Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GENETIKA

MORFOLOGI KROMOSOM MITOSIS DARI SAPI DAN MANUSIA

Disusun oleh :

Hana Aulia A 200110140074

Kelas D

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2015
I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak hal yang
sebelumnya dianggap sesuatu yang bersifat mistis sudah dapat di buktikan secara ilmiah.
Salah satunya yaitu masalah genetik yang zaman dahulu kebanyakan orang berpendapat
bahwa orang yang mempunyai kelainan genetik itu disebabkan karena ada orang yang
mengirim santet dan contoh lainnya bayi yang dilahirkan cacat adalah akibat ketika hamil,
seorang ibu melanggar pantangan yang ada dan dipercayai orang-orang akan
menyebabkan sesuatu yang buruk akan terjadi pada calon bayi.
Dengan berbagai penelitian zaman sekarang hal-hal yang dinggap mistis itu akhirnya
berangsur-angsur mulai pudar, setelah di ketahui bahwa didalam tubuh manusia terdapat
suatu materi genetik yang mengatur pewarisan sifat yaitu kromosom.
Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom
berkisar antara 0,2-20 . Misalnya kromosom manusia mempunyai panjang sampai 6 . Pada
umumnya makhluk dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran
lebih besar daripada kepunyaan makhluk dengan jumlah kromosom lebih banyak.
Kromosom yang terdapat di dalam sebuah sel tidak pernah sama ukurannya. Pada
umumnya tumbuh-tumbuhan mempunyai kromosom lebih besar daripada hewan.
Berdasarkan letak sentromer dapat dibedakan beberapa bentuk kromosom, yaitu (Suryo,
2010):
a.Metasentris, apabila sentromer terletak median (kira-kira di tengah kromosom), sehingga
kromosom terbagi menjadi dua lengan sama panjang dan mempunyai bentuk seperti
huruf V.
b. Submetasentris, apabila sentromer terletak submedian (ke arah salah satu ujung
kromosom), sehingga kromosom kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama
panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf J.
c. Akrosentris, apabila sentromer terletak subterminal (di dekat ujung kromosom),
sehingga kromosom tidak membengkok melainkan tetap lurus seperti batang. Satu
lengan kromosom sangat pendek, sedang lengan lainnya sangat panjang.
d. Telosentris, apabila sentromer terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom hanya
terdiri dari sebuah lengan saja dan berbentuk lurus seperti batang. Kromosom manusia
tidak ada yang telosentris.
1.2. Maksud dan Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat karyotipe kromosom sapi dan kromosom manusia, dengan
cara menyusun guntingan potret kromosom dari ukuran terbesar sampai ke yang terkecil,
dalam bentuk yang sesuai dan dalam keadaan berpasangan (diploid) kedalam karyotipe
untuk mengetahui bentuk, ukuran dan jumlah yang normal.
2. Mendeteksi bentuk dan besar kromosom kelamin (XX atau XY).

II
METODE DAN MATERI
2.1. METODE

1. Photo kromosom disediakan dua buah

2. Yang satu ditempelkan untuk bentuk seadanya dan yang satunya diuraikan dengan
cara menggunting satu satu menjadi kromosom yang soliter

3. Guntingan kromosom ditempelkan dengan menggunakn lelm, pada kertas karton


manila yang disediakan sesuai besar dengan mengukur dalam satuan millimeter dan
sesuai bentuknya.
4. Penentuan kromosom kelamin (XX stau XY)

5. Pada sapi bentuk kromosom semua akrosentris dan kromosom kelamin metasentris,
besarnya padaa urutan kedua dan ketiga. Pada manusia terdapat 7 (tujuh) kelompok
bentuk kromosom , kromosom kelamin berada pada urutan besar kedua dan ketiga.

2.2. MATERI
Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu
protein dan DNA. Struktur padat kromosom hanya dapat terlihat dengan jelas pada saat
metafase saat pembelahan sel. Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu kroamtid,
kromomer, sentromer, satelit, dan telomer (Aryulina, 2006).

Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian
inti sel. Di dalam inti sel terdapat benang-benang halus yang tampak jelas pada saat sel
sedang membelah. Benag-benang halus tersebut dinamakan kromosom. Di dalam kromosom
terdapat faktor pembawa sifat keturunan (Arisworo, 2006).

Pada setiap sel tubuh kromosom berada pada keadaan homolog mengandung gen-gen
yang berpasangan pula. Gen yang terdapat pada lokus kromosom bertanggung jawab
terhadap perkembangan dan pertumbuahan sifat-siat yang terdapat pada setiap makhluk
hidup. Gen merupakan bagian dari molekul DNA yang dapat di kopi dan berfungsi untuk
menetukan sifat keturunan(Susilowarno, 2008).

