Anda di halaman 1dari 19

EKONOMI KOPERASI

NAMA KELOMPOK :

ADESTI DWI SUCI (20214210)

PUJI FAJRIANI (28214546)

RACHMA NUR OCTAVIA (28214672)

KELAS : 2EB29

UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2015/2016
TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

1. PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang
terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha
adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi.

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk tuuan memproduksi atau menghasilkan
barang-barang dan jasa untuk dijual.

2. KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA

Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi
tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip prinsip ekonomi yang berlaku.
Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi
sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik dan non
fisik, informasi, dan teknologi.

Koperasi sebagai badan usaha maka :

a. Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku


b. Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
c. Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
d. Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi & informasi)

3. TUJUAN DAN NILAI KOPERASI

Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada


khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-
orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama
kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba.
Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai
dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota. Keanggotaan
Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai
pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki
kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan.
Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan
anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak
dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam
koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.(SAK,1996:27.1)

Adapaun tujuan koperasi yang sering kita dengar adalah :

a) memaksimalkan keuntungan (Maximize profit), berati segala sesuatu kegiatan yang


dilakukan untuk mencapai pemaksimuman keuntungan
b) memaksimalkan nilai perusahaan ( Maximize the value of the firm ), berati membuat
kualitas perusahaan bernilai tinggi dan mencapai tingkat maximal, yaitu dari nilai
perusahaan itu sendiri.
c) meminimumkan biaya ( Minimize cost ), berati segala sesuatu yang dilakukan agar
hasil maksimal dan keuntungan besar kita harus meminimalkan segala biaya agar
mendapatkan sesuatu yang terbaik

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 3, tujuan koperasi Indonesia adalah : "Koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umunya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945."

Nilai Koperasi

Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:

kekeluargaan;
menolong diri sendiri;
bertanggung jawab;
demokrasi;
persamaan;
berkeadilan; dan
kemandirian.
Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:

kejujuran;
keterbukaan;
tanggung jawab; dan
kepedulian terhadap orang lain.

4. MENDEFINISIKAN TUJUAN PERUSAHAAN KOPERASI

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada
orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented).
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan
sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost).
Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan
ini dijabarka dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat
angggota tahunan.

SUMBER :

1. https://andriyani95.wordpress.com/2013/11/10/koperasi-sebagai-badan-usaha/
2. http://lazuardiarifin.blogspot.co.id/2014/01/nilai-dan-prinsip.html
3. http://tikadianpertiwi.blogspot.co.id/2011/10/tujuan-dan-nilai-koperasi.html
4. http://bhangga1231.blogspot.co.id/2013/10/tujuan-dan-nilai-koperasi.html
5. http://ulfa-ekonomikoperasi.blogspot.co.id/2012/11/tujuan-dan-fungsi-
koperasi.html

SISA HASIL USAHA

1. PENGERTIAN SHU
Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah :

Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi,
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota
Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung
besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka
semakin besar SHU yang akan diterima.

2. INFORMASI DASAR SHU

Beberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut :
SHU Total Koperasi pada satu tahun buku
Bagian (persentase) SHU anggota
Total simpanan seluruh anggota
Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari
anggota
Jumlah simpanan per anggota
Omzet atau volume usaha per anggota
Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

3. RUMUS PEMBAGIAN SHU

Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa Pembagian SHU kepada
anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang
dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan.

Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut:


Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana
pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.

Rumus Pembagian SHU per anggota

SHUA = JUA +
Keterangan :
SHUAJMA = Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA = Jasa Usaha Anggota
JMA = Jasa Modal Anggota

Rumus SHU per anggota dengan model matematika

SHU Pa = Va/Vuk . JUA +


Sa/Tms . JMA

KETERANGAN :

SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi)

Sa : Jumlah simpanan anggota

TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)


4. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.


b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota
sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
d. SHU anggota dibayar secara tunai

5. SHU KOPERASI PEMBELIAN

Menghitung SHU Koperasi Pembelian dapat dilakukan sebagai berikut: hasil penjualan
koperasi adalah sama dengan partisipasi bruto anggota dan sama dengan pendapatan
koperasi dari nilai belanja yang dilakukan oleh anggota kepada koperasi.
Perhitungannya sebagai berikut:

PK = Hjka. Kba.

Keterangan :
Hjka adalah: Harga per satuan barang yang dibeli oleh anggota dari koperasi;
Kba adalah: Kuantitas belanja yang dilakukan oleh anggota kepada koperasi.
.

6. SHU Koperasi Simpan Pinjam

Dalam hal koperasi simpan pinjam, maka partisipasi bruto atau PK anggota adalah
jumlah atau besar kredit yang diberikan kepada anggota ditambah bunga dan biaya
administrasi kredit.
Perhitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

PK = Vka + Bka.

Keterangan :

Vka merupakan suatu jumlah atau besar pokok pinjaman yang disalurkan kepada anggota;
Bka merupakan bunga ditambah dengan biaya administrasi pinjaman.

Di dalam PK harus dicantumkan besar jumlah pokok pinjaman karena dari besaran
jumlah pinjaman tersebut dapat memberi gambaran bahwa koperasi dalam mempromosikan
anggotanya melalui pelayanan pinjaman.

Anggota koperasi, wajib mengembalikan pokok pinjaman yang diberikan koperasi;


pokok pinjaman tersebut merupakan harga pelayanan koperasi. Partisipasi neto anggota atau
hasil usaha kotor koperasi akan dapat dilihat dari besarnya bunga pinjaman dan biaya
administrasi pinjaman yang dibayar oleh anggota. Bunga pinjaman dan biaya administrasi
kredit dari koperasi haruslah lebih menguntungkan anggota dibandingkan dengan bunga
kredit yang ditetapkan oleh lembaga keuangan lain.

SUMBER

http://gabriellapattiasina.blogspot.co.id/2014/11/sisa-hasil-usaha-koperasi.html

https://septian99.wordpress.com/2009/11/09/pengertian-shu-sisa-hasil-usaha-koperasi-
dan-perumusannya/
POLA MANAJEMEN KOPERASI

1. PENGERTIAN

Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul The Cooperative Movement
and some of its Problems yang mengatakan bahwa : Cooperation is an economic system
with social content. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi
dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di
dalamnya. Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan
4 unsur (perangkat) yaitu :

a. Anggota.
b. Pengurus.
c. Manajer.
d. Karyawan merupakan penghubung manajemen dan anggota pelanggan.

Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi


adalah:

a. Rapat anggota.
b. Pengurus.
c. Pengawas.

2. RAPAT ANGGOTA

Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum koperasi. Koperasi dimiliki
oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja untuk kesejahteraan anggota dan
masyarakat. Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara anggota berkumpul dan
hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan
kewajiban yang sama.

Seorang anggota berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat
anggota serta mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di
dalam rapat anggota. Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya
organisasi dan usaha koperasi.

Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
menetapkan :

a. Anggaran dasar.
b. Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi.
c. Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas.
d. Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Pembagian SHU.
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

3. PENGURUS KOPERASI
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja di garis depan, mereka adalah otak
dari gerakan koperasi dan merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya
suatu koperasi.

Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi
serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat
anggota.

Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya The Board of Directions of
Cooperatives fungsi pengurus adalah :

a. Pusat pengambil keputusan tertinggi.


b. Pemberi nasihat.
c. Pengawas atau orang yang dapat dipercaya.
d. Penjaga berkesinambungannya organisasi.
e. Simbol.

4. PENGAWAS

Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi,


termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat
laporan tertulis tentang pemeriksaan.

Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta


kekayaan anggota dalam koperasi. Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu :

a. Mempunyai kemampuan berusaha.


b. Mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang anggota koperasi dan
masyarakat sekelilingnya. Dihargai pendapatnya, diperhatikan saran-
sarannya dan di tanggapi nasihat-nasihatnya.
c. Seorang anggota pengawas harus berani mengemukakan pendapatnya.
d. Rajin bekerja, semangat dan lincah.
e. Pengurus sulit diharapkan untuk bekerja full time.
f. Pengurus mempunyai tugas penting yaitu memimpin organisasi sebagai
keseluruhan.
g. Tugas manajer tidak dapat dilaksanakan sebagai tugas sambilan tapi
harus dilaksanakan dengan penuh ketekunan.

5. MANAJER
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan
wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak
sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).

Pendekatan Sistem pada Koperasi

Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu :

a. Organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial
(pendekatan sosiologi).
b. Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam
ekonomi pasar (pendekatan neo klasik).

SUMBER :

http://slideplayer.info/slide/2387540/
JENIS DAN BENTUK KOPERASI

1. JENIS KOPERASI

a. Menurut PP 60 Tahun 1959


Koperasi Desa
Koperasi Pertanian\
Koperasi Peternakan
Koperasi Perikanan
Koperasi Kerajinan/Industri
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Konsumsi

b. Menurut Teori Klasik


Koperasi pemakaian
Koperasi penghasil atau Koperasi produksi
Koperasi Simpan Pinjam

Penjenisan koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan
kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dengan demikian, sebelum kita
mendirikan koperasi harus metentukan secara jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar
untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan
ekonomi anggotanya.

Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah :


Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota,
baik selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini dapat dianggap pula sebagai
koperasi jasa.

Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau pemakai
barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat
selaku konsumen.

Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang dihasilkan
anggota selaku produsen.

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil
produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi pemasaran/distribusi
barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.

Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu untuk
kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan dan pelatihan,
dan sebagainya.

Dalam praktiknya, terdapat koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi yang
disebut koperasi serba usaha (Multi Purpose Co-operative). Misalkan, Koperasi Pertanian
yang anggotanya terdiri dari para petani, dengan usaha meliputi pangadaan sarana
pertanian, pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan barang
konsumsi, dls. Koperasi semacam ini harus ditentukan usaha pokoknya (core bisiness).
Apabila usaha pokoknya cenderung kepada pemasaran hasil pertanian, maka koperasi
tersebut berjenis Koperasi Pemasaran.

Begitupun koperasi yang dibentuk oleh golongan-golongan, seperti; pegawai negeri,


anggota ABRI, karyawan, paguyuban masyarakat, yang menyelenggara kan usaha
perkreditan, pertokoan, foto copy, jasa kebersihan, pengadaan peralatan kantor, dls, maka
anggota bersama pengurus harus metentukan usaha pokoknya.

Khusus mengenai Koperasi Simpan Pinjam diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9
tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, pasal 1
angka 2 menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya
hanya usaha simpan pinjam atau usaha tunggal (Single Purpose Co-operative).

Dari pelbagai jenis koperasi tersebut, tujuan usaha utamanya adalah untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi anggotanya, karena itu anggota koperasi harus berpartisipasi aktif
dalam kegiatan koperasinya. Sekalipun demikian, sepanjang tidak merugikan kepentingan
anggota, misal; kebutuhan ekonomi anggota telah terpenuhi, koperasi dapat pula
memberikan pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya,
dengan maksud untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota koperasi, tentunya
selama yang bersangkutan belum menjadi anggota harus ada perbedaan pelayanan.

2. KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI (Undang Undang No. 12 /67 pasal 17)

Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan
dalam masyarakat yang homogeny karena kesamaan aktivitas /kepentingan ekonominya
guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.

Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepetingan dan perkembangan Koperasi
Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.

3. BENTUK KOPERASI

a. Bentuk koperasi sesuai (PP No. 60 Tahun 1959)

Terdapat 4 bentuk Koperasi , yaitu:

Koperasi Primer
Koperasi Pusat
Koperasi Gabungan
Koperasi Induk

Dalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi.

b. Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintah


Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi

c. Koperasi Primer & Koperasi Sekunder


Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari
orang orang.
Koperasi Sekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah
organisasi koperasi. Dibentuknya Koperasi Sekunder harus berdasarkan
adanya kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi usaha bagi koperasi sejenis
ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang akhirnya bermuara pada
peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu pendirian
koperasi sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas serta mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam
menjalankan peran dan fungsinya, sehingga pada dasarnya pendirian koperasi
sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi primer.

Koperasi sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja,
melainkan juga dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat
kepentingan aktivitas atau kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang
sama tersebut akan dapat dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi
sekunder dalam skala kekuatan yang lebih besar.

SUMBER :

http://kopkarindu.injakayu.com/2015/02/jenis-jenis-dan-bentuk-koperasi.html
PERMODALAN KOPERASI

1. MODAL KOPERASI

Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah
sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan
dari orang-orang yang mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang mempunyai
hak yang sama.

2. PERMODALAN KOPERASI
Sumber - Sumber Modal Koperasi
a. Modal Dasar

Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk


mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun
pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada.

b. Modal Sendiri
Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi
tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.

Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota
koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan
kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib
para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat menunjang
kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi.

Dana Cadangan
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha
yang tidak dibagikan kepad anggoya; tujuannya adalah untuk memupuk modal
sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana
secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha.

Hibah
Hibah adalah bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang tida
mengharapkan pengembalian atau pembalasan dalam bentuk apapun. Siapa pun
dapat memberikan hibah kepada koperasi dalam bentuk apapun sepanjang
memiliki pengertian seperti itu; untuk menghindarkan koperasi menjadi
tergantung dengan pemberi hibah sehingga dapat mengganggu prinsip-prisnsip
dan asas koperasi.

c. Modal Pinjaman

a. Pinjaman dari Anggota


Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil
dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam
pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang
yang berasal dari anggota.

b. Pinjaman dari Koperasi Lain


Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk
dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.

c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan


Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi
sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang
bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.

d. Obligasi dan Surat Utang


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat
utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

e. Sumber Keuangan Lain


Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

SUMBER:

http://dahlia-lya.blogspot.co.id/2012/12/permodalan-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai