-TIRU : Setelah proses pengamatan usai dilakukan dan memperoleh pengetahuan yang
cukup, langkah selanjutnya adalah melakukan action. Dalam meniru harus
memperhatikan etika dan pertimbangan yuridisnya. Jangan meniru logo perusahaan,
merek dan hal lain yang dilindungi undang-undang.
-MODIFIKASI : setelah meniru, kita analisis kira-kira apa kelemahan dari produk
tersebut dan kita berusaha untuk memperbaikinya agar memberi nilai tambah.
b) Memodifikasi 4P
-PRODUK : membuat brand baru walaupun produknya kurang lebih sama dengan
produk lainnya dan mencari kelemahan produk pesaing lalu membuat produk kita
lebih sempurna lagi.
-PLACE : memilih pangsa pasar serta tempat berjualan yang beda dari yang lain. Serta
memilih tempat produksi yang tidak jauh dari kosumen sehingga produk tidak cepat
rusak.
3. STP
-SEGMENTING (segmentasi pasar) : upaya memetakan pasar (sasaran program) dengan
memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka
mengkonsumsi produk.
-TARGETING (penentuan sasaran pasar) : mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap
segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk
dimasuki.
-POSITIONING (penempatan produk) : bagaimana kita menjelaskan posisi produk
kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya.
CONTOH STP:
4. -Kelompok Kreatif:
Oleh sebab itu, lebih baik bergerak dalam bidang produksi, menghasilkan produk- produk
tertentu. Di sini, semua ambisi, kebebasan berkreasi serta gagasan-gagasan inovasi bisa
terlampiaskan. Bagi orang-orang dari kalangan menengah ke atas, bisa memulai bisnis
dengan mendirikan industri-industri besar. Tapi, bagi kalangan menengah kebawah, bisa
mencoba industri-industri rumah atau kerajinan.
-Kelompok Konsultatif:
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif dan karena berpembawaan extrovert
mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik dan pandai bicara. Meski
demikian, mereka selalu cenderung mempengaruhi orang lain. Senang popularitas.
Positifnya, kebanyakan dari mereka suka membantu dan menolong.
Oleh karena itu, orang-orang konsultatif lebih sesuai dalam bidang-bidang usaha yang
bersifat mengarahkan atau memberi instruksi, contohnya, menjadi konsultan, membuka
kursus, menjadi pelatih olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik dalam bidang-
bidang distribusi, sales dan perdagangan.
-Kelompok Pelayanan:
Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang- bidang yang
memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang pelayanan adalah
kemampuannya mengikuti keinginan-keinginan orang yang dilayaninya dengan tulus.
Jadi, berlawanan dengan kelompok konsultatif yang justru berusaha mengendalikan orang
lain. Bidang usaha layanan bisa bermacam-macam, mulai dari membuka bengkel
otomotif, elektronik sampai berbagai usaha jasa lainnya.
- Orang Konvensional, Kelompok Analitis :
Sifat introvert terkombinasi dengan pembawaan yang dedikatif membuat kelompok ini
lebih sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat "memecahkan problem" (problem
solver). Cocok untuk membuka usaha seperti jasa terjemahan, reparasi atau akuntan
publik. Tentu saja dengan catatan bahwa mereka harus menguasai ilmu pengetahuan yang
sesuai.
Pemilihan usaha yang tepat dan sesuai dengan empat komponen yang telah disebutkan di
atas akan membuat usaha yang dijalankan akan semakin mudah dan nyaman untuk
menjalankannya.
c) Rencana Bisnis : suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja
dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen.
Perencanaan Bisnis : proses menentukan bagaimana organisasi atau suatu usaha dapat
mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui proses
analisa, evaluasi dan seleksi diantara kesempatan kesempatan yang diprediksi
terlebih dahulu. Tujuan dari perencanaan adalah untuk membentuk suatu usaha yang
terkoordinasi dalam organisasi.
6. a) MERINTIS USAHA SENDIRI : membuka usaha dengan jerih payah sendiri,
memulai dari nol, melakukan semuanya sendiri. Idenya benar-benar berasal dari
diri sendiri begitu juga dengan permodalan.
Keuntungan Kerugian
MERINTIS USAHA Waktu menjadi lebih banyak Memperoleh pendapatan yg
SENDIRI Menghasilkan pendapatan tdk pasti dan memikul
pribadi berbagai resiko
Membuka lapangan kerja baru Bekerja keras dan waktu
Ilmu dan wawasan bertambah kerjanya panjang
Pekerjaan sesuai minat Beban pikiran yang berat
BUYING Perusahaan yg sukses dapat Pemilik lama mungkin
diteruskan menciptakan citra yg buruk
Perusahaan mungkin sdh ada Perubahan dan inovasi sulit
pada lokasi terbaik diterapkan
Karyawan dan pemasok sudah Harga perusahaan mungkin
ada terlalu mahal
Pemilik baru dapat langsung Persediaan mungkin sudah
menjalankan usahanya kedaluarsa
FRANCHISING Manajemen bisnis telah Kuragnya kendali
terbangun Sangat terikat dengan supplier
Manajemen keuangan lebih Biaya waralaba
mudah Pemotongan keuntungan
Sudah dikenal masyarakat Ketergantungan pada reputasi
Dukungan dan kemanan lebih waralaba lain
kuat