III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Karyotipe Sapi:
No Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran

1 13 6 9 11 7,5 1 6,5 2 6 26 5
6 1
2 12 7 9 1 7,5 1 6 2 5,5 27 5
2 7 2
3 10 8 8 1 7 1 6 2 5,5 28 5
3 8 3
4 10 9 8 1 7 1 6 2 5,5 29 5
4 9 4
5 9,5 1 8 1 7 2 6 2 5,5 XX/X 13
0 5 0 5 Y

Karyotipe Manusia:
N Ukur N Uku No Ukur N Ukur N Ukur N Ukur No Ukur
o an o tan an o an kel o an kel o an kel an kel
kel. kel. kel. C D E F G
A B
1 14 4 11,5 6 10 1 6 1 6 1 4 21 4
3 6 9
2 13 5 11 7 9,2 1 6 1 5 2 4 22 3
4 7 0
3 12 8 8 1 6,5 1 4 XX/ 13
5 8 Xy
9 8,4
10 8
11 7,5
12 7
* catatan : satuan yang digunakan adalan milimeter

3.2. Pembahasan
Kromosom disebut juga sebagai autoduplikasi karena selalu mengganda dengan
sendirinya (reduplikasi) selama sel membelah, sesuai dengan besar dan bentuknya yang
spesifik. Dengan penggunaan pewarnaan khusus maka wujud dari kromosom akan terlihat.
Sehingga nama kromosom diartikan sebagai kromo = warna, dan Som = bentuk. Kromosom
adalah pembawa sifat atau disebut sebagai materi kebakaan (gen) tempat dari gena dalam
kromosom disebut locus gen. materi genetic ini berada dalam inti sel dari suatu individu,
yang tampak hanya pada saat sel membelah (mitosis atau meiosis) dan akan diturunkan atau
diwariskan kepada sel anak secara teratur.
Kromosom baru diduplikasikan pertama kali pada tahun 1842 oleh K.W Nageli dan
fungsi dari kromosom selama pembelahan mitosis, diduplikasikan pada tahun 1875 oleh E.
Stassburger dan pada tahun 1888 diduplikasikan pemberian nama chromosome oleh
H.W.G.V.Waldeyer.

Dalam bebagai phase dari pembelahan sel, kromosom mempunyai bentuk dan
karakter yang berbeda, sehingga teridentifikasi ada kromosom mitosis dan kromosom
meiosis. Struktur dari kromosom akan menjadi sangat sederhana dan visible ketika sel dalam
phase pembelahan inti, ketika itu kromosom akan membentuk spiral yang sangat kuat.
Kromosom dari masing-masing genom dapat dikenali dari beberapa kriteria, termasuk
panjang relative dari kromosom, posisu centromer yang membagi kromosom menjadi dua
bagian tangan dan kaki, keberadaan bagian kromosom yang membesar membentuk benjolan
yang disebut chromomere dan keberadaan material kromatin diujung kromosom disebut
sebagai satelit.

Menurut pekerjaannya mengatur jenis kelamin, kromosom dapat pula dibagi atas 2
macam yaitu : autosom dan gonosom. Autosom ialah kromosom biasa, yang tak berperan
menentukan dalam mengatur jenis kelamin. Gonosom ialah kromosom kelamin, berperan
menentukan jenis kelamin. Jumlah gonosom itu hanya 1 sampai 2 buah dalam tipe sel suatu
individu. Kromosom kelamin disebut juga allosom.

Walaupun kromosom hanya terlihat selama sel sedang membelah, sedangkan dalam
keadaan istirahat (interphase) akan menghilang, namun kromosom dapat dijadikan sebagai
ciri yang spesifik bagi indvidu dalam spesies tertentu. Bentuk kromosom biasanya dipelajari
pada tingkat metaphase. Saat itu kromosom dalam pemadatan maksimum dan paling mudah
diwarnai. Saat itu pula kromosom dalam keadaan ganda, masing-masing terdiri dari 2
kromatid. Yang sentromernya masih satu. Karena itu dalam gambar-gambar kromosom, biasa
diperlihatkan setiap kromosom itu memiliki lengan yang selalu ganda atau sepasang.

Mamalia memilki kromosom sekitar 60 dan ternyata terbanyak dikalangan vetebrata.


Tapi manusia yang memiliki kedudukan sistematik tertinggi diantara mamalia mempunyai 46
kromosom.

Pada tingkat metaphase dalam proses pembelahan sel dapat dipotret kromosom suatu
jenis makhluk. Pada fase ini kromosom berada pada bidang ekuator semua, dan jika sayatan
jaringan yang mengandung proses pembelahan itu persis lewat pada bidang ekuator dapatlah
dibuat sedian yang mengandung semua kromosom yang terdapat dalam sel. Sedian itu
dipotret, dibesarkan, diprint dalam kertas photo lalu digunting-gunting, kemudian disusun
dan dikelompokan menurut urutan panjang dan bentuknya. Inilah yang disebut karyotype
(dari karyon = inti, dan typos = bentuk). Karena setiap spesies mahluk hidup memiliki bentuk
dan jumlah kromosom sendiri-sendiri, maka karyotypenya pun tentu sendiri-sendiri pula.

