Anda di halaman 1dari 6

1.

Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau
keduanya. Keadaan hiperglikemia kronis dari diabetes berhubungan dengan
kerusakan jangka panjang, gangguan fungsi dan kegagalan berbagai organ, terutama
mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah
Diabetes Mellitus adalah sindrom klinis yang ditandai dengan hiperglikemia
karena defisiensi insulin yang absolut maupun relatif. Kurangnya hormon insulin
dalam tubuh yang dikeluarkan dari sel B pankreas mempengaruhi metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak menyebabkan gangguan signifikan. Kadar glukosa
darah erat diatur oleh insulin sebagai regulator utama perantara metabolisme. Hati
sebagai organ utama dalam transport glukosa yang menyimpan glukosa sebagai
glikogen dan kemudian dirilis ke jaringan perifer ketika dibutuhkan (Animesh, 2006).
2. Klasifikasi etiologi Diabetes mellitus menurut American Diabetes Association, 2010
adalah sebagai berikut:
a. Diabetes tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin
absolut):
1) Autoimun.
2) Idiopatik.
Pada Diabetes tipe 1 (Diabetes Insulin Dependent), lebih sering ternyata pada
usia remaja. Lebih dari 90% dari sel pankreas yang memproduksi insulin
mengalami kerusakan secara permanen. Oleh karena itu, insulin yang diproduksi
sedikit atau tidak langsung dapat diproduksikan. Hanya sekitar 10% dari semua
penderita diabetes melitus menderita tipe 1. Diabetes tipe 1 kebanyakan pada
usia dibawah 30 tahun. Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan seperti
infeksi virus atau faktor gizi dapat menyebabkan penghancuran sel penghasil
insulin di pankreas (Merck, 2008).
Diabetes ini merupakan diabetes yang jarang atau sedikit populasinya,
diperkirakan kurang dari 5-10% dari keseluruhan populasi penderita diabetes.
Diabetes tipe ini disebabkan kerusakan sel-sel pulau Langerhans yang
disebabkan oleh reaksi otoimun.
Pada pulau Langerhans kelenjar pankreas terdapat beberapa tipe sel, yaitu sel ,
sel dan sel . Sel-sel memproduksi insulin, sel-sel memproduksi glukagon,
sedangkan sel-sel memproduksi hormon somastatin. Namun demikian
serangan autoimun secara selektif menghancurkan sel-sel .
Destruksi otoimun dari sel-sel pulau Langerhans kelenjar pankreas langsung
mengakibatkan defesiensi sekresi insulin. Defesiensi insulin inilah yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang menyertai DM Tipe 1. Selain
defesiensi insulin, fungsi sel-sel kelenjar pankreas pada penderita DM tipe 1
juga menjadi tidak normal. Pada penderita DM tipe 1 ditemukan sekresi
glukagon yang berlebihan oleh sel-sel pulau Langerhans. Secara normal,
hiperglikemia akan menurunkan sekresi glukagon, tapi hal ini tidak terjadi pada
penderita DM

b. Diabetes tipe 2 (bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin


disertai defesiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin
disertai resistensi insulin).
Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih
banyak penderitanya dibandingkan dengan DM tipe 1, terutama terjadi pada
orang dewasa tetapi kadang-kadang juga terjadi pada remaja. Penyebab dari DM
tipe 2 karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin
secara normal, keadaan ini disebut resietensi insulin.
Disamping resistensi insulin, pada penderita DM tipe 2 dapat juga timbul
gangguan gangguan sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang
berlebihan. Namun demikian, tidak terjadi pengrusakan sel-sel langerhans
secara autoimun sebagaimana terjadi pada DM tipe 1. Dengan demikian
defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2 hanya bersifat relatif, tidak
absolut.
Diabetes tipe 2 ( Diabetes Non Insulin Dependent) ini tidak ada kerusakan
pada pankreasnya dan dapat terus menghasilkan insulin, bahkan kadang-kadang
insulin pada tingkat tinggi dari normal. Akan tetapi, tubuh manusia resisten
terhadap efek insulin, sehingga tidak ada insulin yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Diabetes tipe ini sering terjadi pada dewasa yang berumur
lebih dari 30 tahun dan menjadi lebih umum dengan peningkatan usia. Obesitas
menjadi faktor resiko utama pada diabetes tipe 2. Sebanyak 80% sampai 90%
dari penderita diabetes tipe 2 mengalami obesitas. Obesitas dapat menyebabkan
memerlukan insulin yang berjumlah sangat besar untuk mengawali kadar gula
darah normal (Merck, 2008).
Obesitas yang pada umumnya menyebabkan gangguan pada kerja insulin,
merupakan faktor risiko yang biasa terjadi pada diabetes tipe ini, dan sebagian
besar pasien dengan diabetes tipe 2 bertubuh gemuk. Selain terjadi penurunan
kepekaan jaringan pada insulin, yang telah terbukti terjadi pada sebagian besar
dengan pasien diabetes tipe 2 terlepas pada berat badan, terjadi pula suatu
defisiensi jaringan terhadap insulin maupun kerusakan respon sel terhadap
glukosa dapat lebih diperparah dengan meningkatya hiperglikemia, dan kedua
kerusakan tersebut dapat diperbaiki melalui manuve-manuver teurapetik yang
mengurangi hiperglikemia tersebut (Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005).
c. Diabetes tipe lain.
a. Gangguan genetik fungsi sel
1. Kromosom 12, HNF-1 (MODY3)
2. Kromosaom 7, glukokinase (MODY2)
3. Kromosom 20, HNF-4 (MODY1)
4. Kromosom 13, insulin promoter factor-1 (IPF-1; MODY4)
5. Kromosom 17, HNF-1 (MODY5)
6. Kromosom 2, NeuroD1 (MODY6)
7. DNA mitokondria
8. Lainnya
b. Gangguan genetik dalam kerja/aksi insulin
1. Insulin resisten tipe A
2. Leprechaunism
3. Sindrom Rabson-Mendenhall
4. Diabetes Lipoatrophic
5. Lainnya
c. Penyakit eksokrin pankreas
1. Pankreatitis
2. Trauma/Pankreatektomi
3. Neoplasia
4. Fibro kistik
5. Hemochromatosis
6. Pancreatopathy fibrocalculosus
d. Endokrinopati
1. Akromegali
2. Sindroma Cushing
3. Glukagonoma
4. Pheochromasitoma
5. Hiperthiroidism
6. Somatostatinoma
7. Aldosteronoma
8. Lainnya
e. Induksi obat atau bahan kimia
1. Vacor
2. Pentamidin
3. Asam Nikotinat
4. Glukokortikoid
5. Hormon tiroid
6. Diazoxide
7. Agonist -adrenergik
8. Thiazides
9. Dilantin
10. G-interferon
11. Lainnya
f. Infeksi
1. Rubella kongenital
2. Cytomegalovirus
3. Lainnya
g. Bentuk jarang dari diabetes yang diperantarai imun
1. Stiff-man sindrom
2. Antibodi anti reseptor insulin
3. Lainnya
h. Sindroma genetik lainnya yang kadang dihubungkan dengan diabetes
1. Sindroma Down
2. Sindroma Klinefelter
3. Sindroma Turner
4. Sindroma Wolframs
5. Friedreich ataksia
6. Huntington chorea
7. Sindroma Laurence-Moon-Biedl
8. Distrofi miotonik
9. Porfiria
10. Sindroma Prader-Willi
11. Lainnya
d. Diabetes mellitus Gestasional
Diabetes mellitus gestasional adalah keadaaan diabetes yang timbul
selama masa kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya sementara. Keadaan ini
terjadi karena pembentukan hormon pada ibu hamil yang menyebabkan resistensi
insulin (Tandra, 2008).

Anda mungkin juga menyukai