PENDAHULUAN
1
G. Bagaimana gejala penyakit scabies?
H. Bagaimana cara penularan scabies?
I. Bagaimana cara pencegahan scabies?
J. Bagaimana pengobatan scabies?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada manusia oleh S. scabiei var homonis, pada babi oleh S. scabiei var suis,
pada kambing oleh S. scabiei var caprae, pada biri-biri oleh S. scabiei var ovis.
3
daur hidup Sarcoptes scabiei dari telur hingga dewasa berlangsung selama
satu bulan. Sarcoptes scabei memiliki empat fase kehidupan yaitu telur, larva,
nimfa dan dewasa. Berikut ini siklus hidup Sarcoptes scabiei :
1. Betina bertelur pada interval 2-3 hari setelah menembus kulit .
2. Telur berbentuk oval dengan panjang 0,1-0,15 mm
3. Masa inkubasi selama 3-8 hari. Setelah telur menetas, terbentuk larva yang
kemudian bermigrasi ke stratum korneum untuk membuat lubang molting
pouches. Stadium larva memiliki 3 pasang kaki.
4. Stadium larva terjadi selama 2-3 hari. Setelah stadium larva berakhir,
terbentuklah nimfa yang memiliki 4 pasang kaki.
5. Bentuk ini berubah menjadi nimfa yang lebih besar sebelum berubah menjadi
dewasa. Larva dan nimfa banyak ditemukan di molting pouches atau di folikel
rambut dan bentuknya seperti tungau dewasa tapi ukurannya lebih kecil.
6. Tungau betina memperluas molting pouches untuk menyimpan telurnya. Tungau
betina mempenetrasi kulit dan menghabiskan waktu sekitar 2 bulan di lubang
pada permukaan.
4
kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermografik serta ekologik. Penyakit ini
dapat dimasukkan dalam P.H.S. (Penyakit akibat Hubungan Seksual). (Haandoko,
R, 2001).
2.5. Hospes
Sarcoptes scabiei hidup dengan menjadikan manusia sebagai inangnya
dan bersifat menular, Penularannya melalui kontak langung atau tidak langsung.
5
c. Lesi kulit
Lokasi lesi kulit terdapat pada sela-sela jari tangan, pergelangan tangan
bagian dalam, lipatan aksila bagian depan, perut sekitar umbilikus dan
pantat. Pada wanita juga terdapat pada areola mamae dan bagian bawah
mamae, sedangkan pada laki-laki lesi kulit ditemukan sekitar genetalia eksterna.
Pada bayi distribusinya sampai mengenai seluruh tubuh termasuk punggung,
kepala, leher bahkan sampai wajah, orang dewasa tidak sampai mengenai
wajah (Goldstein, 2001)
6
scabies karena seseorang mungkin saja telah mengandung tungau scabies yang
masih dalam periode inkubasi asimptomatik.
Selain itu, Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan dan
lingkungan yang kurang baik oleh sebab itu untuk mencegah penyebaran penyakit
ini dapat dilakukan dengan cara :
2) Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara teratur
minimal 2 kali dalam seminggu
4) Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
5) Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang dicurigai
terinfeksi tungau skabies.
6) Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup. Menjaga kebersihan tubuh
sangat penting untuk menjaga infestasi parasit. Sebaiknya mandi dua kali sehari,
serta menghindari kontak langsung dengan penderita, mengingat parasit mudah
menular pada kulit. Walaupun penyakit ini hanya merupakan penyakit kulit biasa,
dan tidak membahayakan jiwa, namun penyakit ini sangat mengganggu kehidupan
sehari-hari
1) Belerang endap (sulfur presipitatum), dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep
atau krim. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun. Sulfur adalah
antiskabietik tertua yang telah lama digunakan, sejak 25 M. Secara umum sulfur
bersifat aman bila digunakan oleh anak-anak, wanita hamil dan menyusui serta
efektif dalam konsentrasi 2,5% pada bayi.
Cara pemakaiannya: sangat sederhana, yakni mengoleskan salep setelah
mandi ke seluruh kulit tubuh selama 24 jam selama tiga hari berturut-turut.
7
Keuntungannya: harganya yang murah dan mungkin merupakan satu-
satunya pilihan di negara yang membutuhkan terapi massal.Bila kontak dengan
jaringan hidup, preparat ini akan membentuk hydrogen sulfide dan pentathionic
acid (CH2S5O6) yang bersifat germicid dan fungicid. Secara umum sulfur
bersifat aman bila digunakan oleh anak-anak, wanita hamil dan menyusui serta
efektif dalam konsentrasi 2,5% pada bayi.
Efek samping: pemakaian obat ini adalah bau tidak enak, mewarnai
pakaian dan kadang-kadang menimbulkan iritasi.
2) Emulsi benzil-benzoat (20-25%) Benzil benzoat adalah ester asam benzoat dan
alkohol benzil yang merupakan bahan sintesis balsam peru.
Cara Kerja: Benzil benzoat bersifat neurotoksik pada tungau skabies.
Cara Pemakaian: Digunakan sebagai 25% emulsi dengan periode kontak
24 jam dan pada usia dewasa muda atau anak-anak, dosis dapat dikurangi menjadi
12,5%. Benzil benzoate sangat efektif bila digunakan dengan baik dan teratur dan
secara kosmetik bisa diterima.
Efek samping dari benzil benzoate dapat menyebabkan dermatitis iritan
pada wajah dan skrotum, karena itu penderita harus diingatkan untuk tidak
menggunakan secara berlebihan. Penggunaan berulang dapat menyebabkan
dermatitis alergi. Terapi ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan menyusui,
bayi, dan anak-anak kurang dari 2 tahun. Tapi benzil benzoate lebih efektif dalam
pengelolaan resistant crusted scabies.
3) Gama benzena heksa klorida (gameksan=gammexane ; Lindane)
Cara Kerja: Lindane juga dikenal sebagai hexaklorida gamma benzena,
adalah sebuah insektisida yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) tungau.
Lindane diserap masuk ke mukosa paru-paru, mukosa usus, dan selaput lendir
kemudian keseluruh bagian tubuh tungau dengan konsentrasi tinggi pada jaringan
yang kaya lipid dan kulit yang menyebabkan eksitasi, konvulsi, dan kematian
tungau. Lindane dimetabolisme dan diekskresikan melalui urin dan feses.
Cara Pemakaian: Lindane tersedia dalam bentuk krim, lotion, gel, tidak
berbau dan tidak berwarna. Pemakaian secara tunggal dengan mengoleskan ke
seluruh tubuh dari leher ke bawah selama 12-24 jam dalam bentuk 1% krim atau
lotion. Setelah pemakaian dicuci bersih dan dapat diaplikasikan lagi setelah 1
8
minggu. Hal ini untuk memusnahkan larva-larva yang menetas dan tidak musnah
oleh pengobatan sebelumnya. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan
Lindane selama 6 jam sudah efektif. Dianjurkan untuk tidak mengulangi
pengobatan dalam 7 hari, serta tidak menggunakan konsentrasi lain selain 1%.
Efek Samping: Efek samping lindane antara lain menyebabkan toksisitas
SSP, kejang, dan bahkan kematian pada anak atau bayi walaupun jarang terjadi.
Tanda-tanda klinis toksisitas SSP setelah keracunan lindane yaitu sakit kepala,
mual, pusing, muntah, gelisah, tremor, disorientasi, kelemahan, berkedut dari
kelopak mata, kejang, kegagalan pernapasan, koma, dan kematian. Beberapa bukti
menunjukkan lindane dapat mempengaruhi perjalanan fisiologis kelainan darah
seperti anemia aplastik, trombositopenia, dan pancytopenia.
4) Krotamiton 10% Krotamion (crotonyl-N-etil-o-toluidin) digunakan sebagai
krim 10% atau lotion. Tingkat keberhasilan bervariasi antara 50% dan 70%.
Cara pemakaian: Hasil terbaik telah diperoleh bila diaplikasikan dua kali
sehari selama lima hari berturut-turut setelah mandi dan mengganti pakaian dari
leher ke bawah selama 2 malam kemudian dicuci setelah aplikasi kedua.
Efek samping yang ditimbulkan berupa iritasi bila digunakan jangka
panjang.Beberapa ahli beranggapan bahwa Krotamiton krim ini tidak memiliki
efektivitas yang tinggi terhadap skabies. Krotamiton 10% dalam krim atau losion,
tidak mempunyai efek sistemik dan aman digunakan pada wanita hamil, bayi dan
anak kecil
5) Permetrin dengan kadar 5%
Cara kerja: Merupakan sintesa dari pyrethroid dan bekerja dengan cara
mengganggu polarisasi dinding sel saraf parasit yaitu melalui ikatan dengan
natrium. Hal ini memperlambat repolarisasi dinding sel dan akhirnya terjadi
paralise parasit. Obat ini merupakan pilihan pertama dalam pengobatan scabies
karena efek toksisitasnya terhadap mamalia sangat rendah dan kecenderungan
keracunan akibat kesalahan dalam penggunaannya sangat kecil. Hal ini
disebabkan karena hanya sedikit yang terabsorpsi di kulit dan cepat
dimetabolisme yang kemudian dikeluarkan kembali melalui keringat dan sebum,
dan juga melalui urin. Belum pernah dilaporkan resistensi setelah penggunaan
obat ini.
9
Cara pemakaian: Permethrin tersedia dalam bentuk krim 5%, yang
diaplikasikan selama 8-12 jam dan setelah itu dicuci bersih. Apabila belum
sembuh bisa dilanjutkan dengan pemberian kedua setelah 1 minggu. Permethrin
jarang diberikan pada bayi-bayi yang berumur kurang dari 2 bulan, wanita hamil
dan ibu menyusui. Wanita hamil dapat diberikan dengan aplikasi yang tidak lama
sekitar 2 jam.
Efek samping: jarang ditemukan, berupa rasa terbakar, perih dan gatal,
namun mungkin hal tersebut dikarenakan kulit yang sebelumnya memang
sensitive dan terekskoriasi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Skabies pada manusia masih menjadi kendala bagi kesehatan manusia .
Penyakit ini harus mendapat perhatian yang serius dari lembaga-lembaga terkait
sehingga penyebarannya tidak semakin luas .Lemahnya piranti diagnosis dan
timbulnya resistensi tungau S. scabiei terhadap bermacam-macam akarisidal
menjadi tantangan bagi para peneliti untuk menemukan akarisidal alternative yang
aman bagi penderita dan bersifat ramah lingkungan.
Skabies (kudis) adalah penyakit kulit yang berisifat menular yang
disebabkan oleh investasi dan sensitisasi terhadap tungau sarcoptes scabiei
varietas hominis. Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthopoda , kelas Arachnida,
ordo Astigmata, famili Sarcoptidae. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.
Hominis dan merupakan tungau kecil, Badannya transparan, berbentuk oval,
pungggungnya cembung dan perutnya rata. daur hidup Sarcoptes scabiei dari
telur hingga dewasa berlangsung selama satu bulan. Sasaran dari Sarcoptes scabiei
untuk menyebarkan penyakit yaitu manusia
gejala seseorang terkena skabies adalah kulit penderita gatal-gatal penuh
bintik-bintik kecil sampai besar, berwarna kemerahan yang disebabkan garukan
keras. Bintik-bintik itu akan menjadi bernanah jika terinfeksi . Penularan penyakit
skabies dapat terjadi secara langsung seperti seperti berjabat tangan, tidur bersama
dan hubungan seksual maupun tidak langsung misalnya melalui perlengkapan
tidur, pakaian atau handuk. untuk mencegah penyebaran penyakit harus menjaga
kebersihan lingkungan, rumah dan badan. Pengobatan scabies dapat dilakukan
baik secara medis seperti Belerang endap (sulfur presipitatum), Emulsi benzil-
benzoat, Gama benzena heksa klorida, Krotamiton dan Permetrin maupun secara
tradisional seperti daun salam, biji buah pinang dan daun buah srikaya
3.2. Saran
Agar terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh tungau
(sarcoptes scabiei) terutama sarcoptes scabiei var homonis, maka sangat
diperlukan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan kehiginetas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hadir Az-zuhri (http://blogkuhadiraz-zuhri.blogspot.co.id/2014/05/normal-0-
false-false-false-in-x-none-ar.html)
12