Anda di halaman 1dari 15

DESAIN SISTEM SECARA UMUM

Arti Desain Sistem


Dari sekian banyak yang memberikan pengertian mengenai arti desain sistem,
akhirnya desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implentasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tujuan Desain Sistem


Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan
rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan
progam komputernya.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran
sebagai berikut :
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah
dipahami dan digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan
yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap
analisis sistem.
3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan
transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan

1
dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak
dilakukan oleh komputer.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan
informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

Personil Yang Terlibat


Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh analis sistem dan personil-personil
teknik lainnya, seperti misalnya spesialis pengendalian (controls specialists), personil
penjamin kualitas (quality assurance personil), spesialis komunikasi data (data
communications specialists) dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan pemakai-pemakai sistem (users) ? apakah pemakai sistem
juga harus terlibat dalam tahap ini ? banyak orang yang setuju bahwa keterlibatan
pemakai sistem sangat penting selama tahap analisis sistem. Akan tetapi bagaimana di
tahap desain sistem ini ? banyak analis sistem yang mendesain sistem informasi tanpa
partisipasi yang berarti dari pemakai sistem. Hasil dari ketidak-terlibatan pemakai
sistem ini akan mengakibatkan kurang puasnya pemakai sistem terhadap cara sistem
bekerja (bahkan sistem tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakai). Oleh karena
alasan ini, maka pemakai sistem seharusnya juga terlibat dalam tahap desain sistem.
Pemakai sistem paling tidak dapat mengkaji ulang komponen-komponen sistem
informasi yang didesain, seperti misalnya :
pemakai sistem seharusnya mengkaji ulang tata letak (layout) dari semua
laporan-laporan dan bentuk-bentuk tampilan di layar terminal.
- Pemakai sistem juga seharusnya menilai arus percakapan dari dialog layar
terminal.
- Pemakai sistem juga seharusnya menilai cara penangkapan data, pengolahan dari
data tersebut dan distribusi informasinya.

Tekanan-tekanan Desain
Tekanan- tekanan desain adalah tekanan-tekanan yang harus dipertimbangkan
dalam mendesain suatu system informasi supaya dapat mengenai sasarannya. Agar

2
sukses, analisis system harus mempertimbangkan tekanan-tekanan desain (design
forces) yang ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek system
informasi.
Dalam perancangan system informasi juga harus memperhatikan sejumlah
desain forces yang mempengaruhi kerjanya, yaitu :
1. Integrasi (intergration)
2. Jalur pemakai/system (user/system intraface)
3. Tekanan-tekanan persaingan
4. Kualitas dan kegunaan informasi
5. Kebutuhan-kebutuhan system
6. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data
7. Faktor-faktor organisasi
8. Faktor-faktor manusia
9. Kebutuhan biaya efektifitas
10. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan

PEMBAHASAN
1. Integrasi
Sistem informasi harus didesain terpadu diantara unit-unit di dalam organisasi.
Suatu sistem informasi yang ada di antara unit-unit organisasi atau departemen-
departemen harus dapat bcrhubungan dan berkomunikasi dengan baik. Teknologi
komunikasi data dapat diterapkan untuk maksud integrasi ini. Integrasi akan
meningkatkan kebutuhan dari koordinasi dan sinkronisasi dari operasi di dalam
organisasi. lntegrasi ini perlu, karena organisasasi harus dipandang sebagai satu
kesatuan unit sistem. Sasaran dari sistem informasi adalah untuk menyediakan
informasi multilevel, cross fungtional, tepat waktu, akurat,relevan kepada semua
komponen organisasi. oleh karena itu, sistem informasi yang terpadu perlu dirancang
di dalam organisasi.
Contoh dari integrasi adalah sebagai berikut ini.
Departemen Pemasaran di suatu perusahaan telah berhasil mendeteksi selera-
selera dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen dan
perubahan-perubahan dalam persaingan.
Informasi ini kemudian dapat dikomunikasikan ke departemen teknik yang
akan menggunakan teknologi CAD (Computer Aided Design) untuk
menganalisis dan membuat simulasi untuk mendesain kebutuhan-kebutuhan
pasar ini. lnformasi ini kemudian dikomunikasikan lagi ke departemen
produksi untuk dicoba disusunkan jadual produksinya, merencanakan

