Pada era kemajuan teknologi dan sains saat ini, perbedaan jarak, ruang,
dan waktu antara hadis-hadis Nabi dan peradaban umat manusia saat ini menuntut
para mahasiswa atau orang berpendidikan untuk secara akademis menggali ulang
khazanah keislaman yang tertimbun dalam teks-teks sabda Nabi Muhammad
alla Allah `Alaihy wa allam demi menjaga autentisitas serta otoritasnya di masa
kini.
II. Hadis tentang Sayap Lalat Mengandung Penyakit dan Obat Penawar
A. Takhrij Hadis
1. Riwayat Bukhr
Imam Bukhr dalam hah h -nya terdapat dua jalur sanad pada hadis
mengenai sayap lalat. Yakni perama, dari Khlid bin Makhlad dari Sulaimn bin
Bill al-Qurash al-Taim dari Utbah bin Muslim dari Ubaid bin Hunain dari Ab
Hurairah Radiya
Allah `Anhu sambung kepada Rasulullah alla Allah `Alaihy wa
allam.
:
:
:
:
:
1
.
Jika lalat hinggap ke minuman salah seorang diantara kalian, maka hendaklah
ia menenggelamkannya, kemudian buanglah (lalat ter-sebut), karena
sesungguhnya di salah satu sayapnya ada penyakit, dan di sayap lainnya ada
obat.
Kedua, jalur lain yang diriwayatkan Imam Bukhr adalah dari Qutaibah Ab
Raj` bin Sad bin Jaml al-Thaqaf dari Isml bin Jafar bin Ab Kathr al-
Ans r dari Utbah bin Muslim al-Taim (dulunya adalah budak ban Taim) dari
Ubaid bin Hunain dari Ab Hurairah Rad iya Allah `Anhu dan sambung kepada
Rasulullah alla Allah `Alaihy wa allam.2
2 Ibid., 4:84.
Kedua jalur sanad mengerucut kepada Utbah bin Muslim yang gharb
hingga Rasulullah alla Allah `Alaihy wa allam. Kedua jalur sanad di atas
memiliki kriteria muail, dan para perawi memiliki sifat hiqqah.
:
:
3
.
3. Riwayat Imam al-Nas
Dalam kitab al-Mujab atau lebih terkenal al- ughr, Imam al-Nas
juga terdapat hanya satu hadis saja.akan tetapi dalam rantai sanad urutan sahabat
terdapat perbedaan periwayatan dengan yang diriwayatkan dalam kitab hadis
ah h Bukhr, unan Ab Dwud, dan Ibnu Mjjah yang periwayatan dalam
urutan sahabat meriwayatkan dari Ab Hurairah sedangkan dalam unan al-Na
dari Ab Said al-Khudr. Yakni, diriwayatkan dari al-Fals Amr bin Al bin
Bah r bin Kanz dari Yahy al-Qat t n bin Sad bin Farrj Ab Sad dari Ibnu
Ab Dhi`bi Muhammad bin Abdurrahman al-mir dari Sad bin Hlid bin
Abdullah bin Qriz al-Qrz dari Ab Salamah bin Abdurrahman bin Auf al-
: :
:
:
4
.
4. Riwayat Imam Ibnu Mjjah
Riwayat yang dimiliki Ibnu Mjjah juga sama dengan Ab Dwud, dan al-
Nas hanyalah satu riwayat yakni dari Suwaid bin Sad bin Sahl bin Shahrayr
dari al-Zanj Ab Khlid Muslim bin Khlid (h aan,, d aif, banyak yang
menganggap h aan)5 dari Utbah bin Muslim al-Taim dari Ubaid bin Hunain
(budak Zaid bin al-Hat t b) dari Ab HurairahRad iya Allah `Anhu sampai
sambung kepada rasuulullah alla Allah `Alaihi wa allam.
:
:
6
.
A. Analisis Sanad
1. Biografi sanad
7 Diberi garis bawah untuk memperjelas dari guru dan murid mana hadis
itu diriwayatkan.
11 Ibid., 7:426-427.
14 al-Hshim, al-abaq
al-Kubr, 5:218.
B. Analisis Matan
Redaksi matan hadis mengenai lalat ini selain disebutkan dalam tema
permulaan penciptaan bab jika lalat jatuh ke dalam minuman maka
18 Ibid., 34:367.
tenggelamkanlah, sesungguhnya salah satu sayapnya mengandung penyakit
sedangkan sayap lainnya mengandung penawar. Juga disebutkan oleh Imam al-
Bukhr dalam kitb atau tema pengobatan bab jatuhnya lalat dalam suatu
tempat.19 Redaksi matan yang hampir sama juga diriwayatkan oleh Ab Dwud
dalam unan-nya juga meriwayatkan hadis ini dengan redaksi sama dan
disebutkan dalam tema makanan bab lalat yang jatuh dalam makanan.20
Redaksi matan yang hampir sama juga diriwayatkan oleh Ibnu Mjjah pada
temapengobatan bab jatuhnya lalat dalam suatu tempat.21
1. Mufradat
a. ( lalat) maksudnya hewan lalat yang dimaksud adalah Hewan
sejenis serangga kecil berwarna hitam, suka hinggap pada sesuatu
yang bau atau busuk seperti bangkai, kotoran, dan dapat
menyebarkan penyakit. Serangga tersebut disebut lalat dikarenakan
geraknya yang banyak, cepat, dan bising suaranya;22
b. ( mencelupkan) maksudnya bukan hanya mencelupkan kedua
sayapnya saja, akan tetapi mencelupkan seluruh tubuh lalat.23 Hal
ini hanya bertujuan untuk mempertemukan antara penyakit dan
19 al-Bukhr, ah h al-Bukhr,
Penyakit dan penawar tidak diketahui pasti sayap sebelah mana yang
mengandung keduanya. Sebagian ulama berpendapat bahwa sayap pembawa
penyakit berada di sebelah kiri dan sayap yang mengandung obat berada ddi
sebelah kanan.24 Para ahli fikih menjadikan hadis ini sebagai dalil yang
menunjukkan bahwa air atau makanan yang sedikit (kurang dari dua kulah)
dihukumi tidak najis meskipun kejatuhan hewan yang tidak mengalir darahnya.25
Toko orientalis yang menyangkal dan tidak sependapat dengan apa yang
dikatakan oleh hadis yakni Juynboll. Dia berpendapat bahwa ada dua alasan
mengapa hadis lalat terasa ganjil. Perama, dari sisi Rasul Hadis ini melanggar
prinsip utama yaitu tidak menasihati untuk menghindari sesuatu yang buruk atau
kotor. Kedua, kemajuan ilmu pengetahuan tetap tidak mampu mengetahui apa
bedanya antara sayap lalat yang satu dengan yang lain.29
3. Reinterpretasi Pemahaman
Lalat dinilai sebagai salah satu hewan yang paling banyak membawa
bakteri penyebab penyakit, karena dari 414 ekor lalat dalam setiap ekornya
terdapat 1.250.000 bakteri yang dibawanya.31 Tetapi, jika kita perhatikan mengapa
sekian banyak kotoran, kuman, virus, dan bakteri yang terdapat dalam tubuh lalat
tidak dapat mengakibatkan penyakit kepada lalat itu sendiri? Hal ini dikarenakan
lalat ternyata memiliki daya tahan tubuh yang menghasilkan sejenis toskin. Toksin
tersebut bertindak sebagai penawar (antibodi) untuk melindungi tubuh lalat dari
bahaya bakteri dan toksin itu pula yang menjadi penawar bakteri yang di bawa
oleh lalat ketika ia jatuh pada makanan atau minuman. Sehingga untuk
memperoleh manfaat sepenuhnya dari toksin tersebut, maka lalat hendaklah
dibenamkan seluruhnya ke dalam minuman.32
30 Ibid., 224-225.
Hal ini dikarenakan anti bakteri yang terdapat pada lalat termasuk anti
bakteri yang terkuat, sehingga ia mampu melawan sekian banyak bakteri yang
dibawanya. Dalam tubuh lalat terdapat partikel kecil dari jenis enzim yang disebut
Bacreoffaj yang berukuran sekitar 20-25 milimikro. Supaya lalat dapat
mengeluarkan Bacreoffaj tersebut, maka lalat harus ditenggelamkan seluruhnya
sehingga kuman atau bakteri penyebab penyakit hilang.34 Oleh karena itu, ketika
lalat hinggap di kotoran sampah dan organik busuk, ia akan dipenuhi dengan
bermiliar-miliar bakteri sekaligus antibateri dan anti virus.
III.Kesimpulan
Hadis tentang sayap lalat yang terdapat penyakit dan obat penawar
merupakan hadis ah
h . Rangkaian sanad hadis ini bersambung atau tidak
terputus, Begitu juga dengan kualitas para perawinya yang dapat dipercaya.
Berdasarkan redaksi matan, tidak ditemukan cacat (illah) dan kejanggalan
(hudhdh) pada hadis di atas. Sehingga hadis ini dinilai ah h baik dalam segi
sanad dan matannya.
Asqaln (al), Ahmad bin l Ibnu Hajar. aqrb al-ahdhb. Suriah: Dr al-Ras id,
1406 H.
Asqaln (al), Ahmad bin Al bin Hajar. Fah al-Br harh al-Bukhr. ttp: Dr
al-Hadis, 2004.
Ayn (al), Badrudin Mahmud bin Ahmad. Umdau al-Qr harh ah h al-
Bukhr. Beirut: Dr al-Turath al-Arab, tth.
Dhahab (al), Shamsuddn Ab Abdullah Muhammad bin Ah mad bin Uthmn bin
Qaimz. iyaru Alm al-Nubal. Beirut: Muassasah al-Rislah, 1985.
Muzz (al), Ysuf bin Abdurrahman bin Ysuf Ab al-Hajjj. ahdhbu al-Kaml
f Am` al-Rijl. Beirut: Muassasah al-Rislah, 1980.
Nas` (al), Ab Abdurrahman Ahmad bin Syuaib bin Ali al-Khursan. al-
Mujab min al-Sunan. Halab: Maktabah al-Mat bt al-Islmiyyah, 1986.
Qazwn (al), Ibnu Mjah Ab Abdullah Muhammad bin Yazd. unan Ibn
Mjjah. ttp: Dr Ih y` al-Kutub al-Islmiyyah, tth.
Sijistn (al), Ab Dwud Sulaiman bin al-Ashath bin Ishaq. unan Ab Dwud.
Beirut: al-Maktabah al-As r iyyah, tth.