Anda di halaman 1dari 8

makalah emping melinjo

Makalah
INDUSTRI EMPING MELINJO

KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalahini, yang berjudul
INDUSTRI EMPING MELINJO .
Makalah ini membahas tentang INDUSTRI EMPING MELINJO , yang
mana industri emping melinjo merupakan suatu sektor usaha yang cukup
menjanjikan di dunia bisnis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat di sebutkan satu persatu yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari makalah kami jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

PENULIS

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penulisan................................................................................. 3
1.5. Sistematika Penulisan............................................................................ 3
BAB II ISI
2.1. Peralatan dan Bahan-Bahan Membuat Emping Melinjo....................... 4
2.2. Proses Pembuatan Emping Melinjo....................................................... 5
2.3. Cara Menggoreng Emping Melinjo....................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................... 10
3.2. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sektor yaitu tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Kelima sektor pertanian tersebut
bila ditangani lebih serius sebenarnya akan mampu memberikan sumbangan yang
besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia mendatang, salah satu

penanganannya yaitu dengan perkembangan perekonomian pada bisnis pertanian


atau agrobisnis.
Industrialisasi pertanian dikenal dengan nama agroindustri, dimana
agroindustri dapat menjadi salah satu pilihan strategis dalam menghadapi masalah
dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan serta mampu
menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat yang hidup di pedesaan. Sektor
industri pertanian merupakan suatu sistem pengelolaan secara terpadu antara sektor
pertanian dengan sektor industri guna mendapatkan nilai tambah dari hasil
pertanian. Agroindustri merupakan usaha untuk meningkatkan efisiensi sektor
pertanian hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses modernisasi
pertanian. Modernisasi di sektor industri dalam skala nasional dapat meningkatkan
penerimaan nilai tambah sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar.
Salah satu bentuk industri kecil yang berkembang di Indonesia adalah di
bidang pangan. Menurut Wirakartakusumah, keberadaan industri pangan di
Indonesia dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak serta
mampu mendorong berdirinya industri penunjang seperti industri pengolahan
makanan dan industri kemasan yaitu suatu industri yang memproduksi kemasan
suatu produk seperti kemasan berbahan baku plastik, kertas, kaca, dan lainnya.
Agroindustri diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam kegiatan
pembangunan daerah, baik dalam pemerataan pembangunan, pertumbuhan
ekonomi, maupun stabilitas nasional. Keberadaan agroindustri di pedesaan
diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap komoditas pertanian, karena
sektor agroindustri sangat berperan dalam mengubah produk pertanian menjadi
barang yang lebih bermanfaat.
Di Indonesia, melinjo merupakan tanaman yang tumbuh tersebar di manamana, serta banyak ditemukan di tanah-tanah pekarangan penduduk desa maupun
penduduk perkotaan. Melinjo banyak manfaatnya, dimana hampir seluruh bagian
tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daun muda yang disebut dengan so, bunga yang
disebut dengan kroto, kulit biji tua dapat digunakan sebagai bahan sayuran yang
cukup populer di kalangan masyarakat. Bahkan kulit biji yang sudah tua setelah
diberi bumbu dan kemudian digoreng akan menjadi makanan ringan yang disebut
dengan gangsir yang cukup lezat. Buah yang sudah tua merupakan bahan baku
pembuatan emping melinjo yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Semua
bahan makanan yang berasal dari tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang
cukup tinggi.
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0-1.200 m dpl.
Dengan demikian, tanaman melinjo dapat tumbuh di pegunungan berhawa lembab,
bisa juga didataran rendah yang relatif kering. Namun agar dapat berproduksi secara
maksimal, melinjo sebaiknya ditanam di dataran rendah yang ketinggiannya tidak
lebih dari 400 m dpl dan dengan curah hujan sekitar 3.000-5.000 mm/tahun merata
sepanjang tahun.

Pohon melinjo sudah dapat dipanen setelah berumur 5-6 tahun. Panen
dilakukan dua kali setahun. Panen besar sekitar bulan Mei-Juli, sedangkan panen
kecil sekitar bulan Oktober-Desember. Sedangkan pemungutan bunga dan daun
muda dapat dilakukan kapan saja. Hasil melinjo per pohon untuk tanaman melinjo
yang sudah dewasa bervariasi antara 15.000-20.000 biji. Menurut petani, tanaman
melinjo umur 15 tahun hasil produksi buahnya mencapai 50 kg klatak (buah yang
telah dikupas kulitnya) sekali panen, berarti produksi yang diperoleh klatak 100
kg/pohon/tahun. Berbagai bagian dari pohon melinjo dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan. Diantaranya, daun, biji melinjo dan kulit biji melinjo sering
dimanfaatkan sebagai bahan untuk sayur. Selain itu, bijinya juga dapat diolah
menjadi emping.

Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari buah melinjo yang
telah tua. Pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi
pengolahan hasil pertanian yang tinggi harganya. Komoditi ini dapat diekspor ke
negara-negara tetangga (Singapura, Malaysia dan Brunei). Emping melinjo dapat
dibagi digolongkan sebagai emping tipis dan emping tebal. Emping tipis dibuat
dengan memukul biji melinjo tanpa kulit keras beberapa kali sampai cukup tipis
(tebal 0,5-1,5 mm). Emping tebal dibuat dengan memukul biji melinjo tanpa kulit
keras hanya 1-2 kali sekedar mengurangi ketebalan biji utuh. Emping nyang
bermutu tinggi adalah emping yang tipis sehingga kelihatan agak benig dengan
diameter seragam kering sehingga dapat digoreng langsung. Emping dengan mutu
yang lebih rendah mempunyai ciri: Lebih tebal, diameter kurang seragam, dan
kadang-kadang masih harus dijemur sebelum digoreng. Sampai sekarang,
pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan
bantuan alat mekanis pemipih. Emping ini masih harus dipipihkan secara manual
oleh pengrajin emping yang telah berpengalaman.
Dari latar belakang di atas maka penulis bermaksud mengangkat judul
Industri emping Melinjo, dengan harapan penulis dapat mengambil pelajaran dari
apa yang di tulis.

1.2.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.2.1. Apa peralatan dan bahan-bahan membuat emping melinjo
1.2.2. Bagaimana proses pembuaan emping melinjo
1.2.3. Bagaimana cara menggoreng emping melinjo
1.3.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai


berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui peralatan dan bahan-bahan membuat emping melinjo
1.3.2. Untuk mengetahui proses pembuatan emping melinjo
1.3.3. Untuk mengetahui cara menggoreng emping melinjo
1.4.

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah penulis serta
pembaca mendapatkan wawasan tentang industri emping melinjo
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan
BAB II PEMBAHASAN, terdiri dari peralatan dan bahan-bahan membuat emping
melinjo, proses pembuatan emping melinjo dan cara menggoreng emping melinjo
BAB III PENUTUP, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

2.1.1.

a)

b)

c)

d)

Peralatan dan Bahan Bahan Membuat Emping Melinjo


Dalam pembuatan Emping Melinjo peralatan dan bahanbahan yang
diperlukan, yaitu :
Peralatan
Peralatan yang di gunakan dalam membuat emping melinjo adalah sebagai
berikut :
Kompor
Kompor dipergunakan untuk proses memasak atau menggoreng Melinjo
yang masih mentah. Sebelum ada kompor para pengerajin emping Melinjo
memasak menggunakan Pawon atau tungku.
Wajan
Wajan dipakai untuk menggoreng Melinjo tanpa menggunakan minyak
( disangrai ).
Talenan
Talenan adalah balok kayu kira-kira sepanjang satu meter sampai satu
setengah meter untuk landasan tempat biji Melinjo di tumbuk atau digeprek.
Sekarang ada juga yang dibuat dari Batu atau semen, yang ukurannya tentu saja
lebih pendek.
Gandik

e)

f)

g)

h)
2.1.2.

2.2.

Gandik adalah batu berbentuk bulat lonjong , untuk menumbuk atau


menggeprek biji Melinjo. Ada juga dipakai palu besi yang dibungkus plastik lebih
dahulu agar emping tidak menempel
Layah
Layah adalah peralatan terbuat dari batu yang biasa dipakai sebagai tempat
untuk menumbuk bumbu-bumbu dapur. Layah dipakai untuk tempat menggerus
Melinjo atau mengupas kulit Melinjo
Lading
Lading adalah pisau kecil tipis diperlukan untuk mengangkat Emping yang
menempel pada Talenan. Sekarang banyak dipakai alat baru yaitu Skrap
Widig
Widig adalah anyaman bambu untuk menata dan menjemur emping Melinjo
yang sudah ditumbuk/ digeprek.
Keranjang
Dipakai untuk menympan emping yang sudah kering
Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat Emping Mlinjo adalah buah
Mlinjo yang sudah dikupas atau biji Mlinjo. Sebenarnya ketika buah Mlinjo baru
dipetik masih ada kulitnya. Kulit buah Mlinjo yang masih muda berwarna hijau,
sedangkan buah Melinjo yang sudah tua kulitnya berwarna merah tua. Biji Mlinjo
berwarna hitam belang-belang.

Proses Pembuatan Emping Melinjo


Untuk menghasilkan Emping Melinjo yang berkwalitas harus diperhatikan
cara yang benar dalam membuat Emping Melinjo. Proses pembuatan Emping
Melinjo adalah sebagai berikut :
a) Biji melinjo disortir, melinjo yang di gunakan adalah buah melinjo yang sudah
tua dan sehat.
b) Biji Melinjo ( buah Melinjo yang telah dikuliti ) disangrai ( digoreng tanpa
menggunakan minyak goreng ) sedikit demi sedikit di atas penggorengan.
c) Jika sudah matang, Melinjo yang sudah disangrai lalu diangkat lalu dikupas
kulitnya dengan cara digerus di atas Layah / penggerusan yang lebar. Kira kira
segenggam antara sepuluh biji digerus secara perlahan, agar remuk cangkang atau
kulit kerasnya.
d) Satu - persatu Melinjo ditaruh di landasan/ Talenan lalu digeprek (dipipihkan)
dengan batu sampai Melinjo menjadi pipih dan bundar tipis.( untuk ukuran
standar: Satu keping Emping diperlukan tiga sampai empat butir Melinjo.Jika
Melinjonya kecil-kecil bisa mencapai 5 biji per keping emping. Untuk ukuran
besar kira-kira diameter 15 cm diperlukan 10 sampa 13 biji Melinjo)
e) Emping yang menempel di landasan sesudah digeprek / ditumbuk menjadi pipih,
diangkat dari Talenan dengan menggunakan Lading atau Skrap

f)

Setelah terbentuk emping, dalam kondisi basah, Emping ditata di atas Widik
(wadah serupa geribik) untuk dijemur hingga kering. Proses pengeringan
dibutuhkan waktu kira-kira dua sampai tiga jam. Akan lebih cepat kering jika
matahari bersinar terik.
g) Apabila telah kering benar, Emping diangkat dimasukan keranjang dan siap
dipasarkan
h) Emping Melinjo dipasarkan, dapat juga dalam bentuk matang, Emping Melinjo
digoreng dulu sampai benar benar mengembang lalu baru dikemas dan
kemudian dipasarkan
2.3.

1)
2)
3)

4)

5)

6)

Cara Menggoreng Emping Melinjo


Cara menggoreng Emping yang baik agar hasilnya memuaskan, perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
Persiapkan kompor dengan nyala api yang cukup besar. ( api yang kecil akan
menyembabkan emping kurang mengembang )
Masukkan minyak goreng yang cukup dan tunggu sampai minyak benar-benar
panas
Masukkan emping secukupnya, tunggu sampai mengembang, lalu dibolak-balik
agar merata. usahakan emping yang akan digoreng dipastikan betul-betul sudah
kering, sebab kadangkadang emping yang masih mentah walaupun sudah kering
pada waktu dibeli, tetapi kalau tidak segera digoreng menjadi lembek, karena
menyerap air, atau lembab. Maka sebaiknya sebelum digoreng dijemur kembali
beberapa saat agar betul-betul kering sehingga hasilnya ketika digoreng sangat
memuaskan, emping jadi mengembang, renyah dan crispy. Dan jangan lupa
usahakan minyak goreng betul-betul panas dan api yang cukup besar akan
membuat hasil yang memuaskan .
Setelah emping matang segera angkat dan tiriskan. Masukkan ke dalam toples
atau plastik kemasan setelah dingin . Jika dimasukan ke dalam toples atau plastik
kemasan pada waktu masih panas akan menyebabkan plastik kemasan atau toples
menjadi buram terkena uap panas.
Untuk menambah aroma rasa emping, bagi yang suka rasa asin, bisa
menambahkan garam ketika sedang emping digoreng, atau dengan cara garam
ditaburkan di atasnya ketika emping sudah matang.
Atau untuk menambah aroma gurih dan sedap, bisa juga dengan cara sebelum
digoreng , emping dicelupkan ke dalam air bumbu yang terbuat dari campuran
bawah putih dan garam ditumbuk dan larutkan dalam air. Semua emping
dicelupkan

BAB III
PENUTUP
3.1.
1.
2.
3.

4.

3.2.

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Peralatan yang di gunakan dalam membuat emping melinjo adalah kompor,
wajan, talenan, gandik, layah, lading, widig dan keranjang.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat Emping Mlinjo adalah buah Mlinjo
yang sudah dikupas atau biji Mlinjo
Proses pembuatan emping melinjo adalah yang pertama menyortir buah melinjo
yang bagus dan tua, selanjutnya proses penyangraian,selanjutnya pengupasan
cangkang melinjo, selanjutnya pemipihan melinjo, selanjutnya apabila ada emping
yang menempel pada landasan pemimipihan maka diangkat menggunakan lading,
selanjutnya emping di tarok ke wadik dan di keringkan,terakhir pengangkatan dan
siap di pasarkan.
Cara menggoreng emping adalah persiapkan kompor lalu masukkan minyak
secukupnya selanjutnya emping di goreng, setelah matang lalu ditiriskan.
Saran
Dari penulisan makalah ini maka penulis menyarankan agar pemerintah
mau mendanai dan mensuport kegiatan industri seperti ini agar perekonomian
masyarakat dapat terus meningkat.

Anda mungkin juga menyukai