3
sumber-sumber daya produksi yang akan digunakan dan menganalisis
kebutuhan-kebutuhan personil untuk menanganinva.
Lalu Informasi ini kemudian dikoordinasikan dengan anggaran modal untuk
analisis finansialnva. Contoh ini menunjukkan adanya hubungan informasi
antara departemcn pemasaran, departemen teknik, departemen produksi dan
departemen keuangan. Dengan integrasi yang baik. Maka arus informasi antar
departemen ini akan cepat dan efektif. Database dan teknologi merupakan
blok bangunan sistem informasi kunci untuk mencapai integrasi ini. Secara
ideal, desain dari database harus menyimpan semua data yang ada dalam
suatu simpunan yrng tunggal untuk keperluan semua orang atau departemen
yang mempunyai hak untuk mengaksesnya.
Kemudian dengan kemampuan teknologi komunikasi yang sekarang ada,
maka jumlah data yang besar yang berasal dari lokasi lokal atau lokasi jarak
jauh dapat ditangkap, dimanipulasi dan ditransmisikan dengan cepat. Semua
data ini kemudian dapat disimpan di database dalam direct access storage
(misalnya hard disk) yang dapat diakses lewat terminal-terminal baik di lokasi
lokal atau lokasi jarak jauh tersebut. Elemen-elemen data ini secara logika
telah terintegrasi dalam suatu database yang umum.

2. Jalur pamakai atau pemakai system


Sistem informasi berbasis komputer semakin melibatkan interaksi langsung antara
manusia sebagai pemakai sistem dengan mesin. Elemen yang kritis dari desain sistem
ini adalah jalur pemakai (User Interface). Jalur ini terdiri dari layar terminal,
keyboard, alat-alat lainnya, bahasa komputer dan cara-cara lain supaya user dapat
bertukar input dan output dengan mesin.
Desain dari user interface ini telah mendapat perhatian yang cukup penting pada
tahun-tahuan terakhir ini. Beberapa prinsip dari desain user interface yang baik telah
dikembangkan dan banyak diantaranya menekankan pada sistem yang berbentuk user
friendly serta kemudahan untuk digunakan. Penelitian pada bidang ini sering disebut
sebagai human Factors engineering atau Ergonomics.
Ergonomics berasal dari bahasa Yunani. Ergo berarti kerja dan nomics berarti
studi tentang. Ergonomics adalah studi tentang bagaimana orang menggunakan alat-
alat untuk melaksanakan pekerjaannya dan bagaimana secara fisik mereka
berhubungan dengan lingkungannya. Terdapat beberapa pilihan untuk mendesain
user interface dan pemilihan ini tergantung pada faktor-faktor semacam pengalaman
serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh user. Terdapat beberapa pedoman

4
untuk hal ini, yaitu System harus fleksibel, konsisten dan harus mudah dikontrol oleh
user.
Berikut ini merupakan elemen-elemen yang harus dipertimbangkan dalam desain
untuk memenuhi user interface.

l. Query.
Secara query, pemakai sistem dapat mengakses data yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.
2. Desain layar.
Suatu desain layar yang baik harus jelas. tidak melompat-lompat dan tidak
berisi dengan informasi yang tidak relevan.
3. Umpan balik.
Dalam sistem online, aspek yang penting dalam umpan balik (feed back)
adalah waktu respon (response time), yaitu waktu antara saat user memasuki
data dengan respon yang diberikan oleh sistem. Masalah umum yang sering
terjadi adalah response Time yang lama. Sehingga User mejadi jemu dan
kehilangan konsentrasinya. jika waktu respon melebihi 10 detik, suatu berita
seharusnya sedang bekerja sebagai misalnya suatu sistem sedang melakukan
perhitungan yang cukup lama, katakanlah -50 detik, maka sebaiknya
ditampilkan berita Tunggu sebentar, sedang memproses sekitar 50 detik ,
sehingga user mengetahui bahwa sistem sedang berkerja dan tidak mengira
bahwa sistem macet (hang)
4. Bantuan.
Pada waktu user sedang mengoperasikan sistem, seringkali mengalami
kesulitan atau tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan berikutnya. Desain
sistem yang baik harus menyediakan cara bagaimana user dapal meminta
bantuan kepada sistem untuk menjelaskan apa yang ingin diketahui oleh user.
Contex Sensitif help merupakan bantuan yang sering banyak digunakan
sekarang, yaitu sistem akan menampilkan bantuan bila diinginkan oleh user
pada posisi-posisi tertentu di layar.
5. Pengendalian kesalahan.
Pengendalian kesalahan (Control Error) juga merupakan aspek yang penting
dalam user interface Dcsain sistem harus mempertimbangkan pengendalian
kesalahan ni yang dapat berupa sebagai berikut ini.
a Pencegahan kesalahan.

5
Sedapat mungkin, sistem harus menyediakan instruksi yang jelas
kepada User tentang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak
melakukan kesalahan yang seharusnva tidak perlu terjadi. Misalnya sistem
dapat menampilkan intruksi Nilai yang sah adalah diantara 1-25 pada
waktu memasukan unit barang yang dijual.
b Pendeteksian kesalahan.
Jika suatu kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengindentifikasikan
kesalahannya dengan jelas dan dapat menampilkan berita kesalahan ini,
seperti misalnya Fatal eror, Sistem Dihentikan atau berita kode salah
c Pembetulan kesalahan.
Jika suatu data yang dimasukkan salah sebelum data ini diolah, maka
system harus dapat memberi kesempatan kepada user untuk dapat
menginteraksinya. Demikian juga bila data yang salah terlanjur
direkamkan ke database, maka sistem juga harus dapat menyediakan cara
untuk membetulkannya.
6. Desain workstation.
Banyak penelitian ergonomics yang berhubungan dengan menggunakan
system komputer yang dihubungkan dengan aspek fisik semacam desain dari
mebel, tata letak kantor, suara dan penerangan. Untuk desain workstation,
beberapa hal perlu dipertimbangkan, yaitu mengenai ukuran, warna dan posisi
tampilan di layar terminal, ukuran-ukuran dari mebel dan tata letak keyboard.
Desain workstation ini akan msmpengaruhi kenyamanan dan kelelahan dari
kerja user.

3. Tantangan-tantangan persaingan
Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era persaingan yang tajam.
organisasi yang ingin bertahan dan sekaligus berkembang di masa mendatang harus
memikirkan persaingan ini. Informasi merupakan salah satu senjata yang dapat
membantu organisasi untuk bersaing. Desain dari sistem informasi harus
mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan (Competitive Environment)
yang ada. Lingkungan-lingkungan persaingan ini dapat berupa manajemen, aneka
ragam produk dan jasa, dan produktivitas. Sistem informasi harus dapat menyediakan
informasi bagi manajemen untuk melakukan kegiatannya peranan system informasi
juga harus dapat membantu dalam hal produktivitas organisasi baik prociuktivitas
bagi manajemen dan produktivitas bagi para pekerja lainnya.

6
Dengan sistem informasi, produktivitas manajemen dapat ditingkatkan, misalnya
dengan menyediakan cara penjadualan yang lebih baik, pengurangan kerja-kerja
teknis dan ketidak efisienan lainnya.

4. Kualitas dan kegunaan informasi


System informasi harus dapat menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu tepat
pada waktunya, tepat nilainya, dan relevan. Untuk dapata menghasilkan hal ini maka
informasi tersebut haruslah bergunan bagi yang memakainya.

5. Kebutuhan-kebutuhan Sistem :
1. Keandalan
2. Ketersediaan
3. Keluwesan
4. Skedul instalasi
5. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan
6. Kemudahan dipelihara

6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan data

Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processsittg requirements)


berhubungan dengan pekerjaan sistem secara terinci dan dapat terdiri sebagai berikut
ini :

Volume.

Volume menunjukkan volume data yang terlibat dalam pengolahan data.


Volume menunjukkan jumlah dari data yang harus diproses dalam satu dari
periode waktu tertentu. Untuk menghitung jumlah dari volume dapat dilakukan
lewat banyaknya transaksi yang terjadi. Pengukuran lain dari volume dapat dilihat
dari banyaknya suatu fungsi pengolahan harus dilakukan.

Hambatan waktu pengolahan.

Hambatan waktu pengolahan menunjukkan jumlah dari waktu yang diijinkan


atau yang dapat diterima saat data siap diproses sampai informasi dihasilkan.

Permintaan perhitungan.

7
Permintaan perhitungan merupakan model-model matematik yang harus
diterapkan (misalnya pemrograman linier) sehingga informasi dapat dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

7. Faktor-Faktor Organisasi

Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam desain
sistom, yaitu sifat dari organisasi, tipe organisasi, ukurannya, strukturnya dan gaya
manajemennya .

1. Sifat organisasi.

Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya


berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau perusahaan
transportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan besar dengan
perdagangan eceran juga berbeda kebutuhan informasinya. Oleh karena itu, untuk
mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan informasi
bagi suatu organisasi yang tertentu, pertama kali perlu diperhatikan aau dipahami
sifat organisasi tersebut.

2. Tipe organisasi.

Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini.

Organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungiawab untuk


area fungsi tertentu seperti produktifitas, pemasaran, personalia atau
keuangan.

8
Organisasi divisonal, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab
terhadap suatu fungsi dan suatu objek atau program kerja.

3. Ukuran organisasi

Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor vang mempengaruhi kebutuhan


informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang dibutuh-
kan.

4. Struktur organisasi.

Struktur internal organisasi juga tanggungjawab terhadap manajemen


persediaan dapat berada pada tanggungjawab departemen produksi di suatu
organisasi atau dapat berada pada tanggunglawab departemen pembelian di
organisasi lainnya. Dari struktur organisasinya, maka dapat ditentukan departemen
mana yang membutuhkan informasi persediaan ini, apakah departemen produksi
atau departemen pembelian . departemen produksi biasanya lebih membutuhkan
informasi mengenai ketersediaan persediaan, perputaran persediaan dan
kualitasnya, sedang departemen pembelian lebih membutuhkan informasi
mengenai harga persediaan dan informasi tentang pemasok berupa tanggung
jawab departemen produksinya, tetapi untuk organisasi lainnya dapat berada pada
tanggung jawab departemen yang terpisah.

8. Kebutuhan-Kebutuhan Biaya Efektivitas


Desain sistem informasi perlu dipertimbangkan antara biaya untuk
memperolehnya dengan manfaat informasi yang dihasilkan.

9. Faktor-Faktor Manusia
Analisis sistem harus mencoba untuk dapat mendesain sistem yang dapat
diterima oleh semua pemakaiannya, tidak hanya satu atau dua oramg pemakai
saja. Sistem informasi yang di desain dengan memperhatikan faktor-faktor
manusianya akan didapat sistem informasi dengan user interface yang baik dan
dapat meningkatkan produktifitas pemakainya.

10. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan

9
Lima macam kelayakan harus tetap diperhitungkan dalam desain sistem
informasi. Lima macam kelayakan ini adalah:
1. Kelayakan Teknik
2. Kelayakan Ekonomi
3. Kelayakan Hukum
4. Kelayankan Operasi
5. Kelayakan Scedul
Walaupun kelayakan-kelayakan ini telah dinilai pada tahap perencanaan
sistem, tetapi dalam tahap desain sistem juga harus dipertimbangkan kembali, karena
kemungkinan apa yang direncanakan di tahap perencanaan sistem mungkin di tahap
desain sistem mengalami perubahan-perubahan.
Teknik Desain Sistem Secara Umum

Arsitek dapat menggunakan beberapa teknik desain akan membuat desain


dalam membuat sketsa. Untuk bangunan gedung yang sederhana, mungkin arsitek
cukup menggunakan kertas gambar (umumnya di kertas kalkir). Untuk bangunan
gedung yang kompleks dan besar, arsitek mungkin juga dapat menggunakan teknik
prototipe untuk mendesain bentuk gedung yang diinginkan.

Semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis, sistem dapat juga


digunakan pada tahap ini, seperti misalnya flowchart dan formulir-formulir.
Disamping itu terdapat beberapa teknik lain dapat diterapkan pada tahap desain ini,
yaitu teknik sketsa di kertas kosong dan prototyping (pembuatan prototipe).
Prototyping merupakan pendekatan-pendekatan diilhami dari desain teknik (seperti
pembuatan prototipe bangunan oleh arsitek). Penekanan dari teknik ini adalah pada
pembuatan suatu model kerja dan sistem final secara mungkin. Model ini yang
disebut dengan prototipe. Sistem prototipe ini kemudian dapat diperiksa oleh user
untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Jika
belum sesuai dengan yang diinginkan, maka prototipe dapat direvisi sampaia sesuai
dengan yang diinginkan atau belum.

Prototyping belum banyak digunakanpada masa lau, karena beberapa lalu


banyak pemograman komputer yang dilakukan dengan menggunakan bahasa
pemograman semacam COBOL, FORTRAN, PL/1, dan BASIC. Bahasa-bahasa
pemograman ini tidak mendukung pembuatan prototipe. Pembuatan kode program
dan debugging dengan bahasa-bahasa pemograman ini untuk membuat suatu prototipe

10
terlalu lama dan sulit. Contoh-contoh bahasa pemogrman diantaranya ialah FOCUS,
RAMIS, BASE IV, FoxBase, USER-11. dengan bahasa-bahasa ini akan mudah untuk
membuat program penghasil laporan-laporan dan pemasuk input. Setelah prototipe
sektor dibuat dan disetujui, anaklis sistem dapat menentukan keputusannya, yaitu
prototipe diteruskan lagi dengan bahasa pemograman yang telah digunakan atau
prototipe diubah dengan bahasa pemogaraman lainnya.

Desain Komponen Sistem Secara Umum


Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk
pemrogram. didesain yakni :
1. Desain Model Secara Umum
2. Desain Output Secara Umum
3. Desain Input Secara Umum
4. Desain Database Secara Umum
5. Desain Teknologi dan Kontrol

1. Desain Model Secara Umum


Analisis sistem dapat lain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam
bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart)
merupakan alat yang yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical syste.
Sketsa dari physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya
sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi
berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode
dan prosedur yaitu bagian dari metode sistem informasi (model prosedur) yang
akan mendefinisikan urut-urutan kegiaatan untuk menghasilkan output dari input
yang ada. Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan data
sebagai berikut :
1. Metode pengolahan data terpusat (centralized data processing method)
lawan metode pengolahan data tersebar (distributed data processing
method). Metode pengolahan data terpusat merupakan metode pengolahan
data yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tanggal tertentu.
Dengan adanya pengolahan data secara tersebar memungkinkan tiap-tiap

11
departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan
menghasilkan output sendiri.
2. Metode pengolahan kumpulan (batch processing method) lawan metode
langsung (online processing method). Metode pengolahan kumpulan
merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan umum
pada beberapa tahun yang lalu. Metode pengolahan langsung mempunyai
karakteristik tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan
langsung digunakan untuk memutakhiran file induk.

2. Desain Output Secara Umum


Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat.
Output dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya kertas, microfilm)
atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu
output intern yaitu output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
manajemen. Dan output ekstern adalah output yang didistribusikan kepada pihak
luar yang membutuhkannya. Bentuk atau format dari output dapat berupa
keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Yang paling banyak
dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Desain output secara umum ini
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
2. Menentukan parameter dari output

3. Desain Input Secara Umum


Alat dari input dapat digolaongkan kedalam golongan yaitu alat input
langsung dan alat input tidak langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua
atau tiga tahapan utama, yaitu data capture (penagkapan data), data preparation
(penyiapan data), dan data entry (pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input
internal dan eksternal.
Langkah-langkah desain input secara umum yaitu :
1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
2. Menentukan parameter dari input

4. Desain Database Secara Umum


Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu sama lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat

12
lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen
yang penting dari sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia
informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-
macam di dalam suatu organisasi.
Database dibentuk dari kumpulan file. Tipe-tipe dari file yaitu :
1. File induk
2. File transaksi (transaction file)
3. File laporan (report file)
4. File sejarah (history file)
5. File pelindung (backup file)
6. File kerja (working file)

5. Desain Teknologi Secara Umum


Teknologi dapat digunakan untuk menerima input , mejalanakan model,
menyimpan dan mengakses data, manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian dari sestem secara keseluruan . teknologi terdiri atas 3
bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan
teknisi (humanware atau brainware). Teknisi yang mengetahui teknologi dan
membuatnya dapat beroperasi.
Teknologi perangkat keras komputer terdiri atas :
1. alat masukan
2. alat pemroses
3. alat output
4. simpanan luar
Teknologi perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu
1. Perangkat lunak operasi
2. Perangkat lunak bahasa
3. Perangkat lunak aplikasi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA


Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pada perkembangan
pengolahan data. Data dari suatu tempat dapat di kirim pada tempat lain dengan alat
telekomunikasi.
Salah satu cara dalam mengirim data dengan menggunakan :

13
1. Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari suatu sumber ke
penerima data. Beberapa hal yang berhubungan dengan proses transmisi
data yaitu media transmisi yang dapat digunakan dan kapasitas channel
transmisi
2. Perangkat keras komunikasi data , selain perangkat keras utama seperti
input device, processing device, output device, dan mass stronge, dalam
sistem komunikasi data diperlukan beberapa perangkar keras lainnya yang
dipergunakan untuk memperlancar proses pengiriman data. Salah satu alat
yang digunakana yaitu modem, multiplexer, concentrator,communication
proccesor.
3. Network, network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang
melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan
jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Komponen
dari suatu network adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat
menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output
informasi atau kedua-duanya. Link adalah channel atau jalur transmisi atau
carrier untuk arus informasi atau data diamtara node.
4. Topologi merupakan pengaturan antar hubungan atau konfigurasi dari
node-node disuatu network. Konfigurasi atau topologi dari network dapat
berupa : pint to point, star network, hierarchical tree network, loop
network, bus network, web network, dan meta network.
5. Local Area Network (LAN) adalah suatu network yang terbatas dalam
jarak/area setempat (lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai
kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut high
speed network, medium speed network, low speed PC network.

6. Desain Kontrol Secara Umum


Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan,
kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya.
Perngendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk
tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila
suatu sistem dilengkapi dengan suatu pengendalian yang ada atau yang berguna
untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif. Suatu sistem harus dapar
menjaga dirinya-sendiri. Pengendalian dalam sistem informasi dapat

14
dikategorikan lebih lanjut kedalam pengendalian secara umum (general control)
dan pengendalian aplikasi (application control).

Laporan Desain Sistem Secara Umum


Setelah komponen sistem infromasi didesain secara umum, maka laporan
mengenai ini perlu dibuat dan diberikan kepada pemakai sistem dan manajemen.
Pemakai sistem dan manajemen dapat memberikan pendapat pendapat dan usulan
usulan perbaikan dari desain ini.

15

Anda mungkin juga menyukai