Pengendalian Penyakit
Melalui Gerakan Masyarakat Sehat
2
1. Tantangan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Situasi Pengendalian
Penyakit
Kusta 21 Provinsi yang
Cakupan Imunisasi IDL sudah eliminasi
< 91 % Frambusia Terdapat 74
Kab/Kota endemis
Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)
Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup
dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur 5
Faktor Risiko Perilaku Penyebab
Terjadinya PTM yang Harus Diperbaiki
Dari seluruh penduduk yang sakit, 2/3 nya tidak menyadari/tidak tahu
bahwa mereka menderita PTM
Perlu upaya promotif dan penemuan dini terhadap kasus
Prevalensi Penyakit
Penurunan produktivitas
ekonomi:
Kematian : hilangnya
potensi/modal sumber daya
Kecacatan: menurunkan
produktivitas
Beban finansial:
Biaya pelayanan PTM lebih
mahal, menjadi beban bagi
pembiayaan kesehatan
Biaya untuk berobat bisa
menyebabkan kemiskinan
(katastropik)
Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun
2014: 42,6 Trilyun
Rasio Klaim : 104% (Biaya klaim pelayanan dianding premi)
Sumber: BPJS Kesehatan
PENGENDALIAN PTM MERUPAKAN
PROGRAM YANG PRO-POOR
Pencegahan &
Penanggulangan PTM Terbawah Menengah Menengah Menengah Teratas
adalah pro poor policy Bawah
2007 2013
Atas
12
Tujuan Umum Germas
1. Menurunkan beban penyakit
menular dan penyakit tidak
menular, baik kematian maupun
kecacatan
2. Menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit
3. Menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk
4. Menghindarkan peningkatan
beban finansial penduduk untuk
pengeluaran kesehatan
13
Strategi Kebijakan
Penguatan Kebijakan Lintas Sektor
Membudayakan pola hidup sehat :
1. Meningkatkan aktivitas fisik
Pencegahan dengan teratur dan terukur
Dampak Jangka Pendek 2. Konsumsi gizi seimbang
3. Tidak merokok
4. Menghindari konsumsi alkohol
5. Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
6. Mengelola stres
Pembudayaan hidup bersih dan sehat dan intervensi 1000 hari pertama memerlukan
dukungan Kabupaten/ Kota di Indonesia
14
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
Kemenperin: Kemenkes:
Fortifikasi, GGL PKK, Pramuka: Kemendikbud Pola Gizi Seimbang 1000 HPK
Karang Kitri Kantin Sehat
BPOM: Jajanan KemenUKM:
Anak Sekolah Kementan: Minum Jamu Meningkatnya
Buah & sayur murah KKP: KONSUMSI BUAH
Kemenkes: Gemarikan & SAYUR
1000 HPK Pendekatan Keluarga
Menpan: Kemenpora Kemenparekraf:
Pemda: Pariwisata
Edaran ttg : Meningkatnya
Taman untuk Olahraga
Gedung & AKTIFITAS FISIK
Olahraga di aktifitas fisik
Fasilitas Pemda & Kem Pora
Hidup
Kantor/Institusi Car Free Day
Olahraga Kejuaraan OR Sehat
Mendikbud & Kemenhub: Kemendes: Menurunnya
Menag: Jalur sepeda Lapangan Olahraga & Aktifitas MEROKOK
UKS, Kurikulum Pedestrian desa fisik Masy, Poco-
Prevalensi
Poco
Penyakit
Pemda: menurun
Kawasan YANKESDAS
Kemenhub: 50%
Tanpa Rokok
Keamanan Kemenkes: Kemenkes:
Kemenkeu: Transportasi Screening Surveilans penyakit
LINGKUNGAN
Cukai Rokok Kanker, Kemkominfo: SEHAT
BPJS: Hipertensi,
Kemendag: Iklan layanan
Pencegahan PHBS
Peredaran masyakat
Sekunder
min. beralkohol
Sehat,Bugar,Produktif
MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan
Keberhasilan gerakan masyarakat sehat sangat ditentukan oleh dukungan seluruh jajaran
Pemda Prov/Kab/Kota
EMPAT PILAR
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
Pelaksanaan rencana aksi GERMAS Ditjen P2P memrlukan dukungan seluruh jajaran
Pemda dan segenap lapisan masyarakat
3. Upaya Penguatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Melalui
GERMAS
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA
2015-2019
Program Program
Program Peningkatan Akses Benefit
Promotif preventif terutama pd FKTP Sistem pembiayaan:
sebagai landasan Optimalisasi Sistem asuransi azas
pembangunan Rujukan
Penerapan
Peningkatan Mutu gotong royong
kesehatan pendekatan Kendali Mutu &
Pemberdayaan continuum pendekatan
Penerapan of care Kendali Biaya
masyarakat continuum of care Sasaran: PBI & Non
Keterlibatan lintas Intervensi berbasis resiko PBI
sektor kesehatan berbasis
Intervensi (health risk)
resiko
kesehatan (health risk) Tanda kepesertaan KIS
D
T
KELUARGA SEHAT P
K
19
Program keluarga sehat mendukung pelaksanaan program Indonesia sehat dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setingi tingginya
Strategi Pendekatan Keluarga
Sehat (70%)
X Mengeluh Sakit (30%)
21
Selfcare (42%) Yankes (58%)
Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
dengan pendekatan keluarga Selfcare Sarana
rasional kesehatan
Kejadian penyakit menurun
Pembudayaan PHBS Jumlah orang berobat
Pengendalian faktor risiko berkurang
Kualitas
Deteksi dini penyakit Pembiayaan kesehatan
yankes
lebih efisien
Upaya Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
TO PREVENT (mencegah): sasaranya terutama untuk
mengendalikan faktor risiko (lingkungan, perilaku,
pengetahuan, dan awareness)
Pembatasan Kecacatan
Rehabilitasi
Tersier
Pencapaian reduksi, eliminasi dan eredikasi sangat ditentukan oleh dukungan Pemda/prov/Kab/kota dan dukungan
seluruh lapisan masyarakat
Upaya Percepatan
Kegiatan Intervensi Terobosan
1. Pencegahan dan 1.Peningkatan upaya
Pengendalian Penyakit Pencegahan dan
promotif dan
Manular Langsung Pengendalian
Penyakit Dengan preventif
2. Pencegahan dan Pendekatan 2.Memperluas Deteksi
Pengendalian Penyakit Keluarga dini penyakit (HIV,
Tular Vektor dan Tb, Kanker,
Zoonotik
hepatitis, dll)
3. Pencegahan Pencegahan dan
Pengendalian 3.Melibatkan
Pengendalian Penyakit masyarakat luas
Tidak Manular Penyakit : dengan
pendekatan siklus 4.Meluncurkan
4. Surveilans Karantina hidup jargon/gerakan2 spt:
Kesehatan BELKAGA, 1
5. Pencegahan Rumah 1 Jumantik,
Pengendalian Masalah CERDIK, TOSS TB,
Kesehatan Jiwa dan Kelambunisasi, dll
NAPZA
5.Inovasi & Kreasi
Imunisasi Sebagai Upaya
Preventif yang Efektif
Polio : Tahun 1949 dan 1951 penyakit ini hampir menjadi wabah di
Jakarta. Lebih mengkhawatirkan, wabah penyakit poliomyelitis
terjadi di Bandung pada tahun 1954, Tahun 2013 Indonesia
dinyatakan Bebas polio
Upaya Promosi Populasi Umum
dan Prenventif 1. Kampanye Aku Bangga Aku Tahu ABAT
dalam 2. Kesehatan reproduksi Puskesmas Peduli
Kesehatan Remaja
Pengendalian 3. Screening HIV pada ibu hamil dan
HIV/ AIDS peningkatan program Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA).
4. Akselerasi PITC mendampingi VCT
5. Penjangkauan populasi risti Layanan tes
HIV di Program di Tempat Kerja dan
Lingkungan Kerja
Populasi Kunci
Bersama dengan
PPSDM menyusun
modul in house
training yang efektif
NO URAIAN TARGET PUSAT PROV KAB/KOTA
5 Pemerintah Pusat Pencegahan Membuat Mensosialisasi
Melaksanak
dan Pemerintah terjadinya kebijakan dan kan NSPK ke an
Daerah harus penyakit NSPK kab/kota dan sosialisasi
melakukan upaya dengan LS/LP ke LS/LP
pencegahan melakukan Asistensi dan dan
spesifik dilakukan intervensi monev Melaksanakan masyarakat
secara rutin , asistensi
melalui kajian Penguatan kab/kota,
epidemiplogi kajian-kajian monev Melaksanak
seperti imunisasi, epidemiologi an kegiatan
IVA dan Kryo, Dukngan pencegahan
pemberian Dukungan logistik dan specifik
kelambu logistik dan anggaran ke
berinsektisida, anggaran kab/kota Penggeraka
pemberian obat operasional n
pencegahan sumberdaya
masaal penyakit , dan
tertentu pemberdaya
an
masyarakat
NO URAIAN TARGET PUSAT PROV KAB/KOTA
6 Pemerintah Pusat KLB dapat Membentuk Tim Menyusun Menyusun
dan Pemerintah teridentifikasi Gerak Cepat Pergub yang Perbup/wali
Daerah harus secara cepat (TGC) yang dapat yang dapat
melakukan terdiri dari LS/LP memperkuat memperkua
respon cepat dengan TGC secara LS t TGC secara
yang terintegrasi penguatan LS
dan spesifik payung hukum Segera
dengan yang jelas memobilisasi
melibatkan lintas TGC saat Segera
program dan Penguatan teridentifikasi memobilisas
lintas sektor kajian-kajian dini KLB i TGC saat
apabila melalui epidemiologi teridentifika
kajian Mendukung si dini KLB
epidemiologi Dukungan operasional
terdeteksi adanya anggaran TGC dengan Mendukung
kemungkinan operasional TGC dana Dekon operasional
terjadinya melalui dana TGC dengan
Kejadian Luar Dekon + DAK dana DAK
Biasa (KLB)
NO URAIAN TARGET PUSAT PROV KAB/KOTA
7 Pemerintah Pusat Tersedianya Menyusun Menyusun Menyusun
dan Pemerintah peraturan Pusat peraturan Pergub yang Perbup/Perwal
Daerah mempunyai dan Daerah pemerintah yang mengatur i yang
peraturan dalam tentang mengatur tentang tentang mengatur
upaya Pencegahan Pencegahan dan Pencegahan dan Pencegahan dan tentang
dan Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pencegahan
Penyakit dan respon Penyakit, serta Penyakit, serta Penyakit, serta dan
cepat respon cepat respon cepat respon cepat Pengendalian
penanggulangan KLB penanggulangan penanggulangan penanggulangan Penyakit, serta
KLB KLB KLB respon cepat
penanggulang
Melaksanakan Melaksanakan an KLB
Pencegahan dan Pencegahan dan
Pengendalian Pengendalian
Penyakit, serta Penyakit, serta Melaksanakan
respon cepat respon cepat Pencegahan
penanggulangan penanggulangan dan
KLB sesuai KLB sesuai Pengendalian
peraturan yang peraturan yang Penyakit, serta
berlaku berlaku respon cepat
penanggulang
an KLB sesuai
peraturan
yang berlaku
Realisasi Satker DEKON TA 2015 & PAGU 2016
2015 2016
NO SATKER
PAGU REALISASI % Pagu
16 DINKES PROV. KALIMANTAN TENGAH 5.070.413.000 3.840.981.350 75,75 12.309.488.000
17 DINKES PROV. RIAU 4.697.636.000 3.354.589.000 71,41 8.139.751.000
18 DINKES PROV. PAPUA 8.856.322.000 6.281.447.872 70,93 32.828.980.000
19 DINKES PROV. KALIMANTAN TIMUR 5.895.805.000 4.120.055.125 69,88 11.941.796.000
20 DINKES PROV. D.I YOGYAKARTA 4.548.138.000 3.114.035.313 68,47 6.858.843.000
21 DINKES. PROV. BANTEN 5.648.589.000 3.772.375.800 66,78 12.607.692.000
