BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pneumonia
2.1.1 Anatomi
2.1.2 Definisi
benda asing.3
2.1.3 Epidemiologi
balita 40/ 1.000 kelahiran h idup, lebih dari kematian balita pada
(2.13%).
12
pada umur 45-54 tahun dan terus meninggi pada kelompok umur
(3.27%).
2.1.4 Etiologi
infeksi bakteria.4
Parainfluenza, Influenza. 4
2.1.5 Patofisiologi
padat dan tidak mengandung udara, warna menjadi merah dan pada
2.1.6 Klasifikasi
klasifikasi pneumoniaberdasarkan adanya batuk dan atau
Umur 2 Bulan - < 1 Tahun irama napas sama dengan 50 kali atau
bernapas tidak ada tanda penyerta lain yakni tidak ada napas cepat
RS.
tatalakssana pneumonia.
16
berikut:
pekak perkusi, suara napas melemah dan ronki. Akan tetapi pada
neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih beragam
dan tidak selalu jelas terlihat. Pada perkusi dan auskultasi paru
2.1.8 Penatalaksanaan
Tabel 2.1 Dosis antibiotik untuk anak usia 2 60 bulan dengan pneumonia
12 bulan 5 2x2 2 x 20 ml
tahun (10 tablet / hr 4 x 10
19kg) ml
B. Pengobatan demam
badan
2 bulan - <6 bulan 1 2,5 ml
(7 - <14kg) 1 sendok
3 tahun 5 tahun 2 7,5 ml
A. Salbutamol nebulasasi
19
a. Pneumonia berat
- Beri oksigen maksimal 2-3 liter per menit
- Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- Rujuk segera ke RS
- Obat wheezing bila ada
b. Pneumonia
- Berikan amoksisilin oral dosis tinggi 2 kali per hari untuk 3 hari
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
- Apabila batuk >14 hari rujuk
- Apabila wheezing berulang rujuk
- Nasihati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang dalam 3 hari
- Obati wheezing bila ada
c. Batuk bukan pneumonia
20
2.2.1 Pengetahuan
a) Definisi pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
a) Tahu (know)
Tahu diartikan mengingat sesuatu materi yang
paling rendah.
b) Memahami (comprehension)
21
yang ada.
f) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dnegan kemampuan objek
2) Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
membaik.
1. Penyakit Campak
24
melihat gejala klinis yang khas yaitu demam tinggi, mata merah,
coryza atau kemerahan pada mata seperti sakit mata, serta gejala
sebatas rambut), telinga dan leher bagian atas, tangan serta seluruh
25
konvalesen.
a. Stadium Kataral
b. Stadium Erupsi
c. Stadium Konvalesen
2. Imunisasi Campak
diberikan imunisasi.
d) Imunisasi DPT
Imunisasi DPT dapat mencegah penyakit difteri, pertusis
oleh semua orang tetapi penyakit ini lebih serius bila terjadi
27
pneumonia.
Penelitian dari Susi Hartati menunjukkan adanya hubungan
p (0,032).
MMR 2 Mumps, mo
rubella
10 tahun Varisela Cacar air
12 tahun DT atau TT Difteri dan tetan
bulan.
b. Zat yang tekandung dalam ASI Ekslusif
Berikut ini aneka zat antivirus dan antibakteri yang tekandung
bertahan hidup.
29
sehingga mati.
d. Lactoperoksida, bersama unsur lainnya berperang
Untuk bayi
sehat.
- Bayi mendapat terapi psikologis berupa ketenangan
terhadap lingkungan.
Untuk keluarga
- Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang
berobat.
- Aspek psikologis
Kebahagian bertambah karena kelahiran jarang
dimana saja
31
1. Adanya perokok
Kejadian
pneumonia Pengetahuan ibu Balita sembuh
baik
Pengetahuan ibu
tentang
Pneumonia
Balita sakit,
Pengetahuan ibu mengakibatkan
kurang kesakitan dan
kematian
DAFTAR PUSTAKA
Anak Indonesia:Jakarta:2012
2. Dorland, W.A. Newman. Kamus Saku Kedokteran Dorland: Jakarta: EGC 2011
september 2013
Jakarta:EGC,2000.
20003; 121-126
perilaku pencegahan ISPA pada balita di PHPT Muara Angke Jakarta Utara.
usia 12- 59 bulan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta. Fm UI, 2012
11. Widjaja. Gizi Tepat untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita.