No. Dokumen :
Pengertian upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga
sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya.
Tujuan Sarana untuk membantu mempermudah penyampaian informasi secara luas,
menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, mengurangi komunikasi
yang verbalistik, dan memperlancar komunikasi.
Kebijakan 1. SK Kepala UPT. Puskesmas Tanjung Palas Utara No.001/440/SK/A/IV/2015
tentang Penetapan Jenis Pelayanan
2. SK Kepala UPT. Puskesmas Tanjung Palas Utara No.022/440/SK/A/IV/2015
tentang Medkom menanggapi keluhan
3. SK Kepala UPT. Puskesmas Tanjung Palas Utara No.027/440/SK/A/V/2015 tentang
Pengelolaan dan Pelaksanaan Program
4. SK Kepala UPT. Puskesmas Tanjung Palas Utara No.028/440/SK/A/V/2015 tentang
Monitoring Pengelolaan dan Pelaksanaa Program
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan mengamanatkan pusat data dan
informasi ( PUSDATIN ) sebagai pelaksana tugas kementrian kesehatan di bidang
data dan informasi kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
Referensi Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan
Tahun 2008
Alat dan Bahan A. Alat
1. ATK
2. Sarana tempat pemasangan media
B. Bahan
1. Format gagasan
2. Format analisa
3. Format rincian kebutuhan
Prosedur 1. Petugas Promosi Kesehatan menerima / menggali gagasan tentang materi informasi
kesehatan yang akan dipublikasikan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
2. Petugas Promosi Kesehatan menentukan skala prioritas materi informasi kesehatan
sesuai hasil galian gagasan dan menentukan rincian kebutuhan anggaran
3. Petugas Promosi Kesehatan melaporkan rincian kebutuhan anggaran kepada
Pimpinan Puskesmas
4. Pimpinan Puskesmas menganalisa laporan petugas Promosi Kesehatan tersebut dan
selanjutnya memberikan instruksi kepada petugas Promosi Kesehatan untuk
memproses pembuatan media informasi
5. Petugas Promosi Kesehatan memproses pembuatan media informasi sesuai
instruksi Pimpinan Puskesmas
6. Jenis media informasi kesehatan terdiri dari :
a. Media cetak : poster, leaflet, brosur, lembar balik, dan sticker.
b. Media elektronik : TV, radio, video film, cassete, CD, VCD.
c. Media luar ruang : spanduk, banner, papan reklame.
7. Petugas Promosi Kesehatan merancang media informasi sesuai jenis yang
diinginkan
8. Petugas Promosi Kesehatan mencetak / mengupayakan media informasi
9. Petugas Promosi Kesehatan menempatkan / memasang media informasi sesuai
dengan kebutuhan
10. Petugas Promosi Kesehatan melakukan monitoring analisa terhadap fungsi dari
media informasi tersebut
11. Petugas Promosi Kesehatan melakukan evaluasi terhadap fungsi dari media
informasi tersebut, dan jika ditemukan ketidaksesuaian fungsi maka segera
ditentukan rencana tindak lanjut (RTL)
12. Petugas Promosi Kesehatan melaporkan semua hasil kegiatan berkaitan dengan
media informasi dan bersama dalam menentukan RTL sesuai dengan kebutuhan.
Ditemukan
Tentukan RTL bersama
ketidaksesuaian
pimpinan
Petugas Promkes Petugas Promkes
monitoring fungsi mengevaluasi
media fungsi media
Sesuai fungsi