Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Dalam materi yang akan kami jelaskan yang terdapat dalam

makalah ini yaitu tentang Interaksi Manusia dengan Lingkungan,

Kegiatan atau aktivitas manusia berpengaruh terhadap lingkungan

sekitar. Dalam materi makalah ini akan dijelaskan Interaksi Manusia

dengan Lingkungan yang diantaranya mengenai Modifikasi Lingkungan,

Pencemaran Lingkungan, Budaya dan Pola Kesehatan Lingkungan.

Indikasi dan cara identifikasi terhadap modifikasi lingkungan

alam, baik melalui survei permukaan terhadap gejala atau kenampakan

yang sekarang masih dapat dikenali di permukaan tanah , maupun

melalui penginderaan jauh. Kedudukan manusia dalam lingkungan hidup

dan dinamika interaksi dengan lingkungan hidup merupakan hubungan

sosial yang dinamis.

Aktivitas manusia tidak hanya tergantung dan dipengaruhi oleh

lingkungan alam, namun juga dapat mempengaruhi dan menyebabkan

pengaruh pada alam, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Selain itu juga manusiaadlah makhluk hidup yang dapat dilihat

dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk bilogis dan makhluk sosial. Sebagai

1
makhluk biologis, makhluk manusia atau Homo Sapiens, sama seperti

makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masing dalam

menunjang system kehidupan.

Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup secara

individu. Mereka selalu berkeinginan untuk tinggal bersama dengan

individu-individu lainnya. Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut

tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh karena itu yang dimaksud

dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

daya,keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya daya manusia

dan perilakunya yang mempengaruhikelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Oleh karena itu, aktivitas atau kegiatan manusia sangat

berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, karena lingkungan

merupakan tempat yang paling dekat dengan manusia.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Interaksi Manusia dan Lingkungan

1. Lingkungan dan Komponennya

Lingkungan adalah tempat manusia mencari penghidupan

dan tempat hidup manusia. Lingkungan merupakan anugerah Tuhan

Yang Maha Pemurah. Sebagai manusia, kita wajib bersyukur kepada

Tuhan atas anugerah tersebut. Untuk menjaga lingkungan kita harus

mengenal komponen lingkungan, sebagai berikut :

a. Komponen Biotik
Komponen biotik mencakup seluruh makhluk hidup yang ada di

Bumi. Komponen biotik terdiri dari :


1) Produsen yaitu makhluk hidup yang mampu menghasilkan

makanan sendiri. Makhluk hidup yang dapat menghasilkan

makanan sendiri disebut dengan istilah autotrof. Contoh

Produsen : Tumbuhan hijau.


2) Konsumen yaitu makhluk hidup yang menjadikan organisme

lain sebagai sumber makanan. Makhluk hidup yang tidak

dapat mebuat makanansendiri disebut dengan istilah

heterotrof. Contoh Konsumen : Manusia, binatang. Binatang

dibedakan menjadi 4 bagian (dari jenis makanan) yaitu :

Herbivora, Carnivora, Omnivora, Insektivora.


Herbivora adalah sebutan binatang-binatang pemakan

tumbuhan. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu tumbuhan

3
yang berwarna hijau. Contoh binatang Herbivora : Sapi,

Kambing, Kelinci, Kuda, Kerbau.


Carnivora adalah sebutan binatang-binatang pemakan

daging. Contoh binatang Carnivora : Dinosaurus, Anjing,

Kucing, Serigala, Hiu.


Omnivora adalah sebutan binatang-binatang pemakan daging

dan tumbuhan. Contoh Omnivora : Manusia, Kera, Tikus.


Insektivora adalah sebutan binatang-binatang pemakan

serangga (lalat, nyamuk, dsb). Contoh Insektivora : Cicak,

Laba-laba.
3) Pengurai atau perombak (decomposer), yaitu makhluk hidup

yang berperan menguraikan bahan organic dari makhluk hidup

yang telah mati. Pengurai terdiri atas bakteri dan jamur.


b. Komponen Abiotik
Komponen abiotic terdiri atas benda mati yang berperan

mendukung kehidupan organisme. Komponen abiotic yang

terdapat di lingkungan sekitar adalah Air, Tanah, Udara, dan Sinar

Matahari.
1) Air menjadi sumber penghidupan bagi makhluk hidup. Tanpa

air, tidak ada makhluk yang dapat hidup. Manfaat air bagi

Makhluk hidup sebagai minum, mencuci baju, mandi,

memasak. Air juga berdampak negative, misalnya Banjir.


2) Tanah sebagai media penting dalam mendukung kehidupan

tumbuhan. Tanah berfungsi memberikan unsur hara dan

sebagai media perakaran. Tanah menyediakan air dan tempat

penampungan (reservoar) air serta menyediakan udara untuk

respirasi akar.

4
3) Udara termasuk bagian atmosfer yang tersusun atas gas-gas

seperti nitrogen, oksigen, argon, dan karbon-dioksida.

Oksigen termasuk gas yang penting bagi makhluk hidup,

namun karbon-dioksida jugua penting bagi tumbuhan hijau.

Apabila siang hari tumbuhan membutuhkan karbon-dioksida,

di malam hari tumbuhan membutuhkan oksigen. Maka dari itu

kesimpulannya adalah tumubuhan membutuhkan karbon-

dioksida dan juga oksigen.


4) Sinar Matahari merupakan sumber energy panas di Bumi.

Sinar Matahari juga dapat dijadikan sumber cahaya di Bumi.

Bagi tumbuhan, sinar Matahari diperlukan untuk

melangsungkan fotosintesis. Sinar Matahari juga dapat

membantu mengeringkan pakaian, mengeringkan gabah yang

di jemur, krupuk yang dijemur, dsb.


c. Komponen Sosial Budaya
Komponen Sosial Budaya berkaitan dengan cipta, rasa,

karsa. Komponen social budaya merupakan buatan manusia.

Contoh unsur social budaya adalah Pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat. Ada juga tradisi yang

dilaksanakan di lingkungan sekitar saya, misalnya kesenian tari

Jaranan, Janger, Pagelaran Wayang. Tari Jaranan biasanya di

gelarkan di acara khitanan, pernikahan, dan juga dalam

memeringati hari-hari besar. Janger jugaa di gelarkan di acara

khitanan, pernikahan, dan juga dalam memeringati hari-hari besar.

5
Pagelaran wayang pun di gelarkan di acara khitanan, pernikahan,

dan juga dalam memeringati hari-hari besar.

B. Hubungan Antar komponen Lingkungan

1. Jenis-Jenis Lingkungan

Jenis lingkungan hidup utama, yaitu lingkungan alami,

lingkungan hidup, lingkungan binaan atau buatan, dan lingkungan

social. Lingkungan alami mencakup komponen lingkungan abiotic

dan biotic. Lingkungan binaan atau buatan mencakup lingkungan fisik

hasil karya manusia. Lingkungan social mencakup interaksi manusia

terhadap lingkungan.
a. Lingkungan Alami
Lingkungan alami merupakan lingkungan bentukan alam

yang terdiri atas sumber daya alam dan ekosistem dengan

komponen fisik dan komponen biologis. Lingkungan hidup alami

bersifat dinamis.Dalam lingkungan alami, komponen-komponen

lingkungan, termasuk manusia, hidup selaras dengan alam.

Lingkungan alami terdisi atas komponen Biotic dan abiotic.

Komponen biotik adalah segala makhluk hidup, mulai

mikroorganisme hingga jenis tumbuhan dan hewan. Lingkungan

abiotic adalah segala benda dan kondisi di sekitar makhluk hidup

yang bukan organisme seperti batuan, tana, mineral, udara, angin,

curah hujan, dan sinar Matahari.


b. Lingkungan Binaan atau Buatan
Lingkungan binaan atau buatan mencakup lingkungan buatan

manusia yang dibentuk dengan bantuan teknologi, baik teknologi

6
sederhana maupun modern. Komponen dalam lingkungan binaan

atau buatan kurang beraneka ragam karena keberadaanya selalu

diselaraskan dengan kebutuhan manusia. Lingkungan binaan

dibentuk, dimodifikasi, dikelola, dan diatur kondisinya oleh

manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup. Contoh

lingkungan binaan atau buatan : sawah irigasi, sawah tadah hujan,

bendungan, agroekosistem, perkebunan stroberi, dan permukiman

(kota dan desa).


c. Lingkungan Sosial
Lingkungan Sosial diartikan sebagai kumpulan sekelompok

manusia yang memilliki keteraturan social dan budaya. Lingkungan

social terbentuk karena adanya interaksi social dalam masyarakat.

Pada lingkungan social, hubungan antara individu dan masyarakat

sangat erat, saling memengaruhi, dan saling bergantung (Hubungan

asosiatif dan disosiatif).


1) Hubungan asosiatif, yaitu pola hubungan interaksi social yang

bersifat positif. Pola hubungan ini tercipta karena adanya kerja

sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Hubungan asosiatif

mendorong manusia untuk saling bekerja sama, menghargai,

serta memberi dan menerima. Contoh bekerja sama yaitu

Gotong royong, mendahulukan kelompok. Contoh menghargai

yaitu berhati-hati apabila berbicara dengan teman agar temannya

tidak sakit hati.


2) Hubungan disosiatif, yaitu pola hubungan interaksi yang

menimbulkan dampak negative seperti persaingan, pertentangan,

7
dan pertikaian. Pertentangan meliputi pertentangan individu,

rasial, antarkelompok social, politik, dan pertentangan

internasional. Pertentangan akan menyebabkan lingkungan tidak

nyaman.
d. Hubungan Lingkungan Biotik dan Abiotik
Pada ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan

antara lingkungan biotik dan lingkungan abiotic. Jika salah satu

komponen lingkungan mengalami gangguan akan berpengaruh

terhadap komponen lain. Sebagai contoh tumbuhan dapat hidup

dengan baik jika lingkungan menyediakan unsur-unsur yang

diperlukan tumbuhan seperti air, udara, cahaya, dan mineral.


Selain hubungan diatas, dalam ekosistem terjalin hubungan

antara lingkungan alami, lingkungan social, dan lingkungan buatan.

Pada perkembangannya manusia membentuk lingkungan binaan atau

buatan. Pada lingkungan binaan atau buatan, manusia menjadi

subjek atau pelaku yang mengatur lingkungan alami sesuai

kebutuhan. Di satu sisi, lingkungan binaan membentuk lingkungan

hidup social. Di sisi lain, lingkungan social mempengaruhi kondisi

lingkungan alami. Lingkungan alami menunjang dan membentuk

lingkungan alami.
1) Lingkungan alami membentuk lingkungan social, misalnya

lingkungan pantai yang membentuk lingkungan social kehidupan

nelayan.
2) Lingkungan social memengaruhi lingkungan alami, misalnya

lingkungan masyarakat maju atau modern yang memerlukan

banyak sumber daya alam.

8
3) Lingkungan social memengaruhi lingkungan buatan, misalnya

lingkungan masyarakat yang melek pengetahuan membentuk

beragam lingkungan buatan.


4) Lingkungan buatan bergantung pada lingkungan alami, misalnya

pembangunan fasilitas perkotaan yang bergantung pada kondisi

fisik lahan.
2. Manfaat Lingkungan bagi Kehidupan
Semua komponen lingkungan memberikan manfaat bagi

kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Manusia dapat memanfaatkan tumbuhan dan hewan untuk di makan.

Manusia juga memanfaatkan udara untuk bernafas.


Adapun manfaat komponen lingkungan hidup bagi manusia

sebagai berikut :
a. Ruang permukaan Bumi sebagai tempat manusia beraktifitas

sehari-hari.
b. Tanah atau lahan pertanian dan peternakan dijadikan tempat

kegiatan ekonomi.
c. Udara dengan kandungan oksigen sangat dibutuhkan manusia

untuk bernafas.
d. Hewan dan tumbuhan dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi

manusia.
e. Sumber daya tambang minyak, gas, dan batu bara dimanfaatkan

untuk bahan bakar.


f. Mikroorganisme atau jasad renik mengurai sisa-sisa jasad hidup

yang mati sehingga hancur dan menjadi tanah.


3. Kesehatan Lingkungan Hidup

Keadaan lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap

kesehatan manusia. Didalam lingkungan yang sesusai penyebab

9
penyakit dapat dipelihara dan ditularkan dari manusia ke manusia, dari

hewan ke manusia, dari hewan ke hewan atau dari manusia ke hewan.

Didalam alam yang ditempati manusia dan hewan, selalu ada

penyebab penyakit manusia dan hewan, karena pada setiap saat ada

manusia atau hewan yang sakit dan mengeluarkan penyebab penyakit

dari padanya. Penyebab penyakit yang dapat berupa bahan fisik maupun

kimia dan berbagai macam organisme seperti virus dan lain-lain. Dapat

ditularkan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

perantara udara, air, tanah dan benda-benda lain, hewan atau tumbuh-

tumbuhan.

1. Penularan penyakit melalui air.

Air adalah mutlak untuk kehidupan. Tetapi jika kualitas air

tidak diperhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab

penyakit. Air dapat mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk

kehidupan. Bila terdapat pencemaran dengan berbagai bahan kimia

yang dapat berasal dari berbagai sumber alam maupun sumber

buatan manusia. Hamper semua jenis orgasnisme penyebab penyakit

dapat ditemukan dalam air.

Banyak penyakit menular bersumber pada air (water borne

diseases). Penyakit virus dapat bersumber pada air, seperti radang

10
mata yang sering didapat setelah berenang dikolam renang yang

kurang pemeliharaannya. Contoh klasik penyakit bakteri yang

bersumber pada air (water borne desiases) ialah typhoid, disentri dan

kolera. Air yang tercemar oleh eks-kreta fikus dapat menularkan

penyakit jamur melalui air dan cacing-cacing perut dapat ditemukan

dalam air pula.

Tumbuhan didalam dan skeet air juga penting dalam

penyebaran penyakit. Ada tumbuhan air yang melekat pada

tumbuhan, bentuk-bentuk infektif dari parasit dan penularan terjadi

karena makan tumbuhan tersebut sebagai sayuran mentah, contohnya

salada air, kangkung air yang dapat mengandung larva dari cacing

hati yang banyak menginfeksi api.

2. Penularan penyakit melalui udara.

Penyakit dapat ditularkan dengan menghirup udara dan itu

dapat mnyebabkan penyakit dalam pernapasan. Penyakit influenza

adalah contoh-contoh infeksi melalui udara. Penyakit yang

disebabkan oleh jamur juga dapat ditularkan melalui udara.

Pencemaran dengan partikel-partikel kecil (debu) seperti jelaga,

debu batu bara atau debu lainnya menyebabkan kerusakan paru-paru

dan juga memudahkan masuknya infeksi lainnya.

11
3. Penularan penyakit melalui tanah.

Air tanah banyak mengandung penyakit. Terutama jika

tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik sengaja seperti

sengaja memakai kotoran sebagai pupuk kebun maupun secara tidak

sengaja dengan buang air di kebun atau membuang kotoran anak-

anak di kebun. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka kena tanah,

terutama jika tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia. Di

dalam tanah juga banyak ditemukan bentuk-bentuk infektif sebagai

parasit. Cacing-cacing perut yang penyebarannya melalui tanah,

terutama dikeluarkan melalui tinja. Itu dapat menyebabkan berbagai

penyakit.

C. Penyebab dan Akibat Pencemaran Lingkungan

Penyebab terjadinya pencemara lingkungan sebagian besar

disebabkan oleh tangan manusia. Beberapa jenis dari pencemaran

lingkungan diantaany pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang

terjadi di perairan seperti sungai, danau, laut, air, tanah, dan sebaainya.

Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik

di kota maupun di desa. Alam mempunyai kemampuan untuk

mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian

tanah, pasir, bebatuan, dan mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah penxemaran yang sangat masal dari pihak manusia

membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula.

12
Pencemaran ada yang berlangsung terasa dampaknya misalnya, berupa

gangguan kesehatan langsung (penyakit akut) atau yang akan dirasakan

setelah jangka waktu tertyentu (penyekit kronis). Sebenarnya alam

mempunyai kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (Self

Recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu

telampaui, maka pencemaran akan berada di alam secara tetap atau

terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan,

tumbuhan, dan ekosistem.

1. Pencemaran Tanah

Keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah

linhgkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas

komersial, pengguna pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar

ke lapisan sub permukaan.

Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industry

yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah diantaranya yaitu

limbah padat berbentuk sampah anorganik atau sampah kering yaitu

sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Jenis sampah ini tidak

bisa diuraikan oleh mikroorganisme.

13
2. Pencemaran Udara

Pencemaan udara adalah kehadiran suatu auatu lebih substansi fisik

kimia atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan

keswehatan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan

kenyamanan atau merusak property.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumbar alam

maupun keiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti

polusi suara, panas radiasi, atau polusi cahaya. Dianggap sebagai polusi

udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara

dapat bersifat langsung dan lokal, regional maupun global.

Pencemaran udara dibedakan menjadi pencemaran primer dan

pencemaran sekunder. Pencemaran primer adalah substansi pencemar

yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon

monoksida adalah salah satu contoh dari pencemaran primer karena ia

merupakan hasil dari pembakaran. Contoh lainnya yaitu asap. Asap

merupakan partikel kecil dari karbon yang mengambang di udarayang

dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Efek yang dapat

ditimbulkan dari asap tersebut ialah dapat menyababkan sesak nafas

dan kerusakan pada lapisan epitel alveoli, bahkan dapat menyebabkan

bronitish dan juga dapat mengurangi intensitas cahaya sehingga

menyebabkan berkurangnya proses fotosintesis, sehingga dapat

mematikan tumbuhan.

14
Pencemaran sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk

dari reaksi pencemar primer di atmosfir. Pembentuksn ozo adalam

smog fotokimia adalah salah satu contoh dari pencemaran udara

sekunder.

3. Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan di suatu

tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah

akibat aktivitas manusia maupun fenomena alam ynag mengakibatkan

perubahan yang besra terhadap kualitas air. Salah satu sumber dari

pencemaran air yaitu limbah pemukiman. Limbsh pemukiman ini

mengandung limbah domestic berupa sampah organic dan sampah an

organic serta ditergen. Sampah organic adalah sampah yang dapat

diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri, contoh nya sisa sayuran, buah-

buahan dan daun-daunan. Sedangkan sampah an organic seperti karet,

plastic, atau kaca.

Sampah organic yang dibuang ke sungai menyebabkan

berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar

digunakanbakteri untuk proses pembusukannya. Detergen merupakan

limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini

hamper setiap rumsh tangga menggunakan detergen padahal limbah

detergen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.

15
C. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya.

Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk manusia Homo Sapiens,

sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-

masing dalam menunjang system kehidupan. Sebagai makhluk sosial,

manusia merupakan bagian dari system sosial masyarakat secara

berkelompok membentuk budaya.

Ada perbedaan mendasar tentang asal mula manusia, kelompok

evolusionis pengikut Darwin menyatakan bahwa manusiaberasal dari

kerayang berevolusi selam ratusan ribu tahun, berbeda dengan kelompok

yangmenyanggah teork evolusi melalui teori penciptaan, yang

menyatakan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah SWT.

1. Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari

waktu)

Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan yang

memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama,

perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak

16
diikuti oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex:

perubahan mata pencaharian masyarakat.

Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu perubahan yang

terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan

waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi

pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali

diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi

Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi

industri Perancis dan Inggris.

2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.

Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang

tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex;

perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb.

Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan

yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat

karena perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya

masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan

kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan

social, hubungan kekerabatan, dll.

Perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan perubahan

yang tidak dikehendaki/tidak ayang dikehendaki/direncanakan=

17
pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan

sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat.

Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah

perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan

tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang

direncanakan.

Secara garis besar perubahan social menyangkut perubahan dalam:

1. Kelompok social.

2. Stratifikasi social.

3. Lembaga-lembaga social.

4. Interaksi social.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial:

1. Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan social adalah

komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan,

keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai

kata kesepahaman.

2. Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk perubahan adalah

adanya hasrat meraih prestasi (need for achievement) yang

melanda masyarakat.

18
3. Prof. Soerjono Soekanto: Perubahan social disebabkan oleh factor

intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sesudah kita mempelajari tentang interaksi manusia dengan

lingkungan kita dapat memelihara lingkungan dengan baik. Mudah-

mudahan dengan dibuat makalah ini kami semua diberi kelancaran untuk

memenuhi tugas kita semua,dan bermanfaat bagi kita semua.mungkin

dalam pembuatan makalah ini tentu banyak yang belum baik dalam cara

pembuatan nya,mudah-mudahan bermanfaat bagi mahasiswa.

B. SARAN
Dari keseluruhan paparan di atas dapat disimpulkan dan

disarankan hal-hal sebagai berikut:

a. Manusia harus melindungi lingkungannya karna lingkungan sangat

berarti bagi manusia.

b. Banyak sekali lingkungan kita yang kurang baik,dan kurang

diperhatikan seperti hutan menjadi gundul karna ulah manusia dan

persawahan dijadikan gedung-gedung mewah.

c. Lingkungan pun banyak manfaatnya disamping itu lingkungan juga

bisa memberi kita sumberdaya yang kita mau.

d. Perlindungan hama dari rusaknya karna ulah manusia kurang baik

bagi kehidupan manusia.

19
e. Jaga dan peliharalah lingkungan ini dengan sebaik-baiknya dan tidak

merusak lingkungan yang ada disekitar kita.

20

Anda mungkin juga menyukai