OLEH :
PROBLEM 4-2 :
EXERCISE : 4-3
a. -Metode Biaya Rata-rata: berdasarkan asumsi biaya rata-rata harga barang dari
persediaan awal dan harga barang yang dibeli selama periode berjalan harus digunakan
sebagai harga persediaan yang akan dijual/COGS dengan mencari rata-rata dari kedua
harga tersebut.
-Metode FIFO: berdasarkan asumsi metode FIFO, harga barang yang akan dijual harus
sama dengan harga barang yang pertama kali dibeli, harga tersebut yang akan menjadi
dasar penentuan COGS.
-Metode LIFO: metode ini mengasumsikan bahwa harga barang yang akan dijual/COGS-
nya harus sesuai dengan harga yang terakhir kali dibeli/masuk.
c. Saat nilai inventory yang dijual ternyata lebih rendah daripada biayanya, maka sesuai
konsep konervatif, kita harus mengakui penjualan tersebut sebagai kerugian dalam
periode berjalan. Metode yang digunakan dalam mengakui ini adalah LOCOM atau
Lower Cost of Market atau metode terbaru adalah LCNRV (dapat secara langsung atau
memakai allowance).
CASE : 4-2
a. FIFO mengalokasikan biaya untuk penjualan terhadap barang yang dibeli sebagai
berikut:
Penjualan (1000 unit x $1,7) = $1700
COGS (1000 unit x $1 (inventory awal)) =$1000
Net Income before tax = $700
Income Taxes (50%) =($350)
Net Income to RE = $ 350
c. Saat periode kenaikan biaya, metode LIFO lebih konservatif dalam menentukan laba dan
dalam evaluasi posisi keuangan perusaahaan dibandingkan dengan metode FIFO. LIFO
mengalokasikan biaya terbaru dari persediaan untuk penjualan, hasilnya adalah bahwa
biaya ini lebih tinggi dalam kenaikan biaya. Dengan demikian, persediaan dinilai lebih
konservatif, dan pendapatan dilaporkan lebih rendah dari hasil dibawah metode FIFO.
Bagian (a) dan (b) dari kasus ini mengungkapkan hubungan ini. Artinya, dibawah LIFO
yang dilaporkan adalah $100 setelah pajak dibandingkan dengan $350 dibawah metode
FIFO. Demikian juga, persediaan dilaporkan $1000 menggunakan metode LIFO dengan
$1500 dengan metode FIFO.
Bukti kenaikan biaya adalah bahwa persediaan yang ada bernilai $1 per unit
sementara barang yang dibeli selama tahun berjalan sebesar $1,5 per unit. Pertimbangan
pajak juga termasuk penting. Dari yang bisa kita lihat dibagian (a) dan (b), metode LIFO
emnghasilkan kewajiban pajak sebesar $100, sementara metode LIFO menghasilkan
kewajiban pajak sebesar $350. Selama persediaan dipertahankan pada tingkat yang
diberikan atau diatasnya, LIFO menghasilkan pinjaman perpetual dari pemerintah yang
bebas bunga. Tentu saja, pada saat inventory dilikuidisi COGS akan sangat rendah jika
dibandingkan dengan penjualan, sehingga menyebabkan income tax yang lebih tinggi
sebagai akibat penangguhan yang sebelumnya.
d. Seperti yang kita ketahui, penggunaan metode LIFO seakan-akan kita mendapatkan
pinjaman tanpa bunga dari pemerintah melalui lebih rendahnya pajak pendapatan dari
metode FIFO dikarenakan COGS yang tinggi membuat laba lebih rendah dari FIFO. Pada
saat satu persediaan terjual, maka akan segera digantikan oleh persediaan lain yang
nilainya sama atau lebih besar, sehingga tidak ada likuidasi dari pinjaman tersebut.
Masalah muncul pada saat perusahaan harus membuat laporan tengah tahun, perusahaan
jadi tidak bisa menentukan apakah persediaan yang mengalami likuidasi dalam setengah
tahun pertama dapat digantikan sebelum periode berakhir. Karena, jika persediaan
tersebut digantikan maka pajak pendapatan akan lebih rendah daripada ketika persediaan
tersebut tidak digantikan.