Anda di halaman 1dari 3

A.

TOPIK
Pengamatan lichenes dan cyanobacteria

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui struktur lichenes
2. Untuk mengetahui Cyanobacteria

C. DASAR TEORI
1. Lichenes
Lichenes adalah organisme yang merupakan asosiasi dari Fungus dan alga,
hubungan antara kedua organisme tersebut adalah sedemikian rupa hingga
membentuk suatu talus tunggal. Komponen fungi disebut mikobion dan
komponen alga disebut fikobion. Mikobionnya sebagian besar adalah
Ascomycetes hanya beberapa saja yang Basidiomycetes atau Deutromycetes.
Sebagian besar Lichenes yang askomisetik fungsinya adalah dari golongan
Discomycetes: mikobion yang tidak pernah dari Hemiasomycetidae,
Plectomycetidae atau Laboulbeniomycetidae. Fikobion umumnya terdiri dari
Chlorophyceae yang bersel tunggal atau dari Cyanophyceae. Talus berdasarkan
distribusi sel-sel alga diantara hife fungi terdapat 2 tipe talus, yaitu foliose,
skuamulose, dan frutikose. Reproduksi: talus Lichenes dapat memperbanyak diri
dengan diaspora. Diaspora ada 2 macam yaitu isidia dan soredia (Misra, 1978).
Sebagian besar dari berbagai macam tumbuhan ini terdiri dari hifa
cendawan yang terjalin rapat. Hifa khusus yaitu rizoid berfungsi sebagai pelekat
pada batu, kayu, atau tanah. Talusnya seperti spons dan menyerap air hujan dan
partikel yang terbawa angin. Alga memperoleh air dan unsur esensial dari
cendawan, dan sebaliknya alga memberikan makanan hasil fotosintesis kepada
komponen cendawannya. Ganggang memberikan hasil-hasil fotosintesis terutama
yang berupa karbohidrat kepada cendawan, dan sebaliknya cendawan memberikan
air dan garam-garam kepada ganggang (Sharoff, 2002).
Kebanyakan cendawan-cendawan tertentu bersimbiosis dengan ganggang
tertentu pula. Dalam kultur murni cendawan memperlihatkan susunan morfologi
menurut jenisnya, tetapi bentuk talus seperti lichenes baru terjadi jika bertemu
dengan jenis ganggang yang tepat. Lain ganggang akan menghasilkan lain
lichenes. Jadi benruk lichenes bergantung dari macam-macam cara hidup bersama
antara kedua macam organisme yang menyusunnya (Tjitrosoepomo, 1981).
2. Cyanobacteria
Cyanobacteria disebut hijau-biru karena warna klorofil a dan pigmen
biru (fikosianin) yang di milikinya. Cyanobacteria banyak dijumpai di tempat-
tempat yang lembap, misalnya diatas tanah, batu, tembok, sawah, parit, dan di
laut. Jika mengering cyanobacteria mengelupas seperti kerak. Cyanobacteria
melimpah di perairan dengan pH netral atau perairan yang sedikit bersifat basa,
jarang sekali di jumpai di perairan dengan pH kurang dari 4-5. Selain itu,
Cyanobacteria juga ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain misalnya
Gloeocapsa dan Nostoc bersimbiosis dengan alga membentuk lumut kerak
(lichen), Anabaena bersimbiosis dengan lumut hati, tumbuhan paku air, dan
palem-paleman untuk memfiksasi nitrogen (Kimball, 1983).
Cyanobacteria sama seperti bakteri, juga bersifat prokariotik. Cyanobacteria
ada yang bersel satu dan ada pula yang bersel banyak. Yang bersel satu ada yang
hidup soliter dan ada yang berkoloni, sedangkan yang bersel banyak umumnya
berbentuk benang. Cyanobacteria dapat hidup di batuan di tempat organisme lain
sulit hidup. Dengan adanya Cyanobacteria terjadilah pelapukan batuan sehingga
memungkinkan tumbuhan lain hidup. Cyanobacteria dapat bertahan pada
lingkungan yang suhunya mencapai 85C. Itulah sebabnya Cyanobacteria
dikatakan sebagai organisme perintis (Campbell dkk, 2005).

D. ALAT DAN BAHAN


Alat
- Mikroskop
- Kaca benda
- Kaca penutup
- Pipet
- Silet

Bahan
- Lichen
- Air
- Air kolam
DAFTAR RUJUKAN
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima (jilid 3). Terjemahan Siti Soetarmi T
dan Nawangsari Sugiri. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sharoff, S.D. 2002. Lichen, Biology and Environment the Special Biology of
Lichens.
Misra, A., R.P. Agrawal. 1978. Lichenes (A Premiliminary Text). New York-
Bombay-Calcuta: Oxford and IBH Pulishing Co.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1981. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta:
Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai