Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Boiler ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Ibu Nanik selaku Dosen mata kuliah Utilitas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Boiler. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Malang, 5 Mei 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ketel uap ( Boiler) Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap,dimana terdiri dari
dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana dapat menghasilkan panas yang
dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper,sebuah alat yang mengubah air menjadi
uap.Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk
berbagai proses dalam aplikasi pemanasan. Ketel atau pembangkit uap adalah salah satudari
sekian banyak peralatan dalam siklus energi thermal yang bertujuan untuk merubah air
menjadi uap yang berguna.Uap yang dihasilkan tersebut kemudian dapat membangkitkan
tenaga mekanik atau mensuplai panas bagi keperluan industri ( manufacturing proses).
Bentuk dari ketel uap secara garis besar merupakan suatu bejana tertutup, dimana kalor dari
pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air melalui ruang bakar.Energi dalam (intenal
energi) dari air akan meningkat seiring dengan meningkatnya temperature dan tekanan.
Dimana pada suatu tingkat keadaan tertentu air akan berubah menjadi uap (menguap).Sumber
kalor untuk ketel dapat berupa bahan bakar dalam bentuk padat, cair atau gas.Bahkan
dewasa ini sumber kalor dengan menggunakan energi listrik atau nuklir banyak
dikembangkan.Cara kerja ketel uap Air umpan ketel dari tangki dipompakan ke
economizeruntuk dipanaskan awal sebelum masuk ketel uap dari economiser air yang sudah
hangat dialirkan ke ketel, selanjutnya dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh(saturated
steam) Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas lanjut(superheater) dan
menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam) yang siapuntuk digunakan, seperti
menggerakkan turbin uap (steam turbine), untuk keperluan pemrosesan (merebus,
memanaskan, dll.) Steam generation juga dilengkapi dengan peralatanperalatan keselamatan,
seperti : pengukur level air diketel, Pengukur tekanan di ketel dll.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain :
2.1 Apa yang dimaksud dengan boiler?
2.2 Apa saja klasifikasi boiler?
2.3 Apa keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan jenisnya?
2.4 Apa komponen penyusun boiler dan fungsinya?
2.5 Bagaimana sistem kerja boiler ?
2.6 Bagaimana steam yang dihasilkan boiler ?
2.7 Bagaimana aplikasi penggunaan boiler pada dunia industri ?
2.8 Apa jenis bahan bakar untuk penggunaan boiler ?
2.9 Bagaimana cara perawatan boiler ?

3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang akan dibahas antara lain :
2.1 Menjelaskan pengertian boiler
2.2 Menjelaskan klasifikasi boiler
2.3 Menjelaskan keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan jenisnya
2.4 Menjelaskan komponen penyusun boiler dan fungsinya
2.5 Menjelaskan sistem kerja boiler
2.6 Menjelaskan aplikasi penggunaan boiler pada dunia industri
2.7 Menjelaskan jenis bahan bakar untuk penggunaan boiler
2.8 Menjelaskan cara perawatan boiler
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN
Boiler atau ketel uap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa penguapan
(evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (ekonomiser) dan pemanas udara (air
heater). Pipa-pipa penguapan (evapurator) dan pemanas lanjut (superheater) mendapat kalor
langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air (economiser) dan
pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran sebelum dibuang
ke atmosfer.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian
yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari
pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Uap
atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi
pemanasan.
Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
a. Mesin pembakaran luar seperti : mesin uap dan turbin
b. Suplai tekanan rendah bagi kerja boiler proses di industri pemintalan, pabrik gula dsb
c. Menghasilkan air panas,dimana bisa digunakan untuk instalasi panas bertekanan rendah

2.2 PROSES KERJA


Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah
air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang
berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar.

Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang
tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan
panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air
disebut dengan water tube boiler.

Siklus Air di Boiler


Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat
pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida
kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan
ditampung didalamsteam drum.

Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header
bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun
melalui pipa-pipadown comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air
didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar
boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan
temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara
radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih
juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down
comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi
ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat
proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk
sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa
sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali
kapasitas penguapan.

2.3 KOMPONEN KOMPONEN BOILER

Berikut ini merupakan komponen-komponen boiler antara lain:


Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace
siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge
door.
Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam
masih bersifat jenuh (saturated steam).
Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam
pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar
yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku
pembakaran.
Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air
yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam
melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam
pipa steam.
2.4 KLASIFIKASI BOILER

Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem boiler,
perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti
kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi
oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang
akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:

1. Berdasarkan tipe pipa :


Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang
rendah.

Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang
tinggi.
2. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :

Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif
lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik.
Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling
mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling
murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah
dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini
paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.

3. Berdasarkan kegunaan boiler :

Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam
sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan proses industri.
Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam
atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan pemanas.
Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam
atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan proses operasi
komersial.

Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam
atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.

Heat Recovery Boiler


Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan
proses industri.
4. Berdasarkan konstruksi boiler :
Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik pembuat,
pengiriman langsung dalam bentuk boiler.

Site Erected Boiler


Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di tempat akan
berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.
5. Berdasarkan tekanan kerja boiler :
Low Pressure Boilers
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam operasi
kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan dibawah 160 psig atau
temperatur dibawah 250 F

High Pressure Boilers


Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam operasi
diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160 psig atau temperatur
diatas 250 F

6. Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :


Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat
untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran
melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus diatangani
berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
Pulverized Coal
proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill sehingga batu bara
memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa bubuk ini disemprotkan ke
dalam ruang pembakaran.

Fluidized Coal
proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara memiliki ukuran
kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan
langsung membara jika mengenai pasir.
Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat, dan gas
untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.

7. Berdasarkan material penyusun boiler :

Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan steel pada daerah steam.

Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan besi cor pada daerah steam.

Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Fire Tube Proses pemasangan mudah Tekanan operasi steam terbatas


dan cepat, Tidak untuk tekanan rendah 18 bar
membutuhkan settingkhus
us

Investasi awal boiler ini Kapasitas steam relatif kecil


murah (13.5 TPH) jika diabndingkan
dengan water tube

Bentuknya Tempat pembakarannya sulit


lebih compactdan portable dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa
kondisinya.

Tidak membutuhkan area Nilai effisiensinya rendah,


yang besar untuk 1 HP karena banyak energi kalor yang
boiler terbuang langsung menuju stack

2 Water Tube Kapasitas steam besar Proses konstruksi lebih detail


sampai 450 TPH

Tekanan operasi mencapai Investasi awal relatif lebih


100 bar mahal

Nilai effisiensinya relatif Penanganan air yang masuk ke


lebih tinggi dari fire tube dalam boiler perlu dijaga,
boiler karena lebih sensitif untuk
sistem ini, perlu komponen
pendukung untuk hal ini

Tungku mudah dijangkau Karena mampu menghasilkan


untuk melakukan kapasitas dan
pemeriksaan, pembersihan, tekanan steam yang lebih besar,
dan perbaikan. maka konstruksinya dibutuhkan
area yang luas

Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Solid Fuel Bahan baku mudah Sisa pembakaran sulit dibersihkan


didapatkan.

Murah konstruksinya. Sulit mendapatkan bahan baku


yang baik.

2 Oil Fuel Sisa pembakaran tidak Harga bahan baku paling mahal.
banyak dan lebih mudah
dibersihkan.

Bahan bakunya mudah Mahal konstruksinya.


didapatkan.

3 Gaseous Fuel Harga bahan bakar Mahal konstruksinya.


paling murah.

Paling baik nilai Sulit didapatkan bahan bakunya,


effisiensinya. harus ada jalur distribusi.

4 Electric Paling mudah Paling buruk nilai effisiensinya.


perawatannya.

Mudah konstruksinya Temperatur pembakaran paling


dan mudah didapatkan rendah.
sumbernya.

Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Power Boiler Dapat menghasilkan Konstruksi awal relatif mahal.


listrik dan
sisa steam dapat
menjalankan proses
industri.
Steam yang dihasilkan Perlu diperhatikan faktor safety.
memiliki tekanan tinggi

2 Industrial Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan memiliki


Boiler mudah. tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif


murah.

3 Commercial Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan memiliki


Boiler mudah. tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif


murah.

4 Residential Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan memiliki


Boiler mudah. tekanan rendah.

Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Package Mudah pengirimannya. Terbatas tekanan dan kapasitas


Boiler kerjanya.

Dibutuhkan waktu yang Komponen-komponen boiler


singkat untuk tergantung pada produsen boiler.
mengoprasikan setelah
pengiriman.

2 Site Erected Tekanan dan kapasitas Sulit pengirimannya, memakan


Boiler kerjanya dapat biaya yang mahal.
disesuaikan keinginan.

Komponen-komponen Perlu waktu yang cukup lama


boiler dapat dipadukan setelah boiler berdiri, setelah
dengan produsen lain. proses pengiriman.

Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Low Pressure Tekanan rendah Tekanan yang dihasilkan rendah,


sehingga tidak dapat membangkitkan listrik.
penanganannya tidak
terlalu rumit

Area yang dibutuhkan


tidak terlalu besar, dan
biaya konstruksi tidak
lebih mahal dari high
pressure boiler

2 High Pressure Tekanan yang dihasilkan Tekanan tinggi sehingga


tinggi sehingga dapat penanganannya perlu diperhatikan
membangkitkan listrik aspek keselamatannya.
dan sisanya dapat didaur
ulang untuk
mengoprasikan proses
industri
Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Stoker Konstruksinya relatif Limbah yang diproduksi


Combustion sederhana. pembakaran lebih banyak

Panas yang dihasilkan kurang


merata jika tidak ada komponen
pendukung.

Effisiensi relatif rendah


2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana investasi yang
mahal.

Proses pembakaran lebih


merata pada tungku
pembakaran.

3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi Konstruksinya rumit dan


membutuhkan dana investasi yang
mahal.

Suhu pembakaran tidak


mencapai suhu 1000 0C
sehingga tidak
menimbulkan NOX

4 Firing Limbah yang diproduksi Konstruksi relatif rumit,


pembakaran lebih perlu nozzle.
sedikit

Panas yang dihasilkan


lebih merata

Effisiensi relatif lebih


baik

Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.

Dapat Konstruksi lebih rumit.


dialiri steam untuk
tekanan tinggi.

2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.


Konstruksi lebih Dapat dialiri steam untuk tekanan
sederhana. yang terbatas.

2.5 PRINSIP KERJA BOILER

Air umpan setelah melalui proses pretreatment di softener atau air condensate
dipompakan ke econimizer.
Di economizer terjadi pemanasan awal yang memanfaatkan panas buang di chimney .
Pemanasan awal dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dari boiler.
Selanjutnya air umpan masuk ke dalam ketel tapi sebelumnya diberikan chemichal
sesuai dosis yang ditentukan.
Setelah itu air umpan mengalamai pemanasan didalam ketel uap berubah fasa menjadi
steam dan siap didistribusikan.
Setelah sistem berubah fasa kembali menjadi air ( air condensat ) maka bisa kembali
dipompakan kedalam ketel kembali .Air make up hanya digunakan untuk
menggantikan hilangnya air akibat proses blow down.

Syarat- syarat Boiler Yang Baik


Boiler yang baik harus memenuhi persyaratan yang ditinjau dari segi teknis,
ekonomis, maupun keselamatan kerja. Persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah :
Hemat dalam pemakaian bahan bakar
Pengoperasian fleksibel ( dapat menyesuaikan naik turunnya beban )
Konstruksi ringkas dan sederhana agar mudah dalam pengoperasian dan
perawatannya
Mempunyai system pembuangan lumpur yang baik
Dapat menghasilkan uap yang bersih
Material memenuhi standar yang berlaku
Dilengapi peralatan pengamanan yang memenuhi dari dinas pengawasan keselamatan
kerja Departemen Tenaga Kerja
Jumlah panas yang hilang karena radiasi harus sekecil mungkin
Peredaran gas panas harus optimal sehingga transfer panas dapat maksimal
Boiler harus dapat dioperasikan dalam waktu singkat

PERAWATAN BOILER

Perawatan yang baik pada boiler dapat menjamin umur teknis dan umur ekonomis yang
relatif panjang. Dibawah ini di jelaskan merupakan perawatan boiler, bila mana dilakukan
lebih sering lebih menjamin amannya pengoperasian boiler tersebut.

Setiap 1 s/d 2 minggu :

1. Memeriksa dan membersihkan strainer (saringan), air maupun steam.

2. Memerika dan membersihkan pipa dan dinding batu api dari semua abu dan kerak
pembakaran yang melekat di dinding.

3. Memeriksa rotor (impeller) blower terutama impeller blower ID Fan atas


kemungkinan abu yang melekat.

Setiap 1 s/d 3 bulan :

1. Memeriksa dan membersihkan bagian luar dan dalam boiler.

2. Membersihkan bagian dalam semua water tube (pipa) dan semua header serta drum
dari scale (kerak).

3. Memeriksa roster dan menggantinya jika ada yang patah/rusak


4. Membersihkan semuam abu dari dalam chimney.

Diatas 1 tahun :

1. Periksa dan perawatan pada casing (dinding)

2. Periksa dan perawatan pada gas duct dan dust collector.

3. Periksa dan perawatan pada collector, peralatan dan instrume

4. Periksa dan perawatan pada kerangan, cock dan piping.

Setiap 2 tahun :

Setiap 2 tahun di lakukan pemeriksaan berkala yang disaksikan oleh depnaker setempat.

Anda mungkin juga menyukai