Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PEMILIHAN STRUKTUR

konsep itu meliputi :

-tema bangunan (style)


-struktur dasarnya (menggunakan struktur apakah bangunan tersebut?)
-ruang-ruang dasar
Inti dari sebuah konsep adalah garis besar penjelasan SEPERTI APAKAH BANGUNAN yang akan di buat, baik menjelaskan fisiknya, maupun aspek non fisiknya.

Secara umum terdiri dari 4 bagian :


- Bagian bawah bangunan , meliputi konsep perancangan ; pondasi dan lantai
- Bagian tengah bangunan, meliputi konsep perancangan ; dinding, jendela dan pintu.
- Bagian atas bangunan , meliputi konsep perancangan ; rangka atap dan penutup atap.
- Bagian eksterior dan interior, lysplank,aksesoris dan seni profil dinding,aksesoris kusen dan daun pintu-jendela, pemilihan warna dsb.

Adapun konsep/pemilihan struktur yang ingin saya gunakan beserta alasannya ialah :

BAGIAN BAWAH PONDASI


1. PONDASI
Pondasi adalah struktur bangunan bagian bawah yang berfungsi meneruskan gaya dari segala arah bangunan di atasnya ke tanah. Dengan demikian pembangunan pondasi harus dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat pondasi itu
sendiri, beban-beban berguna, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain.
Adanya penurunan pondasi setempat atau secara merata melebihi batas tertentu akan menyebabkan rusaknya bangunan atau menimbulkan patahan pada beton. Oleh karena itu penggalian tanah untuk pondasi sebaiknya harus mencapai tanah
keras.
Secara umum terdapat dua macam pondasi, Yaitu:
1. Pondasi Dangkal : dipakai untuk bangunan bertanah keras atau bangunan-bangunan sederhana.
2. Pondasi Dalam : dipakai untuk bangunan bertanah lembek, bangunan berbentang lebar (memiliki jarak kolom lebih dari 6 meter), dan bangunan bertingkat.
Yang termasuk Pondasi dangkal antara lain:
Pondasi batu kali setempat
Pondasi lajur batu kali
Pondasi tapak atau plat beton setempat
Pondasi beton lajur
Pondasi Strauss

Pondasi tiang pancang kayu


Yang termasuk pondasi dalam antara lain :
Pondasi tiang pancang (beton, besi, pipa baja)
Pondasi sumuran
Pondasi Bored Pile
dll
Untuk menghindari penurunan setempat pada pondasi (pada salah satu kolom), maka pondasi bagian atas dihubungkan, atau di ikat dengan beton sloof. Beton sloof ini berfungsi untuk menahan resapan atau rembesan air tanah ke dinding
bangunan dan menahan bangunan.
Dengan adanya beton sloof ini, juga berfungsi sebagai beton pengikat pondasi yang bila terjadi penurunan pada bangunan maka akan terjadi penurunan secara bersama-sama (turun seragam sehingga tidak menimbulkan kerusakan).

2. LANTAI

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk
karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan
sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan
seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis lantai dengan beragam karakteristiknya yang sering digunakan pada rumah kebanyakan:

1. Lantai Plester
Jenis ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus
dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal.

2. Lantai Keramik
Jenis lantai ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam
perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.

3. Lantai Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini mahal. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan
marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan.

4. Lantai Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun
sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.

5. Lantai Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis
lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan yang permukaannya adalah hasil printing.

BAGIAN TENGAH BANGUNAN


1. DINDING
Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang.Teknologi menghadirkan fungsi baru dari dinding dan menyuguhkan berbagai macam jenis finishing-nya. Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai
pendefinisi ruangan, peredam suara, pelindung bagian dalam bangunan dari cuaca dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya dinding partisi, dinding pembatas (boundary wall), dinding penahan
(retaining wall) dan sebagainya.
Dinding mempunyai fungsi diantaranya sebagai berikut:

1. Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar tempat kita tinggal dan beraktifitas.

2. Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping,depan dan belakang.

3. Penambah keindahan pada bangunan, pada rumah dan bangunan modern seringkali tampilan dinding luar diekspose sedemikian rupa untuk menambah daya tarik suatu bangunan tersebut

4. Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur dengan ruang dapur dan ruang-ruang lainnya dipisahkan oleh dinding dan masing-masing ruangan memiliki funsi yang berbeda.

5. Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul beban (shear wall), Umumnya terdapat pada bangunan dengan denah yang tidak teratur dan bertingkat, hal ini untuk mengurangi gaya geser berlebihan yang akan diterima
struktur bangunan sehingga bangunan tersebut aman terhadap bahaya roboh.

1. Dinding Bata Kapur (Struktural & non Struktural)

Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas tanah, atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah liat dengan
kapurgunung.
Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit pemakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.

2. Dinding Bata Hebel Atau Celcon (Struktural & non Struktural )

Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik.Dinding bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah
relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang terbuang. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.
Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya d icampur dengan
air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
Kelebihan dinding bata hebel/celcon:
1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2. Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan yang lebih mudah dengan menggunakan gergaji.
3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 - 12.
4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik.

Kekurangan dinding bata hebel/celcon:


1. Harga relatif lebih mahal.
2. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini.
3. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.

3. Dinding Partisi (non Struktural)

Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat antar ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding ini memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan
konstruksi dinding yang lain. Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus dan murah. Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar (eksterior). Ini disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan
dari gangguan luar. Disamping tidak cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang untuk memikul beban yang berat. Dinding macam ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran.
Bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan gipsum dengan ketebalan 9-12 mm. Dari segi beban terhadap bangunan, dinding partisi dapat diabaikan.
Untuk dinding partisi yang memakai bahan multiplek bisa dikatakan kurang aman, mengingat bahan mudah terbakar dan mudah mengelupas bila sering terkena air. Secara umum pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis, untuk luar dan dalam.
Bila dana terbatas, gunakan bahan partisi ini untuk pembatas ruangan. Jenis bahan disesuaikan dengan selera dan besarnya biaya.

4. Dinding Batako (Struktural & non Struktur)

Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar,bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland. Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya: per m 2 Luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang
dibutuhkan, sehingga kuantitatif terdapat penghematan.
Bentuk batu batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jikakualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang
sederhanadan tidak perlu dibakar.

Kelebihan dinding batako:


a. Pemasangan relatif lebih cepat.
b. Harga relatif murah.

Kekurangan dinding batako:


a. Rapuh dan mudah pecah.
b. Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
c. Dinding mudah retak.
d. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5 9 m2.

5. Dinding Batu Bata (Struktural & non Struktural)

Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam
sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding. Pembuatan batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10.

Kelebihan dinding bata merah:


1. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
2. Keretakan relatif jarang terjadi.
3. Kuat dan tahan lama.
4. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2.

Kekurangan dinding bata merah:


1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
2. Biaya lebih tinggi.

6. Batako Semen Pc / Batako Pres (Struktural & non Struktural)

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara maksimal, dan dibakar
dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran harus tepat sehingga pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran.
Kelebihan dinding batako pres:
1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
2. Pemasangan lebih cepat.
3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2.

Kekurangan dinding batako pres:


1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
7. Jenis Dinding lainnya
a. Dinding pemisah, yaitu dinding yang digunakan untuk memisahkan dua area. Salah satu dinding pemisah yang terkenal yaitu tembok Berlin yang memisahkan Berlin Timur dan Barat.
b. Dinding tirai atau curtain wall, yaitu dinding yang digunakan bangunan tinggi sebagai pelindung dari cuaca. Kaca digunakan sebagai material non-struktur yang ringan, sehingga bangunan tak harus menanggung beban berat.
c. Shared wall yaitu dinding yang digunakan untuk memisahkan dua buah bangunan.Movable partition, yaitu partisi yang dapat digerakkan atau dipindahkan sesuai kebutuhan.

2. JENDELA & PINTU

Ketika berbicara pintu dan jendela tentu saja kita langsung berpikiran dengan jalan keluar masuk maupun sebagai sirkulasi. Tapi tentu saja mendefinisikan pintu dan jendela tidak sama di tiap orang dan biasanya terkait dengan kebiasaan dan kebudayaan
setempat.

Jadi, apa saja fungsi dan peranan dari pintu dan jendela?

Beberapa fungsi pintu dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Masalah Sekuritas/privasi
Tentu saja kita tidak menginginkan orang asing menerobos masuk ke dalam rumah kita jika jalur pintu tidak dipasang daun pintu. Sementara untuk anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut, pintu kamar merupakan batas sehingga privasi
masing-masing terjaga. Jadi jelas pintu sebagai pembatas antar satu ruangan ke ruangan lainnya.

2. Sebagai Akses Keluar Masuk Manusia


Kita ketahui bahwa ukuran dan dimensi pintu dibuat sesuai dengan ukuran badan manusia. Jadi, secara umum pintu memiliki fungsi sebagai akses keluar masuk manusia baik dari dalam rumah atau dari luar rumah.

3. Sebagai Sirkulasi
Selain sebagai akses keluar masuk manusia, pintu juga berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam rumah misalnya saat pintu dibuka. tidak hanya udara, cahaya dapat masuk ke ruangan ketika pintu terbuka ataupun melaui pintu kaca.

4. Mengubah Definisi Ruang


Dengan adanya pintu, mampu dengan mudah mengubah definisi ruang dari ruang tertutup yang dibatasi oleh tembok-tembok masif menjadi lebih terbuka.

Sedangkan untuk jendela, dilihat dari model jendela dan kegunaannya, memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Mendapatkan Cahaya Alami


Pada umumnya, jendela rumah didominasi oleh kaca. Dengan kaca maka akan membiarkan cahaya alami masuk ke dalam ruang yang manfaatnya akan lebih banyak dibandingkan cahaya buatan. Cahaya matahari secara alami akan membantu
membunuh kuman dan bakteri yang ada di dalam rumah.
2. Berhubungan Dengan Kesehatan
Seperti pintu, jendela juga merupakan sirkulasi udara. Sebuah rumah tanpa sirkulasi udara yang baik, akan rentan terhadap kelembaban yang dapat menyuburkan tumbuhnya jamur dan bakteri di dalam rumah. Oleh karena itu, dengan banyaknya
jumlah jendela yang dapat dibuka akan membantu pendaur ulangan udara di dalam rumah.

3. Memperluas Pandangan dan Memberikan Ketenangan


Jendela yang terbuka memberikan kita pemandangan ke luar ruangan. Bila membentang pemandangan yang hijau nan asri di luar ruangan tersebut, maka tentu akan memberikan ketenangan pikiran.

4. Sisi Estetika
Ditinjau dari sisi estetika, keberadaan jendela dengan model yang menarik dan menyatu dengan arsitektur rumah yang mempermanis tampilan rumah.

BAGIAN ATAS BANGUNAN


RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP

Pengertian Rangka Atap


Rangka atap adalah struktur bangunan yang posisi berada di atas bangunan yang berdiri . rangka memiliki beberapa struktur diantara nya adalah kuda - kuda . rangka atap ini berdiri tepat di atas ring balk yang memungkinkan penyaluran
tekanan langsung ke struktur bangunan lain yang berada di bawah nya .

Fungsi Dari Rangka Atap

Rangka atap memiliki fungsi menyarur kan tekanan dari atap ke struktur bangunan lainnya yang berada di bawah nya . rangkap atau juga memiliki fungsi sebagai penahan atap dari tekanan - tekanan yang di berikan dari atap itu sendiri .
dalam perkembangan jaman rangka atap pun ikut berkembang yang biasa nya pada dahulu kala bahan yang di gunakan untuk membuat rangka atap adalah balok kayu dengan seiring perkembangan jaman balok kayu pun mulai di tinggal kan
sekarang kebanyakan pengembang perumahan sudah beralih ke baja ringan .

Macam-macam bentuk atap rumah yang meliputi :

1. Atap datar adalah atap yang memiliki permukaan yang berbentuk agak datar dan sedikit miring.

2. Atap strandar adalah atap yang mempunyai bidang miring ke bagian tepi dengan atasnya menempel ke dinding bangunan induk.

3. Atap pelana adalah atap yang tersusun atas dua bidang miring dengan bagian tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus.

4. Atap perisai adalah atap yang terbentuk dari empat bidang miring berbentuk segitiga yang saling dihubungkan.

5. Atap tenda adalah atap yang memiliki empat bidang atap dan empat jurai yang mempunyai bentuk, ukuran, dan lereng yang sama serta bertemu pada satu titik tertinggi.

6. Atap menara adalah atap tenda yang mempunyai jurai dengan tingkat kemiringan yang lebih curam.

7. Atap kerucut adalah atap yang mempunyai penampang berbentuk bundar dengan puncak yang bertemu pada satu titik.

Anda mungkin juga menyukai