Anda di halaman 1dari 29

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


Pada pengumpulan data penelitian ini yang terdiri dari BOM, struktur produk, jumlah
stasiun kerja, mesin dan operator efisien, proyeksi demand, biaya produksi dan inventory
master file.
3.1.1 BOM
Pada penelitian ini terdapat tiga BOM (Bill of Material) yaitu produk pesawat,
helikopter dan forklift. BOM berisikan informasi mengenai material-material yang
dibutuhkan selama pembuatan produk yang berisikan kode produk, komponen, jumlah,
satuan dan keterangan dibuat atau dibeli.
a. BOM (Bill of Material) Pesawat
Berikut ini merupakan BOM dari produk pesawat:
Tabel 3.1 Bill of Material Pesawat
Kode Komponen Jumlah Satuan Keterangan
PB010101 Badan 1 Satuan Dibuat
PB020102 Baut 2 Unit Dibeli
PSB010201 Sayap Bawah 1 Satuan Dibuat
PSB020102 Baut 2 Unit Dibeli
PT010301 Tiang 1 Satuan Dibuat
PT020102 Baut 2 Unit Dibeli
PSA010401 Sayap Atas 1 Satuan Dibuat
PSA020102 Baut 2 Unit Dibeli
PBB010501 Baling-Baling 1 Satuan Dibuat
PBB020102 Baut 2 Unit Dibeli
PSB010601 Sayap Belakang 1 Satuan Dibuat
PSB020102 Baut 2 Unit Dibeli
PPD010701 Penyangga Depan 1 Satuan Dibuat
PPD020102 Baut 2 Unit Dibeli
PP010801 Penyangga 1 Satuan Dibuat
PP020101 Baut 1 Unit Dibeli
PRD010902 Roda Depan 1 Satuan Dibuat
PRD020102 Baut 2 Unit Dibeli
PRB011002 Roda Belakang 2 Satuan Dibuat
PRB020102 Baut 2 Unit Dibeli
PAR011102 As Roda 2 Satuan Dibuat
PAR020102 Baut 2 Unit Dibeli

Komponen miniatur pesawat terbagi dalam 11 komponen yakni badan, sayap


bawah, tiang , sayap atas, baling-baling, sayap belakang, penyangga depan,
penyangga, roda depan, roda belakang, dan as roda. Masing-masing komponen
tersebut dibuat dengan beberapa material diantaranya kayu, besi, sekrup, mur dan
baut. Setiap komponen memiliki kode yang digunakan untuk membedakan komponen
yang satu dengan komponen lain. Urutan penulisan kode pada masing-masing
komponen yaitu nama komponen, level, urutan dan satuan.
b. BOM (Bill of Material) Helikopter
Berikut ini merupakan BOM dari produk helikopter:
Tabel 3.2 Bill of Material Helikopter
Kode Komponen Jumlah Satuan Keterangan
HK010101 Kepala 1 Satuan Dibuat
HK020101 Sekrup 1 Unit Dibeli
HB010201 Badan 1 Satuan Dibuat
HB020101 Sekrup 1 Unit Dibeli
HBBA010301 Baling-Baling Atas 1 Satuan Dibuat
HBBA020101 Baut 1 Unit Dibeli
HBBA020201 Mur 1 Unit Dibeli
HBBB010401 Baling-Baling Bawah 1 Satuan Dibuat
HBBB020101 Baut 1 Unit Dibeli
HBBB020201 Mur 1 Unit Dibeli
HK010501 Kaki 1 Satuan Dibuat
HK020102 Baut 2 Unit Dibeli
HPK010601 Penyanggah Kaki 1 Satuan Dibuat
HPK020101 Baut 1 Unit Dibeli
HE010701 Ekor 1 Satuan Dibuat
HE020101 Sekrup 1 Unit Dibeli
HSE010801 Sayap Ekor 1 Satuan Dibuat
HSE020101 Baut 1 Unit Dibeli
HBBE010902 Baling-Baling Ekor 1 Satuan Dibuat
HBBE020101 Baut 1 Unit Dibeli
HBBE020202 Mur 2 Unit Dibeli
HABBE011002 As Baling-Baling Ekor 2 Satuan Dibuat
HABBE02010
Baut 1 Unit Dibeli
1
HABBE02020
Mur 2 Unit Dibeli
2

Komponen miniatur helikopter terbagi dalam 11 komponen yakni kepala, badan,


baling-baling atas, baling-baling bawah, kaki, penyangga kaki, ekor, sayap ekor,
baling-baling ekor, dan as baling-baling ekor. Masing-masing komponen tersebut
dibuat dengan beberapa material diantaranya kayu, besi, sekrup, mur dan baut. Setiap
komponen memiliki kode yang digunakan untuk membedakan komponen yang satu
dengan komponen lain. Urutan penulisan kode pada masing-masing komponen yaitu
nama komponen, level, urutan dan satuan
c. BOM (Bill of Material) Forklift
Berikut ini merupakan BOM dari produk forklift
Tabel 3.3 Bill of Material Forklift
Kode Komponen Jumlah Satuan/Unit Keterangan
FBB010101 Body Bawah 1 Satuan Dibuat
FBB020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FBB020204 Sekrup 4 Unit Dibeli
FBA010201 Body Atas 1 Satuan Dibuat
FBA020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FBE010301 Body Belakang 1 Satuan Dibuat
FBE020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FBE020202 Sekrup 2 Unit Dibeli
FKB010401 Kursi Bawah 1 Satuan Dibuat
FKB020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FKB010201 Sekrup 1 Unit Dibeli
FKA010501 Kursi Atas 1 Satuan Dibuat
FKA020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FKA020201 Sekrup 1 Unit Dibeli
FBD010601 Body Depan 1 Satuan Dibuat
FBD020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FTS010701 Tiang Stir 1 Satuan Dibuat
FTS020101 Baja 1 Unit Dibeli
FS010801 Stir 1 Satuan Dibuat
FS020101 Kayu 1 Unit Dibeli
FT010902 Tiang 2 Satuan Dibuat
FT020102 Plat 2 Unit Dibeli
FT020204 Baut 4 Unit Dibeli
FT020304 Mur 4 Unit Dibeli
FA011002 Atap 2 Satuan Dibuat
FA020102 Plat 2 Unit Dibeli
FA020204 Baut 4 Unit Dibeli
FR011102 Rel 2 Satuan Dibuat
FR020102 Plat 2 Unit Dibeli
FR020204 Baut 4 Unit Dibeli
FKF011201 Kunci Fork 1 Satuan Dibuat
FKF020101 Plat 1 Unit Dibeli

Tabel 3.3 Bill of Material Forklift (lanjutan)


Kode Komponen Jumlah Satuan/Unit Keterangan
FKF020201 Baut 1 Unit Dibeli
FKF020301 Mur 1
FF011301 Fork 1 Satuan Dibuat
FF020101 Plat 1 Unit Dibeli
FF020201 Baut 1 Unit Dibeli
FF020301 Mur 1 Unit Dibeli
FAR011402 As Roda 2 Satuan Dibuat
FAR020102 Baja 2 Unit Dibeli
FR011502 Roda 4 Satuan Dibuat
FR020104 Baut 4 Unit Dibeli
FR020204 Sekrup 4 Unit Dibeli
FR020304 Baja 4 Unit Dibeli

Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 15 komponen utama penyusun
forklift yaitu body bawah, body atas, body belakang, kursi bawah, kursi atas, body
depan, tiang stir, stir, tiang, atap, rel, kunci fork, fork, as roda, dan roda. Bahan yang
digunakan untuk membuat seluruh komponen tersebut yaitu kayu, plat, dan baja. Selain
itu, ada tiga komponen penunjang yaitu baut, mur, dan sekrup.
Kode part FBB010101 ini menunjukkan FBB sebagai nama komponen yaitu
Forklift Body bawah, untuk dua angka dibelakang FBB 01 Menunjukkan level artinya
body belakang berada di level 1, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan
komponen artinya komponen tersebut urutan 1, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan
banyaknya komponen yang berjumah 1. Pada kode part FBB010101 komponen Body
bawah disebut satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu
menunjukkan komponen dibuat. Kode part FBB020101 adalah bahan yang digunakan
untuk membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FBB 02
menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01
menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part
FBB020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli. Kode part FBB020204 adalah komponen penunjang yaitu sekrup,untuk dua
angka dibelakang FBB 02 menunjukkan level artinya sekrup berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 4. Pada kode part FBB020204
komponen penunjang sekrup disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FBA010201 ini menunjukkan FBA sebagai nama komponen yaitu
Forklift Body Atas, untuk dua angka dibelakang FBA 01 Menunjukkan level artinya
body atas berada di level 1, dua angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen
artinya komponen tersebut urutan 2, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya
komponen yang berjumah 1. Pada kode part FBA010201 komponen Body atas disebut
satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan
komponen dibuat. Kode part FBA020101 adalah bahan yang digunakan untuk
membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FBA 02
menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01
menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part
FBB020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FBE010301 ini menunjukkan FBE sebagai nama komponen yaitu
Forklift Body belakang, untuk dua angka dibelakang FBE 01 Menunjukkan level artinya
body belakang berada di level 1, dua angka selanjutnya 03 menunjukkan urutan
komponen artinya komponen tersebut urutan 3, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan
banyaknya komponen yang berjumlah 1. Pada kode part FBE010301 komponen Body
belakang disebut satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu
menunjukkan komponen dibuat. Kode part FBE020101 adalah bahan yang digunakan
untuk membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FBE 02
menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01
menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part
FBE020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli. Kode part FBE020202 adalah komponen penunjang yaitu sekrup,untuk dua
angka dibelakang FBB 02 menunjukkan level artinya sekrup berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 2. Pada kode part FBE020202
komponen penunjang sekrup disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FKB010401 ini menunjukkan FKB sebagai nama komponen yaitu
Forklift Kursi Bawah, untuk dua angka dibelakang FKB 01 Menunjukkan level artinya
kursi bawah berada di level 1, dua angka selanjutnya 04 menunjukkan urutan komponen
artinya komponen tersebut urutan 4, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya
komponen yang berjumah 1. Pada kode part FKB010401 komponen Kursi bawah
disebut satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu
menunjukkan komponen dibuat. Kode part FBE020101 adalah bahan yang digunakan
untuk membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FKB 02
menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01
menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part
FKB020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli. Kode part FKB020202 adalah komponen penunjang yaitu sekrup,untuk dua
angka dibelakang FKB 02 menunjukkan level artinya sekrup berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 2. Pada kode part FKB020202
komponen penunjang sekrup disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FKA010501 ini menunjukkan FKA sebagai nama komponen yaitu
Forklift Kursi Atas, untuk dua angka dibelakang FKA 01 Menunjukkan level artinya
kursi bawah berada di level 1, dua angka selanjutnya 05 menunjukkan urutan komponen
artinya komponen tersebut urutan 5, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya
komponen yang berjumah 1. Pada kode part FKA010501 komponen Kursi atas disebut
satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan
komponen dibuat. Kode part FKA020101 adalah bahan yang digunakan untuk
membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FKA 02
menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01
menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part
FKA020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli. Kode part FKA020201 adalah komponen penunjang yaitu sekrup,untuk dua
angka dibelakang FKA 02 menunjukkan level artinya sekrup berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 1. Pada kode part FKA020201
komponen penunjang sekrup disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FBD010601 ini menunjukkan FBD sebagai nama komponen yaitu
Forklift Body Depan untuk dua angka dibelakang FBD 01 Menunjukkan level artinya
body depan berada di level 1, dua angka selanjutnya 06 menunjukkan urutan komponen
artinya komponen tersebut urutan 6, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya
komponen yang berjumah 1. Pada kode part FBD010601 komponen Body Depan
disebut satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu
menunjukkan komponen dibuat. Kode part FBD020101 adalah bahan yang digunakan
untuk membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FBD 02
menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01
menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part
FBD020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FTS010701 ini menunjukkan FTS sebagai nama komponen yaitu
Forklift Tiang Stir untuk dua angka dibelakang FTS 01 Menunjukkan level artinya tiang
stir berada di level 1, dua angka selanjutnya 07 menunjukkan urutan komponen artinya
komponen tersebut urutan 7, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya
komponen yang berjumah 1. Pada kode part FTS010701 komponen tiang stir disebut
satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan
komponen dibuat. Kode part FTS020101 adalah bahan yang digunakan untuk membuat
seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua angka dibelakang FTS 02 menunjukkan level
artinya kayu berada di level 2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan
artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan
banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode part FTS020201 bahan kayu disebut
unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli.
Kode part FS010801 ini menunjukkan FS sebagai nama komponen yaitu Forklift
Stir untuk dua angka dibelakang FS 01 Menunjukkan level artinya stir berada di level 1,
dua angka selanjutnya 08 menunjukkan urutan komponen artinya komponen tersebut
urutan 8, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya komponen yang berjumah
1. Pada kode part FS010801 komponen stir disebut satuan bukan unit dan komponen ini
dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode part FS020101
adalah bahan yang digunakan untuk membuat seluruh komponen yaitu kayu, untuk dua
angka dibelakang FS 02 menunjukkan level artinya kayu berada di level 2, dua angka
selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1,
dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode
part FS020201 bahan kayu disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FT010902 ini menunjukkan FT sebagai nama komponen yaitu Forklift
Tiang, untuk dua angka dibelakang FT 01 Menunjukkan level Tiang artinya bawah
berada di level 1, dua angka selanjutnya 09 menunjukkan urutan komponen artinya
komponen tersebut urutan 9, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan banyaknya
komponen yang berjumah 2. Pada kode part FT010902 komponen Kursi atas disebut
satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan
komponen dibuat. Kode part FT020102 adalah bahan yang digunakan untuk membuat
seluruh komponen yaitu Plat, untuk dua angka dibelakang FT 02 menunjukkan level
artinya Plat berada di level 2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan
artinya bahan tersebut berada di urutan 1, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan
banyaknya bahan yang berjumlah 2. Pada kode part FT020204 bahan plat disebut unit
dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli. Kode part FT020201 adalah
komponen penunjang yaitu baut, untuk dua angka dibelakang FT 02 menunjukkan level
artinya berada di level 2, dua angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen
penunjang artinya komponen penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka
terakhir 01 menunjukkan banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 1. Pada kode
part FT020201 komponen penunjang baut disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan
level 2 yaitu dibeli. Kode part FT020304 adalah komponen penunjang yaitu Mur,untuk
dua angka dibelakang FT 02 menunjukkan level artinya Mur berada di level 2, dua
angka selanjutnya 03 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 3, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 4. Pada kode part FT020304 komponen
penunjang Mur disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli.
Kode part FA011002 ini menunjukkan FA sebagai nama komponen yaitu Forklift
Atap, untuk dua angka dibelakang FA 01 Menunjukkan level artinya atap bawah berada
di level 1, dua angka selanjutnya 10 menunjukkan urutan komponen artinya komponen
tersebut urutan 10, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan banyaknya komponen yang
berjumah 2. Pada kode part FKA011002 komponen atap disebut satuan bukan unit dan
komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode
part FA020102 adalah bahan yang digunakan untuk membuat seluruh komponen yaitu
plat, untuk dua angka dibelakang FA 02 menunjukkan level artinya plat berada di level
2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada
di urutan 1, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah
2. Pada kode part FA020102 bahan plat disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan
level 2 yaitu dibeli. Kode part FA020204 adalah komponen penunjang yaitu baut,untuk
dua angka dibelakang FA 02 menunjukkan level artinya atap berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 4. Pada kode part FKA020204
komponen penunjang baut disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FR011102 ini menunjukkan FR sebagai nama komponen yaitu Forklift
Rel, untuk dua angka dibelakang FR 01 Menunjukkan level artinya rel bawah berada di
level 1, dua angka selanjutnya 11 menunjukkan urutan komponen artinya komponen
tersebut urutan 11, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan banyaknya komponen yang
berjumah 2. Pada kode part FR011102 komponen rel disebut satuan bukan unit dan
komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode
part FR020102 adalah bahan yang digunakan untuk membuat seluruh komponen yaitu
plat, untuk dua angka dibelakang FR 02 menunjukkan level artinya plat berada di level
2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada
di urutan 1, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah
2. Pada kode part FR020102 bahan plat disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan
level 2 yaitu dibeli. Kode part FR020204 adalah komponen penunjang yaitu baut,untuk
dua angka dibelakang FR 02 menunjukkan level artinya baut berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 4. Pada kode part FR020204
komponen penunjang baut disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli.
Kode part FKF011201 ini menunjukkan FKF sebagai nama komponen yaitu
Forklift Kunci Fork, untuk dua angka dibelakang FKF 01 Menunjukkan level Kunci
Fork artinya bawah berada di level 1, dua angka selanjutnya 12 menunjukkan urutan
komponen artinya komponen tersebut urutan 12, dan dua angka terakhir 01
menunjukkan banyaknya komponen yang berjumah 1. Pada kode part FKF011201
komponen Kunci Fork disebut satuan bukan unit dan komponen ini dibuat berdasarkan
level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode part FKF020101 adalah bahan
yang digunakan untuk membuat seluruh komponen yaitu Plat, untuk dua angka
dibelakang FKF 02 menunjukkan level artinya Plat berada di level 2, dua angka
selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada di urutan 1,
dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah 1. Pada kode
part FKF020101 bahan plat disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli. Kode part FKF020201 adalah komponen penunjang yaitu baut, untuk dua angka
dibelakang FKF 02 menunjukkan level artinya berada di level 2, dua angka selanjutnya
02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen penunjang tersebut
berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya kompoen
penunjang yang berjumlah 1. Pada kode part FT020201 komponen penunjang baut
disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli. Kode part FKF020304
adalah komponen penunjang yaitu Mur,untuk dua angka dibelakang FKF 02
menunjukkan level artinya Mur berada di level 2, dua angka selanjutnya 03
menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen penunjang tersebut berada
di urutan 3, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan banyaknya kompoen penunjang
yang berjumlah 4. Pada kode part FKF020304 komponen penunjang Mur disebut unit
dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli.
Kode part FF011301 ini menunjukkan FF sebagai nama komponen yaitu Forklift
Fork, untuk dua angka dibelakang FF 01 Menunjukkan level Fork artinya bawah berada
di level 1, dua angka selanjutnya 13 menunjukkan urutan komponen artinya komponen
tersebut urutan 13, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya komponen yang
berjumah 1. Pada kode part FF011301 komponen Fork disebut satuan bukan unit dan
komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode
part FF020101 adalah bahan yang digunakan untuk membuat seluruh komponen yaitu
Plat, untuk dua angka dibelakang FF 02 menunjukkan level artinya Plat berada di level
2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada
di urutan 1, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah
1. Pada kode part FF020101 bahan plat disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan
level 2 yaitu dibeli. Kode part FF020201 adalah komponen penunjang yaitu baut, untuk
dua angka dibelakang FF 02 menunjukkan level artinya berada di level 2, dua angka
selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen penunjang
tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya
kompoen penunjang yang berjumlah 1. Pada kode part FF020201 komponen penunjang
baut disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli. Kode part
FF020301 adalah komponen penunjang yaitu Mur,untuk dua angka dibelakang FF 02
menunjukkan level artinya Mur berada di level 2, dua angka selanjutnya 03
menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen penunjang tersebut berada
di urutan 3, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya kompoen penunjang
yang berjumlah 1. Pada kode part FF020304 komponen penunjang Mur disebut unit dan
bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli.
Kode part FAR011402 ini menunjukkan FAR sebagai nama komponen yaitu As
Roda untuk dua angka dibelakang FAR 01 Menunjukkan level artinya as roda berada di
level 1, dua angka selanjutnya 14 menunjukkan urutan komponen artinya komponen
tersebut urutan 14, dan dua angka terakhir 02 menunjukkan banyaknya komponen yang
berjumah 2. Pada kode part FAR011402 komponen stir disebut satuan bukan unit dan
komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode
part FAR020101 adalah bahan yang digunakan untuk membuat seluruh komponen
yaitu baja, untuk dua angka dibelakang FAR 02 menunjukkan level artinya baja berada
di level 2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut
berada di urutan 1, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya bahan yang
berjumlah 1. Pada kode part FAR020201 bahan as roda disebut unit dan bahan ini dibeli
berdasarkan level 2 yaitu dibeli.
Kode part FR011501 ini menunjukkan FR sebagai nama komponen yaitu Forklift
Roda, untuk dua angka dibelakang FR 01 Menunjukkan level roda artinya bawah berada
di level 1, dua angka selanjutnya 15 menunjukkan urutan komponen artinya komponen
tersebut urutan 15, dan dua angka terakhir 01 menunjukkan banyaknya komponen yang
berjumah 1. Pada kode part FR011501 komponen Roda disebut satuan bukan unit dan
komponen ini dibuat berdasarkan level 1 yaitu menunjukkan komponen dibuat. Kode
part FR020104 adalah bahan yang digunakan untuk membuat seluruh komponen yaitu
baut, untuk dua angka dibelakang FR 02 menunjukkan level artinya baut berada di level
2, dua angka selanjutnya 01 menunjukkan urutan bahan artinya bahan tersebut berada
di urutan 1, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan banyaknya bahan yang berjumlah
4. Pada kode part FR020101 bahan baut disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan
level 2 yaitu dibeli. Kode part FR020204 adalah komponen penunjang yaitu Sekrup,
untuk dua angka dibelakang FR 02 menunjukkan level artinya berada di level 2, dua
angka selanjutnya 02 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen
penunjang tersebut berada di urutan 2, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan
banyaknya kompoen penunjang yang berjumlah 4. Pada kode part FR020204
komponen penunjang baut disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu
dibeli. Kode part FR020304 adalah komponen penunjang yaitu Baja,untuk dua angka
dibelakang FR 02 menunjukkan level artinya Baja berada di level 2, dua angka
selanjutnya 03 menunjukkan urutan komponen penunjang artinya komponen penunjang
tersebut berada di urutan 3, dan dua angka terakhir 04 menunjukkan banyaknya
kompoen penunjang yang berjumlah 4. Pada kode part FR020304 komponen penunjang
Baja disebut unit dan bahan ini dibeli berdasarkan level 2 yaitu dibeli.
3.1.2 Struktur Produk
Pada struktur produk berisikan informasi tentang level komponen dari produk serta
nama dank ode komponen yang membentuk produk tersebut. Struktur produk pada
penelitian ini terdapat tiga produk yaitu miniatur pesawat, miniatur helikopter dan miniatur
forklift.
a. Struktur Produk Miniatur Pesawat
Berikut ini merupakan struktur produk miniatur pesawat:

Gambar 3.1 Struktur Produk Miniatur Pesawat


Gambar 3.1 menunjukan struktur produk miniatur pesawat dimana setiap
tingkatan bagan menunjukan level untuk masing-masing komponen penyusun miniatur
Pesawat hingga menjadi sebuah produk miniatur Pesawat. Bagan teratas atau level 0
menunjukkan produk miniatur Pesawat yang telah jadi. Bagan dibawahnya atau level 1
menunjukkan 11 komponen utama penyusun miniatur Pesawat. Bagan selanjutnya atau
level 2 menunjukkan komponen penunjang dari komponen utama miniatur Pesawat.
Masing-masing komponen utama maupun komponen penunjang memiliki kode yang
menunjukkan level komponen, urutan komponen, dan jumlah unit komponen.
b. Struktur Produk Miniatur Helikopter
Berikut ini merupakan struktur produk dari miniatur helikopter:
Gambar 3.2 Struktur Produk Miniatur Helikopter
Gambar 3.2 menunjukkan struktur produk miniatur helikopter dimana tiap
tingkatan bagan menunjukkan level untuk masing-masing komponen penyusun
miniatur Helikopter hingga menjadi sebuah produk miniatur helikopter. Bagan teratas
atau level 0 menunjukkan produk miniatur helikopter yang telah jadi. Bagan
dibawahnya atau level 1 menunjukkan 10 komponen utama penyusun miniatur
helikopter. Bagan selanjutnya atau level 2 menunjukkan komponen penunjang dari
komponen utama miniatur helikopter. Masing-masing komponen utama maupun
komponen penunjang memiliki kode yang menunjukkan level komponen, urutan
komponen, dan jumlah unit komponen.
c. Struktur Produk Miniatur Forklift
Berikut ini merupakan struktur produk miniatur forklift:

Gambar 3.3 Struktur Produk Miniatur Forklift

3.1.3 Jumlah Stasiun Kerja, Mesin dan Operator Efisien


Berikut ini merupakan tabel jumlah stasiun kerja, mesin dan operator efisien:
Tabel 3.4 Jumlah Stasiun Kerja Mesin dan Operator Efisien
Jumlah
Jumlah Jumlah
Elemen Kerja Operato
Stasiun Mesin
r
Pengukuran, pemolaan, dan pembubutan 1 5 6
Pemotongan dan penghalusan 2 4 8
Pelubangan 3 4 4
Pengetapan dan penekukan 4 3 5
Perakitan 1 dan 2 5 2 4

Berdasarkan tabel 3.4 menunjukan jumlah stasiun kerja, mesin dan operator efisien
setiap stasiun. Pada stasiun pertama jumlah operator 5 dengan jumlah mesin 6, stasiun kedua
jumlah operator 4 dengan jumlah mesin 8, stasiun ketiga jumlah operator 4 dengan jumlah
mesin 4, stasiun keempat jumlah operator 3 dengan jumlah mesin 5 dan stasiun kelima
jumlah operator 2 dengan jumlah mesin 4.
3.1.4 Proyeksi Demand
Berikut ini merupakan proyeksi demand yang terdiri dari 12 bulan:
Tabel 3.5 Proyeksi Demand
BULAN
Kelompo
Produk MA AP ME AG OK NO
k
JAN FEB R R I JUN JUL U SEP T V DES
Pesawat 800 777 755 642 623 613 598 593 590 588 577 505
Helikopte 120 107 106 106 102
N
r 0 1176 1140 1100 0 6 5 1037 9 1020 1011 1000
109 135
Forklift 300 331 390 922 1011 0 1150 1176 0 1469 1540 1750
230 228 270 276 281 296
JUMLAH
0 4 2285 2664 4 9 3 2806 9 3077 3128 3255

Berdasarkan tabel 3.5 menjelaskan proyeksi demand setiap produk dari bulan Januari
sampai bulan Desember. Pada bulan Januari jumlah permintaan sebanyak 2300 produk,
Februari sebanyak 2284 produk, Maret sebanyak 2285 produk, April sebanyak 2664 produk,
Mei sebanyak 2704 produk, Juni sebanyak 2769 produk, Juli sebanyak 2813 produk,
Agustus sebanyak 2806 produk, September sebanyak 2969 produk, Oktober sebanyak 3077
produk, November sebanyak 3128 produk dan Desember sebanyak 3255 produk.
3.1.5 Biaya Poduksi
Berikut ini merupakan biaya produksi pada penelitian ini adalah:
Tabel 3.6 Proyeksi Demand
Activity Cost
Product Price Rp50,000
Set up Cost Rp2,000,000
Carrying Cost Rp45,000
Backorder Cost 70% harga produk
Subcontract Cost Rp55000/produk
Overtime Cost 150% labor cost
Hiring Cost 20% labor cost
Firing Cost 15% labor cost
Labor Cost Rp3,500,000
Lead Time L4L : 0 week
PBB/LTC : 1 week
On Hand Inventory 10 unit
Schedule Receipt Mengikuti kekurangan project

3.1.6 Inventory Master File


Berikut ini merupakan Inventory Master File dari produk pesawat, helicopter dan
forklift :
Tabel 3.7 Inventory Master File Pesawat
On Hand
Carring
Components Inventor Setup Cost
Cost
y
Pesawat 7 Rp 45,000 Rp 20,000,000
Rangka 20 Rp 28,332 Rp 12,590,682
Sayap Bawah 15 Rp 5,040 Rp 2,238,345
Tiang 17 Rp 1,386 Rp 614,985
Sayap Atas 12 Rp 5,040 Rp 2,238,343
Baling-baling 22 Rp 450 Rp 199,853
Sayap Belakang 21 Rp 2,880 Rp 1,279,053
Penyangga depan 14 Rp 126 Rp 59,926
Penyangga belakang 28 Rp 72 Rp 29,977
As roda 14 Rp 126 Rp 57,773
Roda depan 18 Rp 1,098 Rp 490,263
Roda belakang 17 Rp 450 Rp 200,800
Total Rp 45,000 Rp20,000,000

Tabel 3.8 Inventory Master File Helikopter


On Hand
Components Inventor Carring Cost Setup Cost
y
Helikopter 3 Rp 45,000 Rp 20,000,000
Kepala 8 Rp 28,332 Rp 11,538,051
Badan 6 Rp 5,275 Rp 2,659,396
Baling-baling atas 5 Rp 1,548 Rp 623,406
Baling-baling bawah 4 Rp 5,040 Rp 2,663,606
Kaki 7 Rp 450 Rp 260,905
Penyangga kaki 8 Rp 2,880 Rp 1,314,842
Ekor 5 Rp 180 Rp 102,032
Sayap 8 Rp 71 Rp 40,714
Baling-baling belakang 4 Rp 126 Rp 83,627
As baling-baling 6 Rp 1,098 Rp 713,421
Total Rp 45,000 Rp 20,000,000

Tabel 3.9 Inventory Master File Forklift


On Hand
Components Carring Cost Setup Cost
Inventory
Forklift 5 Rp 50,000 Rp 20,000
Body bawah 5 Rp 10,023 Rp 3,765,872
Body atas 5 Rp 7,843 Rp 2,659,396
Body belakang 5 Rp 8,739 Rp 2,623,406
Kursi bawah 10 Rp 1,000 Rp 607,554
Kursi atas 10 Rp 1,478 Rp 660,905
Body depan 5 Rp 6,594 Rp 2,314,842
Tiang stir 15 Rp 180 Rp 102,032
Stir 15 Rp 120 Rp 140,714
Tiang 20 Rp 126 Rp 583,627
Atap 10 Rp 1,098 Rp 713,421
Rel 10 Rp 2,580 Rp 456,700
Kunci fork 15 Rp 1,234 Rp 511,810
Fork 15 Rp 3,900 Rp 781,000
As roda 20 Rp 2,280 Rp 1,289,675
Roda 20 Rp 2,805 Rp 2,789,046
Total Rp 45,000 Rp 20,000,000

Tabel 3.10 Inventory Master File Komponen Pendukung


On
Compone Hand Carring Setup
nts Invento Cost Cost
ry
Rp10,00 Rp15,00
Sekrup 0 0 0
Rp10,00 Rp15,00
Baut 0 0 0
Rp10,00 Rp15,00
Mur 0 0 0

Tabel 3.11 Jumlah Komponen Pendukung


Helikopte
Pesawat r Forklift
Baut 21 8 15
Sekrup 3 8
Mur 6 5
3.2 Pengolahan Data
Pada pengolahan data penelitian ini terdiri dari aggregate plan, RCCP, line balancing perbaikan, jumlah stasiun kerja, mesin dan operator
efisien, aggregate plan perbaikan, RCCP perbaikan, MRP dan CRP.
3.2.1 Aggregate Plan
Pada penelitian ini memakai tiga metode aggregate plan yaitu inventory backorder, subcontract dan hiring and firing :
a. Inventory Backorder
Berikut ini merupakan aggregate plan metode inventory backorder :
Tabel 3.12 Inventory Backorder
Month JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Demand
2300 2284 2285 2664 2704 2769 2813 2806 2969 3077 3128 3255
Forecast
Productio
2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755
n
Beginning
10 465 936 1406 1497 1548 1534 1476 1425 1211 889 516
Inventory
Ending
465 936 1406 1497 1548 1534 1476 1425 1211 889 516 16
Inventory
Carrying 20,925,00 42,120,00 63,270,00 67,365,00 69,660,00 69,030,00 66,420,00 64,125,00 54,495,00 40,005,00 23,220,00
720,000
Cost 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Backorder
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cost
Regular
63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00
Labor 63,000,000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cost
Overtime
Cost

Total Carrying Cost 581,355,000


Total Backorder Cost 0
Total Regular Cost 756,000,000 +
Total Cost Rp 1,337,355,000

Contoh Perhitungan:
Rata-rata permintaan = (2300+2284+2285+2664+2704+2769+2813+2806+2969+3077+3128+3255)/12
= 2754.5
Production = roundup(rata-rata permintaan,0)
= roundup(2754.5,0) =2755
Beginning Inventory Februari = Production Januari + beginning inventory Januari demand forecasting Januari
= 10 + 2755 2300 = 465
Ending Inventory Januari = Production Januari + beginning inventory Januari demand forecasting Januari
= 10 + 2755 2300 = 465
Carrying Cost = ending inventory (bernilai positif) x carrying cost
= 465 x Rp 45.000 = Rp 20.925.000
Backorder Cost = ending inventory (bernilai negatif) x carrying cost
= 0 x Rp 35.000 = Rp 0
Regular Labor = regular cost x jumlah operator
= Rp 3.500.000 x 18 = Rp 63.000.000
b. Subcontract
Berikut ini merupakan aggregate plan metode subcontract :
Tabel 3.13 Subcontract
Month JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Demand
2300 2284 2285 2664 2704 2769 2813 2806 2969 3077 3128 3255
Forecast
Production 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755 2755
Beginning
10 465 936 1406 1497 1548 1534 1476 1425 1211 889 516
Inventory
Ending
465 936 1406 1497 1548 1534 1476 1425 1211 889 516 16
Inventory
Carrying 20,925,00 42,120,00 63,270,00 67,365,00 69,660,00 69,030,00 66,420,00 64,125,00 54,495,00 40,005,00 23,220,00
720,000
Cost 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subcontra
- - - - - - - - - - - -
ct Cost
Regular
63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00 63,000,00
Labor
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cost
Overtime
Cost
Total Carrying Cost 581355000
Total Subcontract Cost 0
Total Regular Cost 756,000,000 +
Rp 1,337,355,000

Contoh Perhitungan:
Rata-rata permintaan = (2300+2284+2285+2664+2704+2769+2813+2806+2969+3077+3128+3255)/12
= 2754.5
Production = roundup(rata-rata permintaan,0)
= roundup(2754.5,0) =2755
Beginning Inventory Februari = Production Januari + beginning inventory Januari demand forecasting Januari
= 10 + 2755 2300 = 465
Ending Inventory Januari = Production Januari + beginning inventory Januari demand forecasting Januari
= 10 + 2755 2300 = 465
Carrying Cost = ending inventory (bernilai positif) x carrying cost
= 465 x Rp 45.000 = Rp 20.925.000
Backorder Cost = ending inventory (bernilai negatif) x carrying cost
= 0 x Rp 35.000 = Rp 0
Regular Labor = regular cost x jumlah operator
= Rp 3.500.000 x 18 = Rp 63.000.000
c. Hiring and Firing
Berikut ini merupakan aggregate plan metode hiring and firing :
Tabel 3.14 Hiring and Firing
Month JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Demand
2,290 2,284 2,285 2,664 2,704 2,769 2,813 2,806 2,969 3,077 3,128 3,255
Forecast
Worker
18 18 18 21 22 22 23 22 24 25 25 26
Needed
Number
- - 3 1 - 1 2 1 - 1
Hired
Number
18 1
Fired
Hiring
- - - 2,100,000 700,000 - 700,000 - 1,400,000 700,000 - 700,000
Cost
Firing
9,450,000 525,000
Cost
Labor 63,000,00 63,000,00 73,500,00 77,000,00 80,500,00 77,000,00 87,500,00 87,500,00
63,000,000 77,000,000 84,000,000 91,000,000
Cost 0 0 0 0 0 0 0 0
Overtime
Cost

Total Hiring Cost 6300000


Total Firing Cost 9975000
Total Labor Cost 924,000,000 +
Rp 940,275,000

Contoh Perhitungan:
Worker Size = demand forecasting / jumlah operator
= 2300/18 = 127,78
Worker Needed = roundup(demand/worker size,0)
= roundup(2284/127.78.5,0) = 18
Number Hired = penambahan jumlah operator
= 21-18 = 3
Number Fired = pengurangan jumlah operator
= 23-22 =1
Hiring Cost = number hired x hiring cost
= 3 x Rp 700.000 = Rp 2.100.000
Firing Cost = number fired x firing cost
= 1 x Rp 525.000 = Rp 525.000
Regular Labor = regular cost x jumlah operator
= Rp 3.500.000 x 18 = Rp 63.000.000
Berdasarkan perhitungan aggregate plan dengan menggunakan tiga merode yaitu inventory cost, subcontract dan hiring and firing
maka didapatkan biaya terkecil didapatkan pada metode hiring and firing sebesar Rp 940. 275.000.
3.2.2 RCCP
Pada penelitian ini RCCP terdiri dari dua metode yaitu CPOF dan BOLA. Berikut ini merupakan RCCP pada penelitian ini:
a. CPOF
Berikut ini merupakan RCCP dengan menggunakan metode CPOF:
Tabel 3.15 Metode CPOF
Work
Propors
Statio ST Total JAN FEB MAR APR JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
i
n
10.8
1 0.22 24990.78 24816.93 24827.79 28945.84 29380.46 30086.72 30564.81 30488.75 32259.83 33433.31 33987.46
7
10.3
2 0.21 23776.25 23610.85 23621.19 27539.10 27952.60 28624.54 29079.39 29007.03 30692.04 31808.49 32335.70
4
48
3 6.06 0.13 13940.56 13843.58 13849.64 16146.80 16389.24 16783.22 17049.91 17007.48 17995.44 18650.04 18959.16
13.7
4 0.28 31701.67 31481.13 31494.92 36718.80 37270.13 38166.05 38772.52 38676.03 40922.72 42411.32 43114.27
8
5 7.37 0.15 16943.33 16825.47 16832.83 19624.80 19919.47 20398.30 20722.43 20670.87 21871.63 22667.23 23042.93
110577.956 110626.37 128975.3 130911.90 134058.82 136189.05 135850.15 143741.66 148970.39 151439.51
Kapasitas dibutuhkan per bulan 111352.58
7 1 4 7 8 1 2 1 1 3
Kapasitas tersedia per bulan 163800 163800 163800 163800 163800 163800 163800 163800 163800 163800 163800
Kapasitas per stasiun 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760

Contoh Perhitungan:
Total = jumlah ST
= 10.87+10.34+6.06+13.78+7.37 = 48
ST
Proporsi = Total

10.87
= 48 = 0.22

Kapasitas dibutuhkan perbulan =


RCCP Metode CPOF
50000.00
45000.00
40000.00
35000.00
30000.00
25000.00
20000.00
15000.00
10000.00
5000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.4 RCCP CPOF


Berdasarkan gambar 3.4 terlihat bahwa terdapat permintaan produk melebihi kapasitas produksi pada stasiun 4 bulan April sampai
Desember dan stasiun pertama pada bulan November-Desember dengan kapasitas per stasiun 32760.
b. Bola
Berikut ini merupakan RCCP dengan menggunakan metode BOLA:
Tabel 3.16 Metode BOLA
Work
Pesawa Helikopte Forklif
Statio JAN FEB MAR APR JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
t r t
n
1 8.13 5.87 6.53 15501.33 15376.15 15371.63 17694.39 17945.45 18356.85 18621.08 18586.05 19651.53 20359.95 20681.62
2 7.76 9.20 14.05 21468.75 21504.73 21831.31 28058.37 28884.83 29880.01 30597.12 30665.78 33012.84 34585.93 35414.96
3 4.98 3.95 9.25 11501.25 11578.80 11873.00 16075.88 16686.35 17351.86 17828.53 17933.55 19497.21 20552.92 21119.65
4 22.10 3.84 13.83 26443.33 26271.60 26463.17 31171.42 31867.36 32723.81 33218.47 33359.99 35669.93 37237.30 37941.77
5 10.46 4.15 7.49 15594.17 15486.27 15548.79 18186.57 18530.12 19000.78 19289.25 19315.54 20554.52 21387.76 21767.28
128386.0 134123.8
Kapasitas dibutuhkan per bulan 90508.83 90217.56 91087.90 111186.62 113914.10 117313.30 119554.45 119860.91 136925.27
3 6
Kapasitas tersedia per bulan 163800.0 163800.00 163800.0 163800.0 163800.0 163800.0 163800.0 163800.0 163800.0 163800.0 163800.00
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kapasitas per stasiun 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760 32760

Contoh Perhitungan :

RCCP BOLA
40000.00
35000.00
30000.00
25000.00
20000.00
15000.00
10000.00
5000.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 3.5 RCCP BOLA


Berdasarkan gambar 3.5 terlihat stasiun 4 melebihi kapasitas produksi pada bulan Agustus-Desember dan pada stasiun kedua pada
bulan Oktober-Desember dengan kapasitas 32760.
3.2.3 Line Balancing Perbaikan
Berikut ini merupakan line balancing perbaikan pada penelitian ini:
Tabel 3.17 Line Balancing Perbaikan
Rata- Rata-rata
Menit/unit
Pesawat Helikopter Forklift rata total Total RPW Stasiun WS
Mesi (ST)
Elemen Kerja (detik) (menit)
n
Set Set Set-
Proses Proses Proses
-Up -Up Up
Pemotongan dan 5 88 2097 52 1631 30 1356 1751.33 29.19 5.84 34.63 Pemotongan 5.84
Pemolaan dan Pemolaan
Pembubutan 1 48 205 18 59 156 418 301.33 5.02 5.02 28.79 Pembubutan 5.02
Pemotongan 4 24 426 90 1456 247 1645 1296.00 21.60 5.40 23.77 Pemotongan 5.40
Penghalusan 4 33 1380 69 594 160 1319 1185.00 19.75 4.94 18.37 Penghalusan 4.94
Pelubangan 4 223 971 434 515 1211 1010 1454.67 24.24 6.06 13.43 Pelubangan
dan perakitan 9.93
Perakitan 1 2 0 791 0 211 0 390 464.00 7.73 3.87 7.37 1
Perakitan 2 2 0 464 0 287 0 509 420.00 7.00 3.50 3.50 Perakitan 2 3.50

Contoh Perhitungan:
Pada stasiun pengukuran dan pemolaan
set up + proses +set up+ proses+ set up+ proses
Rata-rata total (detik) = 3

88+2097+52+1631+30+1356
= 3 = 1751 detik

rataratatotal ( detik)
Rata-rata total (menit) = 60

1753
= 60 = 29.19 menit

rataratatotal (menit )
ST = jumlah mesin

29.22
= 5 = 5.84 menit/unit
Berdasarkan line balancing perbaikan didapatkan 6 stasiun kerja yaitu stasiun pemotongan dan pemolaan, stasiun pembubutan, stasiun
pemotongan, stasiun penghalusan, stasiun pelubangan dan perakitan 1 dan stasiun perakitan 2.
3.2.4 Jumlah Staiun Kerja, Mesin dan Operator Efisien
Tabel 3.18 Jumlah Stasiun Kerja, Mesin dan Operator Efisien
Jumlah Operator/Mesin yang
Elemen Kerja Stasiun
dibutuhkan
Pemotongan dan Pemolaan 1 5
Pembubutan 2 1
Pemotongan 3 4
Penghalusan 4 4
Pelubangan dan perakitan 1 5 4
Perakitan 2 6 2
Jumlah 20

Berdasarkan tabel 3.18 dapat terlihat bahwa stasiun pertama memiliki 5 operator, stasiun kedua 1 operator, stasiun ketiga 4 operator, stasiun
keempat 4 operator, stasiun kelima 4 operator dan stasiun keenam 2 operator.
3.2.5 Aggregate Plan Perbaikan
Pada aggregate plan perbaikan ini menguunakan tiga metode yaitu inventory backorder, subcontract dan hiring and firing :
a. Inventory Backorder
Berikut ini merupakan aggregate plan metode inventory backorder :
Tabel 3.19 Inventori Backorder Perbaikan
Month JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Demand
2,300 2,284 2,285 2,664 2,704 2,769 2,813 2,806 2,969 3,077 3,128 3,255
Forecast
Productio
2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755
n
Beginning
10 465 936 1,406 1,497 1,548 1,534 1,476 1,425 1,211 889 516
Inventory
Ending
465 936 1,406 1,497 1,548 1,534 1,476 1,425 1,211 889 516 16
Inventory
Carrying 20,925,00 42,120,00 63,270,00 67,365,00 69,660,00 69,030,00 66,420,00 64,125,00 54,495,00 40,005,00 23,220,00 720,000
Cost 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Backorder
- - - - - - - - - - - -
Cost
Regular
70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00
Labor 70,000,000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cost
Overtime
Cost

Total Carrying Cost Rp 581,355,000.00


Total Backorder Cost Rp -
Total Regular Cost Rp 840,000,000.00 +
Rp 1,421,355,000.00

b. Subcontract
Berikut ini merupakan aggregate plan dengan menggunakan subcontract :
Tabel 3.20 Subcontract Perbaikan
Month JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Demand
2,300 2,284 2,285 2,664 2,704 2,769 2,813 2,806 2,969 3,077 3,128 3,255
Forecast
Production 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755 2,755
Beginning
10 465 936 1,406 1,497 1,548 1,534 1,476 1,425 1,211 889 516
Inventory
Ending
465 936 1,406 1,497 1,548 1,534 1,476 1,425 1,211 889 516 16
Inventory
Carrying 20,925,00 42,120,00 63,270,00 67,365,00 69,660,00 69,030,00 66,420,00 64,125,00 54,495,00 40,005,00 23,220,00
720,000
Cost 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subcontrac
- - - - - - - - - - - -
t Cost
Regular 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00 70,000,00
Labor Cost 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Overtime
Cost
Total Carrying Cost 581,355,000.00
Total Subcontract Cost -
Total Regular Cost 840,000,000.00 +
Rp 1,421,355,000.00

c. Hiring and Firing


Berikut ini merupakan aggregate plan dengan metode hiring and firing :
Tabel 3.21 Hiring and Firing Perbaikan
Month JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Demand
Forecas 2,290 2,284 2,285 2,664 2,704 2,769 2,813 2,806 2,969 3,077 3,128 3,255
t
Worker
20 20 20 24 24 25 25 25 26 27 28 29
Needed
Number
- - 4 - 1 - - 1 1 1 1
Hired
Number
20
Fired
Hiring
- - - 2,800,000 - 700,000 - - 700,000 700,000 700,000 700,000
Cost
Firing 10,500,00
- - - - - - - - - - -
Cost 0
Labor 70,000,00 70,000,00 70,000,00 84,000,00 84,000,00 87,500,00 87,500,00 87,500,00 91,000,00 94,500,00 98,000,00 101,500,00
Cost 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Overtim
e Cost

Total Hiring Cost 6,300,000.00


Total Firing Cost 10,500,000.00
Total Labor Cost 1,025,500,000.00 +
Rp 1,042,300,000.00

3.2.6 RCCP Perbaikan


3.2.7 MRP
1. MRP Level 0 (L4L)
2. MRP Level 1
a. Metode LTC
b. Metode PBB
c. Metode Efisien

3.2.8 CRP

Anda mungkin juga menyukai