Anda di halaman 1dari 143

Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (PP 32 tahun 2013 pasal 1 point 16). Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian pogram pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum mengacu pada peraturan pemerintah nomor 32
tahun 2013 sebagai pengganti PP nomor 19 tahun 2005 tentang BSNP, untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4)
standar tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar
pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain itu, penyusunan KTSP juga
harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU nomor 20
tahun 2013 dan PP nomor 32 tahun 2013. Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional.
Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan mensyaratkan adanya pemenuhan
standar yang ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
khususnya pada upaya pemenuhan 5 standar peningkatan mutu yaitu: (1)
Standar Isi; (2) Standar Kompetensi Lulusan; (3) Standar Proses; (4) Standar
Pengelolaan; dan (5) Standar Penilaian.
Penyusunan kurikulum tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah berupa
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A
tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, khususnya bagi sekolah yang telah
menyelenggarakan kurikulum 2013. Disebutkan bahwa implementasi kurikulum
pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

implementasi kurikulum yang mencakup: (1) Pedoman Penyusunan dan


Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; (2) Pedoman Pengembangan
Muatan Lokal; (3) Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler; (4) Pedoman Umum
Pembelajaran; dan (5) Pedoman Evaluasi Kurikulum.
Fakta mengenai kondisi pendidikan SMA Negeri 32 Tobar masih
memprihatinkan. Pelaksanaan proses pembelajaran dan manajemen pengelolaan
belum berjalan sesuai harapan. Paradigma bahwa pendidikan berlangsung untuk
mempersiapkan peserta didik untuk studi lanjut masih belum diikuti dengan
upaya-upaya nyata yang terarah dan terukur. Bahkan paradigma tersebut bisa
bergeser pada upaya mempersiapkan siswa menempuh dan sukses di ujian
nasional (UN). Hal ini terlihat dari pembentukan tim sukses UN yang tidak lain
hanya mempersiapkan siswa sebatas lulus saja. Kondisi memprihatinkan ini perlu
dijawab dengan langkah-langkah strategis untuk pencapaian target paradigma.
Sebagai persiapan awal adalah tersusunnya Program Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan mengacu pada hal-hal sebagaimana telah disampaikan
di atas.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka penyusunan KTSP harus
berkarakter idealis. Oleh karenanya penyusunan KTSP harus mengacu pada
analisis konteks yaitu:
1. Mengidentifikasi Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Pengelolaan, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan sebagai
acuan dalam penyusunan KTSP.
2. Menganalisis kondisi yang ada di Satuan Pendidikan yang meliputi peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan
program-program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar yang mengacu pada pencermatan dari komite sekolah,
dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan
dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
Melalui analisis konteks dimaksud, kegiatan pendidikan di SMA Negeri 32
Tobar diarahkan untuk melaksanakan program pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik sosial budaya lingkungan sekolah, potensi yang dimiliki sekolah, dan
kebutuhan peserta didik dalam rencana studi lanjut maupun rencana kerja. Untuk
itu, dalam penyusunan dan pengembangan KTSP ini perlu melibatkan seluruh
warga sekolah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di lingkungan
sekitar sekolah.
Dari hasil analisis konteks sekolah diperoleh data potensi nyata di SMA Negeri
32 Tobar sebagai berikut:

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1) Potensi Peserta Didik


Potensi input SMA Negeri 32 Tobar cukup tinggi. Hal ini terlihat dari animo
masyarakat yang mendaftar selalu di atas kuota yang diperlukan. Sebagai
gambaran untuk penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2013/1014,
calon peserta didik yang mendaftar sebanyak 454 calon dan diterima
sebanyak 284 peserta didik.
Peserta didik yang diterima di SMA Negeri 32 Tobar memiliki potensi akademik
menengah ke bawah. Data penerimaan peserta didik baru hasil seleksi untuk
tahun pelajaran 2014/2015 memiliki nilai Ujian Nasional (UN) SMP tertinggi
adalah 33,75 dan terendah 25,30. Peserta didik yang diterima melalui jalur
prestasi juga cukup baik sehingga berpeluang untuk dikembangkan. Potensi
peserta didik di kelas XI dan XII juga berpeluang untuk dikembangkan, baik
bidang akademik maupun non akademik.
Prestasi non akademik sudah mampu bersaing dalam tingkatan Kabupaten
dan Provinsi, dan Regional. Berikut ini data Prestasi Akademik dan Non-
Akademik yang telah dicapai untuk 1 (satu) tahun yaitu periode tahun
pelajaran 2013/2014 terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1: Data Prestasi Non-Akademik Tahun Pelajaran 2013/2014
N Jenis Kejuaraan Tah Nomina Tingkat Penyelenggara
o un si
1 Siswa Berprestasi 2013 Harapan Kabupat Dinas Pendidikan
Putra 1 en Kab Toli-toli
2 Siswa Berprestasi Putri 2013 Harapan Kabupat Dinas Pendidikan
1 en Kab Toli-toli
3 Baca Puisi 2013 Juara 3 Kabupat Mericam Festival
en
4 Menulis Aksara Pekan 2013 Juara 1 Kabupat Mericam Festival
Baru en
5 Wushu Perorangan 2013 Juara 2 Provinsi Disdikpora Provinsi
Pekan Baru
6 Wushu Beregu 2013 Juara 3 Provinsi Disdikpora Provinsi
Pekan Baru
7 Catur 2013 Juara 1 Provinsi Undiksha
8 Bulu Tangkis Ganda 2013 Juara 1 Provinsi Disdikpora Provinsi
Putri Pekan Baru
9 Bulu Tangkis Tunggal 2013 Juara 3 Provinsi Disdikpora Provinsi
Putri Pekan Baru
1 Tenis Meja Beregu 2013 Juara 2 Provinsi Disdikpora Provinsi
0 Pekan Baru
1 Tenis Meja Ganda 2013 Juara 2 Provinsi Disdikpora Provinsi
1 Putra Pekan Baru
1 Tenis Meja Ganda Putri 2013 Juara 3 Provinsi Disdikpora Provinsi

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

2 Pekan Baru
1 Bola Voli Putra 2013 Juara 3 Provinsi Undiksha
3
1 Tenis Lapangan Ganda 2013 Juara 2 Regional Armada (Jatim,
4 Putri Pekan Baru, NTB)
1 Tenis Lapangan Ganda 2013 Juara 2 Regional Semen Gresik
5 Putri (Jatim-Pekan Baru)
1 Tenis Lapangan Ganda 2013 Juara 3 Nasional Pelti Pusat
6 Putri
1 Bela Diri Judo 73 kg 2014 Juara 3 Provinsi Disdikpora Provinsi
7 Putra Pekan Baru
1 Bela Diri Judo 66 kg 2014 Juara 2 Provinsi Disdikpora Provinsi
8 Putra Pekan Baru
1 Bela Diri Wushu 2014 Juara 2 Regional Universitas
9 Beregu Udayana
2 Bela Diri Wushu 2014 Juara 3 Nasional Persatuan Wushu
0 Beregu
2 Karate Inkai Putri 2014 Juara 1 Provinsi Undiksha
1
2 Tenis Meja 2014 Juara 3 Nasional PTMSI
2
2 Karate Perorangan 2014 Juara 3 Nasional Institut Karate-Do
3 Indo
2 Karate Beregu 2014 Juara 3 Nasional Institut Karate-Do
4 Indo
2 Lari 1500 meter 2014 Juara 3 Kabupat Porsenijar Kab
5 en Mericam
2 Bulu Tangkis Tunggal 2014 Juara 2 Kabupat Porsenijar Kab
6 Putri en Mericam
2 Tenis Lapangan Tunggal 2014 Juara 2 Kabupat Porsenijar Kab
7 Putri en Mericam
2 Catur Perorangan 2014 Juara 1 Kabupat Porsenijar Kab
8 en Mericam
2 Tenis Meja Tunggal 2014 Juara 2 Kabupat Porsenijar Kab
9 Putra en Mericam
3 Bela Diri Karate 2014 Juara 2 Kabupat Porsenijar Kab
0 en Mericam
3 Bela Diri Karate 2014 Juara 3 Kabupat Porsenijar Kab
1 en Mericam
3 Bela Diri Judo 2014 Juara 1 Kabupat Porsenijar Kab
2 Perorangan en Mericam
3 Bela Diri Judo 2014 Juara 3 Kabupat Porsenijar Kab
3 Perorangan en Mericam
3 Renang 100 m Gaya 2014 Juara 1 Kabupat Porsenijar Kab
4 Bebas en Mericam
3 Renang 50 m Gaya 2014 Juara 2 Kabupat Porsenijar Kab

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

5 Bebas en Mericam
3 Pencak Silat 2014 Juara 1 Kabupat Porsenijar Kab
6 en Mericam
3 Kempo Randori Putri 2014 Juara 3 Kabupat Pemkab Mericam
7 47 kg en
3 Kempo Randori Putri 2014 Juara 1 Kabupat Pemkab Mericam
8 50 kg en
3 Kempo Randori Putra 2014 Juara 3 Kabupat Pemkab Mericam
9 50 kg en
4 Kempo Randori Putra 2014 Juara 2 Kabupat Pemkab Mericam
0 68 kg en
4 Kempo Randori Putra 2014 Juara 3 Kabupat Pemkab Mericam
1 47 kg en

Output peserta didik yang merupakan tercermin keberhasilan dari proses


pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari data nilai UN sebagai berikut: (1)
jurusan IPB jumlah/rata-rata nilai tertinggi 49,60/8,27 dan terendah
39,30/6,55; (2) jurusan IPA jumlah/rata-rata nilai tertinggi 51,30/8,55 dan
terendah 39,20/6,52; (3) jurusan IPS jumlah/rata-rata nilai tertinggi
49,50/8,25 dan terendah 35,30/5,88.

2) Potensi Pendidik
Jumlah guru keseluruhan 70 orang. Seluruh guru telah memiliki
kualifikasi akademik dengan jenjang pendidikan minimal Strata 1 (S-1)
dan sebagian besar (85%) sudah lulus sertifikasi profesi guru. Dari
seluruh guru yang ada, kesemuanya (100%) telah mampu
mengoperasikan komputer dan sekitar 70% sudah memanfaatkan
komputer sebagai media pembelajaran.

3) Potensi Tenaga Kependidikan


Tenaga administrasi dan karyawan honorer sebanyak 24 orang dengan
jenjang pendidikan SMA dan sederajat sebanyak 21 orang, Diploma 3
sebanyak 2 orang dan sarjana (S-1) sebanyak 1 orang.

4) Potensi Sarana Prasarana


Lahan dan bangunan gedung yang dimiliki SMA Negeri 32 Tobar, khususnya
ukuran ruang gedung sudah sesuai ketentuan namun masih perlu
dikembangkan. Jumlah ruang belajar saat ini sebanyak 20 (dua puluh) ruang
kelas, sedangkan jumlah rombongan belajar sebanyak 24 rombel. Pengadaan

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

ruang belajar baru sudah ditindaklanjuti sehingga untuk tahun pelajaran


2014/2015 akan mendapat bantuan 2 (dua) ruang kelas baru (RKB) dan sudah
diajukan proposal untuk 2 (dua) RKB dengan perkiraan bantuan akan datang
tahun berikutnya.
Walaupun dari segi prasarana telah memadai namun untuk kelengkapan
sarana penunjang masih belum memadai, terutama kelengkapan ruang guru,
ruang laboratorium fisika, ruang audio visual, dan ruang Training Research
and Resources Center (TRRC).
Sedangkan koleksi buku di perpustakaan sekolah sudah mengarah ke
pemenuhan kriteria ideal, seperti jumlah buku referensi guru, buku jurnal
ilmiah pendidikan, dan sebagainya.

5) Potensi Pembiayaan
Dana untuk pembiayaan operasional sekolah mencukupi. Walaupun kondisi
ekonomi orangtua siswa yang dalam katagori menengah ke bawah (56%
menengah, 13% miskin), namun dengan adanya dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah), maka dana operasional sekolah bisa terpenuhi.
Mencermati potensi-potensi yang dimiliki SMA Negeri 32 Tobar, maka maka
dalam penyusunan kurikulum sekolah tahun pelajaran 2014/2015, dilakukan
beberapa konsep kegiatan pemberdayaan dan pengembangan potensi-potensi
yang dimiliki sekolah dan dikemas dalam 5 (lima) konsep kegiatan. Konsep-
konsep pemberdayaan dan pengembangan potensi tersebut meliputi.
1) Konsep 1: pengembangan pemahaman esensi kurikulum. Pendidik dalam
proses pembelajaran harus memahami bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Untuk itu diperlukan
peningkatan kemampuan SDM (dalam hal ini pendidik dan tenaga
kependidikan) serta kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai.
2) Konsep 2: pembelajaran sepenuhnya mengacu pada student center
oriented, sehingga bisa secara maksimal mengembangkan kompetensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk itu akan dilakukan kegiatan peningkatan profesi pendidik

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

berupa workshop, in house training, seminar, pelatihan dan pemanfaatan


research and resources (TRRC) dan lainnya.
3) Konsep 3: kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dimanis. Oleh
karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Untuk itu akan dilakukan pemetaan
kurikulum berdasarkan adopsi dan adaptasi terhadap materi olimpiade
siswa nasional (OSN), olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN), seleksi
nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), dan seleksi bersama
masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Dari sisi pengembangan
teknologi informasi, sekolah juga akan mengembangkan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai pelayanan akademik lewat program PAS
dan SMS Gate Way, internet, dan pembelajaran online.
4) Konsep 4: pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kecakapan kehidupan (life skill), termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu
perlu adanya pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan sosial,
ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional. Konsep pendidikan life
skill terintegrasi pada setiap mata pelajaran. Mengingat beberapa tenaga
pendidik belum memiliki kemampuan sesuai tuntutan khususnya
penguasaan ICT, maka untuk itu perlu dilakukan pelatihan ICT untuk para
tenaga pendidik sekolah sehingga layanan pembelajaran dapat terwujud
secara maksimal.
5) Konsep 5: pengembangan diri melalui jalur ekstrakurikuler harus
ditingkatkan kualitas dan jenis layanan yang ditawarkan dengan pramuka
sebagai ekstra kurikuler wajib. Pengembangan diri melalui pelayanan
konseling juga dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling (BK), baik
yang bersifat klasikal maupun bersifat individual. Hal ini penting sekali
mengingat pembentukan karakter merupakan tujuan utama dalam jajaran
kompetensi inti (KI), terutama KI1 dan KI2. Untuk itu dibentuk dan
dikuatkan pembinaan karakter terpadu dalam bentuk pendampingan
peserta didik yang melibatkan staf wasbimbri, guru bimbingan dan
konseling, wali kelas, orangtua peserta didik, serta guru yang ditunjuk
sebagai pendamping peserta didik. Prinsip ing ngarso sung tulodo, ing

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

madya amangun karso, dan tut wuri handayani menjadi tema dan
semangat kegiatan pembinaan karakter ini.

B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN KTSP


Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda
bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang
memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara hukum, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan hukum di bidang
pendidikan. Landasan hukum penyusunan dan pengembangan kurikulum
mengacu pada.
(1) Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(2) Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
(3) Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006.
(4) Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan
(5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi
(6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang
Kompetensi Lulusan
(7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2006 tentang
Peraturan Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
(8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik
(9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
(10) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Satuan Pendidikan
(11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang Standar
Proses
(12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 54 tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (pengganti Permendiknas nomor 23 tahun 2006)
(13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64 tahun 2013 tentang
Standar Isi (pengganti Permendiknas nomor 22 tahun 2006)

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses (pengganti Permendiknas nomor 41 tahun 2007)
(15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 66 tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Satuan Pendidikan (pengganti Permendiknas nomor 20
tahun 2007)
(16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 69 tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar Kurikulum
(17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum.

(18) Peraturan Gubernur Pekan Baru Nomor 20 tahun 2013 tentang Bahasa,
Aksara, dan Sastra Daerah Pekan Baru pada Pendidikan Dasar dan
Menengah; dan
(19) Lampiran Peraturan Gubernur Pekan Baru tanggal 26 April 2013 nomor 20
Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Daerah Pekan Baru pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP


Tujuan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP di SMA
Negeri 32 Tobar adalah diperolehnya keseimbangan antara kebutuhan sekolah,
kebutuhan daerah, dan kebutuhan pusat mengenai produk yang dihasilkan dari
pendidikan. SMA Negeri 32 Tobar mengacu pada keseimbangan tersebut dengan
data kebutuhan sebagai berikut.

Kebutuhan Sekolah
Kebutuhan sekolah tercermin dari visi sekolah yaitu: mewujudkan
lulusan yang memiliki komitmen masuk di perguruan tinggi favorit,
berprilaku terpuji, dan peduli lingkungan.
Kebutuhan Daerah.
Kebutuhan daerah khususnya pemerintah daerah provinsi Pekan Baru
yang tercantum dalam surat edaran gubernur Pekan Baru tentang
muatan lokal (Mulok) pendidikan bahasa Pekan Baru dan budi pekerti.
Kebutuhan Pusat/Nasional.
Kebutuhan pusat tercermin dari Tujuan Pendidikan Nasional yaitu:
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab dan proses pembelajaran
bermaterikan Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa.

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Pengembangan budaya dan karakter bangsa dapat dilakukan dalam 3


(tiga) ranah pengembangan yaitu ranah sekolah, ranah kelas, dan ranah
mata pelajaran. Untuk ranah mata pelajaran akan disusun kegiatan
pembelajaran yang terintegrasi dalam semua mata pelajaran di sekolah.
Dengan mengakomodasi ketiga kebutuhan di atas, maka pengajuan tujuan
yang ingin dicapai dari penyusunan KTSP ini adalah sebagai berikut:
1) Mengoptimalkan kewenangan yang diberikan kepada sekolah dalam
pengelolaan pendidikan dengan mengakomodasi potensi-potensi yang
dimiliki sekolah sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi
positif terhadap perkembangan peserta didik dan kemajuan sekolah
dengan tetap memperhatikan kepentingan daerah dan ketercapaian
tujuan pendidikan nasional.
2) Menyusun rencana-rencana strategis dan realistis, melaksanakan
kegiatan sesuai rencana atau program, serta mengadakan evaluasi
proses dan hasil sesuai dengan standar-standar yang dipersyaratkan
dalam pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada potensi,
kepentingan, dan kondisi sekolah, serta potensi dan kepentingan daerah
yang relevan dengan potensi sekolah.
3) Ketercapaian pemenuhan standar pendidikan yang dipersyaratkan
dalam pengelolaan pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

D. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN KTSP


Berdasarkan Permendikbud nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum, utamanya pada bagian VI-B mengenai prinsip-prinsip penyusunan
KTSP. Dalam menyusun KTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut.
1) Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum tingkat satuan pendidikan atau
KTSP disusun agar pada semua mata pelajaran diselipkan materi yang
dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2) Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan
nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup
dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan
kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan
peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-
kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
4) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut
untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan


keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6) Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8) Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan
akhlak mulia.
9) Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk
hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
11) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat


ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.

12) Kesetaraan Jender


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13) Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan


pendidikan.

Sedangkan dalam pengelolaannya mengacu pada Permendikbud nomor


81A tahun 2013, khususnya pada bagian VI-C yaitu mengenai mekanisme
pengelolaan. KTSP dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


Peserta Didik dan Lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik


memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.

2) Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional


sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.

3) Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu


pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4) Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan


melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas
antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills
dan soft skills antarkelas.

5) Menyeluruh dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,


pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar jenjang pendidikan.

6) Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan


pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

7) Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional


dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam


kerangka NKRI.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

BAB II
TUJUAN SMA NEGERI 32 Tobar

KTSP SMA Negeri 32 Tobar disusun dengan mengacu pada kepentingan


nasional, kepentingan daerah (provinsi), dan kepentingan sekolah, yang
selanjutnya dituangkan dalam komponen-komponen KTSP. Kepentingan dimaksud
meliputi (1) tujuan pendidikan nasional untuk pendidikan dasar dan menengah;
(2) tujuan pendidikan SMA di provinsi Pekan Baru; dan (3) visi, misi, dan tujuan
pendidikan sekolah.

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Secara nasional tujuan pendidikan tertuang dalam Panduan Penyusunan


Kurikulum Tingkat Satuan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2006, khususnya
pada bab IIA tentang Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan untuk
pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan yang berbunyi Tujuan pendidikan
menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan SMA di Provinsi Pekan Baru

Tujuan pendidikan SMA di Provinsi Pekan Baru secara khusus telah diatur
dalam Model KTSP SMA yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Provinsi Pekan Baru. Berikut ini tujuan pendidikan dimaksud.
1) Tercapainya ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Tercapainya efektivitas pelaksanaan belajar, MGMP sekolah dan layanan
belajar;
3) Terlaksananya bimbingan belajar, latihan pemantapan dan pembinaan
khusus kelompok mata pelajaran MIPA;

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

4) Terlatihnya peserta didik dalam bidang karya tulis ilmiah dalam mengikuti
lomba;
5) Terbinanya peserta didik yang inovatif dan kreatif dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi;
6) Terlatihnya peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler;
7) Tercapainya prestasi peserta didik dalam bidang olah raga;
8) Terbentuknya tim pramuka (saka wanabhakti, saka bhayangkara, dan
saka usadabhakti);
9) Terlatihnya peserta didik dalam menggunakan komputer;
10)Terlatihnya peserta didik dalam berbahasa asing (bahasa Jepang dan
bahasa Inggris).

3. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 32 Tobar

1) Visi Sekolah

Berdasarkan Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar


Kompetensi Lulusan, untuk lulusan SMA wajib memiliki dimensi Sikap,
Pengetahuan dan Ketrampilan dengan kualifikasi sebagai berikut:

1) Sikap, memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,


berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung ajwab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia;

2) Pengetahuan, memiliki pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian;

3) Ketrampilan, memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan


kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Di samping itu SMA Negeri 32 Tobar memiliki Motto yang telah


disepakati oleh warga sekolah, yaitu: Asri dalam penampilan, terpuji

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

dalam prilaku dan prestasi. Motto ini diharapkan menjadi motivasi


kinerja bagi seluruh warga sekolah untuk bekerja, berbuat, dan
berusaha untuk kemajuan SMA Negeri 32 Tobar dengan sasaran utama
adalah peningkatan kualitas output dan outcome-nya.

Mencermati dari motto sekolah di atas, selanjutnya Visi sekolah


ditetapkan sebagai berikut:

Mewujudkan Lulusan yang Memiliki


Komitmen Masuk di Perguruan Tinggi Favorit,
Berprilaku Terpuji, dan Peduli Lingkungan
Penjelasan Indikator-Indikator Visi
Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin daam tindakan kita. Komitmen merupakan pengakuan
seutuhnya sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak
yang keluar dari dalam diri seseorang. Komitmen akan mendorong rasa
percaya diri dan semangat kerja menjalankan tugas menuju perubahan
ke arah yang lebih baik. Dengan komitmen seseorang mempunyai
keteguhan jiwa stabilitas sosial tinggi, toleransi, mampu bertahan pada
masa sulit dan tidak mudah terprovokasi. Diharapkan komitmen ini
muncul pada lulusan SMA Negeri 32 Tobar dalam 3 (tiga) hal yaitu: (1)
diterima di perguruan tinggi favorit, (2) berprilaku terpuji, (3) peduli
lingkungan.

(1) Visi masuk atau diterima di Perguruan Tinggi Favorit adalah lulusan
harus memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif (terkait teknik mengerjakan soal) dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Visi ini dapat dijabarkan dalam indikator sebagai berikut.

Visi Indikator
Bidang Nilai NUNM di atas 6,5
Akademi Adanya peningkatan jumlah peserta didik yang
k lolos seleksi PT melalui jalur SNMPTN dan
SBMPTN.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Bidang Adanya peningkatan peringkat OSN


Prestasi Adanya peningkatan perolehan medali/piagam
O2SN
Adanya peningkatan perolehan piagam LKIR
Adanya peningkatan perolehan piagam lomba
seni & budaya
Adanya peningkatan perolehan piagam lomba
lainnya

(2) Visi berperilaku terpuji adalah peserta didik harus memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab.

Visi ini dapat dijabarkan indikator sebagai berikut.

Visi Indikator
Bersikap Adanya peningkatan disiplin tata tertib sekolah
spiritual yang Adanya peningkatan motivasi berprestasi
baik Adanya peningkatan rasa tanggung jawab
Adanya peningkatan rasa percaya diri
Bersikap Munculnya rasa kepedulian sosial
sosial yang Munculnya sikap jujur
baik Munculnya sikap bisa dipercaya
Munculnya sikap disiplin
Munculnya sikap hormat kepada orang tua dan
guru
Munculnya sikap suka menolong
Berakhlak Munculnya sikap sportif
Mulia Munculnya sikap bisa dipercaya
Munculnya sikap menyayangi sesama
Munculnya sikap suka menolong
Dan lain-lain

(3) Peduli lingkungan dalam visi bermakna bahwa peserta didik harus
memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap permasalahan
lingkungan sosial dan lingkungan biotik/abiotik. Kepedulian
lingkungan ini diwujudkan dalam bentuk abstrak dan konkrit.

Visi ini dapat dijabarkan indikator sebagai berikut.

Visi Indikator
Mewujudkan Mengadakan kunjungan dan sumbangan ke

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Peduli panti asuhan atau panti sosial


Lingkungan Mewajibkan siswa mengadakan kunjungan
Sosial berbela sungkawa pada anggota kelas yang
mengalami musibah
Mewujudkan Menjaga kelestarian taman sekolah
Peduli Merawat dan memelihara taman kelas
Lingkungan Alam Melakukan kegiatan lomba kebersihan dan
kelestarian taman kelas
Menyelenggarakan lomba baca puisi, pidato,
menulis cerpen & karya tulis ilmiah dengan
tema lingkungan hidup

2) Misi Sekolah

(1) Mendampingi peserta didik agar berkembang menjadi pribadi yang


cerdas spiritual, cerdas emosional, dan cerdas intelektual.

(2) Menciptakan komunitas pendidikan yang peduli pada iman, kaum


lemah, budaya, dan lingkungan

(3) Menciptakan peserta didik yang memiliki integritas antara


kemampuan Imtaq terhadap kehidupan dan Iptek.

(4) Melaksanakan kepemimpinan dan manajemen pendidikan yang


profesional yaitu kredibel, akuntabel, responsible, dan visioner

(5) Menerapkan pelayanan pendidikan dengan kasih sayang melalui


sikap solider, adil, dan damai.

(6) Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang


bermutu, terencana, tertib, disiplin, dan konsisten.

(7) Menyediakan dan melengkapi sarana prasarana pendidikan yang


dibutuhkan.

3) Tujuan Sekolah

(1) Mendidik siswa menjadi manusia yang memiliki pribadi cerdas;


(2) Mendidik siswa menjadi manusia yang memiliki sikap peduli;

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(3) Mendidik siswa menjadi manusia pembelajar yang kreatif, mandiri,


peduli lingkungan, dan bertanggung jawab;
(4) Mendidik siswa menjadi manusia unggul di bidang akademik dan
non akademik;
(5) Mendidik siswa menjadi manusia yang berwawasan kebangsaan,
menghargai dan menghormati keberagaman dalam masyarakat;
(6) Terbentuknya lulusan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, beriman, jujur, adil, disiplin, santun dan tangguh;
(7) Terbentuknya warga sekolah yang memiliki integritas tinggi;

(8) Terbentuknya warga sekolah yang memiliki komitmen tinggi;

Untuk mencapai tujuan sekolah tersebut dilakukan dua tahapan


pencapaian. Kedua tahapan pencapaian dimaksud adalah.

Tahapan Pencapaian I (tahun 2014/15 2015/16)


(1) Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun) pada seluruh warga sekolah;
(2) Meningkatkan budaya disiplin dan cinta lingkungan yang bersih,
sehat, aman, dan nyaman pada seluruh warga sekolah;
(3) Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan;
(4) Meningkatkan pengamalan dan penghayatan nilai-nilai agama
dalam persembahyangan bersama di sekolah;
(5) Mewujudkan tim OSN yang mampu bersaing di tingkat kabupaten;
(6) Mewujudkan tim O2SN yang mampu bersaing di tingkat kabupaten
dan provinsi;
(7) Mewujudkan tim KIR, Seni dan Budaya yang mampu bersaing di
tingkat Provinsi;
(8) Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi
favorit;
(9) Meningkatkan disiplin sesuai aturan tata tertib yang berlaku di
lingkungan sekolah.

Tahap Pencapaian II (tahun 2016/17 2017/18)


(1) Mewujudkan tim OSN yang mampu bersaing di tingkat Provinsi;
(2) Mewujudkan tim O2SN yang mampu bersaing di tingkat Provinsi
dan Nasional;
(3) Mewujudkan tim KIR, Seni dan Budaya yang mampu bersaing di
tingkat Provinsi dan Nasional;
(4) Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana serta pemanfaatannya
yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non
akademik;
(5) Mewujudkan kegiatan wajib tes TOEFL bagi peserta didik;

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(6) Mewujudkan SMA Negeri 32 Tobar sebagai sekolah rujukan.

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR
1) Pendahuluan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua dimensi kurikulum
bila kita mengacu pengertian tersebut. Yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Perubahan model kurikulum dari Kurikulum tahun 2006 ke Kurikulum 2013
memunculkan konsekuensi pemberlakuan 2 (dua) model kurikulum
tersebut. Namun demikian implementasi kedua kurikulum tersebut harus
memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik berikut:
a) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
b) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
c) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
g) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

KTSP di SMA Negeri 32 Tobar memberlakukan 2 (dua) model kurikulum


tersebut, sehingga menggunakan 2 (dua) struktur kurikulum yaitu struktur
kurikulum 2006 yang diberlakukan untuk peserta didik kelas XII dan struktur
kurikulum 2013 yang diberlakukan untuk peserta didik kelas X dan XI.
Penyusunan struktur kurikulum mengacu pada Permendiknas nomor 22 tahun
2006 dan Permendikbud nomor 69 tahun 2013 tentang struktur dan muatan
kurikulum.

2) Kerangka Dasar Kurikulum 2013


Sebagaimana disampaikan di atas, bahwa SMA Negeri 32 Tobar menerapkan
2 (dua) model kurikulum yaitu model kurikulum 2013 dan kurikulum 2006.
(1)Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris


budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu,
selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.

d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi


inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia.

(2)Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan
standar (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar
menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara
yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

(3)Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b) Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d) Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagai-mana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3) Kerangka Dasar Kurikulum 2006

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Pada kerangka dasar kurikulum 2006, khususnya pada kelompok mata


pelajaran terdiri dari 5 (lima) kelompok yaitu:
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian:
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
(4) Kelompok mata pelajaran estetika;
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Sedangkan cakupan setiap kelompok mata disajikan pada tabel berikut.
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
Mulia mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti, atau moral sebagai berwujudan dari
pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
Kepribadian dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan, kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak, dan sikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
Teknologi dan teknologi pada SMA/MA/SMALB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5 Jasmani, Olah Raga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga,

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kesehatan dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK


dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin,
kerja sama, dan hisup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,
dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDs, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Implementasi Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan


guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan
hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

B. STRUKTUR KURIKULUM
KTSP di SMA Negeri 32 Tobar menggunakan 2 (dua) struktur kurikulum
yaitu struktur kurikulum 2006 dan struktur kurikulum 2013. Struktur kurikulum
2006 diberlakukan untuk peserta didik kelas XII dan struktur kurikulum 2013
diberlakukan untuk peserta didik kelas X dan XI. Penyusunan struktur
kurikulum mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22
tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 69
tahun 2013 tentang struktur dan muatan kurikulum.

a) Struktur Kurikulum Kelas X


1. Kurikulum kelas X menggunakan kurikulum 2013. Untuk peserta
didik kelas X terdiri dari 16 mata pelajaran termasuk muatan lokal
bahasa Pekan Baru. Berdasarkan Permendikbud nomor 69 tahun 2013,
struktur kurikulum terdiri dari:
o Kelompok A (wajib), terdiri dari 6 mata pelajaran dengan jumlah
jam sebanyak 17 jam pelajaran.
o Kelompok B (wajib), terdiri dari 4 mata pelajaran termasuk muatan
lokal (bahasa Pekan Baru) dengan jumlah jam sebanyak 9 jam
pelajaran.
o Kelompok C (mata pelajaran peminatan), terdiri dari 4 mata
pelajaran dengan jumlah jam sebanyak 14 jam pelajaran

2
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

o Kelompok mata pelajaran lintas peminatan, terdiri dari 2 mata


pelajaran dengan jumlah jam sebanyak 6 jam pelajaran.
o Beban belajar siswa keseluruhan dalam seminggu adalah 46 jam
pelajaran
2. Pengembangan diri dikembangkan lewat kegiatan ekstra kurikuler
dengan jam setara 2 jam pelajaran dan layanan bimbingan konseling.
3. Bahasa Pekan Baru dicantumkan sebagai mata pelajaran
kelompok B (wajib) sesuai peraturan gubernur Pekan Baru nomor 20
tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Pekan Baru yang
diberikan 2 jam pelajaran setiap minggu.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran setara dengan 45 menit

5. Jumlah beban pelajaran kelas X dalam 1 semester adalah 46 jam


pelajaran.

Sesudah dimasukkan mata pelajaran pilihan lintas minat, maka


struktur kurikulum untuk kelas X yang diberlakukan di SMA Negeri 32 Tobar
tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut.

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tabel 3.1
Struktur Kurikulum Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
di Kelas X MIA1 | X MIA2 | X MIA3 | X MIA4
Permen KTSP SMAN 2 Sgr
69/2013/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila &
2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga &
3 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10 Muatan Lokal (Bahasa Pekan Baru) -- -- 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Matematika 3 3 3 3
12 Biologi 3 3 4 4
13 Fisika 3 3 3 3
14 Kimia 3 3 4 4
Pilihan Lintas Minat
15 Ekonomi 3 3 3 3
16 Geografi 3 3 3 3
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 42 42 46 46
Keterangan:
2*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tabel 3.2
Struktur Kurikulum Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
di Kelas X IIS1 | X IIS2 | X IIS3
Permen 69/2013/SI KTSP SMAN 2 Sgr
KOMPONEN Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila & 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga & 3 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10 Muatan Lokal (Bahasa Pekan Baru) -- -- 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Geografi 3 3 3 3
12 Sejarah 3 3 3 3
13 Sosiologi 3 3 4 4
14 Ekonomi 3 3 4 4
Pilihan Lintas Minat
15 Biologi 3 3 3 3
16 Kimia 3 3 3 3
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 42 42 46 46
Keterangan:
2*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tabel 3.3
Struktur Kurikulum Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
di Kelas X IBB
Permen 69/2013/SI KTSP SMAN 2 Sgr
KOMPONEN Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila & 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga & 3 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10 Muatan Lokal (Bahasa Pekan Baru) -- -- 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 3 4 4
12 Bahasa dan Sastra Inggris 3 3 3 3
13 Bahasa dan Sastra Asing (Jepang) 3 3 4 4
14 Antropologi 3 3 3 3
Pilihan Lintas Minat 6 6 6 6
15 Sosiologi 3 3 3 3
16 Ekonomi 3 3 3 3
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 42 42 46 46
Keterangan:
2*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

b) Struktur Kurikulum Kelas XI


1. Kurikulum kelas XI menggunakan kurikulum 2013. Untuk peserta didik
kelas XI terdiri dari 15 mata pelajaran termasuk muatan lokal bahasa
Pekan Baru. Berdasarkan Permendikbud nomor 69 tahun 2013, struktur
kurikulum terdiri dari:

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

o Kelompok A (wajib), terdiri dari 6 mata pelajaran dengan jumlah jam


sebanyak 17 jam pelajaran.
o Kelompok B (wajib), terdiri dari 4 mata pelajaran termasuk muatan
lokal (bahasa Pekan Baru) dengan jumlah jam sebanyak 9 jam
pelajaran.
o Kelompok C (mata pelajaran peminatan), terdiri dari 4 mata
pelajaran dengan jumlah jam sebanyak 16 jam pelajaran
o Kelompok mata pelajaran lintas peminatan, terdiri dari 1 mata
pelajaran dengan jumlah jam sebanyak 4 jam pelajaran.
o Beban belajar siswa keseluruhan dalam seminggu adalah 46 jam
pelajaran
2. Pengembangan diri dikembangkan lewat kegiatan ekstra kurikuler
dengan jam setara 2 jam pelajaran dan layanan bimbingan konseling.
3. Bahasa Pekan Baru dicantumkan sebagai mata pelajaran
kelompok B (wajib) sesuai peraturan gubernur Pekan Baru nomor 20
tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Pekan Baru yang
diberikan 2 jam pelajaran setiap minggu.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran setara dengan 45 menit

5. Jumlah beban pelajaran kelas XI dalam 1 semester adalah 46 jam


pelajaran.

Sesudah dimasukkan mata pelajaran pilihan lintas minat, maka


struktur kurikulum untuk kelas XI yang diberlakukan di SMA Negeri 32 Tobar
tahun pelajaran 2014/2015 adalah berikut.

Tabel 3.4
Struktur Kurikulum Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
di Kelas XI MIA1 | XI MIA2 | XI MIA3 | XI MIA4
Permen KTSP SMAN 2 Sgr
69/2013/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila & 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Permen KTSP SMAN 2 Sgr


69/2013/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga & 3 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10 Muatan Lokal (Bahasa Pekan Baru) -- -- 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Matematika 4 4 4 4
12 Biologi 4 4 4 4
13 Fisika 4 4 4 4
14 Kimia 4 4 4 4
Pilihan Lintas Minat
15 Ekonomi 4 4 4 4
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 44 44 46 46
Keterangan:
2*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

Tabel 3.5
Struktur Kurikulum Peminatan Ilmu Ilmu Sosial
di Kelas XI IIS1 | XI IIS2 | XI IIS3
Permen KTSP SMAN 2 Sgr
69/2013/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila & 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga & 3 3 3 3

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10 Muatan Lokal (Bahasa Pekan Baru) -- -- 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Geografi 4 4 4 4
12 Sejarah 4 4 4 4
13 Sosiologi 4 4 4 4
14 Ekonomi 4 4 4 4
Pilihan Lintas Minat
15 Biologi 4 4 4 4
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 44 44 46 46
Keterangan:
2*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

Tabel 3.6
Struktur Kurikulum Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
di Kelas XI IBB1
Permen KTSP SMAN 2 Sgr
69/2013/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila & 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga & 3 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
10 Muatan Lokal (Bahasa Pekan Baru) -- -- 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 4 4
12 Bahasa dan Sastra Inggris 4 4 4 4

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

13 Bahasa dan Sastra Asing (Jepang) 4 4 4 4


14 Antropologi 4 4 4 4
Pilihan Lintas Minat
15 Sosiologi 4 4 4 4
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 44 44 46 46
Keterangan:
2*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

c) Struktur Kurikulum Kelas XII


1. Kurikulum kelas XII menggunakan kurikulum 2006. Untuk peserta didik
kelas XII terdiri dari 15 mata pelajaran termasuk muatan lokal bahasa
Pekan Baru. Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 dan
penambahan 4 jam berdasarkan analisis materi mata pelajaran,
struktur kurikulum SMA Negeri 32 Tobar sebagai berikut.
o Kelompok Mata Pelajaran, terdiri dari 13 mata pelajaran dengan
jumlah jam sebanyak 43 jam pelajaran.
o Kelompok Muatan Lokal, terdiri dari 1 mata pelajaran dengan
jumlah jam sebanyak 3 jam pelajaran.
o Beban belajar siswa keseluruhan dalam seminggu adalah 46 jam
pelajaran
2. Pengembangan diri dikembangkan lewat kegiatan ekstra kurikuler
dengan jam setara 2 jam pelajaran dan layanan bimbingan konseling.
3. Bahasa Pekan Baru dicantumkan sebagai mata pelajaran muatan lokal
sesuai peraturan gubernur Pekan Baru nomor 20 tahun 2013 tentang
Bahasa, Aksara, dan Sastra Pekan Baru yang diberikan 2 jam pelajaran
setiap minggu.
4. Alokasi waktu satu jam pelajaran setara dengan 45 menit

5. Jumlah beban pelajaran kelas XII dalam 1 semester adalah 46 jam


pelajaran.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel struktur kurikulum berikut ini.

Tabel 3.7
Struktur Kurikulum untuk Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
di semua Kelas XII IPA
Permen KTSP SMAN 2
22/2006/SI Sgr
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4 4 4
5 Matematika 4 4 5 5
6 Fisika 4 4 6 6
7 Biologi 4 4 5 5
8 Kimia 4 4 5 5
9 Sejarah 1 1 1 1

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

10 Seni Budaya 2 2 2 2
11 Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
2 2 3 3
Kesehatan
12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2
13 Ketrampilan Bahasa Asing (Jepang) 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
14 Bahasa Daerah Pekan Baru 2 2 2 2
15 Budi Pekerti -- -- 1 1
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 46 46
Keterangan:
2*) Diberikan dalam bentuk ekstra kurikuler

Tabel 3.8
Struktur Kurikulum untuk Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
di semua Kelas XII IPS
Permen KTSP SMAN 2 Sgr
22/2006/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 5 5
4 Bahasa Inggris 4 4 4 4
5 Matematika 4 4 5 5
6 Sejarah 3 3 4 4
7 Geografi 3 3 3 3
8 Ekonomi 4 4 5 5
9 Sosiologi 3 3 4 4
10 Seni Budaya 2 2 2 2
11 Pendidikan Jasmani, Olah Raga
2 2 3 3
&Kesehatan
12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2
13 Ketrampilan Bahasa Asing (Jepang) 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
14 Bahasa Daerah Pekan Baru 2 2 2 2
15 Budi Pekerti -- -- 1 1
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

3
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Jumlah 39 39 46 46
Keterangan:
2*) Diberikan dalam bentuk ekstra kurikuler

Tabel 3.9
Struktur Kurikulum untuk Jurusan Ilmu Pengetahuan Bahasa
di semua Kelas XII IPB
Permen KTSP SMAN 2 Sgr
22/2006/SI
KOMPONEN
Alokasi Waktu Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 6 6
4 Bahasa Inggris 5 5 5 5
5 Matematika 3 3 4 4
6 Sastra Indonesia 4 4 4 4
7 Bahasa Asing (Jepang) 4 4 6 6
8 Antropologi 2 2 3 3
9 Sejarah 2 2 2 2
10 Seni Budaya 2 2 2 2
11 Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
2 2 3 3
Kesehatan
12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2
13 Ketrampilan Bahasa Asing (Jepang) 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
14 Bahasa Daerah Pekan Baru 2 2 2 2
15 Budi Pekerti -- -- 1 1
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 46 46
Keterangan:
2*) Diberikan dalam bentuk ekstra kurikuler

C. MUATAN KURIKULUM
1) Mata Pelajaran
Sekolah dengan persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan
keterbatasan sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan
pengelolaan kelas sebagai berikut ini.

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(1) Sekolah menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti pembelajaran


sesuai dengan ketentuan yang telah diprogramkan dalam struktur
kurikulum.
(2) Jumlah rombongan belajar seluruhnya ada 25 rombongan belajar yang
terdiri atas 8 rombongan belajar pada tingkatan kelas X, 8 rombongan
belajar pada tingkatan kelas XI, dan 9 rombongan belajar pada tingkatan
kelas XII.
(3) Kurikulum yang diberlakukan untuk peserta didik kelas X dan kelas XI
adalah menggunakan model Kurikulum 2013, dan untuk peserta didik
kelas XII menggunakan model Kurikulum 2006.
(4) Program pembagian kelompok peserta didik untuk Kelas X dan XI
menggunakan program Peminatan dengan hasil sebagai berikut:
Untuk peserta didik kelas X:
- program Matematika dan Ilmu Alam (MIA) sebanyak
4 (empat) rombongan belajar;
- program Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) sebanyak 2 (dua)
rombongan belajar;
- program Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB) sebanyak 2
(dua) rombongan belajar.

Untuk peserta didik kelas XI:


- program Matematika dan Ilmu Alam (MIA) sebanyak
4 (empat) rombongan belajar;
- program Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) sebanyak 3 (tiga)
rombongan belajar;
- program Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB) sebanyak 1
(satu) rombongan belajar.
(5) Program pembagian kelompok peserta didik untuk Kelas XII menggunakan
program Penjurusan dengan hasil sebagai berikut:
program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 5 rombongan belajar;
program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 3 (tiga) rombongan
belajar;
Program Ilmu Pengetahuan Bahasa (IPB) sebanyak 1
(satu) rombongan belajar.

Model Kurikulum 2013


Peserta didik kelas X dan XI yang menggunakan model kurikulum 2013
mempunyai kewajiban menempuh beberapa mata pelajaran yang disediakan
oleh sekolah. Mata pelajaran terdiri dari Kelompok A (Wajib), Kelompok B
(Wajib), kelompok C (Peminatan), Pendalaman Minat/Lintas Minat, dan
Pengembangan Diri.

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Peserta Didik Kelas X Kelompok Peminatan MIA


1) Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika

5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris.
2) Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan.
3) Kelompok B (Peminatan)
10.Matematika,
11.Biologi,
12.Fisika,
13.Kimia.
4) Pilihan Lintas Minat
14.Ekonomi,
15.Geografi.
5) Pengembangan Diri
16.Ekstra Kurikuler (sesuai pilihan masing-masing peserta didik)

Peserta Didik Kelas X Kelompok Peminatan IIS


1) Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris.
2) Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan.
3) Kelompok B (Peminatan)
10.Geografi,
11.Sejarah,
12.Sosiologi,
13.Ekonomi.
4) Pilihan Lintas Minat
14.Biologi,
15.Kimia.

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

5) Pengembangan Diri
16.Ekstra Kurikuler (sesuai pilihan masing-masing peserta didik)

Peserta Didik Kelas X Kelompok Peminatan IBB


1) Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris.
2) Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan.
3) Kelompok B (Peminatan)
10.Bahasa dan Sastra Indonesia,
11.Bahasa dan Sastra Inggris,
12.Bahasa dan Sastra Jepang,
13.Antropologi.
4) Pilihan Lintas Minat
14.Sosiologi,
15.Ekonomi.
5) Pengembangan Diri
16.Ekstra Kurikuler (sesuai pilihan masing-masing peserta didik)

Model Kurikulum 2006


Peserta didik kelas XII yang menggunakan model kurikulum 2006
mempunyai kewajiban menempuh beberapa mata pelajaran yang disediakan
oleh sekolah. Mata pelajaran terdiri dari Kelompok Mata Pelajaran, Muatan
Lokal, dan Pengembangan Diri.

Peserta Didik Kelas XII Jurusan IPA


1) Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Fisika
7. Biologi
8. Kimia
9. Sejarah
10.Seni Budaya

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

11.Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


12.Teknologi Informasi dan Komunikasi
13.Ketrampilan Bahasa Jepang
2) Mata Pelajaran
14.Bahasa Daerah Pekan Baru
15.Budi Pekerti
3) Mata Pelajaran
16.Ekstra Kurikuler (sesuai pilihan peserta didik)

Peserta Didik Kelas XII Jurusan IPS


1) Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Sejarah
7. Geografi
8. Ekonomi
9. Sosiologi
10.Seni Budaya
11.Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
12.Teknologi Informasi dan Komunikasi
13.Ketrampilan Bahasa Jepang
2) Mata Pelajaran
14.Bahasa Daerah Pekan Baru
15.Budi Pekerti
3) Mata Pelajaran
16.Ekstra Kurikuler (sesuai pilihan peserta didik)

Peserta Didik Kelas XII Jurusan IPB


1) Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Sastra Indonesia
7. Bahasa Jepang
8. Antropologi
9. Sejarah
10.Seni Budaya
11.Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
12.Teknologi Informasi dan Komunikasi
13.Ketrampilan Bahasa Jepang
2) Mata Pelajaran

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

14.Bahasa Daerah Pekan Baru


15.Budi Pekerti
3) Mata Pelajaran
16.Ekstra Kurikuler (sesuai pilihan peserta didik)

2) Muatan Lokal Bahasa Pekan Baru


Jenis muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 32 Tobar adalah
Mata Pelajaran Bahasa Pekan Baru. Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur
Pekan Baru Nomor 20 Tahun 2013 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Daerah
Pekan Baru pada Pendidikan Dasar dan Menengah, khususnya pada bab II
pasal 4 ayat 1 yang menyatakan bahwa Bupati/Wali Kota dapat mewajibkan
satuan pendidikan untuk mengajarkan Bahasa, Aksara, dan Sastra Pekan Baru
minimal 2 jam pelajaran per minggu. Sedangkan implementasi materi Mata
Pelajaran Bahasa Pekan Baru sebanyak 2 jam pelajaran setiap minggunya.
Untuk kelas X dan XI dan dimasukkan pada kelompok B (Wajib), sedangkan
untuk kelas XII dimasukkan pada kelompok Mata Pelajaran Muatan Lokal.
Pemberian muatan lokal Bahasa Pekan Baru diajarkan pada semua jenjang
kelas (dari kelas X sampai dengan kelas XII) sebagai salah satu mata pelajaran
wajib. Sedangkan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran tematik.
Pembelajaran Bahasa Pekan Baru di SMA Negeri 32 Tobar lebih
dititikberatkan kepada pembelajaran, penggunaan, dan pemahaman akan
bahasa Pekan Baru dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pemahaman
budaya oleh suatu masyarakat maupun bangsa dapat terlaksana melalui suatu
pewarisan nilai-nilai budaya dan secara arif mampu mengimplementasikan
kekayaan budaya lokal (local genius), khususnya budaya berbahasa Pekan
Baru yang positif. Berpijak dari pemikiran tersebut, maka strategi pelaksanaan
muatan lokal bahasa Pekan Baru selain melalui tatap muka di kelas juga
dilakukan melalui berbagai kegiatan berupa kegiatan terpadu dan pembiasaan
dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan terpadu dilakukan pada acara-acara
mengisi waktu luang (akhir semester) atau memperingati hari raya tertentu
dengan mengisi kegiatan lomba dengan tema Mari Kita Tingkatkan
Penggunaan Bahasa Pekan Baru. Jenis lomba berupa pidato, debat, tulis puisi,
pantun, dan lain-lain. Kegiatan lain berupa pembiasaan/pembudayaan dalam
tegur sapa, ucapan selamat datang pada guru saat akan mengajar di kelas,
dan lainnya yang wajib dilakukan setiap hari.

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Dengan berbagai kegiatan dan strategi pelaksanaan yang dilakukan SMA


Negeri 32 Tobar tersebut diharapkan dapat tercapai tujuan pembelajaran
muatan lokal bahasa Pekan Baru yaitu terwujudnya pewarisan nilai-nilai
budaya lokal yang positif dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

(1)Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Pekan Baru


Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Bahasa
Pekan Baru di kelas X dan XI Sekolah Menengah Atas.
Kelas X Semester 1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami dan 1.1Menanggapi isi pidato, informasi,
menanggapi berbagai presentasi dari media elektronik
ragam wacana lisan non 1.2Menceritakan kemPekan Baru isi cerita,
sastra melalui mendengar pidato yang diceritakan atau yang
pidato, presentasi, informasi disampaikan oleh guru atau peserta
(siaran berita dan non didik
berita) baik dari media 1.3Menyebutkan pokok-pokok pikiran
elektronik, ceramah, dalam cerita atau pidato
ceritera yang disampaikan 1.4Menjelaskan kata-kata sulit dalam cerita
secara langsung maupun atau pidato
rekaman

Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, 2.1 Memimpin rapat/diskusi, pesangkepan
pendapat, gagasan, atau pesamuan banjar/sekaa teruna
tanggapan dan perasaan 2.2 Menyampaikan pidato gagasan atau
dalam berbagai bentuk penyambutan (sambrama wacana)
wacana lisan non sastra dan 2.3 Bercakap-cakap tentang pengalaman
melakukan diskusi sebagai atau kegiatan (drama)
2.4 Mendiskusikan masalah yang diperoleh
masalah
dalam informasi surat kabar/media
elektronik, majalah
Membaca
3. Mamahami berbagai teks 3.1 Menemukan ide pokok berbagai
bacaan non sastra dengan wacana
berbagai teknik membaca 3.2 Memberikan tanggaan terhadap isi
(lancar, cepat, memadai) wacana
secara intensif dan 3.3 Menceritakan kemPekan Baru wacana
ekstensif, berhuruf latin dan yang dibaca intensif
3.4 Menjelaskan kata-kata sulit dalam
berhuruf Pekan Baru.
wacana
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, 4.1 Menulis teks pidato, sambutan/artikel
gagasan dan perasaan 4.2 Menulis surat pribadi menggunakan
anggah-ungguhing basa

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


dalam bentuk tulisan 4.3 Menyalin teks ke lontar/komputer
sebagai komposisi

Kelas X Semester 2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
5. Memahami dan 5.1Mengidentifikasi sekar alit (pupuh)
menanggapi wacana lisan 5.2Menyimpulkan isi wacana dalam bentuk
sastra (sekar alit) 10 pupuh sekar alit
5.3Menjelaskan pesa moral yang
terkandung dalam pupuh
5.4Menjelaskan kata-kata sulit dalam
wacana

Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran, 6.1 Mengidentifikasi sastra
gagasan, dan perasaan tradisional/modern, puisi, dan prosa
dalam berbagai bentuk 6.2 Mengungkapkan pesa moral isi sastra
wacana lisan sastra melalui 6.3 Menyimpulkan isi dari sastra
membahas atau tradisional/modern, puisi, dan prosa
mendiskusikan isi ceritra,
gending atau geguritan,
prosa, puisi dan drama

Membaca
7. Mamahami berbagai teks 7.1 Melagukan pupuh/geguritan
bacaan sastra melalui 7.2 Menyimpulkan isi bacaan, pupuh,
membaca dan melagukan geguritan, ceritra, puisi, prosa, dan
pupuh, geguritan, ceritra drama
Pekan Baru klasik, puisi, 7.3 Menyebutkan padalingsa pada
prosa, dan drama pupuh/geguritan
7.4 Menyebutkan nilai-nilai etika yang
terkandung dalam pupuh, geguritan,
ceritra, puisi, prosa, dan drama

Menulis
8. Mengungkapkan gagasan 8.1 Menulis puisi dan cerpen
dan perasaan dalam 8.2 Menulis salah satu jenis sekar alit
berbagai bentuk sastra 8.3 Menyalis salah satu pupuh dari huruf
tulis, pupuh, puisi, dan latin ke aksara Pekan Baru
cerpen dalam berbagai latar
dan tema

Kelas XI Semester 1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami dan 1.1Menemukan pokok-pokok isi sambutan
menanggapi berbagai (upacara perkawinan, HUT sekolah, dll)

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


wacana lisan non sastra yang didengar
melalui berbagai informasi, 1.2Merangkum isi pembicaraa dalam
sambutan dan wawancara wawancara
1.3Menyimpulkan pokok-pokok wacana
widyatula

Berbicara
2. Mengungkapkan gagasan, 2.1 Membawakan pidato sambutan di
pikiran, pendapat, dan depan kelas
perasaan dalam berbagai 2.2 Memimpin rapat di desa pekraman
bentuk wacana lisan non 2.3 Mendiskusikan topik tertentu
sastra, melalui pidato, menggunakan sor singgih basa
2.4 Berbicara dengan orang tua, teman
diskusi, bercakap-cakap,
sebaya dan masyarakat nganutin sor
dialog, drama
singgih basa

Membaca
3. Mamahami ragam wacana 3.1 Menemukan ide-ide pokok yang
tulis dengan membaca tertuang dalam suatu wacana melalui
intensif dan membaca kegiatan membaca intensif
nyaring 3.2 Membaca berita dengan intonasi, lafal,
dan sikap membaca yang baik
3.3 Menyimpulkan isi wacana melalui
kegiatan membaca cepat, diam
3.4 Membaca naskah awig-awig beraksara
Pekan Baru

Menulis
4. Mengungkapkan informasi, 4.1 Menulis karangan tentang suatu
gagasan, pendapat, pikiran, kegiatan menggunakan anggah-
perasaan dalam berbagai ungguhing basa
bentuk komposisi non 4.2 Menulis surat remaja menggunakan sor
sastra singgih basa
4.3 Menulis wacana menggunakan aksara
Pekan Baru

Kelas XI Semester 2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
5. Memahami dan 5.1Memahami isi wacana lisan (penggalan
menanggapi wacana lisan drama, puisi Pekan Baru anyar) yang
sastra melalui membaca diperdengarkan
cerpen, kutipan, novel, 5.2Menirukan geguritan, kekawin yang
puisi, penggalan drama, dilisankan
geguritan, kekawin, ceritra 5.3Menaggapi isi ceritra dan kutipan
klasil, serta disertai alasan yang tepat
mendiskusikannya
Berbicara
6. Mengungkapkan gagasan, 6.1 Mendiskusikan dan menanggapi

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


penda-pat, pikiran dan berbagai jenis hasil karya sastra
perasaan dalam berbagai 6.2 Menjelaskan bentuk-bentuk karya
bentuk wacana lisan sastra, sastra
membahas dan mendiskusi- 6.3 Memainkan peran drama singkat
kan, bermain peran/drama
Membaca
7. Mamahami ragam 7.1 Memahami berbagai karya sastra
kesastraan Pekan Baru Pekan Baru Klasik, Modern, prosa dan
klasik, modern, dan Kawi. drama melalui berbagai teknik
Memahami isi dan membaca
maknanya, melalui 7.2 Membaca dan melagukan
berbagai teknik membaca tembang/pupuh wirama (puisi Jawa
Kuno)

Menulis
8. Mengungkapkan gagasan 8.1 Menulis puisi dan cerpen menggunakan
dan perasaan dalam sor singgih basa yang sesuai
berbagai bentuk sastra 8.2 Menulis pupuh/geguritan sesuai dengan
tulis, pupuh, puisi dan aturan padalingsa yang benar
cerpen dalam berbagai latar
dan tema

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Bahasa
Pekan Baru di kelas XII Sekolah Menengah Atas.
Kelas XII Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami dan menanggapi 1.1Menanggapi berbagai laporan
berbagai ragam wacana lisan lisan, siaran radio dan televisi
non sastra melalui 1.2Menyimpulkan isi pidato (HUT
mendengarkan laporan, Sekaa Teruna, sambrama wacana)
informaqsi, pidato, sambutan,
ceramah
Berbicara
2. Mengungkapkan gagasan, 2.1 Menyampaikan gagasan dan
pendapat, pikiran dan perasaan tanggapan berbagai wacana
dalam berbagai wacana lisan lisan non sastra
non sastra melalui percakapan, 2.2 Menyampaikan berbagai jenis
menanggapi isi pidato, bacaan pidato (sambrama wacana)
dan informasi 2.3 Bercakap-cakap dengan anak-
anak, teman sebaya dan orang
tua menggunakan sor singgih
basa

Membaca
3. Memahami berbagai teks non 3.1 Menemukan ide pokok dan
sastra dengan berbagai teknik permasalahan dalam artikel
membaca (diam, cepat, lancar, melalui kegiatan membaca

4
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

intensif) untuk menarik intensif


kesimpulan, memberi tanggapan 3.2 Membaca nyaring berbagai teks
dan menambah pengetahuan pidato (sambrama wacana)
unsur kebahasaan dengan intonasi yang tepat
3.3 Menyimpulkan isi wacana melalui
kegiatan membaca diam, cepat,
dan lancar

Membaca
4. Mengungkapkan gagaasan, 4.1 Menulis laporan hasil diskusi
pendapat, pikiran, dan perasaan 4.2 Menulis surat menggunakan
sesuai faktor penentu aksara Pekan Baru
komunikasi 4.3 Menulis pengumuman
menggunakan anggah-ungghing
basa

Kelas XII Semester 2


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
5. Memahami dan menanggapi 5.1Menanggapi bacaan puisi Pekan
berbagai ragam wacana lisan Baru modern
sastra, sastra gending, kekawin 5.2Menirukan pupuh, kidung yang
diperdengarkan
5.3Menirukan wirama, puisi Jawa
Kuno sesuai dengan guru laghu

Berbicara
6. Mengungkapkan gagasan, 6.1 Membaca nyaring kidung,
pendapat, pikiran dan perasaan kekawin
dalam berbagai wacana lisan 6.2 Membaca dialog ceritra klasik,
sastra, puisi, geguritan, kidung, drama dengan ekspresi yang
kekawin, dan dialog/drama sesuai
6.3 Mendiskusikan jenis-jenis
peribasa dan basa basita

Membaca
7. Memahami serta menanggapi 7.1 Menemukan ide pokok suatu teks
bacaan sastra, cerpen, novel, dengan membaca cepat cerpen
puisi dialog drama, kidung dan dan novel
kekawin 7.2 Menanggapi berbagai bacaan
sastra melalui kegiatan
membaca intensif
7.3 Membaca dan melagukan kidung
Jawa tengahan dan wirama (puisi
Jawa Kuno)

Membaca
8. Mengungkapkan gagasan, 8.1 Menyalis teks berhuruf latin ke
pikiran dan perasaan, imajinasi, aksara Pekan Baru dan dari

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

ceritra melalui menulis karya aksara Pekan Baru ke huruf latin


tulis, puisi, cerpen, 8.2 Menulis satua Pekan Baru
pupuh/geguritan, satua Pekan tradisional
Baru tradisional 8.3 Menulis puisi Pekan Baru anyar

3) Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah
pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta
kegiatan ekstra kurikuler.
Tujuan program pengembangan diri adalah memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan
memperhatikan kondisi sekolah.
Terdapat 9 (sembilan) tugas perkembangan siswa sebagai peserta didik
yang merupakan sasaran yang ingin dicapai dalam program kegiatan
pengembangan diri ini. Ke sembilan sasaran pengembangan diri peserta didik
adalah:
1) Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2) Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta
kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita
3) Mencapai kematangan dalam pertumbuhan jasmaniah dan sehat
4) Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan
program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi,
dan berperan dalam kehidupan yang lebih luas
5) Mencapai kematangan dalam pilihan karir
6) Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan
mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi
7) Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
8) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi social dan intelektual serta
apresiasi seni
9) Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai
Sekolah menyediakan 2 jenis kegiatan dan 1 jenis kegiatan pembiasaan.
Untuk pengembangan diri meliputi kegiatan layanan bimbingan konseling (BK)
dan kegiatan ekstra kurikuler. Strategi pemilihan ini dilakukan dengan
mempertimbangkan peran dan fungsi masing-masing. Bimbingan Konseling
merupakan salah satu komponen sekolah yang memiliki peran penting dalam

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

menggali potensi diri peserta didik dan juga berperan penting dalam
menciptakan peserta didik yang mampu memaksimalkan potensi dirinya.
Kegiatan ekstra kurikuler merupakan salah satu wadah kreativitas dan
apresiasi peserta didik yang dituangkan dalam berbagai jenis ekstra kurikuler.
1) Strategi Pemilihan
Pemilihan jenis pengembangan diri dilakukan berdasarkan hasil analisis
konteks (terutama analisis potensi sekolah) dan kebutuhan peserta didik.
Hasil analisis memberikan gambaran mengenai potensi pendidik dan
tenaga kependidikan dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah, serta
dukungan eksternal terkait dengan kegiatan-kegiatan dalam
pengembangan diri peserta didik.
Pemilihan jenis kegiatan ekstra kurikuler ditentukan dari pilihan peserta
didik dan hasil analisis kebutuhan sekolah.
2) Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
Pelaksanaan pengembangan diri peserta didik dilakukan melalui 2 (dua)
bidang kegiatan yaitu:
a) Pengembangan Diri melalui Layanan Bimbingan Konseling
Tugas layanan pemberian Bimbingan Konseling kepada peserta didik
adalah memberikan bantuan dan dukungan perkembangan potensi, bakat
dan minat serta pengentasan masalah agar dapat berkembang secara
optimal dan tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang
berguna untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi dari kegiatan
Bimbingan Konseling adalah:
Misi Pendidikan, menfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan
masa depan.
Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
Sedang fungsi dari kegiatan layanan Bimbingan Konseling adalah 5 (lima)
fungsi yaitu:
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memahami diri dan lingkungannya.
Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya.

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik


mengatasi masalah yang dialaminya.
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu
peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi
dan kondisi positif yang dimilikinya.
Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang
mendapat perhatian.
Pola kerja pelayanan bimbingan dan konseling mengacu pada hasil
konvensi nasional yang merekomendasikan 4 bidang pelayanan, 9 jenis
layanan dan 6 kegiatan pendukung.
Bidang Pelayanan Konseling
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara
mandiri.
Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.
Jenis Layanan Konseling
Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan lingkungan sekolah dan objek-objek yang dipelajari,
untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar
peran peserta didik di lingkungan yang baru.
Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima
dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan,
dan pendidikan lanjutan.

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta


didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/peminatan, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya.
Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pengem-bangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu melalui dinamika kelompok.
Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.
Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik.
Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesai-kan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
Kegiatan Pendukung
Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang
diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai
instrumen, baik tes maupun non-tes.
Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengem-bangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat
rahasia.
Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan
tertutup.
Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan


pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangannya.
Format Kegiatan
Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas.
Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
Jenis Program Layanan Bimbingan Konseling
Pola kerja pelayanan bimbingan dan konseling tersebut diatas (Pola 17
Plus) dituangkan ke dalam beberapa jenis program, yaitu :
Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing
kelas di sekolah.
Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan
jabaran program tahunan.
Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan
jabaran program semesteran.
Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan
jabaran program bulanan.
Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk
Satuan Layanan (SATLAN) dan atau Satuan Kegiatan Pendukung
(SATKUNG) konseling.

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Penyusunan Program
Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik (need analysis/need assessment) yang diperoleh melalui
aplikasi instrumentasi.
Substansi program pelayanan konseling meliputi ke-4 bidang, jenis
layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan,
dan volume/beban tugas konselor.

Pelaksanaan Kegiatan Konseling


Di dalam jam pembelajaran sekolah :
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan
lain yang dapat dilakukan di dalam kelas yang terjadwal 1 (satu) jam
pelajaran (45 menit).
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah ekuivalen 2 (dua)
jam pelajaran dan dilaksanakan secara terjadwal
Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus,
himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan
alih tangan kasus.
Di luar jam pembelajaran sekolah:
Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyeleng-garakan
layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat
dilaksanakan di luar kelas.
Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar
jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap
muka dalam kelas.
Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah.
Evaluasi Kegiatan Konseling

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kegiatan konseling dievaluasi melalui analisis terhadap keterlibatan


unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam Satuan Layanan dan
Satuan Kegiatan Pendukung, untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan kegiatan. Hasil analisis kegiatan pelayanan konseling
dicantumkan dalam Laporan Pelaksanaan Program. Selanjutnya hasil
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dalam
satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.

Materi pelayanan bimbingan dan


konseling disusun dalam
Program Layanan Bimbingan dan
Sebagaimana disampaikan dalam latar belakang, bahwa untuk
menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang mandiri dan
bertanggung jawab harus dikembangkan tiga ranah hasil pembelajaran
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Penjabaran dari ketiga ranah tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2
kompetensi yaitu (1) kompetensi akademik yang mewakili ranah
kognitif, dan (2) kompetensi pengembangan diri yang mewakili ranah
psikomotor dan afektif. Gambaran dari kedua kelompok kompetensi
dapat disampaikan posisi kegiatan pengembangan diri dalam diagram
alur kegiatan pembelajaran berikut:

Posisi Pengembangan Diri dalam Kegiatan Pembelajaran

KOMPETENSI PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN DIRI

Akademik Kepribadian Kreativitas Kebiasaan

KOMPETENSI PESERTA DIDIK

Di Kelas Di Ruang BK Di Luar Kelas Dlm/Luar Sek

b) Pengembangan
Terjadwal
Diri melalui Bidang Ekstra
Terjadwal/Tdk
Kurikuler
Terjadwal Tdk Terjadwal

PESERTA DIDIK SMA NEGERI 32 Tobar


5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata


pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta
didik dan diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan
yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Visi dari kegiatan ekstra kurikuler adalah mengembangkan potensi,
bakat dan minat secara optimal serta menumbuhkan kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga
dan masyarakat. Sedangkan misinya adalah menyediakan sejumlah
kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sebagai kegiatan
pengembangan diri di luar mata pelajaran. Penyelenggaraan kegiatan ini di
luar mata pelajaran dengan mengacu kepada kebutuhan, potensi, bakat
dan minat peserta didik
Fungsi dari kegiatan ekstra kurikuler ini adalah:
Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengem-bangkan
suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik
yang menunjang proses perkembangan.
Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Prinsip diadakannya kegiatan ekstra kurikuler ini adalah:
Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti peserta didik secara sukarela.
Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana
yang disukai dan menggembirakan peserta didik.
Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa


(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera
(PASKIBRA).
Karya Ilmiah,meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
Latihan/lomba bakat/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah
raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan.
Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar,dengan substansi antara lain
karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni
budaya.
Format Kegiatan
Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta
didik secara perorangan.
Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik
dalam satu kelas.
Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta
didik antar kelas/antar sekolah.
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga
kependidikan di sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.
Penilaian
Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif
(naratif) dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah dan pemangku
kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan. Laporan penilaian
naratif meliputi kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik.
Jenis Ekstra Kurikuler
Kelas X Kelas XI Kelas XII Pelaksanaa
No Jenis Ekstra Kurikuler
n
A. Wajib
1 Pramuka X X X X Jumat/Sabt
u

B. Pilihan
1 Bola volley X X X X X X Disesuaik
an

5
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kelas X Kelas XI Kelas XII Pelaksanaa


No Jenis Ekstra Kurikuler
n
2 Sepak Bola X X X X X X Disesuaik
an
3 Bola basket X X X X X X Disesuaik
an
4 Tennis meja X X X X X X Disesuaik
an
5 Atletik X X X X X X Disesuaik
an
6 Bulu tangkis X X X X X X Disesuaik
an
7 Kempo X X X X X X Disesuaik
an
8 Karate X X X X X X Disesuaik
an
9 Seni tari X X X X X X Disesuaik
an
10 Seni Musik X X X X X X Disesuaik
an
11 Kidung X X X X X X Disesuaik
an
12 Mejejahitan X X X X X X Disesuaik
an
13 Jurnalistik X X X X X X Disesuaik
an
14 Karya Ilmiah Remaja (KIR) X X X X X X Disesuaik
an
15 Yoga Asana X X X X X X Disesuaik
an
16 Industri Rumah Tangga X X X X X X Disesuaik
an
17 Pencinta Alam X X X X X X Disesuaik
an
18 Seni Tabuh X X X X X X Disesuaik
an
Catatan: Ekstra kurikuler peserta didik kelas X diatur di Kurikulum 2013

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Program dan Target/Sasaran


Program kegiatan ekstra kurikuler dan target/sasaran yang ingin dicapai
dapat disampaikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel Program Ekstra Kurikuler dan Target/Sasaran
N Jenis
Program Kegiatan Target/Sasaran
o Ekstra
- Kegiatan rutin Sabtu & Minggu - Mengikuti Persami
1 Pramuka
- Latihan outbond sebulan sekali - Mengikuti Jambore
- Kegiatan rutin hari Selasa &
- Mengikuti Porseni
Rabu - Juara tingkat
2 Bola Volley
- Latihan tim khusus 1 x
Kabupaten
seminggu
- Kegiatan rutin hari Selasa dan
- Mengikuti Porseni
Jumat - Mengikuti lomba-
3 Sepak Bola
- Latihan tim khusus seminggu
lomba
sekali
- Kegiatan rutin hari Senin dan
- Mengikuti Porseni
Bola Rabu
4 - Juara tingkat
Basket - Latihan tim khusus seminggu
Kabupaten
sekali
- Kegiatan rutin hari Selasa - Mengikuti Porseni
5 Tenis meja - Latihan tim khusus seminggu - Juara Kab dan
sekali Provinsi
- Kegiatan rutin hari Rabu dan
- Mengikuti Porseni
Minggu
6 Atletik - Juara Kab dan
- Latihan tim khusus seminggu
Provinsi
sekali
- Kegiatan rutin hari Senin dan
Bulu
Rabu - Mengikuti Porseni
7 Tan
- Latihan tim khusus seminggu - Juara tingkat provinsi
gkis
sekali
- Kegiatan rutin hari Senin dan
Kamis - Mengikuti Porseni
8 Kempo
- Latihan tim khusus seminggu - Juara tingkat provinsi
sekali
- Kegiatan rutin hari Senin dan
- Mengikuti Porseni
Rabu
9 Karate - Mengikuti lomba-
- Latihan tim khusus seminggu
lomba
sekali
- Kegiatan rutin hari Rabu - Mengikuti Porseni
10 Seni Tari - Latihan tim khusus seminggu - Mengikuti lomba-
sekali lomba
- Kegiatan rutin hari Jumat - Mengikuti Porseni
11 Seni Musik - Latihan tim khusus seminggu - Mengikuti lomba-
sekali lomba
- Membentuk tim
- Kegiatan rutin hari Selasa
kidung
12 Kidung - Latihan tim khusus seminggu
- Mengikuti
sekali
lomba-lomba
- Menyediakan
- Kegiatan rutin hari Rabu
Mejejahita Upakara
13 - Latihan tim khusus seminggu
n - Mengikuti
sekali
lomba-lomba
14 Jurnalistik - Kegiatan rutin hari Rabu - Lomba antar

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

N Jenis
Program Kegiatan Target/Sasaran
o Ekstra
kelas
- Latihan tim khusus seminggu
- Mengikuti
sekali
lomba-lomba
- Mengikuti
- Kegiatan rutin hari Minggu
Porseni
15 Sispala - Latihan tim khusus seminggu
- Mengikuti
sekali
lomba-lomba
- Pertemuan
- Kegiatan rutin hari Jumat
Yoga antar sek.
16 - Latihan tim khusus seminggu
Asana - Mengikuti
sekali
lomba-lomba
- Mengadakan
- Kegiatan rutin hari Rabu
Industri Rmh bazar
17 - Latihan tim khusus seminggu
Tangga - Mengikuti
sekali
lomba-lomba
- Mengikuti
- Kegiatan rutin seminggu sekali
Pencinta Jambore
18 - Latihan tim khusus seminggu
Alam - Mengikuti
sekali
lomba-lomba
- Lomba antar kelas
- Pelatihan awal tahun pelajaran - Lomba
- Kegiatan rutin hari Sabtu
19 KIR - Kegiatan penelitian tiap bulan Kab/Prov/Nas
- Min Juara 3 Tk
sekali
Prov

c) Pengembangan Diri melalui Pramuka


Pendidikan pramuka bertujuan untuk membentuk kepribadian peserta
didik, sehingga sangat tepat pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pramuka. Pembentukan kepribadian ini tidak dapat dilaksanakan dalam
waktu yang singkat, melainkan harus dilakukan setingkat demi setingkat
dalam waktu yang cukup panjang. Sesuai dengan pola umum Gerakan
Pramuka maka usaha pendidikan Kepramukaan tersebut harus
direncanakan melalui program kerja. Organisasi Gerakan Kepramukaan
adalah merupakan lembaga pendidikan non formal bagi peserta didik di
sekolah, yang bertujuan membantu pengembangan pribadi, watak, dan jiwa
sosial peserta didik yang didasarkan pada kesukarelaan. Kepramukaan
telah berkembang sesuai dengan perkembangan anak dan pemuda pada
masa kini, seiring dengan berkembangnya kemajuan informasi dan
teknologi serta perkembangan masyarakat dewasa ini. Oleh karena itu
pendidikan kepramukaan harus dilihat dan diakui sebagai sesuatu yang
penting dan strategis bagi pendidikan di sekolah dan masyarakat pada
umumnya.

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Rancangan program kerja pramuka di SMA Negeri 32 Tobar untuk tahun


2014/2015 disusun sebagai berikut:
NO SASARAN KEGIATAN PELAKSANAA
N
No Mengatur, mengendalikan Penerimaan Agustus s.d
dan memonitor tugas sehari- kenaikan golongan Desember
hari anggota Dewan Kerja Siaga ke golongan
Penggalang Penggalang
Mengatur dan Latihan SKU
mengendalikan mekanisme Penggalang Ramu
yang berkaitan dengan Ujian SKU
penugasan seluruh anggota Penggalang Ramu
Dewan Kerja Penggalang dan Latihan SKU
ruang lingkup tugasnya penggalang Rakit
Menyempurnakan sistem dan Ujian SKU
mekanisme kerja Dewan Penggalang Rakit
Kerja Penggalang Kenaikan tingkat
Melakukan fungsi pembinaan Penggalang Ramu
terhadap anggota Dewan ke Penggalang
Kerja Penggalang baik secara Rakit
intenr maupun ekstern Latihan SKU
Penggalang Terap
Ujian SKU
Penggalang Terap
Kenaikan tingkat
Penggalang Rakit
ke Penggalang
Terap
Latihan SKK
Ujian SKK
2 Publikasi dan informasi Persami Januari s.d.
kegiatan-kegiatan pramuka Bhakti Masyarakat Februari
Penggalang
Minimal satu tahu sekali
merealisasikan satu konsep
kegiatan yang bersifat
positif, kreatif, dan inovatif
sebagai pengabdian keapda
gerakan pramuka dan
masyarakat
Terciptanya konsep kegiatan
yang bervariasi yang mampu
menarik minat peserta didik
usia Penggalang
3 Ikut berpartisipasi dalam Lomba Tingkat Agustus s.d.
setiap even lomba Kabupaten Februari

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

kepramukaan yang
diselenggarakan di wilayah
Kwarcab
4 Kegiatan lainnya

d) Program Pengembangan Diri melalui Kegiatan Pembiasaan


Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang
relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-
sendiri. Semua guru berpartisipasi aktif dalam membentuk watak,
kepribadian dan kebiasaan positif ini.
Guru BK berperan dalam memberikan bimbingan dan konseling arah
pengembangan kebiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dan
sekaligus mengkoordinir penilaian perilaku mereka melalui pengamatan
guru-guru terkait.
Dalam kegiatan pembiasaan melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang baik dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama ini
diharapkan tumbuhnya kebiasaan dalam berperilaku positif dalam
kehidupan sehari-hari yang relatif menetap dan bersifat otomatis. Kegiatan
pembiasaan ditumbuhkan melalui kegiatan rutin, spontan dan keteladanan
yang baik, di dalam kelas dan di luar kelas. Kegiatan pembiasaan secara
terprogram dapat dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan
kalender pendidikan.
Visi dari program pembiasaan ini adalah tercipta dan berkembangnya
budaya positif dalam bertingkah laku dan bertutur sapa pada peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
Misi dari program pembiasaan ini adalah menyediakan sejumlah
kegiatan yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan yang baik dan
dilaksanakan secara terprogram.
Fungsi dari kegiatan pembiasaan ini lebih diarahkan untuk membentuk
karakter peserta didik agar sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku
dimana siswa berada, sehingga berfungsi untuk membantu siswa
menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial dengan lingkungannya.
Jenis Kegiatan
Kegiatan rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus
menerus di sekolah. Tujuannya adalah untuk membiasakan peserta

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

didik melakukan sesuatu dengan baik. Seperti membiasakan dalam hal


:
melaksanakan upacara bendera dengan khidmat
menjadikan Om Suasti Astu sebagai salam antara warga sekolah
melaksanakan upacara pawintenan saraswati bagi siswa baru
yang beragama Hindu
melaksanakan upacara samawartana bagi peserta didik kelas XII
yang telah berhasil lulus bagi peserta didik yang beragama Hindu
seluruh warga sekolah wajib sembahyang ke Padmasana sekolah
yang disertai dengan nunas tirta dan bija sebelum masuk ruang
kerja atau ruang belajar
beribadah sesuai agama dan kebiasaannya seperti melakukan Tri
Sandhya di pagi hari sebelum mulai pelajaran, siang hari pada jam
12.00
MenghaturkanPanganjali umat Om Suasti Astu di awal pelajaran
dan Paramashanti di akhir pelajaran)
wajib berkunjung ke perpustakaan seminggu 1 kali
olahraga/senam bersama setiap hari Jumat
menjaga kebersihan kelas, tanaman dan lingkungan sekolah
bersama-sama
melaksanakan kegiatan belajar dengan tertib dan efektif
bersama-sama
melaksanakan/mengikuti tata tertib sekolah dengan ikhlas
menggunakan pakaian seragam sekolah dengan bersih dan rapi
bersaing secara sehat dalam berprestasi
Kegiatan spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi
oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan untuk memberikan
pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bertutur
santun, bersikap sopan dan sikap terpuji lainnya. Seperti membiasakan
dalam hal :
mengucapkan salam, senyum, dan sapa kepada guru, karyawan
dan teman
membuang sampah pada tempatnya
membudayakan antre
menghargai pendapat orang lain
membiasakan minta ijin untuk masuk atau keluar kelas
membantu atau menolong orang lain
membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah.
Konsultasi dengan Wali Kelas, Guru Mata Pelajaran dan Guru BK dan
kegiatan lainnya.
Kegiatan keteladanan

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kegiatan keteladanan adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-


hari yang dapat dijadikan contoh (model/idola). Keteladanan dilakukan
oleh siswa maupun guru/ pegawai sekolah. Kegiatan ini meliputi:
selalu berpakaian rapi
selalu datang sebelum sebelum waktu
berbahasa/bertutur sapa dengan baik
rajin membaca buku
selalu bersikap ramah, dll
Kegiatan terprogram
Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan secara
bertahap sesuai kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan.
Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan seluruh warga sekolah
untuk terlibat aktif dalam kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan
atau keahliannya masing-masing. Kegiatan ini meliputi:
pekan olahraga dan seni (porseni)
memperingati hari-hari besar nasional/agama
kegiatan karya wisata
kegiatan berbagai lomba dalam memperingati HUT atau hari raya
tertentu
kegiatan lomba akademik terjadwal seperti olimpiade, dll
Keempat kegiatan ini saling terkait satu dengan lainnya dan diharapkan
dapat memberikan pengaruh positif sebagaimana diagram Venn
berikut:

Diagram Venn Kegiatan Pembiasaan

Kegiatan
Rutin

Kegiatan Kegiatan
Keteladanan Spontan

Kegiatan
Terprogram

4) Pengaturan Beban dan Pola Belajar


(1)Beban Belajar
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua
itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6

66
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka


adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di
SMA Negeri 32 Tobar berlangsung selama 45 menit.
a) Penambahan jam belajar
Penambahan jam belajar dilakukan untuk peserta didik kelas X dan XII.
Penambahan jam belajar diatur sebagai berikut:
Untuk peserta didik kelas X dengan beban belajar yang diajukan oleh pusat
sebanyak 42 jam pelajaran. Penambahan jam belajar untuk semester 1 dan 2
sebanyak 4 jam pelajaran sehingga berjumlah 46 jam pelajaran. Penambahan
jam pelajaran diatur sebagai berikut:
Kelas X MIA
- Bahasa Pekan Baru 2 jam pelajaran
- Biologi 1 jam pelajaran
- Kimia 1 jam pelajaran
Jumlah 4 jam pelajaran
Kelas X IIS
- Bahasa Pekan Baru 2 jam pelajaran
- Sosiologi 1 jam pelajaran
- Ekonomi 1 jam pelajaran
Jumlah 4 jam pelajaran
Kelas X IBB
- Bahasa Pekan Baru 2 jam pelajaran
- Bhs & Sas Indo 1 jam pelajaran
- Bhs & Sas Jep 1 jam pelajaran
Jumlah 4 jam pelajaran

Untuk peserta didik kelas XI dengan beban belajar yang diajukan oleh
pusat sebanyak 44 jam pelajaran. Penambahan jam belajar untuk semester 1
dan 2 sebanyak 2 jam pelajaran sehingga berjumlah 46 jam pelajaran.
Penambahan jam pelajaran diatur sebagai berikut:
Kelas X MIA
- Bahasa Pekan Baru 2 jam pelajaran
Jumlah 2 jam pelajaran
Kelas X IIS
- Bahasa Pekan Baru 2 jam pelajaran
Jumlah 2 jam pelajaran
Kelas X IBB
- Bahasa Pekan Baru 2 jam pelajaran
Jumlah 2 jam pelajaran

Untuk peserta didik kelas XII dengan beban belajar yang diajukan oleh
pusat sebanyak 39 jam pelajaran. Penambahan jam belajar untuk semester 1
dan 2 sebanyak 7 jam pelajaran. Penambahan diatur sebagai berikut:

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kelas XII IPA


- Matematika 1 jam pelajaran
- Fisika 2 jam pelajaran
- Biologi 1 jam pelajaran
- Kimia 1 jam pelajaran
- Penjasorkes 1 jam pelajaran
- Budi Pekerti 1 jam pelajaran
Jumlah 7 jam pelajaran
Kelas XII IPS
- Bhs Indonesia 1 jam pelajaran
- Matematika 1 jam pelajaran
- Sejarah 1 jam pelajaran
- Ekonomi 1 jam pelajaran
- Sosiologi 1 jam pelajaran
- Penjasorkes 1 jam pelajaran
- Budi Pekerti 1 jam pelajaran
Jumlah 7 jam pelajaran
Kelas XII BHS
- Bhs Indonesia 1 jam pelajaran
- Matematika 1 jam pelajaran
- Bhs Jepang 2 jam pelajaran
- Antropologi 1 jam pelajaran
- Penjasorkes 1 jam pelajaran
- Budi Pekerti 1 jam pelajaran

Jumlah 7 jam pelajaran

a) Rasional penambahan beban belajar peserta


didik
Sedangkan rasionalitas penambahan beban belajar untuk kelas X dan XI
yang menggunakan model kurikulum 2013 maupun kelas XII yang
menggunakan model kurikulum 2006 adalah sebagai berikut:
perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada pengetahuan
melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian
proses dan output) pada model kurikulum 2013 memerlukan penambahan
jam pelajaran;
potensi input peserta didik mayoritas dari kelompok peserta didik
dengan kemampuan menengah ke bawah memerlukan penambahan waktu
belajar;

khusus untuk peserta didik kelas XII (kurikulum 2006) yang akan
menghadapi ujian nasional dan persiapan masuk perguruan tinggi,
mengingat waktu belajar mereka (terutama di semester enam) sangat
terbatas, maka perlu dilakukan penambahan jam belajar.

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Peraturan Gubernur Pekan Baru tentang pemberian pelajaran


bahasa, aksara, dan sastra Pekan Baru pada pendidikan dasar dan
menengah yang wajib diberikan untuk semua peserta didik dari kelas X
sampai dengan kelas XII.
Sesudah dilakukan penambahan jam belajar, maka beban belajar peserta
didik dihitung dalam satuan jam pelajaran per minggu dan jumlah jam
pelajaran setiap kelas per minggu sebagai berikut.
Tabel 3.1. Jumlah Beban Belajar Peserta Didik

N Kelas Peminatan/Jurusan Jml


o Mapel/Minggu
1 X MIA (Matematika dan Ilmu Alam) 46
2 X IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) 46
3 X IBB (Ilmu Bahasa dan Budaya) 46
4 XI MIA (Matematika dan Ilmu Alam) 46
5 XI IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) 46
6 XI IBB (Ilmu Bahasa dan Budaya) 46
7 XII IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 46
8 XII IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 46
9 XII IPB (Ilmu Pengetahuan Bahasa) 46

(2)Pola Belajar
Pembelajaran dalam KTSP (Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013) meliputi
tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Tatap muka adalah pertemuan formal antara pendidik dan peserta didik dalam
pembelajaran di kelas. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi belajar
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik, sedangkan waktu penyelesaian kegiatan mandiri tidak terstruktur
diatur sendiri oleh peserta didik. Sejalan dengan kegiatan tersebut, penilaian
dalam KTSP dirancang untuk dapat mengukur dan memberikan informasi
mengenai pencapaian kompetensi peserta didik yang diperoleh melalui
kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur jumlah waktunya adalah sebesar 60% dari jumlah waktu kegiatan
tatap muka.

6
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Berikut ini disampaikan hal-hal terkait beban belajar peserta didik di SMA
Negeri 32 Tobar
Beban belajar kegiatan Tatap Muka (TM) per jam pembelajaran pada
SMA Negeri 32 Tobar ditetapkan berlangsung selama 45 menit.
Jumlah jam pelajaran Tatap Muka (TM) per minggu adalah 46 jam
pelajaran untuk kelas X, XI, dan XII.
Jumlah Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tak
Terstruktur (KMTT) dirancang maksimal 60% dari jumlah waktu tatap muka
di kelas.
Kegiatan PT dan KMTT ini berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Mengacu pada pengaturan pola belajar untuk kurikulum 2013, terdapat 14
prinsip pembelajaran yang dicantumkan dalam Lampiran Permendikbud 65
Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup untuk bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan disik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajran untuk meningkatkan efisiensi dan efektiviytas
ketercapaian kompetensi lulusan.
Selanjutnya dicantumkan bahwa sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan:

(1) dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
(2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber belajar;
(3) dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
(4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
(5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
(6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
(7) dari pembelajaran verPekan Barusme menuju keterampilan aplikatif;

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(8) peningkatan dan keseimbangan antara ketrampilan fisikal (hardskills) dan


keterampilan mental (softskills)
(9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajaran sepanjang hayat;
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembalajaran (tut wuri handayani);
(11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
(12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas;
(13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
(14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.

Permendikbud nomor 81A tahun 2013 menyatakan bahwa kurikulum 2013


mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui
interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung
tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan
dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu,
pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi
di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran
Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di
luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan


sikap.
Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi
secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan
dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan
KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan
KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan
belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan
Maknanya.

Langkah Kegiatan Belajar Kompetensi yang


Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, melihat (tanpa ketelitian, mencari informasi
atau dengan alat)
Menanya Mengajukan pertanyaan Pengembangkan kreativitas,
tentang informsi yang rasa ingin tahu, kemampuan
dipahami dari apa yg merumuskan pertanyaan
diamati atau pertanyaan untuk membentuk pikiran
untuk mendapatkan kritis yang perlu untuk
informasi tambahan tentang hidup cerdas dan belajar
apa yang diamati (dimulai sepanjang hayat
dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
Mengumpulkan melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
Informasi/eksperim membaca sumber lain jujur, sopan, menghargai
en selain buku teks pendapat orang lain,
mengamati objek/kejadian kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
aktivitas
mengumpulkan informasi
wawancara dengan nara
melalui berbagai cara yang
sumber
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

belajar sepanjang hayat


Mengasosiasikan/ mengolah informasi yang Mengembangkan sikap jujur,
mengolah sudah dikumpulkan baik teliti, disiplin, taat aturan,
informasi terbatas dari hasil kerja keras, kemampuan
kegiatan mengumpulkan/ menerapkan prosedur dan
eksperimen maupun hasil kemampuan berpikir induktif
dari kegiatan mengamati serta deduktif dalam
& kegiatan mengumpulkan menyimpulkan
informasi
Peng
olah
an
infor
masi
yang
diku
mpul
kan
dari
yang
bersi
fat
men
am-
bah
kelu
asan
dan
keda
lama
n
sam
pai
kepa
da
peng
olah
an
infor
masi
yang
bersi
fat
men
cari
solus
i dari

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

berb
agai
sum
ber
yang
mem
iliki
pend
apat
yang
berb
eda
sam
pai
kepa
da
yang
berte
ntan
gan
Mengkomunikasika Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap jujur,
n pengamatan, kesimpulan teliti, toleransi, kemampuan
berdasarkan hasil analisis berpikir sistematis,
secara lisan, tertulis, atau mengungkapkan pendapat
media lainnya dengan singkat & jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.

5) Ketuntasan Belajar
Peserta didik dianggap tuntas belajarnya apabila memiliki nilai lebih besar
atau sama dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan sekolah atau KKM
(kriteria ketuntasan minimal) sekolah.
KKM disusun dan ditetapkan berdasarkan hasil analisis SK, KD, dan
Indikator Pembelajaran oleh MGMP sekolah dengan mempertimbangkan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Dari hasil analisis
tersebut sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
diberlakukan di SMA Negeri 32 Tobar untuk masing-masing mata pelajaran,
masing-masing tingkat, dan masing-masing jurusan/peminatan/lintas
minat/pendalaman minat.
Prosedur analisis dilakukan sebagai berikut:

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Menetapkan intake untuk kelas X yang diambil dari rata-rata nilai UN


dan rapor SMP kelas IX semester 2;
Menetapkan intake kelas XI diambil dari rata-rata nilai kelas X
semester 2;
Menetapkan intake kelas XII diambil dari rata-rata nilai kelas XI
semester 2;
Menetapkan kompleksitas berdasarkan analisis tingkat kesukaran
materi pembelajaran tiap mata pelajaran;

Menetapkan daya dukung berdasarkan ketersediaan sarana dan


prasarana penunjang pembelajaran yang dimiliki sekolah.

(1)Ketuntasan Belajar Kelas X dan XI


Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:
Tabel 01: Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X dan XI

Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4,00 4,00
SB
A- 3,66 3,66
B+ 3,33 3,33
B 3,00 3,00 B
B- 2,66 2,66
C+ 2,33 2,33
C 2,00 2,00 C
C- 1,66 1,66
D+ 1,33 1,33
K
D 1,00 1,00
Catatan: KKM kelas X dan XI ditentukan sebesar 3,00 atau predikat B dan
sikap B

a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai 2.66 dari hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk
seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Implikasi penentuan besaran KKM dilakukan upaya berupa strategi
pencapaian ketuntasan belajar. Bentuk kegiatan dalam upaya pencapaian
KKM tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang
dari 2.66;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh
nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
dari 2.66.
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes. Metode tes
dipilih bila respons yang dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah
(KD-KD pada KI-3 dan KI-4). Bila respons yang dikumpulkan tidak dapat
dikategorikan benar atau salah digunakan metode nontes (KD-KD pada KI-1
dan KI-2).
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja.
a. Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia,
misalnya soal bentuk pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada
pula yang meminta peserta menuliskan sendiri responsnya, misalnya
soal berbentuk esai, baik esai isian singkat maupun esai bebas.

b. Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang
meminta peserta untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas
tertentu yang terstruktur secara ketat, misalnya peserta diminta
menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan, atau
mengoperasikan suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang
menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif
dan tidak dibatasi, misalnya peserta diminta merumuskan suatu
hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan melaksanakan
eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi.


Metode nontes umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-
KD pada KI-1 dan KI-2). Metode nontes lazimnya menggunakan
instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, penilaian rekan sejawat, dan
lain-lain.Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori
benar atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil
sikap peserta didik.

(2)Ketuntasan Belajar Kelas XII


Ketuntasan belajar untuk peserta didik kelas XII ditentukan sebagai berikut.

Tabel 3.2: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas XII IPA
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO MATA PELAJARAN Kelas XII IPA
Kog/Psi Afektif
1 Pendidikan Agama 80 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76 B
3 Bahasa Indonesia 75 B
4 Bahasa Inggris 76 B
5 Matematika 78 B
6 Fisika 76 B
7 Kimia 76 B
8 Biologi 75 B
9 Sejarah 78 B
10 Seni Budaya 80 B
11 Penjas, Olahraga & Kesehatan 75 B
12 Teknologi Info-Komunikasi 80 B
13 Percakapan Bahasa Inggris 75 B
14 Bahasa Pekan Baru 80 B
15 Budi Pekerti 80 B

Tabel 3.3: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik XII IPS
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO MATA PELAJARAN Kelas XII IPS
Kog/Psi Afektif
1 Pendidikan Agama 80 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76 B
3 Bahasa Indonesia 75 B
4 Bahasa Inggris 76 B

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tahun Pelajaran 2014/2015


NO MATA PELAJARAN Kelas XII IPS
Kog/Psi Afektif
5 Matematika 78 B
6 Sejarah 76 B
7 Geografi 76 B
8 Ekonomi 75 B
9 Sosiologi 78 B
10 Seni Budaya 80 B
11 Penjas, Olahraga & Kesehatan 75 B

12 Teknologi Info-Komunikasi 80 B
13 Percakapan Bahasa Inggris 75 B
14 Bahasa Pekan Baru 80 B
15 Budi Pekerti 80 B

Tabel 3.4: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas XII IPB

Tahun Pelajaran 2014/2015


NO MATA PELAJARAN Kelas XII IPB
Kog/Psi Afektif
1 Pendidikan Agama 80 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76 B
3 Bahasa Indonesia 75 B
4 Bahasa Inggris 76 B
5 Matematika 78 B
6 Sastra Indonesia 76 B
7 Bahasa Jepang 76 B
8 Antropologi 75 B
9 Sejarah 78 B
10 Seni Budaya 80 B
11 Penjas, Olahraga & Kesehatan 75 B
12 Teknologi Info-Komunikasi 80 B
13 Percakapan Bahasa Inggris 75 B
14 Bahasa Pekan Baru 80 B
15 Budi Pekerti 80 B

Agar peserta didik mampu mencapai atau memperoleh nilai sesuai besaran
KKM yang telah ditentukan, maka dilakukan langkah-langkah sebagai strategi

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

pencapaian ketuntasan belajar. Bentuk kegiatan dalam upaya pencapaian KKM


tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Untuk kompetensi Kognitif dan Psikomotor diberikan remedial individual
sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai
sekurang-kurangnya sebesar KKM;
b) Untuk peserta didik yang profil sikapnya belum memenuhi KKM
dilakukan pembinaan sampai diperoleh data sikap dalam berkategori
baik. Pembinaan dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan orang tua).

6) Kriteria Penilaian, Kenaikan Kelas, dan Kelulusan


(1)Kriteria Penilaian
Pengertian Penilaian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan,
pengertian penilaian adalah: Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah, yang diuraikan sebagai
berikut.
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang
dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta
didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam
dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik.

7
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara


periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.

11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran


pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN,
dilakukan oleh satuan pendidikan.

Prinsip dan Pendekatan Penilaian


Lebih lanjut dikatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah harus didasarkan pad prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara


terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,
prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria


(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria
ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan
dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta
didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk
pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/ kompetensi program, dan proses.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman


observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian diri.
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarpeserta didik.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan,
dan penugasan.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan.
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap


lingkungannya.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:


substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan

penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai


dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Mekanisme dan Prosedur Penilaian


a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema pelajaran.
Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan
oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada
akhir kelas XII (semester 6) dilakukan melalui UN.
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei
oleh pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2),
kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
menyusun kisi-kisi ujian;

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;


melaksanakan ujian;
mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan
peserta didik; dan
melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
e. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasional Standar (POS).
f. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum
mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.

g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam


bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan
pemerintah.

Pelaporan Hasil Penilaian


Pelaporan hasil penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) penilai, yaitu (1) penilaian
oleh pendidik, (2) penilaian oleh satuan pendidikan, dan (3) penilaian
pemerintah.
Laporan hasil penilaian oleh pendidik
Pelaporan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik
penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen
serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan
peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikemPekan Barukan kepada peserta
didik disertai Pekan Barukan (feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:


nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
Laporan hasil penilaian oleh satuan pendidikan
Laporan hasil penilaian peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan
ujian akhir sekolah/madrasah;
c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah/Madrasah;
d. menentukan kriteria kenaikan kelas;
e. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali
peserta didik dan dinas pendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori
baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama
dengan KKM yang telah ditetapkan;
lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
lulus Ujian Nasional.

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

i. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap


peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;
dan
j. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.

Laporan hasil penilaian oleh pemerintah


Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional
dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Ujian Nasional
Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu sistem
yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang
aman, jujur, dan adil.
Hasil UN digunakan untuk:
o salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan
o pendidikan;
o salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang
o pendidikan berikutnya;
o pemetaan mutu; dan
o pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi
bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan
soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
dengan komposisi tertentu yang ditentukan oleh Pemerintah.
Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh
Pemerintah.
Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program
dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat
peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.
b. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada
seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan
penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan.
Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat


Kompetensi mampu memberikan hasil yang komprehensif
sebagaimana hasil studi lain dalam skala internasional.

(2)Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Untuk peserta didik kelas X dan XI yang menggunakan model
kurikulum 2013, kriteria kenaikan kelas ditentukan dengan mengacu pada
Lampiran Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen nomor 717/D/Kep/2013
tentang Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah
Atas (SMA).
Untuk kelas X dan XI yang menggunakan model kurikulum 2013,
kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan
karakteristik sekolah terutama besaran KKM masing-masing
matapelajaran. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
ajaran. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum
baik pada semester kedua.
3) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari
jumlah hari efektif.

Khusus untuk kriteria kelulusan peserta didik kelas XII yang


menggunakan model kurikulum 2006, acuan yang digunakan untuk
kelulusan adalah mengacu pada pasal 72 ayat 1 Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Ketentuan
kelulusan diatur sebagai berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia meliputi:
Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran Estetika
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
3) Lulus Ujian Sekolah (US) untuk Kelompok Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi;
4) Lulus Ujian Nasional (UN)
Kriteria dinyatakan lulus mengacu pada ketentuan mengenai penilaian
akhir dan ujian sekolah yang diatur dengan peraturan Metmeri dan

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional yang berlaku dalam


tahun pelajaran bersangkutan.
Catatan:
Peserta didik dinyatakan Iulus jika memenuhi standar kelulusan yang diatur
dalam Peraturan Menteri yang tertuang dalam Prosedur Operasional
Standar Ujian Nasional dan Ujian Sekolah yang berlaku dalam tahun
pelajaran bersangkutan.
.
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada SMA Negeri 32
Tobar, maka sekolah menetapkan target pencapaian kelulusan
untuk tahun pelajaran 2014/2015 sebesar 100% dengan perolehan
nilai UN untuk jurusan IPB = 7.80 | IPA = 8.75 | IPS + 8.05

7) Kriteria Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat


Kriteria peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat di SMA Negeri 32
Tobar mengacu pada model pengembangan peminatan, lintas minat, dan
pendalaman minat di SMA yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan
SMA tahun 2013.
Peminatan
Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk
memilih kelompok mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan
selama mengikuti pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan dilakukan atas
dasar kebutuhan untuk melanjutkan keperguruan tinggi.
Di dalam struktur kurikulum SMA sebagaimana tercantum dalam
Permendikbud nomor 69 tahun 2013, mata pelajaran yang dapat diikuti dan
diambil terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk Sekolah Menengah
Atas. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan
pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta
didik. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek
dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan
minatnya. Peminatan untuk SMA terdiri dari 3 (tiga) kelompok peminatan yaitu
(1) minat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; (2) minat Ilmu-Ilmu Sosial;
dan (3) minat Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya.
Mengacu pada pedoman di atas, maka SMA Negeri 32 Tobar memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan pilihan peminatan
dengan menyediakan ke tiga kelompok peminatan tersebut yaitu:

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(1) kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam;


(2) kelompok peminatan Ilmu-Ilmu Sosial; dan
(3) kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.

Lintas Minat dan Pendalaman Minat


Pengertian linta minat pada Kurikulum 2013, memberikan peluang peserta
didik selain memilih kelompok peminatan, juga diberi kesempatan untuk
mengambil mata pelajaran dari kelompok peminatan lain. Hal ini memberi
peluang kepada peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati
namun tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan yang dipilih.
Pengertian pendalaman minat pada Kurikulum 2013, memberi peluang
bagi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik di atas peserta ddik
lainnya dengan diberi kesempatan untuk mendalami mata pelajaran mata
pelajaran pada kelompok peminatannya. Hal ini memberi kesempatan bagi
peserta didik yang pada mata pelajaran tertentu di kelompok peminatannya
memiliki kemampuan dan prestasi tertentu sehingga penguasaan terhadap
substansi mata pelajaran bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di kelompok peminatan, setiap
peserta didik juga harus mengikuti mata pelajaran yang dipilih untuk dijadikan
lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di kelas X
dan 4 jam pelajaran di kelas XI. Mata pelajaran lintas minat atau pendalaman
minat di kelas X hendaknya dipilih dan ditentukan secara cermat sesuai cita-
cita, bakat, minat dan potensi peserta didik mengingat salah satu pilihan ini
harus ditekuni sampai dengan kelas XII.
Untuk saat ini SMA Negeri 32 Tobar sesuai dengan kondisi belum mampu
menyediakan fasilitas pendalaman minat. Oleh karena itu seluruh peserta didik
kelas X wajib memilih lintas minat, kecuali kelompok peminatan Ilmu-Ilmu
Bahasa dan Budaya yang diperbolehkan memilih lintas minat di kelompok
peminatannya. Perkecualian ini mengacu Surat Edaran Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4032/D/DM/2014 tentang Pembukaan Mata
Pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya di semua Sekolah Menengah Atas
(SMA) sebagai Lintas Peminatan.

Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

8
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 12


ayat (1) butir b, menyatakan bahwa peserta didik berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Agar bakat, minat, dan kemampuan peserta didik terlayani maka salah
satu kebijakan penting dalam Kurikulum 2013 adalah memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran (peminatan)
yang diminati.
Pemilihan kelompok mata pelajaran tersebut dipilih peserta didik semenjak
masuk ke SMA atau kelas X semester pertama. Sebagaimana disebutkan di
atas, peserta didik boleh memilih kelompok mata pelajaran, yakni peminatan
Matematika dan Ilmu Alam, atau Ilmu-ilmu Sosial, atau Ilmu Bahasa dan
Budaya.
Sebagai contoh pertama, apabila seorang peserta didik X, sesuai minat
dan bakatnya, rekomendasi dari guru BK SMP/MTs, dan angket dari guru BK
SMA, serta didukung oleh data prestasi, baik nilai rapor SMP/MTs dan nilai UN
SMP/MTs memilih peminatan Matematika dan Ilmu Alam, maka peserta didik ini
selama duduk di bangku SMA wajib untuk mempelajari mata pelajaran
Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia disamping mata pelajaran mata
pelajaran yang ada di kelompok wajib A dan B. Contoh kedua, peserta didik Y
memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial maka dia wajib untuk mempelajari mata
pelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi beserta mata pelajaran
mata pelajaran yang ada di kelompok wajib A dan B. Demikian pula peserta
didik Z memilih peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya maka dia wajib
mempelajari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra
Inggris, Bahasa dan Sastra Jepang (atau Bahasa dan Sastra Asing lain wajib
pada peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya), dan Antropologi.
Untuk lintas minat, peserta didik kelas X memilih mata pelajaran di luar
mata pelajaran mata pelajaran wajib A dan B serta di luar kelompok peminatan
yang telah dipilihnya. Peserta didik tersebut harus memilih dua mata pelajaran
dari kelompok peminatan yang lain. Misalnya peserta didik X di atas dapat
memilih geografi dan ekonomi; atau geografi dan antropologi; atau bahasa dan
sastra inggris dengan bahasa dan sastra arab. Peserta didik Y dapat memilih
matematika dan biologi; atau matematika dengan bahasa dan sastra inggris;
atau bahasa dan sastra inggris dengan bahasa dan sastra jepang. Peserta
didik Z bisa memilih biologi dan kimia; atau sejarah dan ekonomi; atau biologi
dan sejarah.

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Khusus untuk kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, satuan


pendidikan boleh membuka mata pelajaran bahasa dan sastra asing lainnya,
misalnya Bahasa dan Sastra Perancis dengan Bahasa dan Sastra Mandarin,
atau Bahasa dan Sastra Korea. Selain itu, peserta didik yang memilih
peminatan ilmu Bahasa dan Budaya dapat memilih lintas minat di peminatan
Ilmu Bahasa dan Budaya juga. Sebagai contoh peserta didik di peminatan Ilmu
Bahasa dan Budaya selain dapat memilih lintas minat di peminatan
Matematika dan Ilmu Alam atau Ilmu-ilmu Sosial, juga dapat memilih bahasa
Asing yang disediakan sekolah selain bahasa asing yang telah dipilihnya
sebagai peminatan. Dengan demikian peserta didik yang telah memilih
peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya dengan mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Jepang, dapat pula memilih mata pelajaran Biologi dan Bahasa dan Sastra
Mandarin atau mata pelajaran Sejarah dan Bahasa dan Sastra Perancis;
sebagai mata pelajaran lintas minat.
Sekolah hendaknya bisa mengingatkan dan menyarankan peserta didik
untuk mempertahankan salah satu pilihan mata pelajaran lintas minat sampai
di kelas XII. Peserta didik di kelas X mengikuti dua mata pelajaran lintas minat
sebanyak 6 jam pelajaran, dan di kelas XI dan kelas XII mengikuti satu mata
pelajaran lintas minat sebanyak 4 jam pelajaran sesuai dengan Permendikbud
No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.
Pemilihan mata pelajaran lintas minat dan pendalaman minat bersifat
opsional, artinya seorang peserta didik dapat mengambil dua mata pelajaran
lintas minat; atau satu mata pelajaran lintas minat dan satu pendalaman
minat; atau dua mata pelajaran pendalaman minat. Pada saat kelas XI, peserta
didik dapat melanjutkan salah satu mata pelajaran lintas minat atau
mengambil mata pelajaran untuk pendalaman minat.
Pendalaman minat dapat dilakukan mulai dari kelas X, akan tetapi karena
peserta didik baru mengenal dan mempelajari beberapa mata pelajaran maka
dalam menentukan pendalaman minat sebaiknya diperhatikan hal-hal seperti;
1) dilakukan mulai kelas XI;
2) mendapat rekomendasi dari guru mata pelajaran yang akan dipilih dan
disetujui oleh guru bimbingan konseling;
3) bagi satuan pendidikan yang telah memiliki kerja sama dengan
perguruan tinggi, bentuk dan pelaksanaan kerja sama diatur dengan
perguruan tinggi bersangkutan; dan
4) memiliki peserta didik yang memang mempunyai potensi lebih untuk
mata pelajaran tertentu yang terdapat pada perguruan tinggi tersebut

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

dapat mengikutsertakan pembelajaran peserta didiknya pada perguruan


tinggi tersebut.

Mekanisme dan Prosedur Penentuan Peminatan, Lintas minat, dan


Pendalaman Minat
Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok
Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-ilmu Sosial (IIS), dan Ilmu Budaya dan
Bahasa (IBB). Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seorang peserta didik sudah
harus memilih kelompok peminatan dan lintas minat mana yang akan
dimasuki.
Penentuan pemilihan kelompok peminatan di SMA dilakukan dengan
mempertimbangkan;
1) nilai rapor SMP/MTs,
2) nilai ujian nasional SMP/MTs,
3) rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP/MTs,
4) hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA, dan
5) tes bakat minat oleh psikolog.

Untuk mengolah nilai rapor dan nilai ujian nasional SMP/MTs, satuan
pendidikan dapat membentuk tim pengolah data. Nilai-nilai tersebut selajutnya
diurutkan sesuai kebutuhan, bisa diurutkan berdasarkan nilai keseluruhan atau
berdasarkan nilai setiap matapelajaran. Pengurutan berdasarkan nilai
matapelajaran sangat disarankan karena akan membantu pihak SMA
menempatkan peserta didik sesuai minat dan bakat serta didukung oleh data
nilai matapelajaran yang akan ditempuh di SMA. Sebagai contoh seorang
peserta didik yang memiliki minat mendalami kelompok matapelajaran
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, maka nilai matematika dan IPA di SMP/MTs
dapat dijadikan rujukan untuk menempatkan peserta didik bersangkutan
sesuai kriteria yang ditetapkan SMA. Demikian juga nilai bahasa Indonesia dan
bahasa inggris menjadi rujukan bagi peserta didik yang berminat mengambil
kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.
Agar pelaksanaan peminatan dan lintas minat berjalan sesuai yang
dikehendaki maka perlu kerja sama antara panitia penerimaan peserta didik
baru (PPDB) dengan tim kurikulum di bawah koordinasi kepala sekolah. Unsur-
unsur yang terlibat dalam peminatan dan lintas minat, sebagai berikut.
1) Kepala sekolah sebagai penangungjawab seluruh kegiatan.
2) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pelaksana PPDB dan
koordinator peminatan lintas minat.

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

3) Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebagai pelaksana PPDB dan


anggota tim peminatan-lintas minat.
4) Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat sebagai pelaksana
PPDB dan anggota tim peminatan lintas minat.
5) Wakil kepala sekolah bidang sarana/prasarana sebagai anggota
peminatan-lintas minat yang bertugas selaku koordinator analisis SDM
dan sarana/prasarana.
6) Guru BK sebagai anggota tim peminatan-lintas minat yang bertugas
membuat kuesioner peminatan-lintas minat dan salah satu unsur
penentu pemilihan peminatan.

7) Tim kurikulum sebagai anggota peminatan lintas minat yang bertugas


menginput data peserta didik baru.

Implementasi Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat di SMA


Negeri 32 Tobar
Pilihan kelompok peminatan ini sudah dilakukan pada awal semester I di
kelas X. Selain berdasarkan pilihan peminatan peserta didik, kriteria
menentukan pilihan kelompok peminatan juga ditentukan oleh: (1) data nilai
rapor SMP/MTs; (2) data nilai ujian nasional SMP/MTs; (3) data hasil tes
penempatan (placement test) yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 32
Tobar; dan (4) data rekomendasi dari guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 32
Tobar (Catatan: bila memungkinkan ditambah hasil psikotes berupa data
bakat, minat, dan potensi peserta didik, yang diselenggarakan lembaga resmi
atau psikolog).
Pada awal semester kedua di kelas X, seorang peserta didik masih
memungkinkan mengubah pilihan kelompok peminatannya dengan dasar nilai
hasil belajar di semester pertama dan rekomendasi dari guru Bimbingan
Konseling.
Lintas Minat Kelas X
Lintas minat kelas X pada kelompok peminatan MIA (Matematika dan Ilmu
Alam) serta IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) di SMA Negeri 32 Tobar ditentukan sebagai
berikut.
1) Dua mata pelajaran dari kelompok peminatan yang sama di luar kelompok
peminatan pilihan; atau
2) Satu mata pelajaran di masing-masing kelompok peminatan di luar
kelompok peminatan pilihan.
Contoh:

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

(1) Peserta didik yang memilih kelompok peminatan MIA dengan pilihan
lintas minat 2 mata pelajaran dari kelompok peminatan IIS atau IBB;
atau

(2) Peserta didik yang memilih kelompok peminatan MIA dengan pilihan
lintas minat 1 mata pelajaran dari kelompok peminatan IIS dan 1 mata
pelajaran dari kelompok peminatan IBB.
Lintas minat kelas X pada kelompok peminatan IBB (Ilmu Bahasa dan
Budaya) di SMA Negeri 32 Tobar ditentukan sebagai berikut.
1) Dua mata pelajaran dari kelompok peminatan yang sama di luar kelompok
peminatan pilihan; atau
2) Satu mata pelajaran di masing-masing kelompok peminatan di luar
kelompok peminatan pilihan; atau
3) Dua mata pelajaran dari kelompok peminatan yang sama dengan
kelompok peminatan pilihan; atau
4) Satu mata pelajaran dari kelompok peminatan yang sama dengan
kelompok peminatan pilihan dan satu mata pelajaran di luar kelompok
peminatan pilihan.
Contoh:
1) Peserta didik memilih kelompok peminatan IBB dengan pilihan lintas minat
2 (dua) mata pelajaran dari kelompok peminatan IIS atau MIA; atau
2) Peserta didik memilih kelompok peminatan IBB dengan pilihan lintas minat
1 (satu) mata pelajaran dari kelompok peminatan IIS dan 1 (satu) mata
pelajaran dari kelompok peminatan IIS; atau
3) Peserta didik memilih 2 (dua) mata pelajaran dari kelompok peminatan
yang sama dengan kelompok peminatan pilihan; atau
4) Peserta didik memilik 1 (satu) mata pelajaran dari kelompok peminatan
yang sama dengan kelompok peminatan pilihan dan 1 (satu) mata
pelajaran di luar kelompok peminatan pilihan.

Mencermati kondisi sekolah, terutama kondisi (1) ketersediaan tenaga


pendidik; (2) ketersediaan ruang belajar; (3) ketersediaan sarana penunjang
pembelajaran; dan (4) pemeratan jam mengajar guru, serta penyebaran
pilihan lintas minat peserta didik, maka pemilihan mata pelajaran lintas minat
diatur sebagai berikut.
a) Kelompok peminatan MIA mendapat lintas minat mata pelajaran Ekonomi
(3 jam pelajaran) dan Geografi (3 jam pelajaran).
b) Kelompok peminatan IIS mendapat lintas minat mata pelajaran Biologi (3
jam pelajaran) dan Kimia (3 jam pelajaran).

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

c) Kelompok peminatan IIBB mendapat lintas minat mata pelajaran Sosiologi


(3 jam pelajaran) dan Ekonomi (3 jam pelajaran).

Lintas Minat atau Pendalaman Minat Kelas XI


Sebagaimana di kelas X, untuk kelas XI sekolah belum mampu
menyediakan pendalaman minat. Untuk lintas minat kelas XI wajib salah satu
lintas yang mereka pilih pada saat mereka duduk di kelas X. Berikut ini
disampaikan lintas minat kelas XI untuk semua kelompok peminatan sebagai
berikut.
a) Kelompok peminatan MIA mendapat lintas minat mata pelajaran Ekonomi
(4 jam pelajaran);
b) Kelompok peminatan IIS mendapat lintas minat mata pelajaran Biologi (4
jam pelajaran); dan

c) Kelompok peminatan IIBB mendapat lintas minat mata pelajaran Sosiologi


(4 jam pelajaran).

Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu kelompok peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di kelompok
peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk
lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata
pelajaran) di kelas X dan 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di kelas XI. Mata
pelajaran lintas minat yang dipilih di kelas X sebaiknya ditentukan 1 mata
pelajaran yang memang sesuai dengan potensi dirinya yang dipilih untuk
dijadikan lintas minat atau pendalaman minat di kelas X sampai kelas XII.
Catatan:
Form Pilihan Peminatan, Kemampuan Diri Peserta Didik, dan Penilaian Sekolah terhadap Pilihan
Peserta Didik terlampir.

8) Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup (life skills) yang diterapkan oleh sekolah
merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran
dengan cara memetakan semua KD dan menentukan kecakapan hidup yang
cocok dikembangkan pada setiap KD tersebut.
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris, Seni dan Budaya,
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan, Prakarya dan Kewirausahaan,
Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
5
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Masing-masing muatan memiliki tujuan pendidikan yang berbeda dan


berpeluang untuk memasukkan kecakapan hidup secara terintegratif. Berikut
ini disajikan format tabel analisis untuk mengintegrasikan kecakapan hidup
dalam materi muatan wajib.

Tabel Analisis Pengintegrasian Kecakapan Hidup dana Muatan Wajib


Pengembangan Kecakapan
Hidup
No Mata Pelajaran Tujuan Pendahuluan
Person Sosial Akade Vokasi
al mik
1 Pendidikan Membentuk siswa
Agama dan menjadi manusia

Budi Pekerti beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME
2 Pend Pancasila Membentuk siswa
& menjadi warga negara
Kewarnegaraa yang memiliki wawasan
n & rasa kebersamaan,
cinta tanah air, dan
bersikap/ berperilaku
demokratis
3 Bahasa Membentuk siswa yang
Indonesia mam-pu berkomunikasi
secara efek-tif dan
efisien sesuai dengan
etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun
tulisan
4 Matematika Mengembangkan logika
dan kemampuan berpikir
siswa
5 Ilmu Mengembangkan
Pengetahuan pengetahuan dan
Alam kemampuan analisis
siswa thd lingkungan
alam sekitarnya
6 Ilmu Mengembangkan
Pengetahuan pengetahuan dan
Sosial kemampuan analisis
siswa thd kondisi sosial
masyarakat
7 Seni dan Membentuk karakter siswa
Budaya men- jadi manusia yang

memiliki rasa seni &
pemahaman budaya
8 Pendidikan Jas- Membentuk karakter
mani, siswa agar sehat
Olahraga, dan jasmani, rohani dan

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
6
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Kesehatan menumbuhkan rasa


sportivitas
9 Ketrampilan Membentuk siswa
Bahasa menjadi manusia yang
Asing/TIK memiliki ketrampilan
10 Muatan Lokal Membentuk pemahaman
thd potensi sesuai

dengan ciri khas di dae-
rah tempat tinggalnya
11 Pengembanga Memberikan kesempatan
n Diri siswa untuk
mengembangkan & meng-

ekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, minat,
dan bakatnya

9) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas
kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain. Sumber lain mengatakan bahwa Keunggulan
lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber
daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan
suatu daerah (Dedi Dwitagama, 2007). Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan Keunggulan Lokal (KL) adalah suatu proses dan realisasi
peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga menjadi produk/jasa atau
karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik dan memiliki keunggulan
komparatif.
Dari pengertian keunggulan lokal tersebut diatas maka Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA Negeri 32 Tobar adalah pendidikan/peminatan
pembelajaran yang diselengagarakan dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya
manusia, geografis, budaya, historis, dan potensi daerah lainnya yang
bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan potensi,
bakat, minat, dan kemampuan peserta didik. Secara sprsifik SMA Negeri 32
Tobar menetapkan bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jepang
sebagai upaya pendukung wisata Pekan Baru dan pengembangan seni Pekan
Baru seperti tarian, seni lukis dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan budaya Pekan Baru, misalnya mejejahitan (bagi siswa perempuan) dan
membuat penjor (bagi siswa laki-laki).

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
7
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Keberadaan suatu bangsa ditentukan oleh sejauh mana kemampuannya


membangun sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan pasar global. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pendidikan
global diarahkan pada terpenuhinya kontrak lulusan yang mengnandalkan
profesionalisme. Pendidikan berbasis keunggulan global memanfaatkan
keunggulan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, dan lainnya ke dalam kurikulum sekolah yang
akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang
dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan global adalah
agar peserta didik mengetahui keunggulan global daerahnya di mana dia
tinggal, memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan keunggulan
tersebut, selanjutnya peserta didik mampu bersaing di tingkat global.
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan global
adalag segala sesuatu yang terdapat di daerah tersebut yang berkaitan
dengan lingkungan alam, sosial, ekonomi, seni dan budaya atau lainnya yang
berupa hasil bumi, tradisi, pelayanan/jasa, tenaga kerja atau lainnya yang
menjadi keunggulan suatu daerah yang dapat digunakan untuk bersing di
tingkat global.
Dari pengertian keunggulan global tersebut di atas maka pendidikan
berbasis keunggulan global di SMA Negeri 32 Tobar adalah
pendidikan/peminatan pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan
keunguglan global dalam aspek ekonomi, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai
dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik dalam hal ini di SMA Negeri 32
Tobar menetapkan bahasa Jepang dan bahasa Inggris sebagai pelajaran
keunggulan global.

10) Pendidikan Karakter Bangsa


Pendidikan dengan nilai-nilai budaya sebagai karakter bangsa pada intinya
bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, toleransi, bergotong royong, berjiwa
patriot, berkembang dinamis, beririentasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semuanya dijiwai oleh taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
Pancasila.
Salah satu prioritas program SMA Negeri 32 Tobar adalah
menyempurnakan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
8
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
(Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2010 pada prioritas kedua).
Budaya merupakan keseluruhan sistem, gagasan dan rasa, tindakan, serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang
dijadikan miliknya dengan cara belajar (pembinaan karakter bangsa untuk SMA
halaman 5).
Budaya bangsa adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya yang dihasilkan dan menjadi karakteristik bangsa Indonesia (pembinaan
karakter bangsa untuk SMA halaman 7).
Pengembangan budaya bangsa merupakan suatu keharusan yang
diharapkan dapat memberi arah bagi perujudan identitas nasional sesuai
dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia (pembinaan karakter bangsa
untuk SMA halaman 8).
Pelestarian budaya bangsa perlu dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan budaya,
sehingga budaya bangsa tidak terlindas oleh derasnya arus gloPekan Barusasi
yang membawa berbagai macam pengaruh dan dampak negatif bagi
kehidupan masyarakat (pembinaan karakter bangsa untuk SMA halaman 9).
Pendidikan karakter bangsa di SMA Negeri 32 Tobar telah diintegrasikan
dalam kegiatan sekolah, kelas dan pembelajaran pada masing-masing mata
pelajaran. Sasaran nilai-nilai pendidikan karakter bangsa meliputi:
1) Religius :
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2) Jujur :
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3) Toleransi :
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4) Disiplin :
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5) Kerja Keras :

9
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
9
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi


berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6) Kreatif :
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7) Mandiri :
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8) Demokratis:
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9) Rasa Ingin Tahu :
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10) Semangat Kebangsaan :
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11) Cinta Tanah Air :
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12) Menghargai Prestasi:
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13) Bersahabat/Komunikatif:
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain.
14) Cinta Damai :
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15) Gemar Membaca:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

16) Peduli Lingkungan :


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17) Peduli Sosial:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
18) Tanggung-jawab:
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.

11) Pendidikan Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan sangat bernilai serta
berguna bagi dirinya dan oang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental
dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarya, bersahaja, dan
berusaha dalam mencapai tujuan sesuai dengan pekerjaan dan jabatannya,
terutama untuk meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Seorang
wira usaha akan berhasil apabila dapat memanfaatkan peluang secara positif
dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf
hidupnya melalui upaya kreatif dengan mengembangkan ide dan meramu
sumber daya yang ada, menemukan peluang dan selalu melakukan perbaikan.
Pendidikan kewirausahaan merupakan usaha menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter dan prilaku seseorang
yang selalu kreatif, berdaya, bercipta, berkarya, bersahaja, dan berusaha
dalam rangka meningkatkan taraf hidup berdasarkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa. Ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter kewirausahaan
adalah: (1) percaya diri; (2) berorientasi pada tugas dan hasil; (3) berani
mengambil resiko; (4) berjiwa kepemimpinan; (5) berorientasi ke depan; dan
(6) beorisinalitas.
Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan
usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan
adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui
cara-cara sebagai berikut:
Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services),
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding
different ways of providing more goods and services with fewer
resources).

Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan


pada peran pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter wirausaha juga
dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter
kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya. Dengan
demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai
sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan
nilai lebih.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan
keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa


kewirausahaan adalah nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku
seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan ciri-ciri seseorang


yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya diri, (2)
berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa
kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinalan.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang
harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang
wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam
kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk
mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk
menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide
dan meramu sumber daya.
B. Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara
utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan
ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan
dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan
di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-
sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan
diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan
direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan kewirausahaan adalah
pengembangan nilai-nilai dari ciri-ciri seorang wirausaha. Menurut para ahli
kewirausahaan ada banyak nilai-nilai kewirausahaan yang mestinya dimiliki
oleh peserta didik maupun warga sekolah yang lain. Namun di dalam
pengembangan model nilai kewirausahaan naskah akademik pendidikan
kewirausahaan dipilih beberapa nilai kewirausahaan yang dianggap paling

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

pokok dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik tingkat SMA
yaitu sebanyak 17 (tujuh belas) nilai. Beberapa nilai kewirausahaan yang
diintegrasikan melalui pendidikan kewirausahaan adalah: (1) Mandiri; (2)
Kreatif; (3) Motivasi kuat untuk sukses; (4) Berani mengambil resiko; (5)
Berorientasi pada tindakan; (6) Kerja keras; (7) Kepemimpinan; (8)
Komunikatif; (9) Rasa ingin tahu; (10) Realistis; (11) Jujur; (12) Pantang
menyerah; (13) Komitmen; (14) Disiplin; (15) Tanggung jawab; (16) Kerjasama;
dan (17) Inovatif;
Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat
diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
1) Pendidikan Kewirausahaan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam
proses pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan
ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan
nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di
luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan
pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai
kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku.
Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada
di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat
menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui
sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang
dapat ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai
kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama
pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi
sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan
dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok
sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-
nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan
demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai
pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke


semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu:
mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan
dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
pada semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP
dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi
untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus
yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi
silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus
untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan.
Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai
kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada
dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau
penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima
nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab
atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan,
menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu
nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar
melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat
dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai
kewirausahaan sudah tercakup didalamnya.
Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di
dalam SKdan KD kedalam silabus.
Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan
integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.
Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam RPP.
2) Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi,
bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan
masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah
kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang
memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas
melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
3) Pendidikan Kewirausahaan melalui pengembangan diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk
karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan
kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta
kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta
didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan
peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas,
kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan
keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan
perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian.
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak
terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.
Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan business day


(bazar, karya peserta didik, dll)
4) Perubahan pelaksanaan pembelajaran Kewirausahaan dari teori ke praktik
Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian
tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter wirausaha,
pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar pada
pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman
konsep. Dalam struktur kurikulum SMA, pada mata pelajaran ekonomi ada
beberapa Kompetensi Dasar yang terkait langsung dengan pengembangan
pendidikan kewirausahaan. Mata pelajaran tersebut merupakan mata
pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai
kewirausahaan, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli
dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh model
pembelajaran kewirausahaan yang mampu menumbuhkan karakter dan
perilaku wirausaha dapat dilakukan dengan cara mendirikan kantin
kejujuran, dan sebagainya.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

BAB IV. Berisi tentang kalender pendidikan dan rencana kegiatan yang akan
KALENDER dilaksanakan, dan disusun berdasarkan kalender pendidikan yang
PENDIDIKA ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan
N kebutuhan dan karakteristik sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan aturan kalender pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Standar Isi. (Contoh kalender pendidikan
terlampir).
Lampiran a. Berupa silabus semua mata pelajaran dan silabus muatan lokal semua
tingkatan kelas dan semua jurusan dengan memperhatikan rambu-
rambu/panduan pengembangan silabus (Lihat juknis pengembangan
silabus) untuk pelaksana Kurikulum 2006.
b. Hasil anlisis keterkaitan kompetensi dengan materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan penilaian, serta contoh RPP untuk
pelaksana Kurikulum 2013 (lihat Model Pengembangan RPP, Model
Penilaian, dan Analisis Hasil Belajar Peserta Didik).

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1. Standar Kompetensi Lulusan


Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP,
yaitu SKL Satuan Pendidikan, SKL Kelompok Mata Pelajaran, maupun SKL Mata
Pelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
sebagai berikut ini.

SKL Satuan Pendidikan


1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11) Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15) Mengapresiasi karya seni dan budaya
16) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17) Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18) Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
0
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

19) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21) Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi

Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)


Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-
kelompok mata pelajaran:
1) Agama dan Akhlak Mulia;
2) Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4) Estetika;
5) Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk SMA
selengkapnya adalah sebagai berikut:

Agama dan Akhlak Mulia


2) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
3) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
6) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
7) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
8) Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam
kehidupan sesuai dengan tuntunan agama
9) Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara
bertanggung jawab

Kewarganegaraan dan Kepribadian

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan
perundangan
3) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
4) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
6) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
7) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar
untukpemberdayaan diri
9) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


1) Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan dan teknologi secara
logis, kritis, kreatif, dan inovatif
2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara
mandiri
3) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
4) Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan
hasil yang terbaik dalam bidang iptek
5) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
6) Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial sesuai
dengan kekhasan daerah masing-masing
7) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
8) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
9) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
11) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi.

Estetika
1) Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni
2) Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni
3) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
4) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan


1) Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
2) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal
untuk menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
3) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran


Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP) terdiri atas 23 (dua puluh tiga)
mata pelajaran. Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP) untuk SMA Negeri
32 Tobar selengkapnya adalah sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam


1) Memahami ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan fungsi manusia
sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
2) Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui
pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna
3) Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan
perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah
4) Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan
hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam
5) Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode
Madinah serta perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia

Pendidikan Agama Kristen


1) Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan
kehidupan sosial
2) Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3) Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja,
masyarakat dan bangsa
4) Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera

Pendidikan Agama Katolik


1) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai
pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk
berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk
bertindak secara bertanggung jawab.
2) Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang
diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya
nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

3) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan


sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati
dalam hidup bergereja.
4) Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus
untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu
untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan
menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan
keutuhan lingkungan hidup.

Pendidikan Agama Hindu


1) Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa,
dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
2) Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur
Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha
3) Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam
kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)
4) Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai
sumber hukum Hindu
5) Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci
6) Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu
7) Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya
8) Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta
9) Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan
sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lanilla

Pendidikan Agama Budha


1) Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui
fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan
kebijaksanaan (panna)
2) Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam
3) Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya
4) Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan
masing-masing aliran
5) Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para
siswa utama Buddha
6) Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk
memecahkan masalah
7) Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama
8) Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari
9) Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi

Pendidikan Kewarganegaraan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1) Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik Indonesia


2) Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional,
dan tindakan anti korupsi
3) Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan,
penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar
negeri
4) Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5) Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara,
keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6) Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7) Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8) Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional,
regional, dan kerja sama global lainnya
9) Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional,
dan mahkamah internasional.

Pendidikan Bahasa Indonesia


Program IPA dan IPS
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan,
saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan
karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil
penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks
nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta
teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer,
karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik
4) Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman,
ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya
sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esai

Program Bahasa

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan pidato, ceramah/khotbah,
wawancara, diskusi, dialog, penyampaian berita, presentasi laporan
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, informasi, dan
pengalaman dalam kegiatan presentasi hasil penelitian, laporan
pembacaan buku, dan presentasi program, bercerita, wawancara, diskusi,
seminar, debat, dan pidato tanpa teks
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berbentuk esei, artikel, dan biografi
4) Menulis
Mengungkapkan pikiran dan informasi dalam wacana tulis berbentuk teks
deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi dan argumentasi,
ringkasan/rangkuman, laporan, karya tulis ilmiah, makalah, serta surat
lamaran
5) Kebahasaan
Memahami dan menggunakan berbagai komponen kebahasaan, baik
fonologi, morfologi, maupun sintaksis dalam wacana lisan dan tulis

Pendidikan Bahasa Inggris


1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory
exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks
kehidupan sehari-hari
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition,
hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam
konteks kehidupan sehari-hari
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks


kehidupan sehari-hari
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transak-sional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition,
hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam
konteks kehidupan sehari-hari
Program Bahasa
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory
exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking dalam
konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik sederhana, dalam
kehidupan nyata sehari-hari
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition,
hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public
speaking dalam konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik
sederhana, dalam kehidupan nyata sehari-hari
3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory
exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking dalam
konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik sederhana, dalam
kehidupan nyata sehari-hari
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition,
hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public
speaking dalam konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik
sederhana, dalam kehidupan nyata sehari-hari

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Pendidikan Matematika
Program IPA
1) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,
menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam
pemecahan masalah
2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat,
akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi
eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan
dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis
singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa,
program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah
3) Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan
titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakan-nya
dalam pemecahan masalah
4) Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut, rumus
jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah
5) Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik
dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan
integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah
6) Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk
tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan
ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang
kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah
7) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan
8) Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
Program IPS
1) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan
nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta
menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan
logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya,

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi,


program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah
3) Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakan-nya dalam
pemecahan masalah
4) Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
5) Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan
sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral
tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah
6) Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar,
grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran,
permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam
pemecahan masalah
7) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
8) Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif,
serta mempunyai kemampuan bekerjasama.
Program Bahasa
1) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan
nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta
menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah
2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan
logaritma, fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat, persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat, program linear, matriks dan determinan, vektor,
transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3) Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang di ruang dimensi tiga serta mengguna-kannya dalam
pemecahan masalah
4) Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri serta menggunakan dalam pemecahan masalah
5) Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel,
diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran
penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian
dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
dan ilmu pengeta-huan dan teknologi
6) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

7) Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,


serta mempunyai kemampuan bekerjasama

Pendidikan Fisika
1) Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan
menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit
instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik
kesimpulan, serta mengkomuni-kasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis
2) Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan peng-ukuran
besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti,
dan obyektif
3) Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
4) Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida
dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta
penerapannya dalam mesin kalor
5) Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai
penyelesaian masalah dan produk teknologi
6) Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai masalah dan produk teknologi

Pendidikan Biologi
1) Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan
variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai
peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan
teliti, mengumpulkan, meng-olah, menafsirkan dan menyajikan data secara
sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh,
serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis
2) Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan
keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestari-annya.
3) Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
4) Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi
organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ,
serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
5) Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan, proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan
implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
1
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

6) Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains,


lingkungan, teknologi dan masyarakat

Pendidikan Kimia
1) Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, meng-ajukan dan
menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit
instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik
kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis
2) Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan
pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika,
kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi
3) Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan
elektrolit non-elektrolit, termasuk cara pengukuran & kegunaannya
4) Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta
penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam,
dan pemisahan bahan (elektrolisis)
5) Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi
benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Pendidikan Sejarah
Program IPA
1) Menganalisis perkembangan masa negara-negara tradisional yang meliputi
masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia
2) Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia masa penjajahan
Hindia-Belanda dan Pemerintahan Pendudukan Jepang
3) Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia
4) Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi
Kemerdekaan sampai dengan periode Demokrasi terpimpin
5) Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal kemerde-kaan (1945
1955), demokrasi terpimpin (1955-1967), ke masa pemerintahan Orde Baru
(1967 1998) sampai periode Reformasi (sejak 1998 s/d sekarang)
6) Merekonstruksi perkembangan masyarakat pada masa Orde Baru
7) Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesudah
Perang Dunia II sampai dengan pertumbuhan teknologi mutahir
Program IPS
1) Menganalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-
bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia
2) Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa negara
tradisional, meliputi perkembangan budaya, agama, dan sistem

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

pemerintahan masa Hindu-Buddha, masa Islam, proses interaksi antara


tradisi lokal, HinduBuddha, dan Islam di Indonesia
3) Menganalisis kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat)
meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa
kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik
4) Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia
(Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan
sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia
5) Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar
1945
6) Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-
kerajaan Hindu-Budha, kerajaan-kerajaan Islam, peme-rintahan kolonial
Belanda, Inggris, Pemerintahan Pendudukan Jepang, meliputi politik
(lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya
Negara merdeka dan sebagainya
7) Menganalisis perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan
persatuan NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa, antara lain peristiwa
Madiun 1948, pemberon-takan DI/TII, peristiwa PERMESTA, peristiwa Andi
Azis, RMS, PRRI, dan G-30-S/PKI
8) Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi
sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi Masa
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa
Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa
Reformasi(1998 sekarang)
Program Bahasa
1) Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia periode kerajaan-kerajaan
tradisional, yang meliputi masa kerajaan Hindu-Buddha dan Islam
2) Menganalisis perkembangan bahasa dan karya sastra masa kebudayaan
Hindu-Buddha dan Islam
3) Menganalisis perkembangan masyarakat dan bahasa, karya sastra masa
pemerintahan kolonial Hindia Belanda
4) Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia
5) Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia periode Proklamasi
(1945 1955), Orde Lama (1955 1967), Orde Baru (1967 1998), dan
Orde Reformasi (1998 - sekarang) meliputi perkembangan politik, ekonomi,
sosial, bidang budaya, bahasa, dan karya sastra

Pendidikan Geograf

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1) Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, struktur, dan pendekatan


Geografi
2) Mempraktekkan keterampilan dasar peta dan memanfaatkannya dalam
mengkaji geosfer
3) Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai wahana visualisasi geosfer
4) Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsur-unsur geosfer
serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
5) Memahami pola dan aturan tata surya dan jagad raya dalam kaitannya
dengan kehidupan di muka bumi
6) Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya secara arif
7) Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam
kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan
8) Menganalisis konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitannya dengan
perencanaan pembangunan wilayah, pedesaan dan perkotaan, serta
negara maju dan berkembang

Pendidikan Ekonomi
1) Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan
manusia dan sistem ekonomi
2) Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, per-mintaan,
penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar
3) Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam
kaitannya dengan pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan
investasi, uang dan perbankan
4) Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya
dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka
5) Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang
6) Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan
kewirausahaan.

Pendidikan Sosiologi
1) Memahami sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat
dan lingkungan
2) Memahami proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang
mengatur hubungan tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan
sosial
3) Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentuk-an
kepribadian
4) Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan anti sosial dalam
masyarakat
5) Menganalisis hubungan antara struktur dan mobilitas sosial dalam
kaitannya dengan konflik sosial

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

6) Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok sosial dan perkem-bangannya


dalam masyarakat yang multikutural
7) Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat
8) Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya dalam
masyarakat
9) Melakukan penelitian sosial secara sederhana dan meng-komunikasikan
hasilnya dalam tulisan dan lisan

Pendidikan Seni Budaya


Seni Musik
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan
nontradisional dengan beragam teknik, media, dan materi musik daerah
setempat
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan
nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan
materi musik Nusantara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan
nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan
materi musik mancanegara (non-Asia)
Seni Tari
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari kreasi bentuk tari
tunggal atau berpasangan/kelompok dalam konteks budaya masyarakat
daerah setempat
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari kreasi bentuk tari
tunggal atau berpasangan/kelompok dalam konteks budaya masyarakat
nusantara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari kreasi bentuk tari
tunggal atau berpasangan/kelompok mancanegara (non-Asia) dalam konteks
budaya masyarakatnya
Seni Rupa (Program IPA)
1) Mengapresiasi & mengekspresikan karya senirupa terapan dengan
memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan nusantara
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni terapan dengan
memanfaatkan teknik mistar dan proyeksi dengan mempertim-bangkan
fungsi dan corak seni rupa terapan nusantara dan mancanegara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan
(modern/ kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan
teknik seni rupa nusantara
Seni Rupa (Program IPS dan Bahasa)

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

1) Mengapresiasi & mengekspresikan karya senirupa terapan dengan


memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni kriya dengan
memanfaatkan teknik dan corak Nusantara dan mancanegara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan
(modern dan kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak
dan teknik seni rupa Nusantara
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1) Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan
menggunakan peraturan
2) Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
3) Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani
serta aktivitas lainnya
4) Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik,
dan aktivitas lainnya
5) Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan
keselamatan di air
6) Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melaku-kan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7) Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit
dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi
1) Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi
dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas
Kekayaan Intelektual
2) Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis
dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram
untuk menghasilkan informasi
3) Memahami prinsip dasar Internet/intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi

Pendidikan Keterampilan
Kerajinan
1) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan tenik tapestry dan teknik
pembentukan manual untuk fungsi ekspresi/hias
2) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik celup ikat dan
atau teknik batik untuk fungsi ekspresi/hias.
3) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan mengguna-kan
bahan keras alami dengan berbagai teknik untuk fungsi ekspresi/hias.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

4) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong


sambung dan teknik potong konstruksi untuk fungsi ekspresi/hias.
5) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan meng-gunakan
bahan keras alami dan teknik sayat dan ukir yang menerapkan ragam hias
tradisional, mancanegara maupun modifikasinya.
Teknologi Rekayasa
1) Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa berbagai tempat
hewan air dan hewan darat yang sehat
2) Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa miniatur benda
konstruksi sederhana dan kompleks
3) Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa alat transportasi
mainan dengan energi mekanik
Teknologi Budidaya
1) Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya unggas potong dan
hias.
2) Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya tanaman hias dengan
menggunakan berbagai media
3) Mengapresiasi dan menerapan teknologi budidaya ikan hias air tawar di
dalam akuarium dan budidaya udang air tawar/laut

Teknologi Pengolahan
1) Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan produk pengawetan
dengan pengapasan dan menggunakan uap dari bahan hewani
2) Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan bahan padat dan
bahan cair/kental dengan teknik fermentasi.
3) Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan produk makanan
dengan teknik daur ulang dan teknik pengolahan satu bahan menjadi
berbagai produk makanan.

Pendidikan Bahasa Asing


Bahasa Jepang Program Bahasa
1) Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan dialog
sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga,
kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita
2) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan
dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan
keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

3) Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis dengan huruf hiragana, katakana
dan kanji sederhana, berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang
identitas diri, kehidupan sekolah, keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi,
wisata, kesehatan, dan cita-cita
4) Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dengan huruf hiragana, katakana,
dan kanji sederhana, dalam wacana berbentuk paparan dan dialog
sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga,
kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita

Pendidikan Sastra Indonesia


Program Bahasa
1) Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan apresiasi terhadap pementasan
drama dan pembacaan puisi
2) Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi & membahas serta mengapresiasi berbagai karya sastra
berbentuk puisi, prosa, dan drama
3) Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk mengapresiasi karya sastra
berbentuk novel, cerita pendek, hikayat, dan drama
4) Menulis
Menggunakan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, informasi, dan pengalaman dalam kegiatan apresiatif yang
menghasilkan transformasi karya sastra, kritik dan esei, dan berbagai karya
sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, serta transliterasi/transkripsi
naskah lama berhuruf Arab Melayu
5) Kesastraan
Menguasai komponen kesastraan, genre sastra dan perkem-bangannya
untuk mengapresiasi karya sastra berbentuk puisi, prosa, dan drama

Pendidikan Antropologi
Program Bahasa
1) Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, budaya asing, dan hubungan di
antara keduanya, serta dampak dari hubungan tersebut

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

2) Menunjukkan sikap toleran dan empati terhadap keberagaman budaya


yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya
nasional
3) Menganalisis proses dinamika budaya dalam kaitannya dengan integrasi
nasional.
4) Memahami peran bahasa dan dialek dalam perkembangan budaya
Indonesia, serta menunjukkan sikap peduli terhadap bahasa dan dialek.
5) Menganalisis keragaman dan perkembangan seni dalam budaya Indonesia
(Seni Rupa, Sastra dan Pertunjukan).
6) Memahami keragaman agama/religi/kepercayaan di Indonesia serta
dampaknya dalam perilaku penganutnya.
7) Memahami peran dan penerapan IPTEK, serta pengaruhnya terhadap
perkembangan budaya Indonesia

2. Ketuntasan Belajar
Peserta didik dianggap tuntas belajarnya apabila memenuhi syarat Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran.
1) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Berdasarkan hasil analisis SK, KD, dan Indikator Pembelajaran oleh MGMP
sekolah dengan mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake
siswa, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada
masing-masing mata pelajaran.
Intake untuk kelas X diambil dari rata-rata nilai UN dan rapor SMP
kelas IX semester 2
Intake kelas XI diambil dari rata-rata nilai kelas X semester 2
Intake kelas XII diambil dari rata-rata nilai kelas XI semester 2
Kompleksitas ditentukan berdasarkan analisis tingkat kesukaran
materi pembelajaran tiap mata pelajaran

Daya dukung ditentukan berdasarkan ketersediaan sarana dan


prasarana penunjang pembelajaran yang dimiliki sekolah.
Dari hasil analisis KKM selanjutnya sekolah menetapkan daftar KKM untuk
kelas X (tercantum tersendiri pada Kurikulum 2013), kelas XI dan XII sebagai
berikut.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas XI dan XII IPA
Tahun Pelajaran 2012/2013
NO MATA PELAJARAN Kelas XI Kelas XII
Kog/Psi Afektif Kog/Psi Afektif
1 Pendidikan Agama 80 B 80 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76 B 76 B

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tahun Pelajaran 2012/2013


NO MATA PELAJARAN Kelas XI Kelas XII
Kog/Psi Afektif Kog/Psi Afektif
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Bahasa Inggris 76 B 76 B
5 Matematika 78 B 79 B
6 Fisika 76 B 76 B
7 Kimia 76 B 76 B
8 Biologi 75 B 75 B
9 Sejarah 78 B 80 B
10 Seni Budaya 80 B 80 B
11 Penjas, Olahraga & Kesehatan 75 B 75 B

12 Teknologi Info-Komunikasi 80 B 80 B

13 Percakapan Bahasa Inggris 75 B 75 B


14 Bahasa Pekan Baru 80 B 75 B
15 Budi Pekerti 80 B 80 B

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas XI dan XII IPS
Tahun Pelajaran 2012/2013
NO MATA PELAJARAN Kelas XI Kelas XII
Kog/Psi Afektif Kog/Psi Afektif
1 Pendidikan Agama 80 B 80 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76 B 76 B
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Bahasa Inggris 76 B 77 B
5 Matematika 76 B 77 B
6 Sejarah 78 B 80 B
7 Geografi 75 B 75 B
8 Ekonomi 75 B 75 B
9 Sosiologi 76 B 76 B
10 Seni Budaya 80 B 80 B

11 Penjas, Olahraga & Kesehatan 75 B 80 B

12 Teknologi Info-Komunikasi 80 B 80 B

13 Percakapan Bahasa Inggris 75 B 75 B


14 Bahasa Pekan Baru 80 B 80 B

15 Budi Pekerti 80 B 80 B

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas XI dan XII BAHASA

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Tahun Pelajaran 2012/2013


NO MATA PELAJARAN Kelas XI Kelas XII
Kog/Psi Afektif Kog/Psi Afektif
1 Pendidikan Agama 80 B 80 B
2 Pendidikan Kewarganegaraan 76 B 76 B
3 Bahasa Indonesia 75 B 75 B
4 Bahasa Inggris 75 B 75 B
5 Matematika 76 B 77 B
6 Sastra Indonesia 75 B 75 B
7 Bahasa Jepang 75 B 75 B
8 Antropologi 75 B 75 B
9 Sejarah 75 B 75 B
10 Seni Budaya 80 B 78 B
11 Penjas, Olahraga & Kesehatan 75 B 75 B
12 Teknologi Info-Komunikasi 80 B 80 B

13 Percakapan Bahasa Inggris 75 B 75 B


14 Bahasa Pekan Baru 80 B 80 B
15 Budi Pekerti 80 B 80 B

Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM


Sekolah mentargetkan agar angka ketuntasan belajar dan peningkatan
kualitas kelulusan semakin meningkat setiap tahunnya. Sebagai upaya
tindak lanjut sekolah meningkatkan daya dukung dan pencapaian hasil
belajar serta kualitas TPA untuk meningkatkan intake. Selain itu setiap
warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu
pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.
Upaya-upaya khusus yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan KKM
dirancang dan dibahas dalam strategi pembelajaran berikut.

3. Strategi Pembelajaran
Analisis kondisi peserta didik di SMA Negeri 32 Tobar menunjukkan bahwa
peserta didik memiliki tingkat kemampuan akademis dan motivasi belajar yang
tergolong menengah ke bawah. Oleh karena itu diperlukan strategi
pembelajaran yang memungkinkan tujuan/target pencapaian sekolah seperti
tercapai KKM, lulus UN seratus persen, ikut berpartisipasi dalam kegiatan
lomba akademik baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi lebih-lebih
lagi kalau bisa di tingkat nasional, khususnya dalam bidang olimpiade sains
dan sebanyak mungkin peserta didik berhasil masuk ke perguruan tinggi yang
dikehendaki.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
2
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang


saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta
didik dan pendidik.Dalam proses pembelajaran diharapkan semua pendidik
menerapkan konsep berpikir kritis (critical thinking) sehingga terjadi proses
pengembangan yang maksimal dalam bidang akademik, kepribadian,
kemampuan bekerja dan bermasyarakat.
Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai
fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik
maupun mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada
masing-masing mata pelajaran diberikan secara kontekstual dengan
memperhatikan perkembangan kekinian dari berbagai aspek kehidupan.
Penjabaran strategi pembelajaran sudah tersusun dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) di masing-masing guru mata pelajaran.
(1)Kelas Unggulan
Khusus strategi sekolah dalam upaya mencapai target masuk sepuluh
besar dalam event olimpiade tingkat kabupaten, sekolah membentuk kelas
unggulan sebagai upaya penjaringan potensi peserta didik. Kelas unggulan
terdiri dari kelas X satu kelas dan kelas XI satu kelas dimana jumlah peserta
didik pada masing-masing kelas sebanyak 20 orang. Jumlah peserta didik di
masing-masing tingkat didistribusikan ke dalam 8 kelompok pembinaan bidang
mata pelajaran olimpiade.
(2)Remedial Teaching
Dari hasil analisis kondisi peserta didik di SMA Negeri 32 Tobar
menunjukkan bahwa peserta didik memiliki tingkat kemampuan akademik
menengah ke bawah. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran untuk
memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran yaitu pelaksanaan remedial
teaching.
Upaya untuk mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran merupakan
tugas dan tanggung jawab yang pokok bagi seorang guru. Tuntutan untuk
meningkatkan profesionalisme bagi guru bukan saja sekedar memenuhi
amanat perundangan tetapi merupakan bagian yang terpenting dalam
mengembangkan idealisme dan profesionalisme. Salah satu bukti bahwa guru
berorientasi pada peningkatan kinerja adalah dengan senantiasa mencari
solusi bagi persoalan pembelajaran. Remedial teaching adalah salah satu
bentuk tanggungjawab profesional pendidik adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Remedial teaching adalah sistem pembelajaran dengan memberikan


pembelajaran ulang terhadap materi tertentu pada peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Pemberian remedial
teaching dilakukan di luar jam tatap muka kelas. Mengingat tidak semua
peserta didik mengikuti kegiatan ini, maka pelaksanaan remedial teaching
dilakukan secara kolektif dengan menggabung peserta didik dari beberapa
kelas paralel yang mengalami kesulitan pada materi yang sama.

6. Kriteria Penilaian, Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Ketentuan Penilaian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, pengertian penilaian
adalah:
1) Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
2) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan
pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
3) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
4) Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indicator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
5) Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
6) Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
7) Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah


mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif
dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah.
8) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan.
9) Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar
(KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
Untuk menentukan naik tidaknya atau lulus tidaknya peserta didik
dalam menyerap hasil belajarnya, maka diperlukan perangkat penilaian
keberhasilan. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi, yaitu
bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui
pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
dan/atau pada akhir pembelajaran.
Penilaian dalam KTSP menggunakan acuan kriteria. Maksudnya, hasil
yang dicapai peserta didik dibandingkan dengan kriteria atau standar yang
ditetapkan. Apabila peserta didik telah mencapai standar kompetensi yang
ditetapkan, ia dinyatakan lulus pada mata pelajaran tertentu. Apabila
peserta didik belum mencapai standar, ia harus mengikuti program
remedial/perbaikan sehingga mencapai kompetensi minimal yang
ditetapkan.
Penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan yang tinggi.
Maksudnya, peserta didik diperlakukan sama sehingga tidak merugikan
salah satu atau sekelompok peserta didik yang dinilai. Selain itu, penilaian
tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, bahasa, dan
jender. Penilaian juga merupakan bagian dari proses pendidikan yang

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

dapat memacu dan memotivasi peserta didik untuk lebih berprestasi


meraih tingkat yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya.
Penilaian di SMA Negeri 32 Tobar terdiri dari Penilaian Harian (nilai
masing-masing KD), Penilaian pada tengah semester yang dipergunakan
sebagai gambaran prestasi siswa. Jika nailai pada tengah semester belum
memadai (memenuhi persyaratan KKM) maka siswa tersebut akan diberi
peringatan untuk menjadi lebih baik pada nilai akhir semester bila
dianggap perlu orang tua siswa dipanggil untuk diajak berkonsultasi dalam
mendapatkan upaya memperbaiki prestasi anaknya.
Ketentuan Kenaikan Kelas
Dalam menentukan kenaikan kelas mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendiidkan dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen Nomor 12/C/Kep/TU/2008
tentang Bentuk dan Tata Cara Penulisan Laporan Hasil Belajar (LHB) Peserta
Didik Satuan Pendidikan Dsar dan Menengah.
Acuan tersebut dapat disampaikan berikut:
1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran atau pada
akhir semester genap
2) Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang
dilakukan pada semester genap, namun nilai yang belum tuntas pada
semester ganjil harus sudah dituntaskan terlebih dahulu
3) Kenaikan kelas X ke kelas XI (diatur dalam Kurikulum 2013)
4) Kenaikan kelas XI ke XII jurusan IPA
Seorang peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:
Nilai mata pelajaran agama dan akhlak mulia tuntas, nilai sikap
BAIK
Memiliki nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan
maksimal 3 (tiga) dalam satu tahun pelajaran
Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan buka pada mata
pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dalam satu tahun
pelajaran.
Kehadiran peserta didik minimal 80%
5) Kenaikan kelas XI ke XII jurusan IPS
Seorang peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:
Nilai mata pelajaran agama dan akhlak mulia tuntas, nilai sikap
BAIK
Memiliki nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan
maksimal 3 (tiga) dalam satu tahun pelajaran
Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan buka pada mata
pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah dalam satu tahun
pelajaran.
Kehadiran peserta didik minimal 80%

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

6) Kenaikan kelas XI ke XII jurusan BHS


Seorang peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:
Nilai mata pelajaran agama dan akhlak mulia tuntas, nilai sikap
BAIK
Memiliki nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan
maksimal 3 (tiga) dalam satu tahun pelajaran
Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan buka pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang,
Antropologi dalam satu tahun pelajaran.
Kehadiran peserta didik minimal 80%

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Ketentuan Kelulusan
Ketentuan kelulusan mengacu pada pasal 72 ayat 1 Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan yang selanjutnya ditetapkan oleh Rapat Dewab
Pendidik. Ketentuan kelulusan diatur sebagai berikut.
5) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
6) Memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia meliputi:
Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran Estetika
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
7) Lulus Ujian Sekolah (US) untuk Kelompok Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi;
8) Lulus Ujian Nasional (UN)
Kriteria dinyatakan lulus mengacu pada ketentuan mengenai penilaian
akhir dan ujian sekolah yang diatur dengan peraturan Metmeri dan
Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional yang berlaku dalam
tahun pelajaran bersangkutan.

Kelulusan Ujian Nasional


Peserta didik dinyatakan Iulus Ujian Nasional jika memenuhi standar
kelulusan yang diatur dalam Peraturan Menteri yang tertuang dalam
Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional dan Ujian Sekolah yang
berlaku dalam tahun pelajaran bersangkutan

Kelulusan Ujian Sekolah


Peserta didik dinyatakan Iulus Ujian Sekolah jika memenuhi standar
kelulusan yang diatur dalam Peraturan Menteri yang tertuang dalam
Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional dan Ujian Sekolah (POS-
UN/US) yang berlaku dalam tahun pelajaran bersangkutan dan kriteria
kelulusan sekolah yaitu:
1) Memiliki rapor kelas X, XI dan XII
2) Mengikuti Ujian Teori dan Praktik
3) Memenuhi ketuntasan belajar sebagaimana diatur dalam ketentuan
kenaikan kelas dan kelulusan
Program-Program Sekolah sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Lulusan
Adapun program yang dirancang sebagai upaya meningkatkan kualitas
lulusan meliputi:
1) Kegiatan Pemantapan untuk siswa kelas XII

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

2) Kegiatan Try Out Ujian Nasional


3) Melakukan kegiatan Bimbingan Akademik

Program Pasca Ujian Nasional


Adapun program yang dirancang pasca ujian nasional khususnya bagi
peserta didik untuk mengantisipasi bila ada peserta didik yang tidak lulus:
1) Mensosialisasikan tentang prosedur menempuh ujian ulang.
2) Mensosialisasikan tentang prosedur mengikuti ujian Kejar Paket C
3) Memberi pencerahan agar peserta didik siap mental menerima hasil
ujian

Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik


Nilai tengah semester, akhir semester, dan nilai kenaikan kelas
diserahkan oleh guru mata pelajaran kepada wali kelas. Selanjutnya wali
kelas bertugas merekap seluruh nilai yang diserahkan oleh guru mata
pelajaran untuk dilaporkan kepada rapat dewan guru untuk dijadikan dasar
dalam penentuan laporan hasil belajar (LHB) atau kenaikan kelas.
Laporan hasil belajar ini selanjutnya disampaikan kepada orang tua
peserta didik melalui wali kelas.

Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan


Setiap pendidik wajib melakukan analisis hasil ulangan harian (nilai tes
ulangan harian dan tugas) pada satu atau beberapa KD. Dari hasil analisis
pendidik akan memperoleh data apakah peserta didik termasuk kriteria
tuntas atau belum tuntas. Bagi peserta didik yang belum tuntas harus
dikumpulkan (berasal dari kelas parallel) untuk dilakukan kegiatan
perbaikan atau remedial yang meliputi: (a) perbaikan pembelajaran, dan
(b) perbaikan nilai. Bagi peserta didik yang telah mencapai nilai tuntas
sesudah dilakukan remidi diberikan nilai maksimal sebatas KKM. Setiap
pendidik minimal melaksanakan 3 kali ulangan harian untuk setiap
semester. Antara nilai tes ulangan harian dan nilai tugas memenuhi
perbandingan 2UH : 1Tugas.
Kegiatan pengayaan dilakukan pada peserta didik yang sudah tuntas
berdasarkan hasil analisis ulangan harian. Setiap pendidik wajib
melaksanakan program pengayaan dengan perencanaan yang sudah
diprogramkan.

7. Kriteria Penjurusan
Diatur dalam Kurikulum 2013.

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

8. Pendidikan Kecakapan Hidup

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun berdasarkan Keputusan Kepala Dinas


Pendidikan Provinsi Pekan Baru Nomor: 422.1/4604/Disdikpora tentang Kalender
Pendidikan bagi Sekolah dalam Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga Provinsi Pekan Baru Tahun Pelajaran 2013/2014 dan disesuaikan setiap
tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan
waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakterisfik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.Pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi
berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin tanggal 15 Juli
2013 dan berakhir hari Sabtu tanggal 14 Juni 2014.
Hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan
pengaturan sebagai berikut:
kelas X melaksanakan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD)
kelas XI melaksanakan Tes Awal
kelas XII melakukan Tes Awal

B. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan mulai hari Kamis tanggal 18 Juli
2013. Pada permulaan semester guru berkewajiban membuat persiapan
yang matang agar proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang
efektif. Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar wajib
mempersiapkan kegiatan-kegiatan;
Pemetaan standar kompetensi lulusan
Program semester meliputi (1) menentukan hari belajar efektif,
dan (2) mengkaji standar isi/SKKD
Menyusun silabus
Menyusun RPP
Berbagai kegiatan ekstra kurikuler, kokurikuler, administrasi
kurikuler, pendekatan belajar mengajar, dan penilaian serta
bimbingan karir.
C. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :
Tabel Jadwal Kegiatan Pembelajaran

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

HARI WAKTU BELAJAR

SENIN 07.00 13.30

SELASA 07.00 13.30

RABU 07.00 13.30

KAMIS 07.00 13.30


07.00 08.00 (Pembersihan)
JUMAT
08.00 12.00 (Belajar)
SABTU 07.00 12.00

D. Jumlah Hari Efektif Belajar


Hari belajar di sekolah dihitung sebagai berikut:
Untuk semester 1
Waktu belajar dari tanggal 18 Juli 2013 sampai dengan 13 Desember
2013. Jumlah hari efektif belajar di sekolah sebanyak 107 hari
Untuk semester 2
Waktu belajar dari tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan 13 Juni
2014. Jumlah hari efektif belajar di sekolah sebanyak 116 hari

E. Kegiatan Tengah Semester


Kegiatan tengah semester di sekolah dihitung sebagai berikut:
Untuk semester 1
Selama 6 hari yaitu tanggal 23 s.de 28 September 2013 digunakan
untuk kegiatan lomba pengembangan bakat dan prestasi siswa serta
pelatihan untuk pendidik dan tenaga kependidikan.
Untuk semester 2

Selama 6 hari yaitu tanggal 7 s.d 11 April 2014 digunakan untuk


kegiatan lomba pengembangan bakat dan prestasi siswa serta
pelatihan untuk pendidik dan tenaga kependidikan.

F. Jadwal Waktu Libur


Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses
pembelajaran di sekolah. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
3
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

berikut ini:
1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2) Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal
penentuan hari libur umum nasional atau penetapan hari libur serentak
untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini.

No KEGIATAN WAKTU
1 Libur Umum / Nasional
Hari Idul Fitri 8 dan 9 Agustus 2013
Hari Raya Saraswati 10 Agustus 2013
Hari Raya Pagerwesi 15 Agustus 2013
Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2013
Hari Raya Idul Adha 15 Oktober 2013
Hari Raya Galungan dan Kuningan 22 Okt s.d 2 Nov 2013
Tahun Baru 1435 Hijriah 5 November 2013
HUT SMAN 32 Tobar 20 November 2013
Hari Raya Natal 25 Desember 2013
2 Tahun Baru Masehi 1 Januari 2014
Maulid Nabi Muhammad SAW 14 Januari 2014
Hari Siwa Ratri 29 Januari 2014
Tahun Baru Imlek 31 Januari 2014
Wafatnya Isa Almasih 18 Maret 2014
Waisak 14 Mei 2014
Galungan dan Kuningan 20 s.d. 30 Mei 2014
Isra Miraj 25 Mei 2014
Kenaikan Isa Almasih (Yesus 29 Mei 2014
Kristus)
3 Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) 15 17 Juli 2013
Kegiatan Tengah Semester 1 23 28 September 2013
Pembagian Rapor Semester 1 14 Desember 2013
Kegiatan Tengah Semester 2 7 11 April 2014
Pembagian Rapor Semester 2 14 Juni 2014
4 Libur Sekolah

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

Libur Semester 1 16 28 Desember 2013


Libur Semester 2 16 30 Juni 2014
Libur Akhir Tahun Pelajaran 1 13 Juli 2014

G. Jadwal Kegiatan Sekolah


Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2013/2014 adalah sebagai
mana tertera pada tabel berikut ini.
JADWAL KEGIATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Rapat Persiapan PPDB April 2013


Penerimaan peserta didik baru
:
2 Juni 2013
o Jalur NUNM
Juni 2013
o Jalur Prestasi dan Miskin
Rapat persiapan KBM
3 1 Juli 2013
semester ganjil

4 Hari pertama masuk sekolah 15 Juli 2013

Masa Orientasi Peserta didik


5 15 17 Juli 2013
Kelas X
Setiap hari Senin
6 Rapat Koordinasi TU setiap bulan
minggu kedua
Setiap hari Jumat
7 Rapat Koordinasi Wali kelas setiap bulan
minggu keempat
Rapat Koordinasi Pembina Setiap hari Sabtu
8 setiap bulan
OSIS minggu keempat
Rapat Koordinasi Staf & Setiap hari Sabtu
9 setiap bulan
Kepala Sek minggu keempat
1 Agst 13 15 Mei
10 Remedial/Pengayaan
14
11 Peringatan Kermerdekaan Rl 17 Agustus 2013 Upacara
24 s.d. 29 Sept
12 Ulangan Tengah Semester
2013
16 20 November
13 Kegiatan HUT Sekolah HUT Sekolah
2013
14 Ulangan Akhir Semester 26 Nov - 3 Des 2013

15 Pembagian LHB Semester 1 15 Desember 2013

16 Libur Semester Ganjil 17 s.d. 29 Des 2013 Libur

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

bersama

Libur
17 Libur Tahun Baru Masehi 1 Januari 2014
bersama

Libur
18 Libur Siwa Ratri 10 Januari 2014
bersama
Libur
19 Libur Saraswati 12 Januari 2014
bersama
Libur
20 Libur Pagerwesi 16 Januari 2014
bersama
Libur
21 Maulid Nabi Muhammad, SAW 24 Januari 2014
bersama
Libur
22 Libur Tahun Baru Imlek 10 Februari 2014
bersama
Libur
23 Libur Saraswati 12 Januari 2014
bersama
24 Ujian Praktik Siswa Kelas XII 1 9 Maret 2014

25 Pengerupukan Nyepi 11 Maret 2014

Libur
26 Libur Hari Raya Nyepi 12 Maret 2014
bersama

Libur
27 Libur Ngembak Geni 13 Maret 2014
bersama

Kegiatan
28 Kegiatan Tengah Semester 2 18 23 Maret 2014
sekolah

29 Libur Hari Raya Galungan 26 30 Maret 2014

30 Libur Hari Raya Kuningan 1 6 April 2014

Ujian Sekolah (US) Siswa Kelas


31 8 s.d. 16 Maret 14
XII

32 Prakiraan Ujian Nasional 22 25 April 2014

Libur
33 Hari Raya Wafat Isa Al-Masih 29 April 2014
bersama

Libur
34 Kenaikan Isa Al-Masih 9 Mei 2014
bersama

35 Libu Hari Raya Waisak 25 Mei 2014

36 Ulangan Kenaikan Kelas 27 Mei s.d. 2 Jun 14

37 LiburLailat Al Miraj 5 Juni 2014

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4
Tim Pengembang Kurikulum SMAN 32 Tobar

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

Pembagian LHB Semester


38 15 Juni 2014
Genap

39 Libur Akhir Semester 2 17 s.d. 29 Juni 2014

40 Pemantapan Kelas XII 3 bln sebelum UN Disesuaikan

41 Pelatihan pendidik & tendik 3 kali setahun Disesuaikan

42 Prakiraan rapat Kelulusan Mei 2014 Disesuaikan

43 Rapat Kenaikan Kelas Juni 2014 Disesuaikan

Rapat Evaluasi Kinerja


44 Juni 2014 Disesuaikan
Sekolah

Penyempurnaan KTSP tahun


45 Juni 2014 Disesuaikan
2013/14

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) Kalender Pendidikan (2 semester)
2) Jadwal Pengajaran (1 semester)
3) SK Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
4) SK Tim Pengembang Kurikulum SMA Negeri 32 Tobar Tahun 2013

1
KTSP SMA Negeri 32 Tobar 2014-2015
4

Anda mungkin juga menyukai