Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN UMUR DAN POLA MAKAN IBU HAMIL DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DI

PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016

THE CORRELATION OF AGE DAN PREGNANT WOMENS DIET WITH THE AMOUNT OF
HEMOGLOBIN IN THE PUBLIC HEALTH CENTER TANJUNG PINANG JAMBI CITY, 2016

*Andriyana, Listautin
STIKes Prima Jambi Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Prima Jambi
*Korepondensi penulis : Andiyana26@yahoo.com

ABSTRAK
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia, tidak hanya terjadi dinegara
berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita anemia diperkirakan dua milyar, dengan prevalensi
terbanyak diwilayah Asia dan Afrika. WHO melaporkan prevalensi anemia pada ibu hamil yang tertinggi
adalah Asia Tenggara (75%), kemudian Mediteran Timur (55%), Afrika (50%), serta wilayah Pasifik Barat,
Amerika Latin, dan Karabia (40%). Penelitian Ini bertujuan Mengetahui Hubungan Umur Pada Makan Ibu
Hamil dengan Kadar Hemoglobin Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh ibu
hamil di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi pada tahun 2016 dan jumlah sampel 36 orang yang
dilaksanakan pada tanggal 18-21 Agustus 2016 di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. Data
dianalisis secara univariat dan bivariat.
Dari uji statistik didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 responen sebagian besar
responden memiliki umur berisiko sebanyak 14 responden (33,3%), memiliki pola makan yang baik
sebanyak 22 responden (52,4%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kadar
hemoglobin (0,027 > 0,05). Ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kadar hemoglobin
(0,027 < 0,05).
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu khususnya pada masa
kehamilan dengan memperbaiki pola makan dan mencukupi kebutuhannya untuk mencegah timbulnya
penyakit/masalah pada masa kehamilan seperti anemia.
Kata Kunci : Umur, Pola Makan, Kadar hemoglobin

ABSTRACT
Anemia is a nutritional problem found around the world, not only in developing countries but also in
advanced countries. There were about 2 billion patients with anemia. The highest prevalence was in Asia
and Africa
WHO reported that the highest prevalence of anemia among pregnant women were found in Southeast
Asia (75%), then the Eastern Mediterranean (55%), Africa (50%), and the Western Pacific region, Latin
America and the Caribbean (40%). This research aimed to know the correlation of age and pregnant
womens diet with Hemoglobin in the public health center Tanjung Pinang Jambi city, 2016.
This research is descriptive analytical. The population in this study encompassed all pregnant women in
the public health center Tanjung Pinang Jambi city, 2015 and the sample number of 42 people. The
research was conducted on August 18th-21th, 2016 in the public health center Tanjung pinang in the city
of Jambi. The data were analysed by means of univariate and bivariate analysis. From the statistical test
result, it was shown that of 42 respondents, most of them with the age at higher risk were 14 respondents
(33,3%), with good diet were as many as 22 respondents (52.4%). There was not any significant
correlation between age and hemoglobin amount (0.027 > 0.05). Yet, there is a significant diet with
hemoglobin amount(0.027<0.05).
Hopefuly, this research can improve the quality of maternal health services, especially during pregnancy
by improving diet to prevent the onset of diseases / problems during pregnancy such as anemia.
Keywords: age, diet, hemoglobin amount
PENDAHULUAN tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012
Kesehatan ibu merupakan masalah sebesar 85%. Persentase ini mengalami
nasional yang harus mendapatkan peningkatan dibandingkan tahun 2011 yang
perioritas utama, karena menentukan sebesar 83,3%. Provinsi dengan cakupan
kualitas sumber daya manusia pada masa tertinggi adalah Kalimantan tengah sebesar
mendatang. Tingginya angka kematian ibu 115,3% diikuti oleh DKI Jakarta sebesar
hamil disebabkan oleh beberapa faktor 101,9%, dan Bali sebesar 92,7%.
seperti masih rendahnya kesadaran ibu Sedangkan cakupan terendah adalah
hamil untuk memeriksakan kehamilan dan Provinsi Papua Barat sebesar 32%, diikuti
penyakit bawaan yang diderita ibu hamil oleh Papua sebesar 33,3%, dan Kalimantan
(Prasetyawati, 2012). Timur sebesar 69,1%. Provinsi Jambi
Berdasarkan wilayah regional, WHO berada pada posisi ke-6 sebesar 89,60%
melaporkan prevalensi anemia pada ibu (Kemenkes RI, 2012).
hamil yang tertinggi adalah Asia Tenggara Sekitar 95% kasus anemia selama
(75%), kemudian Mediteran Timur (55%), kehamilan adalah karena kekurangan zat
Afrika (50%), serta wilayah Pasifik Barat, besi. Penyebabnya karena asupan
Amerika Latin, dan Karabia (40%). Pada makanan tidak memadai, kehamilan
kasus anemia pada anak anak (usia 6 sebelumnya, atau kehilangan darah yang
59 bulan), prevalensi kasus anemia di Asia tidak normal saat haid dan gangguan
Tenggara (65%), Mediteran Timur dan Afrika pembentukan darah akibat beberapa bahan
(45%), Pasifik Timur, Amerika Latin dan essensial seperti kekurangan zat besi,
Karabia (20%). Negara dan wilayah vitamin B komplek, vitamin C dan asam
prevalensi >10% pada satu atau lebih folat (Proverawati, 2011).
kelompok rawan (ibu hamil, balita, anak Semakin muda dan semakin tua
usia sekolah, remaja), dipertimbangkan umur seorang ibu yang sedang hamil, akan
sebagai wilayah yang mempunyai masalah berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang
kesehatan masyarakat (Briawan, 2014). diperlukan. Umur muda (<20 tahun) perlu
Berdasarkan data dari Profil tambahan gizi yang banyak karena selain
Kesehatan Indonesia, cakupan pemberian digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus kelahiran untuk mencegah anemia
berbagi dengan janin yang sedang postpartum (Sulistyawati, 2010).
dikandung. Sedangkan untuk umur yang tua
diatas 30 tahun perlu energi yang besar METODE PENELITIAN
juga karena fungsi organ yang makin Penelitian ini merupakan penelitian
melemah dan diharuskan untuk bekerja deskriptif analitik dengan pendekatan cross
maksimal maka memerlukan tambahan sectional yang dilaksanakan Untuk
energi yang cukup guna mendukung Mengetahui Hubungan Umur dan Pola
kehamilan yang sedang berlangsung Makan Ibu Hamil Dengan Kadar
(Kristiyanasari, 2010). Hemoglobin Kehamilan Di Puskesmas
Anemia sebagian besar disebabkan Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016.
oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu Penelitian dilakukan di Puskesmas Tanjung
perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk Pinang Kota Jambi yang dilakukan pada
mengkonsumsi zat besi selama hamil dan tanggal 18-21 Agustus 2016. Populasi
setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di
selama hamil meningkat sebesar 300% Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
(1.040 mg selama hamil) dan peningkatan pada bulan januari-juni 2016 yang
ini tidak tercukupi hanya dari asupan berjumlah 141 orang. Sampel dalam
makanan ibu selama hamil melainkan perlu penelitian ini adalah 36 orang yang diambil
ditunjang dengan suplemen zat besi. dengan menggunakan teknik accidental
Pemberian suplemen zat besi dapat sampling. Pengumpulan data menggunakan
diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan kuesioner sebagai alat bantu penelitian.
sebesar 30-60 gram setiap hari selama Data akan dianalisis secara univariat dan
kehamilan dan enam minggu setelah bivariat (Notoadmodjo, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Gambaran Umur Ibu Hamil Di Puskesmas Tanjung Pinang
Kota Jambi Tahun 2016
Umur Jumla Persen (%)
h
Beresiko 10 27,8
Tidak Baik 26 72,2
Total 36 100.0

Berdasarkan tabel 1 dari 36 responden (27,8%), dan memiliki umur tidak berisiko
didapatkan bahwa responden yang memiliki sebanyak 26 responden (72,2%).
umur berisiko sebanyak 10 responden

Tabel 2
Gambaran Kadar Hemoglobin Di Puskesmas Tanjung Pinang
Kota Jambi Tahun 2016
Kadar Hemoglobin Jumlah Persen (%)
Ringan 27 75
Sedang 9 25
Berat 0 0
Total 36 100.0
Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa sebanyak 9 responden (25%) responden
responden yang ringan sebanyak 27 yang berat sebanyak 0 responden (0%).
responden (75%), responden yang sedang

Tabel 3
Hubungan Umur Dengan Kejadian Di Puskesmas Tanjung Pinang
Kota Jambi Tahun 2016
Umur Kadar Hemoglobin Total P Value
Sedang Ringan n %

n % n %
Tidak 8 30,8 18 69,2 26 100.0 0,199
Beresiko
Beresiko 1 10 9 90 10 100.0
Jumlah 9 25 27 75 36 100.0

Dari tabel 3 diketahui bahwa umur tidak Umur berisiko dengan Kadar Hemoglobin
berisiko dengan Kadar Hemoglobin sedang sedang sebanyak 1 responden (10%) dan
sebanyak 8 responden (30,8%) dan umur umur berisiko dengan Kadar Hemoglobin
tidak berisiko dengan Kadar Hemoglobin ringan sebanyak 9 responden (90%).
ringan sebanyak 18 responden (69,2%).

Tabel 4
Hubungan Pola Makan Ibu Hamil Dengan Kadar Hemoglobin
Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016
Pola Makan Kadar Hemoglobin Total P Value
Sedang Ringan n %

n % n %
Tidak Baik 7 46,7 8 53,3 15 100.0 0,016
Baik 2 9,5 19 90,5 21 100.0
Jumlah 9 25 27 75 36 100.0

Dari tabel 4 diketahui bahwa pola makan (53,3%). Pola makan baik dengan Kadar
tidak baik dengan Kadar Hemoglobin Hemoglobin sedang sebanyak 2 responden
sedang sebanyak 7 responden (46,7%) dan (9,5%) dan pola makan baik dengan Kadar
pola makan tidak baik dengan Kadar Hemoglobin sebanyak 19 responden
Hemoglobin ringan sebanyak 8 responden (90,5%).

Gambaran Umur Ibu Hamil Di memiliki umur tidak berisiko sebanyak 26


Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi responden (72,2%).
Tahun 2016 Menurut asumsi peneliti, umur
merupakan salah satu penyebab dari
Hasil penelitian Berdasarkan tabel 1 terjadinya Kadar Hemoglobin. Akan tetapi
dari 36 responden didapatkan bahwa umur tidak berhubungan langsung karena
responden yang memiliki umur berisiko bila didukung oleh faktor lain seperti pola
sebanyak 10 responden (27,8%), dan makan, status kesehatan, status ekonomi,
aktivitas dan lain sebagainya. Umur muda mortalitas pada ibu atau janin yang
secara biologis belum optimal emosinya dikandungnya (Prianita, 2011).
cenderung labil, mentalnya belum matang
sehingga mudah mengalami keguncangan Faktor umur merupakan faktor risiko
yang mengakibatkan kurangnya perhatian kejadian Kadar Hemoglobin pada ibu hamil.
terhadap pemenuhan kebutuhan zat zat Umur seorang ibu berkaitan dengan alat
gizi selama kehamilannya, sebaliknya umur alat reproduksi wanita. Umur reproduksi
yang semakin tua mendukung terjadinya yang sehat dan aman adalah umur 20 35
Kadar Hemoglobin karena adanya tahun. Kehamilan diusia < 20 tahun dan
penurunan daya tahan tubuh terhadap diatas 35 tahun dapat menyebabkan Kadar
penyakit. Hemoglobin karena pada kehamilan diusia
Usia 2035 tahun adalah periode < 20 tahun secara biologis belum optimal
yang paling aman untuk hamil dan emosinya cenderung labil, mentalnya belum
melahirkan. Usia ibu primigravida muda matang sehingga mudah mengalami
(<20 tahun) dan primigravida tua (>35 keguncangan yang mengakibatkan
tahun) mempunyai risiko yang lebih besar kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
untuk mengalami Kadar Hemoglobin . kebutuhan zatzat gizi selama
Penyebab utama kematian pada wanita kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35
hamil pada usia < 20 tahun dan > 35 tahun tahun terkait dengan kemunduran dan
yaitu komplikasi kehamilan, kelahiran bayi, penurunan daya tahan tubuh serta berbagai
dan pengguguran yang tidak aman. penyakit yang sering menimpa diusia ini.
Kehamilan pada usia tersebut termasuk Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu
dalam kriteria kehamilan risiko tinggi dan pada saat hamil sangat berpengaruh
dapat meningkatkan morbiditas dan terhadap kejadian Kadar Hemoglobin
(Amiruddin, 2014).

Gambaran Kadar Hemoglobin Di zat besi. Pemberian suplemen zat besi


Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi dapat diberikan sejak minggu ke-12
Tahun 2016 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari
selama kehamilan dan enam minggu
Hasil penelitian tabel 2 didapatkan setelah kelahiran untuk mencegah Kadar
bahwa responden yang ringan sebanyak 27 Hemoglobin postpartum (Sulistyawati,
responden (75%), responden yang sedang 2010).
sebanyak 9 responden (25%) responden
yang berat sebanyak 0 responden (0%). Menurut asumsi peneliti, Kadar
Kadar Hemoglobin sebagian besar Hemoglobin cenderung terjadi pada ibu
disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh hamil karena adanya faktor-faktor yang
karena itu perlu ditekankan kepada ibu mempengaruhi seperti asupan makanan,
hamil untuk mengkonsumsi zat besi selama aktivitas, sosial ekonomi, status kesehatan
hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan dan lain sebagainya. Kadar Hemoglobin
zat besi selama hamil meningkat sebesar pada kehamilan terjadi karena banyaknya
300% (1.040 mg selama hamil) dan hal-hal yang sering terjadi pada ibu hamil
peningkatan ini tidak tercukupi hanya dari seperti mual dan muntah sehingga asupan
asupan makanan ibu selama hamil gizi tidak sepenuhnya tercukupi.
melainkan perlu ditunjang dengan suplemen

Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi


Tahun 2016
Hubungan Umur Ibu Hamil Dengan
Kadar Hemoglobin Kehamilan Di
Hasil penelitian tabel 3 diketahui karena umur tidak secara langsung
bahwa umur tidak berisiko dengan Kadar mempengaruhi terjadinya Kadar
Hemoglobin sedang sebanyak 8 responden Hemoglobin karena umur berisiko jika
(30,8%) dan umur tidak berisiko dengan dilengkapi dengan gizi yang cukup juga
Kadar Hemoglobin ringan sebanyak 18 dapat mencegah terjadinya Kadar
responden (69,2%). Umur berisiko dengan Hemoglobin sedangkan umur berisiko
Kadar Hemoglobin sedang sebanyak 1 dengan Kadar Hemoglobin terjadi karena
responden (10%) dan umur berisiko dengan semakin muda umur seseorang sehingga
Kadar Hemoglobin ringan sebanyak 9 mudah mengalami keguncangan yang
responden (90%). mengakibatkan kurangnya perhatian
Hasil penelitian ini sejalan dengan terhadap pemenuhan kebutuhan zat zat
penelitian yang dilakukan oleh Qudsiah gizi sehingga dapat menyebabkan
(2012) diketahui bahwa hasil uji korelasi terjadinya Kadar Hemoglobin. Umur tidak
product moment, menunjukkan adanya berisiko dengan tidak Kadar Hemoglobin
hubungan yang tidak bermakna antara bisa terjadi karena perhatian ibu untuk
umur dan paritas dengan Kadar mencukupi kebutuhan gizinya sehingga
Hemoglobin ibu hamil. Sedangkan jarak dapat mencegah penyakit-penyakit seperti
kehamilan dan perencanaan kehamilan Kadar Hemoglobin, sedangkan umur tidak
menjukkan ada hubungan yang bermakna berisiko dengan Kadar Hemoglobin terjadi
dengan Kadar Hemoglobin ibu hamil. karena walaupun umur ibu adalah usia
produktif tetapi tidak didukung oleh asupan
Menurut asumsi peneliti, umur gizi yang cukup dapat memicu terjadinya
berisiko dengan tidak Kadar Hemoglobin Kadar Hemoglobin.

Hubungan Pola Makan Ibu Hamil Dengan ibu hamil dengan Kadar Hemoglobin
Kadar Hemoglobin Kehamilan Di kehamilan.
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
Tahun 2016 Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hasil tabel 4 diketahui bahwa pola Pertiwi (2013) menunjukkan bahwa pola
makan tidak baik dengan Kadar makan mempengaruhi Kadar Hemoglobin.
Hemoglobin sedang sebanyak 7 responden Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang
(46,7%) dan pola makan tidak baik dengan diketahui bahwa ada hubungan antara
Kadar Hemoglobin ringan sebanyak 8 frekuensi makan dengan kejadian Kadar
responden (53,3%). Pola makan baik Hemoglobin, ada hubungan antara jenis
dengan Kadar Hemoglobin sedang makanan dengan kejadian Kadar
sebanyak 2 responden (9,5%) dan pola Hemoglobin.
makan baik dengan Kadar Hemoglobin
sebanyak 19 responden (90,5%). Pola makan yang baik adalah cara
Berdasarkan hasil uji statistik pola terbaik untuk mencegah terjadinya Kadar
makan ibu hamil dengan Kadar Hemoglobin Hemoglobin jika sedang hamil atau
kehamilan Di Puskesmas Tanjung Pinang mencoba menjadi hamil. Makan makanan
Kota Jambi Tahun 2016 dapat dilihat hasil yang tinggi kandungan zat besi (seperti
uji statistik chi-square menggunakan SPSS sayuran, berdaun hijau, daging merah,
menunjukkan bahwa nilai p = 0,027 dengan sereal, telur dan kacang tanah) dapat
taraf signifikan 5% (0,05). Jadi nilai 0,027 < membantu memastikan bahwa tubuh
0,05, dengan demikian Ho ditolak yang menjaga pasokan besi yang diperlukan
berarti ada hubungan antara pola makan untuk berfungi dengan baik (Proverawati,
2011).
Faktor pola makan ibu hamil sangat mencukupi kebutuhan gizi selama
penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi kehamilan sedangkan pola makan baik
ibu hamil dan janinnya. Ada hubungan dengan Kadar Hemoglobin dapat terjadi
antara pola konsumsi dengan kejadian karena adanya asupan makanan lain yang
Kadar Hemoglobin gizi pada ibu hamil. menghambat penyerapan zat besi. Pola
Adanya ibu hamil dengan tingkat konsumsi makan tidak baik dengan tidak Kadar
yang baik tetapi masih menderita Kadar Hemoglobin terjad karena adanya faktor
Hemoglobin, disebabkan karena protein lain yang mendukung untuk tidak terjadinya
yang dikonsumsi ibu hamil mempunyai Kadar Hemoglobin sedangkan pola makan
kualitas yang kurang baik. Kualitas protein tidak baik dengan Kadar Hemoglobin dapat
yang baik berasal dari hewani. terjadi karena tingkat konsumsi gizi yang
kurang baik menyebabkan kurangnya
Menurut asumsi peneliti, pola makan asupan gizi yang menyebabkan Kadar
baik dengan tidak Kadar Hemoglobin dapat Hemoglobin.
terjadi karena pola makan yang baik dapat

(58,3%), dan memiliki pola makan tidak baik


SIMPULAN sebanyak 15 responden (41,7%).
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada 36 responden di Puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016 Sebanyak 36 responden, yang kadar
maka didapat kesimpulan sebagai berikut : Hemoglobin ringan sebanyak 27 responden
Sebanyak 36 responden yang memiliki (75%) dan responden kadar Hemoglobin
umur berisiko sebanyak 10 responden sedang sebanyak 9 responden (25%).

Tidak ada hubungan yang bermakna antara


umur ibu hamil dengan kadar Hemoglobin di
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
Tahun 2016 karena nilai p value 0,199 >
(27,8%), dan memiliki umur tidak berisiko 0,05 yang berarti Ho diterima.
sebanyak 26 responden (72,2%).
Ada hubungan yang bermakna antara pola
Sebanyak 36 responden, yang memiliki pola makan ibu hamil dengan kadar Hemoglobin
makan yang baik sebanyak 21 responden karena nilai p value 0,016 < 0,05 yang
berarti Ho ditolak.

Kristiyanasari, 2010. Ilmu Gizi Keperawatan


dan Gizi kesehatan. Yogyakarta: Nuha
DAFTAR PUSTAKA Medika
Amiruddin, 2015. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Baru Press Sulistyawati, 2010. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Kehamilan. Salemba Medika :
Briawan, 2014. Anemia (Masalah Gizi Pada Yogyakarta
Remaja Wanita). Jakarta : EGC
Prasetyawati, Arsita Eka, 2012. Kesehatan
Kemenkes RI, 2012. Pogram Perencanaan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta : Nuha
Persalinan dan pencegahan Komplikasi Medika
(P4K). Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak, Kemenkes RI. Jakarta.
Proverawati, Atikah, 2011.Anemia dan Qudsiah, 2012. Adanya hubungan yang
Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha tidak bermakna antara umur dan paritas
Medika dengan Kadar Hemoglobin ibu hamil.

Prianita. 2011. Asuhan Kebidanan pada


kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai