Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup salah satunya tumbuhan pasti akan mengalami


pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan ialah proses pertumbuhan
biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang sifatnya tetap dan
irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula). Sedangkan perkembangan
ialah proses terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Salah satu tahap yang termasuk dalam rangkaian proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah perkecambahan. Perkecambahan adalah
tumbuhnya embrio yang terdapat dalam sebuah biji embrio tersebut akan tumbuh
menjadi tumbuhan kecil yang lambat laun akan tumbuh makin besar menjadi
tumbuhan dewasa yang lengkap. Agar dapat berkecambah, biji harus berada pada
kondisi yang cocok.

Perkecambahan suatu biji dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) dan


faktor dalam (internal). Faktor eksternal adalah faktorfaktoryang berasal dari
lingkungan, antara lain air yang cukup, oksigen, cahaya, nutrisi, pH tanah,
kelembapan dan suhu. Sementara itu, faktor internal adalah faktor-faktor yang
berasal dari biji itu sendiri, misalnya hormon, kematangan embrio dan
dipatahkannya dormansi.

Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang pengaruh nutrisi


(pupuk urea)terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman1


1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh pupuk urea terhadap proses pertumbuhan biji kacang
hijau?
2. Pada kadar berapakah penggunaan pupuk dapat menghangsilkan
pertumbuhan yang maksimal?
3. Adakah perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan yang diberi pupuk
dengan yang tidak ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh pupuk urea terhadap proses pertumbuhan biji
kacang hijau.
2. Untuk mengetahui kadar penggunaan pupuk agar dapat menghasilkan
pertumbuhan yang maksimal.
3. Untuk mengetahui perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan antara
tumbuhan yang diberi pupuk dan yang tidak diberi pupuk.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Peserta didik dapat mengetahui peranan pupuk dalam proses
pertumbuhan.
2. Peserta didik dapat mengetahui kadar pupuk yang harus digunakan untuk
memperoleh pertumbuhan tumbuhan yang maksimum.
3. Peserta didik dapat mengetahui cara yang untuk membudidayakan kacang
hijau.

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman2


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori


2.1.1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang berbeda pada semua
makhluk, termasuk tanaman. Perkembangan merupakan sesuatu proses
pendewasaan dimana hal ini tidak dapat diukur (perkembangan kualitatif). Pada
setiap sel, sel berkembang sesuai spesialisasi mereka masing-masing (berkembang
dan terstruktur sesuai fungsi masing-masing). Berbeda dengan itu, pertumbuhan
merupakan sesuatu yang dapat diukur seperti tinggi, panjang, lebar, dan lain lain
(kuantitatif). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang irreversible atau tidak dapat
dibalik maupun ulang. Pada sel, hal ini dapat dilihat pada pembesaran sel (mitosis).
Pada sel yang berkembang akan terjadi 3 dalam tahap, yaitu pembelahan sel
(cleavage), morfogenesis, dan diferensiasi sel. Pembelahan sel merupakan tahap
duplikasi sel menjadi banyak dan menjadi salah satu faktor utama perkembangan.
Pada manusia, perkembangan oleh pembelahan sel dimulai sejak zigot menjadi
jaringan embrional hingga menjadi manusia.Sedangkan pada tumbuhan, dimulai
dari zigot pada bakal biji menjadi kotiledon, akar, dan lain - lain. Morfogenesis
merupakan perkembangan bentuk, seperti biji berkecambah, akar menjadi sistem
akar, dan tunas menjadi tunas tumbuhan. Diferensiasi sel merupakan proses dimana
sel dibentuk untuk memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus, seperti
embrio yang berkembang dan memiliki struktur dan fungsi khusus saat dewasa.
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan atas pertumbuhan pada akar, batang,
dan daun.

A. Akar

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman3


Pertumbuhan pada akar terjadi pada 3 tempat yang berbeda, yaitu
tudung akar (kaliptra), daerah meristem dan daerah pemanjangan, dan daerah
diferensiasi.
a. Tudung akar
Tudung akar adalah daerah paling ujung akar. Fungsi tudung
akar adalah untuk mengekresikan cairan polisakarida untuk melumasi
tanah yang ada disekitar titik pertumbuhan akar tanaman. Cairan
polisakarida ini membuat tanah disekitar titik pertumbuhan menjadi
lunak sehingga mudah ditembus akar yang bertumbuh. Selain itu
tudung akar juga untuk melindungi daerah meristem akar.
b. Daerah Meristemdan Daerah Pemanjangan
Letak daerah meristem di belakang tudung akar. Pada daerah
ini banyak terdapat sel meristem apikal dan derivat. Meristem apikal
merupakan pusat pembelahan sel yang menghasilkan banyak sel-sel
meristem primer yang akan menggantikan sel-sel di tudung akar yang
rusak. Daerah pemanjangan adalah daerah dibelakang daerah
meristem. Sel-sel didaerah ini membelah diri lebih lambat dari yang
ada di meristem namun selnya tahan terhadap kerusakan serta
memiliki fungsi sebagai penyimpan makanan.
c. Daerah Diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak didalam dan bercampur dengan
daerah pemanjangan. Sel-sel meristem pada daerah ini menghasilkan 3
sistem jaringan, yaitu protoderma, meristem dasar, dan prokambium.
i. Protoderma : Lapisan terluar dari meristem primer dan
nanti akan berubah menjadi epidermis.
ii. Meristem Dasar : Merupakan lapisan kedua dan nanti akan
berkembang menjadi sistem jaringan dasar.
iii. Prokambium :Merupakan pusat serta lapisan terdalam yang
meristemnya berkembang menjadi stele (silinder vaskuler
pusat) yang terdiri dari xilem dan floem.

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman4


B. Batang
Dalam pertumbuhan batang terjadi pemanjangan dan diferensiasi.
Pada tanaman dikotil, pertumbuhan yang terjadi dikenal sebagai pertumbuhan
sekunder yang terjadi pada kambium (xilem dan floem sekunder) dan
kambium gabus. Jaringan pada kambium membelah secara mitosis dan xilem
dan floem dapat dibedakan menurut arah pembelahannya. Jika sel membelah
ke arah dalam, maka itu adalah xilem dan jika membelah ke arah luar, maka
itu adalah floem.
C. Daun
Pertumbuhan daun biasa terjadi pada daun lembaga (kotiledon). Bakal
daun (primodial) merupakan hasil pembelahan periklinal di daerah sisi lateral
apeks pucuk. Pembelahan sel pada tempat tersebut membuat tonjolan yang
disebut penyangga daun. Pertumbuhan daun biasa dibagi menjadi
pertumbuhan apikal dan marginal. Pertumbuhan apikal membuat primodium
menjadi lebih tinggi dan terjadi pad ujung daun. Pertumbuhan ini tidak
berlangsung lama dan pertambahan panjang biasa dilakukan meristem
interkalar. Berbeda dengan itu, pertumbuhan marginal menghasilkan
pelebaran lateral dan membentuk 2 panel helaian daun. Pembelahan pada
bidang antiklinal pada daun dilakukan oleh meristem papan dan penebalan
oleh meristem abaksial dan adaksial.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam
lingkungannya. Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang
mengalami pertumbuhan itu sendiri.

A. Faktor Luar (Eksternal)

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman5


Faktor eksternal yang mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan adalah temperatur, cahaya, air,pH, oksigen
dan nutrisi
a. Temperatur
Temperatur akan mempengaruhi proses fotosintesis,
respirasi,dan transpirasi pada tumbuhan. Temperatur yang tinggi akan
mempengaruhi kandungan air pada jaringan tumbuhan. Strategi
tumbuhan dalam menghadapi temperatur yang tinggi adalah dengan
meningkatkan proses transpirasi(penguapan air yang umumnya
melalui daun). Selain itu temperatur juga mempengaruhi kerja enzim
dalam tubuh tumbuhan yang bekerja pada proses metabolism.
Sebenarnya, temperatur optimum pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan berkaitan dengan asal wilayah tumbuhan
tersebut. Tumbuhan yang berasal dari wilayah tropis memerlukan
temperatur yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan
yang berasal dari daerah sub-tropis atau kutub.
b. Cahaya Matahari
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal
yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena
pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin, tetapi cahaya juga
merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu hormon
yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon
fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan
fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut
fotoperiodismenya:
i. Tumbuhan hari pendek, contohnya aster, krisandan dahlia.
ii. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang.
iii. Tumbuhan hari netral, contohnya mawar,bunga matahari.

c. Air,pH dan Oksigen


Air merupakan senyawa yang sangat penting dalam menjaga
tekanan turgor dinding sel. Fungsi air dalam tumbuhan adalah :
menentukan laju fotosintesis, sebagai pelarut universal dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, menentukan proses

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman6


transportasi unsur hara yang ada dalam tanah,mengedarkan hasil-hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan dan sebagai medium reaksi
kimia(metabolisme).
Faktor pH yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah pH tanah. Faktor pH tanah sangat
dipengaruhi oleh jenis tanah. Jika pH terlalu tinggi atau rendah maka
tumbuhan dapat mengalami keracunan karena tidak cocok dengan
jenis tanah tersebut.
Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme.
Kosentrasi oksigen sangat ditentukan oleh tempat medium tempat
tumbuhan berada. Bagian akar tumbuhan memerlukan aerasi. Aerasi
yang baik mampu meningkatkan proses respirasi akar yang
mengedarkan unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah.
d. Makanan (Nutrisi)
Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk
menghasilkan berbagai komponen sel. Tanaman membutuhkan 9
makroelemen (unsur mineral) atau bahan organik, yaitu: karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan
magnesium. Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai
keperluan, pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan bahkan
tanaman dapat mati.

B. Faktor Dalam (Internal)


Faktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman.
Pengaruh ini dapat berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen
sudah sangat jelas dalam tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai
dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut
(faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktor fisiologis meliputi enzim

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman7


(sebagai biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin dan
hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan
dibagi menjadi 2 kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang
menghambat pertumbuhan.
a. Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin,
giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan,
dan diferensiasi sel. Selain itu pada buah tanpa biji (partenokarpi),
hormon ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran dalam
dominansi apikal. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan
perkembangan embrio. Giberilin juga membantu pembentukan biji dan
buah. Hal penting lainnya mengenai hormon ini ialah hormon ini
bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan
kerontokan daun. Akan tetapi, jika jumlah etilen melebihi jumlah
hormon auksin dan giberilin, penghambatan terhadap pembentukan
organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormon
ini bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan
bunga.

Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi


dari sitokinin adalah:merangsang bentuk akar serta cabang dan batang
serta cabang-cabangnya juga, mengatur pertumbuhan daun dan pucuk,
berperan dalam perbesaran daun muda, mengatur pembentukan bunga
dan buah dan penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan
cara merangsang proses transportasi garamgarammineral dan asam
amino ke daun.

b. Penghambat Pertumbuhan

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman8


Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat,
kalin, asam traumalin, dan gas etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis
dengan auksin dan giberelin. Asam Absisat juga berperan dalam
penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis.
Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai hambatan yang dilakukan:
i. Rizokalin: pembentukan akar.
ii. Kaulokalin: pembentukan batang.
iii. Filokalin: pembentukan daun.
iv. Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam
tanaman. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan
baik dan dapat mati.

2.1.3. Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan
Tumbuhan memerlukan setidaknya enam belas elemen penting. Karbon,
hidrogen, oksigen, fosfor, potasium, nitrogen, sulfur, kalsium dan magnesium
diperlukan dalam jumlah relatif banyak dan disebut makronutrien. Zat besi, klor,
tembaga, mangan, seng, boron dan molybdenum diperlukan dalam jumlah sedikit
dan disebut mikronutrien. Elemen-elemen penting didapat dari lingkungan dengan
jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Setelah diserap, zat-zat tersebut dapat
menjadi bagian struktur tumbuhan dan berfungsi dalam metabolisme. Zat-
zat tersebut juga dapat menjadi zat pemacu dan penghambat enzim
serta memengaruhi tekanan osmosis sel. Berikut disajikan tabel unsur makro dan

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman9


mikro bagi tumbuhan dan gejala kekurangan (defisiensi) unsur tersebut. Perhatikan
tabel berikut :
A. Makronutrisi
No Nutrisi Fungsi
1 Karbon Fotosintesis
2 Oksigen Fotosintesis dan Respirasi
3 Hydrogen Fotosintesis
4 Nitrogen Pembentukan asam amino , DNA dan RNA
5 Potasium Mengatur tekanan osmotik
6 Kalsium Mengatur tekanan osmotik
7 Fosfor Menghasilkan ATP, DNA dan RNA
Magnesiu
8 Bagian klorofil
m
9 Sulfur Protein

B. Mikronutrisi
No Nutrisi Fungsi
1 Besi Sintesis protein
2 Klor Keseimbangan ion
3 Tembaga Aktivator enzim
4 Mangan Aktivator enzim
5 Seng Aktivator enzim
6 Molibdenum Untuk fiksasi nitrogen
7 Boron Sintesis asam nukleat
8 Natrium Keseimbangan osmosis sel
9 Kobal Fiksasi nitrogen

Semua unsur yang diperlukan oleh tumbuhan terkecuali karbon,


didapatkan melalui akar. Absorpsi ini dibantu oleh luas penampang akar dan
adanya ion-ion pada membran sel. Dengan adanya pengetahuan tentang
unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan, manusia mulai mengembangkan cara

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman10


pemupukan, hidroponik dan kultur jaringan. Hidroponik adalah cara
pembudidayaan tanaman tanpa tanah. Sebagai penggantinya, tumbuhan
ditanam pada air yang mengandung unsur-unsur yang diperlukannya. Selain
air, penanaman hidroponik dapat juga dilakukan pada medium pasir dan
kerikil.

Kultur jaringan merupakan teknik pengembangbiakan tanaman dalam


medium bernutrisi dan dilakukan secara aseptik. Jaringan yang digunakan
bermacam-macam, bahkan sel pun dapat digunakan. Hasil kultur jaringan
berupa tanaman baru yang sifatnya sama dengan induknya dalam jumlah yang
banyak.

2.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian adalah dengan


penambahan pupuk pertumbuhan biji kacang hijau akan lebih cepat
dibandingkan dengan pertumbuhan tanpa penggunaan pupuk. Adapun pupuk
yang penulis gunakan adalah pupuk Urea.

2.3 Kerangka Berpikir

Pertumbuhan dan
Perkembangan tanaman
Biji Kacang Hijau

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman11


BAB III dipengaruhi oleh

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Adapun jenis penelitian yang dilakukan antara lain sebagai berikut.
3.1.1 Penelitian Kualitatif Faktor Luar (Eksternal)
adalah dan Faktor
penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
mempengaruhi danDalam
cenderung
menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif (Internal)
subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
salah satunya
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil

3.1.2
Nutrisi
penelitian.
Penelitian Kuantitatif
adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Griya Bencingah, Banjar Kerobokan, Desa
Munggu, Kota Mengwi,Badung.

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian akan dilakukan selama 1 minggu sesuai dengan jadwal
berikut ini :

Hari
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman12


Persiapan Alat dan
Bahanserta
pembuatan model

Melakukan
Observasi Terhadap
objek

Menarik kesimpulan
dan pembuatan
laporan

3.3 Prosedur Penelitian


3.3.1 Alat
a. Gunting
b. Gelas Plastik
c. Baskom
d. Kapas
3.3.2 Bahan
a. Biji kacang hijau
b. Air
c. Pupuk Urea
3.3.3 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan masing-masing 3 gelas plastik dengan label yang berbeda.
3. Merendam 14x3 biji kacang hijau selama 1 jam.
4. Menuangkan air pada kapas yangdiletakan di dalam gelas plastik.
5. Meletakanbeberapa butir kacang hijau pada masing-masing gelas
plastik.
6. Melarutkan pupuk urea pada baskom.
7. Menuangkan larutan urea pada gelas yang berlabel hijau dan jingga,
dengan komposisi larutan urea lebih banyak dalam gelas berlabel
jingga. Sedangkan pada gelas yang berlabel kuning larutan pupuk tidak
ditambahkan.
8. Menyirami biji kacang hijau setiap 1x dalam sehari.
9. Mengamati dan menganalisa pertumbuhan biji kacang hijau.

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman13


10. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel hasil penelitian
menggunakan pulpen.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1. Variabel Terikat
Pertumbuhan kecambah biji kacang hijau.
3.4.2. Variabel Bebas
Kadar kandungan pupuk Urea.
3.4.3. Variabel Kontrol
Temperatur, Cuaca, Sinar Matahari, Jumlah Air serta ukuran kualitas biji.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan antara lain tinjauan
pustaka dan observasi.
3.5.1. Tinjauan Pustaka
Melakukan studi pustaka melalui internet dan buku pelajaran biologi
mengenai perkembangan dan pertumbuhan.
3.5.2. Observasi
Mengamati perkembangan objek serta mengukur pertumbuhan objek.
3.6. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang penulis lakukan antara lain adalah dengan
mengamati,membandingkan pertumbuhan panjang tumbuhan yang di lakukan
secara terus menerus selama beberapa hari
3.7 Teknik Penarikan Kesimpulan
Adapun teknik penarikan kesimpulan yang penulis lakukan adalah dengan
mencermati hasil pengukuran terhadap panjang batang tumbuhan kacang hijau
yang menggunakan pupuk dengan yang menggunakan air saja

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman14


BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama 4 hari terhadap objek,
penulis memperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1.
Pertumbuhan biji kacang hijau tanpa menggunakan pupuk Urea

Tinggi Kecambah (mm)


No
Sample 1 Sample 2

1 25 35

2 90 95

3 130 135

4 150 195

Rata-Rata 61.50 115

Tabel 2.
Pertumbuhan biji kacang hijau menggunakan pupuk Urea dengan kadar
urea 25%

Tinggi Kecambah (mm)


No
Sample 1 Sample 2

1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

Rata-Rata - -

Tabel 3.
Pertumbuhan biji kacang hijau menggunakan pupuk Urea dengan kadar
urea 50%

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman15


Tinggi Kecambah (mm)
No
Sample 1 Sample 2

1 - -

2 - -

3 - -

4 - -

Rata-Rata - -

4.2. Pembahasan

Nutrisi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk tumbuh. Pupuk adalah
salah satu nutrisi tambahan yang dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan.
Beberapa contoh pupuk yang digunakan dalam pertanian modern antara lain pupuk
Urea, ZA, TSP, NPK dan Dolomit. Penambahan pupuk pada media tanam tumbuhan
akan menambah nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.
Namun pada penelitian kali ini membuktikan bahwa penggunaan pupuk yang
berlebihan juga dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan dapat membuat
tanaman itu sendiri mati.

Hal ini terlihat pada hasil pengamatan penulis selama 4 hari terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau, baik yang mendapat asupan nutrisi (berupa pupuk)
dan yang tidak mendapat nutrisi tambahan. Dalam wadah kuning, biji kacang hijau
yang tidak menggunakan pupuk Urea tumbuh dengan sangat baik. Namun didalam
wadah hijau dan jingga, biji kacang hijau tidak tumbuh. Hal ini menunjukan bahwa
penambahan pupuk pada kadar tertentu justru dapat menghambat pertumbuhan
tanaman.

Hal tersebut juga tergantung dari jenis pupuk yang digunakan.Pupuk


Urea,ZA(Diazanium Sulfate)dan KCl akan menyebabkan biji kacang hijau tidak
tumbuh. Hal ini karena sifat pupuk yang higroskopis, mengakibatkan adanya
perbedaan konsentrasi yang cukup besar antara bagian dalam sel dan bagian luar sel

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman16


tanaman, sehingga sel tanaman mengalami plasmolisis. Plasmolisis adalah suatu
proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan keluarnya sebagian air
dari vakuola. Sedangkan pupuk jenis TSP(Triple Super Phospate),SP-36 (Super
Phospate 36%),Dolomit (MgCO3.CaCO3),Kiserite(MgSO4.H2O) dan NPK(Nitrogen
Phospore Kalium), memiliki dampak yang tidak terlalu besar karena jenis pupuk ini
tidak bersifat higroskopis.

Akan tetapi, penggunaan semua jenis pupuk anorganik(kimiawi) secara


berlebihan dalam jangka panjang akan menurunkan kesuburan tanah dan merusak
struktur tanah. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan pupuk organik, seperti
pupuk kompos dan pupuk kandang untuk memperbaiki struktur tanah yang terlanjur
rusak tersebut.

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman17


BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan Penelitian

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah penggunaan
pupuk anorganik(kimiawi) seperti Urea, ZA(Diazanium Sulfate), dan KClkurangbaik
untuk perkecambahan biji kacang hijau, karena sifat pupuk yang bersifat higroskopis
membuat sel tanaman mengalami plasmolisis sehingga membuatbiji kacang hijau
tidak tumbuh. Disarankan untuk menggunakan pupuk organik (pupuk kandang atau
pupuk kompos) untuk menambah nutrisi pada kecambah.

5.2 Saran

Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah


dormasi(massa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak
sesuai) biji itu sendiri. Sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agardapat
memecah masa dormasi biji yang akan ditanam. Sehingga, kesalahan pengamatan
dapat diminimalisir.

Untuk objek penelitian, sebaiknya memilih biji kacang hijau yang masih segar
dan diletakan di tempat yang teduh dan terhindar dari gangguan gangguan seperti
hama dan hewan sehingga dapat memaksimalkan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman18


Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester
1. Jakarta. Esis

http://ziabazlinah.blogspot.com

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=111158&val=3944

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDgQFj
ADahUKEwjpgOXe_azHAhVQU44KHYrwAJc&url=http%3A%2F
%2Fwww.academia.edu
%2F9764105%2FLaporan_Ilmiah_Kacang_Hijau&ei=pi7QVemVM9CmuQSK4
YO4CQ&usg=AFQjCNFXtTSx0bH6tUiX1SwvIo-
HGHh5Ow&bvm=bv.99804247,d.c2E

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman19


Lampiranlampiran
Gambar 1. Alat dan Bahan Penelitian Gambar 2. Objek tanpa pupukurea

Gambar 3. Objek dengan kadar Gambar 4. Objek dengan kadar


pupuk urea 25% pupuk urea 50%

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman20


Gambar 5. Pupuk urea sebelum Gambar 7. Objek mengalami
dilarutkan plasmolisis

Gambar 6. Objek mengalami


pertumbuhan

Kelas XII Semester V TahunAjaran 2015 - 2016 Halaman21

Anda mungkin juga menyukai