Bismillahhirrahmannirrahim
Assalamualaikum wr. wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas
petunjuk dan rahmat-Nya laporan akhir praktikum geologi tentang Pengenalan
Batuan I, Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung ini
dapat diselesaikan
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh berbagai pihak, baik
itu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga laporan ini dapat
diselesaikan, dan semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis pada
khususnya dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, bila ada
kesalahan dalam penulisan laporan ini dikarenakan keteledoran dari penulis
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun
bagi laporan yang akan ditulis di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT. selalu
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua, Amin.
Surya Saputra
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum..................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................2
2.1 Batuan.......................................................................................2
2.2 Batuan Beku.............................................................................4
2.3 Batuan Sedimen........................................................................6
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN........................................................7
3.1 Tugas........................................................................................7
3.2 Pembahasan.............................................................................7
BAB IV ANALISA................................................................................8
BAB V KESIMPULAN ........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Batuan
Batuan merupakan sejenis bahan yang terkandung di bumi dan terdiri dari
banyak mineral yang dikelaskan menurut komposisi mineralnya yang
terkandung di dalam batuan tersebut.
Pembentukan berbagai macam dan jenis mineral yang terjadi di bumi
akan menghasilkan berbagai macam jenis batuan. Proses alamiah tersebut bias
terjadi dengan cara yang berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang
berbeda pula sesuai proses pembentukan dan komposisi unsur atau zat pada
mineral dan batuan tersebut, proses pembekuan magma akan membentuk jenis
batuan beku. Batuan sedimen terbentuk dari berbagai proses alamiah, seperti
proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi
dan organis serta proses penguapan/evaporasi. Letusan gunung berapi sendiri
dapat menghasilkan jenis batu piroklastik. Sedangkan batuan metamorf
merupakan batuan yang terbentuk dari berbagai macam jenis batuan yang telah
terbentuk terlebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperature atau
tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu sendiri maksimal
di bawah temperature magma.
Batuan merupakan semua bahan yang menyusun kerak bumi, biasanya
batuan merupakan komponen mineral mineral yang telah mengeras.
Ilmu yang mempelajari tentang batuan adalah petrolology. Petrology
merupakan ilmu geologi yang mempelajari tentang batuan, yaitu dari bagaimana
proses keterbentukannya hingga jenis-jenis dari batuan, klasifikasinya, tempat
pembentukan, dan pengendapan atau penyebarannya didalam dan dipermukaan
bumi batuan itu sendiri.
Batuan penyusun kerak bumi terdiri dari 4 jenis batuan yaitu :
1. Batuan beku
2. Batuan sedimen
3. Batuan metamorf
4. Batuan firoklastik
2.2. Batuan Beku
2.2.1. Definisi Batuan Beku
Batuan beku ialah jenis batuan yang tersusun atau terbentuk dari proses
pendinginan dan pengerasan magma, dengan atau pun tanpa proses kristalisasi.
Baik yang berada dibawah permukaan bumi intrusive atau yang berada diatas
permukaan bumi ekstrusif. Batuan intrusive biasanya disebut plutonik
sedangkan batuan ekstrusif sering disebut vulkanik. Magma bisa juga berasal
dari batuan yang setengah cair atau batuan yang sudah ada yang terdapat di
mantel ataupun kerak bumi dan mempunyai suhu yang tinggi.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu maka akan terbentuk
mineral-mineral yang diakibatkan oleh penurunan suhu magma tersebut.
Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma) tersebut, maka
dibuat atau disusunlah suatu seri yang dikenal dengan bowens reactions series
yang disusun oleh NL. Bowen.
Mineral pembentuk batuan dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu:
Mineral Utama
Merupakan mineral yang terbentuk akibat dari proses kristalisasi magma,
dan biasanya ada dalam jumlah yang relatif banyak dan menetukan nama
sifat batuan. Contoh : Mineral-mineral Seri Bowen (Olivin, piroksen,
horblende, biotit, plagioklas, k-feldspar, muskovit dan kwarsa) dan
feldpathoid.
Mineral Tambahan
Merupakan mineral yang terbentuk akibat dari proses kristalisasi magma,
akan tetapi keberadaannya relatif lebih sedikit dan tidak menetukan
nama/sifat batuan. Contoh : apatit, Zirkon, magnetit, hematit, rutil, dan lain
sebagainya.
Mineral Skunder
Merpakan mineral hasil dari ubahan mineral-mineral primer yang terjadi
karena adanya proses pelapukan, alterasi hidrothermal atau
metamorfosa, contoh : kiorit, epidod, serisit, kaolin, aktinolit, garnet, dan
lain sebagainya
Untuk melakukan identifikasi batuan beku, kita perlu mengetahui
karakteristik dari batuan beku tersebut yang berdasarkan sifat fisik dan
komposisinya. Dalam mengidentifikasi sifat fisik batuan beku dilakukan
berdasarkan :
2.2.2. Tekstur
merupakan sifat atau tampilan fisik batuan beku dengan keadaan atau
hubungan yang erat dengan mineral sebagai bagian dari batuan dan mineral
dengan masa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan
tekstur pada batuan beku ditentukan dengan tiga hal yang penting :
- kristalinitas
- granulritas
- bentuk Kristal
2.2.3. Struktur
Merupakan sifat fisik atau kenampakan batuan, yakni secara makro dan
meliputi kedudukan lapisan yang jelas atau umum dari lapisan batuan tersebut.
2.2.4. Komposisi Mineral
Untuk dapat melakukan penentuan komposisi mineral batuan beku,
dilakukan dengan bantuan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna
mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
Mineral felsik adalah mineral yang berwarna terang
Mineral mafik mineral mineral yang berwarna gelap
2.2.5. Jenis jenis Batuan Beku
Batuan beku dalam, contoh : batuan granit
Batuan beku tengah, contoh : granitan porfir
Batuan beku luar, contoh : batuan andesit
Gambar 1
Batuan Granit
Sumber: images slideshare
Gambar 2
Batuan Andesit
2.3.3. Konglomerat
Merupakan batuan sedimen yang memiliki ukuran butir yang lebih besar
dari 2mm dan memiliki bentuk butiran yang membundar.
Sumber : kyubil.blogspot.com
Gambar 4
Batuan Konglomerat
Sumber: kyubil.blogspot.com
Gambar 5
Batuan pasir
2.3.5. Batu Lanau
Merupakan batuan sedimen yang memiliki ukuran butir diantara 1/16 mm
sampai 1/256 mm.
2.3.6. Batu Lempung
Merupakan batuan sedimen yang memiliki ukuran butir yang lebih kecil
dari 1/256 mm.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
1. Deskripsikan batuan beku dan batuan sedimen
3.2 Pembahasan
9
BAB IV
ANALISA
9
BAB V
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA