Anda di halaman 1dari 80

Bangun Ruang atau biasa disebut juga sebagai bangunan tiga dimensi merupakan jenis bangun

yang memiliki ruang serta sisi-sisi yang membatasinya.

Berikut ini ada beberapa bangun ruang disertai dengan rumus mencari luas permukaan dan
volumenya.

1. Kubus

Sifat-sifat dari kubus adalah:


Memiliki enam buah sisi dengan ukuran dan bentuk yang sama persis.
Memiliki 12 buah rusuk yang sama.
Memiliki delapan buah sudut yang besarnya sama ( )
Rumus Kubus
1. Luas Permukaan

2. Volume

dengan s = rusuk kubus

2. Balok

Sifat-sifat dari balok adalah:


Memiliki empat buah sisi dengan bentuk persegi panjang
Memiliki dua buah sisi yang sama.
Memiliki empat buah rusuk yang sama.

Rumus Balok
1. Luas Permukaan

2. Volume

dengan P = Panjang, L = Lebar, T = Tinggi

3. Tabung
Sifat-sifat dari tabung adalah:
Memiliki sisi alas dan atas yang bentuknya sama berupa lingkaran.
Memiliki sisi lengkung atau selimut yang menghubungkan sisi alas dan atas.

Rumus Tabung
1. Luas Permukaan

2. Volume

dengan r = jari-jari, t = tinggi

4. Kerucut

Sifat-sifat dari kerucut adalah:


Memiliki sebuah alas yang bentuknya lingkaran
Memiliki titik puncak atas
Memiliki selimut (sisi) yang berbentuk lengkungan.

Rumus Kerucut
1. Luas Permukaan

2. Volume

dengan r = jari-jari, s = garis pelukis, t = tinggi kerucut

5. Limas Segitiga

Sifat-sifat dari limas segitiga adalah:


Memiliki alas yang berbentuk segitiga
Memiliki tiga buah sisi yang bentuknya segitiga
Memiliki enam buah rusuk
Memiliki tiga rusuk yang sama persis ukurannya.
Memiliki titik puncak atas.

Rumus limas segitiga


1. Luas Permukaan

2. Volume

6. Limas Segiempat
Sifat-sifat dari limas segiempat adalah:
Memiliki alasnya yang berbentuk segiempat
Memiliki empat buah sisi yang berbentuk segitiga
Memiliki empat buah rusuk yang sama.
Memiliki titik puncak atas

Rumus Limas segiempat


1. Luas Permukaan

2. Volume

7. Prisma Segitiga
Sifat-sifat dari prisma segitiga adalah:
Memiliki alas dan tutup yang berbentuk segitiga
Memiliki tiga buah sisi berbentuk persegi panjang.
Memiliki 6 buah titik sudut
Memiliki 9 buah rusuk.

Rumus Prisma segitiga


1. Luas Permukaan

2. Volume

8. Bola

Sifat-sifat dari bola adalah:


Hanya memiliki satu buah sisi
Tidak Memiliki titik sudut
Hanya Memiliki sebuah sisi lengkung yang tertutup

Rumus Bola
1. Luas Permukaan

2. Volume

Demikian mengenai bangun ruang dan rumus-rumusnya. Semoga membantu.

Tag:Balok, Bangun Ruang, Bola, Kerucut, Kubus, Pengertian Bangun Ruang, Prisma, Rumus
Bangun Ruang, Sifat-sifat Bangun Ruang, Tabung
MATERI BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

Bangun Datar dan Bangun Ruang (Materi Buku


2E)
Bangun Datar

Bangun datar terdiri dari sisi dan sudut

1. Segi tiga

Banyak Sudut = 3 buah


Banyak Sisi = 3 buah

2. Segi empat
Terdiri dari 4 buah sudut dan 4 buah sisi
Persegi
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah

Persegi Panjang
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah

Trapesium Siku-Siku
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah
Trapesium Sama Kaki
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah

Jajaran Genjang
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah

Belah Ketupat
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah
Layang-Layang
Banyak Sudut = 4 buah
Banyak Sisi = 4 buah

3. Segi lima

Banyak Sudut = 5 buah


Banyak Sisi = 5 buah

4. Segi enam
Banyak Sudut = 6 buah
Banyak Sisi = 6 buah

Bangun Ruang

Bangun datar terdiri dari


1. Prisma
- Terdiri dari 2 bangun yang sama dan dihubungkan garis
- Bentuk permukaan sisi terdiri dari : bangun segi empat dan
bangun alas itu sendiri

Prisma Segi Empat (Balok)


Banyak Rusuk = 12
Banyak Permukaan Sisi = 6
Banyak Titik Sudut =8
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 6 buah

Prisma Segi Tiga


Banyak Rusuk =9
Banyak Permukaan Sisi = 5
Banyak Titik Sudut =6
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 2 buah
Sebanyak 3 buah

Prisma Segi Empat (Kubus)


Banyak Rusuk = 12
Banyak Permukaan Sisi = 6
Banyak Titik Sudut =8
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 6 buah
Prisma Segi Empat (Trapesium)
Banyak Rusuk = 12
Banyak Permukaan Sisi = 6
Banyak Titik Sudut =8
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 4 buah
Sebanyak 2 buah

Prisma Segi Enam


Banyak Rusuk = 18
Banyak Permukaan Sisi = 8
Banyak Titik Sudut = 12
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 6 buah

Sebanyak 2 buah
Sehingga pada PRISMA dapat disimpulkan untuk mengetahui
Banyak Rusuk = Jumlah Sisi Alas x 3
Banyak Permukaan Sisi = Jumlah Sisi Alas + 2
Banyak Titik Sudut = Jumlah Sisi Alas x 2

2. Limas

Limas Segi Tiga


Banyak Rusuk =6
Banyak Permukaan Sisi = 4

Banyak Titik Sudut =4


Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 2 buah

Limas Segi Empat


Banyak Rusuk =8
Banyak Permukaan Sisi = 5

Banyak Titik Sudut =5


Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 3 buah
Sebanyak 1 buah

Limas Segi Lima


Banyak Rusuk = 10
Banyak Permukaan Sisi = 6
Banyak Titik Sudut =6
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 5 buah

Sebanyak 1 buah
Limas Segi Enam
Banyak Rusuk = 12
Banyak Permukaan Sisi = 7
Banyak Titik Sudut =7
Bangun Penyusun terdiri dari
Sebanyak 6 buah

Sebanyak 1 buah

Sehingga pada LIMAS dapat disimpulkan untuk mengetahui


Banyak Rusuk = Jumlah Sisi Alas x 2
Banyak Permukaan Sisi = Jumlah Sisi Alas + 1
Banyak Titik Sudut = Jumlah Sisi Alas + 1
A. Perkalian
1. Perkalian sebagai penjumlahan berulang

Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk.
Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara.
6 + 6 + 6 = 18
Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali
Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 6 = 18.

Ibu mengemas buah jeruk dengan 4 kantong plastik. Tiap kantong plastik berisi 30 jeruk.
Berapakah jumlah jeruk yang dikemas ibu?
Untuk menjawab pertanyaan ini perhatikan gambar berikut!
Buah jeruk yang dikemas = 30 + 30 + 30 + 30 = 120
Penjumlahan lalu diubah ke perkalian menjadi:
30 + 30 + 30 + 30 = 4 x 30 = 120
Jadi, jumlah jeruk yang dikemas adalah 120 buah.
LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!

1. 4 x 25 = ....
2. 7 x 15 = ....
3. 5 x 26 = ....
4. 5 x 22 = ....
5. 8 x 13 = ....
6. 6 x 17 = ....
7. 6 x 18 = ....
8. 7 x 16 = ....
9. 4 x 31 = ....
10. 9 x 12 = ....

2. Mengenal sifat-sifat dalam perkalian


a. Sifat Pertukaran (Komutatif)
Meskipun letak kedua bilangan ditukar tempatnya, hasil perkalian tetap sama. Maka perkalian
mempunyai sifat komutati atau pertukaran..
35 = 53
15 = 15
Jadi
3 5 = 53
LATIHAN

1. 22 x 5 = ... x 22 = ....
2. 11 x 12 = 12 x ... = 132
3. 36 x 2 = 2 x ... =....
4. 6 x ...= 110 x 6 = ....
5. 30 x 5 = 5 x ... = ....
6. 12 x ... = 13 x 12 = ....
7. 6 x 27 = 27 x ... = ....
8. 7 x 17 = ... x ... = 119
9. 10 x 15 = ... x 10 = ....
10. ... x 10 = 10 x ... = 180

b. Sifat Pengelompokan (Asosiatif)


Menurut sifat pengelompokan pada perkalian, hasil perkalian akan tetap sama jika dikerjakan
dari mana saja.
(2 3) 5 = 2 (3 5)
65 = 2 15
30 = 30
Jadi
(2 3) 5 = 2 (3 5)
LATIHAN

1. (2 x 3) x 18 = 2 x (3 x .)
2. (6 x 8) x 3 = 6 x (..... x 3)
3. (7 x 2) x 9 = ...... x (2 x 9)
4. (6 x .....) x 5 = 6 x (6 x 5)
5. (..... x 2) x 7 = 8 x (2 x 7)
6. (10 x 2) x 7 = .... x (2 x 7)
7. (2 x 6) x 5 = 2 x (...... x 5)
8. 7 x (8 x 10) = (7 x ....) x 10
9. (10 x 10) x ..... = 10 x (10 x 2)
10. 4 x (9 x 3) = (4 x ......) x 3

c. Sifat Penyebaran (Distributif)


Sifat ini digunakan untuk menguraikan suatu kalimat matematika.
3 (10 + 5) = (3 10) + (3 5)
3 15 = 30 + 15
45 = 45
Jadi
3 (10 + 5) = (3 10) + (3 5)
LATIHAN
1. 13 x (8 + 7) = 13 x 8) + (13 x ...)
2. 8 x (10 + 7) = (8 x...) + (...x 7)
3. 16 x (7 + 3) = (...x 7) + (...x 3)
4. 18 x (5 + 6) = (18 x...) + (18 x...)
5. 12 x (...+...) = (12 x 2) + (12 x 8)
6. 13 x (7 + 2) = (13 x 7) + (13 x 2)
13 x ... = ... + ...
........ = ........
7. 5 x (20 + 6) = (...x 20) + (...x 6)
5 x ... = ... + ...
= ...
8. ... x (15 + 5) = (30 x 15) + (...x 5)
... x 20 = ... + ...
... = ...
9. 30 x (15 + 2) = (...x 15) + (30 x...)
30 x ... = ... + ...
... = ...
10. 7 x (32 + 8) = (...x 32) + (...x 8)
7 x ... = ... + ...
... = ...

3. Menyelesaikan perkalian dengan cara mendatar, bersusun panjang, bersusun pendek

a. Cara Mendatar

Contoh:
6 x 35 = 6 x (30 + 5)
= (6 x 30) + (6 x 5)
= 180 + 30
= 210
Jadi, 6 x 35 = 210
LATIHAN
Kerjakan perkalian berikut dengan cara mendatar!

1. 5 x 56 = 5 x (... + 6)
= (5 x ...) + (5 x 6)
= ... + ...
= ...
2. 6 x 36 = ... x (30 + ...)
= (... x 30) + (... x ...)
= ... + ...
= ...
3. 7 x 28 = 7 x (... + 8)
= (7 x ...) + (7 x 8)
= ... + ...
= ...
4. 53 x 6 = (50 + 3) x 6
= (50 x ...) + (... x 6)
= ... + ...
= ...
5. 77 x 2 = (... + 7) x 2
= (... x 2) + (7 x 2)
= ... + ...
= ...
6. 6 x 65 = 6 x (... + ...)
= (6 x ...) + (6 x ...)
= ... + ...
= ...
7. 64 x 8 = (60 + ...) x 8
= (5 x ...) + (5 x 6)
= ... + ...
= ...
8. 8 x 72 = 8 x (70 + 2)
= (... x 70) + (... x 2)
= ... + ...
= ...
9. 10 x 71 = 10 x (... + ...)
= (10 x ...) + (10 x ...)
= ... + ...
= ...
10. 66 x 7 = (... + ...) x 7
= (... x 7) + (... x 7)
= ... + ...
= ...

b. Cara Bersusun Panjang

Contoh: 6 x 35 = ....
35
6x
30
180 +
210

Kalikan 6 dengan satuan 5, (5 x 6) = 30, langsung tulis 30.

Kalikan 6 dengan puluhan 3, (30 x 6) = 180, langsung tulis 180

Jumlahkan 30 + 180 = 210

Jadi, 6 x 35 = 210
LATIHAN
Kerjakan perkalian berikut dengan cara susun panjang!

1. 54 x 10 = ....
2. 75 x 9 = ....
3. 22 x 9 = ....
4. 8 x 62 = ....
5. 7 x 81 = ....
6. 57 x 8 = ....
7. 12 x 14 = ....
8. 66 x 10 = ....
9. 9 x 88 = ....
10. 39 x 6 = ....

c. Cara Bersusun Pendek

Contoh: 6 x 35 = ....
35
6x
210
5 x 6 = 30 (tulis 0 simpan 3 pada puluhan).
3 x 6 = 18 (Tambahkan dengan 3 yang sebelumnya disimpan menjadi 21, langsung tulis 21).
LATIHAN
Kerjakan perkalian berikut dengan cara susun pendek!

1. 26 7 = .
2. 6 89 = .
3. 38 8 = .
4. 7 84 = .
5. 45 9 = .
6. 8 72 = .
7. 76 6 = .
8. 8 81 = .
9. 75 8 = .
10. 9 99 = .

B. Pembagian
1. Pembagian sebagai pengurangan berulang
Pembagian dapat dilakukan dengan cara pengurangan berulang, sampai sisanya 0.
Misalnya:
1. 102 : 17, pengulangn berulangnya 120 17 17 17 17 17 17 = 0
Ada 6 kali pengurangan berulang dengan 17. Jadi, 102 : 17 = 6
2. 105 : 21, pengulangan berulangnya 105 21 21 21 21 21 = 0
Ada 5 kali pengurangan berulang dengan 21. Jadi, 100 : 21= 5
LATIHAN
Selesaikan pembagian berikut dengan pengurangan berulang!

1. 120 : 30 = ....
2. 120 : 40 = ....
3. 108 : 27 = ....
4. 105 : 15 = ....
5. 102 : 34 = ....
6. 125 : 25 = ....
7. 108 : 18 = ....
8. 104 : 13 = ....
9. 104 : 26 = ....
10. 130 : 15 = ....

2. Hubungan Perkalian dan Pembagian


5 x 3 = 15 15 : 5 = 3
15 : 3 = 5
54 x 7 = 378 378 : 7 = 54
378 : 54 = 7

LATIHAN
Tuliskan hubungan antara perkalian dan pembagian berikut!
1. 8 x 62 = 496 496 : 62 = ....
496 : 8 = ....
2. 7 x 25 = 175 175 : 25 = ....
175 : 7 = ....
3. 21 x 6 = 126 126 : 6 = ....
126 : ... = 6
4. 53 : 7 = 371 ... : 7 = ....
371 : ... = ....
5. 8 x 24 = .... ... : 24 = ....
... : 8 = ....
6. 37 x 7 = .... 259 : 7 = ....
... : 37 = 7
7. 5 x 66 = .... ... : 66 = ....
... : 5 = ....
8. 6 x 78 = 468 468 : 78 = ....
... : ... = ....
9. 92 x 4 = 368 ... : 4 = ....
... : 92 = ....
10. 3 x 29 = .... ... : 3 = ....
... : 29 = ....

3. Menyelesaikan pembagian dengan susun panjang

100 : 5 = 20
20 x 5 = 100
125 100 = 25; 25 : 5 = 5
5 x 5 = 25
25 25 = 0

LATIHAN
Selesaikan pembagian berikut dengan cara susun panjang!

1. 612 : 3 = ....
2. 872 : 4 = ....
3. 725 : 5 = ....
4. 696 : 6 = ....
5. 810 : 2 = ....
6. 516 : 4 = ....
7. 837 : 9 = ....
8. 728 : 8 = ....
9. 605 : 5 = ....
10. 875 : 7 = ....
4. Menyelesaikan pembagian dengan susun pendek

Ratusannya 4, (4 : 4) = 1, tulis di atas


1 x 4 = 4, tulis di bawah angka 4 (ratusan) dan kurangkan
Turunkan angka 8, (8 : 4) = 2 tulis di atas
2 x 4 = 8, tulis di bawah angka 8 (puluhan) dan kurangkan
Turunkan angka 8, (8 : 4) = 2 tulis diatas.
2 x 4 = 8, tulis di bawah angka 8 (satuan) dan kurangkan
8 8 = 0, pembagian selesai.
Jadi, 488 : 4 = 122

LATIHAN
Selesaikan pembagian berikut dengan cara susun pendek!
1. 696 : 3 = ....
2. 285 : 3 = ....
3. 346 : 2 = ....
4. 378 : 7 = ....
5. 456 : 6 = ....
6. 520 : 5 = ....
7. 315 : 3 = ....
8. 616 : 4 = ....
9. 791 : 7 = ....
10. 416 : 4 = ....

Materi Matematika > Materi Matematika SD > Operasi Hitung Bilangan

Artikel kali ini akan mempelajari tentang matematika dasar yaitu opersi hitung perkalian dan
pembagian.
Operasi hitung perkalian sangatlah mudah jika mempelajarinya dan ingat hafalin perkalian 1 -
10. Agar mempermuadah dalam pengerjaan soal. kalan bisa bagian jika kalian bisa perkalian
lebih dahulu. Jadi, ingat kuasai perkalian dahulu baru bagian.

Perkalian
Pengertian Perkalian
Perkalian adalah Penjumlahan dengan bilangan yang sama dapat diubah menjadi bentuk
perkalian.
Perhatikan jumlah lingkaran tiap kotak
Dari gambar, terlihat bahwa banyak lingkaran seluruhnya.
1 Kotak = 1 x 3 = 3
2 Kotak = 2 x 3 = 6
3 Kotak = 3 x 3 = 9

Dalam perkalian ada 2 cara yaitu cara bersusun panjang dan cara bersusun pendek.
Cara Bersusun Panjang Cara Bersusun Pendek
21 21
16 x 16 x
126 126
210 + 21 +
336 336

Kerjakan latihan soal di bawah ini untuk lebih memahami soal.


a. 21 x 54 =
b. 83 x 45 =
c. 25 x 76 =
d. 22 x 75 =
e. 57 x 58 =
f. 92 x 78 =
g. 61 x 69 =
h. 64 x 99 =
i. 56 x 34 =
j. 53 x 86 =

Untuk memahami ini ada baiknya mempelajari kalian dasar.

Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perkalian


Soal Pembahasan :
Andi membeli kotak permen. Setiap kotak permen bersisi 10 permen. Berapa banyak permen
yang Andi bawa ?.
Jawab:
Sebelum menjawab pahami isi soalnya.
Andi membawa = 3 kotak permen
Setiap kotak permen berisi = 10 permen
Cara selanjutnya:
Membayangkan dengan kejadian sebenarnya.
Misalnya
Tiga kotak Berisi tiap kotak 10 permen
permen pertama = 10
permen kedua = 10
permen ketiga = 10+
Total permen = 30
Jumlah permen Andi bawa 10 + 10 + 10 = 30.
Selanjutnya, selesaikan dalam bentuk perkalian 3 x 10 = 30.
Jadi, permen Andi bawa ada 30 permen.

Untuk lebih memahami kerjakan soal cerita di bawah ini.


a. Setiap hari, Bibi membawa anggur di pohon. Jumlah pohon anggur Bibi 12 pohon. Bibi
mengambil buah anggur setiap pohon 15 buah dengan sama banyak. Berapa anggur Bibi ambil ?
b. Jeni membeli 12 kelerang. Harga satu kelereng Rp. 1.800. Berapa harga kelereng seluruhnya ?
c. Truk di tempat parkir ada 8. Jika setiap truk membawa lima orang. Berapa orang yang dibawa
di tempat parkir ?

Pembagian
Ada 24 buah jeruk yang akan dibagikan kepada 6 orang. Setiap orang mendapatkan sama
banyak. Berapa banyak buah jeruk di setiap piring.
Cara mudahnya lihat di bawah ini.
24 - 4 - 4 - 4 - 4 - 4 - 4 = 0 (Ada 6 kali pengurangan)

Pembagian Bilangan Sisa


Contoh Soal:
21 : 7 =
Jawab :
21 - 7 - 7 -7 = 0 (Ada 3 kali pengurangan)
Jadi, 21 : 7 = 3

Untuk lebih memahami kerjakan pembagian di bawah ini


a. 15 : 5 =
b. 42 : 7 =
c. 45 : 9 =
d. 24 : 3 =
e. 27 : 3 =

Pembagian Bilangan Tanpa Sisa


Contoh Soal :
513 : 3 =
Jawab.
Jadi, 513 : 3 = 171
karena sisa pembagian adalah 0, dapat dikatakan bahwa 513 habis dibagi 3.

Untuk lebih memahami kerjakan soal di bawah ini.


a. 2.385 : 9 =
b. 2.769 : 3 =
c. 1.477 : 7 =
d. 6.246 : 9 =
e. 6.348 : 6 =
f. 3.892 : 7 =
g. 1.736 : 7 =
h. 8.262 : 6 =

Menyelesaikan soal cerita pembagian :


Contoh Soal :
Sebanyak 25 karung pasir diangkut oleh 5 orang. Jika karung pasir diangkut dengan sama
banyak. Berapa karung pasir yang diangkut setiap orang ?
25 - 5 - 5 - 5 - 5 -5 = 0
Jadi, karena ada lima kali pengulangan jawabanya ada 5 karung pasir yang diangkut setiap
orang.

Latihan Soal :
a. Sebanyak 739 karung tepung akan diangkut oleh 9 truk. Jika muatan setiap truk sama, berapa
karung muatan tiap truk ?
b. Siswa sebuah SMP ada 287 orang. Jumlah siswa di setiap kelas sama banyak. Berapa orang
siswa di setiap kelas jika terdapat 7 kelas ?

c. Sebanyak 490 semangka akan dimasukkan ke dalam keranjang. Setiap kantong bersisi 9
semangka. Berapa keranjang yang diperlukan ?

d. Sebuah supermarket menjual 4.581 kue. Kue dikemas dalam kotak dan setiap kotak berisi 9
kue. Berapa kotak kue yang dijual pabrik tersebut ?

e. Rehan memiliki uang 24.500 yang akan dibagikan kepada 7 orang temannya sama banyak.
Berapa rupiah yang diperoleh setiap anak ?.

f. Sebanyak 7,200 peserta ujian akan menempati 90 ruangan. Setiap ruangan berisi peserta
dengan jumlah yang sama. Berapa banyak peserta dalam tiap ruangan ?

Pembagian Bilangan Sisa


Lihatlah contoh soal di bawah ini:
a. 37 : 6 =
Jawab :
37 - 6 - 6 - 6 -6 - 6 -6 = 1 (Ada 6 kali pengurangan berulang dan tersisa 1)
Jadi, 37 : 6 = 6 sisa 1

b. 25 : 7 =
Jawab :
25 - 7 - 7- 7 = 4 (Ada 3 kali pengurangan berulang dan tersisa 4)
Jadi, 25 : 7 = 3 sisa 4
Contoh pengurangan ke bawah:
a. 57 : 4 =
Jawab :
14 (Hasil)
4| 57
4 -
17
16 -
1 (Sisa)
Jadi, 57 : 4 = 14 sisa 1

b. 654 : 7 =
Jawab :
93 (Hasil)
7|654
63 -
24
21 -
3 (Sisa)
Jadi, 654 : 7 = 93 sisa 3

Selamat Belajar

Kerjakan soal di bawah ini


a. 64 : 5 = ...... sisa ......
b. 53 : 5 = ...... sisa ......
c. 57 : 7 = ...... sisa ......
d. 57 : 4 = ...... sisa ......
e. 84 : 3 = ...... sisa ......
f. 98 : 8 = ...... sisa ......
g. 264 : 5 = ...... sisa ......
h. 221 : 7 = ...... sisa ......
i. 1.225 : 4 = ...... sisa ......
j. 3514 : 6 = ...... sisa ......

Konsep perkalian
Dalam perkalian yang merupakan penjumlahan berulang memiliki aturan atau konsep yang telah
disepakati. Menurut pakar Matematika, konsep ini sangat sesuai dengan perkembangan anak
dalam memahami Matematika. Pada contoh soal misalnya, 6x4=4+4+4+4+4+4=24. Jika ada
yang protes, mengapa harus begitu cara menghitungnya ? kan bisa juga 6x4=6+6+6+6=24. Iya
sama-sama benar sih, bahkan lebih mudah menghitungnya, itu kalau menurut kita, tapi cara
seperti itu jelas menyalahi aturan yang sudah ada. Penggunaan yang benar adalah
6x4=4+4+4+4+4+4=24 bukan 6+6+6+6=24. Konsep perkalian seperti ini biasanya diajarkan
kepada siswa yang duduk di bangku kelas 2 SD. Nah, tidak mau kaan, adik kita dapat nilai 0 dari
gurunya. Jadi saran saya, ketika mengajari adiknya perkalian, terapkan saja aturan yang sudah
ditetapkan.

Konsep pembagian
Pembagian adalah lawan dari perkalian. Konsep pembagian adalah pengurangan berulang oleh
bilangan pembagi sampai sisanya 0. Banyaknya bilangan pembagi merupakan hasil pembagian.
Misalnya 18:2=18-2-2-2-2-2-2-2-2-2=0, jadi 18:2=9.

Sekarang kita akan belajar membagi bilangan yang lebih besar. Materi ini biasanya diajarkan
pada siswa kelas 3 SD. Cara menghitungnya dengan pembagian susun. Di daerah saya,
pembagian susun biasanya disebut porogapit. Kalau di daerah kamu namaya apa prend?
Contoh soal:
Pak Hari memiliki 72 ekor sapi. Beliau ingin membagikan sapi-sapi itu kepada 3 anaknya.
Berapakah sapi yang diterima masing-masing anak?
Secara Matematis ditulis 72 : 3 =...
Beginilah cara mengajarkan pembagian porogapit versi saya.
1.
Karena bilangan pembagi adalah 3, maka mintalah anak untuk membuat tabel perkalian. Tabel
dengan konsep seperti gambar diatas saya buat berdasarkan poster tabel yang dijual di pasaran.
Dan memang tabel seperti inilah yang sesuai dengan konsep perkalian.

Kebanyakan anak kelas 3 SD belum hafal perkalian. Jadi mau tidak mau harus membuat tabel.
Menurut pengamatan saya, anak-anak itu lebih mudah menghafalkan perkalian daripada
pembagian.

2.

Langkah berikutnya, jelaskan kepada anak bahwa bilangan pembaginya adalah 3 sedangkan yang
dibagi adalah 7. Jelaskan juga bahwa angka yang ada di bawah bilangan yang dibagi tidak boleh
lebih besar. Untuk memudahkan, tanyakan pada anak. Berapa dikali 3 hasilnya 7 atau yang
paling dekat dengan 7. Maka secara otomatis anak akan langsung melihat tabel dan menemukan
angka 2x3=6. Dalam hal ini, agar lebih mudah memahami, anak harus menulisnya di bawah
bilangan pembagi. Selanjutnya angka depan yaitu 2 sebagai pengali 3 harus ditulis di atas.
Setelah itu menghitung pengurangan angka 7-6=1.

3.

Setelah melakukan proses pengurangan angka yang ada di depan (7), selanjutnya angka ke dua
yaitu (2) diturunkan lurus ke bawah maka akan didapat angka 12.

4.

Tanyakan lagi kepada anak, berapa dikali 3 hasilnya 12 ? maka anak akan kembali lagi melihat
tabel dan menemukan angka 4x3=12. Anak harus menulisnya lagi seperti langkah sebelumnya.
Kemudian angka depan yaitu 4 sebagai pengali 3 harus ditulis di atas, tepat di belakang angka 2.

5.

Langkah terakhir adalah proses pengurangan. Angka yang dikurangi dan yang mengurangi
adalah sama yaitu 12-12 dan sudah pasti hasilnya adalah 0. Karena hasil akhir adalah 0, dengan
demikian proses pembagian dengan porogapit selesai.

Bagaimana ? mudah kan? cara menghitung pembagian dengan porogapit. Jika dengan
menggunakan cara di atas, anak masih saja tidak paham. Yah, tetap sabar saja ya. Karena
kemampuan tiap anak itu berbeda-beda. Semoga bermanfaat dan tetap semangat ...
Pembagian adalah konsep matematika utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah
mereka mempelajari operasi penambahan, pengurangan dan perkalian. Biasanya operasi
pembagian mulai diperkenalkan pada kelas tiga di sekolah dasar hampir bersamaan dengan
pengajaran Perkalian, tepatnya adalah Perkalian diajarkan terlebih dahulu baru kemudian
Pembagian dan kemudian keduanya akan diajarkan secara paralel. Para orang tua mungkin ingin
memahami bagaimana caranya mengajarkan ketrampilan pembagian ini secara benar kepada
anak-anak mereka.

Metode untuk mengajarkan Pembagian pada tahap awal yang paling sesuai adalah dengan
menghubungkan ke konsep Pengurangan, yaitu dengan memandang pembagian sebagai
pengurangan beruntun (24/4 = 6 artinya adalah 24 4 4 4 4 4 4 = 0). Karena dengan
pendekatan pengurangan beruntun ini, si anak dapat menggunakan pemahaman yang telah
didapat selama mempelajari operasi pengurangan untuk selanjutnya digunakan mempelajari
Pembagian. Cara selanjutnya untuk mengajarkan operasi Pembagian adalah dengan memandang
Pembagian sebagai Invers Perkalian (20/5 = ? 5 * ? = 20). Cara pengajaran Pembagian
sebagai Invers Perkalian dilakukan setelah siswa telah memahami operasi perkalian dengan
cukup baik. Dengan kedua cara di atas diharapkan siswa mampu melihat hubungan yang erat
antara pembagian dengan ke tiga operasi dasar aritmatika yang lain.
Ada beberapa tahap untuk mengajarkan anak-anak mengenai konsep pembagian ini. Tahap-
tahap ini bergantung pada kemampuan (bukan pada umur) anak tersebut secara unik sehingga
tidak dapat dipaksakan dalam proses pengajarannya. Untuk memudahkan, cara pengajaran
operasi pembagian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pengenalan pembagian, tahap
pembagian tradisional, tahap pembagian mental. Yang nantinya akan dibahas secara terinci satu
demi satu.

1. Tahap Pengenalan Pembagian


Dalam tahap ini, diperkenalkan terlebih dahulu konsep Pembagian sebagai Pengurangan
Beruntun dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan menggunakan wadah telur (atau wadah
lain yang dalamnya bersekat-sekat), dan dengan menggunakan kelereng untuk mengajarkan
operasi pembagian, misalnya 12/4. Langkah pertama adalah ambil duabelas kelereng, dan
meminta siswa untuk membilangnya. Kemudian ambil 4 (empat) kelereng dan di masukkan ke
dalam ruangan dalam wadah telur tersebut, ulangi terus hal ini dan letakkan dalam ruangan
yang berbeda sampai keduabelas kelereng tersebut habis (12 4 4 4 = 0). Jika hal ini telah
selesai, maka hitunglah jumlah ruangan dari wadah telur yang terisi 4 (empat) kelereng
tersebut, yaitu sebanyak 3 (tiga) ruangan. Akhirnya siswa dijelaskan bahwa jumlah ruangan
yang terisi kelereng tersebut adalah jawaban dari soal pembagian 12/4, yang sama dengan 3.
Cara alternatif yang lain untuk mengajarkan operasi pembagian dengan menggunakan kertas
berpetak dan pensil berwarna. Misalkan untuk mengajarkan 12/4, di sini siswa diminta untuk
mewarnai 12 (duabelas) kotak. Kemudian siswa diminta memotong empat kotak-empat kotak
sampai 12 (duabelas) kotak tadi habis. Hasil potongannya kemudian dihitung jumlahnya, yang
merupakan solusi dari masalah pembagian 12/4 tersebut, yang sama dengan 3 (tiga).
Selanjutnya untuk mengenalkan konsep Pembagian sebagai Invers Perkalian, susun ulang lagi
tiga bagian dari empat kotak - empat kotak tersebut sampai membentuk 12 (duabelas) kotak
semula [3*4 = 12]. Proses pengajaran ini terus dibolak-balik sampai siswa mengerti makna dari
konsep Invers.
Sebagai Keterangan tambahan, cara mengajarkan fakta-fakta pembagian dapat menggunakan
gambar-gambar benda nyata dalam bentuk soal secara berulang-ulang. Selanjutnya sebagai
keterangan notasi pembagi yang sering digunakan adalah a/b atau a b ,dimana a disebut
Pembilang / Yang Dibagi dan b adalah Penyebut / Pembagi.

2. Tahap Pembagian Tradisional


Pada tahap ini tentunya dimulai dengan penulisan operator pembagian ( ). Yang menjadi
masalah paling pokok dalam mengajarkan operasi pembagian adalah mengajarkan Pembagian
Dasar dengan penyebut (denominator) 1 (satu) s.d 9 (sembilan) TANPA RESIDU terlebih dahulu.
Baru kemudian Pembagian Dasar dengan penyebut (denominator) 1 (satu) s.d 9 (sembilan)
dengan RESIDU.
a. Cara Mengajarkan Pembagian dengan pembagi 0 (nol), 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga)
1). Dibagi dengan bilangan 0 (nol)
Bilangan pembilang tidak akan dapat dibagi dengan bilangan 0 (nol) karena tidak mungkin untuk
membuat 0 kelompok dari sebuah bilangan.
2). Dibagi dengan bilangan 1 (satu)
Sembarang bilangan dibagi dengan bilangan 1 (satu), hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Jika
kita membagi dengan bilangan 1 (satu) berarti akan mempunyai satu kelompok benda saja
maka semua benda akan termuat dalam satu kelompok tersebut

3. Dibagi dengan bilangan 2 (dua) dan 3 (tiga)


Contoh dari pembagian dengan Pembilang 2 (dua) dan 3 (tiga) sebagai berikut:
2 (Dua)
02=0 22=1 42=2 62=3 82=4
10 2 = 5 12 2 = 6 14 2 = 7 16 2 = 8 18 2 = 9
3 (Tiga)
03=0 33=1 63=2 93=3 12 3 = 4
15 3 = 5 18 3 = 6 21 3 = 7 24 3 = 8 27 3 = 9
Cara ini diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada
b. Cara Mengajarkan Pembagian dengan pembagi 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam)
Contoh dari pembagian dengan Pembilang 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam) sebagai berikut:
4 (empat)
04=0 44=1 84=2 12 4 = 3 16 4 = 4
20 4 = 5 24 4 = 6 28 4 = 7 32 4 = 8 36 4 = 9
5 (lima)
05=0 55=1 10 5 = 2 15 5 = 3 20 5 = 4
25 5 = 5 30 5 = 6 35 5 = 7 40 5 = 8 45 5 = 9
6 (enam)
06=0 66=1 12 6 = 2 18 6 = 3 24 6 = 4
30 6 = 5 36 6 = 6 42 6 = 7 48 6 = 8 54 6 = 9
Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada
c. Cara Mengajarkan Pembagian dengan pembagi 7 (tujuh), 8 (delapan), dan 9 (sembilan)
Contoh dari pembagian dengan Pembilang 7 (tujuh), 8 (delapan), dan 9 (sembilan) sebagai
berikut:
7 (tujuh)
07=0 77=1 14 7 = 2 21 7 = 3 28 7 = 4
35 7 = 5 42 7 = 6 49 7 = 7 56 7 = 8 63 7 = 9
8 (delapan)
08=0 88=1 16 8 = 2 24 8 = 3 32 8 = 4
40 8 = 5 48 8 = 6 56 8 = 7 64 8 = 8 72 8 = 9
9 (sembilan)
09=0 99=1 18 9 = 2 27 9 = 3 36 9 = 4
45 9 = 5 54 9 = 6 63 9 = 7 72 9 = 8 81 9 = 9
Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada
d. Cara Mengajarkan Pembagian Puluhan dengan Residu.(Cara Umum)
Untuk mengajarkan Pembagian dengan Residu (atau Pembagian secara Umum) cara
yang paling efektif adalah dengan notasi Kurung Bagi (Division Bracket). Misalnya untuk soal 43
7, sebagai berikut:
- Letakkan Pembagi/ Penyebut (7) sebelum notasi Kurung Bagi dan letakkan bagian yang Dibagi/
Pembilang dibawah notasi Kurung Bagi tersebut..
___
7 ) 43
- Uji digit pertama dari yang Dibagi (4), yang lebih kecil dari 7 maka tidak bias dibagi dengan
bilangan 7 untuk mendapatkan hasil baginya. Kemudian pandang dua digit pertama dari yang
Dibagi (43) dan tentukan berapa banyak 7 dapat membaginya. Dalam hal ini 42 memenuhi
syarat tersebut (6*7 = 42). Selanjutnya letakkan 6 di atas Notasi Kurung Bagi.
__6_
7 ) 43
Kalikan 6 dengan 7 dan letakkan hasilnya (42) dibawah yang dibagi (43).
__6_
7 ) 43
42
Selanjutnya tarik garis bawah 42, dan kurangkan 42 ini dengan yang dibagi (43). Tuliskan
hasilnya (43-42 = 1) dibawah garis bawah tersebut.
__6_
7 ) 43
42
1
Karena hasil selisihnya (1) lebih kecil daripada Pembagi (7) maka selesailah proses
pembagiannya. Dan bilangan 1 (satu) ini adalah Residu dari pembagian di atas, solusi
pembagian tersebut ditulis sebagai 6 1/7 atau dapat ditulis juga sbb:

__6 R 1_
7 ) 43
42
1
Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada.
e. Cara Mengajarkan Pembagian secara Umum
Secara umum ketika Pembagi mempunyai digit lebih dari satu, prosedur pembagian
tradisional adalah sama dengan sebelumnya tetapi mungkin kita membutuhkan lebih banyak
corat-coret untuk melakukan operasi perkalian dalam langkah pendugaan (guessing) pada proses
pembagian tersebut
______
Sebagai contoh akan dihitung 14 ) 7434 , dengan langkah-langkah sbb:
- Karena bilangan 7 dalam 7434 lebih kecil dari pada 14, maka dilihat bilangan 74. Untuk
mencari berapa banyak kelipatan 14 yang paling mendekati 74 terkadang harus melakukan
beberapa langkah pendugaan. Cek sampai mendapatkan kelipatan 14 maksimum yang masih
lebih kecil dari 74.
2 14 = 28 5 14 = 70
4 14 = 56 6 14 = 84

Dari tabel perhitungan, dapat dilihat kelipatan 14 yang sesuai untuk mendekati 74 adalah 5,
sehingga:
_5____
14 ) 7434
70__
434
- Ulangi langkah diatas, sekarang pandang angka 43 dari 434. Dan lakukan perkalian untuk
menduga kelipatan dari 14 yang sesuai, sbb:
2 14 = 28
3 14 = 42
4 14 = 56
Dari tabel perhitungan, dapat dilihat kelipatan 14 yang sesuai untuk mendekati 43 adalah 3,
sehingga:
_53___
14 ) 7434
70__
434
42_
14
- Ulangi langkah diatas, sekarang pandang angka 14, , dapat dilihat kelipatan 14 yang sesuai
adalah 1, sehingga:
_531__
14 ) 7434
70__

434
42_
14
14
0
Karena sisa pembagian telah mencapai 0 (nol), maka proses pembagian telah selesai tanpa
Residu.
Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada. Kemudian kita masuk ke
dalam digit bilangan yang lebih tinggi misalnya ratusan, ribuan dan seterusnya.
3. Tahap Pembagian Mental
Perhitungan Mental adalah cara menghitung dengan hanya menggunakan Otak manusia, tanpa
dengan bantuan peralatan yang lain. Dalam penelitian didapatkan kesimpulan bahwa
perhitungan mental ini dapat meningkatkan kepercayaan diri, kecepatan merespon, ingatan dan
daya konsentrasi pada para praktisinya.
Kunci utama dalam Pembagian secara mental adalah Ingatan (memori) dalam melakukan
Perkalian Mental yang sudah diluar kepala. Serta Visualisasi (visualization) dari proses
manipulasi operasi pembagian Berdasarkan cara memvisualisasinya, Pembagian Mental dapat
dibagi dalam dua kategori:
A. Visualisasi Langsung (Direct Visualization)

Di sini konsep Metode Horisontal mulai berperan secara dominan. Pengenalan Konsep Asosiasi
Posisi dengan menggunakan Notasi Pagar adalah esensial untuk menggunakan visualisasi secara
langsung ini. Kata langsung di sini artinya adalah kita langsung bermain dengan konsep abstrak
dari Angka tanpa menggunakan peralatan bantuan.
Mula-mula siswa diajarkan menghitung pembagian dengan metode horisontal dengan Notasi
Pagarnya secara tertulis, selanjutnya mereka dilatih untuk membayangkan (memvisualisasi)
proses manipulasi yang telah dilakukannya. Perlu diperhatikan bahwa Operasi Pembagian
merupakan operasi yang paling sukar dibandingkan ketiga operasi dasar aritmatika yang lain
(pertambahan, pengurangan dan perkalian). Hal ini dikarenakan dalam proses pembagian
terdapat langkah Pendugaan (guessing), sehingga untuk melakukan proses pembagian yang
efektif tidak hanya sekedar menguasai prosedur pembagian saja tetapi siswa harus dapat
melihat POLA yang dapat memudahkan proses pembagian tersebut. Hal ini dapat diajarkan
melalui pelatihan yang intens dan berulang-ulang.

PEMBAGIAN SUSUN". atau ada yang biasa menyebutnya dengan nama


"POROGAPIT/POROGAPET/PARAGAPIT/PARAGAPET". Sebagian orang ada yang
menganggap bahwa pembagian susun seperti yang akan dibahas di bawah ini
adalah kurang efektif, namun pendapat guruKATRO tetap mengatakan bahwa
pembagian susun seperti ini masih cukup penting untuk dipelajari.

Karena itu kali ini guruKATRO mencoba berbagi pengalaman tentang CARA
MENGAJARKAN dasar dasar PEMBAGIAN SUSUN yang biasa guruKATRO terapkan bila
menyampaikan materi ini, khusunya ditujukan PADA SISWA YANG cukup LAMBAN
dalam menerima materi pelajaran matematika.

Langkah pertama adalah menyusun rapi kebawah, perkalian dari bilangan pembagi
dengan cara secara urut dikalikan mulai dari bilangan 1 sampai 9 beserta hasilnya,
ini juga akan berfungsi sebagai remidi bagi peserta didik yang belum/kurang hafal
perkalian.

coba telaah juga


PEMBAGIAN SUSUN DENGAN HASIL TERDAPAT NOL DAN TANDA KOMA
DITENGAH JAWABAN

Misal mengerjakan soal 3.780 : 12 = .......

Bilangan pembagi adalah 12

Bentuk Pembagian susun :


Karena Bilangan Pembagi adalah 12 maka Buatlah perkalian 12x1 sampai 12x9 sbb:

12 x 1 = 12
12 x 2 = 24

12 x 3 = 36

12 x 4 = 48

12 x 5 = 60

12 x 6 = 72

12 x 7 = 84

12 x 8 = 96

12 x 9 = 108

Berikutnya jelaskan bahwa 12 terdiri atas dua angka, maka pada bilangan yang
dibagi juga ambil dua angka terlebih dahulu,
berarti 3780 ambil bilangan 37 terlebih dahulu, (kecuali bila dua angka tersebut
masih lebih kecil nilainya dari bilangan pembagi, maka diambil tiga angka, misal
378

Karena pada contoh diatas 37 lebih besar dari 12, maka kita cukup hitung dua
angka (37) dulu saja, sbb :

caranya:
cari angka 37 pada hasil perkalian diatas,
ternyata tidak ada,
maka kita ambil hasil perkalian yang tepat dibawah 37
ada.... yaitu angka 36 (hasil dari 12 x 3)
maka angka 36 kita tulis dibawah angka 37,
dilanjutkan dengan pengurangan kebawah 37 36 = 1,
tulis angka 1 dibawah angka 36 .
Karena 36 adalah 12 x 3 maka hasil jawaban untuk angka pertama adalah 3 sbb :

atau dengan bahasa,


37 : 12 = tidak bisa memperoleh bilangan bulat

maka kita cari angka tepat dibawah 37,

yang apabila dibagi 12 bisa memperoleh bilangan bulat.

diketemukan angka 36,

karena 36 : 12 = 3

sehingga pada jaw3aban pertama kita tulis 3

Lanjuttttttt......

angka 8 diturunkan mendampingi angka 1 dibawah sekali (hasil dari 37-36)


maka menjadi angka 18 seperti ini :
lanjut dengan mencari angka 18 pada hasil perkalian diatas,
ternyata tidak ada juga,.......
maka kita ambil angka dibawah 18
yaitu angka 12 (hasil dari 12 x 1),

tulis angka 12 dibawah angka 18 dan sambil langsung hitung pengurangan


kebawah 18 12 = 6,

tulis angka 6 dibawah angka 12.

Karena 12 adalah hasil dari 12 x 1, maka jawaban untuk angka kedua adalah angka
1, maka pada jawaban sekarang menjadi angka 31....
perhatikan :
atau dengan bahasa,
18 : 12 = tidak bisa memperoleh bilangan bulat

maka kita cari angka tepat dibawah 18,

yang apabila dibagi 12 bisa memperoleh bilangan bulat.

diketemukan angka 12,

karena 12 : 12 = 1,

berarti angka 1 kita tulis dibelakang angka 3 pada jawaban

sehingga jawaban menjadi 31

Lanjut lagiiiiiiii
Tinggal angka nol (0) dari angka 3780 yang belum dijamah....
turunkan angka 0 untuk mendampinigi angka 6

maka menjadi 60, seperti ini :

Cari angka 60 pada hasil perkalian diatas....


ouw ternyata ada....
langsung tulis saja angka 60 itu tepat dibawah angka 60 yang telah ada
dan langsung hitung pengurangan kebawah dengan hasil 0 (habis perkara
kebawah!) seperti ini :

atau dengan bahasa,


60 : 12 = bisa langsung memperoleh bilangan bulat,

karena 60 : 12 = 5

berarti angka 5 kita tulis dibelakang angka 31 pada jawaban,

sehingga menjadi 315

Jadi hasil dari 3780 : 12 = 315


SELESAI

coba telaah juga


PEMBAGIAN SUSUN DENGAN HASIL DESIMAL

Untuk pembagian susun dengan bilangan terbagi meiliki sisa satu atau beberapa
angka nol

contoh :
345000 : 15

Seperti diatas ! untuk mempermudah proses, buatlah perkalian atau kelipatan


bilangan pembagi dari 1 hingga 9

15 = dua digit

coba ambil dua digit pertama dulu pada bilangan terbagi, yaitu 34

34 sudah lebih besar dari 15, berarti sudah bisa


34 bukan merupakan bilangan kelipatan 15

bilangan kelipatan 15 yang berada tepat dibawah 34 adalah 30

tulis 30 dibawah 34

30 : 15 = 2

tulis 2 sebagai digit pertama pada jawaban

34 - 30 = 4

tulis 4 dibawah 34 - 30

5 diturunkan

4 menjadi 45
45 merupakan bilangan kelipatan dari 15

tulis 45 dibawah 45

45 : 15 = 3

tulis 3 pada digit kedua jawaban

jawaban kini 23

45 - 45 = 0

tulis 0 dibawah 45 - 45
sisa ke bawah telah mencapai angka 0

3 digit yang masih tersisa pada bilangan pembagi semuanya adalah 0 (000)

tiga buah nol itu tidak bisa diturunkan lagi karena sisa ke bawah sudah nol

solusinya ... tiga buah nol itu diletakkan pada digit paling belakang jawaban

jawaban yang asalnya 23

kini menjadi 23000


sisa ke bawah telah mencapai angka nol

sisa tiga digit berupa tiga buah nol pada bilangan pembagi telah dibayar dengan
tiga buah nol pada digit akhir jawaban.

berarti telah selesai proses pengerjaannya


jadi 345000 : 15 = 23000

====================================

Eksistensi materi diatas adalah MMCP (Materi, Metoda dan Cara Penyampaian)

BAGI YANG AKAN BELAJAR PEMBAGIAN SUSUN UNTUK DIRI


SENDIRI

IKUTI LANGKAH DIBAWAH INI

Dikerjakan dengan Pembagian Susun

37 sudah lebih besar dari 12

maka cukup gunakan 37 dulu dari angka 3780 itu

tapi 37 : 12 = tidak bisa hasilkan bilangan bulat

solusinya : ambil angka tepat dibawah 37


yang apabila dibagi 12 bisa hasilkan bilangan bulat,

dengan cara membuat kelipatan 12

sampai angka paling dekat dengan 37

tapi masih lebih kecil dari 37.

Kelipatan 12 : 12 - 24 - 36 - 48

ditemukan angka 36

letakkan angka 36 tepat dibawah angka 37

36 : 12 = 3

letakkan angka 3 sebagai digit awal pada jawaban

dan kebawahnya 37 - 36 = 1

letakkan angka 1 dibawah 37 - 36


turunkan angka 8 dari angka 3780 itu ke belakang angka 1

sehingga angka 1 itu menjadi angka 18

18 : 12 = tidak bisa hasilkan bilangan bulat

angka tepat dibawah 18 yang apabila dibagi 12 bisa hasilkan bilangan


bulat

adalah angka 12

letakkan angka 12 tepat dibawah angka 18

12 : 12 = 1

letakkan angka 1 sebagai digit kedua pada jawaban

jawaban yang asalnya 3


kini menjadi 31

dan kebawahnya 18 - 12 = 6

letakkan angka 6 dibawah 18 -12

turunkan angka 0 dari angka 3780

letakkan dibelakang angka 6

sehingga angka 6 menjadi 60

60 : 12 = bisa hasilkan bilangan bulat (5)


tulis angka 60 tepat dibawah angka 60

60 : 12 = 5

letakkan angka 5 sebagai digit ke tiga pada jawaban

jawaban yang semula 31 kini menjadi 315

dan kebawahnya 60 - 60 = 0

tulis angka 0 dibawah 60 - 60


3780 sudah dihitung semuanya

hasil jawaban = 315

langkah kebawah sudah mencapai angka 0

berarti selesai sudah proses

PEMBAGIAN SUSUN itu

jadi :

3780 : 12 = 315
selesai

UNTUK MENAMBAH KEYAKINAN DIRI


SILAKAN PRAKTEKKAN DENGAN PEMBAGIAN SUSUN

12285 : 45 = .....
HASILNYA HARUS PAS : 273
Perkalian, Pembagian, dan Operasi Hitung Campuran

Materi perkalian, pembagian, dan operasi hitung campuran adalah


materi untuk siswa kelas tiga sekolah dasar semster pertama. Dalam pembelajarannya siswa
diharapkan mampu menguasai bagaimana proses perkalian dan pembagian yang baik dan benar.

Standar Kompetensi:
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

Kompetensi dasar:
1. Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
2. Melakukan operasi hitung campuran

Dalam materi ini peserta didik akan diketemukan dengan perkalian yang relatif ringan terlebih
dahulu. Dimana untuk materi awal dalam perkalian dan pembagian ini sama dengan mata
pelajaran pada kelas dua sebelumnya. Materinya adalah:

1. Mengenal perkalian dan pembagian dengan pembilang sampai seratus.

Perkalian sebagai penjumlahan berulang, dibawah ini adalah cara atau penjelasanny:
Dibawah ini adalah contoh soal mengenai perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Pembelajaran selanjutnya, siswa akan belajar mengeni pembagian sebagai pengurangan


berulang. Beriku adalah penjelasannya:
Untuk contoh soalnya:

2. Mater yang kedua ini yaitu mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian atau sebaliknya.

Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk pembagian.


Dibawah ini adalah soal mengenai perubahan bentuk perkalian menjadi pembagian:

Dibawah ini adalah soal mengenai perubahan pembagian menjadi perkalian:

3. Selanjutnya adalah menggunakan sifat operasi hitung perkalian. dalam perkalian terdapat dua
sifat yaitu pertukaran dan pengelompokan, untuk sifat pertukaran kita akan memperkenakan
kembali perkalian dengan penjumlahan berulang.
misalnya saja:
2x3 = 3+3 = 6
3x2 = 2+2+2 = 6
Jadi, 2x3 = 3x2 = 6

Dibawah ini adalah penjelasan singkatnya:


Sedangkan sifat pengelompokan adalah sifat perkalian yang kedua. kebanyakan anak mengira
bahwa dalam pengelompokkan ini jika bilangannya sama namun pengelompokkannya berbeda
siswa akan mengira bahwa hasilnyapun akan berbeda. Berikut penjelasan singkat mengenai sifat
pengelompokan:
4. Setelah kita belajar ketiga materi diatas materi selanjutnya yang membutuhkan banyak
kesabaran, karena untuk materi ini siswa akan dituntut untuk faham tentang perkalian. materi
selanjutnya yaitu melakukan perkalian dengan cara bersusun. berikut penjelasan secara
singkatnya:

Perkalian bersusun panjang:

Contoh soal:
Perkalian bersusun pendek:

Contoh soalnya:
5. Selanjutnya adalah materi mengenai pembagian. Sebagai seorang guru mengajari anak
pembagian membutuhkan kesabaran yang amat sangat besar. Untuk anak kelas tiga adalah anak
yang dalam kasus ini harus berpindah dari proses pembelajaran yang selalu bermain menjadi
agak serius. berikut adalah contoh dan penjelasan materinya:

Contoh soalnya:
6. Operasi hitung campuran adalah untuk siswa yang sudah faham betul mengenai penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. berikut adalah penjelasan singkat mengenai operasi
hitung campuran:

Untuk contoh soalnya:

Akhirnya materi tentang perkalian pembagian dan operasi hitung campuran selesai sudah tinggal
kita mengevaluasi mana yang sekiranya siswa kurang faham mengenai materi tersebut.
Bagaimanapun juga dalam satu kelas yang terdiri dari 30 siswa pasti ada yang memiliki
kemampuan lebih dan juga ada yang memiliki kemampuan kurang. Dari situlah letak kesabaran
dan keikhlasan guru diuji. semoga materi ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang
membacanya. salam guru SD.
Menuliskan Bilangan dalam bentuk panjang
Perhatikan bilangan 2.156!
Bilangan 1.234 dibaca seribu dua ratus tiga puluh empat
Jadi, bilangan ini tersusun atas 1 ribuan, 2 ratusan, tiga puluhan dan empat satuan
atau tersusun atas bilangan 1.000, 200, 30, dan 4.
Bilangan ini dapat dituliskan dalam bentuk panjang:
1.234 = 1.000 + 200 + 30 + 3

B. Nilai Tempat
Bilangan dapat tersusun atas beberapa angka. Bilangan ribuan tersusun terdiri dari empat
angka. Tiap-tiap angka mempunyai nilai yang berbeda-berbeda sesuai dengan nilai tempatnya
masing-masing.
Mari kita perhatikan bilangan 3.475!
Bilangan 3.475 terdiri atas 4 angka
yaitu angka 3, 4, 7, dan 5.

3 4 7 5
Menempati
ribuan ratusan puluhan Satuan
tempat
Nilai tempat 1000 100 10 1
3x1000 4 x 100 7 x 10 5x1
Nilai angka
= 3000 = 400 = 70 = 55

Jadi 3.475 = 3 ribuan + 4 ratusan + 7 puluhan + 5 satuan


= 3000 + 400 + 70 + 5

C. Penjumlahan (tanpa menyimpan)


Pertandingan sepak bola berlangsung selama 2 hari. Jumlah penonton hari pertama 1.152
orang. Penonton hari kedua 1.123 orang.
Berapakah jumlah penonton seluruhnya?
Penyelesaian:
a) Cara mendatar:
1.152 + 1.123 = 2.275
Langkah pengerjaan:
satuan + satuan, yaitu 2 + 3 = 5
puluhan + puluhan = 5 + 2 = 7
ratusan + ratusan = 1 + 1 = 2
ribuan + ribuan = 1 + 1 = 2
Lalu tulis hasilnya mulai ribuan, yaitu 2.275
b) Cara bersusun panjang:
1.152 = 1.000 + 100 + 50 + 2
1.123 = 1.000 + 100 + 20 + 3 +
= 2.000 + 200 + 70 + 5
= 2.275
c) Cara bersusun pendek, langkahnya:
1.152
1.123 +
2.275
Satuan ditambah satuan, yaitu 2 + 3 = 5, tulis 5
Puluhan ditambah puluhan, yaitu 5 + 2 = 7, tulis 7
Ratusan ditambah ratusan, yaitu 1 + 1 = 2, tulis 2
Ribuan ditambah ribuan, yaitu 1 + 1 = 2, tulis 2
Maka hasil penjumlahannya adalah 2.275
Jadi, jumlah penonton bola dalam dua hari 2.275 orang.

LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!
1. 1.500 + 1.105 = ... .
2. 1.220 + 1.450 = ... .
3. 1.510 + 1.140 = ... .
4. 2.430 + 1.120 = ... .
5. 2.740 + 2.030 = ... .
6. 3.213 + 2.000 = ... .
7. 3.341 + 2.155 = ... .
8. 3.642 + 3.214 = ... .
9. 4.206 + 3.131 = ... .
10. 5.523 + 2.335 = ... .
D. Penjumlahan (dengan 1 kali menyimpan)
Hasil sensus penduduk menunjukkan:
Jumlah penduduk Kelurahan Maju Sejahtera sebanyak 3.435 orang.
Jumlah penduduk Kelurahan Adil Bersama sebanyak 2.246 orang.
Berapa jumlah penduduk kedua kelurahan tersebut?
Penyelesaian:
a) Cara bersusun panjang:
3.435 = 3.000 + 400 + 30 + 5
2.246 = 2.000 + 200 + 40 + 6 +
= 5.000 + 600 + 70 + 11
= 5.000 + 600 + 80 + 1
= 5.681

b) Cara bersusun pendek:


1

3.435
2.246 +
5.681
Langkah-langkah:
Satuan, 5 + 6 = 11, tulis 1 simpan 1 puluhan
Puluhan, 1 simpanan + 3 + 4 = 8, tulis 8
Ratusan, 4 + 2 = 6, tulis 6
Ribuan, 3 + 2 = 5, tulis 5
3.435 + 2.246 = 5.681
Jadi, jumlah penduduk kedua kelurahan adalah 5.681 orang.

LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!
1. 1.258 + 1.215 = ....
2. 1.273 + 3.344 = ....
3. 2.871 + 3.316 = ....
4. 3.526 + 1.327 = ....
5. 3.465 + 2.154 = ....
6. 2.167 + 3.251 = ....
7. 2.283 + 4.342 = ....
8. 4.872 + 3.516 = ....
9. 3.515 + 5.327 = ....
10. 4.065 + 2.153 = ....

E. Penjumlahan (dengan 2 kali menyimpan)

Berapakah 2.457 + 1.164


Penyelesaian:
2.457 + 1.164 = ....
Dengan cara bersusun pendek:
11
2.457
1.164 +
3.621
Langkah-langkah:
Satuan, 7 + 4 = 11, tulis 1 menyimpan 1 puluhan
Puluhan, 1 simpanan + 5 + 6 = 12, tulis 2 menyimpan 1 ratusan
Ratusan, 1 simpanan + 4 + 1 = 6,tulis 6
Ribuan, 2 + 1 = 3, tulis 3
Maka 2.457 + 1.164 = 3.621
Jadi, jumlah benih ikan seluruhnya 3.621 ekor.

LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!
1. 1.809 + 2.787 = .
2. 2.786 + 1.972 = .
3. 3.956 +2.817 = .
4. 1.288 + 3.544 = .
5. 4.866 + 2.781 = .
6. 1.079 + 2.868 = .
7. 5.185 + 2.688 = .
8. 1.687 + 5.509 = .
9. 4.870 + 3.589 = .
10. 3.974 + 2.471 = ....

F. Pengurangan (tanpa meminjam)

Seorang pedagang mempunyai beras 5.874 kg. Beras itu terjual 4.651 kg.
Berapa kilogram beras yang belum terjual?
Penyelesaian:
5.874 4.651 = ....
a) Dengan cara bersusun panjang:
5.874 = 5.000 + 800 + 70 + 4
4.651 = 4.000 + 600 + 50 + 1 _
1.223 = 1.000 + 200 + 20 + 3
= 1.223
Jadi, tepung terigu yang belum terjual adalah 1.223 kg.
(b) Dengan cara bersusun pendek:
5.874
4.651 _
1.223
Langkah-langkah:
Satuan dikurangi satuan, yaitu 4 1 = 3, tulis 3
Puluhan dikurangi puluhan, yaitu 7 5 = 2, tulis 2
Ratusan dikurangi ratusan, yaitu 8 6 = 2, tulis 2
Ribuan dikurangi ribuan, yaitu 5 4 = 1, tulis 1
Maka 5.874 4.651 = 1.223

LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!
1. 858 855 = .
2. 968 747 = .
3. 899 863 = .
4. 968 947 = .
5. 814 502 = .
6. 2.543 1.123 = ....
7. 2.816 1.004 = ....
8. 2.759 1.328 = ....
9. 2.846 1.523 = ....
10. 3.470 2.130 = ....

G. Pengurangan (dengan 1 kali meminjam)


Berapakah 2.765 1.548 ?
Jawab:
(a) Dengan cara susun panjang
2.765 = 2000 + 700 + (50+10) + 5 = 2.000 + 700 + 50+15
1.548 = 1.000+ 500 + 40 + 8 = 1.000 + 500 + 40 + 8 _
= 1.000 + 200 + 10 + 7
= 1.217
Jadi 2.765 1.548 = 1.217
(b) Dengan cara bersusun pendek:
5 15

2.765
1.548 _
1.217
Langkah-langkah:
Satuan, 5 8 tidak bisa, maka pinjam 1 puluhan dari 6 menjadi (10 + 5) 8 =7, tulis 7
Puluhan, 6 telah dipinjam 1 sisanya tinggal 5. Maka 5 4 = 1, tulis 1
Ratusan, 7 - 5 = 2, tulis 2
Ribuan, 2 - 1 = 1, tulis 1Jadi, 2.765 1.548 = 1.217.
Hasilnya 1.217
LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!
1. 295 69 = ....
2. 484 58 = ....
3. 687 169 = ....
4. 876 267 = ....
5. 972 368 = ....
6. 4.526 381 = ....
7. 5.538 274 = ....
8. 6.657 3.395 = ....
9. 7.828 2.394 = ....
10. 8.927 1.285 = ....

H. Pengurangan (dengan 2 kali meminjam)


Berapakah 3.735 2.548 ?
Jawab:
3.735
2.548 _
1.187
Langkah-langkah:

Satuan, 5 8 tidak bisa, maka pinjam 1 puluhan dari 3 menjadi (10 + 5) 8 =7, tulis 7

Puluhan, 3 telah dipinjam 1 sisanya tinggal 2.


2 4 tidak bisa, pinjam 1 dari 7 menjadi (10 + 2) 4 = 8, tulis 8

Ratusan, 7 telah dipinjam 1 tinggal 6, maka 6 5 = 1, tulis 1

Ribuan, 3 2 = 1, tulis 1

Maka hasilnya 1.187


Jadi, 3.735 2.548 = 1.187.
LATIHAN
Kerjakan soal berikut dengan cara yang telah dipelajari!
1. 245 186 = .
2. 765 398 = .
3. 416 247 = .
4. 861 575 = .
5. 462 184 = .
6. 4.833 1.376 = .
7. 5.576 2.279 = .
8. 6.971 5.586 = .
9. 7.626 3.498 = .
10. 8.923 4.569 = .

Anda mungkin juga menyukai