap komplikasi dari hipertensi.
5.2 Saran
Di wilayah sekitar Puskesmas Muntok perlu ditingkatkan lagi promosi kesehatan
seperti diadakan penyuluhan terhadap pasien penderita hipertensi terutama
sebagai upaya pencegahan primer dan sekunder dalam masyarakat terhadap
penyakit hipertensi dan Petugas kesehatan diharapkan mampu memahami pilar
dasar mengenai hipertensi pada saat melakukan upaya promotif, preventif dan
kuratif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW. Ilmu Penyakit Dalam Vol.2. Ed.V. Jakarta Pusat: Interna Publising.
2009: 1079
2. Boedhi-Darmojo. Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia.
Medika. 2001;7:442-448
19
3. Casey Eggie. & Benson Herbert. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer. 2006:18-23
4. . Tierney LM, et.all. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam). Jakarta:
Salemba Medika. 2007:381-393
5. Mahdiana Ratna. Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini. Yoyakarta: Tora Book.
2010:153-158
6. Irianti, Djoko Pekik. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta:C.V ANDI OFFSET.2007;9:73-74
7. Palmer Anna dan Williams Bryan.Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2007:78
8. Almatsier Sunita. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2004;9:64-
150
20