Anda di halaman 1dari 5

Gambar. Gigi dan jaringan pendukungnya, termasuk sementum.

Struktur Sementum
Sementum merupakan jaringan yang terkalsifikasi. Secara umum dibagi menjadi dua,
yaitu sementum aseluler (primer) dan sementum seluler (sekunder). Keduanya mengandung
matrix alcified interfibrilar dan fibril kolagen.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai sementum seluler, aseluler, dan intermediet:
a. Sementum seluler
Tipe sementum yang ditemukan di daerah apikal dan region furkasi gigi.
Mengandung sementosit yang berada dalam lakuna, berhubungan melalui suatu
sistem anastomosis kanalikuli. Terdapat dua sumber serat kolagen, yaitu Sharpey`s
fiber dan kelompok serat yang merupakan bagian matriks sementum yang dibentuk
sementoblast.
b. Sementum aseluler
Tipe sementum ini menutupi semua bagian dari permukaan akar gigi yang berupa
lapisan hyaline tipis. Mempunyai garis incremental yang berjalan paralel pada
permukaan akar gigi. Terdiri atas Sharpey`s fiber yang terkalsifikasi.
c. Sementum intermediate

3
Tipe ini ditemukan pada bagian sementodentinal junction. Dapat bersifat sebagai
sementum maupun dentin.
(Manson dana Eley, 2010)

Menurut Newman, et al (2006), terdapat suatu klasifikasi yang jauh lebih rumit dari
sementum. Klasifikasi ini diberikan oleh Schroeder :
a. Acellular afibrillar cementum (AAC)
ACC merupakan produksi dari sementoblas dan ditemukan pada daerah coronal
sementum dengan ketebalan 1 sampai 15 mikron. Tidak mengandung serabut kolagen
intrinsik maupun ekstrinsik. Hanya mengandung substansi dasar yang termineralisasi.
b. Acellular Extrinsic Fiber Cementum (AEFC)
AEFC merupakan produk dari fibroblas dan sementoblas. Hampir seluruhnya terdiri
atas gulungan padat serabut Sharpey dan sedikit sel. Dapat ditemukan pada sepertiga
akar. Ketebalannya antara 30 sampai 230 mikron.
c. Cellular Mixed Stratified Cementum (CMSC)
Terdiri atas serabut Sharpey (ekstrinsik) dan serabut intrinsik serta kemungkinan
mengandung sel. Merupakan produk bersama fibroblas dan sementoblas. Ditemukan
pada bagian sepertiga apikal dan furkasio. Ketebalan antara 100 sampai 1000 mikron.
d. Cellular Intrinsic Fiber Cementum (CIFC)
Mengandung sel, namun tidak mengandung serabut kolagen ekstrinsik. Dibentuk oleh
sementoblas.
e. Intermediete Cementum
Zona yang susah didefinisikan, terletak pada bagian cementoenamel junction.
Mengandung komponen seluler Hertwig's sheath di dalam substansi dasar yang
termineralisasi.
(Newman, et al, 2006)

Sementum memiliki ketebalan bervariasi tergantung lokasinya. Ketebalan pada


setengah koronal sebesar 10-60 mikron, pada sepertiga apikal ketebalan 150-200 mikron.
Ketebalan terbesar terdapat pada daerah apeks dan daerah furkasi. Dengan meningkatnya
usia, ketebalan sementum juga meningkat (Dalimunthe, 2005).

4
Secara makroskopis, ada tiga kemungkinan hubungan antara sementum dan email
pada pertautan sementoemail, yaitu :
a. sementum menutupi permukaan email (Overlap).
b. ujung sementum dan ujung email bertemu satu sama lain (Edge to edge).
c. sementum dan email tidak bertemu (Gap).

Keadaan pertautan sementoenamel (sering disebut dengan cemento-enamel junction


atau CEJ) yang berjenis overlap lebih sering ditemui, yaitu pada sekitar 60-65%. Pada jenis
lain, yaitu edge to edge dan tidak bertemu memiliki prosentase yang lebih kecil, yaitu 30%
dan 5-10%.
Pada individu dengan CEJ edge to edge atau gap, maka kemungkinan terjadinya
fenomena gigi sensitif semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan ketika lapisan email
tipis terkena resesi, dentin yang tidak terlindungi oleh sementum akan mudah terkena
rangsangan dari luar sehingga akan menyebabkan cairan pada tubulus dentinalis akan
bergerak lebih cepat dan merangsang akson di sekitar gigi. Pada pasien keadaan tersebut
akan menimbulkan sensasi ngilu atau nyeri. Hal ini juga menggambarkan fungsi samping
dari sementum.
(Newman, et al, 2011)

5
Sementogenesis
Sementogenesis merupakan proses pembentukan sementum. Selama pembentukan
email, korona gigi di tutupi oleh epithelium dental, bagian basal epithelium ini merupakan
kantong epithelial hertwig.
Sebelum sementoblas terbentuk, sel-sel jaringan pengikat yang berkontak dengan
permukaan gigi berdeferensiasi menjadi sementoblas. Sementoblas inilah yang akan
berdiferensiasi menjadi sementum.
Pada proses deposisi sementum yang baru, maka akan terbentuk suatu batas yang
disebut reversal line, antara sementum yang baru dan lama.
(Newman, et al, 2006)

Fungsi Sementum
Fungsi dari sementum adalah sebagai berikut:
a. Melekatkan gigi pada periodontal
b. Tempat perlekatan collagen fibers dari periodontal membran
c. Pelindung dentin pada akar gigi
(Newman, et al, 2006)
Kelainan Sementum
Di bawah ini merupakan contoh dari kelainan sementum:
a. Hipersementosis
Hipersementosis merupakan penebalan dari sementum. Hipersementosis ini terlokalisasi
pada satu gigi atau pada seluruh gigi geligi.
b. Sementoma
Sementoma merupakan masa sementum yang biasanya terletak dibagian apical gigi,
dapat melekat atau tidak melekat sama sekali. Dianggap sebagai salah satu neoplasma
odontogenik, ataupun kelainan pembentukan pada waktu perkembangan. Sementoma ini
banyak terdapat pada wanita daripada laki-laki dan lebih banyak terdapat di mandibula
dari pada maksila.
(Newman, et al, 2006)

6
7

Anda mungkin juga menyukai