1 TIMBANG BB DAN TB
3 UKUR LILA
6 TT
7 TABLET FE
8 TES LAB
9 TATALAKSANA KASUS
10 KONSELING
EBIDANAN
Ttd,
PETUGAS KIA
PUSK SEBABI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Membuka jalan nafas / mengatur posisi bayi sebagai berikut : INSTRUKSI KERJA
Posisi bayi : 6.1. Beritahu ibu untuk cuci tangan da
6.3.1. Terlentang 6.2. Keluarkan ASI sedikit lalu oleskan
6.3.2. Kepala lurus dan sedikit terngadah / ekstensi ( posisi mencium bau ) 6.3. Ibu duduk dengan santai menggu
6.3.3. Bayi diselimuti, kecuali muka dan dada 6.4. Punggung bersandar dengan san
6.3.4. Bersihkan jalan nafas dengan menghisat mulut lalu hidung, jika terdapat darah/ 6.5. Pegang bayi dengan satu lengan,
meconium dimulut atau hidung, hisap segera untuk menghindari aspirasi. bokong bayi terletak pada lengan ibu
Catatan : Jangan menghisap terlalu dalam ditenggorokan, karena dapat bayi ditahan dengan telapak tangan i
mengakibatkan turunnya rekuensi denyut jantung bayi atau bayi berhenti 6.6. Satu tangan bayi pada arah bada
bernafas. 6.7. Perut bayi menempel pada badan
6.3.5. Tetap jaga kehangatan tubuh bayi. 6.8. Telinga dan lengan bayi terletak p
6.3.6. Nilai kembali keadaan bayi : 6.9. Ibu menatap bayi dengan kasih s
Err:509 6.10. Ibu memegang payudara denga
baru lahir. dibawah payudara, jangan menekan p
Err:509 6.11. Bayi diberi rangsangan untuk m
6.4. Ventilasi bayi baru lahir. bayi dengan putting susu.
6.4.1. Cek kembali posisi bayi ( kepala sedikit ekstensi ) 6.12. Setelah bayi membuka mulut de
6.4.2. Posisi sungkup dan cek perlekatannya dengan puting susu dan areola dimas
6.4.3. Pasang sungkup diwajah, menutupi pipi, mulut dan hidung Usahakan sebagian besar areola mas
6.4.4. Rapatkan perlekatan sungkup dengan wajah dilangit dan lidah bayi akan menekan
6.4.5. Remas balon dengan 2 jari atau seluruh tangan tergantung besarnya balon. 6.13. Sebaiknya bayi menyusu pada s
6.5. Ventilasi bayi jika perlekatan baik dan terjadi pengembangan dada. Pertahankan 6.14. Lanjutkan dengan menyusui pad
frekuensi ( sekitar 40 x / menit ) dan tekanan ( amati dada mudah naik dan turun ). 6.15. Cara melepaskan isapan bayi
6.5.1. Jika dada naik maka kemungkinan tekanan adekuat. 6.15.1. Masukkan jari kelingking ibu k
6.5.2. Jika dada tidak naik : 6.15.2. Tekan dagu bayi kebawah
Cek kembali dan koreksi posisi bayi 6.16. Setelah selesai menyusui, kelua
Reposisi sungkup untuk pelekatan lebih baik areola sekitarnya dan biarkan erring s
Remas balon lebih kuat untuk mukus, darah / mekonium 6.17. Jangan lupa menyendawakan se
6.6. Lakukan ventilasi selama 1 menit, berhenti dan nilai apakah terjadi nafas spontan 6.17.1. Bayi di gendong tegak dengan
6.6.1. Jika pernafasan normal ( frekwensi 30 60 x / menit ), tidak ada tarikan dinding punggungnya berlahan.
dada dan suara merintih dalam 1 menit, resusitasi tidak diperlukan lanjutkan 6.17.2. Bayi tidur terlungkup dipangk
dengan asuhan awal bayi baru lahir. 7. DOKUMEN TERKAIT
6.6.2. Jika bayi belum bernafas atau nafas lemah, lanjutkan ventilasi sampai nafas
spontan terjadi. 8. INDIKATOR KINERJA
6.7. Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan amati nafas selama 5 menit setelah Ibu mengerti dan bisa melakukan car
tangis berhenti.
6.7.1. Jika pernafasan normal (frekwensi 30 60 x / menit), tidak ada tarikan dinding
dada dan suara merintih dalam 1 menit resusitasi tidak diperlukan. Lanjutkan
dengan asuhan awal bayi baru lahir.
6.7.2. Jika frekwensi 30 x / menit, lanjujtkan ventilasi.
6.7.3. Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat, ventilasi dengan oxygen, jika tersedia,
rujuk kekamar bayi atau tempat pelayanan yangh dituju.
6.8. Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi :
6.8.1. Rujuk ke pelayanan yang dituju.
6.8.2. Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi jika diperlukan.
6.9. Jika tidak ada usaha bernafas, megap megap atau tidak ada nafas setelah 20 menit SOP PENGISIAN KARTU IBU HAMIL
ventilasi, hentikan ventilasi, bayi lahir mati, berikan dukungan psikologis kepada keluarga. 1. Nama Pekerjaan
7. INDIKATOR KERJA Pengisian kartu ibu hamil.
Neonatus yang mengalami asfiksia mendapat penangan yang sesuai protab 2. Tujuan
8. DOKUMEN TERKAIT Sebagai acuan dalam pengisian kartu
8.1. Kartu Anak 3. Ruang Lingkup
8.2. Surat rujukan Kartu status ibu hamil meliputi. :
8.3. Buku Rujukan 3.1 Ante Natal Care ( ANC )
8.4. Buku KIA 3.2 Audit Maternal Perinatologi ( AMP
3.3 Imunisasi TT ( Tetanus Toxoid )
3.4 Deteksi Resiko Tinggi ( DRT)
3.5 Pemberian Zat Besi ( Fe)
4. Ketrampilan Petugas
SOP Pemasangan Infus 4.1 Bidan
1. NAMA PEKERJAAN 4.2 Petugas terlatih
Pemasangan Infus 5. Alat dan bahan
2. TUJUAN 5.1 Alat
1.1 Sebagai acuan untuk memberikan kebutuhan atau pengobatan melalui 5.1.1 Ballpoint
infus 5.1.2 Tensimeter
1.2 Sebagai cara untuk memasukan cairan 5.1.3 Timbangan berat badan
3. Ruang Lingkup 5.1.4 Meteran
2.1 Ruang Persalinan 5.1.5 Doppler
2.2 Ruang UGD 5.1.6 Leanec
2.3 Ruang BP 5.2 Bahan
4. Ketrampilan Petugas 5.2.1 Kartu status
4.1 Dokter. 5.2.2 Pita lila
4.2 Perawat terampil. 5.2.3 KMS ibu hamil
4.3 Bidan terampil 6. Instruksi Kerja
5. Peralatan 6.1 Tulis dengan tinta hitam dengan r
5.1 Infus set 6.2 Tulis nomor register pasien pada k
5.2 Abocath sesuai dengan kebutuhan 6.3 Tulis identitas pasien pada kolom
5.3 Tourniquet 6.3.1 Nama, Umur, Agama, Pekerjaan
5.4 Safety Box 6.3.2 Nama, umur, dan pekerjaan sua
5.5 Kapas alcohol 6.4 Beri tanda rumput pada kolom
5.6 Standar infuse 6.5 Tulis riwayat kehamilan sebelumn
5.7 Plester 6.5.1 Tanggal kelahiran
5.8 Cairan antiseptic (Bethadine) 6.5.2 Hasil Persalinan ( Lahir hidup ( L
5.9 Kasa steril ( AB )
5.10 Sarung tangan steril. 6.5.3 Jenis kelamin anak ( laki laki (
5.11 Cairan yang dibutuhkan (NaCl 0,9%, Dextrose 5% dan 10%, Ringer Lactat 6.5.4 Keadaan pada kelahiran
RL dll. ) 6.5.5 Berat badan anak waktu lahir
6. Instruksi Kerja 6.5.6 Lamanya menyusui
6.1 Baca instruksi dokter dan minta formulir persetujuan tindakan 6.5.7 Penolong Persalinan
medis ( untuk perawat ) di ruang tindakan dan pelayanan 24 jam. 6.6 Isi kolom riwayat penyakit
6.2 Jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan 6.6.1 Beri tanda rumput jika pasien
dilakukan. tertulis dalam kolom yang tersedia.
6.3 Isi form persetujuan tindakan medik dan pasien diminta untuk 6.6.2 Tulis TAA ( tidak ada apa apa )
menandatanganinya untuk RB. tersebut.
6.4 Siapkan alat dan bahan 6.6.3 Tulis tahun riwayat penyakit ter
6.5 Cuci tangan 6.7 Isi kolom riwayat persalinan
6.6 Pakai sarung tangan. 6.7.1 Beri tanda rumput pada kolom
6.7 Tentukan daerah vena yang akan digunakan. riwayat persalinan
6.8 Bersihkan area dari bulu-bulu jika ada. 6.7.2 Tulis tahun riwayat persalinan te
6.9 Pasang torniquet. 6.8 Isi kolom riwayat Persalinan Sekar
6.10 Disinfeksi daerah penusukan. 6.8.1 Tulis tanggal HPHT ( Hari pertam
6.11 Tusukan jarum Abbocath dengan posisi 45O lubang jarum menghadap ke 6.8.2 Tulis usia kehamilan
atas dan setelah tampak darah pada pangkal abocath masukan kanule 6.8.3 Tulis taksiran partus
perlahan lahan dan secara bersamaan jarum dikeluarkan dengan cara 6.8.4 Coret salah satu yang tidak perl
mendorongnya sambil tangan yang lain menahan kanule tepat ditempatnya. 6.8.5 Tulis siklus haid
6.12 Lepas torniquet. 6.8.6 Tulis cara kontrasepsi pasien
6.13 Hubungkan kanule infuse dengan set infuse dan fiksasi kanule abocath 6.9 Isi kolom pemeriksaan Antenatal
dengan membalut kain kasa steril. 6.9.1 Tulis tinggi badan dan ukuran Li
6.14 Sesuaikan kecepatan aliran pemberian cairan (tetesan cairan) sesuai 6.9.2 Tulis tanggal kunjungan pasien
indikasi atau sesuai instruksi dokter. 6.9.3 Tulis keluhan pasien saat kunjun
6.15 Buang jarum abocath kedalam Safety Box atau kotak atau plabotl. 6.9.4 Tulis Berat Badan saat kunjunga
6.16 Rapihkan alat-alat. 6.9.5 Tulis umur kehamilan ( dalam m
6.17 Lepas sarung tangan dan buang dalam sampah infeksius. 6.9.6 Tulis tinggi Fundus Uteri saat ku
6.18 Cuci tangan petugas jari, diatas 24 minggu dengan sentim
6.19 Catat pada buku status dan buku register. 6.9.7 Tulis letak janin ( kepala, sungsa
7. Dokumen Terkait 6.9.8 Tulis frekuensi denyut jantung ja
7.1 Buku atau kartu status pasien. 6.9.9 Tulis hasil pemeriksaan laborato
7.2 Buku register Unit Pelayanan Umum urin, Protein urin ).
7.4 Lembaran resep 6.9.10 Tulis hasil pemeriksaan khusus
7.5 Formulir Persetujuan Tindakan Medis 6.9.11 Tulis tindakan dan terapi yang
8. Indikator Kinerja Tablet Fe, dan lain lain ) dikolom yamg
8.1 Tidak terjadi Infeksi nosokomial 6.9.12 Bubuhkan paraf petugas pada
8.2 Aliran cairan infuse sesuai indikasi 6.10 Isi kolom resiko Tinggi
8.3 Rehidrasi tercapai 6.10.1 Tulis tanggal ditemukannya fak
6.10.2 Tulis jenis faktor resiko tinggi y
acuan Poedji Rochyati Score.
6.11 Isi kolom rujukan
6.11.1 Tulis tanggal dilakukannya ruju
6.11.2 Tulis tujuan rujukan pasien
6.11.3 Tulis tindakan sementara yang
6.11.4 Pengisian kartu status ibu pada
PersalinanNormal pelayanan RB untuk pasien yang mel
kecamatan Cilandak.
Oktober 7, 2006 pada 3:28 am | Ditulis dalam ProTap | 15 Komentar 6.11.5 Jika pasien ANC diluar puskesm
kartu status ibu dilakukan oleh Bidan
7. Catatan Mutu
7.1 Kartu status Ibu- RB ( Ibu hamil )
Dibuat status penderita, perderita diletakan di ruang persalinan. 7.2 KMS ibu hamil
7.3 Buku register kesehatan ibu hami
7.4 Buku register kohort ibu hamil
Bila ada tanda-tanda keluar lendir, darah banyak, pasien ingin muntah dan ingin mengejan/ berak/ anus terbuka/ ketuban pecah spontan, periksa dalam: jika pembukaa
Bila ketuban (+) -> pecahan
Bila ketuban (-) -> pastikan tidak ada bagian kecil janin / tali pusat menumbung.
Pada primipara, lakukan episiotomi. Apabila kala II 1-2 jam tidak lahir, konsul bidan senior / dokter.
Pada multipara, tergantung kondisi Perineum, kala II -1 jam tidak lahir, konsul bidan senior / dokter.
Setelah kepala lahir, bersihkan mulut dan hidung dengan kasa steril, hisap lendir hidung dan mulut secara hati-hati:
Bila ada lilitan tali pusat, longgarkan dan lepaskan melalui leher.
Bila lilitan ketat -> potong tali pusat saat itu juga
Pada kondisi normal, potong tali pusat setelah semua bagian bayi lahir, beri Betadin dan ikat:
Pembersihan jalan nafas, diberi kain penghangat, rangsang refleks pernafasan dengan refleks nyeri.
Jika asfeksia sedang / berat, beri oksigenasi, pijat jantung dan koreksi asidosis, beri meylon 7,5 % + glukosa 40 % dan akuabides (3 ml:3 ml:6 ml) melalui vena umbi
Cek keadaan bayi : lubang anus, telinga, adakah cacat anggota tubuh lain. Jika tidak ada kelainan, bayi diserahkan kepada pembantu untuk dimandikan dan di-room mi
Kosongkan kandung kencing ibu dengan kateter logan:
Palpasi uterus:
1. Yakin plasenta lahir lengkap -> beri injeksi ergometrin 1-2 amp iv /im
2. Bila tidak yakin plasenta lahir lengkap -> beri injeksi oxytosin 1 amp. 1 ml. sambil masage uterus dari luar sampai kontraksi baik. Jika tetap jelek, kompresi bim
Luka episiotomi / ruptur per inci jahit dengan cat gut, jahit luar degan silk, tutup dengan kain kasa stiril betadin ; kemudian mandikan ibu dan bersihkan. Dekatkan bayi
Awasi pasien 2 jam di ruang bersalin. Lihat pendarahan yang terjadi : normal / tidak,periksa fundus dan kontraksi uteri, dan cek vital sign. Jika tidak terjadi apa-apa, pin
Bayi :
ASI Ekslusif.
Mata tetesi dengan cairan Ag Nitrat 2 tetes 1 x.
Pesan:
Layanilah setiap pasien dengan penuh keramah-ramahan dan senyum manis, sama seperti perlakuan yang anda harapkan dari sipenolong sewaktu anda sendiri melah
Catatan:
Untuk mengetahui apakah kemungkinan persalinan dapat berlangsung pervaginam, digunakan penilaian pelviks menurut BISHOP, sebagai berikut :
Pelvic Score
Untuk mengetahui kematangan servik -> penilaian kemungkinan dapat berlangsung pervaginam.
Kondisi Portio:
Ketebalan:
tebal 3 cm : nilai=0
tebal 2 cm : nilai=1
tipis lunak 1 cm : nilai=2
tidak teraba : nilai=3
Kekakuan:
kaku : nilai=0
lunak : nilai=1
mudah diregang : nilai=2
Posisi :
Pembukaan:
1. Tidak ada : nilai=0
2. 1-2 cm : nilai=1
3. 3-4 cm : nilai=2
4. Lebih 5 cm : nilai=3
Presentasi Kepala:
Hasil Penilaian:
Bila jumlah nilai pelvic:
ke daftar isi
Perdarahan AntePartum
Definisi :
Perdarahan ante partum adalah pendarahan pada kehamilan > 28 minggu dengan/tanpa disertai nyeri perut yang penyebabnya tidak jelas, dengan masih ada/tanpa ge
Penyebab :
Plasenta Previa
Solusio plasenta
Penatalaksanaan :
ke daftar isi
Perdarahan PostPartum
Definisi :
Perdarahan Post partum (PPP) adalah perdarahan setelah bayi lahir (Kala IV) sebelum / pada saat setelah plasenta lahir, dengan jumlah >500 cc.
Penyebab :
Atonia uteri
Laserasi jalan lahir
Retensio Plasenta
Kelainan proses pembekuan darah.
Penatalaksanaan :
Pasien diinfus
Pasien tidur trendelenberg
Selimuti tubuh Pasien
Oksigenasi
Atonia Uteri
Massage uterus melalui diding abdomen dengan cara : tangan kanan penolong melakukan gerakan memutar sambil menekan infus uteri.
Bersamaan dengan massage uterus ? beri methergin 0,2 mg ( Metil ergometrin ) iv
Bila pendarahan belum berhenti -> beri oxytosin 5-10 unit dalam 500 ml Dextrose 5% atau RL.
Bila tindakan di atas tidak menolong -> kompresi bimanual, dengan cara : satu tangan masuk uterus, tangan yang lain menahan korpus uteri melalui abdomen. Ute
Bila pendarahan belum juga berhenti -> tamponade uterus, dengan cara : salah satu tangan memegang dan menahan fundus uteri, tangan yang lain memasukan ta
Tampon diangkat 24 jam kemudian.
Uterus yang makin membesar, tanda vital yang makin jelek -> rujuk dengan keterangan bahwa di dalam uterus terpasang tampon (selama dalam perjalanan tetap
Penanganan :
Retensio Plasenta
Lakukan manual Plasenta :
Satu tangan menahan fundus, tangan yang lain (dengan sikap obstetrik) dimasukan ke dalam vakum uteri dengan menyusuri tali pusat.
Pinggir plasenta ( sisa ) dicari dan dilepaskan secara tumpul dengan sisi ulnar tangan.
Setelah yakin semua plasenta lepas -> genggam dan keluarkan.
Pengeluaran ini dibarengi dengan massage uterus dari luar dan injeksi ergometrin 0,152 mg / metergin 0,2 mg iv.
Bila ditemukan plasenta akreta -> rujuk ke RS / RSUD dengan infus terpasang diserta seorang paramedis.
Kelainan proses pembekuan darah -> Rujuk
ke daftar isi
Ketuban PecahDini
Definisi :
Pecahnya selaput ketuban pada pembukaan servik < 5 cm dalam kehamilan/persalinan.
Penatalaksanaan :
Bila kehamilan < 32 minggu, TBJ + 1500 gr -> terapi konservatif (diharapkan ketuban menutup)
Istirahat total
Sedative : Fenobarbital (luminal) 3 X 30 mg/hari
Minum 2 liter (10 gelas)/hari
Antibiotika: Amoksisilin 3 X 500 mg (5 hari)
Deksametason 3 x 5mg/hari (2 hari) -> mematangkan paru
Bila dalam 3 x 24 jam air ketuban tidak keluar -> Mobilisasi
Bila terjadi infeksi (AL > 15.000, suhu > 38C, air ketuban keruh) -> ahiri kehamilan.
ke daftar isi
AsfeksiaNeonatorum
Definisi:
Asfeksia Neonatorum merupakan keadaan di mana bayi baru lahir gagal bernafas spontan dan teratur segera setelah lahir.
Penyebab:
Hipoksia janin dalam rahim, yang berhubungan dengan berbagai faktor selama kehamilan, persalinan, dan segera setelah lahir.
Setelah persalinan, ditegakkan dengan dasar nilai APGAR, seperti tampak di bawah ini:
Tabel APGAR Score:
Denyut jantung:
Tidak ada : 0
<100x/menit : 1
> 100x/menit : 2
Pernapasan:
Tidak ada : 0
Lambat, tidak teratur : 1
Menangis kuat : 2
Tonus Otot:
Lumpuh : 0
Sedikit fleksi : 1
Gerak aktif : 2
Tidak ada : 0
Sedikit mimik : 1
Batuk / bersin : 2
Warna kulit:
Biru / pucat : 0
Tubuh kemerahan, ekstremitas biru : 1
Kemerahan : 2
Tindakan Khusus
Asfeksia Sedang -> rangsang pernafasan1-2 menit, jika gagal -> tatalaksana asphexya berat.
Asfeksia Berat:
Oksigenasi 1 liter / menit, lebih baik dengan ambubag dengan kekuatan 1/3 orang dewasa sebanyak 30-40 X /menit
Pijat jantung dengan kedua ibu jari pada sternum sebanyak 80-100 x/menit
Koreksi asidosis : Meylon 7,5 dicampur Glukosa 40% dan Aquabides (3ml:3ml:6ml) melalui v. umbilicalis
Aminofilin 2 mg iv untuk merangsang pernafasan
Siapkan kendaraan, jika dalam 15 menit tidak BAK -> rujuk (disertai oksigenasi dan seorang paramedis).
ke daftar isi
Infeksi PostPartum
Kriteria diagnostik :
Perawatan :
Suhu < 39C -> beri Ampisilin / Amoksisilin 4 x 500 mg per hari
Suhu > 39C -> beri Antibiotika: Amoksilin 1 gr (inj) dengan garamisin (inj) 80 mg atau Kemisetin ( inj ) 1 flc. Pagi dan sore
ke daftar isi
Kehamilan ResikoTinggi
Di bagian ini tidak banyak yang dapat kami tampilkan, mengingat kasus-kasus kebidanan kebanyakan memerlukan tindakan spesialistik.
Karenanya, hanya sebagian kecil yang dapat kami lakukan. Namun demikian diharapkan ada semacam transfer of knowledge dari RSUD ke Rawat Inap dalam rangka up
Mungkin hal itu dapat terlaksana bila ada semacam komitment bersama antara para spesialis dengan pihak Dinas Kesehatan Dati II.
HiperemesisGravidarum
Emesis Gravidarum
Kriteria :
Penatalaksaan :
Pendekatan psikologis >> terangkan bahwa itu merupakan gejala kehamilan muda, akan hilang sendiri setelah kehamilan 16 minggu
Perbanyak istirahat
Kurangi beban kerja sehari-hari dan beban psikologis
Medikamentosa : pasang infus RL / D10% , jika KU jelek atau pre-shock >> Antivomitus ( Primperan inj. +/ oral ) tranguliser.
Hiperemesis Gravidarum
Kreteria :
Penatalaksaan :
Rawat inap
Stop makan / minum dalam 24 jam pertama
Obat-obat diberikan parenteral
Infus D10% ( 2000 ml ) + RD5% ( 2000 ml) / hari tiap botol tambahan :
Antiemetik ( metoklopramid hidrochlorid ) 1 amp (10 mg)
Roborantia
Kalau perlu Diazepam 10 mg im
Psikoterapi
Dalam 24 jam pertama >> evaluasi
Bila membaik : boleh makan / minum bertahap ;
Bila tetap : Stop makan minum ? lanjutka R/ di atas untuk 24 jam kedua
Bila dalam 24 jam kedua tidak membaik >> pertimbangan rujukan
Infus dilepas setelah 24 jam bebas mual dan mutah
Kriteria pulang :
ke daftar isi
Kreteria Pre-Eklampsia:
Hipertensi
Proteinuria
Oedem tungkai
Kreteria Eklampsia:
Hipertensi
Proteinuria
Oedem tungkai
Kejang
Penatalaksaan:
Infus D5%
Beri Diazepam ( inj ) 10 mg iv
Beri Furosemide 40 mg iv
Jika tidak ada perubahan >> Rujuk ke RSUD .
Catatan: Penatalaksanaan di atas bersifat penunjang, langkah selanjutnya adalah rujuk ke RSU, lebih-lebih pada kasus eklampsia.
cakmoki | link sejenis
ke daftar isi
Abortus
Definisi :
Abortus imminens adalah perdarahan pada kehamilan < 28 minggu, dengan / tanpa kontraksi uterus yang nyata, dengan hasil konsepsi dalam uterus tanpa dilatasi ser
Mules-mules
Perdarahan pervaginam
Tanda-tanda kehamilan (+)
Status generalis ( + )
Status generalis: denyut bayi normal
Besar uterus sesuai umur kehamilan
Inspekulo : Ostium tertutup, Keluar darah dari ostium.
Diagnosa banding :
Mola hidotidosa
Kehamilan di luar rahim.
Penatalaksanaan :
Bed rest
Observasi perdarahan
Fenobarbital 3 x 30 mg / hari
Papaverin 3 x 40 mg / hari.
Definisi :
Abortus insipiens adalah perdarahan pada kehamilan < 28 minggu dengan dilatasi servik meningkat, dan hasil konsepsi masih dalam uterus.
Amenore
Perdarahan pervaginam
Mules-mules
Tanda tanda kehamilan (+)
Inspekulo : Ostium terbuka, Ketuban (+).
Penatalaksanaan :
Abortus inkomplit
Penatalaksanaan :
Infus NaCI / RL
Kuretase
Paska kuretase : Metil ergometrin 3 x 1 tab dan antibiotika
Observasi perdarahan
cak moki
ke daftar isi
Penutup
Demikian Prosedur Tetap ini dibuat dengan harapan dapat membantu Petugas Kesehatan baik medis maupun Paramedis serta Petugas lain dalam upaya optimalisasi pe
Kami menyadari bahwa Prosedur tetap ini masih sangat sederhana, karena itu kritik dan saran perbaikan dari berbagai pihak khususnya Teman Sejawat para Dokter Sp
Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada Teman Sejawat yang telah membantu kami dalam penyusunan Buku ini, teriring doa semoga upaya kita mendapatkan ridlo
Kepustakaan:
ke daftar isi
R KINERJA
i dan bisa melakukan cara menyusui yang benar.
uteri, pembukaan atau kelainan-kelainan lain, keadaan ketuban +/- , Apabila ada kelainan, konsul Dokter / Bidan senior.
a BAB Lakukan lavement. Untuk multipara jika pembukaan 1-5 cm lakukan hal yang sama seperti pada primipara.
i 2x. Apabila ketuban (+), PD setiap 2 jam.
ksa dalam: jika pembukaan lengkap, kosongkan kandung kencing dengan kateter Nelaton.
l:6 ml) melalui vena umbilical, aminopilin 2 mg iv untuk merangsang pernafasan. Jika 15 menit tidak membaik dirujuk, dan jika membaik masukkan couvis.
mandikan dan di-room mingin. Ukur TB, BB,dan LK. Jika ada kelainan, konsultasikan ke dokter.
a tetap jelek, kompresi bimanual 15 -30 menit, pasang infus NaCI 0,9% konsul Dokter dan atau rujuk ke RSUD.
an alat lengkap, alat pemeriksaan ( timbangan, ukuranpanggul, tensi dan alat suntik ).Persiapan Vaksin TT dalam cold chain, tablet Fe dan Vitamin.Pelaksanaan pemeri
H KEGIATAN:
kunjungan ibu hamil di Ruang KIA setelah mendaftar diloket pendaftaran.b.Petugas melakukan Anamnesa:
menstruasi.
hamil ke Laboratorium untuk periksa Hb dangolongan darah ( untuk Bumil dengan K1 ), pemeriksaan Hb diulang padaumur kehamilan trimester III, serta pemeriksaan la
tugas memberikan Imunisasi TT1 sambil memberitahukan ulangan TT2 yangakan datang.Pelayanan: Ibu hamil ( KIA ).Prosedur: Pemeriksaan ANC.
. Pada dinding abdomen di atas fundus uteri diberi ganjal -> pasang stagen.
elaksanaan pemeriksaan dan tindakan.Penyuluhan.Pencatatan / rujukan.
erta pemeriksaan laboratorium lainnya( seperti protein urin, reduksi urin ) atas indikasi.c.Petugas melakukan pemeriksaan:
PEMBERIAN ASI PADA BAYI
n erring sendiri.