Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ILUSTRASI KASUS
Keluhan Utama:
Mata merah disertai nyeri dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Awalnya
berkabut.
Mata kanan silau (+)
Mata berair (-)
Sekret (-)
Riwayat trauma pada mata (-)
Riwayat mengkonsumsi obat dalam waktu lama (-)
Pasien berobat ke puskesmas, diberi obat salep mata, namun tidak
Kemudian pasien pergi berobat ke dokter bedah, diberikan obat tetes mata
mengetahui berapa visus nya. Kacamata tidak berfungsi lagi sejak pasien
1
Riwayat Katarak (-)
Riwayat Glaukoma (-)
Riwayat Konjungivitis (+)
Status Oftalmikus OD OS
Visus Tanpa Koreksi 5/15 5/10
Visus dengan Koreksi S +1,00 5/7 S+0,15 5/5
Refleks Fundus + menurun +
Silis/Supersilia Madarosis (-) Madarosis (-)
(+) (-)
Kps (+)
Kamera Okuli Anterior Hipopion 2 mm Cukup dalam
Iris Flare (+) Coklat (+), Rugae
2
Lensa Keruh subskapular Bening
posterior Posterior
Korpus Vitreus Relatif Jernih Jernih
Fundus:
Media Keruh Bening
Papil Optikus Tidak bisa di nilai Bulat, batas tegas,
Eksudat (-)
Makula Tidak bisa di nilai Refleks fovea (+)
Tekanan Bulbus Okuli 15 mmHg 12 mmHg
Posisi Bulbus Okuli Ortho Ortho
Gerak Bulbus Okuli Bebas Bebas
Diagnosis:
Diagnosis Banding:
Keratitis/Keratokonjungtivitis
Pemeriksaan Anjuran:
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
Skin test
Terapi:
SA ed 2x1 OD
Levofloxacin ed tiap jam OD
Posop ed tiap jam OD
3
BAB 3
DISKUSI
kanan merah disertai nyeri sejak 5 hari yang lalu. Keluhan mata merah ini
disertai dengan perih pada mata terutama saat melihat cahaya dan melihat dekat,
silau bila terkena cahaya, penglihatan kabur, serta sakit kepala. Berdasarkan teori
juga merasakan perih pada mata terutama saat melihat cahaya dan melihat dekat
hal ini disebabkan fungsi akomodasi terganggu akibat peradangan pada iris dan
korpus sillier. Diketahui bahwa untuk melihat suatu objek dalam jarak dekat,
maka mata akan melakukan akomodasi, yaitu terjadinya kontraksi dari otot
siliar yang berguna agar zonula zinnii mengendor, sehingga lensa menjadi
4
cembung. Keluhan mata berair dan bersekret tidak ada pada pasien ini.6-8 Pasien
tidak ada riwayat trauma pada mata, namun pasien sudah menggunakan kacamata
sejak 3 tahun ini. Pasien pernah mengalami konjungtivitis saat masih berada di
anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. Dan tidak ada anggota
keluarga yang mengalami penyakit pada mata. Dari hasil pemeriksaan fisik
tanda khas dari uveitis anterior yaitu: pada konjungtiva terdapat konjungtiva
presipitat (deposit putih halus) merupakan deposit seluler dari sel-sel radang yang
melekat pada endotel kornea.4,8,9 Temuan pada BMD antara lain terdapat flare atau
sel yaitu partikel-partikel kecil dengan gerak Brown (efek tyndall) yang bisa
ditemukan jika memakai slit lamp, BMD kesan dangkal akibat adanya sinekia
posterior. Temuan pada iris antara lain: sinekia posterior yaitu perlengketan iris
dengan kapsula lensa bagian anterior. Temuan pada pupil antara lain: pupil
unround akibat adanya sinekia posterior dan pada lensa yaitu lensa keruh
5
Pada kasus ini pasien diberikan terapi dengan antibiotik topikal yaitu
luas. Pada pasien ini juga diberikan antiinflamasi steroid yaitu posop (topikal)
2x1 gtt OD. Tujuan pemberian midriatikum adalah agar otot-otot iris dan badan
sillier relaks, sehingga dapat mengurangi nyeri, memberi istirahat pada iris yang
Prognosis dari uveitis anterior ini tergantung dari etiologi atau gambaran
hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu dengan pengobatan, tetapi
eksaserbasi. Pada kasus ini dapat timbul kerusakan permanen walaupun dengan