Anda di halaman 1dari 5

KWU UAS 2015/2016

1. a) Metode ATM adalah


-AMATI : mengamati bisnis yang sukses dijalankan orang lain. Tidak hanya melihat
tetapi mempelajari, menganalisis dan menyimpulkan bisnisnya. Merupakan proses
belajar dan menyerap pengalaman orang lain.

-TIRU : Setelah proses pengamatan usai dilakukan dan memperoleh pengetahuan yang
cukup, langkah selanjutnya adalah melakukan action. Dalam meniru harus
memperhatikan etika dan pertimbangan yuridisnya. Jangan meniru logo perusahaan,
merek dan hal lain yang dilindungi undang-undang.

-MODIFIKASI : setelah meniru, kita analisis kira-kira apa kelemahan dari produk
tersebut dan kita berusaha untuk memperbaikinya agar memberi nilai tambah.

b) Memodifikasi 4P

-PRODUK : membuat brand baru walaupun produknya kurang lebih sama dengan
produk lainnya dan mencari kelemahan produk pesaing lalu membuat produk kita
lebih sempurna lagi.

-PRICE : memodifikasi harga barang menyesuaikan pasar tentunya juga harus


sebanding dengan kualitas yang dimiliki.

-PLACE : memilih pangsa pasar serta tempat berjualan yang beda dari yang lain. Serta
memilih tempat produksi yang tidak jauh dari kosumen sehingga produk tidak cepat
rusak.

-PROMOTION : melakukan promosi dengan memanfaatkan kecanggihan yang ada,


seperti media social yang sedangdigemari seluruh masyarakat.

2. Factor yang mendukung seseorang melakukan entrepreneurship adalah factor X :


a) Factor X : merupakan factor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud
benda namun dapat dirasakan. Pada diri seorang enerpreneur factor X sangan
mempengaruhi geraknya dalam menjalankan usaha.
b) Karakteristik faktor X, yaitu:
1. Merupakan penentu keberhasilan,
2. Merekat pada diri manusia,
3. Tidak diperoleh dalam waktu sekejap,
4. Namun, ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi X besar,
5. Dapat berasal dari diri sendiri, tetapi juga dapat berasal dari luar diri,
6. Sekali tumbuh, ia dapat dipakai untuk usaha lainnya.
c) faktor X berasal dari diri sendiri : bakat (talenta), kerja keras, kejujuran, kecerdasan,
keterampilan, penampilan fisik, kualitas suara, dan pendidikan
-faktor X berasal dari luar diri sendiri : factor x yang ditemukan atau disadari akibat
pengaruh lingkungan luar. Seperti, berteman dengan seorang wirausahawan, lama-
kelamaan akan mulai muncul rasa ingin menjadi wirausaha setelah mengetahui proses
dan keunungan yang bisa didapatkan.

3. STP
-SEGMENTING (segmentasi pasar) : upaya memetakan pasar (sasaran program) dengan
memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka
mengkonsumsi produk.
-TARGETING (penentuan sasaran pasar) : mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap
segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk
dimasuki.
-POSITIONING (penempatan produk) : bagaimana kita menjelaskan posisi produk
kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya.

CONTOH STP:

Segmentasi pasar pada susu Dancow adalah :

Segmentasi Geografis : Di Indonesia, Produk Dancow menyebar merata hampir di


seluruh wilayah.
Segmentasi Demografis :
Usia :
Dancow 1+ untuk anak usia 1 tahun ke atas
Dancow 3+ untuk anak yang memasuki usia pra-sekolah
Dancow 5+ untuk anak usia 5 tahun ke atas.
Bahkan ada pula yang diperuntukkan pada seluruh anggota keluarga.
Kelas Sosial :
Ditujukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah hingga menengah ke atas.

Targeting pada susu Dancow :


Seluruh masyarakat yang membutuhkan asupan Gizi dan Nutrisi bagi anggota
keluarganya terutama buah hatinya. Sasaran pendistribusiannya banyak dilakukan di
pasar tradisonal. Strategi targeting pada susu Dancow adalah memberikan produk ke
pasar sesuai consumer insight, melakukan roadshow ke posyandu dan kegiatan
sampling agar calon kosumen dapat mencoba produk yang ditawarkan.
Positioning pada susu Dancow :
Aku dan Kau Suka Dancow adalah slogan yang lekat dalam benak konsumen
sekaligus cara jitu Dancow memposisikan diri sebagai sahabat setia bagi keluarga-
keluarga Indonesia dengan harga yang merakyat.

4. -Kelompok Kreatif:

Terdiri diri orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan.


Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja
sendiri, tidak banyak bicara jadi mereka tergolong pada orang-orang yang "tidak pintar
ngomong". Karena sifatnya dominan, dalam berwiraswasta seyogyanya lebih memilih
bidang-bidang yang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna "lobi-
melobi" karena tugas itu tidak cocok dengan temperamennya. Mereka juga termasuk
introvert.

Oleh sebab itu, lebih baik bergerak dalam bidang produksi, menghasilkan produk- produk
tertentu. Di sini, semua ambisi, kebebasan berkreasi serta gagasan-gagasan inovasi bisa
terlampiaskan. Bagi orang-orang dari kalangan menengah ke atas, bisa memulai bisnis
dengan mendirikan industri-industri besar. Tapi, bagi kalangan menengah kebawah, bisa
mencoba industri-industri rumah atau kerajinan.

-Kelompok Konsultatif:

Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif dan karena berpembawaan extrovert
mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik dan pandai bicara. Meski
demikian, mereka selalu cenderung mempengaruhi orang lain. Senang popularitas.
Positifnya, kebanyakan dari mereka suka membantu dan menolong.

Oleh karena itu, orang-orang konsultatif lebih sesuai dalam bidang-bidang usaha yang
bersifat mengarahkan atau memberi instruksi, contohnya, menjadi konsultan, membuka
kursus, menjadi pelatih olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik dalam bidang-
bidang distribusi, sales dan perdagangan.

-Kelompok Pelayanan:

Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang- bidang yang
memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang pelayanan adalah
kemampuannya mengikuti keinginan-keinginan orang yang dilayaninya dengan tulus.
Jadi, berlawanan dengan kelompok konsultatif yang justru berusaha mengendalikan orang
lain. Bidang usaha layanan bisa bermacam-macam, mulai dari membuka bengkel
otomotif, elektronik sampai berbagai usaha jasa lainnya.
- Orang Konvensional, Kelompok Analitis :

Sifat introvert terkombinasi dengan pembawaan yang dedikatif membuat kelompok ini
lebih sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat "memecahkan problem" (problem
solver). Cocok untuk membuka usaha seperti jasa terjemahan, reparasi atau akuntan
publik. Tentu saja dengan catatan bahwa mereka harus menguasai ilmu pengetahuan yang
sesuai.

Pemilihan usaha yang tepat dan sesuai dengan empat komponen yang telah disebutkan di
atas akan membuat usaha yang dijalankan akan semakin mudah dan nyaman untuk
menjalankannya.

5. a) Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang


harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.
memusatkan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut.harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat
dicapai, baik dilihat dari asep ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat
organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk
mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga mencakup fungsi budgeting, sebab
budget merupakan rencana pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.
b) memformulasikan rencana bisnis :
-TAHAP PENEMUAN IDE : mencari sumber-sumber ide melalui Koran, majalah
bisnis, melihat keberhasilan orang lain, dll
-TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN BISNIS : perumusan visi & misi melalui
pertimbangan mengenai keuntungan, kontinuitas usaha, dan tanggung jawab social.
-ANALISIS KELAYAKAN BISNIS : menganalisa apakah bisnis yang akan dijalani
memiliki masa depan dan dapat bersaing. Analisa aspek legalitas, pemasaran, produksi /
operasi, keuangan.
-TAHAP KEPUTUSAN : setelah ketiga tahap sebelumnya, maka akan dilakukan
evaluasi, dipelajari dan analisis apakah mengambilkeputusan untuk menjalankan /
tidakusaha tersebut.

c) Rencana Bisnis : suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja
dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen.

Perencanaan Bisnis : proses menentukan bagaimana organisasi atau suatu usaha dapat
mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui proses
analisa, evaluasi dan seleksi diantara kesempatan kesempatan yang diprediksi
terlebih dahulu. Tujuan dari perencanaan adalah untuk membentuk suatu usaha yang
terkoordinasi dalam organisasi.
6. a) MERINTIS USAHA SENDIRI : membuka usaha dengan jerih payah sendiri,
memulai dari nol, melakukan semuanya sendiri. Idenya benar-benar berasal dari
diri sendiri begitu juga dengan permodalan.

- MEMBELI PERUSAHAAN YG SUDAH ADA (BUYING) : membeli usaha,


brand, produk dll milik orang lain yang sudah ada dipasaran. Kita
tinggalmelanjutkan usaha tersebut dengan memodifikasi apa saja yang kurang.

- KERJASAMA MANAJEMEN (FRANCHISING) : memulai melalui menjalin


mitra dengan badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada kita
untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas produk, brand, dll yang
dimilikinya.

Keuntungan Kerugian
MERINTIS USAHA Waktu menjadi lebih banyak Memperoleh pendapatan yg
SENDIRI Menghasilkan pendapatan tdk pasti dan memikul
pribadi berbagai resiko
Membuka lapangan kerja baru Bekerja keras dan waktu
Ilmu dan wawasan bertambah kerjanya panjang
Pekerjaan sesuai minat Beban pikiran yang berat
BUYING Perusahaan yg sukses dapat Pemilik lama mungkin
diteruskan menciptakan citra yg buruk
Perusahaan mungkin sdh ada Perubahan dan inovasi sulit
pada lokasi terbaik diterapkan
Karyawan dan pemasok sudah Harga perusahaan mungkin
ada terlalu mahal
Pemilik baru dapat langsung Persediaan mungkin sudah
menjalankan usahanya kedaluarsa
FRANCHISING Manajemen bisnis telah Kuragnya kendali
terbangun Sangat terikat dengan supplier
Manajemen keuangan lebih Biaya waralaba
mudah Pemotongan keuntungan
Sudah dikenal masyarakat Ketergantungan pada reputasi
Dukungan dan kemanan lebih waralaba lain
kuat

Anda mungkin juga menyukai