Anda di halaman 1dari 3

BENDA ASING DI HIDUNG

ICD X : T17.1
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/PU/005
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 1 April 2017
Halaman : 1/4
PUSKESMAS dr. I.B. Djanardana
Ttd
KUTA I Nip.19590417 198612 1 002
Pengertian Kasus benda asing di hidung sering ditemui oleh dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan Tingkat Pertama. Kasus ini paling sering dialami oleh
anak dan balita. Terdapat dua jenis benda asing, yaitu benda hidup (organik)
dan benda mati (anorganik). Contoh benda asing organik, antara lain lintah,
lalat, larva, sedangkan benda asing anorganik, misalnya manik-manik,
kertas, tisu, logam, baterai kecil, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Tujuan Sebagai acuan tatalaksana benda asing di hidung

Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. .

Referensi Keputusan Menkes RI Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Prosedur Alat :

1. Lampu kepala
2. Spekulum hidung
3. Pengait tumpul(blunt hook)
4. Pinset
Langkah - Langkah a Anamnesis (Subjective)

Keluhan
1. Hidung tersumbat
2. Onset tiba-tiba
3. Umumnya unilateral
4. Hiposmia atau anosmia
5. Setelah 2 3 hari, keluar sekret mukoid / mukopurulen dan berbau di
satu sisi hidung.
6. Dapat timbul rasa nyeri
7. Bila benda asing organik, terasa ada yang bergerak-gerak di dalam
rongga hidung. Khusus untuk lintah, sumbatan pada hidung semakin
memberat setiap hari.
8. Adanya laporan dari pasien atau orang tua mengenai adanya benda yang
masuk atau dimasukkan ke rongga hidung.

Faktor Risiko
Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan masuknya benda asing ke
dalam rongga hidung:
1. Umur: biasanya anak 5 tahun
2. Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal: keadaan
tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsi
3. Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik
b Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Pada rinoskopi anterior, nampak:
1. Benda asing
2. Sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 3 hari)

c Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
Rinolit
Komplikasi
1. Obstruksi jalan napas akut akibat masuknya benda asing ke saluran napas
yang lebih distal (laring, trakea).
2. Pada benda asing organik berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi
destruksi mukosa dan kartilago hidung.
3. Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk ke
dalam septum atau konka inferior dalam beberapa jam dan menyebabkan
perforasi septum.
4. Pada benda asing berupa lalat (miasis hidung), dapat terjadi invasi ke
intrakranium dan, walaupun jarang, dapat menyebabkan meningitis yang
fatal.

d. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
a. Tindakan ekstraksi benda asing secara manual dengan menggunakan
pengait tumpul atau pinset. Dokter perlu berhati-hati agar tidak sampai
mendorong benda asing lebih dalam sehingga masuk ke saluran napas
bawah.
b. Untuk lintah, sebelum ekstraksi, teteskan air tembakau ke dalam rongga
hidung dan biarkan 5 menit hingga lintah terlebih dahulu terlepas dari
mukosa hidung.
2. Medikamentosa
Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi
sekunder.

Konseling dan Edukasi


1. Reassurance bahwa tidak ada kondisi berbahaya bila segera dilakukan
ekstraksi.
2. Sebelum tindakan dilakukan, dokter perlu menjelaskan mengenai
prosedur ekstraksi dan meminta persetujuan pasien / orang tua (informed
consent).
3. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dokter dapat memberi beberapa
saran yang relevan untuk mencegah berulangnya kejadian kemasukan benda
asing ke hidung di kemudian hari, misalnya:
a. Pada orang tua, dapat lebih berhati-hati dalam meletakkan benda-benda
yang mudah atau sering dimasukkan ke dalam rongga hidung.
b. Pada anak, dapat diingatkan untuk menghindari memasukkan benda-
benda ke dalam hidung.
c. Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda-benda organik lain,
dapat menggunakan masker saat bekerja.

Kriteria Rujukan
1. Pengeluaran benda asing tidak berhasil karena perlekatan atau posisi
benda asing sulit dilihat.
2. Pasien tidak kooperatif.
Unit Terkait Loket
Apotik
Dokumen Terkait Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai