Anda di halaman 1dari 37

Askep Keluarga dengan Pasien Diare

A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga


1. Pengertian Keluarga
Friedman (1998), membuat defenisi keluarga sebagai berikut :
a. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan
adopsi.
b. Para anggota keluarga bisanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka
hidup secara berpisah mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.
c. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peranan-peranan sosial
keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari.
d. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri
unik tersendiri.
Menurut UU No. 19 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami istri da anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga serta beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertakwa
kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungan (Sudiharto, 2007)
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua anak atau lebih yang tergabung dan terkait
karena hubungan darah perkawinan, adopsi, dan hidup bersama dengan perannya masing-masing
serta saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mempertahankan suatu
kebudayaan.

2. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1986), dan Effendy (1998), menyatakan adanya beberapa tipe/bentuk
keluarga lain :
a. keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
b. Keluarga besar (extended family), adalah kelurga inti ditambah dengan sanak saudara, seperti
nenek, kakek, keponakan, dan sebagainya.
c. Kelurga berantai (serial family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (single family), adalah keluarga yang terdiri dari perceraian dan
kematian.
e. Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersamaan.
f. Keluarga kabitas (chabitation), adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk satu keluarga.
3. Struktur Keluarga
Menurut Mubarak (2006), struktur keluarga terdiri dari :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

4. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga yang dikemukakan oleh Friedman (1998), adalah sebagai
berikut :
a. Fungsi efektif adalah fungsi yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini membutuhkan
untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang
lain.
c. Fungsi repdoduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu, meingkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi keperawatan / pemeliharaan kesehatan yaitu : fungsi untuk mempertahankan keadaan
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
5. Peranan Keluarga
Sehubungan dengan fungsi keluarga, maka peranan keluarga juga diutamakan dalam
kegiatan keluarga terutama peran ayah dan ibu. Seperti yang dinyatakan oleh Mubarak, (2006),
adalah sebagai berikut :
a. Peran Ibu
Ditinjau dari segi kehidupan secara keseluruhan, ibu berperan sebagai satu rumah tangga
yang dapat mengemudikan keluarga. Peran ibu dalam keluarga antara lain mengatur situasi
keluarga, keharmonisan, kerukunan yang dapat mewarnai keluarga dalam hubungan tertentu.
Dalam hubungan dengan anak : ibu berperan sebagai seorang yang mempunyai kaitan yang
pertama. Dalam kehidupan anak, ibu merupakan kasih sayang yang abadi.
b. Peranan Ayah
Dalam kehidupan sehari-hari ayah berperan sebagai kepala keluarga bersama ibu untuk
menjaga kelangsungan hidup keluarga. Peran ayah dalam kehidupan keluarga adalah sebagai
suami, ayah dari anak-anaknya, perncari nafkah, pendidik, pelindung dan sebagai anggota
masyarakat.
6. Tugas Keluarga
Menurut Friedmen dalam Effendy, (1998), tugas dari keluarga yaitu mengenal gangguan
perkembangan keadaan setiap anggota keluarga, mengambil keputusan untuk tindakan yang
tepat, memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang tidak dapat membantu diri karena
cacat atau uianya terlalu muda, mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan kepribadian anggota keluarga, mempertahankan hubungan timbal balik antara
anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukan pemanfaatan dengan baik
akan fasilitas-fasilitas kesehatan.

7. Tahap Perkembangan Keluarga


Pembagian tahap perkembangan menurut Suprajitno (2004).
Tabel 1.
Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan
Tahap Perkembangan Tahap Perkembangan (U
1 2
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, te
1. Keluarga baru menikah
sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
a. Mempersiapkan diri menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan adanya anggota
2. Keluarga dengan anak baru lahir
seksual
c. Mempertahankan hubingan dalam rangka m
3. Keluarga dengan anak usia prasekolah a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mis
tempat tinggal, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Pembagian tanggung jawab anggota keluarg
d. Merencanakan kegiatan untuk pertumbuhan
e.
a. Membantu mensosialisasi anak terhadap ling
sekolah, dan lingkungan lebih luas
4. Keluarga dengan anak usia sekolah b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Mempunyai kebutuhan yang meningkat, term
dan kesehatan anggota keluarga.
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dan
mengingat remaja adalah seorang dewasa mu
otonomi
b. Mempertahankan hubungan intim dalam kelu
5. Keluarga dengan anak remaja c. Mempertahankan kominikasi terbuka antara
Hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan
d. Mempersipkan perubahan sistem peran dan p
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
keluarga
a. Memperluas jaringan keluarga dari kleuarga
besar
b. Mempertahankan keintiman keluarga
c. Membantu anak untuk mandiri sebagai kelua
6. Keluarga melalui pelepasan anak sebagai dewasa d. Penataan kemabali peran orang tua

