PENDAHULUAN
Retardasi mental bukanlah suatu penyakit melainkan akibat suatu proses
patologis di otak yang di tandai adanya keterbatasan fungsi adaptif dan
intelektual. Penyabab retardasi mental sering kali tidak teridentifikasi,
dan akibat-akibatnya terlihat jelas pada seseorang dalam bentuk kesulitan
secara intelektual dan ketrampilan hidup.
Selkitar 85% orang yang mengalami retardasi mental berada di dalam kategori
retardasi mental ringan . retardasi mental di pengaruhi oleh faktor genetik,
lingkungan, psikososial, dan tahun- tahun sebelumnya,perkembangan retardasi
mental sering dikaitkan dengan deprivasi psikososial namun, baru-baru ini,
peneliti semakin mengenali kecenderungan adanya peran sejumlah besar faktor
biologis yang samar, termaksud kelainan kromosom, intoksikasi timbal sb klinis,
dan pajanan pranatal terhadap obat, alkohol, serta toksin lain. Lebih lanjut,
terdapat peningkatan bukti-bukti bahwa sekelompok kecil orang yang
mengalami retardasi mental, seperti orang dengan fragile x syndrome, sindrom
down, sindrom prader-willi, memiliki pola perkembangan sosial bahasa, dan
kognitif serta manifestasi perilaku yang khas.
EPIDEMIOLOGI
Prevelensi retardasi mental pada suatu waktu diperkirakan sekitar 1 %
dari populasi inseden retardasi mental swulit dihitung karna retardasi
mental ringan kadang-kadang tidak dikenali hingga masa anak-anak
pertengahan. Pada beberapa kasus meskipus fungsi intelektual terbatas,
ketrampilan adaptive yang baik tidak terganggu sampai masa anak-anak
akhir atau masa remaja awal, dan dignosis tidak ditegakkan sebelum
masa tersebut. Insiden tertinggi pada anak usia sekolah, dengan usia
puncak 10 hingga 14 tahun retardasi mental kira-kira lebih sering pada
laki-laki sekitar 1,5 kali dibandingkan perempuan, pada lansia prevelensi
lebih rendah, orang dengan retardasi mental berat memiliki angka
mortalitas tinggi akibat komplikasi gangguan fisik yang terkait.