BAB I
PENDAHULUAN
Sekitar 50 juta orang atau 20% dari seluruh populasi Indonesia adalah
yang tidak diinginkan (33,79%) remaja siap untuk melakukan aborsi. Berdasarkan
Sensus Penduduk dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah remaja
usia 10-24 tahun sekitar 64 juta atau 27,6 persen dari jumlah penduduk sebanyak
237.6 juta jiwa. Besarnya jumlah kelompok usia remaja ini jelas memerlukan
perhatian dan penanganan serius dari seluruh pihak. Apalagi bila dikaitkan dengan
derasnya arus kemajuan teknologi informasi globalisasi. Saat ini remaja dapat
dengan mudah mengakses materi atau produk yang belum sepantasnya mereka
2013).
dijadikan isu utama dalam Peringatan Hari Kependudukan Dunia yang jatuh pada
mencapai sekitar 64 juta atau 27,6 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah
remaja yang besar itu, akan menjadi sasaran Badan Kependudukan dan Keluarga
seorang anak secara fisik berkembang menjadi dewasa dan mampu melakukan reproduksi
anak-anak dengan status gizi lebih baik cenderung mengalami pubertas lebih cepat
dari pada anak-anak yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa gizi mempunyai
pengaruh terhadap proses pubertas. Pada dasarnya, hal ini disebabkan pada fakta
pubertas yang terlambat. Hal inilah yang mendasari fakta bahwadi negara maju,
Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada antara fase anak dan
dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, prilaku, kognitif, biologis dan
emosi. Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri
mendapatkan haid pertama semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi 12 tahun,
demikian pula remaja pria. Kebanyakan orang menggolong kan remaja dari usia
yang terpenting adalah sesorang mengalami perubahan pesat dalam hidupnya dari
Batas usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Pada masa
secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan
remaja yang mengalaminya, dalam hal ini para ahli memandang perlu diadakannya
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, sehingga kelak menjadi remaja yang
sebabnya justru menambah risau remaja. Terkadang ada yang beranggapan bahwa
perubahan ini menjadi suatu hal yang mengerikan bahkan diantaranya ada yang
mengurung diri di kamar karena merasa minder begitu melihat payudaranya sudah
itu. Semua itu merupakan tahapan memasuki masa pubertas yang tak seorang pun
dapat menghindari. Perlu diketahui orang yang beranggapan seperti itu adalah
mereka yang belum mengetahui dan mempersiapkan diri terhadap perubahan itu,
kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi. Dalam masa transisi dari anak
4
perubahan dalam dirinya, baik secara fisik, mental maupun sosial, yang tidak
terlepas dari fungsi, proses dan sistem reproduksinya. Remaja putri yang tidak
bagi remaja. Ini dapat membawa dampak pada kwalitas generasi penerus (Respati,
2012).
generasi penerus tersebut untuk mengarungi masa depannya. Remaja menjadi titik
krusial dalam hidup. Masa di mana pencarian jati diri dan rasa ingin tahunya
meluap-luap. Ketika tidak didampingi dengan bekal pengetahuan yang cukup, rasa
(Nurcahyani, 2013).
Berdasarkan survey awal yang telah peneliti lakukan pada tangal 10 Juli
hasilnya dari 6 dari mereka kurang mengerti tentang pubertas, serta mereka sama
B. Perumusan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada siswa dan siswi kelas III
mengambil sampel pada siswa dan siswi kelas III adalah karena siswa dan siswi
kelas III sudah pubertas, dan juga sampel di SMP Negeri 1 Peusangan tersebut
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pubertas.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
khususnya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja, dan juga bahan
masukan untuk tenaga kesehatan khusunya Instansi Dinas Kesehatan agar lebih
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Remaja
1. Defenisi
Remaja didefenisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
(Erfandi, 2009).
Menurut WHO, remaja mencakup individu dengan usia 10-19 tahun.
Indonesia adalah perempuan dan laki-laki belum kawin yang berusia 15-24
tahun (Sulistyowati,2009).
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria (Rumini. dkk, 2004).
Remaja menurut ilmu kedokteran dan ilmu lain yang terkait yaitu
menstruasi sebagai siklus yang mengeluar sel telur yang sudah siap untuk
dibuahi meliwati batas masa subur sehingga akan keluar berupa darah haid.
8
Sedangkan pada pria dapat berujud mimpi basah yang mengeluarkan sperma
Persahabatan dan permusuhan mereka tidak memiliki warna yang pasti dan
dimana seseorang pada masa itu mudah terharu dan rapuh. Mereka sangat cepat
akan membuat mereka merasa tak berarti dan tidak sanggup lagi menghadapi
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 1215 tahun masa remaja awal, 1518 tahun masa remaja pertengahan,
dan remaja akhir adalah 1821 tahun. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 1012
tahun, masa remaja awal 1215 tahun, masa remaja spertengahan 1518 tahun,
Tugas Perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar
satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan
tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak
jenis.
d) Mencapai kemandirian emosional.
e) Mencapai kemandirian ekonomi.
f) Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
keluarga.
B. Pubertas
1. Pengertian
Pubertas (Puberty) adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi masa remaja
seksual, ditandai keluarnya darah menstruasi pertama kali pada remaja putri,
(Wong, 2009). Pubertas merupakan masa terjadinya perubahan fisik anak laki-
skunder mulai muncul. Proses ini umumnya dibagi dalam tiga tahap yaitu: pra
pubertas, yaitu 2 tahun sebelum pubertas, ketika anak pertama kali mengalami
tulang dan perubahan lain. Pubertas terjadi pada anak perempuan sekitar usia
11-12 tahun dan pada anak laki-laki sekitar 12-14 tahun. Remaja adalah priode
tergantung individu. Dapat terjadi lebih awal atau justru sebaliknya. Biasanya
dimulai antara usia 7-13 tahun untuk perempuan, dan antara usia 9-15 tahun
11
untuk pria. Masa pubertas tidak hanya ditandai dengan haid pada perempuan
atau mimpi basah pada laki-laki. Tahapan masa pubertas dibagi menjadi 3
cirinya : anak tidak sukai diperlakukan layaknya anak kecil lagi, anak mulai
bersikap kritis.
b. Masa pubertas (usia 14-16 tahun)
Merupakan masa remaja awal, ciri-cirinya : mulai cemas dan bingung
mengalami menstruasi.
laki tampak lebih kaku dan kasar, sedang anak perempuan tampak
lebih canggung.
percaya diri.
harmonis.
sebagai berikut :
keluarga.
meneliti hidupnya.
Menurut (Sari, 2013) Perubahan yang terlihat pertama kali pada masa
pubertas adalah :
3) Umumnya pubertas dimulai pada usia yang hampir sama pada kedua jenis
kelamin.
C. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
2. Tingkat Pengetahuan
a) Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
b) Memahami (comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
c) Aplikasi (application)
17
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
e) Sintesis (synthesis)
f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek penilaian berdasarkan suatu kriteria yang
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek
3. Sumber-sumber Pengetahuan
a) Pendidikan
dan kebijaksanaan
b) Minat
c) Intelegensi
19
keputusan.
d) Media Massa
e) Petugas Kesehatan
kesehatan.
teman. Dengan merasakan manfaat dari suatu ide bagi dirinya, maka
g) Keterpaparan Informasi
20
Informasi adalah suatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang
4. Pengukuran Pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek
(Notoatmodjo, 2003).
presentase 40-55%.
21
D. Kerangka Teoritis
sebagai berikut.
Domain kognitif
Tahu
Memahami
Aplikasi
Analisis
Sintesis
Sumber Pengetahuan
Evaluasi
Pendidikan Kategori
Minat Pengetahuan remaja Baik
Intelegensi tentang pubertas Cukup
Media masa Kurang
Petugas kesehatan
Teman dan keluarga
Keterpaparan
informasi
22
Ket :
: Yang diteliti
: Yang tidak diteliti
: Ada hubungan (tidak di teliti)
: Dimensi tingkat pengetahuan remaja yang diteliti
: Kategori yang digunakan
: Tingkat domain pengetahuan yang digunakan dalam penelitian
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Variabel Penelitian
Kategori
Pengetahuan remaja tentang Baik
Pubertas Cukup
Kurang
23
Dimensi
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi
22 Operasional
24
jawaban yang salah diberi nilai 0. Jadi bila responden mampu menjawab seluruh
pernyataan dengan benar total nilai 20 atau 100 %. Hasil penelitian dikategorikan
yaitu:
1. Baik, bila hasil persentasenya 76%-100% dari seluruh pertanyaan
2. Cukup, bila hasil persentasenya 56%-75% dari seluruh pertanyaan
3. Kurang, bila hasil persentasenya < 56% dari seluruh pertanyaan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
26
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak Mei sampai dengan September 2014, dan
September 2014.
288 orang.
1
27
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 167 orang, yang diambil dengan
N
n=
1 + N (d)
n = Besar sampel
N
n=
1 + N (d)
288
1 + 288 (0,05)
288
1,72
= 167 orang, dan kemudian di cari proporsinya menurut unit :
36
x167 21
288
Unit 1 A orang
36
x167 21
288
Unit 1 B orang
28
36
x167 21
288
Unit 1 C orang
36
x167 21
288
Unit 1 D orang
36
x167 21
288
Unit 1 E orang
34
x167 19
288
Unit 1 F orang
38
x167 22
288
Unit 1 G orang
36
x167 21
288
Unit 1 H orang
yang diperoleh langsung dari responden yaitu siswa dan siswi kelas III yang ada
mengenai Pubertas serta peneliti di bantu oleh guru kelas saat proses penyebaran
kuesioner tersebut.
E. Instrumen Penelitian
yang di berikan pada responden dengan menggunakan skala Guttman yaitu nilai
jawaban yang benar di beri nilai 1, sedangkan untuk jawaban yang salah di beri
di lokasi penelitian, dengan tujuan jika masih ada data atau informasi yang
b. Pengkodean (Coding)
yang dijawab responden benar diberi nilai 1, dan jika jawabannya salah
diberi nilai 0.
d. Tabulasi (Tabulating)
yang diinginkan oleh peneliti. Data yang telah dimasukkan tadi kedalam
yang inginkan.
31
2. Analisa data
f
P= x 100
N
Keterangan :
P = Presentase
f = Frekwensi
N = Jumlah Responden
32
BAB V
GAMBARAN UMUM
A. Data Geografi
dekat dengan perkotaan, jalan raya dan pusat informasi seperti halnya warung
internet (Warnet), toko buku dengan jarak 100 m dari sekolah. SMP Negeri 1 ini
B. Data Demografi
Jumlah siswa dan siswi di SMP Negeri 1 ini secara keseluruhan adalah 848
orang, dengan jumlah siswi perempuan 465 orang dan siswa laki-laki 383 orang.
1 ruang perpustakaan yang difasilitasi oleh buku-buku pokok mata pelajaran saja,
dan tidak ada buku tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang Pubertas. 1
31
33
yang pernah diberikan di SMP ini diantarnya yaitu: penyuluhan tentang seks
penulis ingin menggambarkan karakteristik responden yang dapat dilihat dari tabel
di bawah ini:
TABEL 5.1
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN DI SMP
NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2014.
responden mayoritas banyak berada pada usia 13-14 tahun yang berjumlah 164
responden (98%) dan karakteristik berdasarkan pekerjaan orang tua, Ayah banyak
34
berada pada tingkat Wiraswasta yang berjumlah 70 responden (42%), ibu pada
BAB VI
A. Hasil Penelitian
TABEL 6.1
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 PEUSANGAN
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2014
TABEL
34 6.2
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PENGERTIAN PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 PEUSANGAN
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2014
pengertian pubertas mayoritas berada pada kategori baik yaitu sebanyak 156
responden (93%).
TABEL 6.3
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASA PUBERTAS
DI SMP NEGERI 1 PEUSANGAN
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2014
perubahan yang terjadi pada masa pubertas banyak berada pada kategori baik yaitu
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 10 sampai
pubertas di SMP Negeri 1 Peusangan Kabupaten Bireuen tahun 2014 terhadap 167
responden, dan mayoritas hasilnya berada dalam kategori baik. Jika dilihat
karakteristik responden yaitu, umur responden yang sudah masuk ke tahap puber
yaitu 13-14 tahun sebanyak 98% dan mereka sudah mengalami pubertas. Sesuai
37
dengan teori Azwar (2007) pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang
jarak pusat informasi dengan area SMP Negeri 1 Peusangan yang sangan mudah
untuk dijangkau oleh remaja disini, sehingga segala bentuk informasi sangat
mudah mereka dapatkan serta harus didukung juga oleh faktor minat dari remaja
itu sendiri, sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) Suatu fungsi jiwa untuk dapat
mencapai sesuatu, minat merupakan kekuatan diri dalam diri sendiri untuk
menambah pengetahuan.
Berdasarkan pekerjaan orang tua siswa dan siswi, banyak berada pada
tingkat pekerja wiraswasta dan ibu banyak berada pada IRT. Di zaman yang
semakin canggih ini orang tua dapat memperoleh berbagai sumber informasi dari
media massa, sehingga segala informasi baik yang berkaitan dengan kesehatan
teori Azwar (2007) dengan majunya teknologi akan tersedia pula bermacam-
diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti
karena minat merupakan kekuatan dari dalam diri sendiri untuk menambah
BAB VII
A. Kesimpulan
September 2014 terhadap 167 orang remaja SMP Negeri 1 Peusangan Kabupaten
berada pada kategori baik, kemudian berdasarkan sub variabel didapatkan hasil :
baik.
39
B. Saran
1. Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan dalam hal memberikan pedoman khususnya bagi
para pemberi konseling dan guru bimpen untuk lebih menggalakkan lagi
program kesehatan peduli remaja yang fokus pada pubertas yang mereka
2. Bagi Responden
Diharapkan kepada seluruh remaja untuk lebih meningkatkan lagi
38 lebih banyak informasi informasi
pengetahuannya, serta mau mencari
kesehatan lainnya.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Untuk lebih intensif lagi dalam hal memebrikan pendidikan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Deswita. (2006) Pengertian remaja menurut para ahli [internet], Tersedia dalam:
http://belajarpsikologi.com [Diakses pada 18 Juli 2014].
Gibson, J. (2008) Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat, Jakarta: EGC.
Harsono, S. (2014) Pengetahuan dan Sikap Remaja Awal Umur 12- 15 Tahun tentang
Perubahan Fisiologis pada Masa Pubertas[Internet]. Tersedia dalam:
harsonosites.com [Diakses 05 Agustus 2014].
Nur Salam. (2003) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Selemba Medika.
Sulistyowati. (2009) Status kesehatan remaja; gizi; mental; mata; gigi dan mulut;
anemia; yodium urin[internet], Tersedia dalam:
http://digilib.litbang.depkes.go.id [Diakses 19 Juli 2014].