22 DINKES. PROV. KALIMANTAN BARAT 9.698.694.000 6.406.747.542 66,06 17.057.447.000
23 DINKES. PEMERINTAH ACEH 6.157.902.000 3.813.262.484 61,92 13.197.973.000
24 DINKES. PROV. NUSA TENGGARA BARAT 5.001.972.000 3.087.910.050 61,73 9.534.259.000
25 DINKES. PROV. JAWA TIMUR 10.767.793.000 6.542.591.875 60,76 18.119.371.000
26 DINKES. PROV. MALUKU UTARA 6.027.324.000 3.627.185.645 60,18 13.272.330.000
27 DINKES. PROV. MALUKU 7.499.682.000 4.398.471.644 58,65 21.217.363.000
28 DINKES. PROV. DKI JAKARTA 4.900.096.000 2.761.631.500 56,36 8.007.664.000
29 DINKES. PROV. JAWA BARAT 11.554.242.000 6.238.592.155 53,99 30.360.630.000
30 DINKES. PROV. BALI 6.055.529.000 3.058.286.945 50,50 7.626.319.000
31 DINKES. PROV. SULAWESI BARAT 3.788.639.000 1.693.599.566 44,70 9.273.484.000
32 DINKES. PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG4.821.238.000 2.077.142.005 43,08 10.392.882.000
33 DINKES. PROV. KEPULAUAN RIAU 3.957.285.000 1.695.328.180 42,84 6.836.676.000
34 DINKES. PROV. KALIMANTAN UTARA 1.379.606.000 349.596.100 25,34 7.645.224.000
JUMLAH 221.063.333.015 159.268.038.567 72,05 468.463.855.016
Dekonsentrasi
(Data SP2D per 8 April 2016)
NO KD_SATKER SATKER KW PAGU REALISASI %
1 239006 DINKES PROV. NUSA TENGGARA BARAT DK 9.534.259.000 1.570.587.380 16,47
2 119014 DINKES PROV. SUMATERA SELATAN DK 11.094.017.000 1.689.375.000 15,23
3 149012 DINKES PROV. KALIMANTAN TENGAH DK 12.309.488.000 1.862.486.800 15,13
4 169019 DINKES PROV. KALIMANTAN TIMUR DK 11.941.796.000 1.766.280.000 14,79
5 209003 DINKES PROV. SULAWESI TENGGARA DK 13.560.920.000 1.968.326.200 14,51
6 329018 DINKES PROV. KEPULAUAN RIAU DK 6.836.676.000 885.950.500 12,96
7 109002 DINKES PROV. JAMBI DK 9.743.596.000 1.255.125.500 12,88
8 340050 DINKES PROV. SULAWESI BARAT DK 9.273.484.000 1.187.647.700 12,81
9 249009 DINKES PROV. NUSA TENGGARA TIMUR DK 26.330.963.000 3.327.135.000 12,64
10 199003 DINKES PROV. SULAWESI SELATAN DK 13.642.759.000 1.708.011.100 12,52
11 189002 DINKES PROV. SULAWESI TENGAH DK 14.164.459.000 1.708.222.000 12,06
12 069003 DINKES PEMERINTAH ACEH DK 13.197.973.000 1.499.338.500 11,36
13 089017 DINKES PROV. SUMATERA BARAT DK 12.099.648.000 1.228.666.250 10,15
14 339034 DINKES PROV. PAPUA BARAT DK 19.008.053.000 1.726.317.400 9,08
15 319008 DINKES PROV. GORONTALO DK 7.110.114.000 489.590.500 6,89
16 079022 DINKES PROV. SUMATERA UTARA DK 16.530.863.000 1.108.341.719 6,70
17 350030 DINKES PROV. KALIMANTAN UTARA DK 7.645.224.000 455.637.785 5,96
18 129008 DINKES PROV. LAMPUNG DK 11.199.784.000 664.762.900 5,94
19 309008 DINKES PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DK 10.392.882.000 606.339.000 5,83
20 299002 DINKES PROV. BANTEN DK 12.607.692.000 671.460.000 5,33
40
Penutup
1. Indonesia masih menghadapi beban ganda penyakit
2. Gerakan Masyarakat sehat mengutamakan promotif dan
preventif
3. Tujuan Gerakan masyarakat sehat sejalan dengan RPJMN,
Renstra dan RAP Ditjen P2P
4. Keluarga Sehat merupakan pendekatan dalam pelaksanaan
Germas
5. Pendekatan keluarga pada pengendalian penyakit
dimaksudkan utk pembudayaan PHBS, pengendalian faktor
risiko, deteksi dini penyakit dan peningkatan kemampuan
masyarakat dlm detect, prevent dan respons
6. Beberapa isu terkait P2P masih menjadi tantangan
pelaksanaan program, seperti SDGs, Pelaksanaan Resolusi
Rakerkesnas 2016 dan Penyerapan
Sekian & Terima Kasih