a. Mempertahankan kesehatan individu dan pa


b. Memeprtahankan hubungan yang serasi dan
7. Keluarga usia pertengahan anak-anaknya dan sebayanya
c. Meningkatkan hubungan keakraban pasanga

a. Mempertahnkan suasana kehidupan rumah t


mneyenangkan pasangannya
b. Adaptasi dengan perubahan yang akan terjad
8. Keluarga lanjut usia
kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
c. Mempertahankan keakraban pasangan yang
d. Melakukan life review masa lalu
Sumber : Suprajitno, 2004
8. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
Tujuan perawatan keluarga menurut Effendy (1998), adalah :
a. Tujuan Utama
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka
sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemamapuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi.
2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan dasar dalam
keluarga
3) Mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggota keluarganya
4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota
keluarga sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan keluarganya
5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya

B. Pengertian Keperawatan Keluarga


1. Pengertian Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga menurut Effendy (1998) adalah metode ilmiah yang digunakan
secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,
merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga
sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan
yang dilakukan terhadap keluarga.
2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga
Supratjitno,(2004) mengatakan tujuan keperawatan keluarga terdiri dari :
a. Tujuan Umum
Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan keluarga :
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.
3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga yang sakit,
mempunyai gangguan tubuh atau keluarga yang membutuhkan kemampuan keluarga.
4) Memelihara lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan sosial).
5) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat (misalnya, puskesmas, posyandu, atau
sarana kesehatan lain untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga)

3. Proses Keperawatan Keluarga


Proses keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis
untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan
asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil keperawatan yang dilaksanakan
terhadap keluarga (Nasrul, 1998).
Asuhan keperawatan keluarga melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut ; 1). Pengkajian keluarga dan
individu dari dalam keluarga. Pengkajian keluarga meliputi cara mengidentifikasi data demografi
dan sosial kultural, data lingkungan dan struktur dan fungsi keluarga, stress dan koping keluarga
yang digunakan keluarga dan perkembangan keluarga, sedangkan pengkajian terhadap individu
sebagai anggota keluarga meliputi : fisik, mental, emosi, sosial dan spritual. 2). perumusan
diagnosa keperawatan keluarga. 3). Penyusunan perencanaan. 4). Pelaksanaan asuhan
keperawatan. 5). evaluasi
Langkah-langkah proses keperawatan adalah pendekatan ilmiah atau metode pemecahan
masalah. Langkah-langkah proses keperawatan keluarga sendiri dari ; pengkajian, analisa data,
rumusan masalah, mendiagnosa masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
gkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara
terus-menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Dalam menentukan masalah pasien dalam tahap ini
mengharuskan perawat menentukan secepat mungkin pengalaman lalu pasien, pengetahuan yang
dimiliki, perasaan dan harapan kesehatan dimasa yag akan datang. Dalam tahap pengkajian
terdiri dari beberapa tahap meliputi :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun informasi atau data dari berbagai
pihak keluarga, petugas kesehatan dan hasil rekawan medis. Data yang dikumpulkan adalah data
yang bersifat objektif dan subjektif, data demografi, riwayat tumbuh kembang, riwayat penyakit
keluarga, aktifitas sehari-hari, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium. Sumber data yang
didapatkan melalui anamnessa, observasi dengan pemeriksaan fisik. Riwayat penyakit sekarang,
biasanya penderita malaria mengeluh demam, kurang nafsu makan, banyak berkeringat, merasa
pusing, mual, lemas, dan kelihatan pucat. Keadaan ini harus segera mendapat pengobatan. Dalam
hal ini keluarga mempunyai keterlibatan dalam fungsi perawatan kesehatan keluarga seperti
kesanggupan keluarga dalam melakukan tugas perawatan dengan memeriksakan anggota
keluarga ke tempat pelayanan kesehatan misalnya puskesmas. Riwayat penyakit keluarga,
riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, adakah anggota keluarga yang mengalami
penyakit turunan atau penyakit yang sama. Riwayat psikososial, Identifikasi hubungan sosial
keluarga dalam masyarakat, hubungan interaksi anggota keluarga, tanggapan pasien tentang
penyakitnya, fasilitas atau pelayanan kesehatan yang digunakkan keluarga. Riwayat spritual, kaji
ketaatan beribadah pasien dan menjalankan kepercayaanya serta support sistem dalam keluarga.
Pada aktivitas sehari-hari, penyakit malaria terjadi karena keluarga kurang memelihara
lingkungan sekitar rumah, terlihat dari selokan yang kotor, masih ada gantungan pakaian di
dalam kamar, keadaan seperti ini dapat dijadikan sarang nyamuk dan keluarga dapat terinfeksi
malaria. Pemeriksaan fisik, melakukan pemeriksaan infeksi dengan melihat adanya anemia,
splenomegali, hepatomegali, dan iktrus, dan pemeriksaan palpasi dengan melakukan perabaan
untuk mengetahui adanya pembekakan pada organ limpa dan hati.

2. Analisa Data
Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan masalah kesehatan keluarga. Ada 5
kelompok masalah keperawatan keluarga yaitu ; 1) ketidaksanggupan mengenal masalah
kesehatan keluarga, 2) ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalan melakukan
tindakan yang tepat, 3) ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit, 4)
ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga, 5) ketidakmampuan menggunakan sumber di
masyarakat guna memelihara kesehatan.

. Perumusan Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu, keluarga atau komunitas
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial (Allen, 1998).
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian,
komponen diagnosa keperawatan meliputi: a) problem atau masalah, b) etiologi atau penyebab,
c) symptom atau tanda, yang dikenal dengan PES.
Tipologi diagnosa keperawatan meliputi :
1. Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan
memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat
2. Diagnosa resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk
menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi cepat apabila tidak segera mendapat bantuan
perawat.
3. Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat ditingkatkan.
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA, 1995, yang berkaitan dengan masalah
fungsi perawatan kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Perubahan pemeliharaan kesehatan
b. Potensial peningkata pemeliharan kesehatan
c. Perilaku mencari pertolongan kesehatan
d. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan teraupetik keluarga
e. Resiko terhadap penyebaran penyakit

Tabel 2
Skala Untuk Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga
Sesuai Dengan Prioritas
No Kritera Skor Bobot
1 Sifat masalah 1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Krisis atau keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Dengan mudah 2
Hanya sebagaian 1
Tidak dapat 0

3 Potensial masalah untuk dicegah 1


Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 1
Masalah berat harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu harus
segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Sumber : Suprajitno, 2004
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :
a. Tentukan skor untuk setia kriteria yang dibuat
b. Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan bobot.

d. Perencanaan keperawatan keluarga


Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaksanakan dalam memcahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi
dari masalah keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan malaria disusun asuhan
keperawatan keluarga sesuai dengan prioritas masalah keperawatan yaitu, resiko terhadap
penyebaran penyakit berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga mengenai malaria antara
lain :
1).Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang penyakit malaria
2). Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal
3). Tinjau perlu kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan
4). Tekankan pentingnya terapi antibiotic sesuai kebutuhan
5). Identivikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis
6). Beritahu kepada pasien untuk mengawasi penderita saat meminum obat malaria.

e. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat
mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan
kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga didasarkan kepada
asuhan keperawatan yang telah didusun
f. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil, implementasi dengan kriteria
dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak
berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.

A. Pengertian diare
Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya dengan
konsistensi yang lebih encer. Beberapa pengertian diare menurut beberapa ahli adalah :

1. Frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak,
konsistensi faeces encer, dapat berwarna hijau atau dapa bercampur lendir dan darah atau hanya
lendir saja. (FK UI 1997)

2. Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal ditandai dengan seringnya
kehilangan cairan dan faeces yang tidak berbentuk (Susan Martin T 1998.8)

3. Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja
(Suharyono 1999:51)

4. Bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistesi tinja yang dikeluarkan (Soeprapto


Doitono dkk 1999)

B. Macam diare
Menurut pedoman dari lab /UPF ilmu kesehatan anak Universitas Airlangga (1994) diare dapat
dikelompokan menjadi :
1. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari
2. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
3. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari

Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau diklasifikan menjadi
1. Diare akut terbagi atas
a. Diare dengan dehidrasi berat
b. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
c. Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
a. Diare persisten dengan dehidrasi
b. Diare persisten tanpa dahidrasi
3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

C. Penyebab diare

1. Faktor infeksi

a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada
anak, yaitu : Vibrio cholerae, E coli, Salmonela, Shigella, Criptosporidium

b. Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare
seperti otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis.

2. Faktor makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.

3. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi tetapi dapat
ditemukan pada akan yang lebih besar

D. Mekanisme terjadinya diare

1. Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik di
dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi penggeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

2. Gangguan sirkulasi
Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus dan selanjutnya timbul diare
karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibakan bakteri
tumbuh berlebihan, sehingga selanjutnya timbul diare pula.

E. Gejala klinik

1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang

2. Gejala muntah dapa timbul sebelum atau setelah diare

3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka timbul dehidrasi

F. Prinsip penatalaksanaan

1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi

2. Distetik

3. Menurut Mansjoer (2000), Prinsip penatalaksanaan diare adalah sebagai berikut :

a. Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya, tujuan terapi
tersebut untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti
cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.
b. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menhindarkan efek buruk
pada status gizi.
c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin.

E. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada
elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena kerusakan vili
mukosa usus halus.
e. Kejang terutama pada dehidrasi hipertoni
f. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.

Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan diare dan muntah,
penurunan pemasukkan.
Intervensi :
a. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi
b. Pantau masukan dan keluaran yang meliputi frekuensi, warna, dan konsistensi
c. Kaji tanda-tanda vital (suhu, nadi)
d. Timbang BB setiap hari

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan pemasukan,


gangguan malabsorbsi nutrisi
Intervensi :
a. Observasi muntah dan berak tiap 4 jam
b. Berikan makanan secara bertahap dengan menaikan dari diit lunak ke diit biasa
c. Timbang berat badan tiap hari
d. Kolaborasi dengan ahli gizi

3. Perubahan integritas kulit, kerusakan berhubungan dengan seringnya defekasi


Intervensi :
a. Jagalah agar daerah popok bersih dan kering
b. Periksa dan ganti popok tiap jam/basah
c. Bersihkan daerah perineal dengan air dan sabun yang tiap BAB
d. Bubuhi krim/salep/lotion pada daerah ruam di bokong
4. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan pemaparan informasi terbatas salah interpretasi
informasi
Intervensi :
a. Bahas proses penyakit dengan istilah yang dapat dipahami, jelaskan tentang agen penyakit.
Tindakan pencegahan dan pentingnya cuci tangan sampai bersih
b. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukan sikap ramah dan tulus dalam
membantu pasien
c. Jelaskan tentang pentingnya mempertahankan keseimbangan antara pemasukan dan haluaran
cairan
DAFTAR PUSTAKA

1982. Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas kedokteran. UI


Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC
Nursalam, Dr M. Ners, Rakawati Susilaningrum, SST, Sri Utami S.Kep. Asuhan Keperawatan
Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan)
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, , Edisi
8, EGC; Jakarta.
Doenges, Marilynn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC ; Jakarta.
PRA PLANNING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
MAHASISWA AKPER KESDAM XVI/ PATTIMURA

Hari/ Tanggal : Selasa, 14 Desember 2011


Waktu : 1 x 90 menit
Tempat : Rumah Keluarga TN.A
Topik Kegiatan : Pengkajian
A. LATAR BELAKANG
Keluarga sebagai penerima pelayanan kesehatan dibutuhkan peran aktif dalam seluruh proses
perubahan sejak pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan sebagai focus
keperawatan keluarga berupa promotif dan preventif.
Menindaklanjuti hasil pengumpulan data maka sebagai proses penentuan prioritas masalah
sehingga evaluasi perlu kesepakatan keluarga. Berhasil tidaknya penanganan masalah kesehatan
keluarga bergantung dari peran serta keluarga yang difasilitasi oleh petugas kesehatan maupun
dukungan dari lintas program dan lintas sektoral.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh data-data yang akurat sehingga dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada
pada keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengidentifikasi masalah dalam keluarga
b. Menyadari masalah kesehatan keluarga yang ada pada keluarganya
c. Secara langsung bersama-sama dapat melihat data-data yang ada dalam keluarga.
C. PESERTA
Seluruh Keluarga TN.A

D. SETTING WAKTU
NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG
1 5 menit Perkenalan Pembimbin
2 80 menit: Pengkajian: pembimbin
Wawancara
30 Menit
Observasi
10 Menit Pemeriksaan fisik
40 Menit
3 Kontrak Waktu Pembimbin

5 Menit

E. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilaksanakan 1 hari sebelum pengkajian
b. Pemberitahuan kepada keluarga 1 hari sebelumnya
c. Pengkajian dilakukan selama 90 Menit
2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan acara dapat berjalan dengan lancer sesuai perencanaan
b. Keluarga dapat terlihat aktif dalam kegiatan pengumpulan data dan dapat memberikan respon
verbal dan nonverbal dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi dan hubungan yang baik dengan keluarga
b. Keluarga menyadari akan kesehatan yang ada pada keluarga sendiri
c. Keluarga mengerti akan masalah kesehatan yang ada dalam keluarga

ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA TN.A PADA ANAK a/ AW


DENGAN DIARE DI KELURAHAN BATU MERAH RT 003 / RW 18
WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI
A. Pengkajian
Tanggal /jam : 14 Desember 20112 / 16.00 Wit.
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn.A
a. Umur : 27 Tahun
b. Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18
c. Pekerjaan : Sopir
d. Pendidikan : SMA
b. Ibu
a. Umur : 25
a. Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18
b. Pekerjaan : ibu rumah tangga
c. Pendidikan : SMA

b. Identitas klien :
a. Nama : A/ AW
b. Umur : 4 tahun
c. Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18

c. Komposisi keluarga : 4 Orang


Tabel 1
Data Anggota Keluarga

Hubungan dgn
No Nama Jenis kelamin Umur P
keluarga

1 Tn.A Laki - laki 27 thn Suami


2 Ny.N Perempuan 25 thn Istri
3 a/ AW Laki-laki 4 thn Anak

Sumber data : Primer

c. Genogram 3 Generasi sesuai dengan komposisi keluarga

d. Tipe keluarga : Keluarga inti (nucleur Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
e. Suku / Bangsa : Keluarga Tn. A berasal dari suku Bugis / Indonesia
f. Agama : Keluarga Tn. A menganut agama islam
g. Status sosial ekonomi :
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah ayah dengan pendapatan sebulan yaitu Rp
750.000 serta pengeluaran tidak menentu dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu sesuai dengan tahap perkembangan keluarga Tn.A
dengan anak pertama berumur 2 tahun saat berarti keluarga Tn.A pada tahap keluarga dengan
anak pertama
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada
3. Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan : Puskesmas
4. Riwayat keluarga Inti
a. Riwayat penyakit Keturunan : Tidak ada
b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Terlampir dalam tabel sebagai berikut

Tabel 2
Riwayat masing - masing anggota keluarga

No Nama Umur Keadaan kesehatan imunisasi Tinda


1 Tn. A 27 thn Sehat - Berobat di p
pende
2 Ny. N 25 thn Sehat -

3 a/A W 4 thn Sehat Lengkap

C. Karakteristik Rumah
1. Riwayat rumah yang di tempati
Rumah yang ditepati adalah Kamar kos-kosan dengan luas rumah
3X 4 m.
2. Sanitasi dan penggunaan sarana air besih
Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan lainnya diambil
dari sumur gali dengan jarak 10 cm dengan kos-kosan. Penggunaan air minum dimasak terlebih
dahulu, keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan membuang sampah di tempat pembuangn
sampah umum.
3. Karakteristik tetangga dan komunikasi
Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal dari Bugis
hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik
4. Mobilitas geografi keluarga
Tn A dan Ny N Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di kelurahan Batu Merah RT
003 / RW 18 sampai sekarang
5. Perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat waktu yang digunakan bila sedang
berkumpul yaitu saat melaksanakan ibadah.
6. Sistem pendukung keluarga
Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. A

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, tetapi yang
mengambil keputusan adalah Tn. A yang berperan sebagai kepala keluarga saat ini. Apabila
ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di didiskusikan bersama - sama dengan istri.
2. Stuktur peran
Peran Tn. A sebagai kepala keluarga, pelindung dan Ny. N berperan sebagai dalam
mengurus, mengasuh, mencari,nafkah tambahan dan menyiapkan makanan bagi suami dan
anaknya sedangkan a/AW berperan sebagai anak.

3. Nilai dan norma budaya keluarga


Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan kepercayaanya mereka saling
menghormati satu sama dengan yang lain. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti
mencuci tangan sebelum makan.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif Tn. Ny.N a/AW KET
A
Baik Baik ---- Anak Nl
a. Gambaran diri
Ya Ya Ya belum tau
tentang
b. Perasaan dimiliki
Ya Ya Ya Gambara
dan memiliki
n diri
c. Dukungan Ya Ya Ya
terhadap Keluarga
Ya Ya Ya
d. Kehangatan Dalam
Keluarga
e. Saling menghargai

2. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi Tn. Ny.N a/AW KET
A
Baik Baik Baik -
a. Interaksi dan
hubungan keluarga
Ya Ya Ya -

b. Keluarga belajar
mengenai
norma,disiplin,bud
aya dan prilaku

3. Fungsi Perawatan Keluarga


a. Kemampuan Keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan terhadap keluarga :
Baik
b. Pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit : Keluarga kurang mengetahui penyakit Diare

c. Kesanggupan Keluarga dalam melakukan tugas perawatan:


1) Mengenal masalah kesehatan : Kurang
2) Pengambilan keputusan mengenai kesehatan : Kurang tepat
3) Merawat keluarga yang sakit : Ya
4) Memelihara Lingkungan rumah yang sehat : Ya
5) Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan : Ya

4. Fungsi reproduksi:
Keluarga Tn.A merupakan pasangan yang masih produktif, berencana mempunyai anak 2
orang, Ny.N Sebagai aseptor KB yaitu PIL sejak kelahiran anak pertama
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan menggunakanbiaya dari
pendapatan Tn.A selaku Sopir

F. Stress dan Koping Keluarga


Stresor Jangka Panjang
Adanya keinginan dari keluarga Tn.A untuk memilki rumah sendiri, karna masih hidup kos-
kosan
2. Stresor Jangka Pendek
Keluarga Tn.A sangat\memikirkan kondisi anaknya yang sedang sakit diare
3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah.
Jika ada masalah keluarga Tn.A menghadapinya dengan mencari alternatif menyelesaikannya
bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

G. Pemeriksaan Fisik Keluarga

NO. KOMPONEN TN.A NY.N


1 Riwayat Penyakit Saat Ini Tidak ada Tidak ada
2 Keluhan Yang dirasakan Tidak ada Tidak ada
3 Tanda dan Gejala Tidak ada Tidak ada

4 Penyakit Sebelumnya Tidak ada Tidak ada


5 Tanda-Tanda Vital TD:120/80 MmHg TD:110/70 MmHg
R:20X/Menit R:20X/Menit
N:80X/menit N:80X/menit
S:36.20C S:360C
6 Sistem Kardiovaskuler Normal Normal
7 Sistem Respirasi Normal Normal
8 Sistem.Gastrointestinal Normal Normal
9 Sistem Persyarafan Normal Normal
10 Sistem Musculoskeletal Normal Normal

H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan selama asuhan
kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh a/ A W dapat sembuh dan anggota
keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu bagaimana cara pencegahan penyakit
Diare

I. Klasifikasi Data
1. DS : Keluarga Tn.A mengatakan :
a. Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari
b. Badan lemas
c. Anaknya rewel
d. Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya
DO :
a. Frekwensi/Intensitas BAB: Lebih dari 4X/hari
b. Kosistensi:Cair
c. Bau: Busuk
d. Keadaan umum Lemah
e. Tanda-tanda vital
1) Nadi : 100 x/menit
2) Suhu : 35,5 C 0
3) Respirasi : 24 x/menit

J. Analisa Data
No Data
1. DS: Keluarga Tn.A mengatakan Ketidakmamp
masalah keseh
Rewel

Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya


DO :

Kemampuan keluarga Tn.A dalam mengambil keputusan terbatas karena


keluarga tidak mengetahui masalah kesehatan
pengeluaran c
2. berlebihan
DS: Kelurga Tn.A mengatakan
Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari
Badan lemas
DO :
Kosistensi:Cair
Keadaan umum Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 35,5 C 0
Respirasi : 24 x/menit

Diagnosa keperawatan menurut scoring


1. Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang berlebihan

No Kritera Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3X1=1 BAB Mencret 4X/hari,
Aktual Badan lemas,konjungtiva
pucat, turgor kulit
kurang,KU,lemah, jika tidak
segera diatasi bisa
menyebabkan terjadinya
dehidrasi
2 Kemungkinan 2/2X2=2 Keluarga Tn.A mau tahu
masalah dapat tentang diare tetapi masih
diubah belum mampu untuk
Mudah merawat anaknya
3 Potensial 2/3X1=2/3 Masalah masih dapat
masalah untuk dicegah agar tidak terjadi
dicegah komplikasi sebab diare
Cukup tidak ditangani segera akan
berakibat fatal dan dapat
memperburuk kondisi
penderita
4 Menonjolnya 2/2X1=1 Masalah diare yang diderita
masalah a/AW sangat dirasaklan
Masalah harus betul oleh keluarga Tn.A
segera ditangani dan keluarga ingin segera
masalah yang dialami
anaknya segera ditangani
TOTAL 4.2/3

2. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

No Kritera Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3X1=1 Diare adalah penyakit yang
Aktual sering terjadi tetapi karena
pegetahuan keluarga Tn.A
kurang sehingga
menyebabkan anaknya
mengalami diare
2 Kemungkinan 1/2X2=1 Masalah masih mungkin
masalah dapat untuk dicegah walaupun
diubah keluarga Tn.A terlihat ragu
cukup untuk mengenal masalah
diare namun masalah masih
dapat diubah dengan
tindakan penyuluhan
kesehatan tentang penyakit
diare
3 Potensial 3/3X1=1 Keluarga Tn.A tidak
masalah untuk menyadari bahwa penyakit
dicegah dapat timbul dari
Tinggi lingkungan yang tidak
bersih dan gaya hidup yang
tidak bersih dan sehat
4 Menonjolnya 0/2X1=0 Masalah lingkungan yang
masalah tidak bersih tidak dianggap
Masalah harus sebagai suatu masalah
tidak segera kesehatan
ditangani
TOTAL 3
No Diagnosa Hari/Tang Implementasi Evaluasi
Keperawat gal
an
1. Devisite Jumat/15- Memberikan S : Keluarga Tn.L
volume 12-2011 penyuluhan mengatakan
cairan pada keluarga1.Keluarga dapat
tubuh mengenai cara menyebutkan
berhubunga mengatasi kembali cara
n dengan penyakit Diare mengatasi diare
pengeluaran Segera O:
cairan berikan Keluarga mampu
tubuh minuman mendemontrasika
yang banyak n cara menyiapkan
sebagai oralit
pengganti A : masalah
cairan yang teratasi
hilang P : intervensi
Teruskan
dihentikan
pemberian
ASI dan
Makanan
Mencari
pengobatan
lanjutan
1.
Mendemontra
sikan cara
menyiapkan
Oralit

2. Memberikan
kesempatan
kepada
keluarga untuk
mencoba cara
menyiapkan
Oralit

RENCANA DIAGNOSA MENURUT SCORING


No Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Implementasi
2 Kurang pengetahuan sehubungan Jumat/15-12-2011 Memberikan penyuluhan S
dengan ketidakmampuan keluarga tentang: 1. K
mengenal masalah kesehatan 1.Pengertian Diare g
2.Penyebab Diare 2. K
3.Tanda dan gejala Diare
c
4.Pencegahan Diare
3. K
k
O
R
y
in
A
P

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
N Tujuan Kruteria
O Evaluasi Intervensi
Umum Khusus Krite Standar
D ria
X
1 Selama Setelah Resp 1.
. 2 kali dilakuk onVe Keluar 3. Berikan penyuluhan
kunjun an rbal ga pada keluarga
gan penyul Peng Menye mengenai cara
rumah uhan etahu butkan mengatasi penyakit
kekura tentang an Kemba Diare
ngan penyak li cara Segera berikan
cairan it Diare mengat minuman yang
tubuh keluarg asi banyak sebagai
dapat a Resp Diare pengganti cairan yang
teratasi mampu on 2. hilang
: Psiko Keluar Teruskan pemberian
1. moto ga ASI dan Makanan
Menye r dapat Mencari pengobatan
butkan mende lanjutan
Penceg montra
ahan sikan 4. Demontrasikan cara
dan menyia menyiapkan Oralit
cara pkan
mengat Oralit 5. Berikan kesempatan
asi kepada keluarga untuk
diare mencoba cara
menyiapkan Oralit

6. Berikan pujian
terhadap kemampuan
ide/sikap yang positif
yang diungkapkan
keluarga dalam
menyikapi
kekambuhan
penyakitnya

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG PENYAKIT DIARE
PADA KELUARGA TN.A DIKELURAHAN BATU MERAH RT/RW 003/018
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI

Hari/ Tanggal : Kamis ,15 Desember 2011


Waktu : 1 x 45 menit
Topik Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit DIARE
t : Rumah Keluarga Tn.A Kelurahan Batu Merah RT003/RW /18
A. LATAR BELAKANG
Diare adalah suatu keadaan dimana seseorang mengelami buang air besar lebih dari 3x
sehari yang biasa terjadi pada orang dewasa/ anak anak dengan konsistensi tinja encer/ cair.
Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang tingkat kesehatan
keluarga yang ada diwilayah kerja puskesmas rijali.
Setelah perawat menganalisa dan menemukan masalah keperawatan maka perawat perlu
melakukan suatu peranan tentang penyakit diare
Kemudian perawat memberikan implementasi kepada keluarga melakukan penyuluhan atau
pemberian HE dan tindakan mandiri serta pengobatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian
hal di atas yang melatarbelakangi, kami mahasiswa Akper Kesdam XVI/ Pattimura untuk
melakukan penyuluhan kesehatan kepada Pasien/Pengunjung dipuskesmas rijali tentang penyakit
diare

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Diharapakan dalam jangka kurang lebih 45 menit dapat dilakukan penyuluhan tentang Diare
kepada seluruh anggota keluarga Tn.A
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan :
1. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan pengertian Diare
2. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Diare
3. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Diare
4. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan cara pencegahan penyakit Diare

C. PESERTA
Seluruh Pasien/pengunjung dipuskesmas Waihaong
D. SETTING TEMPAT

KETERANGAN :

: Pembawa Materi

: Peserta

E. SETTING WAKTU
NO WAKTU KEGIATAN PEMBICARA

1 3 menit Perkenalan Iswandi Pe


2 15 menit Penyajian materi Iswandi Pe
Tanya jawab
3 20 menit Evaluasi Kel.Tn.A+ Iswandi Pe
4 5 menit Penutup Iswandi Pe
5 2 menit Iswandi Pe

F. METODE
Ceramah, Tanya jawab
G. MEDIA
Leaflet Diare

H. MATERI
DIARE
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar lebih dari sehari encer atau cair
2. Cara Mengatasi Diare
a. Segera beri banyak minum dengan cairan yang tersedia di rumah tangga seperti:
a. Kuah sayur
b. Kuah sop
c. Air tajin
d. Air the
e. Air matang
f. Larutan gula garam
b. Bila ada beri oralit
c. Cara menyiapkan oralit
g. Umur kurang dari 1 tahun: - gelas
h. Umur 1-4 tahun: - 1 gelas
i. Umur diatas 5 tahun: 1- gelas
d. Cara menyiapkan oralit
j. Sediakan 1 gelas air matang
k. Masukan semua bubuk oralit 200 ml kedalam gelas
l. Aduk sampai rata
e. Cara pembuatan larutan gula garam
m. Sediakan 1 gelas air matang
n. 2 sendok teh garam
o. 1 sendok teh gula
p. Aduk sampai rata
f. Teruskan pemberian makanan
Selama diare:
q. Teruskan dan tingkatkan pemberian Asi pada bayi yang masih menyusui
r. Anak diatas 6 bulan, beri makanan tambahan:
Bubur dan sayuran
Sari buah segar
Beri makanan lebih dari 6x per hari

I. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi Struktur
a. Kegiatan penyuluhan telah direncanakan 1 hari sebelum kegiatan
b. Rencana penyuluhan dikoordinasikan dengan Pembimbing Program penyuluhan dan Pembing
Institusi Pendidikan untuk persiapan tempat.
2. Evaluasi Proses
Acara kegiatan bertempat di rumah keluarga Tn.a Di kelurahan Batu Merah RT/RW 003/18
3. Evaluasi Hasil
1. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali pengertian Diare
2. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala dari penyakit Diare
3. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali penyebab dari penyakit Diare
4. Keluarga Tn.A dapat menyebutkan kembali cara pencegahan penyakit Diare

Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerachman. (2000). Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta ; EGC
Arief Mansjoer, dkk. (2000). Pengertian Diare.
Ali Zaidin, H. (2001). Dasar-Dasar Keperawatan Profesional, Jakarta ; Widya Medika.
Alimul Azis, A. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Madikal.
Behrman Etal. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta ; EGC.
Depkes RI, (1999). Indonesia Sehat 2010, Jakarta
Effendy nasrul, (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Masyarakat. Edisi III. Jakarta : EGC
Ester Monika, (2005). Pedoman Perawatan Pasien, Jakarta ; EGC
Ester Monika, Tim Pengajar Keperawatan Komunitas, 2006 Panduan Pengalaman Belajar Lapangan
Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Friedman, (1998). Keperawatan keluarga. Jakarta : EGC
Marsjoer Arief (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesulapius
Ngastiah (1999).Perawatan Anak Sakit : Jakarta ; EGC
New Man Dorland. (2000). Kamus Kedokteran, Jakarta ; EGC
Notoatmodjo Soekirjo, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Rekina Cipta Jakarta.
Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta ; AGC.
Sensu setiawati, (2008). Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga, Edisi II. Jakarta : EGC.

Diposkan oleh iswandi ibrahim di 00.34


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

2 komentar:

1.

This is My World29 Januari 2013 17.18

hatur nuhun pisan nih


ada tugas mendadak tentang ASKEP KELUARGA

Balas

2.

iswandi ibrahim3 Februari 2013 03.08

lnjut aja nyedott...

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Artikel Blog
2012 (2)

o Juni (2)

10 Penyebab komputer lambat dan cara mengatasinya....

Askep Keluarga dengan Pasien Diare

2013 (2)

2014 (2)

Profil Ku

iswandi ibrahim
Lihat profil lengkapku

Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai