BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ekosistem perairan yang ada di indonesia terdiri dari ekosistem sungai,
ekosistem laut, dan ekosistem danau. Ekosistem yang termasuk ekosistem air
tenang adalah danau sedangkan laut dan sungai termasuk ekosistem air mengalir
atau tidak tenang. Didalam ekosistem tersebut terdapat tumbuh-tumbuhan dan
hhidup berbagai macam organisme yang berukuran mikro maupun makro.
Ekosistem yang ada merupakan Suatu bentuk ekositem yang mempunyai peran
penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air
(catchment area) bagi daerah disekitarnya, sehingga kondisi suatu perairan sangat
dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan disekitarnya.
Sebagai suatu ekosistem, perairan mempunyai berbagai komponen biotik dan
abiotik yang saling berinteraksi membentuk suatu jalinan fungsional yang saling
mempengaruhi. Komponen pada ekosistem sungai akan terintegrasi satu sama
lainnya membentuk suatu aliran energi yang akan mendukung stabilitas ekosisten
tersebut.
yang diam atau menetap dan tidak banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan
baik arus ataupun gelombang. Kehidupan bentos dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi kehidupan bentos
tersebut yaitu tipe sedimen, salinitas dan kedalaman (Sahala,1985).
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana cara
pengembilan bentos dan cara mengidentifikasi bentos yang ada di suatu perairan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Benthos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang
sesil, merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan,
patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman
mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku
hewan bentik. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan
bentos.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut atau sungai baik yang
menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang,
bulu babi, bintang laut, cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain. Hewan bentos
hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas
lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya.
Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-
faktor lingkungan dari waktu ke waktu. karena hewan bentos terus menerus
terbawa oleh air yang kualitasnya berubah-ubah. Diantara hewan bentos yang
relatif mudah di identifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan
adalah jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro. Kelompok
ini lebih dikenal dengan makrozoobentos.
(COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar. Hewan
bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan
makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang masuk ke dalam
perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah
mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan
2. Klasifikasi Bentos
a. Microfauna
Hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm. Contohnya bacteri,
diatom, ciliata, amoeba, dan flagellata.
b. Meiofauna
c. Makrofauna
a. Epifauna
b. Infauna
Adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada dasar
lautan.Contohnya cacing, tiram, macoma, dan remis.
5
3. Ciri-ciri Benthos
Berbagai jenis zoobentos ada yang berperan sebagai konsumen primer dan
ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang
menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobentos merupakan
makanan alami bagi ikan-ikan pemakan di dasar ("bottom feeder") (Pennak,
1978). Romimohtarto dan Sri (2001) mengatakan bahwa fauna bentik terdiri
dari lima kelompok, yaitu Mollusca, Polychaeta, Crustacea, Echinodermata
dan kelompok lain yang terdiri dari beberapa takson kecil seperti Sipunculidae
(owak-owak), Pogonophora dan lan-lain.Berbagai jenis zoobentos ada yang
berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai
konsumen sekunder atau konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi.
Sumber utama senyawa ini berasal dari sampah dan limbah yang
mengandung bahan organik protein. Oksigen terlarut sangat penting bagi
pernafasan zoobentos dan organisme-organisme akuatik lainnya. Kelarutan
oksigen dipengaruhi oleh faktor suhu, pada suhu tinggi kelarutan oksigen
rendah dan pada suhu rendah kelarutan oksigen tinggi. Tiap-tiap spesies biota
akuatik mempunyai kisaran toleransi yang buerbeda-beda terhadap konsentrasi
oksigen terlarut di suatu perairan. Spesies yang mempunyai kisaran toleransi
lebar terhadap oksigen penyebarannya luas dan spesies yang mempunyai
kisaran toleransi sempit hanya terdapat di tempat-tempat tertentu saja.
.2. Phytobentos
Komunitas bentos termasuk beraneka ragam spesies dari larva serangga, termasuk
nyamuk-nyamuk kecil, lalat, lalat naga muda dan jenis cacing-cacingan (Jamil,
2001).
Menurut Hakim (2009), makrozoobenthos yang memilki toleran yang luas akan
memilki penyebaran yang luas juga seperti contohnya jenis ephemeroptera.
Sebaliknya organisme yang kisaran tolerasinya sempit (sensitif) maka
penyebaranya juga sempit seperti jenis lalat batu dan tricoptera.
Sumber makanan utama untuk bentos adalah alga dan organik limpasan
dari tanah. Di perairan pantai dan tempat-tempat lain di mana cahaya mencapai
9
bagian bawah, hewan bentik seperti diatom yang mampu berfotosintesis dapat
berkembang biak.
Filter feeder atau sering disebut suspension feeder, adalah hewan yang
makan dengan menyaring padatan tersuspensi dan partikel makanan dari
air, biasanya dengan melewatkan air melalui struktur penyaringan khusus.
Contohya seperti spons dan bivalvia yang memiliki tubuh yang keras.
Proses ini dapat terjadi pada daerah yang berpasir.
Deposit feeders, adalah binatang atau hewan yang mengkonsumsi sisa-sisa
makanan pada substratum di bagian bawah air. Seperti polychaetes yang
memiliki permukaan tubuh yang lunak. Ikan, bintang laut, siput, cumi, dan
krustasea yang merupakan predator.
Organisme bentik, seperti bintang laut , tiram , kima , teripang , bintang
rapuh dan anemon laut , memainkan peran penting sebagai sumber
makanan bagi ikan dan manusia
Oksigen adalah gas yang amat penting bagi hewan. Perubahan kandungan
oksigen terlarut di lingkungan sangat berpengaruh terhadap hewan air. Kebutuhan
oksigen bervariasi, tergantung oleh jenis, stadia, dan aktivitas. Kandungan oksigen
10
Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air,
membatasi zona fotosintesis dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman.
Kekeruhan, terutama disebabkan oleh lumpur dan partikel yang mengendap,
seringkali penting sebagai faktor pembatas. Kekeruhan dan kedalaman air
pempunyai pengaruh terhadap jumlah dan jenis hewan bentos.
Tipe substrat dasar ikut menentukan jumlah dan jenis hewan bentos
disuatu perairan (Susanto, 2000). Tipe substrat seperti rawa tanah dasar berupa
lumpur. Macam dari substrat sangat penting dalam perkembangan komunitas
hewan bentos. Pasir cenderung memudahkan untuk bergeser dan bergerak ke
tempat lain. Substrat berupa lumpur biasanya mengandung sedikit oksigen dan
karena itu organisme yang hidup didalamnya harus dapat beradaptasi pada
keadaan ini (Ramli, 1989).
8. Contoh Benthos
a. Hydropsychidae
b. Odonata
c. Stone flies
d. Chironomidae Larvae
e. Penaeidae
f. Coleoptera
g. Hirudinea
h. Gecarcinucoidea
i. kerang-kerangan air tawar
12
BAB III
METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan pengambilan bentos dilapangan diperlukan alat dan
bahan sebagai berikut:
Eckman Grab, merupakan alat untuk mengambil bentos yang ada di dasar
perairan. Eckman Grab terbuat dari baja tahan karat dengan berat 3.2 kg
dengan ukuran 30 cm x 30 cm; 23 cm x 23 cm ; dan 15 cm x 15 cm ( APHA,
2005).
Saringan bentos berbentuk kotak dengan ukuran kasa 0.5 1 mm berguna
untuk memisahkan dari serasah atau sedimen yang ada. Sampel yang akan
diamati adalah sampel makrozoobentos yang berukuran > 1 mm.
Plastik wadah bentos (Plastik bening ukuran 5 Kg), sebagai wadah bentos
yang telah disaring sementara dilapangan.
Karet dan spidol atau karkir untuk label, berguna untuk memberi label atau
tanda lokasi penelitian agar data tidak hilang jejak.
Formalin 70 %, sebagai pengawet sampel bentos yang dibawah dari lapangan.
Formalin dituangkan kira-kira 100 ml.
Larutan Rosbengal, larutan yang berguna untuk memberikan warna agar
mudah pelaksanaan sortir di labolatorium.
2. Cara Kerja
Cara Pengambilan Sampel Bentos
dibilas dengan air lalu disortir. Proses penyortiran dilakukan menggunakan lup
dan lampu dan menggunakan baki dan cawan petri. Setelah semua selesai disortir
maka sampel bentos mulai di buat spesimen.
Pembuatan Spesimen
Analisa Data
Perhitungan Kelimpahan
a. Kelimpahan Individu
10000 X a
Rumus : K = b
Keterangan :
b. Kelimpahan reratif
Rumus : R = N X 100 %
dimana :
R = Kelimpahan Reratif
DAFTAR PUSTAKA
Odum EP. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga.Gajah Mada University press:
Yogyakarta.