Anda di halaman 1dari 7

MALNUTRISI PADA DEMENSIA

Pendahuluan Alzheimer lebih tinggi dibandingkan laki-


Demensia merupakan suatu sindrom yang laki (sekitar 2/3 pasien adalah
terdiri dari gejala-gejala gangguan daya 1,2,3
perempuan).
kognitif global yang tidak disertai
gangguan derajat kesadaran, tetapi
dijumpai perubahan tingkah laku yang
dapat berkembang secara mendadak atau
sedikit demi sedikit pada setiap orang dari
semua golongan usia. Insiden demensia
meningkat secara bermakna seiring
meningkatnya usia. Setelah usia 65 tahun,
prevalensi demensia meningkat dua kali
lipat setiap pertambahan usia 5 tahun.
Secara keseluruhan prevalensi demensia
pada populasi berusia lebih dari 60 tahun
adalah 5,6%. Penyebab tersering demensia
di Amerika Serikat dan Eropa adalah Gambar 1 Distribusi usia penderita
1 4
penyakit Alzheimer, sedangkan di Asia demensia
adalah demensia vaskular. Proporsi
perempuan yang mengalami penyakit Demensia umumnya terdapat pada orang
tua, tetapi individu di bawah 65 tahun juga
bisa mengalami demensia. Jenis demensia
yang paling sering dijumpai pada individu
yang berusia diatas 65 tahun adalah
penyakit Alzheimer, demensia vaskuler,

1
dan campuran antara keduanya. Penyebab
lain yang mencapai kira-kira 10 persen bahkan di negara maju sekalipun. Hal ini
diantaranya adalah demensia Lewy body, berkaitan dengan meningkatnya risiko
penyakit Pick, demensia frontotemporal, penyakit kronik. Vitamin B6, B12, dan
hidrosefalus tekanan normal, demensia asam folat dibutuhkan untuk mengurangi
alkoholik, demensia infeksiosa (misalnya kadar homosistein dalam darah. Tingginya
human immunodeficiency virus atau sifilis) homosistein dapat merusak dan
dan penyakit Parkinson. Berbagai jenis membahayakan sel-sel otak, sehingga
demensia memerlukan evaluasi dan menyebabkan hilangnya memori. Juga
penatalaksanaan klinis sesuai dengan terdapat hubungan antara rendahnya
penyebab yang reversibel seperti kelainan konsentrasi vitamin B dan menurunnya
metabolik (misalnya hipotiroidisme), fungsi kognitif. Terdapat beberapa bukti
defisiensi nutrisi (misalnya defisiensi manfaat suplementasi vitamin terhadap
vitamin B12 dan asam folat), atau sindrom fungsi kognitif dan penyembuhan suatu
demensia akibat depresi.
4,5,6 ulkus. Suatu studi menunjukkan bahwa
suplementasi mikronutrien oral dalam
Malnutrisi meliputi dua hal yaitu nutrisi
jumlah sedang (vitamin, copper, selenium,
kurang dan nutrisi lebih. Artikel ini
iodine, zinc) dapat memperbaiki skor tes
membahas tentang malnutrisi karena
fungsi kognitif. Pada studi lain juga
nutrisi kurang, dimana asupan makanan
ditemukan bahwa penggunaan vitamin E
tidak seimbang dengan kebutuhan gizi
pada makanan dapat mengurangi risiko
yang dibutuhkan untuk mempertahankan 7
kesehatan. Pasien demensia sering penyakit demensia Alzheimer.
mengalami malnutrisi saat mereka dirawat Pasien demensia yang sangat bergantung
di rumah atau di fasilitas rawatan jangka pada orang lain dalam perawatan sehari-
panjang. Pemberian cairan, serat dan kalori hari lebih mungkin mengalami penurunan
yang cukup harus diperhatikan dalam berat badan dibandingkan pasien demensia
7,8 yang tidak terlalu bergantung pada orang
perawatan pasien demensia. 8
lain.
Patofisiologi Malnutrisi pada Demensia Faktor sosial yang mempengaruhi
Sepanjang kehidupan, nutrisi merupakan malnutrisi pada demensia antara lain hidup
penentu utama kesehatan, fungsi fisik, sendirian, masalah keuangan, dan
kognitif, vitalitas, kualitas hidup, dan usia. perubahan pola diet. Hidup sendirian,
Status nutrisi yang buruk memiliki dampak terutama bagi kaum pria, sering
utama timbulnya penyakit pada usia menyebabkan perubahan pola makan yang
7 tidak teratur. Orang tua yang mengalami
lanjut.
Sumber gizi dapat dibagi ke dalam dua masalah keuangan, seperti kemiskinan atau
jenis, yaitu : a) Makronutrien; zat yang berpenghasilan rendah, mungkin tidak
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang mampu membeli cukup makanan karena
besar untuk memberikan tenaga secara harus digunakan untuk kebutuhan lain.
langsung, terdiri dari protein, karbohidrat Riwayat alergi juga dapat meningkatkan
dan lemak. Protein mengandung 4 kkal/gr, risiko kekurangan gizi, terutama untuk
9
karbohidrat 4 kkal/gr dan lemak 9 kkal/gr. malnutrisi protein.
b) Mikronutrien; zat yang penting untuk Penurunan berat badan dapat menjadi
menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya masalah bagi keluarga. Kelaparan dapat
diperlukan dalam jumlah sedikit. menyebabkan agitasi pada pasien demensia
Mikronutrien terdiri atas vitamin (larut/ Alzheimer. Dokter atau anggota keluarga
8 harus sistematis mengidentifikasi penyebab
tidak larut dalam lemak) dan mineral.
Asupan mikronutrien pada usia lanjut penurunan berat badan tersebut.
sering tidak memadai, tidak hanya Penting diperhatikan asupan makanan dan
10,11
dijumpai pada negara sedang berkembang cairan yang cukup.

