8/13/2014 3
Biochemical
Barrier
Seluler
Sel NK
Sel mast
Sistem Bawaan/innate/ Basofil
Imun non spesifik
Komplemen
Humoral
Sitokin
Kemokin
C-Reactive Protein
Seluler
Sel T : TH1, TH2,
Didapat/ Adaptive/ Tc
spesifik
Sel B antibodi
Humoral
8/13/2014 4
Biochemical barrier
Antibodi TCR
Ab larut
Epitop Antigen
Ag Epitop
MHC II
Antigen
APC
Antigen dapat secara spesifik diikat oleh Ab atau reseptor
sel T pada bagian yang disebut Epitop atau Determinan
Antigen
Epitop akan dikenali oleh sel B (melalui Ab) dan sel T
(melalui sel T reseptor/ TCR)
Paratop : bagian dari Antibodi yg mengikat epitop
8/13/2014 7
Determinan Antigen
8/13/2014 8
Hapten
Contoh hapten : uroshiol, penicillin, sulphonamid, aspirin,
cosmetic, tranquillizers, neomycin
Hapten : protein dg BM rendah yang bersifat non imunogenik
imunogenik dg mengikat carier yg sesuai (cth. Keyhold limpet
hemocyanin/ KLH; BSA, )
8/13/2014
Dikenali oleh Antibodi 9
Klasifikasi Antigen
Antigen dikelompokkan berdasarkan :
A. Klasifikasi berdasarkan asalnya :
1. Antigen eksogen : konfigurasi yang disajikan kepada
tubuh dari luar
cth : Mikroorganisme, pollen, obat, dsb
2. Antigen endogen : konfigurasi yang terdapat dalam
tubuh host atau individu Hasil dari metabolisme
normal sel
cth : antigen pada permukaan eritrosit (gol darah)
3. Autoantigen : merupakan protein normal atau
kompleks protein (DNA/ RNA) yang dikenali oleh
sistem imun dari pasien yg menderita autoimun
disease
8/13/2014 10
B. Berdasarkan ketergantungan terhadap sel T
1. Antigen Sel T Dependent (TD) :
Ag yg memerlukan sel Th untuk menstimulus respon sel B
Ab
Mengandung protein dan memiliki imun memory
Memiliki banyak macam epitop
Cth : protein
8/13/2014 11
Faktor faktor yang mempengaruhi imunogenitas Antigen
a. Foreignness atau faktor keterasingan : substansi yang tidak pernah
kontak dengan sistem imun dari ketika embriogenesis
b. Faktor fisik dan kimia antigen
Ukuran Molekul ( >10kD), tidak terlarut semakin imunogenik
Komposisi kimia dan strukutur protein yang menyusun antigen
> semakin rumit struktur kimia, maka antigen tersebut dpt
tergolong imunogen yg poten
> Gugus as amino aromatik (tirosin), derajat imunogen >>
c. Cara pemaparan antigen : intravena, subcutan, perm tubuh, dsb
d. Degradibility : kemampuan dipecah2 oleh sistem imun
e. Sensitivitas metode yang digunakan untuk mengukur respons imun
sensitivitas immunoassay
f. Faktor internal Host ; genetik, jenis kelamin, umur, Kondisi sistem
imun host
h. Dosis paparan antigen
8/13/2014 12
ANTIBODI
Protein yang mengenali dan mengikat antigen
dengan spesifisitas yang tinggi
8/13/2014 14
8/13/2014 Male et al., 2006 15
Struktur Antibodi
Antibodi tersusun
atas:
1 pasang (2 Light Chains/ Lc)
(rantai ringan) yang identik
1 pasang (2 Heavy Chains/ Hc)
yang identik (rantai berat) yang
membedakan antara antara
klas Ig
8/13/2014 16
Struktur Antibodi
Kuby, 2007
8/13/2014 17
Bagaimana Antibodi dihasilkan
8/13/2014 21
Ig G
Struktur: Monomer
IgG dalam serum antibodi : 80%
Lokasi: berbagai cairan tubuh : Darah, getah
bening, CSS, urine dan saluran pencernaan
Dapat ditransferkan dari maternal melalui
plasenta
Dapat bekerjasama dg komplemen opsonisasi
(jalur klasik)
Fungsi : meningkatkan fagositosis, menetralkan
toksin dan virus, melindungi fetus newborn
Terdapat 4 subklas : IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4
IgG meningkat : infeksi kronis dan autoimun
8/13/2014 22
Ig M
M : makro-globulin
Struktur: Pentamer
Lokasi : darah, getah bening atau lymph,
permukaan sel B (monomer)
Dapat mengaktifkan komplemen (jalur klasik)
Fungsi : merupakan Ab pertama yang diproduksi
selama infeksi. Efektif dalam melawan mikroba
dan mengaglutinasi Ag
IgM dibentuk paling dahulu pada respon imun
primer
IgM tinggi dlm darah umbilikus : infeksi
intrauterin
Produksi IgM berlebih : waldenstorms
macroglobulinemia hiperviskositas darah
8/13/2014 23
Ig A
Struktur: Dimer
Lokasi: sekresi seromukus (air mata, saliva,
intestinum, dan ASI, kolostrum, sekret
genitourinary) dlm btk IgA sekretori (sIgA)
Tidak dapat ditransferkan dari maternal
melalui plasenta
Fungsi : melokalisasi proteksi pada permukaan
mukosa, meningkatkan imunitas pada saluran
pencernaan infant, IgA dlm serum dpt
mengaglutinasi mikroba fagositosis
Dapat mengaktifkan komplemen jalur alternatif
8/13/2014 24
Ig D
Struktur: Monomer
IgD dalam serum antibodi : 0.2% krn
sangat rentan thd degradasi oleh proses
proteolisik
Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui
plasenta
Fungsi : pada serum darah, fungsinya masih
belum diketahui. Pada sel B dapat menginisiasi
respon imun reseptor Ag aktivasi sel B
Ig D dapat berikatan dan mengaktifkan basofil
dan sel mast shg memproduksi faktor
antimikroba pertahanan sistem respiratori
8/13/2014 25
Ig E
Struktur: Monomer
Lokasi : darah dan berikatan dengan sel mast
dan basofil di seluruh tubuh krn sel tst
memiliki reseptor utk Fc dari IgE
Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui
plasenta
Fungsi : pada reaksi alergi akan meningkat,
infeksi dari cacing (lisisnya cacing)
IgE tinggi : infeksi cacing, diduga berperan
pada imunitas parasit
Peningkatan total serum IgE moderat : allergic
rhinitis, allergic asthma, atopic dermatitis
8/13/2014 26
Ig G Ig A
Ig M
Light chain
Heavy chain
Ig E Ig D
8/13/2014 27
8/13/2014
Kuby, 2007 28
Defisiensi Antibodi
imunodefisiensi
Defisiensi Ig G :
Contoh :
X-linked agammaglobulinemia Bruton disease
Common variable immunodeficiency (CVID)
Defisiensi Ig M :
Contoh :
Primer : Kelainan genetik, toksin , severe bacterial infections
Sekunder :
Lymphoid malignancies
Autoimmune disease
Protein-losing enteropathies
AIDS
8/13/2014 29
Defisiensi Ig A :
TORCH syndrome (Toxoplasmosis, Other viruses
[HIV, TB and HHV6], Rubella,
Cytomegalovirus, Herpes simplex virus)
Ataxia telangiectasia
Chronic mucocutaneous candidiasis
Celiac disease (CD)
Defisiensi Ig E :
Low serum levels of IgE immunodeficiency
including IgG subclass deficiencies and Bruton's
hypogammaglobulinemia
8/13/2014 30
Tabel pembeda Imunogobulin
Jenis Struktur Fungsi Letak
antibodi
Ig A Dimer -proteksi permu-kaan mukosa, Sekret respiratori
- fagositosis, dan gastrointes-tinal
-destruksi parasit melalui ADCC
Ig D Monomer Pada sel B menginisiasi respon permukaan sel B
imun aktivasi sel B sebagai molekul
reseptor
Ig E Monomer -Meningkat pada reaksi alergi, Pada peredaran
infeksi dari cacing berikatan dengan sel
- Mencetuskan produksi mediator mast dan basofil
vasoaktif
Ig G Monomer -meningkatkan fagositosis, berbagai cairan dan
-menetralkan toksin dan virus, saluran pencernaan
-melindungi fetus newborn
Ig M Pentamer -merupakan Ab pertama yang darah, getah bening
diproduksi selama infeksi atau lymph,
-Efektif dalam melawan mikroba permukaan sel B
8/13/2014 31
dan mengaglutinasi Ag (monomer)
8/13/2014 32
Konsekuensi ikatan AgAb
8/13/2014 33
Konsekuensi dari Ikatan Antigen Antibodi
8/13/2014 36
ADCC
. Sel yang memediasi
ADCC : NK sel, monosit,
Makarofag, neutrofil
dan eosinofil sel
efektor
8/13/2014 37
8/13/2014 38