A. Identitas Klien
Nama : Ny. R No. RM : Tidak terkaji
Usia : 39 tahun Tgl. Masuk : Tidak terkaji
Jenis kelamin: Perempuan Tgl. Pengkajian : 28 oktober 2016
Alamat: Betak,malang Sumber informasi : Tidak terkaji
No. telepon : Tidak terkaji Nama klg. dekat yg bisa dihubungi:
Status pernikahan : Tidak terkaji
Agama : Islam Status : Tidak terkaji
Suku : Jawa Alamat: Tidak terkaji
Pendidikan : Sarjana No. telepon : Tidak terkaji
Pekerjaan : IRT Pendidikan : Tidak terkaji
Lama berkerja : Tidak terkaji Pekerjaan : Tidak terkaji
4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Kopi Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Alkohol Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
D. Riwayat Keluarga
Suami pasien mengalami gejala yang sama kurang lebih 1 minggu yang lalu.
Pasien tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya; Pasien tidak memiliki
riwayat trauma mata sebelumnya
.
GENOGRAM
Silsilah atau Ikhtisar Keturunan
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
E. RIWAYAT LINGKUNGAN
Di lingkungan pasien tidak ada yang mengalami gejala yang sama
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Tidak terkaji Tidak terkaji
Bahaya kecelakaan Tidak terkaji Tidak terkaji
Polusi Tidak terkaji Tidak terkaji
Ventilasi Tidak terkaji Tidak terkaji
Pencahayaan Tidak terkaji Tidak terkaji
G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum Tidak terkaji Tidak terkaji
Mandi Tidak terkaji Tidak terkaji
Berpakaian/berdandan Tidak terkaji Tidak terkaji
Toileting Tidak terkaji Tidak terkaji
Mobilitas di tempat tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
Berpindah Tidak terkaji Tidak terkaji
Berjalan Tidak terkaji Tidak terkaji
Naik tangga Tidak terkaji Tidak terkaji
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu
orang lain, 4 = tidak mampu
I. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
BAB:
- Frekuensi/pola Tidak terkaji Tidak terkaji
- Konsistensi Tidak terkaji Tidak terkaji
- Warna & bau Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kesulitan Tidak terkaji Tidak terkaji
- Upaya mengatasi Tidak terkaji Tidak terkaji
BAK:
- Frekuensi/pola Tidak terkaji Tidak terkaji
- Warna & bau Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kesulitan Tidak terkaji Tidak terkaji
- Upaya mengatasi Tidak terkaji Tidak terkaji
J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya Tidak terkaji Tidak terkaji
- Jam s/d Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kenyamanan stlh. tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
Tidur malam: Lamanya Tidak terkaji Tidak terkaji
- Jam s/d Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kenyamanan stlh. tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kebiasaan sblm. tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kesulitan Tidak terkaji Tidak terkaji
- Upaya mengatasi Tidak terkaji Tidak terkaji
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (* ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, Tidak terkaji
R. Pemeriksaan Fisik
OD OS
6/7,5 SC Visus 6/8,5 SC
Orthoforia Kedudukan bola Orthoforia
mata
Pergerakan bola
mata
Pseudoptosis (-) Palpebra superior Oedem (+) Pseudoptosis (+)
lagoftalmos (-) blefaritis lagoftalmos (-) blefaritis
(-) hordeolum (-) (-) hordeolum (-)
kalazion (-) ektropion (-) kalazion (-) ektropion (-)
entropion (-) oedem (-) entropion (-) trikiasis
trikiasis (-) hematoma (-) (+) hematoma (-)
Ptosis (-) lagoftalmos (-) Palpebra inferior Oedem (+) Ptosis (-)
blefaritis (-) hordeolum lagoftalmos (-) blefaritis
(-) kalazion (-)ektropion (-) hordeolum (-)
(-) entropion (-) oedem kalazion (-) ektropion (-)
(-) trikiasis (-) hematoma entropion (-) trikiasis (-)
(-) hematoma (-)
Hiperemia (-) Konjungtiva Hiperemia (+)
Hipertrofi papiler (-) Tarsalis Hipertrofi papiler (-)
Giant papil (-) Giant papil (-)
Hipertrofi folikel (-) Hipertrofi folikel (+)
Hordeolum (-) Hordeolum (-)
Chalazion (-) Chalazion (-)
Edema (-) Edema (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Pseudomembran (-) Pseudomembran (-)
Injeksi konjungtiva (-) Konjuntiva Injeksi konjungtiva (+)
Hiperemi (-) Bulbi Hiperemi (+)
Bleeding (-) Bleeding (-)
Pterigium (-) Pterigium (-)
Pinguekula (-) Pinguekula (-)
Kemosis (-) Kemosis (-)
Hiperemia (-) Konjungtiva fornix Hiperemia (+)
Hipertrofi papiler (-) Hipertrofi papiler (-)
Giant papil (-) Giant papil (-)
Hipertrofi folikel (+) Hipertrofi folikel (+)
Hordeolum (-) Hordeolum (-)
Chalazion (-) Chalazion (-)
Edema (-) Edema (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Pseudomembran (-) Pseudomembran (-)
Keruh (-) infiltrat kornea Kornea Jernih, infiltrat kornea (-)
(-), arkus senilis (-) arkus senilis (-)
sikatrik (-) ulkus (-) sikatrik (-) ulkus (-)
neovaskular (-) perforasi (-) neovaskular (-) perforasi (-)
benda asing (-) benda asing (-)
Sedang, hifema (-)hipopion COA Sedang, hifema (-)hipopion
(-) flare (-) (-) flare (-)
Coklat, kripti(-) sinekia (-), Iris Coklat, kripti(-) sinekia (-),
atrofi (-) atrofi (-)
Tepi reguler, bulat, Pupil Tepi reguler, bulat,
RCL(+)RCTL (+), RCL(+)RCTL (+),
Jernih Lensa Jernih
Jernih Vitreus Jernih
Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan
Normal/palpasi TIO Normal/palpasi
Sama dengan pemeriksa Uji konfrontasi Sama dengan pemeriksa
c. Hidung:
Inspeksi : Tidak didapatkan pernafasan cuping hidung. Tidak didapatkan nasal
discharge pada hidung.
d. Mulut & tenggorokan:
Inspeksi : Tidak didapatkan sianosis pada mukosa bibir.
Telinga:
Inpeksi : Telinga dalam batas normal.
e. Leher:
Inspeksi : Kepala leher Pembesaran KGB (-).
Palpasi: Kepala leher Pembesaran KGB (-).
S. Terapi
- Edukasi mengenai penyakit pasien dan penanganannya.
- Tidak ada terapi spesifik, biasanya sembuh sendiri dalam 7-10 hari
- Diberikan tetes mata Sulfasetamid 15 %
- Bila terasa gatal dan panas kompres mata dengan kompres dingin.
- Bersihkan cairan mata yang keluar dengan handuk bersih, tissue atau kapas yang
diberi air hangat.
- Kontrol dalam 5-7 hari.
Tidak terkaji
ANALISA DATA
Nama Klien : Ny. R
No. Reg :
MASALAH
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 Ds : Resiko injuri
- Pasien mengatakan Mata kiri Bakteri,virus,jamur alergi
dll
merah sejak 3 hari yang lalu
- Mata terasa gatal,
- keluar air mata terus menerus
Masuk mata melalui udara/
- keluar cairan yang bening dari
kontak langsung
mata sedikit lengket
- mata mengganjal Menembus tear film di
- kelopak mata bengkak sampai
meatus nasi inferior
susah mebuka mata.
Terjadi pengenceran materi
Do: infeksi
- TTV :
TD :130/80 mmHg Mucus menangkap debris
N : 90x/menit
S : 36,8C Air mata di hanyutkan di
- Palpebra superior OS Oedem duktus air mata
(+) Pseudoptosis (+) trikiasis
Air mata mengadng substans
(+)
antimikroba termasuk
- Palpebra inferior OS Oedem
lisozom
(+)
- Konjungtiva Tarsalis OS Peradangan di konjungtiva
Hiperemia (+) Hipertrofi
folikel (+) Dilatasi pembuluh
- Konjuntiva Bulbi OS Injeksi konjungtiva posterior
3 Ds : Gangguan citra
- Pasien mengatakan Bakteri,virus,jamur alergi dll tubuh
Pasien juga merasa mata
kirinya berairatau Masuk mata melalui udara/
mengeluarkan cairan kontak langsung
bening.
Menembus tear film di
- sedikit lengket pada pagi
meatus nasi inferior
hari saat bangun tidur.
- Pasien mengaku Terjadi pengenceran materi
sebelumya memang infeksi
sering menggosok-gosok
Mucus menangkap debris
matanya jika terasa
matanya terkena debu. Air mata di hanyutkan di
- Pasien merasakan duktus air mata
bengkak pada kelopak
Air mata mengadng substans
mata kiri sehingga
antimikroba termasuk
pasien susah untuk lisozom
membuka mata.
- Pasien juga merasa Peradangan di konjungtiva
matanya seperti berpasir
Sel radang menuju stroma
atau ada rasa konjungtiva melalui epitel
mengganjal. permukaan
- Pasien mengaku tidak
demam sebelumnya dan Sel,mucus dan fibrin
bergabung jadi 1
tidak juga mengalami
sakit pada tenggorokan Pembentukan eksudat
- Pasien juga tidak konjungtiva
mengeluh adanya
penurunan tajam Gangguan citra tubuh
penglihatan.
Do:
- TTV :
TD :130/80 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,8C
- Palpebra superior OS Oedem
(+) Pseudoptosis (+) trikiasis
(+)
- Palpebra inferior OS Oedem
(+)
- Konjungtiva Tarsalis OS
Hiperemia (+) Hipertrofi
folikel (+)
- Konjuntiva Bulbi OS Injeksi
konjungtiva (+) Hiperemi (+)
- Konjungtiva fornix OS
hiperemia (+)
Diagnosa Keperawatan No. 1 Resiko injuri/infeksi b.d penyakit :kemerahan pada mata
kiri (00004)
Tujuan setelah di lakukan nya tindakan keperawatan selama 3x8 jam pasien dapat
Keterangan Penilaian :
1 : beratangat tidak sesuai
2 : besartidak sesuai
3 : sedangtidak sesuai
4 : ringantidak sesuai
5 : tidak ada
Intervensi NIC
Bersihkan kelopak mata dari dalam ke arah luar.
Berikan antibiotika sesuai dosis dan umur.
Pertahankan tindakan septik dan anseptik.
Beritahu klien mencegah pertukaran sapu tangan, handuk dan bantal dengan anggota
keluarga yang lain. Klien sebaiknya menggunakan tisu, bukan saputangan dan tisu ini
harus dibuang setelah pemakaian satu kali saja.
Ingatkan klien untuk tidak menggosok mata yang sakit atau kontak sembarangan
dengan mata.
Beritahu klien teknik cuci tangan yang tepat.
Anjurkan klien untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pengobatan
dan gunakan saputangan atau handuk bersih.
Beritahu klien untuk menggunakan tetes atau salep mata dengan benar tanpa
menyentuhkan ujung botol pada mata/bulu mata klien.
Bersihkan alat yang digunakan untuk memeriksa klien.
Tujuan setelah di lakukan nya tindakan keperawatan selama 3x8 jam pasien dapat
Keterangan Penilaian :
1 : sangat terganggutidak sesuai
2 : banyaktidak sesuai
3 : cukuptidak sesuai
4 : sedikitarang tidak sesuai
5 : tidak adaesuai
Intervensi NIC
1. Kaji ketajaman penglihatan pasien
2. Anjurkan kepada keluarga atau orang terdekat klien untuk tinggal bersama klien
3. Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain diareanya
Diagnosa Keperawatan No. 3 Gangguan citra tubuh b.d gangguan fungsi tubuh (00118)
Tujuan setelah di lakukan nya tindakan keperawatan selama 3x8 jam pasien dapat
Keterangan Penilaian :
1 : sangat terganggutidak sesuai
2 : banyaktidak sesuai
3 : cukuptidak sesuai
4 : sedikitarang tidak sesuai
5 : tidak adaesuai
Intervensi NIC
1. Monitor tanda dan gejala disfungsi yang dilaporkan klien
2. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan disebabkan penyakitnya
3. Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-perubahan disebabkan penyakit
4. Monitor pernyataaan yang mengidentifikasi citra tubuh