BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pendahuluan
di banyak negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 300 juta orang telah
Lampung tahun 2011 jumlah kasus baru penyakit skabies berjumlah 1135
orang dan tahun 2012 mengalami peningkatan lebih dari 2x lipat menjadi
2941 orang. Di Indonesia, penyakit ini masih menjadi masalah tidak saja di
daerah terpencil tapi juga di kota-kota besar seperti Jakarta, karena kondisi
Indonesia (KSDAI) tahun 2001, dari sembilan rumah sakit di tujuh kota
tersebut lebih sering terjangkit pada lingkungan yang tidak terawat, kurang
1
2
1.2 Definisi
terjadi akibat kontak langsung dari kulit ke kulit maupun kontak tidak
langsung (melalui benda misalnya pakaian handuk, sprei, bantal dan lain -
lain).4
1.3 Sinonim
1.4 Epidemiologi
Penyakit ini dapat termasuk PHS (Penyakit akibat Hubungan Seksual) pada
orang dewasa.4
bahwa infeksi skabies paling tinggi terjadi di antara anak-anak berusia 10-
12 tahun.5
sampai dengan 13% dan 30 % prevalensi skabies pada anak usia di bawah 6
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada
2002-2006, tercatat 1,6% penderita skabies dari 427 penderita anak usia 0-
14 tahun.6
1.5 Etiologi
cembung, bagian perutnya rata, dan memiliki 8 kaki. Tungau ini tidak bisa
terbang atau melompat. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan
tidak bermata. Ukurannya yang betina berkisar antara 330 – 450 mikron x
250 – 350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni 200 – 240
4
pasang didepan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada
betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga
Gambar 1.1
Morfologi Sarcoptes scabiei.8
Sumber : Burns DA, Chapter 38: Diseases Caused by Arthropods and Other
Noxious Animals, In: Rook’s Textbook of Dermatology, Ed. 8, pp. 38.36 –
38.42, USA: Blackwell Publishing.
1.6 Patogenesis
yang terjadi di atas kulit, tungau jantan akan mati. Tapi kadang-kadang
masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh tungau
meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai 40-50 telur yang
dihasilkan oleh setiap tungau betina selama rentang umur 4-6 minggu dan
selama itu tungau betina tidak meninggalkan terowongan. Setelah itu, larva
berkaki enam akan muncul dari telur setelah 3-4 hari dan keluar dari
nimfa. Setelah itu berkembang menjadi tungau jantan dan betina dewasa.
Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan
Gambar 1.2
Siklus Hidup Sarcoptes scabiei.4
pada Norwegian skabies - individu bisa didiami lebih dari sejuta tungau
ini.4
yaitu sekitar 210C, dan 40-80% tungau skabies ini hidup di lingkungan
Dikenal ada 4 tanda utama atau cardinal sign pada infeksi skabies, yaitu : 4,7
1. Pruritus nocturna4,7
Pruritus nokturnal adalah rasa gatal terasa lebih hebat pada malam
bagian volar, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan, areola
perut bagian bawah dan pada bayi menyerang telapak tangan, telapak
Gambar 1.3
Skabies pada Sela-sela Jari Tangan3
Sumber : Burkhrat CN, Burkhrat CG, 2012, Chapter 208: Scabies, Other
Mites, and Pediculosis, In: Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine, Ed. 8, Vol. 1, pp. 2569-2572, San Fransisco: Mc. Graw-Hill
Companies Inc.
8
Gambar 1.4
Skabies pada Genitalia.8
Sumber : Burns DA, Chapter 38: Diseases Caused by Arthropods and
Other Noxious Animals, In: Rook’s Textbook of Dermatology, Ed. 8, pp.
38.36 – 38.42, USA: Blackwell Publishing.
Gambar 1.5
Skabies pada Kaki.8
Sumber : Burns DA, Chapter 38: Diseases Caused by Arthropods and
Other Noxious Animals, In: Rook’s Textbook of Dermatology, Ed. 8, pp.
38.36 – 38.42, USA: Blackwell Publishing.
1.8 Bentuk Klinis
Skabies Norwegia
dan kaki, kuku yang distrofik, serta skuama yang generalisata. Bentuk
ini sangat menular, tetapi rasa gatalnya sangat sedikit. Tungau dapat
9
dan psikosis.7
Skabies Nodular
Skabies dapat berbentuk nodular bila lama tidak mendapat terapi, sering
immunokompromais.7
1.9 Diagnosis
klinis ditegakkan jika ditemukan dua dari empat cardinal signs, yaitu:
1. Kerokan Kulit4,5
fragmen cangkang telur, atau skibala. Papul atau kanalikuli yang utuh
Gambar 1.6
Tungau Skabies Hasil Kerokan Kulit di Bawah Mikroskop Perbesaran
40x.5
tinta yang dapat dihapus, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah itu, tinta
sangat sedikit.5
11
3. Uji Tetrasiklin5
tersisa di dalam liang itu memantulkan warna kehijauan. Cara ini lebih
disukai karena tetrasiklin adalah larutan tak berwarna dan area kulit
Uji tetrasiklin dan burrow ink test jarang dilakukan karena sering
datang dalam keadaan penyakit yang lanjut dan kebanyakan telah terjadi
Tape Test mudah dilakukan dan memiliki nilai prediksi positif dan
5. Pemeriksaan Histopatologis5
menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian dibuat irisan tipis,
12
di atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian
Gambar 1.7
Tungau Skabies dalam Stratum Korneum.5
Sumber : Barry M, Kauffman CL, 2018, Scabies,
https://emedicine.medscape.com/article/1091037-overview, diakses pada 25
Agustus 2018 pukul 21.21 WIB.
