Anda di halaman 1dari 9

Alternative kebijakan yang harus di buat

pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat


kesehatan
Vebri Arsita Lake

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Nusa Cendana

Arsita.lake@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini membahas mengenai alternative kebijakan yang
harus dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan di daerah tersebut. Penelitian ini menekankan kepada
pengoptimalan mutu dari pelayanan kesehatan di puskesmas
yang ada di daerah terkhususnya untuk kabupaten kupang. Hal
ini didasarkan pada pemikiran bahwa puskesmas atau pusat
kesehatan masyarakat merupakan bagian internal dari pelayanan
kesehatan tingkat daerah ketimbang rumah sakit. Selain itu,
dengan alasan bahwa administrasi di puskesmas lebih cepat
daripada administrasi di rumah sakit sehingga masyarakat lebih
cenderung untuk pergi ke puskesmas daripada ke rumah sakit.
Dari pemikiran tersebut maka diharapkan bahwa dengan adanya
puskesmas di daerah tersebut dapat mewujudkan peningkatan
pada derajat kesehatan di daerah tersebut. Metode yang
digunakan dalam penelitan ini adalah deskriptif yaitu melakukan
pengumpulan data dengan melihat dari berbagai sumber.

Abstract

This paper discusses the policy alternatives that must be


done by the government in improving the health status of the
area. This study emphasizes the optimization of the quality of
health services in health centers in the specially area to regency
of Kupang. It is based on the premise that the health clinic or
community health center is an internal part of the health service
hospital rather than the local level. In addition, on the grounds
that the administration in the clinic more quickly than the
administration of the hospital so that people are more likely to go
to the clinic than go to the hospital. From these ideas, it is
expected that the presence of health centers in the area can be
instrumental in improving the health status of the area. The
method used in this research is descriptive of collecting data with
a view from a variety of sources.

Pendahuluan
Pusat kesehatan masyarakat adalah satu kesatuan
organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Setiap
decade fungsi puskesmas terus berkembang dari yang semula
hanya sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka
kini berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh
masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitasi.

Di Indonesia pusat kesehatan masyarakat merupakan tulang


punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama dengann wilayah
kerja tingkat kecamatan atau pada suatu daeraj dengan jumlah
penduduk 30.000 50.000 jiwa. Puskesmas adalah salah satu
alternative utama dalam penelitian pelayanan kesehatan, akan
tetapi sampai dengan saat ini pemanfaatan pelayanan puskesmas
dalam aspek promotif, preventive, dan rehabilitative masih
rendah.

Upaya pelayanan kesehatan di Indonesia seharusnya


terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesiambungan.
Akan tetapi, sampai dengan saat ini hal tersebut belum dapat di
optimalkan dengan baik dikarenakan pengaruh dari sarana dan
prasarana yang tersedia belum memadai dalam menjalankan
fungsi tersebut.

Metode
Penelitian dengan metode deskriptif ini mengumpukan data
dengan cara melihat dari berbagai sumber buku yang berkaitan
dengan judul yang ingin di kaji. Kabupaten kupang dipilih sebagai
wilayah batasan dari penelitian ini. Objek yang ingin di kaji dalam
penelitian ini adalah puskesmas sehingga dalam pengumpulan
data tersebut lebih menekankan kepada pelayanan di puskesmas
serta sarana dan prasarana pendukung di puskesmas.

Hasil dan Diskusi


Letak dan kepadatan penduduk

Kabupaten kupag secara geografis Kabupaten Kupang terletak


pada 121.30 BT 124.11 BT dan 9.19 LS 10.57 LS. Luas
wilayah Kabupaten Kupang seluas 53.958,28 Km yang terdiri dari
wilayah daratan seluas 7.178,28 Km dan wilayah laut seluas 46
780 Km dengan garis pantai 492,4 Km. Kabupaten Kupang
mencakup 27 pulau, dimana diantaranya terdapat 8 pulau yang
belum memiliki nama. Hingga saat ini hanya lima pulau yaitu
Pulau Timor, Pulau Sabu, Pulau Raijua, Pulau Semau, dan Pulau
Kera yang telah dihuni.

Permukaan tanah di wilayah Kabupaten Kupang umumnya


berbukit-bukit, bergunung-gunung dan sebagian terdiri dari
dataran rendah dengan tingkat kemiringan rata-rata mencapai
450, dengan perincian sebagai berikut:

00 20 = 34 462 Ha (10,15 %)

30 150 = 197 145 Ha (26,86 %)

150 400 = 324 771 Ha (44,26 %)


> 410 = 137 494 Ha (18,73 %)

Ketinggian Kabupaten Kupang permukaan laut adalah antara 0


500 meter, dengan perincian sebagai berikut:

0 50 m = 47 144 Ha (20,50%)

50 100 m = 112 126 Ha (15,28%)

100 150 m = 98 133 Ha (13,37%)

150 500 m = 301 960 Ha (41,55%)

> 500 m = 74 509 Ha (10,15%).

Sebagian besar flora di kabupaten ini terdiri dari rumput, pohon


lontar, pohon pinus, cendana, dan gewang. Sedangkan fauna
terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing, babi, domba, ular, dan
unggas diantaranya ayam, burung kakatua, nuri dan sebagainya.
Iklim di kabupaten ku[ang seperti halnya di tempat lain di
Indonesia, di Kabupaten Kupang hanya dikenal 2 musim yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Secara umum, pada Juni-
September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau.
Sebaliknya pada Desember Maret arus angin banyak
mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik
sehingga terjadi musim hujan. Rata-rata kelembaban udara di
Kota Kupang tahun 2009 sebesar 76,5 persen, tekanan udara
1.010,42 milibar, dan rata-rata suhu udara di atas 27,26 o.

Jumlah penduduk di kabupaten kupang ada 330.322 jiwa


dengan penduduk laki-laki 168.904 jiwa dan penduduk
perempuan 161.418 jiwa.
Persebaran puskesmas di kabupaten kupang

N Kabupaten Puskesmas Puskesmas


o pembantu

1 Semau 1 6

2 Semau selatan 1 4

3 Kupang barat 1 10

4 Nekamese 1 9

5 Kupang tengah 1 8

6 Taebenu 1 8

7 Amarasi 1 5

8 Amarasi barat 1 7

9 Amarasi selatan 1 3

1 Amarasi timur 1 3
0

1 Kupang timur 1 9
1

1 Amabi oefeto 1 9
2 timur

1 Amabi oefeto 1 6
3

1 Sulamo 1 6
4

1 Fatuleu 1 9
5

1 Fatuleu barat 1 5
6

1 Fatuleu tengah 1 3
7

1 Takari 1 8
8

1 Amfoang 1 10
9 selatan

2 Amfoang barat 1 5
0 daya

2 Amfoang utara 1 -
1

2 Amfoang barat 1 -
2 laut

2 Amfoang timur 1 4
3

2 Amfoamg - -
4 tengah

Jumlah 23 137

Sumber: Dinas kesehatan Kabupaten Kupang Tahun 2011

Depkes RI (2004), upaya kesehatan di Indonesia belum


dijalankan dengan baik karena jumlah sarana dan
prasarana kesehatan masih rendah dan dalam
penyebarannya belum merata. Rasio sarana dan
prasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk di luar
pulau Jawa lebih baik dari dibandingkan dengan pulau
Jawa hanya saja keadaan transportasi di luar pulau Jawa
lebih baik dibandingkan dengan pulau Jawa. Meskipun
sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah
seperti puskesmas telah terdapat di semua kecamatan
dan di tunjang paling sedikit oleh tiga puskesmas
pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat
dijangkau oleh masyarakat.

Berdasarkan data survey Sosial Ekonomi nasional


(2007) menunjukkan bahwa sekitar 33% penduduk yang
sakit berobat ke puskesmas. Rendahnya pemanfaatan
pelayanan puskesmas tersebut dipengaruhii oleh
beberapa factor diantaranya umur, pengertahuan, status
pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku
petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan dan stigma
atau pengaruh luar terhadap pelayanan puskesmas.

Salah satu indicator yang dapat digunakan untuk


mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap
puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000
penduduk.untuk meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat di wilayah kerjanya,
puskesmas dibantu dengan sarana pelayanan kesehatan
berupa puskesmas pembantu (pustu). Pustu sebagai unit
pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil. Pada tahun 2013 jumlah pustu
yang ada di Kabupaten Kupang ada 151 buah, ada
sebagian yang telah diangkat menjadi puskesmas
dikarenakan beberapa factor diataranya yaitu terjadinya
penambaha jumlah penduduk dan pemekaran wilayah
sehingga status pustu dinaikan menjadi puskesmas.

Kesimpulan

Pusat kesehatan masyarakat adalah satu kesatuan


organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok dalam
aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam perjalanannya, kegiatan-kegiatan tersebut kemudian
tidak bisa dijalankan dengan baik karena mengalami kendalam
pada sarana dan prasarana yang tersedia. Sampai dengan saat
ini, ada 23 puskesmas di kabupaten kupang dan 137 puskesmas
pembantu yang membantu dalam penyebaran pelayanan
kesehatan.

Rekomendasi kebijakan

Berdasarkan data tersebut maka muncullah sebuah


kebijakan baru yang ingin di terapkan yaitu tentang
pengobtimalan pelayanan kesehatan primer (puskesmas) di
Kabupaten Kupang.

Daftar pustaka

Badan perencanaan pembangunan daerah Nusa Tenggara


Timur. 2014. Rencana kerja pembangunan daerah perubahan
provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang: Badan perencanaan
pembangunan daerah Nusa Tenggara Timur.

Dinkes. 2013. Profil Kesehatan. Kupang: Dinkes

Dinkes. 2012. Profil Kesehatan. Kupang: Dinkes

Kemenkes RI. 2013. Ringkasan eksekutif : data dan


informasi kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jakarta:
Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai