KUHAP lebih jauh lagi mengatur tentang penyidik dalam pasal 6, yang
pembantu
disamping penyidik.43 Untuk mengetahui siapa yang dimaksud dengan
orang yang berhak sebagai penyidik ditinjau dari segi instansi maupun
itu ditegaskan dalam Pasal 6 ayat (2) KUHAP. Menurut penjelasan Pasal
pengangkatan,yaitu:
KUHAP, Penyidikan dan Pemmtutan, cet VII (Jakarta: Sinar Grafika),., hal
110.
c. Ditunjuk dan diangkat oleh Kepala Kepolisian Republik
Indonesia
2. Penyidik Pembantu
Sekurang-
Penyidik Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf
Liberty) hal 19
45
M. Yahya Harahap,. Pembahasan Permasalahan Dan
berbunyi:
didalam KUHAP
siapa sajakah penyidik yang disebutkan di dalam KUHAP dan siapa saja
KUHAP. Adapun tugas penyidik itu sen din antara lain adalah:
"Ibid, hal.113
bukti kepada
peristiwa
kepada
kepada penuntut
umurn, jika penyidikan dianggap telah selesai. (Pasal 110 ayat (1)
KUHAP).
untuk
sesuai dengan
melakukan
ayat (2)
KUHAP),
memberitahukan
tentang
perkaranya itu
menguntungkan bagi
yang
saksi, setelah mereka menyetuji isinya (Pasal 118 ayat (2) KUHAP),
setelah perintah
(Pasat 122
KUHAP),
wajib terlebih
keluarganya (Pasal
125 KUHAP),
penggeledahan
penggeledahan
keluarganya dan
dapat minta keterangan tentang benda yang akan disita itu dengan
disaksikan oleh
Kepala Desa atau ketua lingkungan dengan dua orang saksi (Pasal 129
ayat (1)
KUHAP),
KUHAP),
atasannya,
dibungkus (Pasal
untuk
tentang adanya
tindak pidana;
memeriksa tanda
penyitaan;
hubungannya
jawab;
6. Dalam hal timbul dugaan kuat ada surat palsu atau yang
dipalsukan,
pelaksanaan
1. Pemeriksaan tersangka;
2. Penangkapan;
3. Penahanan;
4. Penggeledahan;
5. Pemasukan rumah;
47
Darwan Prixtst,Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar,
7. Pemeriksaan surat;
8. Pemeriksaan saksi;
Oleh karena itu dalam suatu tindak pidana yang belum diketahui
lebih lanjut.
dalam undang-undang.
melakukan penyelidikan.
bertanggung jawab.
1
H. Hamrat Hamid dan Harun M. Husein, Op- cit, hal 25
Jadi penyelidikan ini merupakan suatu bagian kegiatan
a. Karena Laporan
Pasal 1 butir 24 berbunyi laporan adalah
pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena
hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada
pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau
diduga akan terjadinya tindak pidana.
b. Karena Pengaduan
Pasal 1 butir 25 berbunyi pengaduan adalah
pemberitahuan yang disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk
menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan
tindak pidana aduan yang merugikannya.
c. Karena tertangkap tangan
Pasal 1 butir 19 berbunyi tertangkap tangan adalah
Tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan
tindak pidana atau dengan segera sesudah beberapa
saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian
padanya ditemukan benda yang diduga keras telah
dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang
menunjukkan atau membantu melakukan tindak pidana
itu.
d. Diketahui sendiri atau pemberitahuan atau cara lain
sehingga penyidik mengetahui terjadinya delik seperti
dari surat kabar, mendengar dari radio atau orang
bercerita dll. 2
2
Andi Hamzah, I. Op-Cit hal 119
Untuk itu yang dimaksud dengan penyelidikan diatur
menemukan tersangkanya.
melakukan penyidikan.
KUHAP :
2. Penyidik Pembantu
masing-masing.
penyitaan.
bertanggung jawab.
adalah ;
menentukan :
3
Soedjono, D, Pemeriksaan Pendahuluan menurut KUHAP ( Alumni : Bandung, 1982 )
hal 94
2. Petugas yang diperintahkan melakukan penangkapan harus
hendak ditangkap.
terhadap tersangka.
tindakan fisik.
1. Identifikasi
4
Andi Hamzah, II, Pengusutan Perkara Kriminal Melalui Sarana Teknik dan Sarana
Hukum (Ghalia Indonesia : Jakarta ) hal 130
Dimana perhatian utama diarahkan kepada pelaku-pelaku
kejahatan yang tergolong profesional dan yang tergolong
residivis.
2. Sidik Jari
Adalah merupakan penelitian mengenai alur-alur jari
3. Modus Operandi
Cara kerja seseorang dalam melakukan suatu kejahatan
4. File
Keterangan-keterangan tersangka serta petunjuk bahkan
pembuktian untuk digunakan dalam pengusutan sampai
pada
peradilan.
5. Informan
Dimana petugas hukum memanfaatkan berbagai
golongan masyarakat untuk diminati keterangan
sehubungan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu
peristiwa pidana.
6. Introgasi (pemeriksaan)
Dimana penyidik melakukan proses pemeriksaan
terhadap seseorang yang diduga melakukan suatu
kejahatan.
7. Bantuan Ilmiah, antara lain :
a. Laboratorium (seperti meneliti bekas darah, jenis
rambut)
b. Analisis kimia (contohnya : autopsy/sebab-sebab
kematian)
c. Photografi
d. Document Examination (penelitian dan pengujian
dokumen) 5
5
Gerson W. Bawengan, Penyelidikan Perkara Pidana dan Teknik Interogasi (Pradnya
Paramita : Jakarta, 1977) hal 12-17.