Anda di halaman 1dari 12

47

BAB 4

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang metode yang akan digunakan dalam

penelitian meliputi : 1) Desin Penelitian, 2) Kerangka kerja, 3) Waktu dan tempat

penelitian, 4) Populasi, Sampel, dan teknik Sampling, 5) Identifikasi Variabel, 6)

Definisi Operasional, 7) Pengumpulan, Pengelolahan dan Analisa Data, dan 8)

Etika Penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian untuk mengalisa hubungan aktivitas fisik dengan

kualitas tidur pada pasien hipertensi di Puskesmas Krembangan Surabaya adalah

menggunakan desain Observasional Analitik dengan Pendekatan yang digunakan

pada rancangan penelitian cross sectional yaitu pengukuran dan observasi

terhadap variabel dilakukan hanya satu kali pada suatu saat tanpa adanya tindak

lanjut.

Variabel independen
aktivitas fisik
Uji Hubungan Interprestasi
makna / arti

Variabel dependen
kualitas tidur
Gambar 4.1 Desain penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan Cross
Sectional
48

4.2 Kerangka Kerja

Adapun langkah kerja dari penelitian ini sebagai berikut:

Populasi

Pasien yang menderita penyakit Hipertensi di Puskemas Krembangan Surabaya


pada 3 bulan yang lalu yaitu bulan Oktober, November, Desember 2016 dengan
rata-rata 145 orang setiap bulan

Teknik Sampling

simple random sampling

Sampel :

Sebagian penderita hipertensi di Puskesmas Krembangan Surabaya


berjumlah 106 orang

Pengumpulan data

Lembar kuesioner baecke Lembar kuesioner PSQI (Pittsburgh


questioner untuk Sleep Quality Index) untuk
mengidentifikasi aktivitas fisik mengidentifikasi kualitas tidur

Pengelolahan Data

Analisa Data Spearman Rank (Rho)

Hasil dan pembahasan

Simpulan dan saran

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian hubungan aktivitas fisik dengan kualitas
tidur pada pasien hipertensi di Puskesmas Krembangan Surabaya.
49

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di Puskesmas

Krembangan Surabaya. Peneliti mengambil tempat penelitian di Puskesmas

Krembangan Surabaya karena disana banyak pasien yang menderita hipertensi.

4.4 Populasi, Sampel, dan Sampling Desain

4.4.1 Populasi Penelitian

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah para penderita Hipertensi

pada 3 bulan yang lalu rata-ratanya berjumlah sebanyak 145 orang di Puskesmas

Krembangan Surabaya.

4.4.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah penderita hipertensi di Puskesmas

Krembangan Surabaya yang memenuhi syarat sampel kriteria dalam penelitian ini

adalah

1. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:


a. Responden yang menderita hipertensi lebih dari 1 tahun.
b. Responden yang menderita hipertensi yang tidak mempunyai penyakit

penyerta.
c. Responden yang berobat diPuskemas Krembangan Surabaya.
d. Responden yang tidak minum obat penenang

2. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:


a. Responden yang mengundurkan diri saat proses pengisian kuesioner.
b. Responden yang tidak bersedia mengisi kuesioner.
c. Responden yang tidak kooperatif.
50

4.4.3 Besar Sampel

Berdasarkan perhitungan besar sampel menggunakan rumus:

2
d
1+ N
N
n=

Keterangan :

n = Perkiraan jumlah populasi

N = Perkiraan besar populasi Terjangkau

D = Tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)

Perhitungan sampel penelitian sebagai berikut:

d 2
1+ N
N
n=

2
0,05
1+145
145
n=

145
n=
1,36

n=106

n=106 responden

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 106 orang.
51

4.4.4 Teknik Sampling

Teknik sampling pada penelitian ini adalah menggunakan probability

sampling dengan pendekatan simple random sampling. Cara ini cukup mudah dan

sesuai dengan penelitian.

4.5 Identifiksi Variabel


Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.
4.5.1 Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah aktvitas fisik pada pasien

hipertensi di Puskesmas Krembangan Surabaya.


4.5.2 Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kualitas tidur pada pasien

hipertensi di Puskesmas Krembangan Surabaya.

4.7 Pengumpulan, Pengelolaan dan Analisa Data

4.7.1 Pengumpulan Data

1. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Data Demografi
Data demografi terdiri dari: umur, jenis kelamin, agama, pendidikan

terakhir, pekerjaan, status perkawinan.


b. Pengukuran Aktivitas Fisik
52

Instrument untuk mengukur aktivitas fisik pada penderita hipertensi dalam

penelitian ini adalah kuesioner aktivitas fisik yang dibuat menurut Baecke

Questionnaire, kuesioner ini diisi sendiri oleh responden. Baecke Questionnaire

ini meninjau aktivitas fisik pada tiga aspek, yaitu aktivitas fisik saat bekerja,

berolahraga dan aktivitas fisik pada waktu senggang sehingga dapat diperoleh

gambaran keselurahan aktivitas fisik seorang individu. Kuesioner ini

menunjukkan hasil aktivitas ringan, aktivitas sedang, aktivitas berat. Lembar

observasi digunakan untuk mencatat hasil observasi aktivitas fisik responden.


c. Kualitas tidur
Instrumen untuk mengukur kualitas tidur pada penderita hipertensi dalam

penelitian ini adalah kuesioner kualitas tidur yang dibuat menurut PSQI

(Pittsburgh Sleep Quality Index), kuesioner ini diisi sendiri oleh responden. Skala

kualitas tidur ini terdiri 7 komponen atau pertanyaan inti yang meliputi kualitas

tidur, memulai tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur, tahap gangguan tidur,

pengguna obat tidur (yang kelebihan), dan disfungsi siang hari. Kuesioner ini

menunjukkan hasil kualitas tidur baik dan kualitas tidur buruk Buysse, et al, (2008

dalam Umammul, 2016). Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil

observasi kualitas tidur responden.


2. Prosedur pengumpulan data
a. Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan ijin dan persetujuan

dari bagian akademik STIKES Hang Tuah Surabaya.


b. Setelah mendapatkan ijin, peneliti mengajukan surat permohonan di

Bakesbangpol untuk, setelah itu peneliti mendapatkan surat dari

Bangkebangpol untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Surabaya.


c. Setelah mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan Surabaya peneliti

mengambil data pendahuluan mengenai jumlah pasien yang menderita


53

hipertensi pada bulan Oktober, November, dan Desember 2016 di

Puskemas Krembangan Surabaya.


d. Peneliti melakukan pengkajian dan menetapkan calon responden

sesuai kriteria yang telah ditetapkan sebagai responden yang layak

untuk diteliti.
e. Memberikan penjelasan dan memeberikan waktu pada calon

responden untuk bertanya seputar penelitian kemudian ketika calon

responden setuju maka peneliti mmeminta calon responden untuk

mendatangani informed consent.


f. Peneliti selanjutnya membagikan kuesioner yang terdiri dari data

demografi, kuesioner aktivitas fisik, dan kuesioner aktivitas tidur.

4.7.2 Pengelolahan Data

Kuesioner yang telah dikumpilkan diperiksa ulang untuk

kelengkapannya, kemudian dikelompokan sesuai variabel yang diteliti.

1. Aktivitas fisik
Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membagikan kuesioner aktivitas

fisik. Cara perhitungan skor aktivitas fisik dijabarkan sebagai berikut:


a. Scoring Indeks Bekerja
Aktivitas kerja berdasarkan Netherlands Nutrition Counell adalah :
a) Aktivitas ringan : aktivitas menulis, mengemudi, penjaga toko,

mengajar, belajar, ibu rumah tangga, praktisi kesehatan, dan

pekerjaan yang memelurkan pendidikan universitas.


b) Aktivitas sedang : kerja pabrik pemasangan pipa, pertukangan

kayu dan pertanian.


c) Aktivitas berat : pekerjaan dermaga, pekerja konstruksi dan

olahraga professional.
Indeks kerja :
54

( ( poin untuk duduk ) ) + ( poin untuk 7 parameter lain)



8

b. Scoring Indeks Olahraga


Intensitas olahraga dibagi menjadi 3 tingkatan :
a) Tingkat rendah : billiard, melaut, bowling, golf, dll.
b) Tingkat sedang : badminton, bersepeda, menari, berenang,

tenis.
c) Tingkat berat : bertinju, bola basket, sepak bola, mendayung.

Skor sederhana olahraga = ((nilai untuk intensitas olahraga

tersering)*(nilai untuk waktu olahraga tersering mingguan)*(nilai

untuk proporsi tahunan olahraga tersering))*((nilai untuk intensitas

olahraga kedua)*(nilai untuk waktu olahargakedua

mingguan)*(nilai untuk proporsi tahunan olahraga kedua))

Indeks Olahraga :

( ( nilai untuk semua 4 parameter ) )


4

c. Scoring Indeks Senggang


Indeks senggang :
( ( nilai untuk menontontelevisi ) + ( nilai untuk 3 hal lain ))
4

Indeks aktivitas fisik dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :


1) Tingkat aktivitas ringan (indeks < 6,5)
2) Tingkat aktivitas sedang (indeks 6,6-9,5)
3) Tingkat aktivitas berat (indeks > 9,5)

Skor dari masing-masing indeks dijumlahkan, setelah itu skor total

yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan dengan perhitungan

skor dari Baecke Questionnaire (Baecke, et al. 1982).


55

2. Kualitas tidur
Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membagikan kuesioner kualitas

tidur. Cara perhitungan skor aktivitas fisik dijabarkan sebagai berikut:


a. Scoring kualitas tidur
Scoring untuk komponen kualitas tidur adalah dengan menilai

jawaban responden dengan menggunakan rentang skor 0-3.


b. Scoring memulai tidur
Scoring untuk komponen memulai tidur adalah dengan menilai

masing-masing pertanyaan dengan rentang skor 0-3, dimana

terdapat 2 item pertanyaan, kemudian skor untuk kedua pertanyaan

dijumlah, setelah mendapat skor total dari kedua pertanyaan

kemudian dilakukan scoring kembali dengan rentang 0-3.


c. Scoring durasi tidur
Scoring untuk komponen durasi tidur adalah dengan menilai

jawaban responden dengan menggunakan rentang skor antara 0-3.


d. Scoring efisiensi kebiasaan tidur
Perhitungan skor untuk komponen efisiensi kebiasaan tidur dalah

sebagai berikut :
total jamtidur
x 100
total jam di tempat tidur

Kemudian setelah didapatkan hasilnya, maka diklasifikasikan

kembali ke dalam rentang skor 0-3.


e. Scoring gangguan tidur
Perhitungan skor untuk komponen gangguan tidur ini yakni dengan

menilai masing-masing pertanyaan dengan rentang skor 0-3,

dimana pada komponen ini terdapat 9 item pertanyaan. Setelah

masing-masing pertanyaan telah dinilai, maka dijumlah dan skor

total diklasifikasikan kembali dengan menggunakan rentang skor

0-3.

f. Scoring penggunaan obat tidur


56

Scoring untuk komponen penggunaan obat tidur adalah dengan

menilai jawaban responden dengan menggunakan rentang skor

antar 0-3.
g. Scoring disfungsi siang hari
Scoring untuk komponen disfungsi siang hari adalah dengan

menilai masing-masing pertanyaan dengan rentang skor 0-3,

dimana terdapat 2 item pertanyaan, kemudian skor untuk kedua

pertanyaan dijumlah, setelah mendapat skor total dari kedua

pertanyaan kemudian dilakukan scoring kembali dengan rentang 0-

3.
Keseluruhan skor yang diperoleh pada masing-masing komponen

dijumlah, setelah itu skor total yang diperoleh kemudian

diklasifikasikan berdasarkan dengan perhitungan skor dari PSQI

(Pittsburgh Sleep Quality Index). Indeks kualitas tidur

dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu :


1) Kualitas tidur buruk > 5
2) Kualitas tidur baik < 5

4.7.3 Teknik Analisa Data

1. Analisa Univariate

Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan analisa Univariate.

Analisa Univariate dilakukan dengan tujun untuk mengetahui gambaran statistik

responden aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada pasien hipertetnsi.

2. Analisa Bivariate

Teknik analisa data dilakukan dengan uji statistik dengan analisa bivariate.

Analisa bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduka saling


57

berhubungan atau berkolerasi. analisa bivariate pada penelitian ini dalah

menghubungkan tingkat aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada pasien

hipertensi di Puskemas Krembangan Surabaya menggunakan uji statistik

spearman rank (rho) karena menguji hubungan antara dua variabel yang bersekala

ordinal, serta untuk mngetahui terdapat hubungan atau tidak.


4.8 Etika Penelitian
Penelitian ini, peneliti melakukan pengajuan permohonan ijin kepada

Ketua Stikes Hang Tuah Surabaya untuk mendapatkan persetujuan. Setalah

mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian dengan menekankan maslah etika

yang meliputi:
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Informed Consent diberikan kepada responden sebelum penelitian

dilaksanakan dengan tujuan agar responden mengetahui makna dalam tujuan

tersebut, apabila reponden menolak untuk diteliti maka peneliti menghargai hak

tersebut. Setalah responden menyetuji maka format persetujuan menjadi

responden dibagikan untuk ditandaatangani oleh responden.


2. Tanpa Nama (Anomity)
Responden dalam penelitian ini tidak mencamtumkan identitas yang

mudah dikenali orang lain pada lembar pengumplan data tetapi cukup dengan

menuliskan kode pada kuesioner dan lembar observasi yang di sediakan oleh

peneliti.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Peneliti wajib menjamin kerahasiaan semua informasi yang telah

dikumpulkan oleh responden untuk penelitian ini, hanya kelompok data tertentu

yang dilaporkan pada hasil riset.


58

Anda mungkin juga menyukai