A. Latar Belakang
Dalam rangka melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga binaan yang sesuai
dengan tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan tahap perkembangan Pra- Sekolah
yaitu keluarga dengan tugas perkembangan yang meliputi anak usia 2,5 5 tahun. Kegiatan yang
dilakukan yaitu pengkajian pada keluarga, perumusan diagnosa keperawatan keluarga dan
menyusun intervensi sesuai dengan masalah kesehatan keluarga. Namun disini, penulis tidak
melaksanakan intervensi yang telah disusun, sehingga evaluasi juga tidak ada.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Yaitu ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.
b.Tujuan Khusus
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Merumuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.
3. Memelihara lingkungan ( fisik, psikis, sosial) sehingga dapat menunjang peningkatan
kesehatan keluarga.
4. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat misal; Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran dari Asuhan Keperawatan Keluarga dengan tahap Pra- sekolah adalah keluarga dengan
anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun yaitu mempunyai masalah kesehatan ataupun
yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Defenisi
Keluarga dengan tahap perkembangan Pra-sekolah adalah tahap perkembangan keluarga
dengan anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun.
B. Tugas Perkembangan Keluarga
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, rasa
aman;
2. Membantu anak untuk bersosialisasi;
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang yang lain juga
harus terpenuhi;
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar keluarga ( keluarga
lain dan lingkungan sekitar);
5. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
6. Meningkatkan hubungan kerjasama antar suami istri;
7. Menstimulasi perkembangan individual anak.
C. Masalah Kesehatan
1. Penginfeksidan menular
5. KB
6. Tumbuh- Kembang
1. Resiko cidera
2. Resiko trauma
3. Resiko keracunan
4. Resiko infeksi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga : Tn V
b.Usia : 37 th
c. Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan no 110 Padang
d. Pekerjaan kepala keluarga : PNS (tata usaha UNAND)
e. Pendidikan kepala keluarga : S1 Manajaemen Pendidikan UNP
Komposisi keluarga :
Hub dg Pendidik Status
No Nama JK Umur Pekerjaan
KK an imunisasi
1 NY.R P Istri 33 th S1 RT -
2 An. M Rauf A L Anak 47 bln - - Lengkap
3 An. M Azhim A L Anak 8 bln - - Lengkap*
* kecuali campak
g.Genogram
Keterangan:
= laki-laki X= meninggal
Tipe keluarga Bpk.V adalah tipe keluarga inti tradisional yang terdiri
dari BpkV, Ibu S dan 2 orang anak laki-laki yaitu An. R dan An.A yang masing-masing berumur
3 tahun 11 bulan dan 8 bulan. Walaupun tipe keluarga Bpk.V adalah keluarga inti, namun
rumahnya berdekatan dengan kerabat/keluarga Ibu. S, sehingga jika Ibu S ingin pergi ke pasar
sebentar, anak-anaknya biasanya dititipkan pada keluarga Ibu. S ataupaun pada anak kos di
sebelah rumahnya.
i. Suku Bangsa
Bpk.V dan Ibu. S keduanya berasal dari suku minang, tepatnya Bpk.V bersuku pisang
dan Ibu.S bersuku jambak. Namun selama ini belum ada ditemui masalah yang berkaitan dengan
suku bangsa karena mereka berasal dari daerah yang sama yaitu daerah minang.Pola makan suku
minang yang dikenal suka dengan makanan yang pedas, bersantan dan berlemak tidak ditemui
dalam keluarga Bpk.V. Namun keluarga Bpk.V biasanya lebih suka dengan makanan yang
digoreng. An R tidak suka dengan makanan yang pedas.Dalam berkomunikasi sehari-hari,
keluarga Bpk.V menggunakan bahasa minang.
j. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Bpk.V adalah islam. Keluarga Bpk.V biasanya
melakukan shalat lima waktu dirumah dan jarang shalat berjamaah di mesjid.Ini dikarenakan
Bpk. V sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat pergi ke mesjid. Bpk.V biasanya
berada di rumah waktu shalat magrib, isya dan subuh. Sedangkan Ibu. S sibuk dengan
pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh dua orang anak-anaknya yang masih kecil-
kecil. Pernah Bpk.V mengajak An.R shalat berjamaah di mesjid, namun ternyata An.R
mengganggu shalat berjamaah, sehingga sejak saat itu Bpk.V tidak pernah lagi shalat berjamaah
di mesjid.Namun sekarang Bpk.V sering magrib berjamaah di rumah bersama An.R, dimana
Bpk.V sebagai imamnya dan An.R sebagai makmum yang mengikuti dibelakang sambil belajar
shalat. Setelah shalat Bpk.V biasanya membaca al-quran dan mengajarkan An.R membaca huruf
hijaiyah.Dan sekarang An.R sudah bisa membaca huruf hijaiyah sampai tsa.
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga sepenuhnya dipegang oleh Bpk.V sebagai kepala keluarga
yaitu dari gaji Bpk.V sebagai PNS di tata usaha Unand. Dan saat ini Bpk.V juga diperbantukan
di ICMI. Ibu.S juga membantu pemenuhan kebutuhan keluarga dengan uang dari sewa kamar
kosnya.Dari gaji Bpk.V perbulan, keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan primer maupun
sekunder. Jika ditotalkan antara gaji Bpk.V dengan sewa kamar kos Ibu.S perbulan didapatkan
sekitar Rp.2.000.000 bahkan lebih. Pengeluaran rumah tangga berfokus pada pembiayaan
kebutuha hidup sehari-hari dan tagihan rutin perbulan yaitu tagihan listrik, air/PAM, dan telepon.
Untuk tagihan ritin ini, biasanya keluarga Bpk.V mengeluarka uang sekitar Rp.360.000.Keluarga
Bpk.V memiliki peralatan elektronik yang bisa dibilang lengkap seperti rice cooker, kipas angin,
kulkas, televisi,dan VCD.
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bpk.V memiliki aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. Aktivitas rekreasi
biasanya berkumpul dengan keluarga seperti dengan bermain dengan anak-anak ataupun dengan
menonton TV bersama.Keluarga Bpk.V juga ada berekreasi keluar kota seperti waktu lebaran
kemaren (2006), dimana keluarga Bpk.V berekreasi ke tempat pemandian Batang Tabik.
Selain itu Bpk.V juga sering mengajak An. R dan istrinya Ibu.S berekreasi ke pusat
perbelanjaan seperti matahari, minang plaza, dll.Namun sejak An. A lahir, Ibu.S jarang pergi
berekreasi lagi karena An.A masih kecil. Setiap pagi, sebelum Bpk.V pergi bekerja An. R sering
diajak meraton pagi ataupun bermain bola basket/voli didepan rumahnya. Dan ketika hari
Minggu, Bpk.V biasanya mengajak An.R berenang atau bermain bola basket di lapangan basket
FK.
Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan cuaca seperti
flu ataupun demam. Biasanya ibu S meminum obat tradisional seperti air kacang, air bengkoang
+ madu dan untuk mengatasi demam Ibu S minum air bunga raya. Ibu S pernah di diagnosa
penyakit asam urat ketika mengikuti check up gratis dekat rumahnya, lalu dia memeriksakan ke
dokter karena menurut ibu S itu tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit-sakit
sendi biasa yang menurut ibu S itu karena kelelahan bekerja.
An R pernah mencret selama tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala. Ibu S
membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter memberi An R obat
Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R menjadi karies. Satu bulan sebelum
puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah muntah karena kebanyakan makan mie sedap. An R
juga pernah muntah ketika bermain sama Bpk V. Orangtuanya membawa An R ke RS. Yos
Sudarso karena penanganannya lebih cepat.
An A yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya menderita flu
biasa sudah 3 x yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6 januari 2007 . Ibu S membawa
ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam anak.
Ibu.S ada mengikuti arisan RT, tapi sekarang hanya menitip saja,karena harus menjaga
An.A yang masih kecil.Sedangkan Bpk.V sendiri jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar,
karena kesibukannya. Dulu pernah Bpk.V ikut dalam kegiatan Siskamling, namun sekarang tidak
lagi, karena kegiatan Siskamling itu sendiri yang sudah tidak ada lagi.An.R akrab denganb siapa
saja terutama dengan mahasiswa perempuan yang kabetulan kos disamping rumahnya.Tapi An.R
jarang bermain dengan anak-anak sekitar yang sebaya dengannya, karena Ibu.S takut anaknya
terbawa pengaruh buruk dari teman-teman An.R.Ibu S lebih memilih membiarkan temen-temen
An.R untuk datang dan bermain kerumahnya, sehingga dia dapat mengawasi anaknya.Namun
biasanya An.R bermain dengan saudara sepupu yang sebaya dengannya.
c.Mobilitas geografi
Ibu.S telah lama tinggal didaerah ini yaitu sejak dia masih kecil umur 4 bulan. Sedangkan
Bpk.V tinggal di Padang sejak dia tama SMA yaitu pada tahun 1989.Setelah menikah dengan
Ibu.S, Bpk.V tinggal di rumah pemberian orang tua Ibu.S yang mereka tempati sekarang
ini.Kira-kira mereka sudah tinggal di rumah ini 4 tahun.
c. Struktur peran
Saat ini Bpk.V berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggungjawab pada
keluarganya, mencari nafkah untuk pemenuhan kebutuhan primer maupun sekunder keluarga.
Selain itu Bpk.V juga berperan sebagai penenang bila An.R mengganggu Ibu.S yang sedang
bekerja melakukan pekerjaan rumah tangga ataupun mengganggu adiknya. Sedangkan Ibu.S
berperan sebagi pengurus rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti
memasak,mencuci,dll dan merawat anak. Sebagai istri, Ibu.S menghormati dan berbakti kepada
suami dalam memenuhi kebutuhan seksual suami.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ibu.S mengatakan sangat bahagia dengan perkawinannya.Jarang sekali ada pertengkaran
yang berkepanjangan karena mereka mampu mengatasinya dengan segera.Bpk.V dan Ibu.S satu
sama lain bersikap saling mengisi kekurangan masing-masing, saling menghargai, dan saling
membutuhkan satu sama lain.Apalagi sekarang telah dikaruniai dua orang anak.
Tidak ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan maupun sandang keluarga.Ibu.S
mengatakan gaji suaminya sudah lebih dari cukup dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Ibu.S
tidak ada menuntut lebih dari suami.Ibu.S ingin lebih memperhatikan dan merawat kedua
ankanya yang masih kecil-kecil.Ketika Bpk.V sedang tidak bekerja, Bpk.V gantian menjaga
An.R maupun An.A agar tidak mengganggu kegiatan rumah tangga Ibu.S
b.Fungsi sosialisasi
Untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya dilakukan berdua.Waktu luang
dimanfaatkan keluarga untuk mempererat hubungan dan mencurahkan kasih sayang pada ank-
anaknya.Ibu.S lebih banyak bersama anak-anaknya daripada Bpk.V, namun tidak ada masalah
dalam hal ini, karena keluarga mengerti dengan pekerjaan Bpk.V.Ibu.S selalu mengawasi anak-
anaknya bermain.An.R biasanya bermain dengan sepupu yang sebaya dengannya ataupun
dengan anak kos. An.R jarang bermain dengan teman-teman sekitar yang sebaya
dengannya.Karena Ibu S takut An.A terbawa pengaruh buruk dari teman-temannya. Ibu.S lebih
senang jika teman-teman An.S datang dan bermain kerumahnya.Namun An.R biasanya bermain
dengan saudara sepupu yang sebaya dengannya.
c. fungsi ekonomi
Ibu.S mengatakan bahwa kebutuhan primer seperti pangan, sandang, papan sudah
terpenuhi dengan baik.Begitu juga kebutuhan sekunder juga sudah cukup terpenuhi.Ini terlihat
dari fasilitas rumah yang dimiliki seperti adanya kipas angin, TV,VCD, kulkas, rice cooker dan
telepon. Kalau sakit terutama Bpk.V maupun Ibu.S,biasanya sebelum pergi ke pusat pelayanan
kesehatan, mereka menggunakan pengobatan tradisional dulu, tapi kalau sudah agak parah baru
dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.
d. fungsi reproduksi
Keluarga Bpk.V memiliki 2 orang anak.Ada rencana untuk menambah anak, tapi nanti
setelah umur An.A sudah agak besar.Baik Bpk maupun Ibu.S tidak mempermasalahkan jenis
kelamin anaknya, yang jelas mensyukuri saja yang diberikan Tuhan. Jarak antara An.R dengan
An.A adalah hampir 4 tahun.Keluarga Bpk.V selama ini menggunakan cara KB sistem cabut
untuk mencegah kehamilan. Ini adalah cara alami tanpa menggunakan obat ataupun alat
kontrasepsi. Ibu.S mengatakan bahwa menstruasinya tidak teratur sejak usianya masih gadis.
Terkadang dia menstruasi sekali dalam 2 bulan dan bahkan ada yang sekali dalam 3 bulan.
Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan cuaca
seperti flu. Biasanya ibu S meminum obat tradisional spt........., air kacang. Untuk mengatasi
demam ibu S minum air bunga raya . ibu S pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika
mengikuti check up gratis dekat rumahnyalalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut ibu S
itu tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit2 sendi biasa yang menurut ibu S itu
karena kelelahan bekerja.
An R pernah mencret selama tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala. Ibu S
membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter memberi An R obat
Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R menjadi karies. Satu bulan sebelum
puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah muntah karena kebanyakan makan mie sedap. An R
juga pernah muntah ketika bermain sama bpk V. Orangtuanya membawa An R ke RS. Yos
Sudarso karena penanganannya lebih cepat.
An A yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya menderita flu
biasa sudah 3 x yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6 januari 2007 . Ibu S membawa
ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam anak.
B. ANALISA DATA
N DATA PENUNJANG MASALAH KEP DIAGNOSA KEP
O
1. DS: Resiko infeksi b.d Resiko infeksi pada
a. Ibu. S mengatakan bahwa An.R suka sekali karies dentis pada An.R keluarga
memakan permen,coklat dan es An.R Bpk.V b.d KMK
b. Ibu. S mengatakan bahwa An.R menggosok gigi merawat anggota
kadang hanya 1 x sehari keluarga dengan
masalah karies
DO: dentis