Anda di halaman 1dari 41

METODOLOGI

PENELITIAN
PENELITIAN
Definisi Penelitian
Penelitian adalah penjelasan secara sistematis
dan upaya untuk menyelidiki suatu permasalan
untuk didapatkan solusinya. Merupakan langkah
kerja yang berurutan dengan tujuan untuk
mendapatkan jawaban dari permasalahan.(Uma
Sekaran, 1992).
Syarat untuk melakukan penelitian ilmiah dengan
baik yaitu :
1.Paham Konsep dasar Ilmu pengetahuan
2.Menguasai metodologi penelitian.

METODOLOGI PENELITIAN
Proses Penelitian
1
OBSERVASI
Garis besar dari
tujuan penelitian

3 4 5 DESAIN
6
IDENTIFIKASI KERANGKA
HIPOTESA PENELITIAN
MASALAH TEORITIS
ILMIAH

2 7
PERSIAPAN 1. PENGUMPULAN DATA
PENGUMPULAN DATA 2. ANALISA
Wawancara 3. INTERPRETASI
Studi literatur

8
KESIMPULAN
Hipotesa Diterima ?
Permasalahan Penelitan Terjawab ?

METODOLOGI PENELITIAN
Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan adalah konsep yang sulit
didefinisikan.
Cakupan ilmu pengetahuan sangat luas, sehingga batas-
batasnya kabur.
Ilmu pengetahuan sering dipandang sebagai akumulasi
pengetahuan yang sistematis.
Hakikat utama dari ilmu pengetahuan adalah sebagai
suatu metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia
empiris, yakni dunia kenyataan yang dapat dikenal
manusia melaluni pengalamannya.

METODOLOGI PENELITIAN
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah hasil kegiatan berpikir. Terdapat 2
pola kegiatan berpikir, yaitu kegiatan berpikir secara rasional
dan kegiatan berpikir secara empiris .
1. Kegiatan berpikir Rasional :
Ilmu pengetahuan didapat lewat berpikir menggunakan rasio,
terlepas dari pengalaman nyata manusia. Rasionalime,
ternyata tidak sempurna. Kebenaran sulit didapat kalau
hanya dari rasio dan terpisah dari kenyataan.
2.Kegiatan berpikir Rasional :
Karena kelemahan rasionalisme, muncul pola berpikir lain
yang berlawanan, yaitu berpikir empiris, yang menganjurkan
agar kebenaran atau pengetahuan di cari dari kenyataan.
Empirisme juga mempunyai kelemahan, fakta perlu
ditafsirkan agar punya arti.
METODOLOGI PENELITIAN
Ilmu Pengetahuan
Adanya kelemahan dalam masing-masing
pola kegiatan berpikir rasional dan
empirisme memunculkan gagasan untuk
menggabungkan rasionalisme dan
empirisme, yang disebut metode
keilmuan :
# Rasionalisme memberikan kerangka
pemikiran logis, empirisme memberikan
pengujian untuk memastikan kebenaran#
METODOLOGI PENELITIAN
Fakta dan Teori
Fakta adalah observasi yang dapat dibuktikan secara
empiris. Teori dan fakta saling berhubungan . Teori
dapat memberi petunjuk untuk mengungkapkan fakta-
fakta baru. Sebaliknya fakta dapat memberi dorongan
untuk menyusun teori baru.

Peranan fakta antara lain :


1. Fakta dapat merupakan alasan untuk menolak
teori yang ada
2. Fakta menyebabkan lahirnya teori baru.
3. Fakta juga memberikan dorongan untuk
mempertajam atau memperhalus rumusan teori
yang telah ada.
METODOLOGI PENELITIAN
Fakta dan Teori
Teori menunjukan hubungan antara fakta-fakta. Teori
menyusun fakta-fakta dalam bentuk yang sistematis
sehingga dapat dipahami.
Peranan Teori :
1. Teori mengarahkan perhatian
Teori memberi orientasi atau arah kepada penelitian dan dengan
demikian membatasi fakta-fakta yang harus dipelajari dari dunia
kenyataan yang luas.
2. Teori merangkum pengetahuan
Teori merangkum fakta-fakta dalam bentuk generalisasi dan
prinsip-prinsip, sehingga fakta-fakta lebih mudah dipahami dalam
rangka beneralisasi .
3. Teori meramalkan fakta
Teori dicoba meramalkan kejadian yang akan datang dengan
mempelajari kondisi-kondisi menuju kejadian itu.

METODOLOGI PENELITIAN
Proses Kegiatan keilmuan
Statistika

Induksi

Perumusan Teori Baru


Fenomena/Fakta Teori
Pengujian Teori Lama

Aplikasi
Hipotesa Teori

Observasi/
Pengamatan Deduksi

Metode Metode Logika/


Pengukuran Pengamatan Matematika

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis - Jenis Penelitian
1. Menurut Tujuan :
# Penelitian untuk menguji teori lama/ yang sudah ada.
# Penelitian untuk merumuskan teori baru
# Penelitian untuk merumuskan/memperbaiki metodologi
penelitian
# Penelitian untuk aplikasi teori
2. Menurut Bidang Ilmu :
# Penelitian Ilmu Sosial.
Ilmu sosial, ketidak pastian tinggi sehingga sesuai dengan skema
lengkap dari :
Teori Hipotesis Observasi Fakta Teori
# Penelitian Ilmu Alam.
Ilmu alam kepastian tinggi, sehingga sering tidak menyelesaikan
proses keilmuan secara lengkap.
Teori Hipotesis (= Rencana )

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis - Jenis Penelitian
3. Menurut Sifat Masalah :
a. Penelitian Historis, Rekonstruksi masa lalu secara
sistematis dan obyektif melalui bukti-bukti.
b. Penelitian Deskriptif, membuat deskripsi sistematis,
faktual dan akurat tentang sifat-sifat obyek penelitian.
c. Penelitian Korelasional, Mempelajari sejauh mana
variasi sesuatu faktor berkaitan dengan variasi satu atau
lebih faktor lain, berdasarkan koefisien korelasi
(Hubungan)
d. Penelitian Kasus, Mempelajari secara intensif latar
Belakang dan keadaan sekarang suatu obyek penelitian.
e. Penelitian Perkembangan, menyelidiki pola dan
urutan pertumbuhan/perubahan menurut fungsi waktu
(bisa dalam bentuk cross-sectional atau longitudinal)
METODOLOGI PENELITIAN
3. Menurut Sifat Masalah :
Lanjutan
f. Penelitian kausal - komparatif, Menyelidiki
hubungan sebab akibat.
g. Penelitian Eksperimental, Menyelidiki kemungkinan
sebab akibat dengan membandingkan dua keadaan
dengan dan tanpa perlakuan (With and Without).
h. Penelitian Tindakan, Menyelidiki karakteristik objek
dengan melakukan tindakan tertentu dan melihat
reaksinya.
i. Penelitian Evaluasi, Mengevaluasi akibat dari sesuatu
yang telah diterapkan pada objek penelitian.
j. Penelitian Grounded, Penelitian yang dimulai dari
data : Konsep, teori, hipotesis yang dikembangkan data
dilapangan.
METODOLOGI PENELITIAN
3. Menurut Sifat Masalah :
Lanjutan
k. Penelitian Penjajagan (Eksploratif), Penelitian
untuk objek penelitian yang baru, dimana pengetahuan
peneliti masih terbatas, belum ada hipotesis apapun,
peneliti masih mencari-cari.
l. Penelitian Penjelasan (Explanatory /
Confirmatory Research), Penelitian yang
menjelaskan hubungan antar variabel-variabel.

Suatu Penelitian Tidak Harus Selalu


Hanya Mencakup Pada Satu Jenis Penelitian saja
, Bisa Beberapa Jenis Sekaligus

METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian terdiri dari langkah / kegiatan yang serasi dan saling
mendukung . Bisa mempunyai macam-macam bentuk, tergantung jenis
penelitian, Misalnya :
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah.
2. Studi Kepustakaan.
3. Perumusan hipotesis.
4. Identifikasi, Klasifikasi dan definisi operasional variabel-variabel.
5. Pemilihan/pengembangan alat pengumpul data.
6. Penentuan sampel penelitian.
7. Pengumpulan data.
8. Pengolahan dan analisis data.
9. Interpretasi hasil analisis data/penarikan kesimpulan.
10.Penyusunan laporan penelitian.

Urutan dan jenis kegiatan yang


perlu dilakukan bisa berbeda-beda,
sesuai jenis penelitian. METODOLOGI PENELITIAN
MASALAH
Identifikasi, Pemilihan Dan Perumusan
Masalah
a. Identifikasi Masalah :
Permasalahn bisa ditemukan melalui Bacaan, Diskusi, Seminar, Pertemuan
ilmiah, Pernyataan pemegang otoritas (Pemerintah maupundari bidang
keilmuan), Pengamatan sepintas, Intuisi dan Pengalam pribadi
b. Pemilihan Masalah :
Identifikasi masalah biasanya menghasilkan beberapa masalah sehingga perlu
dipertimbangkan kelayakan masalah tersebut :
# Pertimbangan arah masalahnya, Apakah pemecahan masalah
memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori dan
pemecahan masalah dalam kehidupan manusia.
# Pertimbangan arah Peneliti,Apakah penelitian yang akan dilakukan
sesuai dengan karakteristik peneliti.
c. Perumusan Masalah :
Permusan masalah disarankan agar :
# Rumusan maslah hendaknya PADAT dan JELAS
# Rumusan masalah hendaknya bisa memberikan petunjuk tentang
pengumpulan data yang harus dilakukan.
METODOLOGI PENELITIAN
STUDI KEPUSTAKAAN
Studi Kepustakaan
Sumber Bacaan terdiri dari dua jenis :
1. Kepustakaan Umum, untuk menemukan teori atau konsep yang
sifatnya umum. misalnya : Textbook, ensiklopedi dsb.
2. Kepustakaan Khusus, untuk menemukan hal-hal yang khusus yang
dirumuskan berdasarkan kepustakaan umum. Misalnya : Jurnal,
Buletin penelitian, disertasi dsb.
Pemilihan sumber bacaan dilakukan dengan memperhatikan 2 kriteria
berikut :
1. Regency (Kemutahiran), Sumber bacaan berisi konsep dan teori yang
terbaru.
2. Relevansi, Bacaan haruslah mempunyai relevansi dengan masalah
yang dibahas.
Bacaan haruslah dicari sebanyak mungkin agar
satu sama lainnya bisa dibandingkan,
sehingga bisa didapat kesimpulan yang sifatnya teoritis

METODOLOGI PENELITIAN
HIPOTESIS
Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang akan diteliti, yang kebenarannya masih perlu di uji
secara empiris.
Jenis-Jenis Hipotesis :
1. Menurut Fungsi Hipotesis :
a. Hipotesis Deskriptif, Menggambarkan keadaan
objek penelitian menurut variabel tertentu.
b. Hipotesis Tentang Hubungan, menyatakan saling-
hubungan antara 2 variabel atau lebih.
c. Hipotesi Tentang Perbedaan, Menyatakan
perbedaan antar kelompok yang berlainan,
menurut variabel tertentu.

METODOLOGI PENELITIAN
Lanjutan

2. Menurut Sifat Hipotesis :


a. Hipotesis Kerja, hipotesis yang sesuai dengan
dugaan peneliti.
b. Hipotesis Nol, Hipotesis yang berlawanan dengan
dugaan peneliti.
c. Hipotesis Statistik, Dugaan terhadap besarnya
parameter tertentu dari obyek yang diteliti.

Tidak seluruh penelitian memiliki hipotesa,


misalnya penelitian deskriptif tidak menguji hipotesa.

METODOLOGI PENELITIAN
VARIABEL
Variabel
Konsep adalah definisi yang digunakan untuk
mengambarkan secara abstrak sifat suatu
obyek atau generalisasi sifat sekelompok
obyek/fenomena, sehingga bisa digunakan
mengambarkan sifat objek/fenomena sejenis.

# Variabel adalah Konsep yang mempunyai


VARIASI NILAI #

METODOLOGI PENELITIAN
Identifikasi Variabel
# Ditinjau dari kepentingan penelitian, variabel bisa
diartikan melalui beberapa cara :
1. Segala sesuatu yang menjadi obyek
pengamatan.
2. Faktor-faktor yang mempunyai peranan
dalam gejala/peristiwa yang diamati.
# Pemilihan Variabel penelitian bergantung pada :
1. Landasan teoritis penelitian
2. Hipotesis penelitian

Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian menentukan


kedalaman penelitian, makin sedikit variabel berarti
semakin rendah ketelitiannya (Sederhana)

METODOLOGI PENELITIAN
Klasifikasi Variabel
Klasifikasi variabel menunjukan jenis variabel, sehingga
berpengaruh juga pada cara mengumpulkan data. Terdapat
beberapa macam kelas variabel seperti dibawah ini :
Berkaitan dengan Proses Kuntifikasi :
1. Varibel nominal: Variabel diukur berdasarkan
golongannya, tanpa memberikan nilai pada masing-
masing golongan. Golongan tersebut mempunyai sifat
sebagai berikut :
# Diskrit
# Satu sama lain Mutually Exclusive

Contoh : Jenis kelamin ialah Laki-laki dan Perempuan, tidak ada


nilai apapun yang bisa diberikan pada kedua golongan.

METODOLOGI PENELITIAN
Klasifikasi Variabel
2. Variabel Ordinal : Variabel diukur berdasarkan
jenjang, sehingga diperoleh tingkatan obyek jika diukur
dengan variabel tersebut. Tidak diketahui perbandingan
nilai antar tingkatan, hanya diketahui bahwa tingkatan
yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkatan
yang lain.

Contoh : dua kegiatan dijadikan objek yang akan diukur yaitu


belajar dan olahraga. Jika atribut yang digunakan adalah prioritas
bagi kecepatan studi maka belajar lebih tinggi jenjang prioritasnya
dibanding berolah raga. Jika atribut yang digunakan adalah
prioritas bagi kesehatan maka berolahraga lebih tinggi jenjang
prioritasnya dibanding belajar.

METODOLOGI PENELITIAN
Klasifikasi Variabel
3. Variabel interval : variabel yang dinyatakan dengan interval,
bukan dengan nilai mutlak. Merupakan hasil pengukuran,
dengan asumsi terdapat satuan pengukuran yang sama.

Contoh : Berat badan diukur dengan kelas.


0 - 20 Kg
21 - 40 Kg
41 60 Kg

4. Variabel Rasio : Sama dengan variabel interval dimana jarak


tidak dinyatakan dengan dengan perbedaan kelas, tetapi
terhadap nialai nol.
Contoh : berat badan 60 Kg, berarti ada jarak 60 x satuan
kilogram dari titik Nol.

METODOLOGI PENELITIAN
Klasifikasi Variabel
Berkaitan dengan Fungsi/Peran :
1. Varibel Bebas (independent) : variabel yang
dipelajari pengaruhnya terhadap variabel
yang lain (variabel dependent).
2. Variabel Tergantung (Dependent) : Variabel
yang kondisinya dipengaruhi oleh variabel
yang alain (Independent)

Pengaruh
Variabel Bebas Variabel Tergantung

Variabel Bebas Variabel Terpengaruh

METODOLOGI PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Definisi yang berdasarkan pada sifat atribut yang diamati pada
obyek penelitian, bisa berbentuk kuantitatif atau kualitatif.
Terdapat 3 pola penentuan definisi operasional variabel :
Berdasarkan kegiatan : Kegiatan yang harus dilakukan
agar hal yang didefinisikan dianggap telah terjadi. Contoh
: Orang yang pemalas adalah yang tidur minimal selama
60 jam/minggu.
Berdasarkan operasi yang dilakukan obyek : Menunjukan
bagaimana hal yang didefinisikan beroperasi. Contoh :
Tukang Tik yang mahir adalah yang dapat mengetik tanpa
melihat tuts mesin ketik.
Berdasarkan tampaknya obyek : Menunjukan bagaimana
obyek tampak. Contoh : Mangga yang mentah dagingnya
berwarna putih dan kulitnya berwarna hijau.
METODOLOGI PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan Data
Terdapat 2 Jenis data yaitu :
A.Data Primer : Data yang langsung dikumpulkan/diperoleh
dari sumber pertama.
B.Data Sekunder : Data yang tidak langsung diperoleh dari
sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen tertulis.
Pengumpulan data primer dalam ilmu-ilmu sosial
menggunakan metode-metode berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
2. Wawancara (Interview)
3. Daftar pertanyaan (Kuisioner)
4. Kombinasi 1,2 dan 3.

METODOLOGI PENELITIAN
Observasi
Obsevasi bertujuan mengamati obyek penelitian untuk
mengerti tentang obyek penelitian tersebut. Biasanya
digunakan sebagai alat pengumpul data untuk obyek yang
belum banyak diketahui.
Syarat pelaksanaan pengamatan ;
1. Pengamatan harus dilakukan secara SISTEMATIS
2.Objek yang diamati harus dalam keadaan wajar, tidak
dipengaruhi dan tidak dimanipulasi.
3.Obyek yang diamati harus REPRESENTATIF
4.Pengamtan harus Valid dan Reliabel.

METODOLOGI PENELITIAN
Wawancara
Wawancara merupakan langkah dalam penelitian ilmiah
berupa penggunaan proses komunikasi verbal, untuk
menggumpulkan informasi dari seseorang atau pun
sekelompok orang.
# Penggunaan wawancara dapat dibagi menjadi beberapa
jenis :
1. Penggunaan pada pengobataan kejiwaan (Psikoterapi)
2. Penggunaan untuk Poll pendapat umum, aspek
pentingnya adalah Tingkat kepercayaan.
3. penggunaan pada penelitian ilmiah seperti sekarang.

METODOLOGI PENELITIAN
Wawancara
Klasifikasi wawancara, pengklasifikasian wawancara dapat ditinjau
dari macam-macam aspek, antara lain ;
1.Menurut Saat Penggunaan :
# Pada awal penelitian/Studi pendahuluan
# Tahapan eksplorasi, untuk mengumpulkan data
# Akhir penelitian, untuk menkonfirmasikan hasil penelitian.
2.Menurut Jenis penelitian dan tujuan yang diinginkan :
# Penelitian Pendapat (Poll)
# Penelitian fakta
# Penelitian Motivasi
3.Menurut kebebasan dan Kedalaman.
# Kebebasan dan kedalaman memberikan corak tertentu pada
komunikasi
# Kebebasan tercermin pada bentuk pertanyaan, lama
wawancara, frekuensi wawancara.
METODOLOGI PENELITIAN
Wawancara
Jenis Wawancara menurut kebebasan dan kedalamannya :
1. Wawancara Klinis : Jumlah ertanyaan hanya sedikit, biasanya
berulang-ulang, tidak diarahkan oleh peneliti. Tujuan wawancara ini
untuk mengatasi hambatan-hambatan kejiwaan.
2. Wawancara Mendalam : Peneliti lebih direktif (mengarahkan)
wawancara pada subyek yang diinginkan, jika perlu berulang-ulang.
3. Wawancara dengan awaban bebas : mempelajari stimulasi tertentu
dengan banyak pertanyaan. Pertanyaan tidak direncanakan sebelumnya.
Peneliti bebas mengatur bentuk dan urutan pertanyaan.
4. Wawancara Terfokus : Sama dengan nomer 3 tetapi ada tema sebagai
acuan bagi peneliti.
5. Wawancara dengan pertanyaan terbuka : lebih tidak bebas
karena peneliti menggunakan pertanyaan tertentu yang telah
direncanakan menurut urutan tertentu.
6. Wawancara dengan pertanyaan tertutup : Paling tidak bebas,
pertanyaan telah direncanakan, urutan telah ditentukan dan hanya
diperkenankan memilih jawaban yang disediakan.

METODOLOGI PENELITIAN
Wawancara
Tata cara dalam melaksanakan wawancara :
1. Wawancara Terarah/Tidak Terarah : Terarah atau tidaknya
wawancara memperlihatkan apakah isi wawancara telah ditetapkan
strukturnya oleh peneliti ataupun tidak ditetapkan sebelumnya.
2. Wawancara Langsung/Tidak Langsung :
# Langsung : Arti pertanyaan maupun jawaban diterima langsung apa
adanya tanpa coba menafsirkan artinya lebih lanjut.
# Tidak Langsung : arti pertanyaan maupun jawaban bisa ditafsirkan
berbeda dari bentuk aslinya.
3. Wawancara Intensif/Ekstensif :
# Intensif : Mempelajari tipe/struktur jawaban individu, biasa
digunakan untuk studi komprehensif atau klinis. Terdiri serangkaian
pertanyaan tentang suatu obyek.
# Ekstensif : Dilakukan berulang pada sejumlah besar individu,
menyangkut beberapa pertanyaan tertentu. Kemudian frekuensi jawaban
diukur secara statistik sehingga diketahui presentase jawabannya.

METODOLOGI PENELITIAN
Kuisioner
Kuisioner adalah alat komunikasi antra peneliti dengan orang yang diteliti,
berupa daftar pertanyaan yang dibagikan oleh peneliti unuk diisi oleh
responden.
Penyebaran kuisioner bisa dilakukan dengan cara lewat pos/tertulis atau
dibagikan langsung oleh peneliti :
Pemilihan cara yang digunakan untuk menyebarkan kuisioner tergantung
beberapa hal :
1.Tingkat Ketelitian Hipotesis: opini, sikap, hal-hal yang bisa ambigue
tidak dapat lewat pos karena jumlah pertanyaan terbatas.
2.Kejujuran Jawaban : Kuisioner lewat pos tidak menjamin bahwa yang
mengisi betul-betul orang yang diharapkan, tetapi lewat pos memberikan
kesempatan bagi responden berpikir tabpa terganggu kehadiran peneliti.
3.Kedalam Informasi ; Kuisioner lewat pos bersifat tertulis dan kurang
mendalam. Jika langsung dibawa oleh peneliti bisa dipehatikan saat
pengiisian.
4.Jenis Responden : Tertulis lewat pos hanya sesuai jika responden terbiasa
menyatakn sesuatu secara tertulis.
5.Ongkos ; Lewat pos lebih murahResponden lebih banyak.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Kuisioner
Kuisioner dapat digolongkan dalam beberapa jenis :
1. Kuisioner Tertutup : Daftar pertanyaan setiap pertanyaan
telah disediakan sejumlah pilihan jawaban.
Contoh :
Negarawan mana di dunia yang anda anggap paling Jujur ?
(Lingkari jawaban anda)
a. Winston Churchil
b. Otto Van Bismarck
c. Olof Palme
d. Mahatma Gandhi

Karena itu peneliti haruslah menguasai materi yang


dipermasalahkan, begitu juga dengan responden yang harus
menjawab.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Kuisioner
2. Kuisioner Terbuka : Untuk setiap pertanyaan tidak
disediakan pilihan jawaban, Responden menjawab bebas
tidak terikat pada pilihan jawaban yang disediakan oleh
peneliti.

Contoh :
Negarawan mana di dunia yang anda anggap paling
Jujur ?
.

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Kuisioner
3. Kuisioner Kombinasi Tertutup dan Terbuka :
Untuk setiap pertanyaan slain disediakan pilihan
jawaban, juga diberikan kesempatan menjawab secara
bebas.
Contoh :
Negarawan mana di dunia yang anda anggap paling
Jujur ? (Lingkari jawaban anda)
a. Winston Churchil
b. Otto Van Bismarck
c. Olof Palme
d. Mahatma Gandhi
e. Lainya (Harap disebutkan) :
METODOLOGI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai