MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Unsur dan Senyawa
Dosen: Dwi Indah Suryani, M.Pd
Disusun Oleh:
Hayati Nufus (2281142315)
Ismawati (2281142292)
SERANG - BANTEN
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan nikmat dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul Unsur Golongan Gas Mulia.
Tugas penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Unsur
dan Senyawa.
Terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami
semata-mata, namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang
terkait. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dwi Indah Suryani yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari isi maupun susunannya. Kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca. Amiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
A. Simpulan..................................................................................................27
B. Saran........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18
BAB
iii 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah
yaitu:
1. Apa saja ciri-ciri umum golongan gas mulia?
2. Apa saja sifat-sifat kimia golongan gas mulia?
3. Bagaimana keberadaan unsur golongan1 gas mulia di alam?
4. Bagaiman pembuatan unsur golongan gas mulia?
5. Apa saja kegunaan unsur golongan gas mulia?
6. Bagaimana persenyawaan golongan gas mulia?
7. Bagaimana kestabilan golongan gas mulia?
8. Bagaimana proses sintesis logam golongan gas mulia
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah, diperoleh beberapa tujuan dari penulisan
makalah yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan ciri-ciri umum golongan gas mulia.
2. Menjelaskan sifat-sifat kimia golongan gas mulia.
3. Menjelaskan keberadaan unsur golongan gas mulia di alam.
2
BAB 2
ISI
Dari definisi gas mulia tersebut dapat didapat ciri-ciri umum golongan
gas mulia yaitu sebagai berikut :
1. Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
4. Bersifat inert.
5. Gas mulia merupakan unsur3 gas pada suhu kamar dan mendidih hanya
beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih
gasnya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi
pengionnya berkurang.
B.
4 Sifat Kimia Golongan Gas Mulia
Sifat kimia yang dimiliki oleh golongan gas mulia dipengaruhi pula
oleh sifat fisika golongan gas mulia tersebut. Berikut penjelasan terkait sifat
kimia golongan gas mulia yaitu kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus
dengan jari-jari atomnya. Kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke
Rn. Pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap
elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom
lain. Gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi
elektron yang sudah stabil.
1. Gas Helium
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr),
dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan
gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air)
didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon
6 bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik
didih gas argon (-189,4C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-
182,8C).
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon (Rn) yang
hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh
dari peluruhan radio aktif atom radium.
88
Ra226 86Rn222 + 2He4
1. Helium
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar, Helium
biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif
digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang
dipakai dalam penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan
tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara
7 buatan, nitrogen yang terisap mudah
1 terlarut dalam darah dan dapat
menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini
disebut pesona bawah laut. Ketika penyelam kembali ke permukaan,
(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat.
Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit
atau kematian. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat
pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.
2. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu
juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator
tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
3. Argon
4. Kripton
5. Xenon
6. Radon
F.
8 Persenyawaan Unsur Golongan Gas Mulia
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan
memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi
dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kulit pada gas mulia
terisi penuh.
Contoh:
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur
gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama
Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas
mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Xe + PtF6 Xe+(PtF6)-
Padatan
Cs2XeF8
kuning Archim.
Cairan tak Antiprism Stabil pada
berwarna a 400C
XeOF4
Kristal tak Piramid Stabil
berwarna segi-4
XeO3 -46
Piramidal
Mudah meledak,
higroskopik;
stabil dalam
larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedra Mudah meledak 10
berwarna l
Anion- anion
Garam tak HXeO63-,
XeO6 4-
berwarna H2XeO62-,
Oktahedra
H3XeO6- ada
l
juga
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat dibuat
mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar. Gas-gas ini pun
sangat sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan
ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Helium = 0,00052 %;
Neon = 0,00182 %; Argon = 0,934 %; Kripton = 0,00011 %; Xenon =
0,000008; Radon = Radioaktif*
Dari tabel diatas dapat dilihat jari jari atom yang kecil (dalam satu
golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar
artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih
tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar
untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari jari atom makin besar, energi
ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga
gas mulia dari atas ke bawah makin reaktif.
14 Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada
suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud
gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam berada dalam
bentuk monoatomik. Titik leleh dan titik didih unsur unsur gas mulia
perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan
mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom atom gas mulia sangat
kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu
konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah
Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn.
Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2 np6.
Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab
semua elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak
memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom lain. Energi
ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar menjadi ion positif dan
berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
contoh :
menjadi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab 2, maka didapat
kesimpulan sebagia berikut:
Ciri umum golongan gas mulia yaitu Tidak Berwarna, tidak berbau,
tidak berasa, sedikit larut dalam air. Mempunyai elektron valensi 8, dan
khusus untuk Helium elektron valensinya. Molekul-molekulnya terdiri atas
satu atom (monoatom). Bersifat inert serta gas mulia merupakan unsur gas
pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya.
Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah seiring bertambahnya
nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang
Sifat kimia gas mulia yaitu kereaktifan gas mulia akan bertambah dari
He ke Rn. Pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap
elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom
lain. Gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi
elektron yang sudah stabil.
Pembuatan unusr golongan gas mulia yaitu yang pertama pada Gas
Helium dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar
-156C) dan gas helium terpisah dari gas alam. Sedangkan pada Gas Argon,
Neon, Kripton, dan Xenon melalui proses destilasi
Kegunana golongan gas mulia yaitu Helium digunakan untuk mengisi
balon udara, Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon,
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket, Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah, Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk
bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron dan Radon
dapat digunakan dalam terapi kanker.
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan
memiliki kestabilan yang tinggi tetapi masih dapat bereaksi dengan atom
lain
Tiga gas mulia yang dapat disintesis adalah Kr , Xe ,Rn.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan
kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun
DAFTAR17PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga
18