Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN SPINAL ANALGESIA

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359/SPO/SM/BMS 1 /
/
XI/2016
Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Tanggal Terbit Siaga Medika Banyumas
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 November 2016

Penggunaan obat anestetik local untuk menghambat


hantaran saraf sensorik sehingga impulis nyeri dari
suatu bagian tubuh di blokir untuk sementara dengan
PENGERTIAN
memasukan obat tersebut kedalam ruang
subarachnoid pada penyuntikan setinggi L2-3,L3-
4,L4-5.
1. Menghambat impulis nyeri reversible
TUJUAN 2. Sebagai anestesi alternative pada gangguan fungsi
kardiorespirasi berat
Kebijakan Direktur RSU Siaga Medika Nomor
KEBIJAKAN 515/SPO/PAB/0359/V/2016 tentang pemberlakuan
implementasi SPO anestesi.
PROSEDUR Ketentuan yang harus diperhatikan
1. Spinal analgesia dilakukan oleh dokter spesialis
anestesi.
2. Spinal anestesi diindikasikan :
Ekstremitas bawah
Ortopaedi, Bedah plastik, Bedah tumor
b) Kebidanan / kandungan
Dilatasi curetage, Sectio caesar, Histerektomi,
Kista ovarii
c) Bedah umum
Haemorrhoidektomi, Fistel perianal, Abces
perianal, Herniatomi
Appendektomi
d) Bedahurologi
TUR, Sectioalta, Orchidektomi, Prostatectomi.
3. Kontraindikasi
PENATALAKSANAAN SPINAL ANALGESIA

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359/SPO/SM/BMS 1 /
/
XI/2016
Absolut
Pasien menolak, Infeksi pada tempat
penyuntikan, Hipovolemik berat, shock.
Koagulan opati atau mendapat therapi anti
koagulan ( Trombocyt< 100rb /dm3
TIK meninggi.
Fasilitas resusitasi minim.
PROSEDUR Relatif
Sepsis, Kelainan neurologi, Kelainan psikis,
Bedah lama, Penyakit jantung, Hipovolemia
ringan, Nyeri punggung kronis
Langkah-langkah :
Persiapan
Umum
Disiapkan mesin, obat dan alat anestesi siap pakai
Khusus
Pasang jalur intra vena yang lancar, untuk orang
dewasa IV kateter minimal no.18
Infus cairan kristaloid minimal 500 1000 cc atau
koloid 500 cc sebelum tindakan spinal.
3. Petugas yang akan melakukan tindakan spinal
anestesi harus cuci tangan steril.
4. Persiapan alat dan obat
Troley dengan duk steril di mana terletak :
Satu pasang sarung tangan steril
Duk lubang kecil steril.
Kasa streil
Satu semprit streril 3 cc, 5 cc 10 cc
Obat
Satu ampul lidocain 5 % hiperbarikatau
Satu ampul marcain hiperbariksipinal 0,5%
Satu ampul clonidin atau morphin
Lidokain 2% untuk infiltrasi.
Satu ampul efedrin
Satu ampul adrenalin
Aqua bidestilata 25 cc
Teknik
PENATALAKSANAAN SPINAL ANALGESIA

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359/SPO/SM/BMS 1 /
/
XI/2016
1. Inspeksi : garis yang menghubungkan dua titik
tertinggi Krista illiaka kanan-kiri akan memotong
garis punggung setinggi L4 atau L4 L5
2. Palpasi : untuk mengenal ruang antara dua
vertebra lumbalis
3. Pungsi lumbal hanya antara L2 L3, L3 L4, L4
L5, L5 S1.
Posisi pasien duduk atau berbaring miring dengan
punggung fleksi maksimal.
4. Prinsip antiseptik
5. Cara penyuntikan dengan median atau paramedian.
6. Pada posisi duduk bevel mengarah ke samping
kanan / kiri, pada posisi berbaring bevel mengarah
ke atas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam


menentukan ketinggian blok spinal
Volume obat
Kosentrasiobat
Barbotase, kecepatanpenyuntikan, tempat
penyuntikan
Manauvervalsa
Barisitas
Tekanan abdominal meninggi
pada saat kontraksi uterus jangan
memasukan obat
TB pasien
> 15 menit ketinggian blok spinal tidak dapat
dirubah
Komplikasi tindakan
Hipotensi berat
Bradikardi
Hipoventilasi
Trauma pembuluh darah,
syaraf.
Tindakan Komplikasi Spinal analgesia
Hipotensi cairan pre load minimal 500cc atau
PENATALAKSANAAN SPINAL ANALGESIA

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359/SPO/SM/BMS 1 /
/
XI/2016
bolus efedrin 10 15 mg IV
Bradikardi Sulfas Atropine 0,5 mg
Hipoventilasi assisted respirasi, semifowler
Mualmuntah Ondansetron 4mg / 8 mg
Menggigil Pethidine 25 mg, tramadol 50 mg IV
pelan
UNIT TERKAIT 1. IBS
2. ANESTESI

Anda mungkin juga menyukai