PENDAHULUAN
Menurut Catanese (1998) faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kota ini dapat
berupa faktor fisik maupun non fisik. Faktor-faktor fisik akan mempengaruhi perkembangan
suatu kota diantaranya :
1. Faktor lokasi
2. Faktor geografis
Sedang faktor-faktor non fisik yang berpengaruh terhadap perkembangan suatu kota
dapat berupa :
1. Faktor perkembangan penduduk
2. Faktor aktivitas kota
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pola perkembangan kota dan dapat membandingkan konsep kota pada
zaman Yunani, Romawi dan Eropa-Amerika`
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Yunani
Letak geografis Yunani terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan
tersebut wilayahnya juga meliputi pulau di Laut
Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini di utara
berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria
dan Turki, di timur adalah Laut Aegeia, di selatan
adalah Laut Tengah dan di barat adalah Laut Ionia
Sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota di dunia dimulai pada zaman pra
Yunani (zaman perunggu), Yunani, Romawi, abad pertengahan, Renaissance dan Boroque,
Revolusi Industri hingga pasca industri.
Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000 - 5000 orang). Berfungsi
sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah
sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta kesenian. Serta
lokasinya berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian,
pertahanan, dan transportasi).
Zaman Yunani
Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak di tangan raja). Tempat-tempat persidangan
demokrasi (lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota. Terjadi sub
urbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran. Muncul seorang
bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis percanaan fisik kota. Contoh kotanya :
Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir dan Thurij di Italia. Jumlah penduduknya
diperkirakan antara 40.000 - 100.000.
Yunani tidak pernah memiliki sistem pemerintahan sentralisasi karena tiap-tiap polis mengembangkan
sistem pemerintahan masing-masing. Pada uraian berikut ini Anda dapat mempelajari sistem pemerintahan dari dua
polis yang terkemuka di Yunani yaitu Sparta dan Athena dengan konstitusi yang berbeda.
Pemerintahan Sparta dijalankan oleh 2 orang raja yang absolut dan turun temurun. Selain Raja, ada jabatan
ephor selaku penasehat yang berjumlah 5 orang. Lembaga yang lain beranggotakan hanya 28 orang yang berusia
60 tahun atau lebih, disebut Gereousia.
Kehidupan di Athena berbeda dengan di Sparta. Jika warga Sparta mempunyai kewajiban untuk tugas-tugas
pemerintahan dan pertahanan negara maka warga Athena dalam suasana demokrasi memiliki kemerdekaan berpikir,
berpendapat serta maju dalam bidang politik, ekonomi, seni batik, seni pahat, seni bangunan maupun seni sastra.
Athena mengalami evolusi pemerintahan yang sempurna semula golongan aristokrat(bangsawan) mengesyahkan
kekuasaan oligarkhi (pemerintahan di tangan sekelompok orang). Kemudian beralih ke sistem pemerintahan tirany
(pemegang kekuasaan di tangan satu orang yang berkuasa penuh) kemudian berubah lagi menjadi sistem
demokrasi Pemerintahan demokrasi di Athena mencapai puncak kejayaan pada masa Perikles (462 - 429 Sebelum
Masehi). Beberapa negarawan dan pendekar hukum sebelum Perikles antara lain Drako (621 Sebelum Masehi),
Solon (594 Sebelum Masehi), Kleistenes (508 Sebelum Masehi).
Untuk menjaga kehidupan yang demokratis maka ada kebiasaan untuk mengasingkan atau mengucilkan
seorang penguasa yang pada suatu tahap dalam pemerintahannya telah dicurigai berusaha menjadi penguasa
mutlak yang dapat membahayakan negara. Tindakan pengucilan itu disebut ostrakisme. Istilah ostrakisme berasal
dari kata ostrakon yaitu pecahan pot dari tanah liat.
Setiap penduduk dapat menuliskan nama tokoh yang dianggap berbahaya pada Ostrakon. Jika terdapat nama
seseorang dalam jumlah tertentu tertulis dalam Ostrakon maka ia akan diasingkan. Hasil penggalian di Athena
pernah ditemukan tidak kurang dari 1000 Ostrakon yang tertulis antara lain nama Perikles. Ostrakon bermanfaat
mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan antara ambisi pribadi dengan kepentingan Negara.
2.2 Romawi
2.3 Eropa-Amerika
http://www.academia.edu/9194363/Cara_Perkembangan_Kota