Peranan kariotipe dalam pengamatan sifat keturunan besar sekali, terlebih pada
manusia. Dengan menemukan kelainan pada kariotipe itu dapatlah dicari hubungannya
dengan kelainan yang terdapat pada anatomi, morfologi atau fisiologi seseorang.

Sebagaimana yang dijadikan materi praktikum dalam pengamatan kromosom yang


tersedia adalah photo kromosom sapi (2n = 60, xx/xy) dan manusia (2n = 46, xx/xy) yang
merupakan hasil dari pemotretan dengan mikroskop lampu yang dilengkapi kamera, dari
preparat kromosom sapi dan manusia, yang dipreparasi pada obyek glass diwarnai dengan
metoda pewarnaan normal, menggunakan pewarna giemsa.

Tujuan pengamatan ini adalah untuk membuat karyotipe kromosom sapi dan manusia,
dengan cara menyusun guntingan potret kromosom dari ukuran yang terbesar ke yang
terkecil, dalam bentuk yang sesuai dan dalam keadaan berpasangan (diploid), ke dalam
karyotipe untuk mengetahui bentuk, ukuran dan jumlah yang normal. Selain dari itu
mendeteksi bentuk dan besar kromosom kelamin (XX atau XY).

Peranan karyotipe dalam pengamatan sifat keturunan besar sekali, terlebih kepada
manusia. Dengan menemukan kelainan pada kariotipe itu dapatlah dicari hubungannya
dengan kelainan yang terdapat pada anatomi, morfologi atau fisiologi seseorang.

Pada Sapi

Pada sapi jumlah kromosomnya ada 60 buah yang berasal dari induk betina dan induk
jantan, berarti terdiri dari 28 kromosom tubuh (gonosom) dan ada 2 kromosom kelamin
(autosom). Dari hasil penelitian diketahui bawa kromosom sapi semuanya berbentuk
akrosentris, kecuali pada kromosom kelamin yang berbentuk metasentris.

Pada Manusia
Pada manusia jumlah kromosomnya ada 46 buah yang berasal dari induk betina dan
induk jantan, berarti terdiri dari 22 kromosom tubuh (ganosom) dan ada 2 kromosom kelamin
(autosom). Dari hasil penelitian diketahui bahwa kromosom manusia yang diteliti berasal dari
kromosom laki-laki, karena kromosom kelaminnya XY. Pada kromosom manusia semua
berbentuk metasentris, kromosom kelaminnya berada pada ukuran besar kedua dan ketiga.
Pada kromosom manusia dibedakan kedalam 7 kelompok kromosom berdasarkanbentuk dan
ukuran panjangnya.

IV

KESIMPULAN

1. Bahwa kromosom sapi lebih banyak dibandingkan dengan kromosom manusia.


Kromosom manusia 46 buah (23n) , jumlah kromosom sapi 60 buah (30n) jumlah
kromosom dari setiap sel somatic sama yaitu 2n, sedangkan sel kelamin atau gamet
memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). Jumlah dari kromosom ini tidak
dijadikan sebagai tingkatan dalam kaitannya, posisinya dalam phylogenetic.

2. Pada penelitian yang dilakukan pada kromosom manusia diketahui bahwa kromosom
yang diteliti adalah kromosom laki-laki.
3. Pada sapi jumlah kromosomnya ada 60 buah yang terdiri dari 28 kromosom tubuh
(gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).

4. Pada manusia jumlah kromosomnya ada 46 buah, yang terdiri dari 22 kromosom
tubuh (gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).

5. Pada sapi gonosomnya berbentuk akrosentris, sedangkan autosomnya berbentuk


metasentris.

6. Pada manusia semua berbentuk metasentris. Kromosom kelaminnya berada pada


ukuran besar kedua dan ketiga.

7. Pada kromosom manusia dibedakan ke dalam 7 kelompok kromosom berdasarkan


bentuk dan ukuran panjangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D. 2006. Biologi. Erlangga. Jakarta

Arisworo, D. 2006. Ipa Terpadu. Grafindo Media Pratama. Jakarta

Bandiati, S.K.P. 2003. Buku Ajar Genetika. Percetakan Lestari. Bandung.


Heinz, H.A. 1971. Chromosemen-Fibel. Georg ThiemeVerlag. Stuttgart. Germany.

Susilowarno, G. 2008. Biologi SMA Untuk Kelas XII. Grasindo. Bandung

Yatim, W. 1969. Genetika. Tarsit. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai