Anda di halaman 1dari 74

Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam organisasi pemerintahan agar kualitas pelayanan public baik maka

diharapkan mempunyai strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penilaian

terhadap kualitas pelayanan yang dilakukan oleh aparatur terjadi pada saat

pemberian layanan. Kualitas pelayanan akan terlihat dari kesesuaian pelayanan

yang diterima dengan apa yang menjadi harapan dan keinginan dari pelanggan.

Umumnya pelayanan yang baik akan menghasilkan kepuasan dan menimbulkan

keinginan untuk dilayani kembali.

Kata kualitas memiliki beberapa makna yang sama cara penyampaiannya,

biasanya terdapat pada elemen yaitu: pertama, usaha memenuhi atau melebihkan

harapan pelanggan, kedua mencakup kualitas produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan, dan terakhir kondisi kualitas yang selalu berubah.

Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik pelayanan STIA LAN

Makassar yang baik hanya akan dapat terwujud apabila didalam organiasi

pelayanan terdapat system pelayanan yang mengutamakan kepentingan pelanggan

khususnya pengguna jasa pelayanan. Pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah

merupakan tujuan utama dalam organisasi karena tanpa pelanggan, organisasi

tidak akan ada. Asset organisasi sangat kecil nilainya tanpa keberadaan pelanggan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 1


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

dalam hal ini masyarakat, oleh karena itu tugas utamanya adalah menarik dan

mempertahankan pelanggan. Pelanggan ditarik dengan tawaran yang lebih

kompetitif dan dipertahankan dengan memberikan kepuasan.

Setiap masyarakat menginginkan pelayanan yang efektiv, efisien dan

berkualitas disetiap organisasi, maka dari itu keinginan masyarakat harus terpenuhi

demi menjaga keeksistensian dalam suatu organisasi. Ciri khas kualitas yang baik

meliputi kemudahan, kecepatan, ketepatan, kehandalan dan emphaty dari petugas

(staff) pelayanan dalam pemberian dan penyampaian pelayanan kepada pelanggan

yang berkesan kuat yang dapat langsung dirasakan pelanggan waktu itu dan saat

itu juga.

Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi

para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan

pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut

pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan

yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan,

jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan

dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih

rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Akademik diperguruan STIA-

LAN MAKASSAR perlu diukur dan dievaluasi melalui indikator maksimalisasi

pelayanan yaitu technical quality, yaitu yang berhubungan dengan outcome suatu

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 2


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

pelayanan. Kedua adalah functional quality yang lebih banyak berhubungan

dengan proses delivery atau bagaimana pelayanan diberikan kepada mahasiswa.

Ketiga adalah image atau reputasi Akademik STIA-LAN MAKASSAR

menyediakan jasa, atas segala bentuk prioritas yang dilaksanakan dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan.

Hasil wawancara dengan mahasiswa STIA-LAN MAKASSAR sebagai

data awal untuk memperoleh informasi tentang fenomena dilapangan, sebagian

mahaiswa mengatakan bahwa pelayanan akademik masih banyak yang perlu

dibenahi, misalnya tidak cepat dalam memberikan pelayanan, ketidaktepatan

waktu dari yang dijanjikan, tidak cepat merespon keluhan mahasiswa, kadang

pegawai tidak ramah dalam melayani mahasiswa, ruang tunggu akademik yang

sempit sehingga dalam waktu tertentu tidak nyaman karena banyaknya mahasiswa

yang perlu dilayani, serta masih berbelit-belitnya prosedur pelayanan pada

mahasiswa pada saat pengurusan Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil

Studi (KHS). Selain itu pelayanan akademik dalam hal pengurusan KRS dan KHS

dirasakan mahasiswa tidak efisien waktu diakibatkan karena pejabat atau staf

akademik yang menandatangani KRS tersebut tidak ada ditempat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk malakukan

penelitian mengenai kualitas pelayanan dalam bentuk skripsi yang berjudul

Kualitas Pelayanan Akademik Pada STIA LAN Makassar .

B. Pokok Permasalahan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 3


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka pokok permasalahan

dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana kualitas pelayanan akademik di

STIA-LAN MAKASSAR ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan penelitian ini ialah untuk memperoleh jawaban

atas pertanyaan pokok permasalahan, yaitu untuk mengetahui kualitas pelayanan

akademik Di STIA-LAN MAKASSAR.

2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia

pendidikan maupun untuk keperluan dunai praktis.

a. Manfaat akademik : melalui penelitian ini diharapkan dapat turut andil

mengembangkan indikator dimensi kualitas pelayanan yang dapat menjadi

acuan bagi peneliti lain.


b. Manfaat praktis, hasil penelitian ini akan dapat memberikan alternatif-alternatif

pemecahan masalah bagi pegawai akademik dalam hal memberikan pelayanan

yang memuaskan bagi mahaiswa dilingkungan STIA-LAN MAKASASSAR.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 4


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Publik

Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 dalam Asmawi (2011)

menyatakan bahwa Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan

prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur

pemerintah sebagai abdi masyarakat.

Kata pelayanan menurut kamus berarti: pertama perihal atau cara

melayani, kedua usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh

Imbalan (uang); dan ketiga kemudahan yang diberikan sehubungan dengan

jual-beli barang atau jasa. Melayani adalah adalah pekerjaan pelayan, yaitu

membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang atau

meladeni seseorang. Layanan adalah keluaran (output) dari aktivitas pelayan.

Layanan yang baik (prima) atau buruk (jelek) merupakan dampak hasil

(outcome) dari proses pelayanan. Dari pembahasan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah:

Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Keputusan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 5


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003).

Menurut Sianipar (1998:5) pelayanan adalah: cara melayani,


membantu menyiapkan, mengurus dan menyelesaikan keperluan/ kebutuhan
individu/seseorang atau sekelompok orang, artinya objek yang dilayani adalah
individu, pribadi dan kelompok organisasi. Sedangkan menurut Luthnas
dalam Moenir (1995:17), konsep pelayanan dapat diberi pengertian sebagai
proses menunjuk kepada segala upaya pencapaian tujuan tertentu.

Adapun pengertian dasar yang dituliskan didalam keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatutr Negara Nomor 63 Tahun 2003, Pelayanan publik

adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun pelaksana dari ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemberi

pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi pemerintah yang secara

langsung memberikan pelayanan kepada masyarakatnya.

Ahmad Ainur Rohman (2008:10) mengemukakan Pelayanan Publik


adalah suatu pelayanan atau pemberian terhadap masyarakat yang berupa
penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang
dilakukan oleh organisasi public dalam hal ini adalah suatu pemerintahan.
Dalam pemerintahan, pihak yang memberikan pelayanan adalah aparatur
pemerintahan beserta segenap lelengkapan kelembagaannya.

Pelayanan publik dengan demikian merupakan segala kegiatan dalam


rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setaip warga
Negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 6


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan


kepentingan publik.

Secara umum penyelenggara kegiatan pelayanan publik mencakup

pelaksanaan yang luas dan kompleks, rumit serta dalam prosesnya

mengandung kegiatan yang saling berkaitan dengan kegiatan atau tugas dan

fungsi antara unit/instansi yang satu dengan lainnya.

Saat ini paradigma baru dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan

publik yang lebih demokratis dan transparan tersebut adalah pelayanan yang

berorientasi kepada pelanggan. Artinya kebijakan pemerintah dalam bidang

pelayanan umum harus disesuiakan dengan kepentingan, keinginan, harapan

dan tuntutan masyarakat dalam rangka memenuhi segala hak dan kewajiban

masyarakat sebagai warga negara sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna jasa,

penyelenggara pelayanan harus memenuhi asa-asas pelayanan seperti

transparansi, bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

Akuntabilitas, dapat dipertanggung jawabkan sesuai denga ketentuan

peraturan perundang-undangan. Kondisional, sesuai dengan kondisi

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tatap berpegang pada

prinsip efisien dan efektifitas. Partisifatif, mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,


Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 7
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

kebutuhan dan harapan masyarakat. Kesamaan Hak, tidak diskriminatif dalam

arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status

ekonomi. Keseimbngan Hak dan kewajiban, pemberi dan penerima pelayanan

publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

B. Kualitas Pelayanan Publik

Tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik tampaknya semakin

mendesak. Dalam kaitannya dengan kualitas pelayanan, Goetsch and Davids

dalam Asmawi (2011) Kualitas merupakan sebagai suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan menurut wickop dalam Asmawi

(20011) mengatakan kualitas pelayanan tingkat keunggulan yang diharapkan,

dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut guna memenuhi tuntutan

dan kepuasan pelanggan.

Dilihat dari Sistem Administrasi Negara kesatuan Republik Indonesia

dalam Rewansyah (2003:181) dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan,

diguanakan beberapa prinsip dalam penyediaan pelayanan publik meliputi: (a)

Menetapkan standar pelayanan. standar ini tidak menyangkut standar produk

layanan (output), tetapi juga standar proses/prosedur pelayanan dalam kaitan

dengan pemebrian pelayanan yang bermutu. Dengan standar pelayanan akan

dapat menunjukkan kinerja pelayanan; (b) Terbuka /Transparan, yaitu terbuka

dengan kritikan, saran dan keluhan masyarakat serta menyediakan seluruh

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 8


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

informnasi yang diperlukan dalam pelayanan. (c) Memperlakukan masyarakat

secara adil. Dalam pemebrian produk layanan tertentu, dimana masyarakat

pelanggan secara transparan diberikan pilihan, maka pengertian adil adalah

proposional sesuai dengan tarif yang dibayarkan atau sesuai dengan

kemampuannya secara ekonomi; (d) Mempermudah akses kepada seluruh

masyarakat. Unit-unit pelayanan yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan harus benar-benar mudah diakses oleh masyarakat pelanggan; (e)

membenarkan suatu hal dalam proses pelayanan ketika hal tersebut

menyimpang. Jika terjadi sesuatu yang menyimpang atau tidak ada tempatnya.

Dalam kaitan dengan pemeberian pelayanan dari seluruh tinggkatan yang

mengetahui penyimpangan tersebut harus segera membenarkan sesuia dengan

kapasitasnya atau tidak dapat menyelesaikan masalah maka wajib

menyampaikan kepada atasan mengenai penyimpangan tersebut; (f)

Menggunakan semua sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektifitas.

Kriteria dasar pelayanan publik yang efisien, efektifitas, ekonomis dan

produktif, maka dalam penggunaan sumber-sumber yang digunakan dalam

pelayanan harus memnuhi kriteria ini; dan (g) selalu mencari pembaharuan dan

mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan. penyelenggara pelayanan

harus secar kontinyu melakukan pembaharuan dan penyempurnaan baik secara

reponsif sesuai dengan masukan dari masyarakat pelanggan dan penilain

kinerja pelayanan.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 9


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Selanjutnya yang menjadi dasar kualitas pelayanan publik adalah (1)

kesederhanaan: pelayanan puyblik tidak berbelit-belit, mudah dipahami,

mudah dilaksanakan, (2) kejelasan: persyaratan teknis dan administartive,

unit/pejabat yang berwewenang dan bertanggung jawab dalam memberikan

pelayanan dan penyelesaian sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik dan

rincian biaya dan tata cara pembayaran, (3) kepastian waktu, (4) akurasi; yaitu

produk yang diterima dengan benar dan tepat dan sah, (5) keamanan,

memberikan rasa aman dan kepastian hukum, (6) tanggung jawab, (7)

kelengkapan sarana dan prasarana, (8) kemudahan akses (9) disiplinan

kesopanan dan keramahan, dan (10) kenyamanan (kepmenpan Nomor 63

tahun2003).

Semantara itu , menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal

21 dinyatakan bahwa komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya

meliputi: (1) dasar hukum, (2) persyaratan, (3) sistem, mekanisme dan

prosedur, (4) jangka waktu penyelsaian, (5) biaya/tarif, (6) produk pelayanan,

(7) saranan, prasarana dan/atau fasilitas, (8) kompetensi pelaksana (9)

pengawasan internal, (10) penanganan, pengaduan, saran dan masukan, (11)

jumlah pelaksana, (12) Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian

pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan, (13) jaminan

keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk

memberikan rasa aman, bebas dari biaya, dan resiko keragu-raguan, dan (14)

evaluasi kinerja pelaksana.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 10


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Menurut Parasuratman et.al.. dalam Furqon (2007:373-374)

mengemukakan dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan,

yaitu: (a) persepsi pelanggan atas pelayanan yang nyata mereka terima

(perceivied service). Kualitas harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan

berakhir pada persepsi pelanggan. Artinya, citra kualitas yang baik bukanlah

bedasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan

bedasar sudut pandang atau persepsi pelanggan, dan (b) layanan yang

sesungguhnya diharapkan/diinginkan (expected service). Dalam konteks

kualitas (barang dan jasa) dan kepuasan, telah tercapai konsensus bahwa

harapan pelanggan memiliki peranan yang besar sebagai faktor perbandingan

evaluasi kulaitas. Dengan demikian, kulaitas pelayanan dapat diukur dari

perbandingan antara expected service dengan perceived service.

Sedangkan standar pelayanan agar masyarakat dapat puas atas

pelayanan yang diberikan, sekurang-kurangnya dapat meliputi sebagai berikut:

(1) adanya kepastian prosedur pelayanan, (2) kepastian waktu penyelesaian, (3)

biaya pelayanan, (4) produk pelayanan, (5) sarana dan prasarana pelayanan,

dan (6) kompetensi petugas pemberi pelyanan. (Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003).

Lewis dan Booms dalam Furqon (2007:373) mendifinisikan kulaitas

pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang diberikan,

serta sesuai dengan ekspektasi pelanggan, artinya bahwa kualitas pelyanan bisa

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 11


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta

ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan

Sedangkan Feigenbaum dalam Asmawi ( 20011) mengatakan bahwa

kualitas merupakan sifat-sifat gabungan secara keseluruhan dari pemasaran,

keahlian teknik, hasil pabrik dan pemeliharaan dimana produk dan jasa

pelayanan dalam penggunaannya akan bertemu dengan harapan dari

pelanggan.

Dari beberapa definisi diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa

Kualitas Pelayanan Publik adalah proses kegiatan pemenuhan masyarakat

berkenaan dengan hak-hak dasar dan hak pemberian yang wujudnya berupa

jasa dan layanan dan mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan masyarakat.

C. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

Menurut Purnama (2006:15-6) menetukan kualitas produk harus

dibedakan antara produk manufaktur atau barang (goods) dengan produk

layanan (service) karena keduanya memiliki banyak perbedaan. Menyediakan

produk layanan (jasa) berbeda dengan menghasilkan produk manufaktur dalam

beberapa cara. Perbedaan tersebut memiliki implikasi penting dalam

manajemen kualitas. Perbedaan antara produk manufaktur dengan produk

layanan adalah:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 12


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

a. Kebutuhan konsumen dan standar kinerja sering kali sulit didentifikasi dan

diukur, sebab masing-masing konsumen mendefinisikan kualitas sesuai

kenginan mereka dan berbeda satu sama lain.


b. Produk layanan memerlukan tingkatan customization atau individual

customer yang lebih tinggi dibanding manufaktur. Dalam manufaktur

sasarannya adalah keseragaman.


c. Output sistem layanan tidak terwujud, sedangkan manufaktur berwujud.
d. Produk layanan diproduksi dan dikonsumsi secara bersama-sama,

sedangkan produk manufaktur diproduksi sebelum dikonsumsi.


e. Konsumen seringkali terlibat dalam proses layanan dan hadir ketika

layanan dibentuk, sedangkan produk manufaktur dibentuk diluar

keterlibatan langsung dari konsumen.


f. Layanan secara umum pada tenaga kerja, sedangkan manufaktur lebih

banyak pada modal.


g. Banyak organisasi layanan harus menangani sangat banyak transaksi

konsumen.

Menurut Zeithamal, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto dan

Winarsih (2005;175-176) telah melakukan berbagai penelitian terhadap

beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik

yang diguanakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan.

Kelima dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah:

a. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya petampakan fisik dari gedung,

peralatan, pegawai dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh provides;


b. Reliability atau realibitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan

pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 13


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

c. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong

customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.


d. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para pekerja

dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada

customers;
e. Empathy adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan oleh

providers kepada customers.

Dimensi kualitas yang dikemukakan oleh Zeithaml. Parasuraman dan

Berry tersebut berpengaruh pada harapan pelanggan dan kenyataan yang

mereka terima. Jika kenyataannya pelanggan menerima pelayanan melebihi

harapannya, maka pelanggan akan mengatakan pelayanan melebihi

harapannya, maka pelanggan akan mengatakan pelayanannya tidak berkualitas

atau tidak memuaskan. Dimensi kualitas di atas dapat dijadikan dasar bagi

pelaku bisnis untuk mengetahui apakah ada kesenjangan (gap) atau perbedaan

antara harapan pelanggan dan kenyataan yang mereka terima. Harapan

pelanggan sama dengan keingianan pelanggan yang ditentukan oleh informasi

yang mereka terima dari mulut kemulut, kebutuhan pribadi, pengelaman masa

lalu dan komunikasi eksternal melalui iklan dan promosi. Jika kaesenjangan

antara harapan dan kenyataan cukup besasr, hal ini menunjukkan bahwa

peusahaan tidak mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggannya.

Bukti langsung meliputi fasilitas fisik, peralatan, penampilan karyawan,

dan materi promosi. Penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui seberapa

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 14


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

jauh aspek bukti langsung yang paling tepat, yaitu masih memberikan impresi

yang postif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, tetapi tidak

menyebabkan harapan yang terlalu tinggi.

Keandalan meliputi penanganan data perasaan pelanggan penyediaan

pelayanan sesuai perjanjian, pelayanan yang tepat pertama kali, penaganan

masalah konsumen, dan penyediaan pelayanan tepat waktu. Dibandingkan

empat dimensi lainnya, dimensi ini sering dipersepsi paling penting bagi

pelanggan dan berabagai industri jasa.

Dimensi daya tanggap merupakan dimensi kualitas pelayanan yang

paling dinamis. Pelayanan yang tanggap juga dipengaruhi oleh sikap staf atau

karyawan. Salah satunya adalah kesiapan dan ketulusan dalam menjawab

pertanyaan atau permintaan pelanggan. Atribut dimensi daya tanggap meliputi

siap sedia menanggapi pertanyaan pelanggan, pelayanan konsumen,

penyampaian informasi saat pelayanan, dan kemauan untuk membantu

pelanggan . jaminan merupakan dimensi yang berhubungan dengan

kemampuan perusahaan dan perilaku karyawan/staf dalam menanamkan rasa

percaya dan keyakinan kepada para pelanggan. Dimensi jaminan meliputi

keramahan, kompetensi, reputasi, dan kejujuran.

Dimensi terakhir, empati, merupakan ketetapan memperdulikan serta

perhatian secara pribadi ke pelanggan. Atribut pemebntuk dimensi empati

berupa jam kerja, perhatian dalam pelayanan, menjadikan pelanggan tertarik

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 15


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

kepada perusahaan, perhatian pribadi kepada pelanggan, dan memahami

kebutuhan pelanggan.

D. Mengukur Kualitas Pelayanan Publik

Kualitas adalah segalaa sesuatu yang mampu memenuhi tuntutan atau

kebutuhan pelanggan/konsumen. Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat/ pelanggan sesuai dengan tuntutan/kebutuhan

masyarakat yang telah dibakukan sebagai pedoman dalam pemeberian

pelayanan.

Seperti yang dikemukakan para ahli diatas mengartikan bahwa kualitas

pelayanan sebagai suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan. Berbeda halnya dengan Ibrahim (1997:1) yang mendifinisikan barang

dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan

eksternal, secara eksplisit dan emplisit.

Dengan mengetahui dimensi mutu, penyedia (provider) barang atau

jasa akan mengetahui bagaimana masyarakat pelanggan mendifiniskan mutu

barang atau jasa yang dihasilkan/diproduksi perusahaan. Hanya dengan

memahami dimensi muti, privoder akan mampu meningkatkan mutu dan

megembangkan ukuran-ukuran untuk menilai dimensi mutu jasa pelayanan

yang dihasilkan.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 16


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Selain abstrak, pelayanan juga bersifat kompleks, pertanyaan yang

muncul bagaiman kita mengukur kualitas suatu pelayanan atau jasa? Para

pakar Administrasi Publik tentang dimensi kualitas pelayanan yang digunakan

untuk menilai dan mengukur kualitas pelayanan jasa adalah sebagi berikut:

Menurut Ndraha dalam Asmawi (2011) dimensi kualitas pelayanan


publik dapat dilihat: (1) Intangible, (2) adil, (3) Murah, (4) dipercaya, (5)
memuaskan (6) Legal, (7) Bersama, (8) kelompok sasaran. Dan garvin
berpendapat ada 8 dimesni kualitas pelayanan yaitu: (1) Performance (kinerja),
(2) Features (ciri-ciri keistemewaan tambahan) (3) reability (kandalan) (4)
compormance (konfirmasi) (5) Durabilty (daya tahan) (6) Serviceability
(kemampuan pelayanan) (7) esthetic (estetika). (8) Perceived quality (kualitas
yang dirasakan).

Sedangkan menurut Brown dalam Wijono (1999:35) mengatakan


dimensi kualitas pelayanan dilihat dari Technical (kompetensi teknis), Access
service (akses terhadap pelayanan), efficiency (efisiensi), continuity
(kontinuitas), safety (keamanan), interpersonal relation (hubungan antara
manusia) dan Amenities (kenyamanan).

Kotlerpun dalam Asmawi (2011) berpendapat ada lima dimensi kualitas


pelayanan yaitu: 1) reability (kenyataan berwujud), 2) responsiveness
(ketanggapan, keresponsifan) 3) assurance (kepastian, jaminan), 4) emphaty
(empati, kepedulian) 5) tangible (berwujud, nyata rasa).

Parasuaraman dan Berry ( dalam Kurtz, & E. Clow, (19998; 102),

Fitzsimmons (1994:1990) dalam Asmawi (2011) berpendapat bahwa kualitas

suatu pelayanan dapat dilihat darilima dimensi:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 17


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

1. Realibility, yaitu kemampuan untuk memberikan secara cepat dan benar

jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada konsumen atau pelanggan.


2. Responsiveness, yaitu kesadaran atau keinginan untuk membantu

konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat.


3. Assurance, pengetahuan atau wawasan, kesopanan dan kepercayaan diri

dari pembeli layanan serta respek terhadap kosumen.


4. Emphaty, kemauan pemberian pelayanan untuk melakukan pendekatan,

memberikan perlindungan serta berusaha untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen.
5. Tangibles, penampilan para pegawai dan fasilitas lainnya seperti peralatan

atau perlengkapan yang menunjang pelayanan.

Beberapa pendapat kelima pakar yang diatas tentang dimensi

pengukuran kualitas pelayanan sebagaimana dikemukakan oleh Ndraha, Gavin,

Brown, Kotler dan Parasuraman tersebut, hal ini tentu saja ada yang sama dan

ada pula yang berbeda, bertitik tolak dari pengertian dimensi mutu/kulitas

adalah suatu tuntutan/ kebutuhan masyarakat pelanggan, maka dimensi mutu

dikemukakan Ndraha(2003;43 seperti intangible (tak berwujud) bukanlah

dimensi mutu, akan tetapi sifat produk jasa pelayanan, dimensi adil rasanya

kalau sulit didefinisikan, karena tergantung pada siapa yang menilai, dimensi

bersama kelompok sasaran juga bukanlah dimensi mutu/kualitas.

Berdasarkan hasil penelitian Parsuraman et.al (1988:70) terhadap

dimensi mutu jasa/pelayanan dan mengelompokkannya kedalam 10 (sepuluh)

dimensi, ternyata pelanggan hanya dapat membedakan 5 (lima) dimensi mutu

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 18


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

jasa. hal ini memberi kesan bahwa 10 dimensi yang asli saling tumpang tindih

satu sama lain, sehingga Parasuraman et.al berkesimpulan bahwa hanya lima

dimensi mutu pelayanan yaitu: tangible, reability, responsivennes, assurance,

and empthy. Dimensi mutu produk berupa jasa pelayanan hasil penelitian

empirik yang dilakukan oleh Parasuraman et.al (1988:70) hampir sama dengan

dimensi mutu jasa hasil penelitian Kotler (1994:561).

Maka penulis lebih memilih dimensi kualitas pelayanan yang

dikemukakan oleh Parasuraman et.al sepertib tangible, reability,

responsivennes, assurance, and empthy, Sebagai variabel penelitian Kualitas

Pelayanan Akademik Di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga

Administrasi Negara Makassar yang berorientasi pada jasa.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 19


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Menurut Zeithamal, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto dan

Winarsih (2005;175-176) ada lima dimensi kualitas layanan adalah sebagai

berikut:

a. Tangibles atau ketampakan fasifik, artinya penampilan pegawai dari

kerapihan, kebersihan lingkungan kerja, kelengkapan sarana pelayanan

dari ketersediaan ruang tunggu seperti kursi, kenyamanan situasi

pelayanan dari aturan tertibnya dalam mengantri.


b. Reliability atau keterandalan artinya kemampuan untuk

menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat, jelas, serta

sesuai dengan prosedur pelayanan.


c. Responsiveness atau tanggap artinya kemampuan untuk memberikan dan

menyelenggarakan pelayanan secara cepat dan tanggap.


d. Assurance atau jaminan artinya ketepatan pengetahuan pegawai serta

ketepatan waktu dalam pelayanan dan kemampuan mereka dalam

memberikan kepercayaan.
e. Empathy atau empati atau kepedulian artinya pegawai pertahatian dalam

menerima keluhan, pegawai mendengar keluhan serta mengetahui keluhan

pegguna pelayanan.

F. Kerangka Pikir

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 20


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka Model berpikir yang

digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tangible (fisik)
Penampilan pegawai
Keberishan lingkungan kerja
Kelengkapan pasilitas pelayanan
Kenyamanan

Reability (Keterandalan)
Kejelasan Prosedur Pelayanan
Kesesuaian prosedur Pelayanan
Ketepatan dalam melayani

Dimensi Kualitas Pelayanan


Responsiveness ( tangggap) KUALITAS
Kecepatan pelayanan PELAYANAN
Tanggap dalam melayani

Assurance (jaminan).
Ketepatan pelayanan petugas
Pengetahuan petugas
Ketepatan Waktu

Empathy (empati)
Petugas mendengar keluhan
Perhatian petugas
Petugas mengetahui keinginan pengguna pelayanan

Gambar 1. Kerangka Pikir

Sumber : Zeithamal, Parasuraman dan Berry dalam Ratmintodan Winarsih

(2005;175-176)

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 21


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

G. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dikemukakan maka

pertanyaan penelitian dapat diperinci sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara Makassar dilihat dari

Tangibles?
2. Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara Makassar dilihat dari

Reability?
3. Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara Makassar dilihat dari

Responsiveness?
4. Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara Makassar dilihat dari

Assurance?
5. Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara Makassar dilihat dari

Emphaty?

BAB III

METODE PENELITIAN

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 22


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

A. Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode

survey, metode penelitian ini dipilih karena untuk melihat tingkat kualitas

pelayanan akademik membutuhkan objek penelitian yang luas yaitu seluruh

mahasiswa yang dilayani bidang akademik dari semester satu hingga semester

akhir.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.


1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari karakteristik yang akan

menjadi objek penelitian, yaitu mahasiswa STIA-LAN Makassar yang berjumlah

529 (lima ratus dua puluh Sembilan) mahasiswa.


2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam memberikan

informasi atau data mengenai penelitian yaitu mahasiswa dengan jumlah sebagai

berikut 84 (delapan puluh empat) mahasiswa. Teknik sampling pada penelitian ini

adalah simple random atau sampel acak sederhana yaitu mengambil secara acak

dari populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun jumlah 84 mahasiswa diperoleh

dengan menggunakan rumus Slovin dengan perhitungan sebagaimana berikut ini:

Rumus Slovin:

N 529
n= n= = 84
1 + Ne 2 1+529(0,01)2

Keterangan:
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 23
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 1%

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik probability sampling yaitu

teknik random sampling.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Angket (kuisioner) yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan angket

kepada responden yang ada pada lingkungan Kampus STIA-LAN Makassar.


b. Wawancara (interviews) yaitu mengumpulkan data melalui wawancara secara

langsung dengan para responden yang dalam hal ini adalah Staff Akademik

STIA-LAN Makassar.
c. Observasi(observation) yaitu melakukan pengumpulan data melalui

pengamatan langsung terhadap aktivitas keseharian, Pelayanan Akademik di

STIA-LAN Makassar.
d. Telaah Dokumen, Telaah dokumen digunakan untuk mencari keterangan atau

pengumpulan data sekunder atau mengambil data-data atau informasi

menyangkut Pelayanan Akademik Di STIA-LAN Makassar. Dokumen-

dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen berupa buku-

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 24


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

buku, berkas, dan non buku yang berisi data-data yang berhubungan dengan

variabel peneletian.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Pedoman Kuisioner

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan,

yaitu pertanyaan yang diajukan telah dipersiapkan terlebih dahulu dan

penyusunan jawaban berdasarkan patokan pada skala Likert yang dikehendaki

dalam penelitian ini.

2. Pedoman Wawancara

Dalam penelitian ini dengan menggunakan metode wawancara dilakukan

dengan mendalam karena menyangkut obyek yang sangat spesifik. Agar intrumen

bermutu baik atau memiliki validitas dan realibilitas yang tinggi dimana pelaksana

Wawancara lebih terarah kepada efesien dan efektivitas pengumpulan data maka

dalam penelitian ini di gunakan jenis wawancara berpedoman yaitu arah

pembicaraan dituntut oleh sejumlah pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu

dan dilakukan dengan bertanya lansung kepada informan.

3. Pedoman Observasi

Pengumpulan data melalui observasi merupakan kegiatan ppengamatan

langsung terhadap objek kajian yang sedang berlangsung untuk memperoleh

keterangan dan informasi sebagai data yang akurat tentang hal-hal yang diteliti

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 25


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

serta untuk mengetahui observasi antara jawaban informan dengan kegiatan yang

berkaitan dengan hal ini yang diteliti.

4. Pedoman Telaah Dokumen

Pengumpul data dengan menggunakan pedoman telaah dokumen terhadap

dokumen-dokumen data dan skunder yang berhubungan dengan materi penelitian

ini.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Teknik Pengolahan Data

Berdasarkan pengunaan dan pengumpulan data bersifat data kuantitatif,

maka pengolahannya akan menggunakan teknik statisk deskriptif. Untuk data

kuantitatif dari hasil jawaban kusienor menjelaskan bahwa data mentah dari

kusioner itu ditabulasi. Setelah ditabulasi, data tersebut dicek ulang untuk

mengetahui kebenarannya. Untuk memperkuat data kuantitatif maka data kualitatif

seperti hasil wawancara direkam melalui kaset untuk selanjutnya dijelaskan bahwa

rekaman tersebut akan dituangkan (ditranskripsikan) secara tertulis. Setelah proses

transkrip selesai maka data tersebut dianalisis dengan prinsip-prinsip analisis data

kualitatif untuk mendukung data kuantitatif.

Selanjtunya pengolahan data dilakukan sistem tabulasi data dengan

memaknai analisis frekwensi dengan formal:

a. Untuk menentukan presentase jawaban:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 26


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

P = f/n x 100%

Keterangan :
P = Persentase
f = Jawaban responden;
n = jumlah responden
b. Sugiyono (2006:204), untuk menentukan nilai skor (Ns) :

Nilai Skor (Ns) = Bobot x nilai

Keterangan:

Bobot adalah skor kategori (Skala Likert 1,2,3,4,5),


Sedangkan nilai adalah frekuensi hasil jawaban responden

c. Rumus untuk menentukan persentase nilai skor sebagai berikut:

Persentase (%) Nilai Skor = Skor yang di capai x 100%


Skor maksimal
Keterangan :

Skor yang dicapai adalah totalatau Nilai skor (N)

Skor maksimal yaitu: skor tertinggi pada Skala Likert yaitu 5 dikali

jumlah responden atau (5x42=210)

d. Untuk menentukan nilai rata-rata skor:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 27


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Nilai rata-rata skor (%) = Persentase nilai skor (%)


Jumlah butir pertanyaan

Keterangan:
Persentase skor (%) = total persentase skor dari seluruh butir

pertanyaan.
Jumlah butir pertanyaan yaitu banyaknya butir pertanyaan.

Hasil pengolahan data yang telah dikumpul dari kusioner, wawancara,

observasi, dan telaah dokumen dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.

2. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi

dengan memberi persentase terhadap setiap jumlah tanggapan responden

kemudian mengambil kesimpulan dengan melihat frekwensi tertinggi (sugyono

2006:109). Selanjutnya untuk menyimpulkan sebagaimana tingkat kualitas

pelayanan akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga

Administrasi Negara Makassar dilakukan dengan menggunakan skala

interprestasi skor dapat digambarkan sebagai berikut:

Tidak Kurang Cukup Sangat


Berkualitas Berkualitas Berkualitas Berkualitas Berkualitas

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 28


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Gambar. 2 Skala Interpretasi Skor

Sumber : Ridwan (2004:88)

Untuk mengetahui Kriteria iterprestasi skor (Ridwan 2004:88) yaitu

menggunakan kategori sebagai berikut:

81 100 % = Sangat berkualitas


61 80 % = Berkualitas
41 60 % = Cukup berkualitas
21 - 40 % = Kurang berkualitas
0 20 % = Tidak berkualitas

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 29


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Lembaga Administrasi Negara (LAN) didirikan dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 30 Tahun 1957 dan selanjutnya susunan organisasi serta

lapangan tugasnya diatur dalam keputusan Perdana Mentri Nomor

283/P.M/1957.
Pendirian Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada waktu itu

terutama didorong oleh kebutuhan Pemerintah yang mendesak akan pegawai

negeri, khususnya menduduki jabatan-jabatan penting dalam aparatur Negara,

akan kecakapan dan keterampilan dalam bidang Administrasi dan Manajemen

yang akan mendukung kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Oleh

karena itu adanya penelitian dan pengembangan administrasi pemerintah yang

dapat menunjang pembangunan Indonesia.


Setelah melalui beberapa tahapan kajian pembahasan, pada akhirnya

rancangan pembentukan Lembaga Administrasi Negara mendapat persetujuan

pemerintah, maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1957

tentang pendirian Lembaga Administrasi Negara. Namun pendirian baru

direalisasikan dan mulai melakukan kegiatan-kegiatannya pada tanggal 5 Mei

1958 dengan diangkatnya Prof. Dr, Prajudi Atmosudirjo, SH sebagai direktur

pertama Lembaga Administrasi Negara. Selanjutnya Peraturan Pemerintah

tersebut diganti menjadi Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1971 dan

selanjutnya diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 1989.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 30


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Pimpianan dan snat Mahasiswa Akademik Administrasi Niaga Negara

(AANN) Makassar dalam suatu rapat pada pertengahan Oktober 1996,

membahas secara serius tentang kelanjutan studi para alumni Akademik

Administrasi Niaga Negara (AANN) untuk sampai pada tingkat sarjanan

lengkap (S1). Berdasarkan pertimbangan itu maka rapat berkesimpulan perlu

memperjuangkan berdirinya Perguruan Tinggi Dinas Ilmu Administrasi Negara

(PT DIAN), perguruan tinggi kedinasan pada Lembaga Administrasi Negara RI

di Makassar. Dengan PT DIAN diharapkan akan menghasilkan sarjana

administrasi yang berkualitas sekaligus pegawai negeri yang handal dan

profesional serta penuh semangat pengabdian pada bidang tugasnya.


Agar segala usaha perjuangan untuk mendirikan LAN RI Cabang

Sulawesi Selatan Termasuk PT DIAN sebagai unit pelaksananya di Makassar,

maka rapat menyetujui adanya panitia pendiri LAN RI cabang Sul-Sel/ PT

DIAN Filial Makassar yang susunanya sebagai berikut:


1. Ketua : Drs. A. T. Mokobombang
2. Wakil Ketua : Drs. M. Isa Syamsu
3. Sekertaris : Drs. M. Saleh Hamdani
4. Bendahara : A. Muin Kulle
5. Pembantu : Ahmad Rahman, B. Amirullah, Rady Naba,

M. Asis Rahim, A. Mappatunru.

Selanjutnya pada awal bulan januari 1967, Tim LAN RI yang terdiri

atas Dr.Buchari Zainun, Dr. Ishaq Dai. MPA dan Soemantri, Sh datang ke

makassr memnuhi undangan panitia. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan

(Kol.Ahmad Lemo), maupun walikota Makassar (Letkol. M. Dg. Patompo)

pada waktu itu menerima tim LAN RI dalam pembicaraan meyawkinkan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 31


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

kepada tim bahwa LAN dan PT DIAN mempunyai fungsi yang sangat penting

dalam penyempurnaan dan pengembangan administrasi dan aparatur

pemerintah di daerah Sulawesi selatan dan ole sebab itu pemerintah daerah

sangat mendukung bahkan bersedia membantu sepenuhnya pembentukan

cabang LAN/PT DIAN tersebut.

Setelah syarat-syarat pembentukan perwakilan LAN dipenuhi maka

direktur LAN RI menyetujui pembentukan cabang LAN Sulawesi Selatan dan

PT DIAN Ujung Pandang sesuai Surat Nomor 58/12/067 dan Nomor

59/12/1967 tanggal 18 maret 1967. Mulanya proses kepegawaian dan

pendidikan berlangsung dengan fasilitas yang sangat terbatas dan mulai

perkuliahan pada tanggal 1 april 1968 dengan jumlah mahasiswa 125 orang.

Namun itulah tonggak awal yang bersejarah berkembang pesat, dari segala segi

mencapai kemajuan, tugas penelitian, pengkonsultasian dan kediklatan

umumnya sukses, sekarang PT DIAN dirubah menjadi STIA yang mempunyai

2300 lebih alumni.

Tercatat ada tujuh orang yang pernah menjadi Kepala Perwakilan LAN

Sulawesi Selatan yaitu:

1. Drs. Chairuddin Burhan (Alm) (1968-1992).


2. Drs. Muh. Idrus, MPA (1992-1997).

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 32


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

3. Drs. Nooryamsa Djumara, M.Si (1997-1998).


4. Drs. A. Aziz Sanapiah, MPA (1998-2003).
5. Drs.Hamka, MA (2003-2004).
6. Drs. Van Deuw Agustinus, M.Si (Alm) (20042006).
7. Prof. DR. Ismail Said, SH, MH. (2007-2011).
8. Prof. DR. Makmur, M.Si (2011-sekarang).

Pada tanggal 31 April 2001 berdasarkan surat Keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia Kantor Perwakilan LAN Sulawesi

Selatan Berganti nama yaitu Kantor Pusat Kajian dan Diklat Aparatur II LAN

Makassar. Selanjutnya Surat Keputusan Kepala LAN No X/2004 berganti nama

menjadi Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II LAN (PKP2A

LAN) serta struktur organisasi STIA LAN dipisahkan dan berdiri sendiri.

1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Nilai STIA LAN Makassar


Hakekat membentuk visi adalah menggali gambaran bersama mengenai

masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah

mental model masa depan dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan

diyakini oleh seluruh anggota organisasi.


Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang

berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkaninstansi pemerintah. Penetapan visi,

sebagai bagian dari perencanaan strategi,m merupakan sutau langkah penting

dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai

berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan

organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal.

Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan

tersebut dan jika menang perlu visi dapat di ubah dan disempurnakan.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 33


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus di emban atau dilaksanankan

oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan

pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan dapat mengetahui dan mengenai keberadaan dan peran instansi

pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara. Selanjutnya tujuan

adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai dan dihasilkan dalam jangka waktu 1

(satu) sampai 5 (lima) Tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada

pernyataan visi dan misi serta di dasarkan isu-isu dan analisis stratejik. Tujuan

tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif akan tetapi harus dapat

menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan tidak

mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka

merealisasikan misi. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secra nyata oleh in

stansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, struktur, dalam kurun

waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indicator

sasaran. Yang dimaksud dengan indicator sasaran adalah ukuran tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran untuk di wujudkan pada tahun bersangkutan.

Setiap indikotor sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya atau

targetnya masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat di capai dalam kurun

waktu tertentu atau tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang

ditetapkan dalam rencana stratejik.


Adapun visi dan misi, tujuan, sasaran serta nilai STIA LAN Makassar

akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:


a. Visi

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 34


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Visi STIA LAN Makassar adalah Institusi unggulan penyelenggaraan,

pendidikan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu dan

praktek administrasi.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dibuat misi yaitu

Menyelenggarakan pendidikan kedinasan guna meningkatkan kualitas pegawai

negeri sipil puast dan daerah, pegawai swadanan, pegawi BUMN, dan BUMD

serta personil TNI dan Polri.


c. Tujuan
Adapun tujuan dari STIA LAN Makassar adalah menghasilkan rumusan

kebijakan untuk mewujudkan kondisi aparatur Negara yang diharapkan, serta

Kompetensi Pegawai Negeri yang sesuai dengan kebutuhan, yang secara

keseluruhan terarah pada terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good

Governance) serta terwujudnya cita-cita dan tujuan Negara.


d. Sasaran
Agar dalam menyelenggarakan STIA LAN Makassar terarah butuh sasaran

yaitu meningkatkan kualitas penyelenggar pendidikaan tinggi kedinasan di bidang

ilmiu administrasi yang didukung oleh kurikulum yang relevan dan sumber daya

yang berkualiitas untuk memenuhi kebutuhan nasional sesuai posisi peran dan

kewenangan aparatur, tuntutan kompetensi jabatan dan peningkatan produktivitas

dan daya saing nasional, serta mampu menjawab tantangan global.


e. Nilai
Dalam mewujudkan visi dan misi, STIA LAN Makassar mengembangkan

nilai-nilai kejujuran, kebersamaan, keterbukaan, akuntabilitas dan

profesionalisme.

2. Tugas Pokok dan Fungsi STIA LAN Makassar

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 35


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Adapun tugas pokok Sekolah Tingggi Ilmu Administrasi Lembaga

Administrasi Negara Makassar sebagi berikut:

a. Tugas Pokok
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1999 tentang STIA

LAN Nomor 535/V/4/6/1999 tentang organisasi dan tata kerja Sekolah Tinggi

Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara di Jakarta, Bandung dan

Makassar bahwa STIA LAN Makassar mempunyai tugas menyelenggarakan

program pendidikan akademik dan profesionalisme di bidang ilmu administrasi

bagi pegawai negeri.

b. Fungsi STIA LAN Makassar


Dalam melaksanakan pokok, STIA LAN Makassar

menyelenggarakanfungsi:
1. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu administrasi
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya di bidang ilmu administrasi


3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademik.
5. Pelaksanaan kegiatan layanan akademik dan kemahasiswaan

administrasi umum, serta penggolongan saranan dan prasarana.


3. Struktur Organisasi STIA LAN Makassar
Struktur organisasi ini memperlihatkan secara singkat dan jelas seberapa

besar aktivitas yang dilakukan para pegawai di STIA LAN Makassar, struktur

organisasi merupakan gambaran hirarki pendegelasian, terlihat setiap bagian

secara detail yang turut membantu tugas seorang pemimpin. Struktur organisasi

STIA LAN Makassar dapat dilihat pada lampiran.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 36


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

4. Struktur Bagian Akademik dan Kerjasama, Kemahasiswaan

Ketua
Prof. Dr. Makmur, M.Si.

PEMBANTU KETUA I PEMBANTU KETUA II PEMBANTU KETUA III


Prof. Amir Imbaruddin, MDA,Ph.D Drs. Wahidin, M.Si Prof.DR. Muh. Basri, M.Si.

KEPALA BAGIAN
ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

Dr. Lukman Samboteng, M.Si

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN


ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KERJASAMA
ADMINISTRASI Kemahasiswaan

M. Syarif
Berdasarkan Ahmad,organisasi
struktur S.Sos, M.PdSTIA LAN Makassar khususnya bagian
STAFF SUB BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KERJASAMA
STAFF SUB BAGIAN ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN
Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan dimana dibawah kepala bagian dibantu

oleh dua sub


Andibagian yaituSS,sub
Rasdiyanti, bagian akademik dan
M.Pd kerja
Halim, sh, sama
mh serta sub bagian
Alam Tauhid Syukur, S.Sos., M.Si. Ahsan anwar, se, m.si
kemahasiswaan, dan masing-masing sub bagian Sri
Erni Cahyani Ibrahim, S.E., Ak. haryani, a.md
tersebut memiliki tugas yang
Deasy Mauliana, S.H., M.H.
Bachtiar Rezkiawan N, S.E.
dijabarkan sebagaimana
M. Rizal, A.Md.berikut ini:
Febby Van Deuw, S.E.
a. Tugas PokokA.Md.Kom
Merleny, dan Fungsi Akademik dan Kerjasama
Menyiapkan Kartu Rencana Studi (KRS) dan KRS Perubahan untuk diisi
Sumber: Sub bagian Kepegawai 2012

oleh mahasiswa sebagai registrasi untuk semester yang akan berjalan

sehingga mahasiswa terdaftar pada mata kuliah yang akan diprogram.


Membuat Kalender Akademik sebagai pemberitahuan kepada mahasiswa

mengenai kegiatan akademik yang akan berlangsung selama satu semester.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 37


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Membuat jadwal perkuliahan kelas regular dan kerjasama sesuai dengan

kalender akademik sehingga mahasiswa mengetahui jadwal perkuliahan

dan nama dosen yang mengampu mata kuliah sesuai waktu dan ruangan

perkuliahan.
Membuat surat kesediaan mengajar dosen kepada dosen yang mengampu

mata kuliah baik kelas reguler dan kerjasama agar dosen yang

bersangkutan mengetahui mata kuliah yang diampuh serta waktu dan

ruangan perkuliahan.
Menyiapkan daftar hadir mahasiswa maupun dosen, berita acara

perkuliahan, form evaluasi dosen dan rekap kehadiran mengajar dosen

sesuai dengan tiap-tiap mata kuliah sehingga proses perkuliahan berjalan

dengan lancar.
Menyiapkan kelengkapan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan

Ujian Akhir Semester (UAS) sesuai dengan jadwal ujian yang telah

ditetapkan sehingga pelaksanaan UTS & UAS berjalan lancar dan tertib.
Menyiapkan kelengkapan pelaksanaan Ujian Skripsi & Ujian Tesis sesuai

dengan kelengkapan berkas yang telah terpenuhi sehingga Ujian Skripsi &

Ujian Tesis dapat berjalan sesuai dengan jadwal.


Membuat pengumuman yang berkaitan dengan kegiatan akademik yang

akan memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan.
Pelayanan nilai tunda bagi mahasiswa yang mendapatkan nilai tunda baik

kelas reguler maupun kerjasama.


Pelayanan pengulangan mata kuliah bagi mahasiswa yang mendapatkan

nilai error baik kelas regular maupun kelas kerjasama (untuk S2).

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 38


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik

lisan maupun tertulis.


b. Tugas Pokok Kemahasiswaan
Melaksanakan kegiatan menyediakan, mempersiapkan, melayani,

menginput, mencetak dan melaporkan administrasi kemahasiswaan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku sehingga administrasi kemahasiswaan

berjalan dengan baik dan lancar.


Menyediakan informasi mengenai pendaftaran penerimaan mahasiswa baru

Program Sarjana (S1) dan Program Magister (S2) berdasarkan pedoman

sosialisasi sehingga penerimaan mahasiswa baru berjalan lancar dan tepat

waktu. (ikhtisar jabatan)


Menyediakan informasi mengenai pendaftaran penerimaan mahasiswa baru

Program Sarjana (S1) dan Program Magister (S2) berdasarkan pedoman

sosialisasi sehingga penerimaan mahasiswa baru berjalan lancar dan tepat

waktu.
Mempersiapkan, melayani dan melaporkan penyelenggaraan ujian

penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana (S1) dan Program Magister

(S2) untuk pendataan Calon Mahasiswa Baru di STIA LAN Makassar.


Melayani pendaftaran ulang mahasiswa baru yang telah dinyatakan lulus

pada Program Sarjana (S1) dan Program Magister (S2) sesuai dengan

pengumuman kelulusan sehingga mahasiswa baru terdata dengan baik.


Melayani penerbitan ijazah dan transkrip nilai alumni sesuai dengan data

kelulusan sehingga ijazah dan transkrip nilai dapat diterbitkan tepat waktu.
Menginput data alumni ke dalam buku alumni dan SIMAK sesuai dengan

berkas kelengkapan perorangan sehingga data alumni akurat.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 39


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Melayani alumni yang ingin melegalisir fotokopi ijazah dan transkrip nilai

sesuai dengan ijazah dan transkrip nilai asli agar dapat dpergunakan

sebagaimana mestinya.
Melayani permohonan pembuatan Kartu Mahasiswa sesuai dengan data

mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki identitas yang benar;


Melayani pembuatan surat cuti akademik berdasarkan permohonan cuti

mahasiswa sehingga administrasi kemahasiswaan berjalan tertib.


Melayani pembuatan Surat Keterangan Kemajuan Belajar dan Surat

Keterangan Aktif Kuliah sesuai dengan permohonan mahasiswa sehingga

mahasiswa dapat memberikan laporan ke instansi tempatnya bekerja.


Mencetak Surat Pengembalian ke Instansi berdasarkan mahasiswa tugas

belajar yang telah selesai ujian skripsi atau ujian tesis (alumni) sehingga

instansi yang bersangkutan mengetahui tugas belajar pegawainya telah

selesai.
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik

lisan maupun tertulis.


c. Fungsi Kemahasiswaan
Melaksanakan kegiatan menyusun, mencetak, melayani administrasi

akademik kepada mahasiswa dan mengelola database akademik pada STIA

LAN Makassar sesuai dengan peraturan akademik sehingga administrasi

berjalan dengan tertib dan lancar. (ikhtisar jabatan)


Menyusun laporan rekapitulasi jumlah mahasiswa sesuai dengan tiap-tiap

mata kuliah agar dapat ditentukan jumlah kelas dan dosen.


Mencetak daftar hadir perkuliahan, daftar hadir ujian tengah semester,

daftar hadir ujian akhir semester dan form nilai untuk dosen sesuai dengan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 40


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

jadwal perkuliahan sehingga tersedia daftar hadir mahasiswa untuk

keperluan administrasi akademik.


Mencetak kartu ujian akhir semester sesuai dengan jumlah mahasiswa aktif

sehingga mahasiswa bisa mengikuti ujian semester.


Mencetak Kartu Hasil Studi (KHS), Rekapitulasi Nilai KHS, dan Transkrip

Nilai sesuai dengan daftar nilai dari setiap dosen sehingga mahasiswa dapat

mengetahui perkembangan kemajuan studinya.


Menyusun laporan perkembangan nilai sesuai dengan daftar nilai yang

sudah masuk sehingga dapat perkembangan nilai mahasiswa dapat

diketahui dengan lengkap dan akurat.


Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik

lisan maupun tertulis.


B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dideskripsikan hasil penelitian tentang Kulitas

Pelayanan Akademik di STIA LAN Makassar yang dilihat dari 5 dimensi

pelayanan yaitu dimensi Reability (keandalan), Assurance (jaminan), Tangible

(Bukti Langsung), Emphaty (Perhatian), Resposiveness ( Daya Tanggap), juga

karakteristik responden yang terdiri atas jenis kelamin, Umur, Prodi.

Dimana hasil penelitian ini diperoleh dari responden dengan

menyebarkan angket dan observasi langsung dilapangan yang kemudian

peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus pada kualitas pelayanan

Akademik di STIA LAN Makassar. Pembahasan lebih lanjut hasil olah data

sebagaimana berikut:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 41


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden ini sangat penting untuk mengetahui kredibilitas

responden sehingga peneliti yakin dengan data yang diperoleh dijamin

keabsahannya. Dibawah ini hasil olah data dan pembahasan satu persatu

sebagaimana tergambar pada table berikut ini:

Tabel 1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden


Jumlah Sampel Prosentase
(n) (%)

Laki Laki 46 54,76


Perempuan 38 45,24

Jumlah 84 100 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat di lihat pada

tabel 1, dimana sebanyak 54,76 % reponden atau 46 adalah laki-laki,

sedangkan 45,24 % responden atau 38 perempuan. Dengan demikian dapat

di lihat berdasarkan jenis kelaminnya mahasiswa yang ada di STIA-LAN

Makassar lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

Selain jenis kelamin dibawah ini akan digambarkan karakteristik

responden yang lain yaitu program kekhususan dari responden penelitia

sebagai berikut:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 42


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Tabel 2
Responden Berdasarkan Program Kekhususan

Program Kekhususan Responden


Jumlah Sampel Prosentase
(n) (%)
MPD 45 53,57
MSDA 27 32,14
MEP 9 10,71
Tidak mengisi Program Studi 3 3,57

Jumlah 84 100%
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Sebaran responden berdasarkan Program Kekhususan

mahasiswa, sebanyak 53,57 % responden berasal dari Program Kekhususan

Manajemen Pembangunan Daerah atau 45 mahasiswa, 32,14 % responden

dari Program Kekhususan Manajemen Sumber Daya Manusia atau 27

mahasiswa, sedangkan 10,71 % responden dari Program Kekhususan

Manajemen Ekonomi Publik atau 9 mahasiswa, serta 3,57 % mahasiswa

tidak mengisi identitas Program Kekhususannya atau 3 mahasiswa. Dari

data diatas dapat disimpulkan bahwa responden dari penelitian ini

menyebar diseluruh program khususan, hal ini sesuai dengan prinsip teknik

sampling yang digunakan yaitu random sampling dimana objek penelitian

dianggap homogen oleh sebab itu menyebar diseluruh program khsususan

mahasiswa. Dan dari hasil olah kuesioner terlihat bahwa mahasiswa yang

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 43


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

lebih banyak memberikan kontribusi penilaian adalah mahasiswa yang

mengambil program kekhususan Manajemen Pembangunan Daerah.

Tabel 3
Responden Berdasarkan Umur

Responden
Umur Jumlah Sampel Prosentase
(Tahun) (n) (%)

18 23 58 69,05
24 29 13 15,48
30 35 8 9,52
36 41 5 5,95
42 47 0 0

Jumlah 84 100 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Bila dilihat dari sebaran responden berdasarkan umur, 69,05 %

responden atau 58 mahasiswa yang tergabung dalam umur 18 23 tahun,

15,48 % responden atau 27 mahasiswa tergabung dalam umur 24 29

tahun, sedangkan 9,52 % responden atau 8 mahasiswa tergabung dalam

umur 30 35 tahun, dan 0 % atau tidak ada mahasiswa yang tergabung

dalam umur 42 47 tahun. Hal tersebut berarti bahwa berdasarkan umur

dalam kontribusi pengisian kuesioner dapat dilihat pada tabel 3 yang di

dominan rata-rata berumur 18 23 tahun.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 44


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan Lima Dimensi Kualitas


Pelayanan
a. Tangible

Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari

dimensi tangible atau bukti langsung adalah kualitas pelayanan yang

diukur berdasarkan penampilan pegawai dalam hal ini adalah kerapihan

dalam berpakaian, kondisi fasilitas fisik, dan kelengkapan sarana dan

prasarana yang dimiliki bidang akademik dalam memberikan pelayanan

kepada mahasiswa. Adapun hasil penilaian responden terhadap dimensi ini

sebagai berikut:

Tabel 4
Persepsi Responden Tentang Kerapian Berpakaian Pegawai Dalam
Memberikan Pelayanan KRS dan KHS

Uraian Bobo F Persentase Bobot x Rata-rata


t Nilai Persentas
e Nilai
Skor
Sangat Rapi 5 17 20,24 85
Rapi 4 43 51.19 172
Cukup Rapi 3 21 25 63
Kurang Rapi 2 3 3,57 6
Tidak Rapi 1 0 0 0
Jumlah 100 % 326 77,62 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012
Persepsi responden tentang kerapian berpakaian pegawai dalam

memberikan pelayanan KRS dan KHS dapat kita lihat pada tabel 1 adalah,

20,24% responden atau 17 orang menjawab sangat rapi, 51,19 % responden

atau 43 orang mengatakan rapi, 25 % responden atau 21 orang mengatakan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 45


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

cukup rapi. Sedangkan responden yang mengatakan kurang rapi 3,57 %

responden atau 3 orang dan 0 % responden atau tidak ada orang mengatakan

tidak rapi. Dari hasil penilaian responden terlihat bahwa ternyata pegawai

masih dalam kategori rapi di dalam memberikan pelayanan KRS dan KHS

untuk Mahasiswa STIA-LAN Makassar, walaupun demikian sebaiknya

untuk lebih mencerminkan profesionalisme sebaiknya memiliki seragam

khusus dalam bekerja setiap harinya.

Tabel 5
Persepsi Responden Tentang Kebersihan Ruang Akademik
STIA-LAN Makassar
Uraian Bobot F Persentase Bobot x Rata-rata
Nilai Persentase
Nilai Skor
Sangat Bersih 5 15 17,86 75
Bersih 4 53 63,09 212
Cukup Bersih 3 12 14,29 36
Kurang 2 4 4,76 8
Bersih
Tidak Bersih 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 331 78,81%
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Pendapat responden tentang kebersihan ruang akademik STIA-LAN

Makassar dapat kita lihat pada Tabel 2 adalah, 17,86 % responden atau 15

orang menjawab sangat bersih, 63,09 % responden atau 53 orang mengatakan

bersih, 14,29 % responden atau 12 orang mengatakan cukup bersih. Sedangkan

responden yang mengatakan kurang bersih 4,76 % responden atau 4 orang dan

0 % responden atau tidak ada orang mengatakan tidak bersih. Berdasarkan

hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa kebersihan ruang akademik STIA-

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 46


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

LAN Makassar tetap terjaga bersih karena mayoritas atau sebesar 63, 09%

menjawab bersih, karena untuk menjaga kebersihan ini ada petugas cleaning

service yang membersihan ruangan setiap harinya di pagi hari sebelum

pegawai datang dan sore hari setelah pegawai selesai melakukan pelayanan

kepada mahasiswa.

Tabel 6
Persepsi Responden Tentang Kelengkapan Sarana Ruang Tunggu
(Meja dan Kursi) Akademik STIA-LAN Makassar
Uraian Bobo F Persentase Bobot x Nilai Rata-rata
t Persentas
e Nilai
Skor
Sangat 5 10 11,9 50
Lengkap
Lengkap 4 23 27,38 92
Cukup 3 26 30,95 78
Lengkap
Kurang 2 22 26,2 44
Lengkap
Tidak Lengkap 1 3 3,57 3
Jumlah 84 100 % 267 63,57 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Hasil olah data tentang persepsi responden tentang kelengkapan sarana

ruang tunggu (meja dan kursi) di ruang akademik STIA-LAN Makassar dapat

kita lihat pada Tabel 3 adalah, 11,9 % responden atau 10 orang menjawab

sangat lengkap, 27,38 % responden atau 23 orang mengatakan lengkap, 30,95

% responden atau 26 orang mengatakan cukup lengkap. Sedangkan responden

yang mengatakan kurang lengkap 26,2 % responden atau 22 orang dan 3,57 %

responden atau 3 orang mengatakan tidak lengkap.


Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 47
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Berbicara fasilitas yang tersedia di ruang pelayanan akademik dari hasil

kuisioner dapat disimpulkan bahwa kelengkapan sarana ruang tunggu yang

berupa meja dan kursi di ruang akademik STIA-LAN Makassar cukup lengkap.

Adapun kritikan dari responden yang di tuliskan dalam kuesioner adalah ruang

tunggu perlu di perluas dan ditambah sarana dan prasarana seperti meja dan

kursi, dimana meja dan kursi dipakai untuk mengisi formulir KRS. Saran ini

setelah dikonfirmasi melalui wawancara dengan pihak pegawai akademik pada

hari Rabu tanggal 28 November 2012 memperoleh jawaban:

Karena keterbatasan ruang yang ada di STIA LAN Makassar maka


ruang tunggu tidak bisa di perluas lagi. Dengan luas ruangan yang ada sudah
mencukupi untuk melayani mahasiswa yang datang ke akademik. Karena
kadang kala jumlah mahasiswa yang datang untuk meminta pelayanan itu cuma
beberapa orang atau tidak ada sama sekali jadi tidak perlunya diperluas lagi
karena ruangan yang ada sekarang sudah sangat memadai.

Selain dari segi kelengkapan sarana dan prasarana bila berbicara

tangible, ada hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu kenyamanan ruangan

walaupun saran lengkap tetapi tidak nyaman juga sangat mengganggu. Dibawah

ini akan dijelaskan hasil yang diperoleh dari penyebaran koesioner sebagaimana

table 7.

Tabel 7

Persepsi Responden Tentang Kenyamanan Ruang Akademik STIA-LAN Makassar

Uraian Bobot F Persentase Bobot x Nilai Rata-rata


Persentas
e Nilai
Skor
Sangat 5 16 19,05 80

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 48


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Nyaman
Nyaman 4 29 34,52 116
Cukup 3 35 41,67 105
Nyaman
Kurang 2 3 3,57 6
Nyaman
Tidak Nyaman 1 1 1,19 1
Jumlah 84 100% 308 73,33 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Sebaran jawaban responden tentang kenyamanan ruang akademik STIA-

LAN Makassar dapat kita lihat pada Tabel 4 dengan penjelasan berikut ini: 19,05

persen responden atau 16 orang menjawab sangat nyaman, 34,52 persen

responden atau 29 orang mengatakan nyaman, 41,67 persen responden atau 35

orang mengatakan cukup nyaman. Sedangkan responden yang mengatakan

kurang nyaman 3,57 persen responden atau 3 orang dan 1,19 persen responden

atau 1 orang mengatakan tidak nyaman.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 49


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Dari hasil kuesioner terlihat bahwa kenyamanan ruangan akademik

STIA-LAN Makassar cukup nyaman dalam proses pemberian pelayanan

Akademik. Namun masih ada saran dari mahasiswa untuk memberikan

penyediaan berupa air mineral. Saran ini setelah di sampaikan kepada pegawai

akademik melalui wawancara tanggal 28 November 2012 memperoleh informasi

sebagai berikut:

Penyediaan air mineral secara umum tidak di adakan karena apabila di


sediakan air mineral banyak dari mahasiswa yang tinggal berkumpul di
ruangan akademik, sehingga tidak ada pergantian mahasiswa yang dilayani dan
tentu saja akan mengganggu jalannya proses pelayanan.
Setelah dilakukan pembahasan indikator dimensi tangible satu persatu

maka untuk melihat rata-rata skor ke empat pertanyaan dapat disimpulkan pada

table 8. berikut ini:

Tabel 8

Rata-rata Skor Nilai Dimensi Tangible

Pertanyaan Rata-rata Skor Nilai Persentase


Kerapian pakaian Pegawai Dalam 77,62%
Memberikan Pelayanan KRS dan KHS
Kebersihan Ruang Akademik 78,81%
STIA-LAN Makassar
Kelengkapan Sarana Ruang Tunggu 63,57%
(Meja Dan Kursi) Akademik STIA-
LAN Makassar
Kenyamanan Ruang Akademik STIA- 73,33%
LAN Makassar
Rata-rata Nilai Persentasi 73,33%

Sumber: Hasil Olah Data Primer 2012

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 50


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Pada tabel diatas nampak bahwa nilai terendah berada pada

kelengkapan ruang tunggu dinilai oleh responden kurang memadai, hal ini

disebabkan bila mahasiswa bersamaan mengurus KRS dan KHS biasanya pada

awal semester dirasa sudah tidak memadai dikarenakan jumlah kursi yang

tidak mencukupi dibandingkan mahasiswa yang mengurus KRS dan KHS.

Selain itu kerapihan pegawai walaupun memperoleh nilai yang cukup tinggi

yaitu 77,62% tetapi pada kenyataan terjadi dilapangan masih ada pegawai

akademik yang memakai sandal pada saat proses pelayanan kepada

mahasiswa, dimana hal ini perlu menjadi perhatian pegawai karena mereka

dinilai tidak rapi oleh mahasiswa dimana berdampak pada turunnya kredibilitas

lembaga.
b. Reability

Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari

Realibility atau keandalan adalah kualitas pelayanan yang diukur melalui

kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan yang cepat dan

memuaskan sesuai dengan yang dijanjikan. Adapun yang termasuk dalam

dimensi ini adalah kejelasan, kesesuaian, dan keakuratan prosedur dan hasil

penilain responden akan dibahas sebagai berikut :

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 51


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Tabel 9

Persepsi Responden Kejelasan Prosedur Pelayanan Akademik


Dalam Pemberian pelayanan KRS dan KHS

Uraian Bobot F Persentas Bobot x Nilai Rata-rata


e Persentas
e Nilai
Skor
Sangat Jelas 5 16 19,05 80
Jelas 4 35 41,67 140
Cukup Jelas 3 26 30,95 78
Kurang Jelas 2 7 8,33 14
Tidak Jelas 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 313 74,29 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Dari hasil jawaban responden tentang kejelasan prosedur pelayanan

akademik dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS dapat kita lihat pada

Tabel 5 adalah, 19,05 % responden atau 16 orang menjawab sangat jelas, 41,67

% responden atau 35 orang mengatakan jelas, 30,95 % responden atau 26 orang

mengatakan cukup jelas. Sedangkan responden yang mengatakan kurang jelas

8,33 % responden atau 7 orang dan 0 % responden atau tidak ada orang

mengatakan tidak jelas.

Dari hasil oleh data yang diperoleh dari kuisioner terlihat bahwa

kejelasan para pegawai akademik STIA-LAN Makassar dalam memberikan

prosedur pelayanan dapat dikatakan sudah jelas atau sebesar 74,29 % hal ini

disebabkan karena penjelasan prosedur akademik dapat diperoleh dengan

mudah baik yang berbentuk selebaran maupun yang dipasang di web site STIA

LAN Makassar sehingga mahasiswa dengan mudah memperoleh informasi

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 52


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

tersebut dan setiap awal semester pihak akademik selalu memasang jadwal

kegiatan akademik mulai dari pengambilan KHS hingga pengurusan KRS,

pembatalan mata kuliah hingga pada akhirnya adalah jadwal perkuliahan.

Walaupun dari hasil persepsi responden pegawai akademik sudah jelas dalam

memberikan penjelasan prosedur pelayanan KRS dan KHS tetapi masih banyak

mahasiswa yang kebingungan dalam prosedur pengurusan KRS dan KHS

karena dalam kenyataannya kadang informasi yang disampaikan oleh pegawai

akademik tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Saran ini setelah di

sampaikan kepada pegawai akademik melalui wawancara tanggal 28 November

2012 memperoleh informasi sebagai berikut:

Untuk pengurusan KRS dan KHS sebenarnya sudah di jeleskan


mengenai penjelasan dan prosedurnya dari awal pengambilan KRS dan KHS
oleh para pegawai akademik ke mahasiswa dan mahasiswi yang mulai
mengurus KRS dan KHS tersebut. Tetapi terkadang banyak dari pada
mahasiswi dan mahasiswa yang masa bodoh untuk mengetahui hal tersebut.
Jadi pegawai akademik sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
menjelaskan prosedur pelayanan mengenai KRS dan KHS.
Indikator lain yang tidak kalah pentingnya yang berkaitan dengan

dimensi reability yaitu kesesuaian prosedur akademik dalam memberikan

pelayanan KRS dan KHS akan dijelaskan pada tabel 10.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 53


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Tabel 10
Persepsi Responden Kesesuaian Prosedur Akademik
Dalam Pemberian Pelayanan KRS dan KHS
Uraian Bobot F Persentas Bobot x Rata-rata
e Nilai Persentase
Nilai Skor
Sangat Sesuai 5 7 8,33 35
Sesuai 4 49 58,33 196
Cukup Sesuai 3 24 28,57 72
Kurang Sesuai 2 4 4,76 8
Tidak Sesuai 1 0 0 0
Jumlah 84 100% 311 74,05%
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Persepsi responden tentang kesesuain prosedur pegawai akademik

dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa dapat kita lihat

pada Tabel 6 adalah, 8,33 % responden atau 7 orang menjawab sangat sesuai,

58,33 % responden atau 49 orang mengatakan sesuai, 28,57 % responden atau

24 orang mengatakan cukup sesuai. Sedangkan responden yang mengatakan

kurang sesuai 4,76 % responden atau 4 orang dan 0 % responden atau tidak ada

orang mengatakan tidak sesuai.

Berdasarkan tabel frekuensi diatas terlihat bahwa kesesuaian prosedur

para pegawai akademik STIA-LAN Makassar dalam memberikaran pelayanan

bagi mahasiswa dapat kita katakan sudah sesuai. Tetapi pada kenyataannya

dalam penerapan prosedur perlu dilakukan pengawasan oleh pegawai akademik

pada pakaian yang dikenakan mahasiswa, walaupun di dalam prosedur sudah

diatur bahwa mahasiswa diharuskan berpakaian rapi tidak boleh menggunakan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 54


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

kaos oblong, tidak boleh menggunakan sandal jepit tetapi banyak mahasiswa

yang melanggar tidak diberi sangsi.

Tabel 11

Persepsi Responden Keakuratan Pegawai Terhadap Pelayanan KRS dan KHS

Uraian Bobo F Persentas Bobot x Rata-rata


t e Nilai Persentas
e Nilai
Skor
Sangat Akurat 5 6 7,14 30
Akurat 4 40 47,62 160
Cukup Akurat 3 33 39,29 99
Kurang 2 5 5,95 10
Akurat
Tidak Akurat 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 299 71,19 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012
Sebaran jawaban responden tentang keakuratan pegawai terhadap

pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa dapat kita lihat pada Tabel 7

adalah, 7,14 % responden atau 6 orang menjawab sangat akurat, 47,62 %

responden atau 40 orang mengatakan akurat, 39,29 % responden atau 33 orang

mengatakan cukup akurat. Sedangkan responden yang mengatakan kurang

akurat 5.95 % responden atau 5 orang dan 0 % responden atau tidak ada orang

mengatakan tidak akurat.

Dari hasil kuesioner terlihat bahwa keakuratan para pegawai akademik

STIA-LAN Makassar dalam memberikan pelayanan KRS dan KHS bagi

mahasiswa dapat dikatakan sudah akurat.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 55


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Untuk rata-rata skor nilai dimensi reability dapat dilihat pada tabel 12

dibawah ini:

Tabel 12

Rata-rata Skor Nilai Dimensi Reability

Pertanyaan Rata-rata Skor Nilai Persentase


Kejelasan Prosedur Pelayanan 74, 29%
Akademik Dalam Pemberian
pelayanan KRS dan KHS

Kesesuaian Prosedur Akademik 74,05%


Dalam Pemberian pelayanan KRS
dan KHS
Keakuratan Pegawai Terhadap 71,19%
Pelayanan KRS dan KHS
Rata-rata Nilai Persentasi 73,18%
Sumber: Hasil Olah Data Primer 2012

Dari tiga pertanyaan yang berkaitan dengan reability dapat dilihat hasil

yang terendah ada pada keakuratan pegawai dalam melayani KRS dan KHS

mahasiswa hal ini dapat diindikasikan bahwa ada beberapa hal ketidakakuratan

yaitu masih ada mahasiswa yang melakukan perubahan matakuliah tetapi

pegawai akademik belum merubahnya, hal ini terjadi karena mahasiswa

terlambat melakukan perubahan, sehingga nama mahasiswa tersebut masih

tercantum didaftar padahal sebenarnya sudah melakukan pembatalan. Walaupun

demikian dari rata-rata keseluruhan masih dalam kategori baik karena berada

pada range antara 61-80 % atau pada angka 73,18%.

c. Responsiveness

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 56


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari dimensi


Responsiveness atau daya tanggap melihat kualitas pelayanan dilihat dari
kecepatan, ketanggapan dan kesigapan pegawai memberikan pelayanan. Dan
hasil pembahasan untuk masing-masing indikator tersebut sebagaimana
penjelasan dalam table dibawah ini:

Tabel 13
Persepsi Responden Kecepatan Pegawai Dalam Pemberian
Pelayanan KRS dan KHS
Uraian Bobot F Persentas Bobot x Nilai Rata-rata
e Persentas
e Nilai
Skor
Sangat Cepat 5 11 13,1 55
Cepat 4 23 27,38 84
Cukup Cepat 3 42 50 126
Kurang Cepat 2 8 9,52 16
Tidak Cepat 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 281 66,90 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012
Sebaran jawaban responden tentang kecepatan pegawai akademik

dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa dapat kita lihat

pada Tabel 8 adalah, 13,1 % responden atau 11 orang menjawab sangat cepat,

27,38 % responden atau 23 orang mengatakan cepat, 50 % responden atau 42

orang mengatakan cukup cepat. Sedangkan responden yang mengatakan

kurang cepat 9,52 % responden atau 8 orang dan 0 % responden atau tidak ada

orang mengatakan tidak cepat.

Dari hasil kuisioner terlihat bahwa kecepatan para pegawai akademik

STIA-LAN Makassar dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS bagi

mahasiswa dapat kita katakan sudah cukup cepat. Akan tetapi untuk lebih

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 57


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

meningkatkan kualitas layanan mahasiswa menyarankan dalam pelayanan

pengurusan KRS dan KHS menggunakan teknologi sehingga pelayanan dapat

dilakukan secara online karena teknologi yang ada saat ini hanya untuk melihat

nilai. Selain itu saran mahasiswa agar para penasehat akademik dan kepala

bagian akademik berada ditempat pada saat pengurusan KRS agar

penyelesaian pengurusan KRS lebih cepat dan tidak perlu menunggu terlalu

lama. Saran ini setelah di sampaikan kepada pegawai akademik melalui

wawancara tanggal 28 November 2012 memperoleh informasi sebagai berikut:

Untuk sistem online untuk KRS telah direncanakan atau sedang


dibangun adapun kendala yang terjadi karena untuk pengurusan KRS itu
dikhawatirkan akan terjadi pengambilan mata kuliah ganda apabila di lakukan
pengurusan untuk sistem online tetapi akan di bangun mengenai sistem online
tersebut. Untuk pengurusan KHS itu sudah ada dalam sistem online adapun
web yang bisa di buka yaitu www.stialanmakassar.com mengenai pengurusan
KHS. Untuk solusi agar penyelesaian pengurusan KRS itu bisa lebih cepat lagi
penyelesaiaannya dengan cara penasehat akademik dan kepala sub bagian itu
harus ada di tempat selama pengurusan KRS itu tidak bisa terjadi karena
kadang kala penasehat akademik memiliki urusan, kepentingan, serta tugas
dinas yang kadang kala tidak menentu waktu pelaksanaannya sehingga tidak
bisa diberlakukan hal tersebut.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 58


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Table 14
Persepsi Responden Tentang Ketanggapan Pegawai Dalam
Pemberian Pelayanan KRS dan KHS

Uraian Bobot F Persentas Bobot x Rata-rata


e Nilai Persentas
e Nilai
Skor
Sangat Tanggap 5 13 15,48 65
Tanggap 4 41 48,81 164
Cukup Tanggap 3 29 34,52 87
Kurang Tanggap 2 1 1,19 2
Tidak Tanggap 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 318 75,71
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012
Dari jawaban responden tentang ketanggapan pegawai akademik dalam

pemberian pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa dapat kita lihat pada

Tabel 9 adalah, 15,48 % responden atau 13 orang menjawab sangat tanggap,

48,81 % responden atau 41 orang mengatakan tanggap, 34,52 % responden

atau 29 orang mengatakan cukup tanggap. Sedangkan responden yang

mengatakan kurang tanggap 1,19% responden atau 1 orang dan 0 % responden

atau tidak ada orang mengatakan tidak cepat.

Dari data diatas terlihat bahwa ketanggapan para pegawai akademik

STIA-LAN Makassar dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS bagi

mahasiswa dapat kita katakan sudah cukup tanggap. Walaupun demikian

masih ada yang perlu di tingkatkan lagi yakni dalam memberikan pelayanan

tidak deskriminatif, dan kepastian waktu selesai pengurusan KRS dan KHS.

Saran ini setelah di sampaikan kepada pegawai akademik melalui wawancara

tanggal 28 November 2012 memperoleh informasi sebagai berikut:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 59


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Untuk ketanggapan dari para pegawai akademik dalam pemberian


pelayanan itu sudah semaksimal mungkin dilakukan ada pun mahasiswa yang
berpikir seperti membeda-bedakan dan tidak menyamaratakan pelayanan yang
diberikan pegawai akademik kepada mahasiswa dan mahasiswi itu tidak terjadi
mungkin karena ketidaksengajaan dari pada pegawai akademik dalam
pemberian pelayanan yang kurang puas terhadap mahasiswi dan mahasiswa.
Setelah pembahasan masing-masing indicator dimensi responsiveness

dibawah ini akan dilihat rata-rata nilai dari dua pertanyaan mengenai kecepatan

dan ketanggapan pegawai dalam melayani KRS dan KHS kepada mahasiswa

sebagai berikut:

Tabel 15

Rata-rata Skor Nilai Dimensi Reability

Pertanyaan Rata-rata Skor Nilai Persentase


Kecepatan Pegawai Dalam
Pemberian Pelayanan KRS dan KHS 66,90
Ketanggapan Pegawai Dalam
Pemberian Pelayanan KRS dan KHS 75,71
Rata-rata skor 71,31
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Hasil tanggapan responden atas dua pertanyaan untuk dimensi responsiveness

rata-rata nilai berada pada posisi 71,31 % dimana dalam penilaian skala interpretasi

skor tersebut berada pada kategori 60 80 % dengan hasil nilai adalah berkualitas.

Tetapi pada kenyataannya masih ada yang perlu dibenahi untuk lebih meningkatkan

kualitas layanan, mahasiswa menyarankan bahwa dalam pelayanan pengurusan KRS

dan KHS ditingkatkan dengan menggunakan teknologi bila saat ini web site

dipergunakan hanya untuk melihat nilai saja dimasa yang akan datang dapat

ditingkatkan dimana pelayanan dapat dilakukan secara online.


Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 60
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

d. Assurance

Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari dimensi


assurance atau jaminan dalam memberikan pelayanan, baik jaminan tidak
adanya kesalahan, maupun jaminan waktu yang dijanjikan, dimana dalam
dimensi ini diukur melalui pengetahuan, keakuran, dan ketepatan waktu
pegawai dalam pemberian pelayan KRS dan KHS. Adapun yang termasuk dari
dimensi ini adalah sebagai berikut:

Table 16
Persepsi Responden Pengetahuan Pegawai Dalam
Pemberian Penjelasan Pelayanan KRS dan KHS
Uraian Bobot F Persentase Bobot x Nilai Rata-rata
Persentase
Nilai Skor
Sangat Baik 5 12 14,29 60
Baik 4 48 57,14 192
Cukup Baik 3 24 28,57 72
Kurang Baik 2 0 0 0
Tidak Baik 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 324 77,14 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Hasil jawaban responden tentang pengetahuan pegawai akademik

dalam pemberian penjelasan pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa

dapat kita lihat pada Tabel 10 adalah, 14,29 % responden atau 12 orang

menjawab sangat baik, 57,14 % responden atau 48 orang mengatakan baik,

28,57 % responden atau 24 orang mengatakan cukup tanggap. Sedangkan

responden yang mengatakan kurang tanggap 0 % responden atau tidak ada

orang dan 0 % responden atau tidak ada orang mengatakan tidak cepat.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 61


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Dari hasil kuesioner terlihat bahwa pengetahuan para pegawai

akademik STIA-LAN Makassar dalam pemberian penjelasan pelayanan KRS

dan KHS bagi mahasiswa dapat kita katakan sudah baik sehingga pegawai

dengan mudah memberikan penjelasan yang berkaitan dengan KRS seperti

dengan IPK yang diperoleh berapa jumlah mata kuliah yang dapat ditempuh,

serta peraturan akademik pegawai cukup menguasai. Pengetahuan seperti ini

sudah seharusnya dikuasai karena bila tidak maka banyak mahasiswa akibat

kesibukan dari Penasehat Akademik salah dalam mengambil mata kuliah,

kalau hal ini sampai terjadi maka kesalahan ini akan berdampak pada

penyelesaian studi mahasiswa.

Tabel 17

Persepsi Responden Keakuratan Pegawai Dalam Pemberian


Pelayanan KRS dan KHS

Uraian Bobot F Persentase Bobot x Nilai Rata-rata


Persentase
Nilai Skor
Sangat Tepat 5 11 13,1 55
Tepat 4 39 46,43 166
Cukup Tepat 3 29 34,52 87
Kurang Tepat 2 5 5,95 10
Tidak Tepat 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 318 75,71 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Sebaran jawaban responden tentang ketepatan pegawai akademik

dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa dapat kita lihat

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 62


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

pada Tabel 11 adalah, 13,1 % responden atau 11 orang menjawab sangat tepat,

46,43 % responden atau 39 orang mengatakan tepat, 34,52 % responden atau

29 orang mengatakan cukup tepat. Sedangkan responden yang mengatakan

kurang tepat 5,95 % responden atau 5 orang dan 0 % responden atau tidak ada

orang mengatakan tidak tepat.

Dari hasil kuisioner terlihat bahwa ketepatan para pegawai akademik

STIA-LAN Makassar dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS bagi

mahasiswa dapat kita katakan sudah tepat dalam arti tidak kesalahan dalam

pengolahan nilai dalam pembuatan KHS maupun keakuratan dalam

penginputan KRS mahasiswa sehingga tidak ada mahasiswa yang

matakuliahnya tidak masuk dalam KHS mereka. Walaupun demikian yang

masih menjadi masalah adalah ketepatan waktu yang dijanjikan pegawai pada

saat mengurus KRS dimana kadang pegawai mengatakan satu hari selesai

tetapi berhubung pejabat yang berwenang menandatangi KRS arau KHS tidak

berada ditempat maka waktu menjadi mulur. Setelah saran di konfirmasi

kepada pegawai akademik melalui wawancara tanggal 28 November 2012

diperoleh informasi sebagai berikut:

Untuk ketepatan waktu pegawai akademik sudah merasa sangat


maksimal dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS tidak ada penundaan
serta pegawai sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berada ditempat
pada waktu pemberian pelayanan. Adapun hal tersebut terjadi karena
kesibukan pejabat yang kadang keluar kantor. Ada pun pegawai akademik
sudah sangat berusaha semaksimal mungkin dalam pemberian pelayanan.
Tabel 18
Persepsi Responden Ketepatan Waktu Pegawai Dalam Pemberian
Pelayanan KRS dan KHS
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 63
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Uraian Bobo F Persentas Bobot x Rata-rata


t e Nilai Persentas
e Nilai
Skor
Sangat Tepat Waktu 5 9 10,71 45
Tepat Waktu 4 27 32,14 108
Cukup Tepat Waktu 3 41 48,81 123
Kurang Tepat Waktu 2 7 8,33 14
Tidak Tepat Waktu 1 0 0 0
Jumlah 84 100% 290 69,05 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012
Sebaran responden berdasarkan ketepatan waktu pegawai akademik

dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS kepada mahasiswa dapat kita lihat

pada Tabel 12 adalah, 10,71 % responden atau 45 orang menjawab sangat tepat

waktu, 32,14 % responden atau 27 orang mengatakan tepat waktu, 48,81 %

responden atau 41 orang mengatakan cukup tepat waktu. Sedangkan responden

yang mengatakan kurang tepat waktu 8,33 % responden atau 7 orang dan 0 %

responden atau tidak ada orang mengatakan tidak tepat waktu.

Dari hasil kuisioner terlihat bahwa ketepatan waktu para pegawai

akademik STIA-LAN Makassar dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS

bagi mahasiswa dapat di katakan sudah cukup tepat waktu. Namun pegawai

perlu meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan pelayanan sehingga pada

saat mahasiswa pengurusan KRS dan KHS pegawai yang bersangkutan berada

pada tempatnya masing-masing dan tidak menunda-nunda pekerjaan mereka.

Saran ini setelah di sampaikan kepada pegawai akademik melalui wawancara

tanggal 28 November 2012 memperoleh informasi sebagai berikut:

Untuk ketepatan waktu pegawai akademik sudah merasa sangat


maksimal dalam pemberian pelayanan KRS dan KHS tidak ada penundaan
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 64
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

serta pegawai sudah berusaha semaksimal mungkin untuk berada ditempat


pada waktu pemberian pelayanan. Adapun itu terjadi karena pegawai tersebut
berhalangan karena sedang istirahat atau terlambat dalam pengembalian di
tempat setelah waktu istirahat selesai. Ada pun pegawai akademik sudah sangat
berusaha semaksimal mungkin dalam pemberian pelayanan.
Tabel 19
Rata-rata Skor Nilai Dimensi Assurance

Pertanyaan Rata-rata Skor Nilai Persentase


Pengetahuan Pegawai Dalam
Pemberian Penjelasan Pelayanan 77,14
KRS dan KHS
Keakuratan Pegawai Dalam
Pemberian Pelayanan KRS dan 75,71
KHS

Ketepatan waktu pegawai 69,05


Dalam Pemberian Pelayanan
KRS dan KHS

Rata-rata skor 73,97


Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Walaupun dari ketiga pertanyaan dalam dimensi assurance berada pada

posisi 73,97 % dimana dalam penilaian skala interpretasi skor tersebut berada

pada kategori 60 80 % dengan hasil nilai adalah berkualitas. Pada realitanya

masih ada hal yang perlu dibenahi untuk agar kualitas pelayanan dapat

ditingkatkan yaitu kedisiplinan dalam melakukan pelayanan serta tidak

menunda-nunda pekerjaan.

e. Empaty
Kualitas Pelayanan pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat

dari dimensi empati yaitu kualitas pelayanan yang diukur dari kesigapan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 65


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

menerima keluhan, perhatian dalam menerima mahasiswa, serta keinginanan

pengguna pelayanan KRS dan KHS. Adapun hasil peniliain responden tentang

elemen ini adalah sebagai berikut :

Tabel 20

Persepsi Responden Pelayanan Pegawai Dalam


Menerima Keluhan Mengenai Pengurusan KRS dan KHS
Uraian Bobo F Persentas Bobot x Rata-rata
t e Nilai Persentase
Nilai Skor
Sangat Peduli 5 11 13,1 55
Peduli 4 31 36,90 124
Cukup Peduli 3 33 39,29 99
Kurang Peduli 2 7 8,33 14
Tidak Peduli 1 2 2.38 2
Jumlah 84 100 % 294 70 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Dilihat dari sebaran jawaban responden tentang pelayanan pegawai

akademik dalam menerima keluhan mengenai pengurusan KRS dan KHS

kepada mahasiswa dapat kita lihat pada Tabel 13 adalah, 13,1 % responden atau

11 orang menjawab sangat peduli, 36,90 % responden atau 31 orang

mengatakan peduli, 39,29 % responden atau 33 orang mengatakan cukup

peduli. Sedangkan responden yang mengatakan kurang peduli 8,33 %

responden atau 7 orang dan 2,38 % responden atau 2 orang mengatakan tidak

peduli.

Dari data diatas dapat terlihat bahwa pelayanan pegawai akademik

dalam menerima keluhan mengenai pengurusan KRS dan KHS dari mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 66


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

STIA LAN Makassar dapat di katakan sudah cukup peduli. Walaupun demikian

ada hal yang masih perlu ditingkatkan lagi yaitu sikap petugas dalam melayani

mahasiswa dianggap masih kurang ramah dan masih bersikap acuh tak acuh.

Saran ini setelah di sampaikan kepada pegawai akademik melalui wawancara

tanggal 28 November 2012 memperoleh informasi sebagai berikut:

Untuk pegawai yang bersikap cuek atau tidak ramah mungkin itu sudah
menjadi pembawaan dari pegawai tersebut dalam memperlakukan mahasiswa
seperti itu walaupun demikian pegawai akademik sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan pelayanan secara baik kepada mahasiswa.
Tabel 21
Persepsi Responden Perhatian Pegawai Dalam Menerima Mahasiswa
Dalam Pelayanan KRS dan KHS
Uraian Bobo F Persentas Bobot x Rata-rata
t e Nilai Persentas
e Nilai
Skor
Sangat 5 9 10,71 45
Perhatian
Perhatian 4 37 44,05 148
Cukup Perhatian 3 32 38,1 96
Kurang 2 6 7,14 12
Perhatian
Tidak Perhatian 1 0 0 0
Jumlah 84 100 % 301 71,67 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Hasil jawaban responden terhadap perhatian pegawai akademik dalam

menerima mahasiswa dalam pengurusan KRS dan KHS dapat kita lihat pada

Tabel 14 adalah, 10,71 % responden atau 9 orang menjawab sangat perhatian,

44,05 % responden atau 37 orang mengatakan perhatian, 38,1 % responden atau

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 67


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

32 orang mengatakan cukup perhatian. Sedangkan responden yang mengatakan

kurang perhatian 7,14 % responden atau 6 orang dan 0 % responden atau tidak

ada orang mengatakan tidak perhatian.

Dari penjabaran data pada paragraf diatas terlihat bahwa perhatian

pegawai akademik STIA-LAN Makassar dalam memberikan pelayanan KRS

dan KHS kepada mahasiswa dapat di katakan sudah perhatian. Walaupun

demikian masih ada yang perlu di tingkatkan lagi yakni apabila ada mahasiswa

yang bertanya kepada pegawai seharusnya dijawab dengan ramah dan disertai

senyum, namun kenyataannya masih ada pegawai yang menjawab pertanyaan

mahasiswa acuh tak acuh. Setelah saran ini di konfirmasi kepada pegawai

akademik melalui wawancara tanggal 28 November 2012 diperoleh jawaban

sebagai berikut:

Untuk pegawai yang kurang perhatian dalam pemberian pelayanan itu


sebenarnya sudah tugas pegawai memberikan pelayanan kepada mahasiswa,
menanggi kritik yang disampaikan mahasiswa maka pegawai akademik siap
untuk memperbaiki kekurangan dan berusaha memberikan pelayanan yang
maksimal untuk para mahasiswa yang meminta pelayanan.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 68


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Tabel 22
Persepsi Responden Tentang Perhatian Pegawai Untuk Mengetahui Keinginan
Pengguna Pelayanan KRS dan KHS

Uraian Bobo F Persentas Bobot x Rata-rata


t e Nilai Persentase
Nilai Skor
Sangat Perhatian 5 9 10,71 45
Perhatian 4 29 34,52 116
Cukup Perhatian 3 35 41,67 105
Kurang Perhatian 2 10 11,90 20
Tidak Perhatian 1 1 1,2 1
Jumlah 84 100 % 287 68,33 %
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012
Dari sebaran jawaban responden tentang perhatian pegawai akademik

untuk mengetahui keinginan pengguna pelayanan KRS dan KHS dapat kita

lihat pada Tabel 15 adalah, 10,71 % responden atau 9 orang menjawab sangat

perhatian, 34,52 % responden atau 29 orang mengatakan perhatian, 41,67 %

responden atau 35 orang mengatakan cukup perhatian. Sedangkan responden

yang mengatakan kurang perhatian 11,90 % responden atau 10 orang dan 1,2

% responden atau 1 orang mengatakan tidak perhatian. Dari data diatas maka

dapat disimpulkan bahwa perhatian pegawai terhadap keinginan pelanggan

cukup perhatian dimana 41,67 % responden mengatakan cukup perhatian tetapi

tidak berarti sudah baik masih perlu ditingkatkan minimal perhatian dalam hal

tidak ada keinginan mahasiswa yang terabaikan. Selama perhatian yang

dibutuhkan mahasiswa masih dalam aturan akademik karena bila perhatian

sudah berada diluar aturan akademik tentu saja tidak dapat dilayani karena bisa

melanggar peraturan yang ditetapkan oleh lembaga.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 69


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Dari tiga pertanyaan kepada responden sebagaimana dibahas pada

paragraf diatas maka dapat disimpulkan pada tabel 23 di bawah ini:

Tabel 23

Rata-rata Skor Nilai Dimensi Empaty

Pertanyaan Rata-rata Skor Nilai Persentase


Pelayanan Pegawai Dalam
Menerima Keluhan 70
Mengenai Pengurusan
KRS dan KHS
Perhatian pegawai dalam 71,67
menerima
Perhatian pegawai untuk 68,33
mengetahui
Rata-rata skor 70
Sumber : Hasil Olah Data Primer 2012

Walaupun dari ketiga kategori yang termasuk dalam dimensi assurance

berada pada posisi 70 % dimana dalam penilaian skala iterprestasi skor

tersebut berada pada kategori 60 80 % dengan hasil nilai adalah berkualitas.

Tetapi realitanya yang terjadi dilapangan ada hal yang masih perlu

ditingkatkan lagi, terutama sikap para petugas dalam melayani mahasiswa

harus ramah dan tidak bersikap acuh tak acuh dan masih perlu di tingkatkan

lagi yakni apabila ada mahasiswa yang bertanya kepada pegawai dijawab

dengan ramah dan disertai senyum.

BAB V

PENUTUP
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 70
Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

A. Simpulan

Penelitian tentang Kulitas Pelayanan Akademik di STIA LAN Makassar yang

dilihat dari 5 dimensi pelayanan yaitu dimensi Reability, Assurance, Tangible,

Emphaty, Resposiveness, juga karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin,

Program kehususan, umur, dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden, rata-rata dari jenis kelaminnya mahasiswa yang ada di

STIA-LAN Makassar lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

Sedangkan bila dilihat dari umur maka di dominan responden rata-rata umur 18

23 tahun. Sedangkan untuk program kekhususan dari sebaran responden maka

yang terbanyak adalah program kekhusuan Manajemen Pembangunan Daerah.


b. Hasil olah data primer berdasarkan lima sub variable yakni : 5 dimensi pelayanan

yaitu dimensi Reability (keandalan), dimensi Assurance (jaminan), dimensi

Tangible (Bukti Langsung), Dimensi Emphaty (Perhatian), dimensi

Resposiveness (Daya Tanggap) dapat disimpulakan sebagaimana berikut :


Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari dimensi

tangible (bukti langsung) yaitu dimensi ini diukur melalui kondisi fisik

pegawai, fasilitas fisik, dan perlengkapan, dalam memberikan pelayanan

kepada mahasiswa. Adapun hasil penilaian responden terhadap dimensi

tangible dalam cakupan berkualitas karena berada dalam skala skor nilai

yakni 73,33%.
Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari

Realibility adalah kualitas pelayanan yang diukur melalui kemampuan

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 71


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

pegawai dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan

memuaskan, dengan hasil skala skor nilai 73,18%.


Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari dimensi

Responsiveness (Daya Tanggap) adalah kualitas pelayanan yang diukur

melalui kesigapan pegawai memberikan pelayanan dengan tanggap,

dengan hasil skala skor penilaian yaitu 71,31 %.


Kualitas Pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari dimensi

assurance adalah kualitas pelayanan yang diukur melalui pengetahuan,

ketepatan pegawai, dan ketepatan waktu pegawai dalam pemberian pelayan

KRS dan KHS, dengan hasil skala skor penilaian yaitu 73,97 %.
Kualitas Pelayanan pelayanan akademik STIA-LAN Makassar dilihat dari

dimensi empati adalah yaitu kualitas pelayanan yang diukur melalui

kesigapan menerima keluhan, perhatian dalam menerima mahasiswa, dan

keinginanan pengguna pelayanan KRS dan KHS, dengan hasil skala skor

penilaian yaitu 70 %.

B. Saran
1. Ruang tunggu di perluas dan perlu ditambah meja dan kursi karena tidak

cukup menampung mahasiswa dilayani pengurusan KRS dan KHS, sehingga

harus menunggu di lobi kampus, kantin, parkiran motor.


2. Ruang tunggu diberikan fasilitas penyediaan air mineral.
3. Dalam pemberian kejelasan prosedur pelayanan KRS dan KHS masih banyak

mahasiswa yang kebingungan dalam pengurusan KRS dan KHS oleh sebab

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 72


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

itu agar dalam pemberian penjelasan disampaikan dengan kalimat yang

mudah dipahami mahasiswa.


4. Pemberian sikap yang tegas dari pihak akademik terhadap pakaian yang

dikenakan mahasiswa tidak rapih pada saat pengurusan KRS dan KHS.
5. Perlu dilengkapi dengan sistem pengurusan KRS dan KHS secara online

sehingga pelayanan mahasiswa yang berada diluar daerah tidak perlu lagi

datang ke kampus hanya untuk mengurus KRS dan KHS.


6. Pegawai akademik harusnya tidak bersikap deskriminatif kepada mahasiswa.
7. Perlu ditingkatkan kedisiplinan para pegawai dalam melayani mahasiswa

pada saat pengurusan KRS dan KHS. Karena sering pada saat waktu

pengurusan KRS dan KHS pegawai hingga kepala bagian kemahasiswaan

tidak berada ditempat.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Atep Adaya Brata ,(2006) Dasar-Dasar Pelayana Prima, Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Ariani, D. W., (2003), Manajemen Kualitas, Ghalia Indonesia, Jakarta Budiono., 1999,
Pelayanan Prima, Yayasan Kawula Muda, Jakarta.
Furqon, Chaerul., (2007), Kualitas Pelayanan Pada Perguruan Tinggi (jurnal: Jurnal
Ilmu Administrasi), lembaga pengembangan Administrasi, STIA-LAN
BANDUNG, Bandung

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 73


Kualitas Pelayanan Akademik STIA LAN Makassar 2012

Ibrahim, Amin., (2008), teori dan konsep pelayanan publik serta implementasinya,
Mandar maju, Bandung.
Juliantara, Dadang, (2005), Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam Pelayanan Publik,
Jakarta, Pembaharuan.
Moenir, (2001), Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta, PT Bumi
Aksara.
Rohman, (2008:10) Reformasi Pelayanan Publik. Pondok ABM Permai Jl. Manunggal
Kavling A-3 Mojolango-Malan.
Purnama, Nursyabani, (2006), Manajemen Kualuatas Perspekif Global, Edisi
Pertama, Yogyakarta, Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII.
Ratminto dan Winarsih, (2005), Manajemen Pelayanan, jakarta, Pustaka Pelajar.

Rewansyah, Asmawi. (2011), Kepemimpinan Dalam Pelayanan Publik. STIA-LAN


Jakarta. CV Yusiantanas Prima.
Rewansyah, Asmawi (2005). Pengaruh Pemberdayaan Dan Pengawasan Aparatur
Terhadap Kualitas pelayanan Kesehatan (Studi Kasus: RSUD Tangerang.)
Bandung: Universitas Padjadjaran.
Sianipar, (1998), Pelayanan Prima (Bahan Diklat Prajabatan Golongan II), Jakarta,
LAN Republik Indonesia.
Sinambela, Lijan poltak dkk, (2006), Reformasi pelayanan Publik, Teori Kebijakan
dan Implementasi, Jakarta, Bumi Aksara.

Undang-Undang
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/10/pengertian-pelayanan-publik.html Akses
kamis 29 November 2012. Pukul 01: 25 WITA.
http://bppt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/kepmenpan_nomor_63_tahun_2003_
pedoman_pelayanan_publik.pdf Akses 29 November 2012 Pukul 01: 30
WITA.

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makassar | 74

Anda mungkin juga menyukai