2
Rachmi Kurniawati dan Imran, Malnutrisi pada Demensia

Berikut ini beberapa penyebab nafsu 4. Mengalami kerusakan otak sehingga


makan yang buruk pada demensia yang tidak dapat mengenali makanan dan
12,13
menyebabkan malnutrisi : minuman.
1. Depresi yang umumnya terjadi ketika 5. Kesulitan mengunyah dan menelan
seseorang mengetahui bahwa ia berada seiring dengan progresifitas demensia.
pada tahap awal demensia, biasanya 6. Perubahan selera makan.
mempengaruhi 20-30% pasien 7. Konstipasi.
demensia. 8. Hidup sendirian sehingga mengalami
2. Mengalami ketidaknyamanan fisik, kesulitan menyiapkan makanan.
misalnya masalah dengan gigi, gusi Perubahan kebiasaan makan juga terjadi
atau gigi palsu yang membuat makan pada pasien demensia. Seiring dengan
menjadi tidak nyaman. berlangsungnya progresifitas demensia,
3. Kurang olahraga dan tidak melakukan pasien mungkin akan memasukkan benda-
kegiatan fisik sehingga tidak merasa benda yang bukan makanan ke dalam
lapar. 12
mulut, misalnya, serbet atau sabun.

Demensia (Vaskular atau Alzheimer)

Faktor Fisik: Faktor Sosial: Faktor Psikiatri:

Feeding apraxia (lupa cara Hidup sendirian, Halusinasi, depresi, dan


mengunyah dan menelan), tingkat ekonomi yang delusi terhadap makanan
ketidaknyamanan fisik, rendah, perubahan pola (takut diracuni)
kerusakan otak, kurang diet, ketergantungan
aktifitas fisik, mempunyai pada orang lain dalam
riwayat alergi, konstipasi perawatan sehari-hari
dan penurunan fungsi organ

Asupan makronutrien, mikronutrien, cairan


dan serat menurun

Malnutrisi

Manifestasi klinis:
Berat badan turun, lemah, melambatnya gerakan, cepat lelah,
penyembuhan luka lebih lama, massa otot turun, meningkatkan
resiko komplikasi penyakit, infeksi, dan memperbesar resiko
kematian
9,11,12,13,14
Gambar 2 Patofisiologi terjadinya malnutrisi pada pasien demensia

3
Stadium Malnutrisi pada Demensia
Menurut Stage M (2011) , malnutrisi pada sehingga ia tidak mau makan karena takut
demensia dapat dibagi menjadi tiga keracunan. Pasien psikotik sering
stadium, yaitu : mengalami serangan saat jam makan,
menolak untuk memasuki ruang makan
1. Stadium Awal (Early Stage) atau sering meninggalkan meja sebelum
Pasien pada stadium ini masih dapat selesai makan. Pasien psikotik dapat
mempertahankan berat badannya. Masalah terganggu oleh kebisingan di ruang makan.
fisik seperti penyakit kanker, diabetes atau Pasien depresi akan kehilangan nafsu
gangguan tiroid harus dipertimbangkan makan dan berhenti makan. Pasien
pada pasien yang kehilangan berat badan demensia juga dapat mengalami
yang berat. Depresi umumnya terjadi pada kehilangan kemampuan untuk mengenali
stadium ini sehingga mengakibatkan makanan. Pasien Alzheimer bisa duduk di
penurunan berat badan sebagai akibat dari meja dan tidak makan kecuali peralatan
anoreksia. Selain itu, biasanya akan timbul makan ditempatkan di tangan mereka dan
gejala seperti masalah gigi, kesulitan diarahkan untuk makan. Pasien yang
menelan, dan nyeri perut yang mengalami feeding apraxia, sering lupa
menyebabkan pasien berhenti makan. Oleh cara menggunakan peralatan makan.
karena itu harus diperhatikan asupan Pasien mungkin merasa lapar tapi lupa
10 bagaimana cara memasukkan makanan ke
cairan, serat dan nutrisi yang cukup. dalam mulut. Kebanyakan rumah jompo
melayani pasien dengan memberikan
2. Stadium Pertengahan (Middle Stage)
makanan dalam wadah plastik yang asing
Pada stadium ini sering terjadi penurunan
berat badan. Penurunan berat badan bagi orang tua yang biasa makan
menyebabkan kelemahan otot, gampang menggunakan piring di rumahnya.
jatuh, masalah kesehatan, dan komplikasi Penyakit pencernaan bisa sulit untuk
10,14
lain yang mengganggu kualitas hidup didiagnosis pada pasien demensia.
pasien dan menyulitkan penanganan. Masalah gigi tiruan dapat menyebabkan
Demensia menyebabkan pasien mengalami malnutrisi, pasien sering salah memasang
penurunan berat badan karena tiga alasan gigi palsu sehingga menyebabkan tidak
10 bisa makan. Pasien dengan penyakit mulut
yang berbeda :
a. Metabolik, yaitu pembakaran kalori seperti abses gigi mungkin tidak dapat
dalam jumlah besar, menjelaskan keluhan mereka dan hanya
b. Fisik atau mekanik, yaitu pasien tidak berhenti makan. Penyakit orofaring seperti
dapat mengkonsumsi cukup makanan, sariawan atau karsinoma juga dapat
c. Psikiatrik, yaitu pasien tidak tertarik menyebabkan penurunan berat badan dan
untuk makan. sering tidak terdeteksi karena
ketidakmampuan pasien untuk
Dokter harus hati-hati mengevaluasi pasien berkomunikasi. Komunikasi yang buruk
untuk menyingkirkan penyebab medis menyebabkan esophagitis, penyakit maag,
seperti kanker, diabetes, dan gangguan divertikulitis atau masalah pencernaan
tiroid. Pasien demensia sering melakukan lainnya menjadi terabaikan. Selera makan
aktifitas fisik yang membutuhkan jumlah pada pasien demensia berubah seiring
kalori yang besar seperti bergerak cepat dengan peningkatan progresifitas penyakit.
dan berkeliling. Pasien demensia biasanya Banyak pasien menginginkan jenis
menggunakan lebih banyak kalori makanan tertentu seperti permen dan jika
dibandingkan orang tua dengan fungsi tidak terpenuhi maka pasien menolak
10 10
kognitif yang masih baik. untuk makan.
Pasien dengan gangguan psikiatrik sering Pasien tunanetra dan tunarungu tidak dapat
mengalami delusi terhadap makanan melihat ataupun mendengar petunjuk untuk
makan. Pasien yang mengkosumsi obat-

4
obatan seperti theophyline dapat umum terjadi pada stadium ini disebabkan
mengalami penurunan nafsu makan. Setiap oleh kelemahan otot dan refleks yang tidak
pasien memerlukan hidrasi yang memadai lagi bekerja dengan baik. Masalah-masalah
untuk menghindari rasa haus, menjaga ini dapat menyebabkan seseorang tersedak
kesehatan, mencegah konstipasi kronis dan saat makan. Dokter dapat merujuk pasien
menjamin kenyamanan. Hidrasi yang tersebut kepada ahli gizi agar dapat
cukup pada pasien sangat penting untuk diberikan nasihat tentang diet khusus bila
mempertahankan kesehatannya. Setiap orang tersebut tidak dapat makan atau
pasien harus mendapat sekitar 2.000 cc minum secara normal. Mereka dapat
atau 2 liter cairan per hari kecuali pada melakukan penilaian untuk melihat apakah
pasien yang dibatasi intake cairan atau pasien membutuhkan makanan atau cairan
mengalami gagal jantung kongestif. 11,15,16,17,18,19
melalui selang makanan.
Dehidrasi pada pasien demensia akan
berkontribusi terhadap masalah perilaku. Tatalaksana Malnutrisi pada Demensia
Pasien dengan hidrasi yang baik lebih Seseorang dengan demensia mungkin tidak
nyaman dan lebih mudah untuk lagi mengenali makanan di depan mata
10 mereka. Mereka biasanya berjuang untuk
ditangani.
menggunakan pisau dan garpu karena
3. Stadium Akhir (End Stage) mengalami kesulitan koordinasi. Pasien
Kebanyakan orang dengan demensia mungkin sulit membuka mulut dan perlu
mengalami penurunan berat badan pada diajarkan untuk melakukannya. Makanan
stadium ini. Berat badan dapat menjadi sulit untuk dikunyah dan ditelan.
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, Kesulitan tersebut bukanlah sesuatu yang
sehingga sulit bagi orang tua dengan disengaja, namun berhubungan dengan
malnutrisi untuk melawan infeksi. Hal ini perubahan yang terjadi akibat dari penyakit
juga dapat membuat pasien lebih sulit demensia tersebut. Penanganan
untuk mandiri, sehingga sangat bergantung membutuhkan evaluasi yang tepat,
11
pada keluarganya. terutama jika pasien itu sendiri sulit
Pasien umumnya mengalami feeding menemukan kata-kata untuk
apraxia (lupa bagaimana cara mengunyah menjelaskan.12,18,20,21,22
atau menelan). Feeding apraxia terjadi Berikut ini beberapa dukungan terhadap
secara perlahan. Pasien-pasien ini masih penderita demensia yang dapat dilakukan
bisa menggigit. Kemampuan mekanik oleh keluarga saat makan dan minum
12
pasien menyerupai seorang anak kecil yang untuk mencegah terjadinya malnutrisi :
belum belajar makan makanan padat. 1. Saat makan harus santai dan tidak
Pasien dengan demensia stadium akhir tergesa-gesa. Dibutuhkan banyak
kehilangan dorongan untuk makan. Saluran waktu dan dipastikan tidak ada
pencernaan tetap berfungsi pada pasien gangguan seperti dari televisi atau
demensia meskipun terdapat kebisingan.
ketidakmampuan mengkonsumsi zat 2. Jika pasien gelisah atau tertekan,
makanan. Pasien stadium akhir ini juga jangan paksa mereka untuk makan atau
beresiko mengalami aspirasi, yaitu minum. Tunggu sampai orang tersebut
menghirup makanan atau obstruksi tenang sebelum menawarkan makanan
10,11,12
mekanik saluran napas atas. dan minuman.
Penting untuk memastikan bahwa pasien 3. Pastikan bahwa pasien nyaman dan
dengan penyakit neurodegeneratif duduk tegak saat makan. Jika terbaring
mendapatkan cukup makanan dan cairan. di tempat tidur, aturlah posisi yang baik
Mereka mungkin membutuhkan bantuan sebelum menawarkan makanan dan
untuk dapat makan dan minum. Masalah minuman.
dengan mengunyah dan menelan yang

5
4. Berhati-hatilah ketika menawarkan orang-orang dengan kanker atau masalah
8,10,16,17
makanan dan minuman yang panas medis terminal lain.
karena beberapa penderita demensia Antioksidan yang telah diteliti dan
kehilangan kemampuan untuk menilai memberikan hasil yang cukup baik adalah
suhu. alfa tokoferol (vitamin E). Pemberian
5. Jika pasien memiliki kesulitan vitamin E pada suatu penelitian dapat
menggunakan sendok dan garpu, memperlambat progresifitas penyakit
bimbinglah tangan mereka ke mulut Alzheimer menjadi lebih berat. Vitamin E
untuk mengingatkan cara makan. telah banyak digunakan sebagai terapi
6. Jika pasien sulit menggunakan alat tambahan pada pasien dengan penyakit
makan, tawarkanlah makanan yang Alzheimer dan demensia tipe lain karena
dapat dimakan tanpa pisau atau garpu. harganya murah dan dianggap aman.
Makan dengan menggunakan jari akan Berdasarkan hasil yang didapat pada
lebih mudah bagi mereka yang beberapa studi epidemiologis, vitamin E
mengalami gangguan koordinasi. dapat digunakan sebagai pencegahan
7. Berceritalah tentang makanan yang primer demensia pada individu dengan
23
sedang dimakan untuk membantu fungsi kognitif normal.
mengingatkan mereka tentang selera
dan rasa. Kesimpulan
Malnutrisi pada pasien demensia terjadi
Pasien demensia harus menggunakan akibat asupan cairan, serat dan kalori yang
kacamata, gigi palsu dan alat bantu dengar tidak adekuat. Hal tersebut terjadi karena
saat makan. Pada pasien dengan gangguan penurunan fungsi fisik organ, penurunan
penglihatan, makanan harus ditempatkan fungsi sosial dan factor psikiatrik. Diagnosa
pada area yang masih dapat mereka dini malnutrisi pada demensia sangat
jangkau. Pasien dengan feeding apraxia, dibutuhkan guna mempertahankan massa
makanan harus diberikan oleh keluarganya. tubuh yang memadai. Pencegahannya dapat
Pasien denga apraxia menelan harus dilakukan dengan pemberian asupan
diberikan makanan dengan konsistensi makronutrien (protein, karbohidrat dan
10
yang dapat mereka tolerir. Masalah lemak), mikronutrien (vitamin dan
medis seperti penyakit ulkus peptikum dan mineral), cairan dan serat dalam jumlah
konstipasi kronis dapat diobati secara yang tepat. Dokter dapat merujuk pasien
medis untuk mengurangi kepada ahli gizi agar dapat diberikan diet
ketidaknyamanan pasien dan khusus bila pasien tidak dapat makan dan
meningkatkan nafsu makan. Halusinasi, minum secara normal.
delusi dan depresi dapat diobati dengan
memberikan obat-obatan psikotropika Daftar Pustaka
dengan dosis yang tepat. Pasien yang tidak 1. Mardjono M, Sidharta P. Kesadaran dan
dapat duduk lebih dari 15 menit untuk fungsi luhur, Dalam : Mardjono, M,
makan dapat diberikan makanan ringan Sidharta, P. Neurologi klinis dasar. Jakarta
antara waktu makan karena pasien sering : PT. Dian Rakyat. 2008 : 211-212.
merasa lapar akibat agitasi. Pasien stadium 2. Medical disability advisor. Dementia
definition. MD guidelines. 2013 : 1.
akhir memerlukan pemasangan selang
3. Cummings JL. Alzheimer’s disease. N
makan atau G-tube untuk mempertahankan Engl J Med. 2004 . 351 : 56-57.
berat badan. Pasien yang tidak mampu 4. Alzheimer’s Society. Infographic dementia
menelan makanan atau merawat diri 2013 The hidden voice of loneliness.
mungkin telah mengalami kerusakan saraf Alzheimer’s society UK. 2013.
permanen dan fungsi kognitifnya tidak 5. Fadil H. Borazanci A. Haddou E. A. B.
akan kembali sehingga perawatan untuk Yahyaoui M. Korniychuk, E. Jaffe, S. L.,
pasien tersebut harus diperlakukan seperti Minagar, A. Early onset of dementia.

6
International Review of Neurobiology. advanced dementia. Cochrane database of
2009. 84 : 245-262. systematic reviews (Online). 2009 (2) :
6. Sadock, Benjamin James Sadock, Virginia CD007209.
Alcott. Dementia, Dalam : Sadock, 16. Lleó A, Greenberg SM, Growdon JH.
Benjamin James Sadock, Virginia Alcott. Current pharmacotherapy for Alzheimer’s
Kaplan & Sadock’s concise textbook of disease. Annu. Rev. Med. 2006. 57 : 513-
clinical psychiatry (3rd ed.). Philadelphia: 33.
Wolters kluwer/Lippincott Williams & 17. Puisieux F, dkk. Swallowing disorders,
Wilkins. 2008 . 52. pneumonia and respiratory tract infectious
7. Sari NK. Gangguan nutrisi pada usia disease in the elderly. Pub Med US
lanjut, Dalam : Sudoyo AW, Alwi I dan national library of medicine national
Setiyohadi. Ilmu penyakit dalam jilid III. institutes of health. 2011. 28 (8) : e76-93.
Jakarta : EGC. 2007. 1357. 18. Wellman, N.S; Weddle, D.O, Kranz, S,
8. Brooke G. Evaluating and treating Brain, C.T. Elder insecurities: poverty,
unintentional weight loss in the elderly. hunger, and malnutrition". Journal of the
Am Fam Physician. 2002. 65 (4) : 640- American dietetic association. 1997. 97
651. (10) : S120–S122.
9. Visvanathan R and Chapman IM. 19. Saka, Bulent, Kaya, Omer, Ozturk,
Undernutrition and anorexia in the older Gulistan Bahat, Erten, Nilgun, Karan, M.
person. Gastroenterology clinics of North Akif. Malnutrition in the elderly and its
America. 2009. 38 (3) : 393-409. relationship with other geriatric
10. Stage M. Weight loss in dementia patient. syndromes. Clinical nutrition. 2010. 29
Dementia education and training program. (6) : 745-748.
2011 : 1-3. 20. Bolin T. Bare M. Caplan G. Daniells S.
11. Buswell J. The later stages of dementia. Holyday, M. Malabsorption may
Alzheimer’s Society UK Leading the fight contribute to malnutrition in the elderly.
against dementia. 2012. 3. 2010. 26 (7-8) : 852–853.
12. Coleman G. Eating and drinking. 21. Mamhidir, Anna-Greta, Kihlgren, Mona,
Alzheimer’s society UK leading the fight Soerlie, Venke. Malnutrition in elder care:
against dementia. 2010 : 1-6. qualitative analysis of ethical perceptions
13. Calleo J, Stanley M. Anxiety disorder in of politicians and civil servants. BMC
later life differentiated diagnosis and medical ethics. 2010. 11.
treatment strategies. Psychiatric times. 22. Volkert, Dorothee. Malnutrition in the
2008 : 25 (8). elderly-prevalence, causes and corrective
14. Shub, Denis, Kunik, Mark E. Psychiatric strategies. Clinical Nutrition. 2002. 21 :
comorbidity in persons with dementia 110-112.
assessment and treatment strategies. 23. Rochmah W. Harimurti K. Demensia,
Psychiatric times. 2009 : 26 (4). Dalam : Sudoyo AW. Alwi I dan
15. Sampson EL. Candy B. Jones L. Enteral Setiyohadi. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.
tube feeding for older people with Jakarta: Penerbit EGC. 2007. 136.

Anda mungkin juga menyukai