Anda di halaman 1dari 4

Dasar Hukum

a. Permenkes RI No 028/Menkes/Per/I/ 2011 tentang Klinik


b. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 12 Tahun 2003 tentang Retribusi
Perijinan di bidang kesehatan
2. Maksud dan Tujuan
Klinik merupakan salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan untuk
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang mudah diakses, terjangkau dan bermutu
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Klasifikasi Sasaran
Perorangan , Yayasan atau badan hukum yang mendirikan klinik yaitu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tanaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.

4. Persyaratan
a. Surat permohonan
b. Surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Asli
c. Surat pernyataan sanggup menaati ketentuan dan peraturan yang berlaku di bidang
kesehatan
d. Fc. akte pendirian dari notaris
e. Fc. bukti kepemilikan tanah yang sah/sertifikat tanah
f. Fc. ijin gangguan (HO)
g. Struktur organisasi RS
h. Daftar tenaga medis, paramedis dan non medis
i. Data kepegawaian paramedik:
j. Asli daftar inventaris medis, penunjang medis dan non medis
k. Dokumen UKL/ UPL

5. Prosedur
a. Mengajukan surat permohonan kepada Bupati Magetan melalui Kepala KPPT
Kabupaten Magetan
b. Berkas diterima dan dipelajari sesuai ketentuan yang berlaku
c. Mengadakan peninjauan lapangan
d. Dikeluarkan ijin atau ditolak
e. Ijin yang dapat diproses diambil di KPPT Kab. Magetan di loket Pengambilan
6. Retribusi : Tidak Retribusi Ijin
7. Waktu Penyelesaian : 7 Hari kerja
8. Masa Berlaku : 5 (Lima) Tahun dapat diperpanjang
9. Pemberi Pertimbangan : Tim teknis
Setelah sebelumnya tidak ada aturan baku yang mengatur tentang perizinan klinik gigi, akhirnya
Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik. Dalam peraturan baru ini keberadaan klinik gigi secara
hukum menjadi terwadahi, oleh karena itu klinik gigi yang sekarang izinnya bervariasi dari hanya
sekedar mengandalkan SIP dokter giginya saja, izin klinik spesialis, izin praktek bersama, atau izin
balai pengobatan; selambat-lambatnya 4 Januari 2013 harus sudah memilki izin klinik sesuai
peraturan baru.
Sebelumnya pemerintah tidak mengenal istilah klinik, dalam Permenkes Nomor
920/Menkes/Per/XII/1986 yang sekarang sudah dinyatakan tidak berlaku digunakan istilah balai
pengobatan. Aturan lama ini juga sama sekali tidak mengakomondasi pelayanan kesehatan gigi
sehingga tidak dikenal istilah klinik ataupun balai pengobatan gigi.
Permenkes 028/Menkes/Per/I/2011 tidak lagi menggunakan istilah balai pengobatan, digantikan
dengan istilah "klinik" yang memang lebih populer ditengah masyarakat. Aturan ini pula
memungkinkan sebuah klinik mengkhususkan diri pada disiplin ilmu, umur, organ, atau penyakit
tertentu; sehingga keberadaan klinik gigi menjadi terakomondasi. Segi positif lainnya dari
Permenkes baru adalah diperbolehkannya seorang dokter gigi untuk memimpin klinik campuran
yang di dalamnya ada dokter umum dan dokter gigi.
Menurut aturan baru, klinik dibagi menjadi dua jenis yaitu klinik pratama dan klinik utama. Klinik
pratama hanya menyelenggarakan pelayanan medik dasar sedangkan klinik utama
menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan/atau spesialistik. Untuk klinik umum kini boleh
menerima pasien rawat inap seperti layaknya rumah sakit, tetapi maksimal 5 hari perawatan.
Dari segi sumber daya manusia, di sebuah klinik harus ada lebih dari satu jenis tenaga kesehatan
serta lebih dari satu tenaga medis, jadi minimal 2 dokter gigi ditambah perawat gigi dan apoteker
yang semuanya memiliki izin praktek/kerja dari Dinas Kesehatan. Apoteker diperlukan karena
dalam aturan baru semua klinik dipersyaratkan memiliki ruang farmasi yang dipimpin seorang
apoteker. Khusus untuk Klinik Utama dari tiap macam spesialis minimal ada seorang dokter gigi
spesialis.
Izin klinik dikeluarkan oleh Bupati/Walikota dengan persyaratan utama:
1. Surat Rekomendasi Dinas Kesehatan;
2. Fotokopi Akta Badan Hukum kecuali pengaju perorangan;
3. Identitas lengkap pemohon;
4. Surat persetujuan lokasi dari pemerintah daerah;
5. Bukti kepemilikan lokasi atau bukti kontrak lokasi minimal 5 tahun;
6. Dokumen UKL/UPL (Amdal);
7. Dokumen profil klinik.
Selain syarat utama, syarat-syarat lain yang diperlukan adalah: Memenuhi ketentuan tata ruang
daerah; memenuhi ketentuan sebaran klinik (kecuali klinik perusahaan/pemerintah yang tidak
dibuka untuk umum); bangunan permanen tidak bergabung dengan tempat tinggal; memiliki
ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang administrasi, ruang tindakan, ruang farmasi, dan toilet;
memiliki peralatan medis dan non medis sesuai pelayanan yang diberikan.
Bagi klinik lama yang izinnya masih berlaku, Permenkes 028/Menkes/Per/I/2011 memberi waktu
sampai tanggal 4 Januari 2013 untuk mengajukan perbaharuan izin disesuaikan dengan
persyaratan baru ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
*Dentamedia No 4 Vol 15 Okt-Des 2011
KLINIK kesehatan di Kota Banjarmasin ternyata masih minim. Menurut Kasi
Perizinan dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, H Khairil Fuad,
kemungkinan karena persyaratan pendiriannya yang 'berat'.
Disebutkan dia, pertama bangunan harus permanen dan tidak bergabung
dengan tempat tingga atau unit kerja lainnya. "Bangunannya juga harus
memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan perundang-undangan
atau izin HO," katanya.
Selain itu, lanjut Fuad, bangunan klinik paling sedikit terdiri atas ruang
pendaftaran atau ruang tunggu, ruang konsultasi dokter, ruang administrasi,
ruang tindakan, ruang farmasi, kamar mandi dan WC serta ruang lainnya sesuai
kebutuhan pelayanan. Kemudian pimpinan klinik pratama terdiri atas seorang
dokter atau dokter gigi. Tenaga medisnya minimal dua orang dokter dan atau
dokter gigi.
"Pada klinik utama ada dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya. Klinik utama minimal terdiri atas satu
orang dokter spesialis dari masing-masing spesialis sesuai jenis pelayanan yang
diberikan," tambah Fuad yang didampingi stafnya, Rahman Ansyari.
Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik, sambung Fuad, harus
mendapat izin dari pemerintah daerah setelah ada rekomendasikan dari
DinasKesehatan Kota Banjarmasin. Selanjutnya Dinas kesehatan mengeluarkan
rekomendasi setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik.
Adapun permohonan izin klinik dengan melampirkan surat rekomendasi dari
dinas kesehatan, salinan fotokopi badan akta yayasan/badan
hukum/instansi/organisasi sosial, melengkapkan SIP dokter, kelengkapan SIP
perawat/SIK Asisten Apoteker/SIP Bidan, struktur organisasi kepengurusan.
Kemudian daftar ketenagaan, daftar sarana dan prasarana, daftar peralatan,
daftar pelayanan yang diberikan, bukti kepemilikan sarana (badan hukum atau
perorangan), surat kontrak bangunan (bila sarana bukan milik sendiri), fotokopi
IMB/IPB, surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat.
Selanjutnya, dokumen upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya
pemantauan lingkungan (UPL) Izin klinik diberikan untuk jangka waktu lima tahun
dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan enam
bulan sebelum habis masa berlakunya izinnya.
Secara terpisah, pemilik Klinik Erika, H Amanul Yakin mengungkapkan,
sebenarnya mengurus izin klinik tak begitu sulit, asalkan segala persyaratan
lengkap. "Hanya beberapa hari sudah selesai izin Klinik Pratama kami. Surat izin
klinik kami nomor: 503/4298/KL/VII.12/Dinkes," ujar Amanul.
Klinik Erika memiliki tiga dokter, memiliki ruang konsultasi, ruang administrasi
dan sebagainya. "Nanti ada dokter spesialis gigi merawat gigi. Saya akan
mempersiapkan peralatannya, sedangkan dokter spesialis giginya sudah ada,"
jelasnya.
Dokter Erika Dewi Essary menambahkan, di kliniknya ada dokter praktik gigi,
praktik umum kesehatan ibu dan anak, konsultasi ibu menyusui dan ada
perawatan kecantikannya. "Jumlah dokter yang menangani di sini ada tiga orang
dengan pasien tiap harinya antara 15-20 orang. Bahkan selama bulan puasa
meningkat," sebut Erika yang juga menantu Amanul Yakin.
Pada Ramadan kliniknya buka pukul 13.00 Wita sampai sore dan dilanjutkan
sesudah Salat Tarawih. (mtb)

Bisa untuk Rawatinap


KASI Perizinan dan Kefarmasian pada Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, H
Khairil Fuad, menjelaskan, klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan per orangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu
jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Menurut dia, berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi dua yakni
klinik pratama dan klinik utama. Klinik Pratama menyelenggarakan pelayanan
medik dasar. Klinik Utama menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan spesalistik.
"Baik klinik pratama maupun klinik utama dapat mengkhususkan pelayanan
pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau
jenis penyakit tertentu," terangnya.
Ditambahkan dia, Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah atau masyarakat. Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan dalam
bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan atau home care. Klinik yang
menyelenggarakan kesehatan 24 jam harus menyediakan dokter serta tenaga
kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada di tempat.
Kepemilikan klinik pratama yang menyelenggarakan rawat jalan dapat secara
perorangan atau berbentuk badan usaha. Kepemilikan klinik pratama yang
menyelenggarakan rawat inap dan klinik utama harus berbentuk badan hukum.
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap harus menyediakan ruang
rawat inap yang memenuhi persyaratan, tempat tidur minimal lima orang dan
maksimal sepuluh, tenaga medis dan keperawatan yang sesuai jumlah dan
kualifikasinya. Lalu tenaga gizi, tenaga analis kesehatan, tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan dan atau tenaga non-kesehatan lain sesuai kebutuhan, dapur
gizi dan pelayanan laboratorium klinik pratama. Pelayanan rawat inap hanya dapat
dilakukan maksimal selama lima hari. (mtb)

Dasar Hukum
Permenkes Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik

Syarat Izin Klinik


-Mengajukan surat permohonan ke kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
dengan melampirkan:
1. Fotokopi KTP pemohon yang masih berlaku
2. Fotokopi Badan Akta Yayasan/Badan Hukum/ Instansi/Organisasi Sosial
3. Kelengkapkan SIP dokter
4. Kelengkapan SIP perawat/SIK Asisten Apoteker/SIP Bidan
5. Struktur Organisasi Kepengurusan

Anda mungkin juga menyukai

  • MIND MAP TEORI (Persalinan Spontan) 1
    MIND MAP TEORI (Persalinan Spontan) 1
    Dokumen4 halaman
    MIND MAP TEORI (Persalinan Spontan) 1
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Sop DM
    Sop DM
    Dokumen3 halaman
    Sop DM
    Chum Mie
    90% (10)
  • Bagan Alur Editan
    Bagan Alur Editan
    Dokumen1 halaman
    Bagan Alur Editan
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Hujan Nikmat Yang Dikufuri
    Hujan Nikmat Yang Dikufuri
    Dokumen8 halaman
    Hujan Nikmat Yang Dikufuri
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Akreditasi Bab Vi
    Akreditasi Bab Vi
    Dokumen3 halaman
    Akreditasi Bab Vi
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Revisi Proyek Inovasi BARU
    Revisi Proyek Inovasi BARU
    Dokumen4 halaman
    Revisi Proyek Inovasi BARU
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Laporan Poli Hamil Tahun 2016
    Laporan Poli Hamil Tahun 2016
    Dokumen1 halaman
    Laporan Poli Hamil Tahun 2016
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Poa
    Daftar Pustaka Poa
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Poa
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Pelatihan Simda Ke2
    Pelatihan Simda Ke2
    Dokumen1 halaman
    Pelatihan Simda Ke2
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • DOKUMEN
    DOKUMEN
    Dokumen2 halaman
    DOKUMEN
    Puskesmas Kondoran
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi Rumah Dinas
    Dokumentasi Rumah Dinas
    Dokumen7 halaman
    Dokumentasi Rumah Dinas
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • DOKUMEN
    DOKUMEN
    Dokumen2 halaman
    DOKUMEN
    Puskesmas Kondoran
    Belum ada peringkat
  • Sop Diare
    Sop Diare
    Dokumen6 halaman
    Sop Diare
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Poa
    Bab Iii Poa
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii Poa
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Bab I Poa
    Bab I Poa
    Dokumen4 halaman
    Bab I Poa
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • 3 Bab Ii Poa
    3 Bab Ii Poa
    Dokumen6 halaman
    3 Bab Ii Poa
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • BAB I Hal 2 Baru
    BAB I Hal 2 Baru
    Dokumen10 halaman
    BAB I Hal 2 Baru
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • 3 Bab Ii Poa
    3 Bab Ii Poa
    Dokumen6 halaman
    3 Bab Ii Poa
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • BAB I Hal 1
    BAB I Hal 1
    Dokumen1 halaman
    BAB I Hal 1
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • BAB I Hal 1
    BAB I Hal 1
    Dokumen1 halaman
    BAB I Hal 1
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • VK
    VK
    Dokumen12 halaman
    VK
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Neww
    Daftar Isi Neww
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi Neww
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • LP Post Partum New
    LP Post Partum New
    Dokumen7 halaman
    LP Post Partum New
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi
    Evaluasi
    Dokumen12 halaman
    Evaluasi
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Baby Home Care
    Baby Home Care
    Dokumen9 halaman
    Baby Home Care
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner
    Dheva D'haykerz
    0% (1)
  • Intervensi Ke 2
    Intervensi Ke 2
    Dokumen10 halaman
    Intervensi Ke 2
    Dheva D'haykerz
    Belum ada peringkat