Gambar 1.8
Tungau Multipel dalam Hiperkeratotik Stratum Korneum Pada Skabies
Norwegian.5
13
sel mast, dan eosinofil adalah karakteristik lesi skabies. Spongiosis dan
Gambar 1.9
Gambaran Seekor Tungau Sarcoptes scabiei.5
Sumber : Barry M, Kauffman CL, 2018, Scabies,
https://emedicine.medscape.com/article/1091037-overview, diakses pada 25
Agustus 2018 pukul 21.21 WIB.
Gambar 1.10
Diagnosis Banding Skabies.3
Sumber : Burkhrat CN, Burkhrat CG, 2012, Chapter 208: Scabies, Other
Mites, and Pediculosis, In: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine,
Ed. 8, Vol. 1, pp. 2569-2572, San Fransisco: Mc. Graw-Hill Companies
Inc.
sengatan).7
1.11 Penatalaksanaan
yang antara lain umur pasien, biaya pengobatan, berat derajat erupsi, dan
permukaan tubuh kecuali area wajah dan kulit kepala,dan lebih difokuskan
di daerah sela-sela jari, inguinal, genital, area lipatan kulit sekitar kuku, dan
area belakang telinga. Pada pasien anak dan scabies berkrusta, area wajah
dan kulit kepala juga harus dioleskan skabisid topikal. Pasien harus
adekuat, ruam dan rasa gatal di kulit dapat tetap menetap hingga 4 minggu.
yang diberikan tidak berhasil dan kemudian akan menggunakan obat anti
gatal pada pasien yang tidak membaik setelah pemberian terapi skabisid
yang lengkap.4
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
digunakan, selalu cuci dengan teratur, rendam dengan air panas dan
disetrika.
B. Penatalaksanaan Farmakologis
krim. Preparat ini karena tidak efektif terhadap stadium telur, maka
2 tahun.7
scabies.4
selama tiga hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi,
dan jarang memberi iritasi. Obat ini tidak dianjurkan pada anak di
saraf pusat.7
berlebihan.4
mengganti semua pakaian dan sprei serta dicuci dengan air panas
e. Ivermectin4
ensefalopati.4
f. Permetrin 5%4,7
5%, yang diaplikasikan selama 8-12 jam dan setelah itu dicuci
pemberian kedua.4
Gambar 1.11
Terapi Skabies Berdasarkan Siklus Hidup Sarcoptes scabiei.4
sel saraf sulit depolarisasi dan parasit akan paralisis/ lumpuh. Obat
ini efektif membunuh parasit, tapi tidak efektif untuk telur. Oleh
rasa terbakar, perih, dan gatal, mungkin karena kulit sensitif dan
terekskoriasi.4
Gambar 1.12
Terapi Skabies.4
hidrokortison 1% pada lesi kulit yang sangat aktif dan aplikasi pelumas atau
emolient pada lesi yang kurang aktif, pada orang dewasa dapat digunakan
berlanjut selama 2-6 minggu setelah pengobatan berhasil. Hal ini karena
mungkin karena salah diagnosis, aplikasi obat salah, sehingga tungau skabies
1.12 Pencegahan
orang yang kontak langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi
asimptomatik.3
handuk dan pakaian yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci
bersih dan dikeringkan dengan udara panas karena tungau skabies dapat
hidup hingga 3 hari di luar kulit, karpet dan kain pelapis lainnya sehingga
1.13 Komplikasi
telah dilaporkan terjadi pada kasus skabies berkrusta. Investasi skabies juga
1.14 Prognosis
higiene, serta semua orang yang berkontak erat dengan pasien harus diobati,
TINJAUAN KASUS
Umur : 13 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
No. RM : 846052
2.2 Anamnesis
lebih hebat pada malam hari sehingga membuat penderita sulit tidur.
23
24
Riwayat Alergi
- Asma disangkal
Riwayat Pengobatan
Riwayat Sosial
serupa
bersama.
handuk teman-temannya.
Status Generalis
BB/TB : 39 kg/147cm
Status Dermatologi
purulen, krusta, dan ekskoriasi serta erosi. Pada regio genitalia eksterna
Pemeriksaan Penunjang
- Kerokan Kulit
larva dari Sarcoptes scabei yaitu dengan mengerok lesi kulit dasar
Gambar 2.1
2.4 Resume
Penderita datang ke poli Kulit dan Kelamin RSU Haji Surabaya pada
kemaluan. Gatal yang dirasakan penderita lebih hebat pada malam hari
sama.
27
purulent, krusta, dan ekskoriasi serta erosi. Pada regio genitalia eksterna
2.5 Diagnosis
2.7 Planning
Terapi :
a. Non medikamentosa :
minggu sekali
28
b. Medikamentosa
malam hari seluruh tubuh dari leher hingga ujung kaki dan dicuci
Monitoring
- Keluhan pasien
- Bentukan efloresensi
Edukasi
bersih.
sekali
2.8 Prognosis
Gambar 2.2
Lesi Skabies Pada Regio Genitalia dan Groin Dextra et Sinistra
35
BAB 3
PEMBAHASAN
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabies var, hominis dan produknya. Ditandai gatal malam
hari, mengenai sekelompok orang, dengan tempat predileksi di lipatan kulit yang
lalu. Gatal muncul bersama dengan bintil-bintil di genitalia. Gatal yang dirasakan
penderita lebih hebat pada malam hari sehingga membuat penderita sulit tidur.
Pada awalnya muncul bintil-bintil lalu semakin digaruk semakin timbul luka.
pondok pasien banyak yang mengalami keluhan serupa. 6 teman sekamar pasien
Pada pemeriksaan fisik di regio genitalia dan cruris atau groin dextra et
sinistra, tampak multiple papul eritematosa, pustul, vesikel, bula purulen, krusta,
dan ekskoriasi serta erosi. Pada regio genitalia eksterna didapatkan gambaran
kunikulus berbentuk garis lurus berwarna putih dengan ukuran 1cm disertai pustul
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa termasuk dalam
Cardinal Sign adalah pruritus nokturnal yaitu rasa gatal terasa lebih hebat pada
malam hari karena meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu yang lebih lembab
35
36
dan panas. Selain itu, penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga
keluhan klinis akan tetapi menjadi pembawa (carrier) bagi individu lain. Sesuai
dengan pasien ini dimana terdapat tetangga mengalami keluhan yang sama. Selain
itu juga didapatkan kunikulus atau terowongan pada tempat predileksi yang
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata
panjang 1cm, pada ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel. Tempat
predileksinya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-
sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak
hal yang paling menunjang diagnosis, dapat ditemukan satu atau lebih stadium
hidup tungau. Selain tungau dapat ditemukan telur dan kotoran(skibala), akan
tetapi, kriteria yang keempat ini agak susah ditemukan karena hampir sebagian
besar penderita pada umumnya datang dengan lesi yang sangat variatif dan tidak
spesifik.
Pada pasien ini didapatkan infeksi sekunder karena didapatkan pustul, krusta,
erosi, ekskoriasi, dan bula purulen, hal ini sesuai dengan literatur bahwa jika
timbul infeksi sekunder ruam kulit menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lain-
lain).
36
37
dan handuk dicuci secara terpisah dengan air panas dan disetrika. Sesuai dengan
di sekitar pasien. Dalam kasus ini dapat diberikan pengobatan kepada teman 1
krim, aplikasi hanya sekali, dioleskan pada malam hari seluruh tubuh dari leher
hingga ujung kaki dan dicuci setelah 8 – 10 jam. Bila pada pengolesan pertama
Cetirizine tablet 1x10mg dan Klindamisin 150mg 4x1 untuk 5-7 hari
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa prinsip pengobatan
pada Skabies adalah scabisid yang dioleskan di seluruh permukaan tubuh kecuali
area wajah dan kulit kepala,dan lebih difokuskan di daerah sela-sela jari, inguinal,
genital, area lipatan kulit sekitar kuku, dan area belakang telinga. Selain itu
37
38
BAB 4
KESIMPULAN
Infeksi pada kulit yang disebabkan oleh host-spesifik tungau yang seluruh
siklus hidupnya berada di lapisan epidermis kulit yaitu Sarcoptes scabiei. Gejala
klinis khas nya adalah 4 tanda utama atau cardinal sign pada infeksi skabies,
Sarcoptes scabiei.
permukaan tubuh kecuali area wajah dan kulit kepala,dan lebih difokuskan di
daerah sela-sela jari, inguinal, genital, area lipatan kulit sekitar kuku, dan area
belakang telinga. Pada pasien anak dan scabies berkrusta, area wajah dan kulit
dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal skabisid. Terapi pencegahan
mungkin saja telah mengandung tungau skabies yang masih dalam periode
inkubasi asimptomatik.
krim, aplikasi hanya sekali, dioleskan pada malam hari seluruh tubuh dari leher
hingga ujung kaki dan dicuci setelah 8 – 12 jam. Bila pada pengolesan pertama
belum sembuh maka dapat diulangi lagi 1 minggu kemudian. Selain itu, diberikan
terapi antihistamin Cetirizine 1x sehari 3-7 hari, dan klindamsin 4x150mg selama
38
39
39
36
DAFTAR PUSTAKA
3. Burkhrat CN, Burkhrat CG, 2012, Chapter 208: Scabies, Other Mites, and
7. Boediardja SA, Ronny PH, 2017, Skabies, In: Ilmu Penyakit Kulit dan
36
37
37