Anda di halaman 1dari 1

Dispepsia adalah kumpulan gejala yang meliputi nyeri perut (abdominal

discomfort), mual, muntah, kembung, sendawa, rasa perut penuh. Keluhan ini
dapat disebabkan oleh berbagai penyakit baik yang berlokasi di lambung, namun
dapat juga dikarenakan manifestasi sekunder suatu penyakit sistemik. Dispepsia
yang disebabkan oleh suatu penyakit lainnya disebut dispepsia organik,
sementara dispepsia tanpa temuan patologik pada pemeriksaan penunjang
disebut dispepsia fungsional.

Dispepsia adalah salah satu dari 10 penyakit terbanyak (nomor 6) pada pasien
rawat jaan di rumah sakit di Indonesia tahun 2009 (Ditjen Bina Yanmedik,
Kemenkes RI, 2009). Hal ini disebabkan oleh banyaknya penyebab keluhan
dispepsia sehingga keluhan ini cukup umum dialami oleh masyarakat.

Salah satu penyebab timbulnya keluhan dispepsia dapat ditemukan pada kasus
di atas, yaitu penyakit akibat keracunan makanan. Penyakit akibat keracunan
makanan (foodborne illness)terjadi ketika bakteri atau patogen jenis tertentu
yang mengontaminasi makanan, seperti Salmonella, Camplyobacter, Listeria,
Bacillus cereus, dan E.coli. jenis makanan yang cenderung dihinggapi bakteri
antara lain daging, unggas, produk olahan susu, telur, produk laut, nasi matang
dan buah potong. Kontaminasi dapat terjadi akibat perlakuan terhadap makanan
tersebut kurang layak, misalnya pada proses pemasakan, penyimpanan,
pendistribusian, maupun penyajiannya. Orang yang beresiko terkena keracunan
makanan antaranya ibu hamil, anak-anak, lanjut usia, serta orang yang
mengalami immunocompromise.

Gejala keracunan makanan dapat menyebabkan keluhan berupa mual, muntah


dan diare setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala dapat
terjadi 1-3 hari tergantung pada jenis patogen, jenis toksik, dan tingkat
kontaminasi yang terjadi.

(WHO. Foodborne disease. 2015)

Anda mungkin juga menyukai