BAB I
PENDAHULUAN
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya
dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai
awam. Sering diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik). (Danisworo, 1994).
Kristalografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang gambaran-gambaran
dari kristal. Setiap jenis mineral tidak saja terdiri dari unsur-unsur tertentu, tetapi juga
dijumpa tidak dalam bentuk kristal akan tetapi dinamakan kristal; sebab susunan
atomnya teratur. Apabila gambaran tersebut teratur dan simetris maka mineral tersebut
dengan mata telanjang, tanpa menggunakan alat bantu seperti mikroskop polarisasi.
Maksud dan tujuan dari praktikum mineralogi dan kristalografi ini adalah agar
mahasiswa yang mengikuti praktikum ini mengerti dalam hal pendiskripsian suatu
mineral dalam suatu batuan berdasarkan sifat-sifat fisik dengan mata telanjang serta
2
menentukan sistem kristal dari bermacam-macam kristal, atas dasar panjang, posisi
Alat dan bahan yang dipakai selama praktikum kristalografi dan mineralogi yaitu:
1. Pena
2. Pensil
3. Pensil berwarna
4. Busur
5. Jangka
6. Mistar 1 set
7. Kertas HVS
8. Larutan HCl
9. Lup
10. Larutan HCl
11. Kristal dan Mineral
BAB II
TINJAUAN UMUM
a. Kristalografi
1. Sifat Geometri
3
Memberikan pengertian tentang letak, panjang dan jumlah sumbuh kristal yang
menyususn suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah setta bentuk bidang luar yang
membatasinya.
2. Perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk luar
Bahwa di samping mempelajari bentuk-bentuk dasar yaitu suatu bidang pada situasi
permukaan, juga mempelajari kombinasi antara satu bentuk kristal dengan bentuk
kristal yang lain, yang masih dalam satu sistem kristalografi, ataupun dalam arti
parameter Rasio.
4. Sifat Fisis Kristal
Sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar kecilnya kristal tidak
Kristal adalah suatu benda atau zat padat yang homogen dengan permukaan
terdiri dari bidang-bidang datar yang dibentuk oleh atom-atom maupun molekul-
molekul yang tersusun secara teratur. Sifat keteraturan susunan tersebut tercermin oleh
wajah luar kristal yang terdiri dari bidang-bidang datar. Wajah kristal yang lengkap
merupakan suatu polieder, dan selalu dibatasi oleh bidang-bidang datar yang disebut
Bahan padat homogen, biasanya Anisotropy dan tembus air, mengandung pengertian:
proses fisika.
Menuruti hukum-hukum ilmu pasti seingga susunan bidangnya mengikuti hukum
pada beberapa arah sehingga dijumpai kristal-kristal alam yang pada arah-arah tertentu
6. Zat/Mieral Amorf
Apabila zat / mineral tersebut susunan atom-atomnya tidak teratur, tidak punya bentuk
Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti ilmu
apabila digabungkan dengan mineral maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang
Mineral. Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
Geometri kristal adalah konfigurasi ruang, pola atau hubungan antar komponen kristal
meliputi:
1. Sel Unit
Satu sel unit adalah susunan statial atom-atom yang mengekor secara tiga deminsi
mungkin.
5
b. Sel unit primitif merupakan sel unit terkecil yang mungkin dapat dibangun,
2. Sumbu Kristal
Sumbu kristal adalah garis bayangan yang menghubungkan antara satu sumbu dengan
menunjukan kisi-kisi bidang dan arah dari sebuah kristal. Indeks Miller berhubungan
dengan perpotongan bidang tersebut dengan sumbu dari sebuah unit sel.
Pada kristal yang diperbesar sebanyak enam kali digunakan empat buah sumbu yaitu
X,Y,U dan Z.
Spasi interplanar diperoleh dari indeks miller yang ditulis d (nh, nk, nl) = d (hkl)/n.
Dengan mentranslasikan pada bidang (110), maka akan terbentuk bidang yang paralel,
hal ini menunjukan orientasi bidang tetapi tidak menunjukan ukuran sel unit.
7. Kisi Resiprok
Kisi resiprok secara teori mempunyai simetri yang sama dengan kisi kristalnya. Dalam
tiga dimensi, ditemukan d*(100), d*(010) dan d*(001) dengan vektor a*, b*, c* dan sel
unit kisi resiprok secara umum ditulis d *(hkl) = K/d (hkl). Dengan K adalah konstanta,
yang betgantung pada panjang gelombang difraksi sinar X untuk sistem monoklinik
1. Sumbu kristalografi: garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. Kristal
mempunyai bentuk tiga dimensi, yaitu panjang, lebar, tebal atau tinggi namun
orthogonal.
8
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
BAB III
KRISTALOGRAFI
3.1 Isometrik
Sistem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal
kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan
10
sumbunya.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama
dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti,
pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).
ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c
juga ditarik garis dengan nilai 3. Dan sudut antar sumbunya a+b = 30. Hal ini
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Minera
l
12
Mineral tersebut
kebanyakan terdapat di
Galena daerah Sumatera Barat,
Jawa Timur, Jawa Barat,
Jawa Tengah.
3.2 Tetragonal
Sama dengan system Isometrik, sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal yang
masing-masing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang sama.
Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada
c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak sama dengan
sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada
sistem ini, semua sudut kristalografinya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).
ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c
ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut
antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Mineral
Mineral ini
Rutil terdapat di daerah
Lalangsilawo,
Sulawesi.
15
Mineral ini
Autunit terdapat di daerah
Kalimantan Barat.
Mineral ini
Pirolusi terdapat di daerah
Tasik, Jawa Barat.
t
Mineral ini
Leucit terdapat di daerah
Cipanas, Garut,
Jawa Barat.
Mineral ini
Skapolit terdapat di daerah
Kebumen, Jawa
Tengah.
3.3 Hexagonal
Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga
satu sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan panjang c
berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
16
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama
dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan
dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis
dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya
a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Nama
Gambar Keterangan
Mineral
Mineral ini
Kuarsa terdapat di
daerah Sampit,
Kalimantan
Tengah.
18
Mineral ini
Korundu terdapat di
Peeks Hill,
m New York.
Mineral ini
Kalsit terdapat di
daerahKliripan,
Yogyakarta.
Mineral ini
Dolomit terdapat di
Essex.Co, New
York.
3.4 Trigonal
Jika kita membaca beberapa referensi luar, sistem ini mempunyai nama lain yaitu
Rhombohedral, selain itu beberapa ahli memasukkan sistem ini kedalam sistem kristal
Hexagonal. Demikian pula cara penggambarannya juga sama. Perbedaannya, bila pada
sistem Trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang terbentuk segienam, kemudian
dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik
sudutnya.
19
d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu
d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ;
= 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan
dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis
dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya
a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Mineral
Mineral ini terdapat di
daerah Bengkayang,
Kalimantan Barat.
Tourmalin
21
Cinnabar
3.5 Orthorombik
Sistem ini disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri kristal yang
saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi
= = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak lurus
(90).
akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar
22
sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30
terhadap sumbu b.
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Mineral ini
Chrysoberyl terdapat di
Transvall, Afrika
Selatan.
Mineral ini
Aragonite terdapat di
daerah Sumatera
Selatan.
Mineral ini
Witherite terdapat di
daerah
Bengkayang
Kalimantan
Barat.
3.6 Monoklin
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang
dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap sumbu c,
tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b paling
pendek.
24
Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu)
a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau
berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 . Hal ini
berarti, pada ancer ini, sudut dan saling tegak lurus (90), sedangkan tidak tegak
lurus (miring).
patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini.
Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Nama Mineral
Gambar Keterangan
26
3.7 Triklin
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan
panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi =
90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan tidak saling tegak lurus satu
menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar
sumbunya a+^b = 45 ; b^c+= 80. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+
https://www.google.com/search?q=sumbu+kristalografi
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Gambar Keterangan
Nama Mineral
29
BAB IV
MINERALOGI
Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti ilmu apabila
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya
30
mempelajari tentang sifat - sifat fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat - sifat
Mineral adalah sebagian besar zat zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta
asli, serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud dengan
persenyawaan kimia asli ialah bahwa mineral itu harus terbentuk dalam alam, dan
memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur. karena banyak zat zat yang
mempunyai sifat yang sama dengan mineral dapat di bentuk dalam laboratorium.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga termasuk
struktur mineral. Mineral Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(L. G. Berry dan B. Mason, 1959) Mineral adalah suatu benda padat homogen yang
(D.G.A. Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972) Mineral adalah suatu bahan padat yang
(A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977) Mineral adalah suatu zat atau bahan yang
mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasildari suatu kehidupan.
Batasan-batasan definisi mineral, suatu bahan alam harus terjadi secara alamiah. Maka
31
bahan atau zat yang dibuat oleh tenaga manusia atau di laboratorium tidak dapat
disebut sebagai mineral. Walaupun kadang-kadang pembuatan suatu zat atau bahan di
laboratorium akan mempunyai suatu bentuk Kristal yang sangat sesuai bahkan sangat
sulit dibedakan dengan Kristal di alam, tetapi pembuatan zat tersebut tidak dapat
disebut sebagai mineral. NaCl dibuat dialam disebut mineral Halite, dibuat di
Mineral Primer adalah mineral-mineral utama yang menyusun kerak bumi atau
berwarna tua disebut mineral mafik karena kaya magnesium atau besi. Sedangkan
yang berwarna muda disebut mineral felsik yang miskin akan unsur besi atau
magnesium.
Beberapa mineral hitam yang sering dijumpai ialah Olivin, Augit, Hornblende dan
Biotit. Sedangkan mineral putih yang sering dijumpai adalah Plagioklas, Ortoklas,
Kristal yang pertama kali terbentuk, sehingga tidak tahan terhadap pelapukan.
(MgFe)2.SiO4, kadar Mg-Fe paling tinggi, terdapat pada batuan basa, ultra basa dan
batuan beku dengan kadar silika rendah. Dikenal karena warna nya yang olive berat
jenis berkisar antara 3.27 3.37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Piroksin
Suatu seri silikat Fe-Mg Augit adalah mineral yang paling banyak tersebar. Berwarna
hitam atau hijau hitam, berbentuk prisma pendek dengan penampang segi delapan
yang memiliki belahan yang hampir tegak lurus. Kilap kaca dan sukar digores dengan
jarum baja.
Gambar 14
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Amphibol
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O).
33
Hornblende adalah salah satu mineral penting dari kelompok ini. Sistem Kristal
monoklin, berwarna hitam, hijau tua atau coklat. Mineral ini banyak dijumpai pada
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Biotit
Salah satu mineral dari golongan mika yang tersebar luas. Berwarna hitam, koklat tua
atau hijau tua. Mineral biotit dapat digunakan untuk penentuan umur dengan
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
34
Kumpulan sejumlah mineral dengan sistem Kristal triklin. Plagioklas adalah mineral
pembentuk batuan yang paling umum, yang dikenal dengan 6 kombinasi mineral
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
K-Feldspar
Berwarna putih atau keputih-putihan, kekerasan 6, sistem Kristal monoklin atau triklin
mempunyai belahan yang baik dan dua arah. Mineral yang termasuk ke dalam
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
35
Muskovit
Berwarna muda sampai tidak berwarna, sistem Kristal monoklin, belahan sempurna
berlembar, banyak terdapat pada batuan granit, metamorf dan batu pasir.
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Kuarsa
Mineral yang umum yang banyak dijumpai pada kerak bumi. Mineral ini tersusun dari
Silika dioksida (SiO2), berwarna putih, kilap kaca dan belahan (cleavage) tidak teratur
(uneven) concoidal. Bila terbentuk pada temperatur di atas 573 0C memiliki bentuk
berbentuk prisma yang 6 buah jumlah bidangnya dengan piramida pada salah satu
ujungnya. Bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila terdapat Ion renik dapat
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Kalsit
Mineral Kalsit tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Umumnya berwarna putih
transparan dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan dari binatang laut terbuat
dari kalsit atau mineral yang berhubungan dengan 'lime' dari batu gamping.
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
Gypsum
bumi, berwarna putih atau jernih dan mudah digores oleh kuku.
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
mineral utama oleh proses pelapukan, sirkulasi air atau larutan dan metamorfosa.
Suatu contoh yang baik ialah mineral klorit yang biasanya terbentuk dari mineral biotit
oleh proses pelapukan. Mineral ini terdapat pada batuan-batuan yang telah lapuk,
www.rocksandminerals4u.com/minerals.html
macam, yaitu proses internal atau endogen dan proses eksternal atau eksogen.
Endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau dipengaruhi oleh faktor
endogen disebut dengan endapan mineral primer. Sedangkan endapan endapan mineral
yang dipengaruhi faktor eksogen seperti proses pelapukan, sedimentasi inorganik dan
gambut).
pembawa bijih utama yang kemudian terendapkan dalam beberapa fase dan tipe
endapan.
3. Lateral secretion: merupakan proses dari pembentukan lensa-lensa dan urat kuarsa
metamorphism.
5. Volcanic exhalative (sedimentary exhalative); Exhalations dari larutan
hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air
dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada kedalaman
Berdasarkan mineralogi, beberapa mineral yang terdapat pada batuan adalah sebagai
berikut:
39
1. Batuan beku asam. Batuan ini berwarna cerah, kandungan silika tinggi, 65 75
2. Batuan beku basa. Batuan ini berwarna gelap, hitam, kandungan silikanya
3. Batuan beku ultrabasa. Batuan ini berwarna gelap, hijau gelap, kandungan
silikanya sangat rendah, < 45 %, yang dicirikan terutama oleh kehadiran mineral
berwarna gelap olivin dan piroksin, dan tanpa mineral berwarna cerah. Termasuk
4. Batuan beku menengah. Batuan ini berwarna abu-abu sampai abu-abu gelap,
mineral berwarna gelap yang utama adalah hornblende. Termasuk kategori ini
Pada dasarnya sebagian besar (99%) batuan beku hanya terdiri dari unsur utama yaitu
oksigen, silikon, alumunium, besi, kalsium, sodium, potasium, dan magnesium, unsur
1. Kuarsa
2. Plagioklas
3. Ortoklas
4. Olivin
5. Piroksin
6. Amfibol
7. Mikafelpatora
jumlah yang sedikit (kurang dari 5%). kehadirannya tidak menentukan nama batuan.
Contoh dari mineral tambahan ini antara laian : Zirkon, Magnesit, Hematit, Pyrit, Rutil
Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,
reaksi hidrotermal maupun hasil metamorfosisme terhadap mineral utama. contoh dari
mineral sekunder antara lain : Serpentit, kalsit, serisit, kalkopirit, kaolin, klorit, pirit
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan
Gelena
Pirit
Magnetit
Kalkopirit
Grafit
Hematit
Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat pada
mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips.
Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit.
Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada
Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan
limonit.
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat
dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan
42
membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan
dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu
tegas.
2. Warna (colour)
tetapi tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat
berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan
pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat
kehitaman atau tidak berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang
3. Kekerasan (hardness)
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral
dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang
43
standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas
dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala
kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala
Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak
https://www.google.com/search?q=skala+kekerasan+mohs
la Kimia
1 Talc H2Mg3 (SiO3
)4
2 Gipsum CaSO4.
2H2O
3 Kalsit CaCO3
4 Fluorit CaF2
5 Apatit CaF2Ca3 (PO
)
4 2
6 Ortoklas K Al Si3 O8
44
7 Kuarsa SiO2
8 Topas Al2SiO3O8
9 Korondum Al2O3
10 Intan C
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan
b. Kawat tembaga : 3
c. Paku : 5,5
g. Kuasa : 7
4. Cerat (streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau
membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat
sama dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral
Pirit: Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan
Hematit: Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan,
5. Belahan (cleavage)
atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu
membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi
terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai
sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau
tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak
seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu
bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral
Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga arah
6. Pecahan (fracture)
46
tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat
Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti
cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak
teratur.
pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.
hipersten
Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh
Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang kasar,
Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan
7. Bentuk (form)
dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang
disebut agregasi mineral dan dapat dibedakan dalam struktur sebagai berikut:
Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral yang
mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran butirnya
dengan mata biasa). Bila kelompok kristal berukuran butir sebesar gula pasir,
Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma
tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous atau
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang
umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut
terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam
keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di
dalam air adalah berat miberal dikurangi dengan berat air yang volumenya sama
9. Sifat Dalam
Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas,
kalsit, pirit.
Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas,
tembaga.
Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum.
Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan sesudah
bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.
49
Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan
dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.
10. Kemagnetan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic bila
mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-
mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah
yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau
tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi
sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati
berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya
11. Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau
konduktor dan tidak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah
semi konduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas
tertentu.
a. Bermuatan listrik jika digosok dengan kain,, contoh : intan, topas, turmalin
membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat
keleburan.
13. Diaphanety
dibagi menjadi :
a. Transparent: Benda dapat tampak jika dipandang melalui suatu mineral. Contoh :
c. Opaque: Tidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping yang tertipis.
a. Rasa
Asin : halit
Pahit : epsomit
b. Bau
Berbau belerang: S
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
dalam (internal), dan sifat-sifat fisis lainnya. Tujuh sistem kristalografi, yaitu :
a. Sistem Isometrik, sistem ini disebut juga disebut system regular bahkan sering
dikenal sebagai system kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya 3 dan saling
tegak lurus satu dengan yang lainnya. Masing-masing sumbu sama panjangnya.
b. Sistem hexagonal, system ini mempunyai empat sumbu kristal dimana sumbu c
tegak lurus terhadap ketiga sumbu yang lain. Sumbu a, b, dan d masing-masing
saling membentuk 120o satu terhadap yang lain. Sumbu a, b, dan d mempunyai
panjang yang sama. Sedangkan c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek.
c. Sistem rombis, system ini disebut juga system orthorombik dan mempunyai 3
sumbu kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lain. Ketiga sumbu kristal
kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan
52
panjang yang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih
tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu dan sumbu b
tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a.
Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c
panjang dan tidak saling tegak lurus. Jadi disini tidak dijumpai sudut 90 o. Ketiga
homogeny yang terbentuk secara almiah yang mempunyai bentuk tertentu, sifat fisik
pemerian nama mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih dari satu warna
kristalin yang jelas dan disebut amorf bila tidak mempunyai batas kristal yang jelas.
c. Kilap
Kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan pada mineral. Kilap dibedakan
menjadi dua :
53
Kilap Logam
Kilap non logam, dibedakan menjadi :
1. Kilap kaca (vitreous)
2. Kilap intan (adamantine)
3. Kilap sutra (silky)
4. Kilap damar (resinous)
5. Kilap mutiara (pearly)
6. Kilap lemak (greasy)
7. Kilap tanah (dull)
d. Kekerasan
Kekerasan mineral terhadap goresan, relatif menggunakan Skala Mosh.
e. Cerat
Warna mineral dalam bentuk bubuk. Cerat dapat sama atau berbeda dengan warna
meskipun berat jenis rata-rata unsure metal didalamnya berkisar antara 5. Emas murni
menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah disebut
paramagnetic.
5.2 Saran
1. Untuk Asisten Dosen terima kasih telah membimbing kami angkatan 2013 dengan
sangat baik, tapi kalau bias setiap praktikum bisa menyediakan Modul agar lebih
lagi agar praktikan dapat mengetahui dengan jelas mengenai suatu materi yang
sedang disampaikan.
3. Selama praktikum berlangsung, asisten diharapkan selalu mendampingi praktikan
sehingga praktikan dapat dengan mudah dan lancar dalam mendeskripsi baik itu