Daftar rujukan
Buchanan, RE. & Gibbons, NE. 2003. Bergers Manual of Determinative
Bacteriology. USA: The William & Wilkins Company Baltimore.
Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. 2004. Textbook of
Microbiology. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Cappuccino, JG. & Sherman, N. 2000. Microbiology: A laboratory
Manual. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company.
Colome, JS. et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. New York:
West Publishing Company.
Cowan, ST. 2004. Manual for the Identification of Medical Bakteria.
London: Cambridge University Press.
Diskusi
1. Apakah fungsi spora bagi bakteri ?
Jawab : sebagai pertahanan terhadap kondisi lingkungan yang tak
menguntungkan dan melindungi diri dari fagositosis sel inang. Bakteri
yang terfagositosis sel inang akan dikeluarkan inang dalam bentuk
spora yang utuh. Spora tersebut akan membentuk individu baru lagi
setelah mendapatkan lingkungan yang menguntungkan.
2. Mengapa diperlukan pemanasan dalam proses pewarnaan spora?
jelaskan
Jawab : Pemanasan dalam praktikum pewarnaan endospora bakteri
untuk mempermudah pewarna hijau malakit 5% masuk ke dalam
dinding pelindung spora dan mewarnai endospora. Semua spora
bakteri mengandung asam dupikolinat, yang mana subtansi ini tidak
dapat ditemui pada sel vegetatif bakteri, atau dapat dikatakan, senyawa
ini khas dimiliki oleh spora. Dalam proses pewarnaan, sifat senyawa
hijau malakitlah yang dapat mewarnai dinding pelindung spora.
Menurut pelczar (1986) dalam spora bakteri juga terdapat kompleks
Ca2+dan asam dipikolinan peptidoglikan.