Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu.
Kami penulis makalah mengenai penyakit Leukemia mengucapkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini disajikan dalam bentuk penjelasan, etiologi, patofisiologi beserta pohon masalah,
manifestasi klinis, penatalaksanaan sekaligus mengenai tentang kelainan leukosit(Leukemia)
Kami menyadari bahwa dengan menyusun atau menulis makalah ini masih banyak
kekuranganya, kritik dan saran kami harapkan dari teman-teman dan guru pembimbing kami.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan bisa mengembangkan pengetahuan kita
tentang penyakit Leukemia.
Om Santhi,Santhi,Santhi Om.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).
Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih
dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi
di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti meninges,
traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.
Insidensi Leukemia di Amerika adalah 13 per 100.000 penduduk /tahun ( Wilson,
1991 ) . Leukemia pada anak berkisar pada 3 4 kasus per 100.000 anak / tahun . Untuk
insidensi ANLL di Amerika Serikat sekitar 3 per 200.000 penduduk pertahun. Sedang di
Inggris, Jerman, dan Jepang berkisar 2 3 per 100.000 penduduk pertahun ( Rahayu, 1993,
cit Nugroho, 1998 ) .
Pada sebuah penelitian tentang leukemia di RSUD Dr. Soetomo/FK Unair selama
bulan Agustus-Desember 1996 tercatat adalah 25 kasus leukemia akut dari 33 penderita
leukemia. Dengan 10 orang menderita ALL ( 40% ) dan 15 orang menderita AML (60 %)
( Boediwarsono, 1998 ). Berdasarkan dari beberapa pengertian mengenai Leukemia maka
penulis berpendapat bahwa leukemia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
prolioferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat
pembentuk darah.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan pendahuluan ini adalah :
a. Mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai penyakit Leukemia.
b. Mengetahui tata laksana dan asuhan keperawatan pada klien tumor otak.
c. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul pada asuhan keperawatan
klien dengan penyakit Leukemia.
d. Mendeskripsikan rencana keperawatan yang dibuat pada asuhan keperawatan klien dengan
dengan Leukemia.
e. Mendeskripsikan tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada asuhan keperawatan klien
dengan Leukemia.

PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN
Leukemia, asal berasal dari bahasa yunani leukos-putih dan haima-darah. Leukemia
adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua
kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan
tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-
sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya.
Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski
tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan
ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal
yang akhirnya mendesak sel-sel lain.
Beberapa pengertian menurut para ahli yaitu sbb:
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175).
Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum
tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 :
248 )
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.
(Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495)
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001).
Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih
dalam sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi
di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti meninges,
traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka penulis berpendapat bahwa
leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari sel-sel
leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

Penyakit Leukemia Akut dan Kronis

Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah
kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus
pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya
adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh
penderita dengan monitor yang komprehensive. Leukemia akut ditandai dengan suatu
perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak
segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari.
Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga
memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid,
maka disebut leukemia imfositik, Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid
seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.
Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
Leukemia limfositik akut (LLA), Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-
anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau
lebih.
Leukemia mielositik akut (LMA), Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.
Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur
lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada
pada anak-anak.
Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada
anak-anak, namun sangat sedikit.
Penyebab Penyakit Leukemia
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada
beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus
Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penderita dengan
radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup
kejadian bom atom Hiroshima & Nagasaki, Jepang.
Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi
frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri seperti
insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari
orang normal.
Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia
feline,HTLV-1 pada dewasa.

Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia

Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian
secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Anemia, Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah
dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas
cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
Perdarahan, Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena
didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit
(banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
Terserang Infeksi, Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama
melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah
tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya, akibatnya tubuh si penderita
rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan
adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone
marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel
leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan
pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak
hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan
pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa
bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan
pembengkakan.
Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas
dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)


Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ;
Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic
resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.

Penanganan dan Pengobatan Leukemia

Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti
anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia
bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:
Chemotherapy/intrathecal medications
Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
Transfusi sel darah merah atau platelet

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Leukemia atau kanker
darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan
secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang
dan jaringan limfoid.Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal
atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah
perifer atai darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan
sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Leukemia dapat dibagi menjadi :
Leukemia limfosik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-
anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau
lebih.
Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa dari pada anak-anak. Tipe
ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari
55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hamper tidak ada pada anak-
anak.
Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi
pada anak-anak, namun sangat sedikit.

Anda mungkin juga menyukai